KODE MATAKULIAH
H10G210
Modul Kuliah
Disusun oleh:
Supian, S.S., M.A.. Ph.D.
NIP. 197206082006041003
NIDN 0008067203
Halaman
BAGIAN 1. SEJARAH RUSIA SEJAK MASA KUNO HINGGA 1917
Bab 1. Terbentuknya serta berkembangnya Rusia Kuno 3
Bab 2. Rusia pada abad ke-12 hingga abad ke-13 7
Bab 3. Terbentuknya serta berkembangnya negara Rusia
yang tersentralisasi (abad ke-14 hingga abad ke-16) 12
Bab 4. Rusia pada abad ke-17 18
Bab 5. Rusia pada abad ke-18 24
Bab 6. Rusia pada paruh pertama abad ke-19 30
Bab 7. Rusia pada paruh kedua abad ke-19 37
Bab 8. Rusia di akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 43
bagian timur Kekaisaran Romawi, dan bahkan disebut sebagai Kekaisaran Romawi Timur, mewarisi banyak hal
dari Romawi yang sudah runtuh serta mengembangkannya lebih lanjut. Setelah lama menguasai banyak daerah di
bagian tenggara Eropa dan juga bagian barat Asia, negara ini runtuh saat pada tahun 1453 ibukotanya direbut
pasukan Turki Usmani. Kota ini bernama Konstantinopel, yang disebut Tsargrad di Rusia.
3 EKONOMI NATURAL - merupakan bentuk ekonomi di mana hasil kerja dari banyak orang masih
produksi banyak orang masih dikonsumsi untuk kebutuhan mereka sendiri alih-alih
untuk dijual. Lebih lanjut, bangsa Slavia Timur juga menganut paganisme4. Dengan
agama yang dianut ini, mereka mencoba memahami keberadaan mereka di dunia serta
juga memahami fenomena-fenomena alam.
bahwa unsur spiritual terdapat pada alam, sehingga memunculkan kelompok pemuja benda-benda alamiah.
5 SISTEM KESUKUAN - yaitu sistem organisasi sosial yang pertama dalam sejarah manusia. Sistem ini
bercirikan kepemilikan bersama terhadap alat-alat produksi, pekerjaan yang dilakukan bersama, hasil kerja yang
dikonsumsi bersama, dan pertumbuhan kegiatan produksi yang rendah. Sistem ini bertumpu pada keluarga kecil
yang kemudian menjadi keluarga besar, dan sekumpulan keluarga yang terikat dalam sistem kesukuan. Sistem ini
kemudian memunculkan masyarakat yang mengenal kelas-kelas sosial.
6 KESENJANGAN SOSIAL - merupakan suatu bentuk perbedaan keadaan sosial di mana tiap orang, kelompok,
atau kelas sosial memiliki keadaan hidup yang tidak seimbang, serta juga sulit bagi beberapa dari mereka untuk
memperbaiki keadaan.
7 BANGSAWAN – orang-orang yang diberikan tanah atas jasa mereka. Status ini juga bersifat eksklusif karena
hanya dapat didapatkan lewat warisan. Sejak abad ke-18, status para pemilik tanah diakui secara formal sebagai
kelas sosial yang memiliki hak istimewa.
8 KRONIK - catatan sejarah Rusia yang ditulis dalam bentuk catatan per-tahun. Hal ini merupakan pengaruh
Bizantium yang juga mencatat sejarah mereka berdasarkan tahun terjadinya suatu peristiwa.
9 KEPANGERANAN - yaitu negara yang dikepalai oleh seorang pangeran. Dalam masyarakat bangsa Slavia
Timur, sistem kepangeranan muncul pada abad ke-8 dari pecahan-pecahan daerah kekuasaan negara Kievan Rus.
Selama masa yang disebut perpecahan feodal ini, muncul pula beberapa kepangeranan berukuran besar yang
mendominasi kepangeranan lain. Pada akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16, kesemua kepangeranan di Rusia
sudah masuk menjadi bagian dari negara Rusia yang tersentralisasi.
10 ORANG-ORANG VARANGIA – sebutan Rusia Kuno terhadap para penduduk Skandinavia. Sebutan lainnya
12 GRAND DUKE – 1) kepala dari kepangeranan terbesar di Rusia pada abad ke-10 hingga abad ke-15 serta negara
Rusia pada abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-16; 2) gelar dari pewaris tahta Rusia pada abad ke-18; 3)
anggota keluarga kekaisaran pada masa Kekaisaran Rusia, baik dari pihak tsar atau tsarina.
13 DRUZHINA - satuan/pasukan bersenjata di bawah komando langsung sang pangeran Kievan Rus.
14 ORANG-ORANG NOMADEN - yaitu suku atau bangsa-bangsa di mana orang-orangnya tidak menetap di satu
tempat dalam waktu yang lama. Biasanya mereka bermata-pencaharian sebagai penggembala hewan ternak, dan
segera setelah makanan bagi hewan ternak mereka habis di suatu daerah, mereka berpindah ke daerah lain.
15 AGAMA KRISTEN - merupakan salah satu agama terbesar dunia. Agama ini memiliki 3 aliran utama yaitu:
Kristen Katolik, Kristen Ortodoks, dan Kristen Protestan, yang masing-masing memiliki pendapat berbeda terkait
hal-hal tertentu dalam agama Kristen. Tetapi, kesemuanya sepaham mengenai Yesus Kristus sebagai Tuhan serta
penyelamat dunia yang mati untuk menebus dosa umat manusia, dan kemudian bangkit kembali menuju surga.
Sumber utama dari ajaran agama Kristen ialah Kitab Injil, terutama bagian kedua dari kitab tersebut yang disebut
Perjanjian Baru. Di Rusia, agama Kristen masuk secara utuh ke kronik Rusia setelah Pangeran Vladimir
Svyatoslavovich masuk Kristen pada tahun 988. Aliran Kristen yang masuk ke Rusia pada saat itu ialah aliran
Kristen Ortodoks dikarenakan pusat dari aliran ini yaitu negeri Bizantium yang amat berpengaruh di Rusia saat itu.
16 FEODALISME - yaitu sistem sosial yang bercirikan dominannya tatanan ekonomi agraris, ekonomi natural,
keberadaan 2 kelas sosial utama yaitu para pemilik tanah dan para petani, serta kedekatan kekuasaan negara
dengan kelas pemilik tanah. Dalam paham Marxisme, feodalisme merupakan tahapan sosial-ekonomi yang
terbentuk setelah kemunculan tahap kepemilikan budak.
Gambar 1 Rusia abad ke-9 hingga awal abad ke-12 (Bogorodskaya, 2012,
hal. 128)
Bab 2. Rusia pada abad ke-12 hingga abad ke-13
Konsep dan istilah dalam bab ini: boyar, Veche, warisan, upeti, Gerombolan Emas,
penjajahan, Kristen Katolik, kepangeranan, monarki, politik, republik, perpecahan
feodal, label
17 PERPECAHAN FEODAL - merupakan istilah yang merujuk pada peristiwa sejarah ketika pemerintah pusat
suatu negara melemah sementara daerah-daerah lainnya menguat. Hal ini kemudian berujung pada terbentuknya
negara-negara baru pada daerah-daerah yang bertambah-kuat tadi. Di Rusia, peristiwa ini dimulai pada
pertengahan abad ke-12 hingga akhir abad ke-15.
18 BOYAR - 1) lapisan tertinggi di masyarakat Rusia pada abad ke-10 hingga abad ke-17, yang memiliki tanah
berdasarkan hak waris mereka. Di Eropa Barat, kelas sosial yang serupa biasa disebut tuan (tanah) feodal; 2) suatu
gelar yang mulai digunakan pada abad ke-15 hingga abad ke-17. Gelar ini memungkinkan penyandangnya
menghadiri serta berpartisipasi dalam pertemuan dewan Boyar Duma. Gelar ini dihapuskan oleh Tsar Peter I pada
awal abad ke-18.
19 MONARKI - yaitu sistem pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi terpusat pada seseorang yang disebut
ialah seorang pangeran. Kepala negara Vladimir-Suzdal pada abad ke-12 hingga abad
ke-13 adalah Yuri Dolgoruky, Andrey Bogolyubsky, dan Vsevolod yang Besar. Pada
tahun 1147, Moskow pertama disebutkan dalam kronik Rusia sebagai suatu kota
perbatasan kecil di daerah kepangeranan Vladimir-Suzdal.
Di sisi lain, terdapat suatu sistem politik yang unik di negara Novgorod, yaitu
republik20 boyar. Veche21, yang mengangkat semua pejabat negara, dianggap memiliki
kuasa paling tinggi. Dewan ini juga dapat memanggil sang pangeran saat terjadi hal-hal
seperti serangan dari musuh. Dan lagi, Novgorod memiliki kondisi geografis yang
menguntungkan, yaitu terletak di dekat pesisir laut Baltik. Kondisi ini menyebabkan
berkembangnya perdagangan dengan negara-negara Eropa di seberang laut.
Perdagangan ini membawa kekayaan yang amat banyak bagi perekonomian negara
Novgorod.
Perpecahan politik negara Kievan Rus tidak menyebabkan perpecahan dalam
hal budaya. Warga negara-negara yang berbeda di Rusia masih merasa bersatu dalam
hal-hal yang sama-sama mereka miliki. Hal-hal yang dimaksud yaitu agama yang sama,
organisasi keagamaan yang sama (gereja Ortodoks Rusia), tradisi yang sama, serta juga
asal-usul sejarah yang sama. Kesatuan dalam bidang budaya ini-lah yang kelak
mempermudah penyatuan politik seluruh negara-negara Rusia di masa depan.
22 GEROMBOLAN EMAS - merupakan suatu negara Mongol-Tatar yang didirikan pada tahun 1243 oleh Batu
Khan-cucu dari Genghis Khan-di daerah yang baru ia taklukkan. Daerah kekuasaannya amat luas, mulai dari
Siberia bagian Barat, Kwarazmia utara, Volga Bulgaria, bagian utara pegunungan Kaukasus, sampai Semenanjung
Krimea. Karenanya, penduduk Gerombolan Emas terdiri dari berbagai bangsa dan juga budaya. Bangsa Mongol
sendiri, yang merupakan kelas penguasa di negara ini, hanya berjumlah sedikit dan mereka pun akhirnya terserap
ke dalam kelas sosial lain yang berjumlah lebih banyak yaitu bangsa Turki. Pada abad ke-15, Gerombolan Emas
terpecah menjadi banyak bagian yaitu: Kazan, Krimea, Astrakhan, Siberia, Nogai, dll. yang masing-masing
memiliki khan sendiri.
23 UPETI - merupakan bentuk pembuktian tunduknya suatu kelompok atas kelompok yang lain, biasanya
Pada pertengahan abad ke-13, keadaan di Rusia makin dipersulit oleh serangan
terhadap Novgorod dan Pskov (kota-kota yang tidak terjamah pasukan Mongol-Tatar)
dari orang-orang Swedia serta Jerman. Serangan-serangan tadi diserukan oleh gereja
Katolik di Eropa Barat dengan tujuan merampas tanah serta menyebarkan ajaran
Katolik di Eropa Timur.
Pasukan Rusia, di bawah pimpinan pangeran Alexander Yaroslavovich dari
Novgorod berhasil mengalahkan pasukan orang-orang Swedia pada pertempuran di
sekitar sungai Neva tahun 1240. Karena kemenangannya pada Pertempuran di sungai
Neva ini, sang mendapat julukan "Nevsky". Pada tahun 1242, terjadi Pertempuran di
danau Peipsi, di mana lagi-lagi pasukan Alexander Nevsky berhasil mengalahkan
pasukan orang-orang Jerman. Kedua kemenangan tadi dapat menghentikan agresi dari
orang-orang Swedia serta Jerman terhadap negara-negara Rusia bagian barat laut.
Selama masa perpecahan feodal dan juga masa perjuangan melawan penyerang asing,
syarat akan sentralisasi negara-negara Rusia mulai berkembang.
Gambar 3 Lukisan P. Korin, menggambarkan potret Alexander Nevsky
(Bogorodskaya, 2012, hal. 137)
25TANAH MILIK (ESTATE) - unit utama dalam sistem pengelolaan daerah di Rusia sejak akhir abad ke-15
hingga awal abad ke-18. Dalam sistem ini, suatu negara dibagi berdasarkan tanah milik, diberikan oleh pemerintah
kepada orang-orang yang telah berjasa bagi negara dalam bidang militer atau bidang lainnya. Tanah yang
diberikan tidak boleh dijual, ditukar, maupun diwariskan. Selain itu, tugas-tugas tertentu dari negara juga
dibebankan kepada para pelaku dalam sistem estate, terutama para pemiliknya. Tetapi pada tahun 1714, muncul
peraturan yang menetapkan tanah milik sebagai harta yang dapat diwariskan pemiliknya. Pada abad ke-18 hingga
awal abad ke-20, istilah estate hanya berarti sebidang tanah yang berdiri rumah di atasnya.
pangeran Ivan Kalita (Kalita merupakan julukan yang berarti "kantong uang") pada
tahun 1325-1340. Dengan kecerdikan serta harta yang ia miliki, ia berhasil memperluas
daerah kekuasaan kepangeranan Moskow. Pangeran Ivan sendiri menarik upeti dari dari
negara-negara Rusia yang membayar oleh Gerombolan Emas. Penarikan upeti ini ia
lakukan sebagai wakil dari Gerombolan Emas. Sehingga, jarahan-jarahan tak dilakukan
lagi oleh pasukan Mongol-Tatar. Pangeran Ivan berhasil membuktikan kesetiaannya
pada Gerombolan Emas, sehingga ia diberikan label sebagai izin untuk berkuasa di
Moskow.
Di bawah kekuasaan Ivan, Moskow menjadi pusat keagamaan di Rusia. Kepala
dari gereja Ortodoks Rusia, yang disebut metropolitan 26 , mulai tinggal di sana.
Karenanya, gereja Ortodoks mulai berpihak pada kebijakan-kebijakan dari para
pangeran Moskow.
Para prajurit Rusia juga memiliki pengaruh penting dalam proses penyatuan
negara-negara Rusia sekitar Moskow. Hal ini dikarenakan peran mereka dalam
Pertempuran di padang Kulikovo, yang terjadi pada 8 September 1380 di sekitar sungai
Don. Pertempuran ini terjadi antara pasukan Rusia melawan pasukan Gerombolan
Emas. Pasukan Rusia sendiri terdiri dari para prajurit yang berasal dari berbagai
kepangeranan. Pemimpinnya yaitu pangeran Dmitry Ivanovich dari Moskow, cucu dari
Ivan Kalita.
Untuk pertama kalinya, pasukan Rusia berhasil mengalahkan Gerombolan
Emas. Orang-orang Rusia menyadari bahwa Gerombolan Emas hanya dapat dikalahkan
jika mereka bersatu. Pangeran Dmitry Ivanovich sendiri mendapat julukan “Donskoy”
setelah Pertempuran Kulikovo tadi. Kemenangan di pertempuran ini menyebabkan
reputasi Moskow melonjak. Beberapa kepangeranan di sekitar Moskow kemudian
menggabungkan diri dengan kepangeranan Moskow.
26
METROPOLITAN - merupakan gelar dari kepala gereja Ortodoks Rusia sejak negara Rusia Kuno hingga tahun
1589. Sejak itu, kepala gereja Ortodoks Rusia bergelar Patriark.
kemudian hancur menjadi daerah-daerah terpisah dengan khan masing-masing yaitu:
Kazan, Astrakhan, Krimea, Siberia, dll. Di kemudian hari, para pangeran serta tsar
Rusia akan bertemu mereka kembali dalam pertempuran.
Di bawah kekuasaan pangeran Ivan III dan Vasily III, suatu pemerintahan
bersatu di Moskow mulai terbentuk. Ivan III lalu mengambil gelar Grand Prince atau
Pangeran Agung seluruh Rusia. Tetapi, pada masa itu kekuasaan tertinggi dipegang
oleh Boyar Duma 27 , dewan penasihat yang beranggotakan para boyar serta berada
langsung di bawah pangeran. Demikianlah, otokrasi 28 menjadi sistem politik yang
dianut oleh negara Rusia yang baru.
Pada tahun 1497, diadopsi-lah Sudebnik29, seperangkat hukum yang diterapkan
di seluruh negara Rusia. Seperangkat hukum ini membatasi perpindahan kepemilikan
petani dari satu pemilik tanah ke pemilik tanah yang lain. Perpindahan hanya dapat
terjadi pada sekali dalam setahun, yaitu saat seminggu sebelum atau setelah tanggal 26
November (yang merupakan hari besar gereja yaitu hari Santo George). Penerapan
seperangkat hukum ini menandakan tertancapnya sistem serfdom 30 di Rusia, sistem
yang mengukuhkan para serf atau para petani ke pada tanah yang mereka olah. Para
serf juga memiliki beberapa kewajiban31 terhadap para pemilik tanah yang mereka olah,
seperti biaya sewa 32 yang mereka bayar sebagai ganti izin menetap di suatu tanah.
Kesemua hal ini membuat para serf/petani seperti halnya budak.
Di bawah kekuasaan Ivan III, dibangun pula Kremlin Merah di Moskow, yang
masih berdiri sampai sekarang. Tanda heraldik (kedinastian) dalam bentuk elang
berkepala 2 juga diperkenalkan. Negara yang baru berdiri ini mulai dikenal secara
formal dengan nama Rusia, negara yang berdaulat, kuat, serta multi-nasional.
27 BOYAR DUMA - merupakan dewan penasihat para pangeran atau tsar Rusia yang terdiri dari para bangsawan.
Dewan ini ada sejak abad ke-10 hingga awal abad ke-18.
28 OTOKRASI - merupakan sistem pemerintahan yang berpusat pada sistem monarki, di mana kekuasaan terpusat
pada seorang penguasa. Di Rusia, sistem ini bertahan sampai Revolusi Februari tahun 1917.
29 SUDEBNIK - seperangkat hukum yang diterapkan tahun 1497 di Rusia. Seperangkat hukum ini mengatur
perpindahan kepemilikan petani dari satu pemilik tanah ke pemilik tanah yang lainnya, yang hanya dibatasi pada
satu hari tertentu dalam setahun.
30 SERFDOM - sistem sosial-ekonomi di mana pemilik tanah memiliki hak istimewa untuk mempekerjakan para
serf/petani yang tinggal di tanah tersebut secara paksa. Barang-barang pribadi bahkan diri dari para petani dimiliki
oleh pemilik tanah dalam sistem ini.
31 KEWAJIBAN PARA SERF - yaitu kewajiban yang dibebankan kepada para serf/petani yang mesti mereka
tunaikan kepada para pemilik tanah. Pada dasarnya para petani memiliki 2 kewajiban yaitu bekerja kapanpun saat
diperintah oleh para pemilik tanah serta bekerja untuk membayar biaya sewa atas tanah yang mereka olah terhadap
pemilik tanah tersebut.
32 BIAYA SEWA TANAH- hasil pertanian, uang, atau pekerjaan yang dibayarkan para petani kepada pemilik
§ 3. Rusia pada pertengahan abad ke-16: Kebijakan dalam serta luar negeri dari
Ivan IV yang Mengerikan
Kekuasaan Ivan IV yang Mengerikan (tahun 1533-1584) merupakan masa yang spesial
dalam sejarah Rusia. Pada masa ini, pemerintahan pusat bertambah kuat karena banyak
terjadi perselisihan antara sang Grand Duke (Ivan IV) dengan para boyar.
Ivan IV sendiri mewarisi tahta Rusia saat masih berusia 3 tahun. Adanya
penguasa yang masih amat muda menyebabkan perselisihan antara para boyar yang
haus akan kekuasaan. Pada tahun 1547, Ivan IV mencapai usia dewasa, menjalani
upacara pernikahan, dan mengambil gelar tsar.
Pada pertengahan abad ke-16, Tsar Ivan IV membentuk majelis yang dalam
bahasa Inggris disebut Elected Rada - pemerintahan tidak resmi yang terdiri dari
orang-orang terdekat sang Tsar. Di bawah kekuasaan majelis ini, sejumlah pembaruan33
dikeluarkan, yang bertujuan untuk memperkuat pemerintahan pusat.
Pada tahun 1549, Zemsky Sobor34 bersidang untuk pertama kalinya. Peristiwa
ini menjadi penanda awal mula terbentuknya sistem monarki di mana beberapa kelas
sosial terwakilkan di Rusia 35 . Ivan IV juga menyusun ulang pasukannya dengan
33 PEMBARUAN - pembaruan atau reformasi yaitu perubahan dari beberapa aspek kehidupan yang biasanya
diterapkan dari atas-oleh pemimpin suatu organisasi atau kelompok. Perubahan ini biasanya bersifat progresif,
tanpa mengubah fondasi dari sistem yang sudah dipakai atau sudah mapan.
34 ZEMSKY SOBOR - merupakan majelis di pemerintahan Rusia pada paruh kedua abad ke-16 hingga abad ke-17.
Majelis ini beranggotakan perwakilan dari beberapa lapisan masyarakat. Majelis ini bersidang saat ada urusan-
urusan negara yang penting dan perlu diselesaikan.
35 MONARKI-PERWAKILAN - merupakan bentuk pemerintahan di mana kekuasaan tak hanya terpusat pada
seorang monark sebagai kepala negara tapi juga pada perwakilan beberapa kelas sosial di suatu negara, yang ikut
andil dalam pemerintahan. Dalam sejarah Rusia, sistem ini sudah dipraktekkan sejak masa kekuasaan Tsar Ivan
membentuk pasukan Streletsky 36 . Bukan hanya itu, Ivan IV juga menaruh banyak
perhatian pada masalah-masalah agama serta gereja.
Pada tingkat internasional, Ivan IV mempraktekkan kebijakan luar negeri yang
aktif. Pada masa kekuasaannya, daerah-daerah kekuasaan Kazan serta Astrakhan
menjadi bagian dari Rusia, dan pengembangan daerah-daerah di Siberia bagian barat
juga dimulai pada masa-masa ini. Ivan IV juga memulai perang untuk mendapatkan
akses ke laut Baltik (Perang Livonia tahun 1558-1583), yang berakhir dengan
kekalahan Rusia.
Tetapi, banyak dari usaha pembaruan serta kebijakan luar negeri Tsar Ivan IV
(misalnya perang untuk mendapatkan akses ke laut Baltik) berujung pada ketidak-
puasan dari para boyar serta juga pihak gereja. Selain itu, perselisihan dengan majelis
Elected Rada juga mulai muncul.
Dengan tujuan mempercepat penerapan pembaruan serta menghapuskan
perlawanan dari para boyar, pada tahun 1565 Ivan IV secara tiba-tiba mengubah
kebijakan dalam negerinya. Ia memperkenalkan Oprichnina–kebijakan khusus yang
memperbesar kekuasaan pribadinya37.
Kemudian, Tsar Ivan IV pun membentuk Oprichnik, pasukan khusus yang
dibentuk berdasarkan kebijakan Oprichnina untuk menerapkan apa-apa yang diatur
dalam kebijakan tersebut. Diperkenalkannya kebijakan ini diikuti dengan perselisihan
yang meningkat antara tsar dengan para boyar, serta juga eksekusi massal dan teror38.
Kebijakan tadi juga menghambakan masyarakat Rusia pada kekuasaan tsar yang tak
terhingga. Akibatnya, peran para boyar dalam urusan negara mengecil sementara peran
para bangsawan lain membesar. Semua peristiwa ini, dibarengi dengan Perang Livonia,
membuat negara kacau balau.
Dalam kacamata sejarah, kekuasaan Ivan IV yang Mengerikan serta
kepribadiannya dinilai secara bertolak belakang. Beberapa sejarawan menganggap Ivan
IV sebagai negarawan yang amat hebat, di mana di bawah kekuasaannya, terjadi
peningkatan proses sentralisasi kekuasaan, negara menjadi bertambah kuat, serta daerah
kekuasannya juga bertambah luas. Di sisi lain, ada juga sejarawan yang berpendapat
bahwa penerapan kebijakan Oprichnina mengakibatkan kekuasaan tsar menjadi tak
terbatas, yang di kemudian hari akan menyebabkan krisis ekonomi39 di Rusia.
IV.
36 PASUKAN STRELETSKY - yaitu pasukan pertama di militer Rusia yang bersifat permanen/profesional,
terbentuk pada abad ke-16. Pada awalnya, para prajuritnya direkrut dari orang-orang desa serta kota yang
merdeka-bukan serf-, tetapi kemudian status prajurit dalam pasukan ini menjadi sesuatu yang diwariskan.
Pasukan ini merupakan pasukan profesional militer Rusia yang utama, sampai awal abad ke-18.
37 OPRICHNINA - merupakan kebijakan khusus pemerintah Rusia yang diterapkan pada tahun 1565-1572 pada
masa kekuasaan Tsar Ivan IV. Kebijakan ini diikuti oleh penindasan, eksekusi mati, penyitaan lahan massal, dll.
yang dilakukan oleh orang-orang suruhan tsar untuk menghapuskan perlawanan dari para boyar serta memperkuat
kekuasaan sang tsar sendiri.
38 TEROR - dalam bahasa Rusia, yaitu tindakan intimidasi atau penindasan terhadap lawan politik dengan cara-
benturan antar unsur-unsur dalam perekonomian atau berubahnya kegiatan perekonomian secara tiba-tiba dan
tanpa dapat ditangani.
Gambar 6 Negara Rusia pertengahan abad ke-16 (Bogorodskaya, 2012, hal. 131)
Bab 4. Rusia pada abad ke-17
Konsep dan istilah dalam bab ini: absolutisme, pemberontakan, pasar Rusia Raya,
intervensi, orang-orang Cossack, kapitalisme, krisis, pusat produksi, produksi berskala
kecil, milisi, penipu, Masa-masa Kekacauan, tanah milik, sistem tanah milik, Old
Believers
dan juga berbahaya, atau suatu proses peralihan yang sulit; 2) kekurangan parah dari suatu hal; 3) peristiwa
terjadinya banyak benturan, atau keadaan yang memburuk dengan cepat. Krisis terhadap suatu sistem biasanya
berakhir dengan perubahan besar terhadap sistem tersebut atau bahkan keruntuhan.
pasukan Polandia-Lithuania yang mau bergabung. Dmitry I Palsu dapat merebut
Moskow dan mengangkat dirinya sebagai tsar, tapi ia dapat dengan cepat digulingkan
oleh para boyar.
Ada juga kericuhan serta pemberontakan kaum tani42, dengan gerakan paling
besar dipimpin oleh Ivan Bolotnikov. Kesemua gerakan ini berakhir dengan kegagalan.
Tetapi, pemerintah seolah tidak belajar dari peristiwa ini, dan keadaan para petani yang
sudah seperti budak tidak kunjung diperbaiki.
Selama Masa-masa Kekacauan, terjadi intervensi43 dari negara-negara tetangga
Rusia terhadap urusan-urusan dalam negeri. Peristiwa yang pertama telah disebut, yaitu
dukungan dari negara Polandia-Lithuania yang diberikan kepada para penipu yang
mengaku-ngaku pewaris tahta sah. Bukan hanya itu, negara tersebut juga mengambil
kesempatan di tengah-tengah segala kekacauan untuk menyerang Rusia secara terbuka
dengan cara mengirim pasukan. Akhirnya Moskow pun dapat direbut oleh mereka.
Pada waktu yang sama, orang-orang Swedia juga merebut daerah-daerah di Rusia
bagian barat laut. Akibatnya adalah pada tahun 1612, kemerdekaan Rusia terancam
lenyap. Para boyar pun tak dapat mengurus negara dengan baik di tengah-tengah semua
kekacauan yang terjadi.
Tetapi, terjadi peristiwa yang tidak diduga di mana masyarakat umum-lah yang
bangkit melawan serangan dari negara asing. Milisi 44 yang terdiri dari golongan
masyarakat umum pun terbentuk, di bawah pimpinan seorang pedagang bernama
Kuzma Minin beserta pangeran Dmitry Pozharsky. Pada musim gugur tahun 1612,
Moskow berhasil dibebaskan dari tangan pasukan Polandia-Lithuania. Maka
dimulailah masa-masa di mana para penyerang asing terusir dari daerah-daerah
kekuasaan Rusia. Untuk memperingati peristiwa-peristiwa ini, sebuah monumen di
Lapangan Merah Moskow didirikan untuk mengabadikan jasa-jasa Kuzma Minin dan
pangeran Dmitry Pozharsky.
Setelah pembebasan Moskow, majelis Zemsky Sobor bersidang untuk
mengangkat seorang tsar baru. Diangkatlah Mikhail Romanov (berkuasa tahun 1613-
1645) ke atas tahta. Dengan ini, dimulailah masa kekuasaan dinasti baru di Rusia, yang
berlangsung sampai tahun 1917. Adapun akibat-akibat utama dari Masa-masa
Kekacauan yaitu:
1. Krisis ekonomi, yang makan waktu puluhan tahun untuk dihapuskan.
2. Bertambah-kuatnya sistem serfdom karena para boyar serta bangsawan
lainnya beranggapan bahwa pengeksploitasian para petani diperlukan untuk
memperbaiki ekonomi negara.
3. Awal mula berkuasanya tsar dari dinasti baru, yaitu dinasti Romanov.
4. Hubungan yang memburuk dengan negara-negara tetangga Rusia. Meski telah
terjadi pengusiran atas pasukan-pasukan asing yang menyerang Rusia,
beberapa bagian dari negara Rusia masih berada dalam kekuasaan negara
Polandia-Lithuania serta Swedia.
Kesemua akibat ini mempengaruhi perkembangan sejarah Rusia di abad ke-17.
42 PEMBERONTAKAN KAUM TANI - yaitu bentuk protes yang memuncak dari kaum tani terhadap penindasan
yang dilakukan oleh para bangsawan. Pemberontakan ini bersifat nasional, maksudnya berbagai bagian di Rusia
bangkit dan ikut memberontak dalam. Orang yang ikut serta dalam pemberontakan ini juga berjumlah amat banyak
dan terdiri dari berbagai lapisan masyarakat. Akibatnya ialah dikirimnya pasukan dalam jumlah banyak pula oleh
pemerintah untuk meredam pemberontakan tadi.
43 INTERVENSI - yaitu ikut-campurnya negara lain dalam urusan suatu negara. Bentuk ikut-campurnya dapat
Gambar 8 Gambaran para boyar pada abad ke-16 hingga abad ke-17
(Bogorodskaya, 2012, hal. 139)
45 PASAR RUSIA RAYA - merupakan suatu sistem perekonomian tunggal yang bercirikan ikatan ekonomi serta
pertukaran barang antara berbagai bagian Rusia yang berbeda. Sistem ini mulai terbentuk pada abad ke-17.
46 KAPITALISME - merupakan sistem sosial yang didasarkan pada kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi,
ekonomi pasar, dan angkatan kerja yang diupah, kesemuanya berdasarkan pada hukum penawaran dan permintaan.
Dalam paham Marxisme, kapitalisme merupakan tahapan sosial-ekonomi lanjutan feodalisme.
47
ABSOLUTISME/MONARKI ABSOLUT - merupakan sistem pemerintahan di mana kekuasaan terpusat di
tangan seorang penguasa, dan kekuasaan tersebut tak dapat diganggu gugat.
Ortodoks Rusia dengan gereja Ortodoks di negara lain dalam menjalankan ajaran
agama. Meski pembaruan yang diperkenalkan bersifat kecil dan tak mempengaruhi
ajaran-ajaran utama Kristen Ortodoks, masyarakat Rusia terpecah. Ada golongan yang
mendukung pembaruan, ada juga golongan yang anti terhadap pembaruan tersebut.
Golongan yang anti terhadap pembaruan disebut sebagai Old Believers48 atau golongan
yang kukuh dengan Kristen Ortodoks pra-pembaruan, dan mereka banyak mengalami
penindasan oleh negara maupun gereja.
Perpecahan menyangkut gereja Ortodoks di Rusia ini berlangsung bahkan
sampai sekarang. Tetapi, para penganut Kristen Ortodoks konservatif sudah tak
mengalami penindasan sejak akhir abad ke-18.
Pada tahun 1670-1671, terjadi suatu pemberontakan yang dipimpin oleh Stepan
Razin. Pada tahun-tahun ini, orang-orang Cossack 49 sudah menetap sebagai suatu
komunitas terpisah di Rusia. Mereka menempati daerah-daerah selatan sungai Don,
Volga, dan sungai Ural, dan daerah-daerah ini sering menjadi tempat pelarian para
petani Rusia yang kabur dari tanah yang mereka tinggali serta olah.
Pada tahun 1670, para Cossack yang tidak puas dengan kehidupan mereka
berbaris menuju Moskow di bawah pimpinan Stepan Razin. Banyak juga kaum tani
yang bergabung dengan gerakan ini. Stepan Razin dan pasukannya berhasil menduduki
banyak kota di tepian sungai Volga seperti Astrakhan, Tsaritsyn, dan Saratov. Tetapi,
gerakan ini kemudian dikalahkan oleh pasukan pemerintah yang dikirim tsar, dan
Stepan Razin pun dieksekusi mati. Lagi-lagi, gerakan pemberontakan ini merupakan
pelampiasan dari rasa ketidak-puasan bukan hanya orang-orang Cossack, tapi juga para
petani.
Sejak kekuasaan para Tsar Romanov pertama hingga abad ke-18, Rusia telah
mempraktekkan kebijakan luar negeri yang aktif. Meletup beberapa konflik bersenjata
dengan negara Polandia-Lithuania serta Swedia, memperebutkan daerah-daerah Rusia
yang diambil saat Masa-masa Kekacauan berlangsung di Rusia. Tetapi peristiwa
internasional yang paling besar pada masa ini ialah perang antara Rusia dengan
Polandia-Lithuania, memperebutkan daerah-daerah di Ukraina sekarang (terjadi tahun
1654-1667). Meletusnya perang ini dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi
di kawasan Ukraina, di mana masyarakat di sana, terutama orang-orang Cossack,
memberontak melawan kekuasaan Polandia-Lithuania yang mencoba menyebarkan
ajaran Katolik. Orang-orang Cossack yang dipimpin oleh Bohdan Khmelnitsky,
meminta intervensi dari pemerintah Rusia dalam bentuk aneksasi kawasan Ukraina ke
dalam negara Rusia yang beragama Ortodoks.
Dengan ini, dimulailah perang Rusia melawan Polandia-Lithuania yang
memperebutkan kawasan Ukraina pada tahun 1654. Di akhir perang ini, daerah-daerah
Ukraina yang berada di tepi barat sungai Dnieper (tepi barat dilihat dari Moskow, bukan
dari peta dunia yang biasa), termasuk di antaranya kota Kiev, menjadi daerah kekuasaan
Rusia.
Pada abad ke-17 juga, orang-orang Rusia makin banyak merambah ke kawasan
Siberia. Daerah-daerah di sana ditambahkan menjadi bagian dari negara Rusia, sampai-
48 OLD BELIEVERS - sebutan untuk orang-orang yang menentang pembaruan pada gereja Ortodoks Rusia yang
diperkenalkan oleh Patriark Nikon pada pertengahan abad ke-17,sehingga menyebabkan perpecahan pada gereja
Ortodoks Rusia. Karena menentang arus utama gereja Ortodoks Rusia sekaligus pemerintah, mereka mengalami
penindasan yang baru berakhir tahun 1905.
49 ORANG-ORANG COSSACK - 1) beranggotakan para petani yang melarikan diri serta orang-orang posad,
mereka menetap di pelosok-pelosok daerah Kekaisaran Rusia serta juga Polandia-Lithuania mulai akhir abad ke-14
hingga awal abad ke-17. Pada abad ke-15, masing-masing permukiman mereka bersatu menjadi komunitas militer
mandiri yang berfungsi sebagai penjaga perbatasan Rusia; 2) lapisan masyarakat militer pada masa sebelum
revolusi Rusia (pada abad ke-18 hingga awal abad ke-20).
sampai daerah kekuasaan Rusia mencapai kepulauan Kuril di pesisir Samudera Pasifik.
Kesemua fenomena sosial-ekonomi serta politik yang terjadi di Rusia pada abad
ke-17 membuat negara Rusia bertumbuh pesat. Meski begitu, kesemua fenomena tadi
terjadi bersamaan dengan masing-masing masalah yang menyertai. Perekonomian
Rusia makin tertinggal dibandingkan perekonomian negara-negara Eropa Barat, di
mana sektor industri berkembang pesat. Perang melawan negara-negara Eropa lain juga
memperlihatkan kekurangan-kekurangan dari militer Rusia. Di atas itu semua,
pengelolaan negara masih dalam kondisi yang rumit. Akibatnya, benturan kepentingan
antara para pelaku dalam sistem tanah milik (estate) makin sering terjadi. Rusia amat
membutuhkan perubahan.
Bab 5. Rusia pada abad ke-18
Konsep dan istilah dalam bab ini: guardia, kudeta istana, kaisar, kekaisaran,
kolegium, manuver politik, patriarki, absolutisme Tercerahkan, proteksionisme, wali
negara, wajib militer, Senat, Synod
50 WALI NEGARA - di negara-negara bersistem monarki, yaitu orang yang ditunjuk sebagai penguasa sementara
suatu negara dikarenakan penguasa yang seharusnya masih di bawah umur, sedang pergi untuk waktu yang lama,
sakit, dll.
51
PABRIK - merupakan usaha industri yang menggunakan mesin dalam proses produksinya selain menggunakan
pembagian kerja. Bedakan dengan usaha industri lain yang masih menggunakan tenaga manual.
petani pun sering dipaksa untuk bekerja di sana. Para petani yang sebelumnya hanya
dikukuhkan di tanah milik para bangsawan, sekarang juga dikukuhkan di pabrik-pabrik.
Peter I (yang juga menyandang gelar yang Agung) amat mendukung para
pemilik pabrik sekaligus produsen barang asal Rusia. Negara memberikan berbagai
keuntungan bagi mereka seperti membantu urusan keuangan mereka. Di sisi lain,
barang impor yang berasal dari luar negeri dipajaki amat besar. Kebijakan ini disebut
proteksionisme52.
Militer Rusia juga mengalami pembaruan. Suatu pasukan permanen yang
profesional dibentuk, di mana anggotanya direkrut lewat kebijakan wajib militer53. Tak
sampai di situ, suatu armada juga dibentuk. Di dalam lingkup militer, korps perwira
terdiri dari orang-orang keturunan bangsawan, tetapi para prajurit yang berprestasi juga
dapat menjadi perwira. Peter I memulai kebiasaan untuk menilai seseorang berdasarkan
kemampuannya, bukan keturunannya.
Di bawah kekuasaan Peter I, perbedaan antara tanah yang dimiliki para boyar
serta tanah yang dimiliki bangsawan lainnya dihapuskan. Sekarang, semua kepemilikan
tanah bersifat diwariskan. Semua pemiliknya adalah bangsawan, baik yang tadinya
boyar maupun bukan (boyar sendiri merupakan gelar warisan masa Rusia Kuno, di
mana ia adalah pemilik tanah yang juga aktif sebagai komandan militer).
Lebih lanjut, pembaruan-pembaruan pada urusan administrasi negara juga
dilakukan. Pada tahun 1711, dibentuklah Senat-badan pemerintahan tertinggi yang
langsung berada di bawah tsar, yang bertugas mengurusi segala urusan legislatif serta
administrasi negara 54 . Di kemudian hari, Kolegium pun dibentuk - badan yang
mengurusi urusan eksekutif55. Gereja Ortodoks Rusia juga mengalami pembaruan, di
mana sistem patriarki 56 dihapuskan, diganti oleh Synod 57 . Gereja sekarang menjadi
bagian dari alat negara.
Setelah memenangkan Perang di Utara, Peter I mengambil gelar imperator.
Gelar tsar sekarang sudah sama dengan gelar kaisar, sehingga Rusia menjadi negara
kekaisaran58. Sistem monarki absolut pun mulai dipraktekkan.
Peter I juga mengadakan sensus penduduk dengan tujuan mempermudah
52 PROTEKSIONISME - merupakan kebijakan ekonomi negara yang ditujukan untuk melindungi perekonomian
nasional dari kompetisi dari pelaku ekonomi asing, misalnya dengan cara menetapkan pajak tinggi atas produk
asing.
53 WAJIB MILITER - merupakan suatu metode perekrutan anggota pasukan profesional. Di Rusia, metode ini
pertama kali diperkenalkan oleh Tsar Peter I, di mana lapisan masyarakat yang wajib membayar pajak juga
diwajibkan untuk mengirim perwakilan dari masyarakat mereka menjadi anggota pasukan. Sampai tahun 1874,
masa tugas seorang prajurit Rusia yaitu sampai ia tak dapat lagi memikul senjata. Setelah tahun 1874, metode
perekrutan anggota pasukan diganti menjadi keanggotaan sukarela.
54 SENAT - merupakan badan pemerintahan yang bertanggung-jawab terhadap urusan-urusan legislatif serta juga
urusan-urusan tertentu dalam administrasi negara. Di Rusia, badan ini didirikan tahun 1711 atas dasar perintah
Tsar Peter I. Kemudian, pada abad ke-18 hingga paruh pertama abad ke-19, badan ini mengalami pembaruan
beberapa kali sampai fungsi legislatifnya dihapuskan. dan menjadi badan yudisial tertinggi pada tahun 1864.
Badan ini akhirnya dihapuskan pada tahun 1917.
55 KOLEGIUM - yaitu badan yang didirikan tahun 1715, yang kemudian ditetapkan menjadi badan utama yang
menangani urusan-urusan tertentu dalam administrasi negara. Secara struktur, mereka berada di bawah tsar dan
juga badan Senat.
56 PATRIARKI - yaitu suatu sistem kepengurusan gereja Ortodoks, tak terkecuali di gereja Ortodoks Rusia. Sistem
Ortodoks Rusia. Badan ini didirikan pada tahun 1721 atas dasar perintah Tsar Peter I untuk memasukkan
patriarki-sistem kepengurusan gereja Ortodoks Rusia-ke dalam organisasi pemerintahan, sehingga gereja
menjadi alat negara. Bulan November tahun 1917, saat patriarki berdiri kembali, Synod hanya menjadi badan
penasihat di bawah Patriark Rusia.
58 KEKAISARAN - merupakan negara bersistem monarki, tetapi alih-alih dikepalai oleh raja, kepala dari suatu
kekaisaran adalah seorang kaisar. Biasanya kekaisaran dilekatkan pada negara-negara yang berhasil memperluas
daerah kekuasaannya sehingga menguasai berbagai bangsa, atau negara-negara yang memiliki daerah kekuasaan di
seberang lautan.
pembaruan pada sektor perpajakan agar uang yang diterima negara juga lebih banyak.
Setelahnya, ia menerapkan sistem pajak perseorangan 59, yang meningkatkan jumlah
pajak yang mesti dibayar oleh para petani serta para penghuni posad (pemukiman-
pemukiman yang biasanya berada di tepian kota di Rusia)60.
Di bawah kekuasaan Peter I, terjadi pula perubahan-perubahan dalam budaya
serta kehidupan para bangsawan Rusia. Perubahan-perubahan ini meliputi baju yang
dikenakan serta gaya rambut yang sekarang menyerupai bangsawan-bangsawan Eropa
Barat. Selain itu, banyak teater serta museum yang dibangun, dan surat kabar pertama
di Rusia juga mulai terbit. Kesemua perubahan ini diterapkan dengan paksa
menggunakan kuasa negara yang amat besar. Peter I juga banyak menaruh perhatian
pada pengembangan pendidikan serta ilmu pengetahuan di Rusia, dengan dibentuknya
sistem sekolah serta perguruan tinggi negeri, dan juga dibukanya Akademi Ilmu
Pengetahuan Rusia.
Pembaruan serta kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Peter I dinilai secara
campur aduk oleh orang-orang yang hidup pada masa itu, juga oleh para sejarawan.
Meski pembaruan serta kebijakan tadi membawa banyak manfaat positif, tapi
penerapannya dilakukan secara paksa. Lebih lanjut, kondisi di masyarakat umum juga
makin memburuk dikarenakan kenaikan pajak, adanya kewajiban-kewajiban baru, dan
juga suatu perang yang berlangsung lama.
Di sisi lain, muncul perindustrian yang amat berkembang disertai militer yang
kuat, dan administrasi negara juga membaik. Rusia menjadi salah satu negara Eropa
yang paling kuat, terlebih lagi Rusia berhasil memenangkan Perang di Utara dan
mendapatkan akses ke laut Baltik.
59 PAJAK PERSEORANGAN - yaitu pajak utama yang dibebankan negara kepada semua orang yang
berkewajiban membayar, mulai dari bayi yang baru lahir sampai orang tua. Pajak ini diterapkan tahun 1724 oleh
Tsar Peter I, setelah sensus yang dilakukan oleh pemerintah Rusia terhadap rakyatnya.
60 POSAD - 1) pada abad ke-10 hingga abad ke-16, istilah ini berarti permukiman tertentu di lingkungan
masyarakat Rusia yang biasanya beranggotakan masyarakat yang berkecimpung di sektor komersil serta industri.
Permukiman ini biasanya berada di luar tembok kota-yang bagian dalamnya diperuntukkan bagi kaum bangsawan
serta agamawan Rusia-dan di kemudian hari menjadi bagian dari kota itu sendiri; 2) pada zaman Kekaisaran
Rusia, istilah posad merujuk pada pemukiman kecil yang memiliki ciri-ciri seperti lingkungan perkotaan tapi tidak
disebut kota karena ukurannya yang tak terlalu besar.
Gambar 9 Rusia bagian Eropa sejak akhir abad ke-16 hingga paruh kedua
abad ke-18 (Bogorodskaya, 2012, hal. 132)
61
GUARDIA/GUARD - merupakan satuan elit dalam militer Rusia yang dibentuk oleh Tsar Peter I pada tahun
1690an.
dari mereka memiliki kesamaan yaitu lebih peduli pada kepentingan pribadi dibanding
kepentingan negara. Perubahan penguasa berkali-kali yang difasilitasi oleh para
bangsawan, memaksa tiap kaisar untuk balik mendukung, memberikan tanah, serta
memberikan hak-hak baru bagi para bangsawan.
Akibatnya, selama masa-masa kudeta istana, hak-hak istimewa para bangsawan
menjadi makin banyak, termasuk hak kepemilikan para petani. Sekarang, para
bangsawan dapat menentukan sendiri apa hukuman bagi para petani yang dianggap
bersalah, mulai dari: dikirim ke Siberia untuk kerja berat, dihukum fisik, dijual, atau
dinikahkan kepada siapapun sesuai keinginan para bangsawan sebagai pemilik. Nasib
para petani secara harfiah berada di tangan para pemilik mereka yaitu kaum bangsawan.
Eropa pada akhir abad ke-18. Sistem ini bercirikan penerapan-penerapan praktis ide-ide yang berasal dari paham
Pencerahan para filsuf Prancis. Ide-ide tersebut antara lain: perubahan terhadap institusi-institusi negara yang
kadaluarsa, penerapan serangkaian pembaruan pada bidang yudisial, pendidikan, dll. Pada dasarnya, sistem
ditujukan untuk memperkuat kekuasaan dari penguasa suatu negara serta para bangsawan yang mendukungnya.
juga membuka banyak institusi pendidikan yang baru, termasuk yang ditujukan untuk
kaum perempuan.
Tetapi, semua perubahan ini masih belum mengubah keadaan sosial-ekonomi
serta politik di Rusia. Justru sebaliknya, keadaan/sistem yang sudah mapan malah
bertambah kuat. Catherine II bahkan mengonsolidasi hak-hak istimewa dari para
bangsawan dengan mengeluarkan suatu piagam 64 khusus yang mengemukakan hak
lebih lanjut dari kaum bangsawan. Di bawah kekuasaannya, keadaan kaum tani menjadi
amat sulit. Hal ini dikarenakan Catherine II juga menerapkan hukum yang menyatakan
bahwa komplainnya seorang petani terhadap pemiliknya dapat disamakan dengan suatu
kejahatan terhadap negara.
Karenanya, bukan suatu kebetulan bahwa ketidak-puasan sosial meningkat lagi
selama masa kekuasaan Catherine II. Pada tahun 1773-1775, suatu pemberontakan
kaum tani di bawah pimpinan Yemelyan Pugachev meletus kembali di Rusia.
Pemberontakan ini diberantas dengan brutal oleh pemerintah.
Pada paruh kedua abad ke-18, kebijakan luar negeri Rusia dianggap sukses. Di
bawah kekuasaan Catherine II, 2 perang melawan Turki Usmani (tahun 1768-1774 dan
tahun 1787-1791) berhasil dimenangkan Rusia. Rusia mendapatkan akses ke laut Hitam
bersamaan dengan aneksasi daerah sekitar Semenanjung Krimea serta daerah-daerah
lain di tepian laut Hitam. Rusia juga ikut serta dalam peristiwa Pembagian Polandia
bersama Austria dan Prusia. Dengan begitu, Russia juga berhasil mendapatkan daerah-
daerah di tepi timur sungai Dnieper (dilihat dari Moskow) serta daerah Belarusia
sekarang.
64
PIAGAM - yaitu seperangkat peraturan yang menetapkan struktur, organisasi, dan tatanan suatu kelompok
seperti misalnya partai politik.
Bab 6. Rusia pada paruh pertama abad ke-19
Konsep dan istilah dalam bab ini: negara agraris, kelompok Desembris, kelompok
pro-Barat, kementerian, gerakan sosial-politik, revolusi industri, kelompok pro-Slavia,
sosialisme, penyensoran, eksploitasi
§ 1. Rusia pada paruh pertama abad ke-19: Krisis yang meningkat terhadap
sistem serfdom
Pada awal abad ke-19, Rusia telah menjadi negara terbesar di dunia berdasarkan luas
wilayah. Penduduknya sebanyak 44 juta jiwa, di mana kebanyakan dari mereka tinggal
di Rusia bagian Eropa. Hanya sekitar 3 juta jiwa yang tinggal di daerah-daerah di balik
pegunungan Ural. Kekaisaran Rusia merupakan negara multinasional dengan agama
negara yaitu Kristen Ortodoks, yang dianut 87% masyarakatnya.
Penduduk Rusia dibagi-bagi berdasarkan sistem tanah milik (estate), di mana
90% dari penduduk Rusia merupakan kaum tani. Sisanya merupakan kaum bangsawan,
agamawan, serta para pedagang.
Sistem serfdom masih dipraktekkan di Rusia karena perekonomiannya masih
amat agraris65, meskipun sektor industri sudah berkembang. Para petani serta pekerja
pabrik digolongkan secara sama dalam sistem ini, di mana mereka amat bergantung
nasibnya kepada para pemilik tanah atau pemilik pabrik. Baik para petani maupun
pekerja masih menjadi objek eksploitasi66 serta hidup dalam kemiskinan parah.
Sistem politik Rusia juga pada dasarnya masih bersifat otokratis. Sang tsar
Rusia sejajar dengan kaisar, dan memiliki kuasa mutlak atas urusan legislatif, eksekutif,
dan yudisial meskipun ada badan-badan yang khusus mengurus urusan-urusan tadi.
Tsar menjalankan negara dengan bantuan alat-alat negara seperti badan yang telah
disebut tadi, dan kebanyakan dari pegawainya berasal dari kalangan bangsawan.
Pada awal abad ke-19, Kekaisaran Rusia merupakan suatu negara yang kuat
dikarenakan segala aktifitasnya pada abad ke-18 di mana kebijakan luar negerinya telah
menghasilkan kesuksesan karena banyaknya daerah baru yang telah dikuasai Rusia. Hal
ini pun menyebabkan pertumbuhan di bidang perekonomian serta budaya.
Tetapi, pada awal abad ke-19, sistem serfdom mulai goyah, dan pada
pertengahan abad, muncullah suatu krisis terkait sistem tersebut. Penyebab utama dari
krisis ini ialah rendahnya produktifitas baik di sektor pertanian maupun perindustrian.
Hal ini dikarenakan para petani serta pekerja yang acuh tak acuh dengan hasil kerja
mereka. Sehingga, Rusia pun mulai mengalami ketertinggalan dalam
perkembangannya dibandingkan negara-negara Eropa Barat, di mana kapitalisme
berkembang pesat seiring dengan maraknya sistem pekerja mandiri yang dikontrak.
Permulaan dari revolusi industri 67 di seperempat abad pertama abad ke-19
berpengaruh besar terhadap berkembangnya krisis tadi di Rusia. Digunakannya mesin
di pabrik-pabrik mengharuskan dilatihnya para pekerja dalam menggunakan mesin-
mesin tersebut. Hal ini dikarenakan sudah tidak lagi menguntungkan bagi para
pengelola pabrik untuk mengandalkan tenaga manusia saja, apalagi manusia yang
berkemampuan rendah/belum terlatih. Situasi ini makin membuat para pekerja Rusia
makin tidak puas terhadap negara mereka.
65 NEGARA AGRARIS - merupakan negara yang kegiatan perekonomiannya didominasi oleh sektor pertanian,
sektor di mana kebanyakan masyarakat negara tersebut bekerja. Sektor pertanian juga menyumbang sebagian besar
pendapatan negara agraris.
66 EKSPLOITASI - yaitu mengambil keuntungan dari hasil kerja orang lain.
67
REVOLUSI INDUSTRI - yaitu peristiwa sejarah di mana terjadi perubahan radikal dalam kegiatan produksi
yang tadinya mengandalkan tenaga manusia menjadi mengandalkan tenaga mesin.
Demikianlah keadaan Rusia pada paruh pertama abad ke-19 secara umum.
Rusia masih kesulitan untuk memecahkan masalah terkait dengan sistem serfdom. Hal
ini dikarenakan kuatnya kekuasaan negara, terutama sang tsar sendiri.
68 PENEBUSAN - merupakan cara yang dapat dipilih oleh seorang petani untuk merdeka. Cara ini menyangkut
penebusan kemerdekaan mereka dengan uang , atau di kemudian hari, dengan bekerja untuk waktu yang telah
ditentukan.
69 KEMENTERIAN - yaitu badan utama administrasi negara yang juga bertanggung-jawab terhadap urusan-urusan
tertentu dalam perekonomian. Di Rusia, kementerian pertama terbentuk pada tahun 1802.
70 PENYENSORAN - merupakan tindakan dari pihak yang berwenang untuk mengendalikan isi serta penyebaran
dari hal-hal yang dianggap mengganggu atau bahkan mengancam berjalannya suatu sistem.
Gambar 12 Lukisan V. Polenov yang menggambarkan taman di rumah
seorang bangsawan (Bogorodskaya, 2012, hal. 141)
tahun 1918, saat partai Komunis yang berkuasa merubah kalender yang digunakan negara menjadi kalender
Gregorian. Hal ini mengakibatkan ada beberapa ketidak-samaan tanggal yang ditulis dalam buku ini dengan
tanggal terjadinya suatu peristiwa sebagaimana dialami oleh para pelaku sejarah. Pada tanggal-tanggal tersebut,
telah diberikan catatan kaki.
73 KELOMPOK PRO-BARAT - merupakan kelompok yang mendukung Rusia agar berkembang mengikuti
perkembangan negara-negara Eropa Barat. Pada paruh pertama abad ke-19, kelompok ini memperjuangkan
penghapusan sistem serfdom, pengalokasian tanah bagi para petani, pembatasan pada sistem otokrasi, dan
perubahan-perubahan borjuis supaya kapitalisme dapat berkembang lebih pesat di Rusia. Kelompok pro-Barat ini
menolak jalan revolusi untuk mengubah keadaan, dan lebih memilih jalur pembaruan. Mereka juga menolak
pendapat kelompok pro-Slavia bahwa Rusia mesti berkembang dengan caranya sendiri.
74 KELOMPOK PRO-SLAVIA - yaitu kelompok beraliran liberal-borjuis di Rusia pada pertengahan abad ke-19.
Kelompok ini berpendapat bahwa Rusia mesti berkembang dengan caranya sendiri, alih-alih mengikuti cara
negara-negara Eropa Barat. Mereka berpendapat bahwa perkembangan alami Rusia terganggu pada awal abad ke-
18 oleh berbagai pembaruan yang diperkenalkan Tsar Peter I, dan mengajukan cara-cara supaya Rusia dapat
kembali seperti saat akhir abad ke-17.
75 SOSIALISME – 1) yaitu paham yang memperjuangkan terbentuknya tatanan masyarakat yang didasarkan pada
kepemilikan bersama atas alat-alat produksi (seperti usaha, lahan, dll.). Paham ini juga mengusahakan supaya tidak
ada kegiatan eksploitasi yang dilakukan oleh manusia, sehingga ketidak-adilan sosial dapat dihapuskan, dan
kesetaraan serta kebebasan tiap orang dapat terjamin; 2) sistem sosial yang memiliki ciri-ciri dari paham
sosialisme; 3) gerakan sosial-politik yang memperjuangkan ide-ide sosialis. Istilah ini pertama muncul pada
pertengahan abad ke-19, di mana sosialisme berkaitan erat dengan terbentuknya suatu masyarakat utopia. Paham
ini terdapat dalam ajaran Marxisme hasil buah pikir K. Marx dan F. Engels, dan juga ajaran Marxis-Leninis karya
V. I. Lenin. Para Bolshevik menganggap sosialisme sebagai tahapan pertama masyarakat kapitalis yang mengalami
revolusi dalam perubahan mereka menuju komunisme.
peristiwa. Berikut peristiwa-peristiwa yang paling terkemuka pada masa tersebut.
Tahun 1812, Rusia terpaksa berperang melawan Prancis. Kaisar Prancis saat itu,
Napoleon, merupakan seseorang yang amat ambisius. Pada awal abad ke-19, Prancis
telah menaklukkan hampir semua negara-negara di Eropa. Usaha menundukkan Rusia
merupakan tahap terakhir dari dominasi total Napoleon atas Eropa.
Pada bulan Juni tahun 1812, pasukan Prancis menyeberangi perbatasan Rusia.
Napoleon memutuskan untuk langsung menyerang Moskow.
Pasukan Rusia, yang lebih kecil jumlahnya dibanding pasukan Prancis, mundur
lebih jauh ke timur. Menghadapi kekalahan total, seorang komandan berbakat yang
bernama M. I. Kutuzov ditunjuk sebagai komandan tertinggi tentara Rusia. Akhirnya
pertempuran terjadi tak jauh dari Moskow yaitu dekat desa Borodino, yang berperan
dalam titik balik jalannya perang melawan Napoleon. Meski pasukan Rusia tidak
terpukul mundur dalam Pertempuran Borodino, Kutuzov akhirnya memberikan
perintah untuk mundur dan meninggalkan Moskow. Perintah ini diberikan untuk
mencegah kehancuran dari pasukan Rusia.
Pasukan Prancis memasuki Moskow dan berdiam di sana selama 36 hari. Di
sana, Napoleon mendapati bahwa Moskow sudah kosong. Para penduduknya sudah
kabur membawa semua persediaan makanan mereka. Selain itu, kota tersebut pun sudah
dibakar oleh pihak Rusia, dan akhirnya Napoleon terpaksa meninggalkan Moskow.
Selama Napoleon berada di Moskow, Kutuzov dapat memperkuat pasukannya.
Dari sini dimulailah kemunduran pasukan Prancis dari wilayah Rusia. Pada bulan
Desember tahun 1812, pasukan Napoleon yang sebelumnya tak terkalahkan akhirnya
kalah juga.
Gambar 14 Gambaran militer Rusia saat Perang Patriotis tahun 1812 (Bogorodskaya, 2012,
hal. 143)
Pada paruh pertama abad ke-19, hubungan Rusia dengan Turki Usmani berkali-
kali memburuk. Turki Usmani masih menginginkan daerah sekitar Semenanjung
Krimea serta tak mau Rusia menempatkan armada di laut Tengah. Ada juga sengketa
akan wilayah-wilayah seperti kawasan pegunungan Kaukasus serta Selat Bosforus dan
Selat Dardanella.
Hal-hal tadi menyebabkan meletusnya beberapa perang Rusia-Turki (pada
tahun 1801-1812 dan tahun 1828-1829). Perang terbesar antara kedua pihak ini
dinamakan Perang Krimea, dan terjadi pada tahun 1853-1856. Inggris serta Prancis ikut
serta membantu pihak Turki Usmani. Mereka, terutama Inggris, tak mau keberadaan
Rusia semakin kuat di laut Hitam. Rusia yang sedang mengalami krisis terkait sistem
serfdom, juga karena industrinya yang masih terbelakang dibandingkan perindustrian
negara-negara Eropa Barat, kalah perang Akibatnya Rusia kehilangan hak untuk
memiliki serta mengoperasikan armada mereka di laut Hitam.
Masuknya Rusia ke daerah pegunungan Kaukasus tak hanya menyebabkan
konflik dengan Turki Usmani serta Iran, tapi juga konflik dengan para penduduk di
pegunungan Kaukasus bagian utara. Pada tahun 1817, meletus perang di daerah
tersebut, yaitu Perang Kaukasus War. Perang ini berlangsung amat lama hingga 1864,
dan berakhir dengan aneksasi daerah pegunungan Kaukasus bagian utara oleh Rusia.
Bab 7. Rusia pada paruh kedua abad ke-19
Konsep dan istilah dalam bab ini: borjuis, petani sementara, pembaruan, zemstvo,
kaum inteligensia, kontra-pembaruan, Marxisme, modernisasi, kelompok narodnik,
kaum proletar, propaganda, lapisan raznochintsy
tahun 1864, badan ini berada di bawah Kementerian Urusan Dalam Negeri serta juga para gubernur provinsi.
Tahun 1918, badan ini dihapuskan.
Pembaruan-pembaruan yang dilakukan oleh Tsar Alexander II menyebabkan
berkembangnya kapitalisme secara lebih lanjut di Rusia. Pembebasan para petani serta
munculnya angkatan kerja yang bebas (bebas bekerja kepada siapapun sesuai
keinginannya) mengakibatkan terjadinya perkembangan pesat di sektor industri. Tetapi,
perkembangan di bidang pertanian masih lambat dikarenakan kurangnya jumlah petani
yang memiliki lahan sendiri.
Meski membawa manfaat-manfaat positif, pembaruan-pembaruan tadi masih
belum merubah struktur politik di Rusia. Rusia masih merupakan negara otokratis,
meskipun beberapa badan/institusi seperti militer serta pengadilan telah
dimodernisasi 78 mengikuti nilai-nilai kapitalisme seperti di negara-negara Eropa
lainnya.
78MODERNISASI - yaitu proses perubahan terhadap sesuatu yang dianggap belum sesuai dengan keadaan zaman,
sehingga perlu pembaruan agar sesuai. Istilah ini sering digunakan pada proses perubahan menuju masyarakat
industri. Dalam hal ini, proses modernisasi meliputi terjadinya revolusi industri, terbentuknya ekonomi pasar yang
maju, diakuinya hak-hak serta kebebasan demokratis tiap orang secara hukum, dan juga terbentuknya masyarakat
yang makin beradab.
Gambar 16 Perkembangan kapitalisme di Rusia pada paruh kedua abad
ke-19 (Bogorodskaya, 2012, hal. 133)
79KAUM INTELIGENSIA - yaitu kaum yang beranggotakan orang-orang yang bekerja di bidang intelektual dan
memiliki pengetahuan khusus dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya; 2) lapisan
masyarakat yang terlibat secara profesional dalam pekerjaan yang bersifat intelektual/kreatif dan juga dalam
perkembangan serta penyebaran unsur-unsur kebudayaan. Dalam konteks bahasa Rusia, kaum ini memiliki
anggapan khusus yaitu sebagai kaum yang aktif dalam urusan-urusan yang menyangkut pemerintahan serta rakyat
Rusia.
disebut lapisan Raznochintsy, yang beranggotakan orang-orang terdidik dari berbagai
lapisan masyarakat80.
Di sisi lain, ada juga kelompok Narodnik81, yang berusaha menyeru kaum tani
untuk melakukan revolusi. Tapi usaha propaganda mereka tak berhasil karena para
petani belum siap untuk melakukan revolusi. Kemudian, banyak dari anggota kelompok
Narodnik berpindah ke tindakan yang lebih ekstrim yaitu melakukan teror. Mereka
berharap dapat merebut kekuasaan serta memperkenalkan undang-undang dengan
membunuh sang tsar serta pejabat-pejabat paling senior di pemerintahan. Tanggal 13
Maret82 tahun 1881, Tsar Alexander II berhasil dibunuh oleh kelompok Narodnik.
Pemerintahan diwarisi oleh Tsar Alexander III, yang tak melanjutkan berbagai
pembaruan yang telah dilakukan pemerintahan Tsar Alexander II, dan bahkan
melakukan serangkaian kontra-pembaruan83.
Perkembangan yang pesat di sektor perindustrian Rusia setelah dihapuskannya
sistem serfdom menyebabkan bertumbuhnya kelas pekerja-kaum proletar84-secara
pesat pula. Tetapi, situasi mereka pun sulit karena tak ada hukum yang mengatur hak-
hak pekerja. Jam kerja mereka sekitar 12-14 jam, tetapi upah mereka rendah. Maka
pada seperempat abad terakhir abad ke-19, sama seperti kaum tani, kaum pekerja pun
memulai perjuangan mereka untuk kehidupan yang lebih baik.
Pada masa-masa yang sama di Eropa Barat, paham Marxisme85 sedang naik
daun, dan paham ini pun menyebar ke Rusia. Tokoh revolusioner Rusia pertama yang
menganut paham Marxisme yaitu G. V. Plekhanov. Seiring berjalannya waktu,
kelompok-kelompok Marxis bermunculan di Rusia. Pada awalnya, anggota kelompok-
kelompok tadi berasal dari kalangan inteligensia yaitu pelajar. Tapi pada tahun 1890an,
paham Marxisme mulai menembus kaum pekerja. Mereka menemukan suatu paham
yang seirama dengan perjuangan mereka untuk hak-hak pekerja. Yang mengetuai salah
satu kelompok pekerja Marxis yaitu seseorang bernama V. I. Lenin.
80 RAZNOCHINTSY - lapisan masyarakat Rusia yang terbentuk pada pertengahan abad ke-19, yang terdiri dari
berbagai unsur masyarakat mulai dari golongan agamawan, pedagang, petani, pejabat, dan bangsawan rendahan
yang terdidik tetapi kemudian memisahkan diri dari lingkungan kebangsawanan mereka. Lapisan masyarakat ini
terbentuk karena perkembangan sistem kapitalisme, yang menuntut ketersediaan angkatan kerja yang terdidik.
81 KELOMPOK NARODNIK - merupakan gerakan revolusioner dari lapisan raznochintsy di Rusia pada paruh
kedua abad ke-19, yang bukan hanya memperjuangkan kepentingan kaum tani, tapi juga merencanakan
penghapusan sistem otokrasi lewat revolusi yang dilakukan kaum tani sehingga sosialisme dapat terwujud di Rusia
tanpa melalui kapitalisme dahulu.
82 1 Maret pada kalender Julian
83 KONTRA-PEMBARUAN - yaitu kebijakan tertentu yang bertujuan untuk menghapus atau menggagalkan
mana sumber penghidupan mereka ialah menjual tenaga kepada kaum borjuis-yang memiliki alat-alat
produksi-untuk ditukar dengan upah.
85 MARXISME - merupakan suatu paham yang terbentuk dari segala pandangan teoritis, prinsip, serta nilai-nilai
hasil pemikiran K. Marx dan F. Engels. Salah satu pandangan dari paham ini yaitu akan berubahnya kapitalisme
menjadi komunisme dalam sebuah revolusi. Marxisme pada dasarnya adalah studi sosial-filosofis terhadap sejarah
manusia terutama intisarinya, segala kontradiksinya, dan apa yang menjadi faktor berkembangnya suatu
masyarakat dalam sejarah. Paham Marxisme muncul dan berkembang pada tahun 1840an di kawasan Jerman.
Paham ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh V. I. Lenin untuk memuat keadaan zaman yang lebih maju,
sehingga paham Marxisme menjadi dikenal sebagai paham "Marxis-Leninis".
mendapatkan kembali haknya untuk memiliki serta mengoperasikan armada di laut
Hitam.
Pada tahun 1877-1878, perang Rusia-Turki pecah kembali. Rusia mendukung
bangsa-bangsa Slavia di wilayah kekuasaan Turki Usmani untuk memerdekakan diri.
Dalam perang kali ini, operasi militer dilangsungkan di 2 front sekaligus yaitu di
kawasan Semenanjung Balkan serta di daerah pegunungan Kaukasus. Rusia berhasil
memenangkan perang ini, dan akibatnya orang-orang Romania, Serbia, Montenegro,
Bulgaria, dll. terbebas dari kekuasaan Turki Usmani dan memerdekakan diri. Bantuan
Rusia terhadap orang-orang Slavia di luar negeri meningkatkan status Rusia di kancah
internasional terutama di daerah Semenanjung Balkan. Selain itu, Rusia juga berhasil
mendapatkan sebagian wilayah Bessarabia di tepi laut Hitam serta beberapa daerah di
sekitar pegunungan Kaukasus.
Selain ke arah barat, kebijakan luar negeri Rusia pun mengarah ke timur,
tepatnya ke kawasan Asia Tengah dan Asia Timur. Sejak seperempat abad terakhir abad
ke-19, Rusia memulai penaklukkan atas negara-negara di Asia Tengah. Penaklukkan
ini ditujukan untuk memperkuat pengaruh komersil serta politik Rusia di kawasan Asia
Tengah. Pada pertengahan abad ke-19, usaha ini dilakukan Rusia secara damai tanpa
pasukan bersenjata. Tetapi, untuk mencegah perluasan pengaruh Inggris di kawasan
Asia Tengah, pada tahun 1864-1884 Rusia melancarkan operasi militer ke sana.
Akibatnya, negara-negara di Asia Tengah seperti Kokand, Khiva, Bukhara,
serta Turkmenistan dianeksasi dan dimasukkan menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia.
Dilihat dari segi ekonomi, daerah-daerah tersebut tidak menguntungkan bagi Rusia
pada masa itu. Tetapi, daerah ini memiliki potensi untuk menjadi pasar besar bagi
produk-produk Rusia, selain menjadi sumber bahan mentah bagi Rusia di masa depan,
terutama produksi kapas. Aneksasi negara-negara Asia Tengah juga berdampak positif
bagi penduduk negara-negara tersebut, di mana perekonomian serta budaya mereka
mulai berkembang lebih lanjut.
Selain ke Asia Tengah, kebijakan luar negeri Rusia juga mengarah ke Asia
Timur. Tahun 1855, Rusia menjalin hubungan diplomatis dengan Jepang, dan
perbatasan di antara kedua negara pun ditetapkan. Perbatasan kemudian disusun ulang
pada tahun 1875 saat Rusia menukar Kepulauan Kuril dengan bagian pulau Sakhalin
yang dimiliki Jepang. Selain itu, tahun 1867, Rusia menjual koloninya di benua
Amerika Utara yaitu Alaska ke Amerika Serikat.
Bab 8. Rusia di akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-
20
Konsep dan istilah dalam bab ini: masalah agraris, Entente, Bolshevik, revolusi
borjuis, revolusi borjuis-demokratis, Duma Negara, hak serta kebebasan demokratis,
kediktatoran proletar, mogok kerja, Kadet, kelas sosial, kulak, manifesto, Menshevik,
kapitalis-monopolistik, masalah nasional, kelompok Oktobris, partai politik, serikat
pekerja, masalah kelas pekerja, revolusi sosialis, partai sosialis-revolusioner
§ 1. Perkembangan sosial-ekonomi Rusia pada akhir abad ke-19 hingga awal abad
ke-20
Pergantian abad ke-19 menuju abad ke-20 merupakan masa-masa yang diwarnai
berbagai perubahan pada kehidupan ekonomi, politik, serta sosial di Rusia. Revolusi
industri di Rusia berakhir pada 20 tahun terakhir abad ke-19. Pengalokasian alat-alat
produksi 86 pada pabrik-pabrik, dibarengi ketersediaan SDA serta tenaga kerja yang
murah di Rusia menyebabkan sektor industri berkembang pesat sehingga terjadi
pemusatan produksi 87 dalam skala besar. Dilihat dari segi pertumbuhan produksi
perindustrian, Rusia hanya kalah dari Amerika Serikat. Sementara dari segi hasil
produksi perindustrian, Rusia masuk 5 besar negara industri di dunia: Inggris, Prancis,
AS, Jerman, baru Rusia.
Sistem kapitalisme di Rusia akhirnya terbentuk secara utuh pada akhir abad ke-
19 menuju abad ke-20. Hal ini ditunjukkan oleh pesatnya pertumbuhan dalam hal
kewirausahaan serta modal, peningkatan serta pengalokasian teknologi pada alat-alat
produksi, serta peningkatan jumlah pelaku dalam semua aspek perekonomian.
Adanya kebutuhan akan lebih banyak investasi yang disuntikkan pada
perkembangan serta peningkatan aktifitas produksi, disertai dengan meningkatnya
persaingan antara para pelaku usaha yang memperebutkan pasar berujung pada
persatuan di antara para pelaku usaha serta usaha-usaha mereka. Tujuan dari penyatuan
ini ialah peningkatan modal, penetapan harga terhadap barang-barang produksi pabrik,
serta membagi-bagi pangsa pasar. Kesemua hal ini dapat membantu para pelaku usaha
yang bersatu untuk memenangkan persaingan melawan pelaku usaha lain yang
berusaha sendiri-sendiri. Seperti halnya di negara kapitalis lainnya, di Rusia juga
muncul kelompok-kelompok usaha yang mempraktekkan monopoli88.
Ekonomi kapitalis Rusia, meski agak tertinggal, berkembang mengikuti jalur
yang juga sering diikuti oleh semua negara maju saat itu. Pada waktu yang sama,
kapitalisme Rusia memiliki beberapa ciri khas yang unik.
Tempo produksi yang cepat memperlambat tahapan kapitalis-monopolistik 89
pada sektor perindustrian Rusia (di Eropa, proses ini bahkan memakan waktu 2 abad).
86 ALAT-ALAT PRODUKSI - yaitu seperangkat sarana atau benda yang digunakan manusia dalam kegiatan
produksi. Sarana kerja meliputi peralatan produksi seperti mesin, serta hasil kerja seperti bangunan, alat
transportasi, alat komunikasi, dll. Sarana kerja yang bersifat universal ialah lahan. Sementara objek kerja yaitu
segala hal yang menjadi objek suatu pekerjaan seperti kayu atau batu bara. Dengan penggunaan sarana kerja,
manusia dapat mempengaruhi objek kerja sehingga kegiatan produksi dapat terlaksana.
87 TERPUSATNYA PRODUKSI – yaitu pertumbuhan jumlah dari tempat-tempat usaha besar (seperti pabrik)
serta terpusatnya alat-alat produksi, pekerja, serta hasil produksi pada tempat-tempat tadi.
88 MONOPOLI - merupakan hak istimewa untuk memiliki sesuatu mulai dari barang, kegiatan produksi, kegiatan
produksi serta modal secara besar-besaran dengan tujuan mendominasi satu atau lebih sektor dalam perekonomian,
mendapatkan laba sebanyak mungkin, dan mengalahkan pesaing.
Hal ini dikarenakan di Rusia, tatanan ekonomi90nya lebih rumit dibanding di negara-
negara Eropa lainnya. Di tengah kondisi Rusia yang multikultural, industri mesin
berskala besar hidup berdampingan dengan industri barang lain, bahkan dengan
industri di mana produknya diproduksi tangan alih-alih mesin.
Selain itu, perkembangan perekonomian juga tidak merata ke seluruh Rusia.
Daerah-daerah yang sudah maju (seperti misalnya St. Petersburg, Moskow, daerah-
daerah di tepian laut Baltik, Ukraina, dll.) terus berkembang meninggalkan daerah-
daerah yang sektor industrinya masih berkembang atau bahkan belum berkembang
(seperti misalnya Siberia, Timur Jauh Rusia (daerah-daerah kekuasaan Rusia di Asia
Timur), serta Asia Tengah). Perkembangan di sektor industri juga tidak merata pada
seluruh jenis industri, di mana industri berat mengalami perkembangan pesat sementara
industri ringan tidak begitu, meskipun industri ini memegang posisi kunci karena
jumlahnya yang banyak di Rusia.
Satu lagi ciri khas yang unik pada kapitalisme Rusia yaitu rendahnya aktifitas
ekspor modal ke luar negeri. Di sisi lain, ketersediaan SDA yang banyak serta juga
tenaga kerja yang murah mengundang modal asing ke Rusia dengan harapan untung
banyak. Modal asing tersebut memainkan peran yang signifikan pada perekonomian
Rusia.
Lebih lanjut, ciri khas lainnya pada kapitalisme Rusia yaitu intervensi yang kuat
dari negara pada perekonomian lewat berbagai pinjaman, subsidi, pemesanan, dll.
Terakhir, ciri khas yang amat jelas terlihat yaitu digabungkannya industri kapitalis
modern dengan pertanian tradisional dalam perekonomian Rusia. Akibatnya,
perkembangan terhambat karena hak-hak kepemilikan tanah para bangsawan Rusia
masih diakui. Hal ini sekaligus menyebabkan para petani yang merupakan mayoritas
penduduk Rusia memiliki sedikit saja persentase kepemilikan tanah. Pertumbuhan di
sektor pertanian ibarat tong kosong saja karena penyebabnya ialah perluasan areal tanah
serta pengembangan daerah-daerah baru.
Tahun 1906, pemerintah Rusia memulai serangkaian pembaruan di sektor
pertanian. Pembaruan-pembaruan ini dinamakan "Stolypinskaya" karena penggagasnya
ialah P. A. Stolypin, yang pada saat itu merupakan kepala pemerintahan di Rusia
(perdana menteri). Isi utama dari pembaruan Stolypinskaya ini ialah dihapuskannya
sistem segmen91. Meski pembaruan tadi menyebabkan perkembangan positif di sektor
pertanian, tetap saja pembaruan tersebut tidak menyentuh masalah yang lebih utama
yaitu kurangnya jumlah tanah yang dimiliki oleh kaum tani serta overpopulasi di sektor
pertanian.
Pada pergantian abad ke-19 menuju abad ke-20, terjadi pula perubahan-
perubahan signifikan pada struktur sosial masyarakat Rusia. Secara resmi, seluruh
penduduk Rusia masih terbagi dalam sistem kepemilikan tanah milik (estate) dengan
hak-hak istimewa atau larangan-larangan para pelaku dalam sistem tersebut yang
dijabarkan secara jelas. Pada kenyataannya, kelas sosial tercampur-campur tapi terbagi-
bagi secara jelas sesuai karakteristik ekonomi. Kelas-kelas baru-kelas borjuis92 dan
90 TATANAN EKONOMI - yaitu susunan perekonomian suatu negara berdasarkan pada bentuk kepemilikan
tertentu terhadap alat-alat produksi serta hubungan yang terkait dengan alat-alat tadi dalam penggunaannya di
kegiatan perekonomian negara tersebut. Seringkali suatu negara memiliki beberapa tatanan ekonomi yang berjalan
dalam negaranya, seperti halnya dalam perkembangan sejarah Rusia di mana tatanan kapitalis berkembang di
tengah tatanan agraris yang masih dominan.
91 SEGMEN - yaitu petak lahan yang diambil oleh para pemilik tanah setelah pembaruan tahun 1861. Petak ini
diambil jika ada surplus/kelebihan dari luas tanah yang dialokasikan pemerintah kepada para petani, atau jika para
pemilik tanah mendapati luas tanah mereka berkurang dari luas tanah sebelum diambil oleh pemerintah. Banyak
disalah-gunakan oleh para pemilik tanah, mereka mengambil hingga 18% atau lebih dari luas tanah para petani
yang baru dialokasikan pemerintah.
92 BORJUIS - suatu kelas yang memiliki alat-alat produksi dalam masyarakat kapitalis.
kelas proletar-yang muncul seiring dengan berkembangnya kapitalisme di Rusia juga
kini berdampingan dengan kelas-kelas lama warisan dari Rusia di masa lalu-para
pemilik tanah serta para petani.
Posisi dominan di Rusia juga masih ditempati oleh para bangsawan/pemilik
tanah. Mereka memiliki sumber dana yang amat besar dalam bentuk tanah milik. Para
bangsawan juga masih menempati posisi-posisi kunci di pemerintahan Rusia yang
masih bersifat otokratis, serta juga di militer dan kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, kelas borjuis-yang terdiri dari para pedagang, pengrajin, serta
perwakilan dari para petani kaya-tumbuh pesat. Mereka secara perlahan bertambah
kuat perekonomiannya, tapi tidak mempunyai peran yang signifikan dalam lingkup
politik Rusia.
Di sisi lain, para petani merupakan kelas sosial yang paling besar tapi paling
sengsara. Sistem yang ada masih-lah membatasi kehidupan ekonomi, legalitas, serta
kehidupan pribadi para petani, sehingga menghambat mobilitas sosial mereka. Meski
begitu, masuknya nilai-nilai kapitalis ke wilayah pedesaan di Rusia memunculkan kelas
borjuis pedesaan, yang disebut kulak93.
Para petani serta penduduk kota yang miskin merupakan sumber dari
terbentuknya kelas proletar. Kelas yang terdiri dari para pekerja ini amat berbeda
dibandingkan kelas pekerja di negara-negara Eropa lainnya. Di Rusia, mereka
mengalami kondisi-kondisi kerja yang amat menyulitkan, tidak adanya serikat
pekerja94, dan sistem asuransi juga tidak ada. Selain itu, usaha-usaha yang dilakukan
oleh pemerintah Rusia untuk memperbaiki keadaan ini dengan memperkenalkan
peraturan-peraturan yang mengatur pekerjaan di pabrik, dianggap tidak efektif. Struktur
sosial masyarakat Rusia pada masa ini menyembunyikan api-api pemberontakan di
bawahnya, pemberontakan yang kemudian terjadi pada awal abad ke-20.
93 KULAK - 1) sebutan terhadap suatu kelas sosial kecil yang beranggotakan lapisan masyarakat desa yang kaya.
Sebutan ini muncul sebagai akibat dari pembaruan terhadap stratifikasi sosial desa-desa Rusia pada tahun 1861; 2)
para pelaku usaha kapitalis di lingkungan perekonomian yang menggunakan pekerja kontrak, menerima
pemasukan dari penyewaan tanah, alat-alat pertanian, bunga dari pinjaman, dll.
94 SERIKAT PEKERJA - yaitu organisasi yang beranggotakan para pekerja dalam suatu sektor profesional yang
95
MASALAH KELAS PEKERJA - yaitu serangkaian masalah atau kesulitan yang dialami para pekerja di bidang
ekonomi, hukum, serta sosial-politik mereka, yang menyebabkan rasa ketidak-puasan terhadap pemerintah Rusia.
dikirim untuk bekerja berat. Dan lagi, kaum tani dibebankan lagi pajak tambahan untuk
mengganti kerugian dari para bangsawan karena gerakan yang telah dilakukan.
Satu lagi faktor penting dalam kehidupan sosial-politik Rusia pada awal abad
ke-20 ialah gerakan dari golongan demokratis-inteligensia. Para perwakilan dari
gerakan ini kemudian menjadi pelopor terbentuknya partai-partai politik pertama di
Rusia.
Tersebarnya paham Marxisme di Rusia pada 20 tahun terakhir abad ke-19
menyebabkan tumbuh pesatnya kelompok-kelompok berpaham Marxis, serta juga
kebutuhan akan persatuan di antara kelompok-kelompok tersebut. Pada akhir abad ke-
19, ada usaha untuk membentuk partai beranggotakan para pekerja Marxis, tapi partai
ini baru terbentuk pada tahun 1903. Partai ini dinamakan Partai Pekerja Sosial
Demokratis Rusia, dengan para pendirinya di antaranya yaitu V. I. Ulyanov (Lenin) dan
Yu. O. Tsederbaum (Martov).
Partai tersebut mengadopsi program untuk menghubungkan perjuangan kaum
pekerja dengan kaum tani dalam suatu persekutuan. Tujuan akhir dari perjuangan tadi
ialah revolusi sosialis96 serta terbentuknya sistem kediktatoran proletar97. Tetapi, partai
ini mengalami perpecahan karena masalah ideologis menjadi para Bolshevik98 yang
mendukung Lenin dan para Menshevik 99 yang mendukung Martov. Meski terpecah,
partai baru ini sepaham dalam tujuan menyerukan revolusi dari gerakan-gerakan kaum
pekerja serta kaum tani.
Pada awal abad ke-20, terbentuk juga suatu partai yang beranggotakan kaum
tani, dinamakan Partai (Kaum) Sosialis Revolusioner100. Partai ini dipimpin oleh V. M.
Chernov, dan bertujuan untuk menghapuskan sistem otokrasi, hak kepemilikan tanah
para bangsawan serta pengalokasian tanah tersebut bagi para petani, diperkenalkannya
96 REVOLUSI SOSIALIS - yaitu bentuk revolusi yang bertujuan untuk mengubah masyarakat kapitalis menjadi
sosialis, yang merupakan tahapan pertama terwujudnya komunisme. Menurut paham Marxisme, setelah revolusi
ini terjadi, kaum pekerja-lah yang akan mengambil alih kekuasaan politik, sementara kaum borjuis dihapuskan
bersamaan dengan dihapuskannya perbedaan kelas sosial. Eksploitasi yang dilakukan oleh manusia-terutama
kepada manusia lainnya-juga dihapuskan dengan diterapkannya kepemilikan bersama terhadap alat-alat produksi.
97 KEDIKTATORAN PROLETAR - dalam penggunaannya di paham Marxis-Leninis, merupakan bentuk
kekuasaan yang terpusat pada kaum proletar/pekerja serta juga terfokus pada kepentingan kaum tersebut. Sistem
ini terbentuk karena keberhasilan revolusi sosialis, dan memiliki tujuan untuk mewujudkan sosialisme.
98 BOLSHEVIK - merupakan pengikut dari suatu gerakan revolusioner para kaum pekerja di Rusia. Gerakan ini
didasarkan pada paham Marxisme yang dikembangkan lebih lanjut oleh V. I. Lenin. Gerakan ini terbentuk pada
tahun 1903, diakibatkan oleh perjuangan kaum Marxis Rusia pimpinan by V. I. Lenin untuk membentuk suatu
partai. Para Bolshevik berpendapat bahwa satu-satunya kemungkinan bagi mereka untuk merubah keadaan yaitu
dengan melakukan revolusi, dan menolak jalan yang diambil gerakan-gerakan lain di Rusia yaitu menuntut
berbagai pembaruan dari pemerintah. Para Bolshevik juga berpendapat bahwa dalam perjuangan mereka untuk
mewujudkan sosialisme di Rusia, suatu kediktatoran proletar mesti terbentuk dahulu. Pada bulan Oktober tahun
1917, para Bolshevik berhasil menyerukan suatu gerakan bersenjata yang akhirnya merebut kekuasaan pemerintah
Rusia.
99 MENSHEVIK - merupakan pengikut dari suatu gerakan sosialis bersifat reformis (bertujuan untuk mengenalkan
pembaruan-pembaruan) dalam gerakan perjuangan kaum pekerja Rusia. Gerakan ini terbentuk setelah peristiwa
Kongres RSDLP Kedua pada tahun 1903, dan menjadi tempat bersatunya orang-orang yang menentang kelompok
Bolshevik. Para Menshevik berpendapat bahwa sosialisme dapat dicapai oleh sejumlah syarat yang hanya dapat
terpenuhi oleh perkembangan lebih lanjut dari sistem kapitalisme di Rusia. Mereka menentang pendirian
kediktatoran proletar untuk mewujudkan sosialisme, pendapat yang dianut oleh para Bolshevik, dan tak menerima
terjadinya peristiwa Revolusi Oktober tahun 1917 yang juga dipelopori oleh para Bolshevik. Akibatnya, beberapa
orang Menshevik bahkan ikut serta dalam pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Soviet Rusia.
100 PARTAI SOSIALIS REVOLUSIONER - merupakan kelompok revolusioner yang terbentuk pada tahun 1901-
1902. Mereka berpendapat bahwa para petani akan berperang penting dalam revolusi yang akan datang, dan juga
bahwa kaum tani mesti menjadi tumpuan berbagai perubahan sosialis yang akan diterapkan. Partai ini
mengedepankan masalah agraris sebagai masalah utama yang memerlukan suatu REVOLUSI SOSIALIS. Setelah
revolusi tahun 1918 yang dipelopori oleh para Bolshevik, partai Sosial Revolusioner dianggap sebagai organisasi
kontra-pembaruan oleh pemerintah Soviet Rusia., sehingga menimbulkan berbagai penindasan terhadap partai
tersebut sebelum akhirnya bubar.
kebebasan demokratis, dan juga pengorganisasian ulang masyarakat Rusia menurut
nilai-nilai sosialis.
Maka, pada awal abad ke-20, partai-partai yang beranggotakan kaum sosialis
revolusioner bermunculan di Rusia. Dipelopori oleh mereka, para kaum tani dan kaum
pekerja menjadi lebih terorganisir dalam perjuangan mereka untuk membawa
perubahan.
101 MASALAH AGRARIS - yaitu serangkaian masalah atau kesulitan yang dialami oleh para pelaku dalam sistem
serfdom, terutama para petani. Masalah ini sering menjadi penyebab rasa ketidak-puasan terhadap pemerintah
Rusia.
102 HAK SERTA KEBEBASAN DEMOKRATIS – merupakan serangkaian hak-hak yang idealnya dimiliki
seorang warga negara, antara lain yaitu: hak kebebasan pribadi, hak privasi, kebebasan berpikir, menyampaikan
pendapat, membentuk berkumpul, berdemonstrasi, memberikan suara dalam pemilu, dan pemenuhan kebutuhan.
103 MASYARAKAT INDUSTRI - merupakan bentuk masyarakat yang telah berkembang cukup maju sehingga
keadaan sosial-ekonominya didominasi oleh kegiatan pengolahan sumber daya yang sudah terspesialisasi dan
dalam skala besar.
104 REVOLUSI BORJUIS-DEMOKRATIS - satu bentuk dari revolusi borjuis, di mana banyak masyarakat umum
yang ikut serta, menuntut perubahan-perubahan reformis (bedakan dengan revolusioner) yang bersifat demokratis
dari pemerintah mereka.
105 9 Januari pada kalender Julian
besaran yang terjadi memaksa Tsar Nicholas II untuk mengeluarkan Manifesto 106
Oktober tanggal 30 Oktober 107 yang berjudul "Memperbaiki Tatanan Negara". Di
dalamnya, dinyatakan bahwa warga negara Rusia sekarang sudah memiliki hak-hak
serta kebebasan demokratis - yang meliputi hal-hal seperti kebebasan berpikir,
berpendapat, berkumpul, membentuk perkumpulan, dll. Lebih lanjut, didirikan badan
Duma Negara108 yang bertugas mengurusi urusan-urusan legislatif.
Setelah revolusi tersebut, partai-partai yang berpaham liberal-borjuis juga mulai
bermunculan di Rusia. Yang paling terkenal ialah partai yang disebut Kadet109 serta
kelompok Oktobris atau Partai Persatuan 17 Oktober 110 . Kedua partai ini
memperjuangkan ide-ide yang asing bagi masyarakat Rusia saat itu, seperti monarki-
konstitusional111. Pada waktu yang sama juga, partai-partai konservatif yang membela
monarki bermunculan, seperti misalnya Partai Persatuan Rakyat Rusia.
Puncak revolusi terjadi di Moskow pada bulan Desember tahun 1905, yang
diredam oleh pemerintah. Dekrit yang dikeluarkan tanggal 30 Oktober 112 serta
berdirinya badan Duma Negara dianggap oleh orang-orang berpaham liberal sebagai
suatu kesuksesan dari revolusi yang telah dilakukan. Mereka akhirnya tak lagi berjuang
dalam gerakan-gerakan revolusioner, tapi berpindah pada usaha untuk memenangkan
pemilu lalu kemudian berpolitik di badan Duma Negara. Mereka percaya bahwa dengan
cara ini, berbagai masalah dalam pemerintahan dapat diselesaikan lewat perubahan.
Sementara itu, sisa dari gerakan-gerakan revolusioner yang masih aktif -
kelompok-kelompok Bolshevik, Menshevik, dan Partai (Kaum) Sosialis Revolusioner
-terus berusaha menyerukan para kaum pekerja serta kaum tani untuk melakukan
revolusi lagi. Tapi pada tahun 1906-1907, jumlah protes dalam bentuk mogok kerja
semakin menurun. Dicurigai bahwa hal ini terjadi karena tindakan-tindakan pemerintah
untuk meredam gerakan-gerakan tersebut.
Badan Duma Negara mulai bersidang untuk pertama kali pada bulan April 1906.
Meski menurut dekrit tanggal 30 Oktober113 badan tersebut merupakan badan legislatif,
hak-haknya di bawah peraturan yang baru-diadopsi tahun 1906-masih terbatas.
Semua dokumen yang disetujui oleh Duma Negara dapat menjadi peraturan/hukum
hanya setelah disetujui pula oleh sang tsar.
Selain itu, mufakat tidak tercapai baik oleh pihak Duma Negara maupun pihak
106 MANIFESTO - permohonan sungguh-sungguh dari pihak yang berkuasa terhadap pihak yang berada di bawah
kekuasaannya; permohonan yang di dalamnya terdapat rencana.
107 17 Oktober pada kalender Julian
108 DUMA NEGARA - badan pemerintahan tertinggi di Rusia pada tahun 1903-1917 dan dimulai lagi pada tahun
1993. Badan ini beranggotakan perwakilan dari rakyat. Badan ini juga merupakan badan parlementer pertama di
Rusia.
109 KADET - sebutan bagi Partai Demokratis Konstitusional Rusia, salah satu partai terbesar di Rusia pada awal
abad ke-20. Partai ini bertahan sampai revolusi tahun 1917, dan mewakili kepentingan dari kaum borjuis dari
golongan menengah serta kaum inteligensia dari golongan progresif, antara lain yaitu: monarki-konstitusional,
hak-hak serta kebebasan demokratis, pembatasan hak kepemilikan tanah para bangsawan, serta memecahkan
masalah kelas pekerja lewat cara-cara legislatif.
110 KELOMPOK OKTOBRIS - sebutan bagi Partai Persatuan 17 Oktober, yang dibentuk pada bulan November
tahun 1905. Partai ini mewakili kepentingan dari kaum borjuis, para pemilik tanah yang berpaham liberal, pejabat
Rusia tertentu, dan juga kaum inteligensia kaya. Mereka memperjuangkan: diperkenalkannya sistem monarki-
konstitusional di Rusia, pemecahan masalah agraris, diterapkannya hak terbatas bagi kaum pekerja seperti untuk
melakukan aksi mogok, serta jam kerja yang dikurangi menjadi 8 jam sehari. Tujuan utama dari Partai Persatuan
17 Oktober ini ialah membantu pemerintah Rusia untuk menerapkan berbagai pembaruan yang terkait dengan
perbaikan keadaan hidup masyarakatnya. Pada akhir tahun 1917, partai ini sudah tidak berpolitik lagi.
111 MONARKI-KONSTITUSIONAL - merupakan sistem negara di mana kekuasaan penguasa dibatasi oleh suatu
sistem yang terdapat di dalamnya badan-badan perwakilan rakyat yang dipilih melalui pemilu.
112 17 Oktober pada kalender Julian
113
17 Oktober pada kalender Julian
pemerintah. Hal ini dikarenakan badan tersebut mengajukan hal-hal yang mengganggu
kepentingan para bangsawan serta pemilik tanah. Akibatnya, pada bulan Juli tahun
1906, Sidang Duma Negara Pertama berujung gagal dan dibubarkan.
Pada bulan Februari 1907, Sidang Duma Negara Kedua dimulai. Tetapi,
pemerintahan Tsar Nicholas II tidak menyukai peristiwa ini. Akhirnya pada tanggal 16
Juni tahun 1907, sang Tsar membubarkan Sidang Duma Negara Kedua.
Demikianlah, kedua Sidang Duma Negara berujung pada kegagalan. Baik
pemerintah maupun badan Duma Negara tak dapat mencapai mufakat. Pembubaran
Sidang Duma Negara Kedua dianggap sebagai titik akhir dari revolusi Rusia pertama.
Revolusi pertama ini menghasilkan hal-hal yang cukup bertolak belakang. Di
satu sisi, pemerintah terpaksa mengalah dalam beberapa hal. Permintaan kaum pekerja
seperti pengurangan jam kerja menjadi 9-10 jam, kenaikan upah, serta hak bagi mereka
untuk membentuk serikat pekerja dituruti. Bagi kaum tani, tebusan uang atau kerja yang
mesti dibayarkan agar mereka dapat bebas dicabut oleh pemerintah. Dalam urusan
politik, pemerintah Rusia juga mengalah dengan pemberian hak-hak demokratis
terbatas seperti misalnya hak-hak bagi tiap individu untuk berpikir, berpendapat,
berkumpul, membentuk perkumpulan, serta juga mendirikan surat kabar sendiri. Dan
juga, terbentuknya suatu badan pemerintahan yang anggotanya dipilih lewat pemilu-
yaitu badan Duma Negara.
Di sisi lain revolusi tahun 1905-1907 tidak memecahkan masalah-masalah lain
seperti hak-hak kepemilikan tanah para bangsawan atau pemilik tanah lainnya, kaum
tani yang kekurangan tanah, masih dipraktekkannya sistem otokrasi, serta keadaan
kaum pekerja yang masih juga sulit. Karenanya, revolusi tadi dianggap belum selesai,
dan perjuangan masyarakat Rusia pun berlanjut. Hal ini berujung pada revolusi tahun
1917 di kemudian hari.
114 ENTENTE - merupakan persekutuan militer antara Inggris, Prancis, dan Rusia yang terbentuk pada tahun 1904-
1907. Selama Perang Dunia Pertama (tahun 1914-1918), Entente menjadi sebutan umum bagi semua negara yang
berperang melawan Jerman dan sekutunya (termasuk AS dan Jepang).
115 ANTAGONISME - pertentangan yang tak dapat didamaikan.
116 KOMUNISME - merupakan paham yang mendambakan suatu realita sosial di mana semua orang sejahtera dan
setara. Paham ini dapat dicapai dengan menggalakkan perkembangan tanpa mengesampingkan keadilan sosial.
Menurut paham Marxisme, realita sosial ini merupakan tahapan lanjutan dari masyarakat kapitalisme. Sosialisme
sering dianggap sebagai tahap pertama pendirian masyarakat komunis.
117 UNI SOVIET - nama resminya yaitu USSR (Union of Soviet Socialist Republics), merupakan negara
multinasional yang bersifat sosialis. Negara ini terbentuk pada tahun 1922 hingga keruntuhannya pada tahun 1991.
Negara ini merupakan persatuan banyak republik sosialis-hingga sebanyak 16-yang kesemuanya berdaulat, dan
diperintah oleh Soviet (dewan rakyat) masing-masing. Rusia merupakan republik sosialis terbesar di Uni Soviet
yang juga mendominasi kekuasaan politik di negara tersebut.
BAGIAN 2. BAHAN-BAHAN BACAAN LEBIH
LANJUT
Kehidupan bangsa Slavia Timur
Bangsa Slavia Timur, yang menetap di kawasan padang rumput Eropa Timur, hidup di
lingkungan hutan serta hutan-padang rumput yang dialiri banyak sungai, danau, serta
rawa-rawa. Kehidupan bangsa Slavia Timur di sana tak dapat dibilang mudah. Sebelum
membangun suatu tempat tinggal, penting bagi mereka untuk mencari tempat yang tak
hanya kering tapi juga terbuka dan bersih. Tak mungkin bagi komunitas petani seperti
mereka untuk menetap sendiri-sendiri; mereka perlu banyak bantuan.
Karenanya, sesama anggota masyarakat memiliki peran penting dalam
kehidupan bangsa Slavia Timur. Dalam bahasa mereka, penggunaan kata “masyarakat”
menggunakan kata yang sama dengan kata-kata “dunia” serta “tali” (tali karena pada
waktu itu, mereka menggunakan tali untuk mengukur luas tanah).
Bersamaan dengan aktifitas bertani yang makin banyak dipraktekkan serta juga
berkembangnya berbagai peralatan pertanian, komunitas kesukuan berubah menjadi
komunitas yang lebih besar di mana sistem kepemilikan tanah muncul dan berkembang.
Semua harta yang terdapat dalam suatu komunitas dibagi menjadi harta milik bersama
atau harta milik pribadi118. Rumah, tanah tempat rumah tersebut berdiri, hewan ternak,
serta peralatan-peralatan merupakan harta milik pribadi. Di sisi lain, apa-apa yang
terdapat di alam seperti misalnya padang rumput, hutan, sumber air, tempat
pemancingan, dll. Sementara itu, tanah yang dapat diolah untuk pertanian serta
pekerjaan yang berkaitan dengannya dibagi-bagi pada tiap keluarga dalam suatu
komunitas.
Keberadaan dari komunitas tadi bertujuan untuk mengawasi supaya tanah
pertanian dibagikan secara adil dan digunakan dengan tepat. Masalah-masalah penting
dalam kehidupan bermasyarakat dibicarakan dalam konteks Veche atau majelis
masyarakat.
Kondisi alam serta iklim menentukan mata pencaharian utama dari bangsa
Slavia Timur - bercocok tanam dan menggembala hewan ternak - juga sistem
pertanian yang mereka gunakan. Pada daerah-daerah di mana terdapat hutan, sistem
pertanian yang dipakai yaitu tebang-bakar.
Pada tahun pertama, pohon-pohon ditebang. Pohon-pohon yang telah tumbang
dikeringkan selama setahun, sehingga pada tahun kedua, pohon-pohon tersebut dibakar.
Abu hasil pembakaran tadi dimanfaatkan sebagai pupuk bagi gandum yang akan
ditanam di lahan yang tadinya hutan. Selama 2 atau 3 tahun, hasil panen di lahan
tersebut amat banyak, tapi pada tahun-tahun berikutnya lahan tadi sudah berkurang
unsur hara dalam tanahnya. Sehingga, lahan tersebut ditinggalkan.
Sementara di daerah-daerah selatan yang tidak terdapat banyak hutan, sistem
pertanian yang dipakai ialah pertanian bera (fallow agriculture), di mana lahan yang
ditanami akan dibiarkan kosong dahulu setelah panen, sebelum akhirnya ditanami lagi.
Daerah-daerah tersebut memiliki banyak lahan subur yang dapat ditanami selama 3
tahun atau lebih sebelum akhirnya mesti ditinggalkan kemudian ditanami kembali.
Seiring dengan tersebarnya cara penempaan besi, muncul pula alat-alat yang
dapat membantu pertanian seperti cangkul dan juga bajak untuk hewan ternak supaya
118MILIK PRIBADI - yaitu konsep kepemilikan di mana kepemilikan seseorang terhadap suatu benda dilindungi
secara absolut oleh peraturan yang ada. Dalam perkembangan sejarah, konsep milik pribadi baru dikenal setelah
manusia mengenal konsep milik bersama.
dapat membantu pekerjaan di ladang. Sehingga, metode-metode pertanian dapat
berkembang dan menyebar lebih jauh lagi. Lebih lanjut, bangsa Slavia Timur juga
bergantung pada benda-benda kerajinan tangan guna membuat jebakan untuk hewan-
hewan bermantel, ikan, dan lebah, yang kesemua hasilnya dapat diperdagangkan.
Banyak jalur-jalur dagang dari daerah bangsa Slavia Timur mesti ditempuh
melalui perairan. Jalur yang paling penting yaitu jalur ke negeri-negeri di timur, yang
mesti ditempuh melalui sungai Volga yang bermuara hingga ke laut Kaspia. Sementara
jalur ke negeri Bizantium mesti ditempuh melalui sungai Dnieper yang bermuara
hingga ke laut Hitam. Jalur yang kedua ini disebut jalur dari "Varangia menuju
Yunani".
Seiring berkembangnya perdagangan, tumbuh pula kota-kota seperti: Kiev,
Chernigov, Smolensk, Novgorod, Ladoga, Pskov, Beloozero, Rostov, dll. Pada abad
ke-7, kawasan Rusia sekarang sudah dipenuhi kota, sampai-sampai para pelancong dari
negeri lain menyebutnya "Gardarik", yang berarti negeri seribu kota. Pada masa ini,
bangsa Slavia Timur sudah membentuk persatuan suku-suku yang dikepalai oleh
seorang pangeran. Para pangeran menaruh kepercayaan pada druzhina-satuan yang
terdiri dari orang-orang kepercayaannya-serta juga pada orang-orang kaya di sukunya
untuk mengonsolidasi kekuasaannya seperti melakukan polyudye119.
Letak geografis kawasan Rusia yang menguntungkan serta ketersediaan SDA
yang melimpah mengundang kedatangan bangsa-bangsa nomaden yang agresif -
seperti suku Khazar, Pecheneg, orang-orang Polovet, dll. Karena banyaknya ancaman
eksternal yang menghantui bangsa Slavia Timur, mereka sering berperang dan
menghalau penjarahan untuk melindungi harta benda serta keluarga. Kehidupan yang
seperti ini banyak mempengaruhi gaya hidup serta kebiasaan bangsa Slavia Timur.
Karena banyaknya ancaman eksternal yang dapat menyebabkan perubahan gaya
hidup mereka pada kapan saja, bangsa Slavia Timur hidup sederhana. Kebanyakan dari
mereka hidup di rumah-rumah yang digali ke bawah tanah.
Rumah-rumah tersebut berukuran kecil, dengan luas yang hanya sekitar 1,5.
Dindingnya terbuat dari kayu, atapnya dari tanah liat. Di dalam rumah, terdapat tungku
yang terbuat dari tanah liat atau batu, dan tak memiliki cerobong asap sehingga asap
masakan akan memenuhi ruangan rumah. Di luar rumah, area permukiman bangsa
Slavia Timur sering dikelilingi oleh selokan yang dilengkapi oleh palang-palang kayu.
Selokan serta palang melindungi penduduk permukiman dari musuh serta binatang liar.
Permukiman mereka biasanya terletak di tepian sungai.
Dalam sumber-sumber kuno, kesederhanaan kehidupan dari bangsa Slavia
Timur disebutkan dengan jelas. Penulis asal Bizantium bernama Maurice mengatakan
bahwa bangsa Slavia (Timur) mencintai kebebasan dan tidak menyukai perbudakan.
Mereka juga berani, terutama saat berada di tanah air sendiri, keras karena terbiasa
dengan suhu dingin maupun panas, kurang pakaian, bahkan kurang makanan. Para
pemuda mereka amat mahir menggunakan senjata.
Orang-orang Bizantium juga sering berperang dengan bangsa Slavia Timur.
Banyak dari penulis Bizantium yang mencatat tentang para pejuang Slavia. Salah
satunya yaitu sebagai berikut: "Mereka (bangsa Slavia Timur) pejuang yang handal
karena ilmu-ilmu militer tanpa sadar sering mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.
Kebahagiaan tertinggi dalam pandangan mereka yaitu mati dalam pertempuran.
Sebaliknya, mati pada usia tua atau karena suatu kecelakaan merupakan hal yang paling
memalukan bagi mereka. Banyak dari mereka tampan atau cantik serta tinggi; rambut
119POLYUDYE - kegiatan yang dipraktekkan pada masa negara Kievan Rus, di mana seorang pangeran serta
sekumpulan bawahannya menarik upeti dari orang-orang yang hidup di wilayah kekuasaannya.
mereka berwarna cokelat muda. Mata mereka terlihat agresif, tapi tidak galak."
Sumber lain mencatat sebagai berikut: "Mereka (bangsa Slavia Timur) gemar
berperang di hutan lebat, di dekat jurang dan tebing, dan juga gemar menggunakan
berbagai taktik seperti menyergap, menggunakan tipu muslihat, serta juga menyerang
baik pada siang hari maupun malam hari. Mereka juga berpengalaman dalam urusan
menyeberangi sungai, dan tak takut berada di dalam air. Saat diserang tiba-tiba oleh
musuh mereka, bangsa Slavia (Timur) dapat bersembunyi di dalam air untuk waktu
yang lama, dengan menggunakan alang-alang yang dilubangi tengahnya. Dengan
begini, mereka dapat diam di dasar air sambil bernapas. Akibatnya, sulit untuk mencari
mereka."
Di sisi lain, bangsa Slavia Timur juga tercatat oleh para penulis Bizantium
bahwa mereka memiliki keramah-tamahan yang tinggi. Mereka amat menyayangi
tamu, di mana keselamatan tamu merupakan sesuatu yang terjamin. Sampai-sampai,
tamu akan diantar ke berbagai tempat. Selain itu, ada juga peraturan yang mewajibkan
mereka menjaga tamu, dan jika tamu tersebut mendapatkan kesialan karena kesalahan
tuan rumah, hal ini dapat menyebabkan pertikaian antar tetangga.
Lebih lanjut, bangsa Slavia Timur juga baik terhadap tawanan mereka, yang
hanya ditawan untuk sementara waktu. Setelah waktu tersebut, para tawanan dapat
pulang atau hidup bersama dengan bangsa Slavia Timur dengan memiliki hak-hak yang
setara.
Seperti banyak bangsa lain di masa kuno, bangsa Slavia Timur menganut
paganisme. Dewa-dewi mereka berada di mana-mana, dan terbagi menjadi dewa-dewi
baik atau jahat serta kuat atau lemah. Dewa-dewi yang paling penting bagi bangsa
Slavia Timur-dan juga bangsa Slavia secara umum-yaitu: Perun sang Dewa Guntur,
Petir, dan Perang; Svarog sang Dewa Api; Veles sang Pelindung para Penggembala;
Mokosh sang Dewi Pelindung Perempuan; dan Simargl sang Dewa Neraka. Selain itu,
dewa matahari juga dipuja secara khusus. Dewa ini memiliki nama berbeda -
contohnya Dazhbog, Yarilo, dan Horos - di suku-suku yang berbeda. Hal ini
menandakan tidak adanya persatuan antar suku-suku bangsa Slavia.
Gambar 18 Gambaran rumah serta perabotan yang digunakan oleh bangsa
Slavia Timur (Bogorodskaya, 2012, hal. 134)
120
PATRIMONI - bentuk kepemilikan tanah yang tertua di Rusia, di mana tanah diwariskan pada anggota
keluarga.
juga diketahui memukau sang pangeran. Akhirnya, dipilihlah agama Kristen Ortodoks
menjadi agama sang pangeran sekaligus agama negaranya.
Para sejarawan mencatat bahwa pangeran Vladimir tidak dapat memilih agama
seperti dalam cerita tadi. Hal ini dikarenakan rakyatnya sudah mengenal agama Kristen
Ortodoks sejak lama. Hal ini dikarenakan negara Kievan Rus sudah lama menjalin
hubungan dengan Bizantium yang beragama Kristen Ortodoks.
Menurut sumber yang banyak diterima keabsahannya, pangeran Vladimir
sendiri dibaptis pada tahun 988 in Korsun - daerah kekuasaan Bizantium di
Semenanjung Krimea. Kemudian, sang pangeran memutuskan untuk "membaptis
seluruh muka bumi." Ia mengajak para pendeta dari Yunani serta juga dari negara-
negara Slavia Selatan melawat ke Kiev. Di sana, dibaptislah putra-putra pangeran
Vladimir serta banyak di antara para boyar. Setelahnya, terjadilah pembaptisan massal
penduduk Kiev pada suatu hari yang telah ditentukan. Pembaptisan ini terjadi di sekitar
daerah pertemuan sungai Pochaina dengan sungai Dnieper.
Setelah Kiev, daerah-daerah lain di negara Kievan Rus juga mulai masuk
Kristen. Proses ini memakan waktu yang lama dikarenakan negara tersebut amat luas,
dan proses pembaptisan seluruh kota serta desa di sana memakan waktu. Adapun
signifikansi dari masuk Kristennya Rusia antara lain yaitu:
1. Agama Kristen mempengaruhi perkembangan politik di Rusia. Keputusan
pangeran Vladimir untuk masuk Kristen memiliki landasan ideologis yang
kuat, yaitu untuk memperkuat hubungan antara berbagai bagian negaranya.
Agama Kristen juga membawa konsep-konsep yang sebelumnya tidak dikenal
oleh orang-orang Rusia. Konsep-konsep tadi kemudian berpengaruh pada
konsolidasi kekuasaan sang pangeran serta dukungan terhadapnya.
2. Pembaptisan Rusia memperkuat hubungannya dengan negara-negara Kristen
lain di Eropa. Hubungan perekonomian dengan negara-negara tersebut
menjadi makin kuat, dan para pedagang asal Rusia tidak lagi dianggap kaum
barbar tetapi sebagai saudara seiman.
3. Agama Kristen Ortodoks telah mempengaruhi kehidupan masyarakat Rusia.
Praktek poligami yang tadinya marak menjadi dilarang, sehingga kedudukan
perempuan dalam suatu keluarga mengalami perubahan ke arah yang lebih
baik. Pihak gereja Ortodoks juga aktif dalam penghapusan budaya utang darah
(di mana seseorang yang anggota keluarganya terbunuh dapat menuntut balas
dengan membunuh pelakunya).
4. Pembaptisan Rusia juga berpengaruh terhadap perkembangan budaya di
negara tersebut. Dengan adanya buku-buku keagamaan dalam agama Kristen,
bahasa Slavia akhirnya dituliskan. Bahasa tersebut digunakan dalam penulisan
buku-buku keagamaan. Hal ini juga menjadi titik awal digunakannya bahasa
Slavia sebagai bahasa sastra serta media penulisan di Rusia.
Setelah masuk Kristen, banyak bermunculan sekolah serta perpustakaan di
Rusia. Di biara-biara, sejarah juga mulai dicatat. Selain itu, agama Kristen juga
mempengaruhi arsitektur serta dunia seni Rusia. Banyak gereja yang dibangun pada
masa itu dihiasi fresko serta mosaik bergaya Bizantium. Di kemudian hari, Rusia
mengembangkan sendiri budayanya, termasuk dunia seni.
Serangan pasukan Mongol-Tatar ke Rusia
Dalam cerita tadi, tercatat bahwa Batu Khan dan pasukannya terkejut dengan
keberanian dari Kolovrat dan pasukannya. Tentang sang boyar, tercatat bahwa pasukan
Mongol-Tatar berkata: "Kami belum pernah melihat orang yang begitu berani serta
gila…Mereka sepertinya orang-orang bersayap yang tak takut mati!". Tercatat juga
bahwa Batu Khan berujar: "Wahai Yevpatiy Kolovrat! Kau dan pasukan kecilmu telah
menghiburku! Banyak pahlawan dan prajurit dari pasukan yang kuat ini berhasil ia
bunuh. Jika aku mempunyai bawahan sepertimu, aku akan menyayangi dengan segenap
hati!". Atas perintah Batu Khan, jasad Yevpatiy diserahkan kepada para prajurit Rusia
yang selamat dari pertempuran tadi, dan mereka pun dibiarkan pergi tanpa syarat, suatu
tanda hormat atas keberanian mereka.
Setelah menaklukkan Ryazan, Batu Khan memimpin pasukannya menuju
kepangeranan Vladimir. Kronik Rusia mencatat dengan penuh kesedihan bagaimana
Kolomna, Moskow, Tver, dan Vladimir takluk satu-per-satu. Ratusan desa pun hancur
karena jarahan serta pembakaran yang dilakukan oleh pasukan Mongol-Tatar.
121 PATRIARK - merupakan posisi tertinggi/kepala dalam gereja Ortodoks Rusia sejak tahun 1589.
mengirim pasukan untuk membantu pemerintahan Vasily Shuisky dengan imbalan
pemberian beberapa daerah. Swedia melanggar perjanjian ini dengan mendatangkan
pasukan lain di luar dari yang telah dijanjikan.
Sementara itu, pasukan bantuan yang dijanjikan Swedia kepada tsar "terpilih"
Vasily Shuisky telah tiba. Pasukan ini merupakan pasukan bayaran yang dibayar
pemerintah Rusia untuk mengusir pasukan Dmitry II Palsu serta pasukan Polandia-
Lithuania; pasukan ini gagal dalam menghadapi kedua masalah tersebut, dan Vasily
Shuisky pun digulingkan oleh persatuan 7 boyar. Di bagian lain Rusia, kedatangan
pasukan Swedia di dekat daerah Novgorod telah membuat penduduknya amat gelisah.
Pasukan Swedia juga menuntut pemindahan kekuasaan langsung atas daerah-daerah
yang sebelumnya telah dijanjikan pada mereka.
Bergantinya pemerintahan Rusia-Vasily Shuisky digulingkan tahun 1612-
serta pergerakan pasukan Polandia-Lithuania ke Moskow memaksa Swedia untuk
mengambil langkah sendiri. Pada musim semi tahun 1612, pasukan Swedia merebut
kota Novgorod dan juga kota-kota lainnya di bagian barat laut Rusia. Tetapi saat
berusaha merebut Pskov, pasukan Swedia gagal.
Didudukinya Moskow oleh pasukan Polandia-Lithuania serta keberadaan
pasukan Swedia di bagian barat laut Rusia mengancam kemerdekaan negara Rusia
sendiri. Merespons hal ini, muncullah gerakan yang berjuang untuk membebaskan
Moskow sekaligus Rusia.
Pada masa-masa kritis ini, Rusia diselamatkan oleh gerakan dari masyarakatnya
sendiri, dimulai dari seorang penduduk posad dari Nizhny Novgorod bernama Kuzma
(disebut juga Kozma) Minin. Ia menyeru para penduduk posad untuk bangkit dan
melawan musuh-musuh Rusia, mengusir mereka dari Moskow serta daerah kekuasaan
Rusia. Ia lalu membentuk suatu milisi yang beranggotakan masyarakat umum.
Kuzma Minin juga memberikan contoh bagi para anggota gerakannya dengan
menyumbangkan 1/3 dari harta bendanya untuk membantu pengorganisasian milisi
yang baru ia bentuk. Tak lama kemudian, para penduduk kota Nizhny Novgorod juga
bergabung ke dalam milisi ini. Kuzma juga mendapat tanggung jawab lebih, yaitu
menarik uang untuk disimpan di kas milisi, merekrut anggota-anggota baru untuk
milisi, memperlengkapinya dengan suplai senjata, makanan, pakaian, dll. Pangeran
Dmitry Pozharsky, seorang bangsawan kecil dari daerah di timur laut Moskow,
diundang untuk menjadi kepala voivode.
Pada bulan Februari tahun 1612, milisi yang dipimpin pangeran Dmitry
Pozharsky serta Kuzma Minin berbaris dari Nizhny Novgorod ke Kostroma dan
Yaroslavl di utara. Mereka ke sana dengan tujuan merekrut lebih banyak anggota, dan
mendapatkan respons yang baik dari kota-kota yang dikunjungi; milisi mereka semakin
membesar.
Saat milisi tersebut beristirahat di Yaroslavl, suatu majelis yang dinamakan
"Majelis Seluruh Bumi" dibentuk, yang bertugas untuk menjalankan fungsi negara
sampai Zemsky Sobor dapat bersidang kembali (nanti, di tahun 1613). Pangeran Dmitry
serta Kuzma Minin berpartisipasi aktif dalam segala aktifitas majelis tersebut, terutama
dalam urusan militer dan keuangan.Milisi juga memburu para perusuh negara di sekitar
aliran sungai Volga bagian utara. Setelahnya, mereka berbaris menuju Moskow. Pada
tanggal 24 Juli tahun 1612, pasukan perintis yang dipimpin pangeran Dmitry memasuki
ibukota, kemudian disusul oleh pasukan utama milisi pada bulan Agustus.
Pada tanggal 1-3 September tahun 1612, terjadi pertempuran antara milisi
dengan pasukan Polandia-Lithuania di bawah pimpinan Hetman Chodkiewicz. Pasukan
ini berusaha menerobos kepungan terhadap Kremlin dari luar, tetapi mereka gagal.
Akhirnya para garnisun di Kremlin pun terkatung-katung selama 2 bulan sebelum
mereka akhirnya menyerah pada tanggal 7 November tahun 1612.
Setelah Polandia-Lithuania akhirnya menyerah, pada akhir tahun 1612, daerah
sekitar Moskow juga sudah tidak dirongrong pasukan mereka lagi. Raja mereka,
Sigismund III, memutuskan untuk meneruskan serangan terhadap Moskow.
Pembebasan Moskow oleh milisi yang beranggotakan masyarakat umum
menyebabkan kekuasaan negara dapat dipulihkan kembali. Hal ini juga berpengaruh
pada kemunculan berbagai gerakan yang berusaha mengusir penyerang asing dari
seantero daerah kekuasaan Rusia. Pada bulan November tahun 1612, para pemimpin
milisi di Moskow mengirimkan surat kepada kota-kota Rusia lainnya untuk memulai
persidangan Zemsky Sobor agar tsar baru dapat segera diangkat. Pada awal tahun 1613,
Zemsky Sobor akhirnya bersidang kembali, dan mengangkat Mikhail Romanov sebagai
tsar baru Rusia. Tugas pertamanya sebagai tsar ialah menyelesaikan perang dengan
Polandia-Lithuania serta Swedia yang telah melanggar perjanjian.
Pada tahun 1649, atas dasar dekrit yang dikeluarkan Tsar Alexey Mikhailovich,
tanggal 4 November122 ditetapkan sebagai hari besar negara. Pada hari ini, diperingati
pembebasan ibukota dari pendudukan pasukan Polandia-Lithuania oleh milisi rakyat.
Saat Rusia berubah menjadi Soviet Rusia setelah tahun 1917, tradisi memperingati
pembebasan Moskow tidak dirayakan lagi. Peringatan tersebut baru dirayakan lagi
mulai tahun 2005, dan dijadikan hari libur nasional-Hari Persatuan Nasional-karena
kepahlawanan serta persatuan rakyat yang terjadi pada hari tersebut. Selain itu, Kuzma
Minin serta pangeran Dmitry Pozharsky juga diperingati sebagai penyeru serta
pemimpin milisi rakyat, dan mereka diabadikan dalam bentuk monumen pada tahun
1826. Monumen ini dipahat oleh I. P. Martos dan diberdirikan di Lapangan Merah
Moskow.
123
KREMLIN - disebut juga detinet sebelum abad ke-15, merupakan pusat dari kota-kota Rusia, yang biasanya
berada pada tempat tinggi dan dikelilingi oleh tembok dan banyak menara.
Pada tahun 1367, di bawah kekuasaan Grand Duke Dmitry Donskoy,
pertahanan Moskow yang sudah tua dan masih terbuat dari kayu diruntuhkan dan
diganti dengan tembok serta menara batu. Bersamaan dengan itu pula, dibangun
Kremlin Moskow yang terbuat dari batu-batu putih. Sejak saat ini, istilah "batu putih
Moskow" mulai banyak bermunculan di kronik Rusia.
Bab yang spesial dalam sejarah kota Moskow ialah saat masa-masa kekuasaan
Ivan III (1462-1505) dan Vasily III (1505-1533), masa-masa di mana Moskow akhirnya
menjadi ibukota negara Rusia baru yang tersentralisasi 124 . Pada masa-masa inilah
Kremlin Moskow dihiasi dengan segala kerumitan yang merupakan ciri khas arsitektur
Rusia. Atas perintah Ivan III, pembangunan istananya bukan hanya dikerjakan oleh
arsitek asli Rusia saja, tapi juga oleh para arsitek asal Italia yang tersohor di seluruh
Eropa. Mereka diundang ke Moskow untuk mengepalai proyek pembangunan istana
ini.
124SENTRALISASI - yaitu proses terpusatnya kekuasaan pada suatu pusat politik. Proses ini biasanya kentara
setelah masa perpecahan politik di suatu negara. Negara yang mengalami proses ini yaitu negara di mana
kehidupan politik serta ekonominya telah menyatu di sekitar atau di bawah satu daerah, di mana daerah tadi
kemudian menjadi pusat kekuasaan negara baru ini.
Gambar 26 Lukisan A. Vasnetsov yang menggambarkan Kremlin Moskow
pada masa Ivan III (Bogorodskaya, 2012, hal. 149)
Pada tahun 1485-1495, Kremlin Moskow juga mulai dilengkapi dengan tembok
serta menara-menara di sekitarnya, yang masih ada sampai saat ini (meski dengan
beberapa perubahan). Tembok serta menara-menara ini dibangun lebih tinggi dan lebih
tebal dibandingkan pertahanan "batu putih Moskow" yang dulu dibangun oleh Dmitry
Donskoy. Tembok yang baru juga dibangun dengan menggunakan batu-bata merah.
Total panjang tembok mencapai 2235 m, dengan tinggi mulai dari 5-20 m, dan tebalnya
3,5-6,5 m. Dalam cetak birunya, Kremlin Moskow berbentuk segitiga tak sama sisi
dengan luas 27,7 hektare. Pada puncak tembok, terdapat "gigi-gigi" atau batu-bata yang
disusun menyerupai ekor merpati yang jumlahnya mencapai 1045 susun. Unsur ini
merupakan ciri khas arsitektur Italia. Kremlin Moskow memiliki 20 menara, yang
kesemuanya berbeda satu sama lain. Tiap menara juga mempunyai nama dan sejarah
masing-masing.
Nama-nama dari menara tersebut berkaitan dengan fungsi mereka dalam
pertahanan kota Moskow. Contohnya, Menara Taynitskaya yang di bagian bawahnya
memiliki jalur bawah tanah rahasia menuju ke sungai. Tujuan dari pembangunan
menara ini yaitu sebagai jalur pengambilan air saat Moskow sedang dikepung. Ada lagi
Menara Vodovzvodnaya, dinamakan demikian karena dulunya ada gerobak yang
disediakan dekat menara tersebut. Gerobak ini digunakan sebagai alat bantu
mengangkut air dari sumur sampai ke penampungan air di atas menara. Dari
penampungan ini, air dialirkan melalui pipa-pipa timah menuju ke istana sang tsar di
Kremlin. Sejak zaman dahulu, Kremlin sudah memiliki sistem pengairan sendiri.
Lebih lanjut, di Menara Alarm para penjaganya bertugas siang-malam. Karena
menara ini tinggi, pengawasan terhadap ancaman seperti pasukan musuh yang berbaris
menuju kota dapat dilakukan dengan mudah. Jika ternyata ada ancaman, para penjaga
dapat membunyikan peringatan menggunakan bel yang tersedia. Karenanya, menara ini
disebut Menara Alarm. Menara-menara lainnya dinamakan Menara Senjata, Menara
(Peringatan) Jam Malam, dll.Menara paling tinggi di Kremlin ialah Menara Trinitas,
yang tingginya 79,3 m, sementara menara paling rendah ialah Menara Kutafya, dengan
tinggi 13,5 m.
Beberapa menara di Kremlin juga memiliki gerbang. Yang paling terkenal ialah
Menara Spasskaya, yang terletak di dekat Lapangan Merah. Tetapi gerbang pada
menara ini bukanlah gerbang masuk utama ke Kremlin. Gerbang ini bersifat resmi, di
mana orang-orang yang melewatinya tidak boleh mengendarai kuda serta menutup
kepala. Resimen tempur pasukan Rusia juga memakai gerbang ini untuk keluar-masuk
dari dan ke areal Kremlin. Selain itu, para utusan dari negara lain diterima lewat
gerbang ini.
Sejak abad ke-14, Menara Spasskaya sudah diperlengkapi dengan lonceng-
lonceng, yang bunyinya berbeda pada waktu yang berbeda pula. Setelah perbaikan
terakhir pada tahun 1999, lonceng-lonceng tersebut membunyikan lagu kebangsaan
Federasi Rusia. Sejak abad ke-17, Menara Spasskaya juga diperlengkapi ornamen elang
berkepala dua. Pada tahun 1930an, ditambahkan pula bintang merah pada menara
tersebut, yang sampai sekarang masih belum diubah.
Pada abad ke-17, menara-menara di Kremlin menjadi makin tinggi karena
struktur-struktur indah yang dipasang di sana. Arsitektur Kremlin pun makin berwarna,
dan bangunan tersebut menjadi makin menakjubkan.
Di bawah kekuasaan Ivan III dan Vasily III pada akhir abad ke-15 hingga awal
abad ke-16, Lapangan Katedral - atau juga disebut Lapangan Sobornaya - mulai
dirancang di tengah-tengah Kremlin, dikepalai oleh arsitek asal Italia yang bernama
Aristotle Fioravanti. Ia juga telah merancang Katedral Dormition-gereja utama negara
Rusia-yang terletak di Lapangan Katedral sebelah utara. Di lapangan sebelah selatan,
arsitek Italia yang lain bernama Aleviz Novy merancang Katedral Arkhangel.
Sementara di bagian barat daya lapangan terdapat Katedral Blagoveschen.
Lapangan Katedral pun selesai berbarengan dengan dibangunnya Menara Bel
Ivan yang Agung. Menurut tradisi, gereja-gereja yang baru dibangun didirikan pada
lokasi di mana gereja-gereja batu berwarna putih pada masa Ivan Kalita dan Dmitry
Donskoy dibangun. Gereja-gereja yang baru pun masih dipersembahkan pada hari-hari
besar Kristen serta santo-santo yang sama dengan gereja yang lama. Semua makam,
bejana suci, buku, dan ikon dipindahkan dengan hati-hati dari dalam gereja yang lama
menuju gereja yang baru.
Pada abad ke-17 sampai abad ke-19, banyak bangunan sekuler dibangun di areal
Kremlin Moskow. Pada abad ke-17 hingga abad ke-18, dibangun pula Istana Terem,
gudang persenjataan, serta gedung Senat. Pada abad ke-19, Istana Agung Kremlin serta
gudang persenjataan baru berdiri di Lapangan Katedral. Maka selesailah kompleks
Kremlin Moskow.
Pada abad ke-16, Lapangan Merah mulai dibangun. Pada abad tersebut
lapangan ini disebut Torg, kemudian Troitskaya, dan akhirnya pada paruh pertama abad
ke-17 mulai disebut Merah. Di bawah kekuasaan Ivan IV yang Mengerikan, suatu
bangunan mahakarya arsitektur Rusia dibangun di sana, yaitu Katedral Pokrovsky-
dikenal secara luas dengan nama Katedral St. Basil. Tahun 1712, ibukota negara
berpindah dari kota Moskow ke St. Petersburg. Tetapi, kota Moskow tetap menjadi
pusat spiritual serta budaya Rusia.
Kota Moskow mengalami ujian yang hebat pada tahun 1812, tahun saat pasukan
Napoleon menyerang Rusia dan menduduki Moskow setelah menang di Pertempuran
Borodino. Tetapi akhirnya Moskow dapat direbut kembali oleh usaha dari pasukan
Rusia serta milisi rakyat, yang ikut berperang dengan berani melawan pasukan Prancis.
Setelah Moskow dibebaskan, kota tersebut mesti dibangun kembali karena
pembakaran yang dilakukan oleh pasukan Rusia - taktik untuk membuat pasukan
Napoleon kelaparan. Pusat kota Moskow merupakan bagian yang paling hancur. Dari
290 gereja yang beroperasi di Moskow sebelum tahun 1812, hanya 115 yang masih
berdiri, dan itupun barang-barangnya sudah dijarah. Sementara rumah-rumah rakyat
yang tadinya berjumlah 9158, sekarang hanya tinggal 2626.
Tetapi Moskow dapat bangkit dengan cepat. Meski bukan berstatus ibukota tapi
hanya kota yang dihuni oleh para pedagang serta para bangsawan, kemampuan
Moskow untuk bangkit masih seperti pada zaman dahulu.
Untuk memperingati kemenangan melawan pasukan Napoleon, pada tahun
1839 dibangunlah Katedral Yesus sang Mesiah. Dana pembangunan katedral ini
didapat dari sumbangan rakyat Rusia. Lukisan-lukisan dalam katedral ini juga dibuat
oleh para pelukis Rusia terkenal pada masa itu. Katedral Yesus sang Mesiah selesai
dibangun pada tahun 1880. Selain itu, memperingati peristiwa yang sama, didirikan
pula Taman Alexander, Manege Moskow, Lapangan Teater, dan Gerbang Kemenangan
yang terletak di Lapangan Tverskaya Zastava.
Moskow kemudian menjadi simbol perlawanan seluruh Rusia dalam Perang
Patriotis - perang melawan Napoleon - tahun 1812. Pada tahun 1918, Moskow
menjadi ibukota Soviet Rusia. Dimulailah masa pembangunan yang baru terhadap kota
Moskow, yaitu masa pembangunan Soviet.
Pada tahun 1700, Tsar Peter I memulai Perang di Utara dengan Swedia untuk
memperebutkan akses ke laut Baltik. Pada permulaan perang, tepatnya pada tahun
1702-awal 1703 Rusia mengalami beberapa kemunduran. Tetapi setelah itu, pasukan
Rusia berhasil mengalahkan pasukan Swedia dan merebut daerah-daerah kekuasaan
Swedia di muara sungai Neva sekitar Teluk Finlandia. Untuk mempertahankan daerah
ini dari ancaman, Rusia memutuskan untuk membangun sebuah benteng.
Setelah menjelajahi pulau-pulau di daerah tersebut, Tsar Peter I menetapkan
pulau Zayachy sebagai tempat pembangunan benteng. Pulau ini dikelilingi perairan dari
segala sisi, sehingga akan mempersulit terjadinya penyerangan terhadap benteng yang
akan dibangun. Juga, dari pulau Zayachy pengintaian dapat dilakukan terhadap kapal-
kapal musuh yang akan memasuki daerah sungai Neva. Akhirnya suatu benteng
dibangun di pula tersebut, pada tanggal 16 Mei 125 tahun 1703. Tanggal ini juga
merupakan tanggal pendirian kota St. Petersburg.
Pada awalnya, benteng tadilah yang dinamakan St. Petersburg. Tetapi
kemudian, namanya diganti menjadi Petropavlovsk untuk menghormati santo Peter dan
santo Paulus. Nama St. Petersburg diberikan kepada kota yang berdiri di sekitar benteng
tersebut.
Pendirian benteng Petropavlovsk berlangsung amat cepat, mengingat keadaan
Rusia yang sedang dalam masa perang. Pertama-tama, para prajurit-lah yang
membangun benteng tersebut, dengan tambahan tenaga dari para tukang. Tapi karena
jumlah orang yang mengerjakan proyek ini dianggap kurang, terutama pada pengerjaan
pertahanan benteng, maka Tsar memerintahkan daerah-daerah lain di Rusia untuk
masing-masing mengirimkan sejumlah pekerja. Tak lama setelahnya, permukiman
yang penduduknya adalah para tukang tersebar di sekitar areal pembangunan benteng.
Merekalah yang akan menjadi para penduduk pertama dari ibukota baru Kekaisaran
Rusia.
Setahun setelah dimulainya pembangunan benteng Petropavlovsk, tepatnya
pada bulan Mei tahun 1704, benteng ini pun selesai dibangun. Selama proyek
pembangunan, sebuah kota sudah muncul dan berkembang di tepian sungai Neva.
Bangunan-bangunan utama dari kota tersebut dibangun di luar areal
pembangunan benteng, sepanjang tepian sungai. Pada awalnya, tempat tersebut
merupakan rawa-rawa, sehingga perlu banyak tenaga untuk mengeringkan daerahnya
serta mempersiapkan tanahnya agar cocok untuk dibangunkan suatu kota di atasnya.
Pada tahun-tahun pertama pembangunan, bahan yang digunakan sederhana saja dari
bermacam bahan yang tersedia seperti kayu dan papan, tanah liat untuk melapisi
tembok kayu dan juga untuk membuat batu-bata, belukar, serta gambut untuk atap
rumah.
Lalu muncullah jalan-jalan pertama di kota tersebut. Nama-nama jalan
disesuaikan dengan permukiman orang yang mendiami areal sekitar suatu jalan. Nama-
nama jalan yang tercatat yaitu: jalan Bolshaya Dvoryanskaya dan jalan Malaya
Dvoryanskaya, jalan Ruzheynaya, jalan Monetnaya, jalan Pushkarskaya, dll. Yang
tersisa dari masa lawas kota ini hanya rumah dari Tsar Peter I. Rumahnya pun terbuat
dari kayu-kayu pinus-yang dipotong para prajuritnya. Pembuatannya hanya 3 hari,
mulai dari tanggal 24 Mei hingga 26 Mei tahun 1703. Pada tanggal 27 Mei, di antara
tembakan meriam perayaan, Tsar Peter 1 mulai tinggal di "istana" sementaranya ini.
Untuk mencegah kota barunya berkembang secara tidak teratur, serta juga untuk
membuat kotanya nyaman, terurus, dan terlihat indah, Peter I melancarkan serangkaian
perubahan. Negara mengambil alih usaha pengeringan rawa serta pembuatan jalan dan
tanggul sungai. Maka diundanglah insinyur serta arsitek asing, khusus untuk
mengepalai usaha-usaha tadi, dan mereka mulai merencanakan pembangunan kota St.
Petersburg yang baru ini.
Para pengembang perumahan swasta ditawari proyek-proyek pembangunan
rumah percontohan untuk dikerjakan. Syaratnya, mereka mesti membangun rumah-
rumah baru sepanjang garis merah di jalan-jalan, garis merah ini sudah ditentukan
dalam perancangan kota. Tujuannya yaitu agar mempermudah usaha pemadaman api
jikalau terjadi kebakaran. Tsar Peter I juga memerintahkan pembangunan lebih banyak
area hijau serta membiarkan area hijau yang sudah ada. Selain itu, sang Tsar juga
menaruh perhatian pada pembangunan serta penguatan tanggul sungai dengan batu
granit, penggalian saluran-saluran untuk pembuangan air, serta memastikan jalan-jalan
di kota St. Petersburg dilandasi dengan batu dan juga diterangi agar tidak gelap pada
malam hari. Kesemua hal ini menjadi serangkaian peraturan pembangunan, yang
pertama diterapkan pada saat kota St. Petersburg dibangun.
Untuk mempercepat pembangunan rumah-rumah yang terbuat dari batu, Tsar
Peter I bahkan melarang pembangunan rumah jenis tersebut di seluruh Rusia kecuali
St. Petersburg. Akibatnya, para tukang batu mesti datang ke St. Petersburg jika mereka
ingin bekerja; tak ada pekerjaan bagi mereka di luar kota tersebut karena larangan dari
sang Tsar. Selain itu, suatu pajak juga diberlakukan pada tiap-tiap gerobak yang masuk
ke kota. Mereka mesti membawa sejumlah batu-bersamaan dengan barang apapun
yang mereka bawa-dan jika kedapatan tidak membawa batu atau batunya kurang dari
jumlah yang telah ditentukan, mereka dikenakan denda.
Alhasil, berdirilah kota St. Petersburg, yang tak kalah luas dibanding ibukota
negara-negara Eropa lainnya. Tahun 1712, kota ini ditetapkan sebagai ibukota Rusia.
Mulai tahun 1713, semua anggota keluarga tsar mesti tinggal di St. Petersburg, dan
semua institusi pemerintahan juga dipindahkan ke sini. Sejak saat itu, St. Petersburg
menjadi ibukota Rusia hingga bulan Maret tahun 1918.
Gambar 30 Benteng Petropavlovsk dilihat dari atas (Bogorodskaya, 2012, hal. 147)
Gambar 31 Benteng Petropavlovsk, titik nol pembangunan kota St. Petersburg
(Bogorodskaya, 2012, hal. 147)
Masa kanak-kanak serta masa muda Tsar Peter I, raja
yang tak biasa
Peter I yang Agung (1672-1725) merupakan Tsar Moskow dari dinasti Romanov (sejak
tahun 1682) dan juga kaisar pertama seluruh Rusia (sejak tahun 1721). Dalam sejarah
Rusia, ia dianggap salah satu negarawan hebat Rusia yang menentukan arah dari
perkembangan negara tersebut pada abad ke-18.
Peter I merupakan putra bungsu dari pernikahan Tsar Alexey Mikhailovich
dengan istri keduanya yaitu Natalia Kirillovna Naryshkina. Saat Peter I berusia 4 tahun,
tepatnya pada tahun 1676, ayahnya mangkat. Putra tertua sang Tsar yaitu Fyodor
Alekseevich, saudara tiri Peter (dari pernikahan pertamanya dengan Maria Ilyinichna
Miloslavskaya), naik tahta.
Menuruti tradisi Rusia sejak zaman dulu, Peter I mulai belajar dengan seorang
mentor pada usia 5 tahun. Mentornya yaitu seorang agamawan yang bernama Nikita
Zotov. Peter I diajari membaca, menulis, dan menghitung, serta juga ditanam semangat
belajar pada dirinya; semangat yang tumbuh selama hidup Peter I. Sang mentor juga
mengajari sang pangeran bagaimana menggunakan suatu alat pemotong kayu. Sang
mentor sendiri, Nikita Kuzov, tidak memiliki kemampuan khusus layaknya seorang
tukang, tapi ia memiliki kemampuan belajar yang unik hanya dengan melihat sesuatu
dikerjakan/cara kerjanya.
Sifat ini menurun kepada muridnya yaitu Peter I, yang lebih mempercayai
matanya sendiri dibanding gambar atau perhitungan apapun; uniknya, ia jarang
melakukan kesalahan dalam urusan-urusan seperti ini. Kemampuan mengoperasikan
berbagai alat yang ia pelajari juga menjadi kebiasaan bagi Peter I selama hidupnya.
Bahkan saat sedang menerima utusan dari negara lain, ia sering melakukannya sambil
merencanakan pembuatan badan perahu, memperhalus bidak-bidak catur dengan alat
pemotong tadi, atau mengikat simpul untuk dipakai di kapal.
Pada tahun 1682, setelah memerintah selama 6 tahun Tsar Fyodor Alekseevich
mangkat. Timbul pertanyaan akan siapa yang menjadi tsar berikutnya: apakah Ivan
yang lebih tua tapi sering sakit-sakitan, atau Peter adiknya yang lebih muda. Keluarga
dari ibunya, yaitu keluarga Naryshkin mendukung Peter. Tetapi keluarga ibu tirinya,
yaitu keluarga Miloslavsky, mendukung Ivan. Mereka merasa hak Ivan sebagai
pangeran yang lebih tua dilangkahi, dan memberontak. Akhirnya, baik Ivan maupun
Peter diangkat menjadi tsar. Kakak perempuan mereka, Sofya Alekseevna, untuk
sementara menjadi wali negara karena kedua tsar yang baru masih belum cukup umur.
Tahta dari dua tsar ini masih tersimpan di Gudang Senjata Kremlin sampai sekarang.
Tahta ini dilengkapi jendela kecil yang sengaja dibuat agar putri Sofya dapat
membisikkan ke kedua adiknya apa-apa yang harus diucapkan saat ada upacara di
istana.
Tetapi kemudian Peter I dan ibunya, Natalia Kirillovna, mesti pindah dari istana
di St. Petersburg ke Istana Preobrazhenskoye di dekat Moskow. Di tempat inilah Peter
I menghabiskan masa kanak-kanaknya.
Peter I menghabiskan semua waktu senggangnya di luar istana. Tiap tahun,
ketertarikannya terhadap urusan-urusan militer bertumbuh. Ia juga sering bermain
komandan-pasukan dengan teman-temannya, di mana mereka dipakaikan pakaian
prajurit, lengkap dengan senjata. Tahun 1686, Peter I memperlengkapi "pasukannya"
dengan artileri. Tak kurang dari 16 meriam ia bawa dari satuan Pushkarsky-satuan
meriam pasukan Rusia. Untuk pengoperasian, sang Tsar ditemani oleh para pelayannya,
yang juga dipakaikan pakaian militer. "Resimen" ini disebut Preobrazhensky,
dinamakan menurut markas mereka. Kemudian, sebuah “benteng” didirikan di tepian
sungai Yauza di seberang istana. Selama pembangunan, Peter I sendiri ikut bekerja,
membantu pemotongan kayu dan pemasangan meriam. Peter I juga membentuk
"resimen tempur" lain, yaitu resimen Semyonovsky yang ditempatkan di desa bernama
sama. Resimen ini ditambahkan pada resimen Preobrazhensky yang sudah terbentuk
sebelumnya.
Tetapi untuk mengomandoi resimen tempur dan juga belajar ilmu-ilmu
kemiliteran, ia mesti mencari orang yang tahu-menahu dalam bidang tersebut. Tapi di
istananya tidak ada orang yang seperti itu. Maka Peter I pun mendatangi suatu desa
yang dihuni oleh para pendatang dari Jerman. Tak lama, desa ini menjadi ketertarikan
tersendiri bagi Peter I, yang mengagumi cara hidup orang Eropa Barat. Peter I juga
mempelajari berbagai hal seperti aritmetika, geometri, mendirikan pertahanan, dll. dari
orang-orang di desa tadi.
Tsar Peter I juga memiliki orang-orang kepercayaannya sendiri.Yang pertama
ialah Alexander Danilovich Menshikov, dipanggil Aleksashka, putra dari seorang
pembantu istana. Karena kedekatannya dengan sang Tsar, ia menjadi orang kaya
setingkat pangeran. Orang kepercayaannya yang lain yaitu Franz Lefort, orang
"Jerman" (sebetulnya Belanda), yang di kemudian hari menjadi penasihat utama sang
Tsar.
Tahun 1689, Peter I mendengar kabar bahwa kakak perempuannya Sofya
sedang berkomplot melawannya. Peter I lalu kabur ke Biara Trinitas-Sergius, diikuti
oleh para "resimen tempurnya" serta bangsawan yang mendukungnya. Karena
mendapat dukungan banyak pihak, Peter I dapat memenjarakan kakak perempuannya
di sebuah biara. Dengan ini, kekuasaan di istana pun berpindah ke Peter I beserta para
pendukungnya.
Kakak dari Tsar Peter yaitu Tsar Ivan, tidak ikut serta dalam perkomplotan tadi,
dan ia tetap menjadi Tsar sampai mangkat pada tahun 1696. Pada awalnya, Tsar Peter
I mengurusi administrasi negara. Ia memberikan tanggung jawab ini kepada ibu serta
kerabat-kerabat terdekatnya.
Tahun 1697, Tsar Peter I memulai perjalanannya mengelilingi Eropa. Selama
11 bulan pertama perjalanan ini, ia bekerja di suatu galangan kapal di Belanda,
mempelajari artileri di kota Brandenburg di Jerman dan mendapat diploma "ahli senjata
api", menghadiri kelas-kelas ilmu kesehatan, menginspeksi pabrik, gudang senjata,
bengkel, dan taman botani di Inggris, serta menyelinap ke Westminster Abbey dan
mempelajari demokrasi dengan menguping debat dari para anggota parlemen Inggris.
Sejarawan Rusia Klyuchevsky percaya bahwa Peter I menguasai 14 bidang yang
berbeda karena perjalanannya ini.
Para putri Hannover dan Brandenburg menulis hal-hal berikut tentang
pertemuan mereka dengan Tsar Peter I: "Ia tampan dan memiliki perawakan layaknya
seorang bangsawan. Pikirannya tajam, jawaban yang ia utarakan cepat dan sungguh-
sungguh. Tapi sayang, semua kelebihannya ini tak membuat ia menjadi orang yang
sopan. Ia pribadi yang amat baik sekaligus amat buruk; secara moral, ia persis seperti
negara asalnya. Jika saja ia dibesarkan dengan baik, ia akan menjadi orang yang
sempurna karena memiliki banyak kelebihan." Tsar Peter I selalu meninggalkan kesan
pada siapapun yang ia temui. Segala keunikan pribadinya mulai dari kecerdasan sampai
ketimpangannya sebagai seorang penguasa serta seorang pria yang senang belajar
masih belum tergali semua.
Tsar Peter I sendiri merupakan seseorang yang amat tinggi, (tingginya tercatat
2 m lebih 10 cm), dengan perawakan yang ramping, mata yang besar serta ekspresif,
dan rambut berwarna gelap dan ikal yang jelas bukanlah sebuah wig. Saat berjalan,
Peter I tercatat memiliki gerakan yang terburu-buru, dan karena ia seseorang yang
tinggi dengan langkah yang juga panjang, iring-iringannya mesti berlari untuk
mengikutinya.
Sepanjang hidupnya, Tsar Peter I mempelajari berbagai hal yang ia anggap
penting bagi dirinya sebagai seorang yang senang belajar serta juga seorang penguasa
negara yang amat luas tapi terbelakang. Setelah menguasai berbagai ilmu, ia tidak
menyombongkan hal-hal tersebut. Seiring ia mencapai berbagai keberhasilan sebagai
seorang penguasa, ia makin mengacuhkan hal-hal seperti: upacara-upacara yang
mewah, para pelayan yang mengiringinya, serta pakaian-pakaian mewah kerajaan.
Sang Tsar sendiri justru sering menggunakan pakaian sederhana: kaftan yang lusuh,
topi biasa, sepatu yang sudah usang, serta stoking; seringkali sang Tsarina memarahi
suaminya karena pakaian-pakaian ini. Orang-orang yang melawat ke istananya -
perwakilan dari para bangsawan, pelaut, prajurit, pedagang, dan pengrajin-terbiasa
melihat Peter I memakai pakaian-pakaian sederhana tadi.
Selain acuh pada pakaian, Tsar Peter I juga mengacuhkan makanan mewah.
Karena sifatnya yang terburu-buru, ia selalu makan dengan cepat. Sang Tsar juga tak
menyukai acara penerimaan di istana, yang mengharuskannya memakai mantel
kekaisaran serta juga membawa benda-benda simbol kekuasaannya.
Di sisi lain, Tsar Peter I amat tertarik pada majelis para bangsawan yang ia
perkenalkan di Rusia. Di sana, ia tak perlu berlaku seperti seorang penguasa. Ia dapat
minum vodka dari bak mandi dari tanah liat atau bahkan dari bak mandi, merokok,
bermain catur, dan berdansa. Selain itu, sang Tsar juga tak memiliki kereta kudanya
sendiri. Bila kereta kuda diperlukan dalam suatu acara, ia akan meminjam kereta kuda
dari para pesolek istana seperti misalnya Menshikov atau Yaguzhinsky.
Tsar Peter I amat menghargai waktu, dan ia akan marah jika teralihkan dari
aktifitasnya oleh sesuatu yang "tak berguna". Sang Tsar berkata: "Saya dapat ditemui
kapan pun, selama pertemuannya tidak berisi hal-hal yang tak berguna dan menyita
waktu, yang tiap jamnya amat penting bagi saya." Tsar Peter I memulai harinya pada
pukul 3-4 pagi, lalu ia menghadiri Senat serta Kolegium, bekerja di kantor angkatan
laut, mengoperasikan alat memotong kayu di rumah, berjalan-jalan di kota St.
Petersburg sambil melihat-lihat proyek pembangunan, dan diakhiri dengan pertemuan
dengan orang-orang tertentu di sore hari.
Sifat Tsar Peter I yang aktif tercermin pada segala rencana serta perubahan yang
ia terapkan. Segala rencana dan perubahan ini mempengaruhi semua aspek kehidupan
di Rusia. Sang Tsar meletakkan dasar-dasar dari perindustrian Rusia, mengembangkan
militer profesional dengan merombak angkatan darat dan laut, membentuk alat-alat
negara yang baru, merubah kepengurusan gereja, memperkenalkan sistem provinsi
dalam administrasi negaranya, serta memperbaharui sistem perpajakan. Selain itu, ia
juga melakukan serangkaian pembaruan di bidang pendidikan seperti: mendirikan
sekolah-sekolah, perpustakaan, dan museum baru, pusat percetakan, pusat penerbitan
surat kabar, memperkenalkan angka Arab, merombak penulisan Cyrillic (tulisan khas
beberapa bangsa Slav khususnya Rusia), mengirimkan ekspedisi ilmu pengetahuan, dll.
Tak kenal lelah dalam hal mengurus negara, selama masa kekuasaannya Tsar
Peter I menyadari sesuatu tentang kehidupan seorang manusia. Ia tak mengenal konsep
seperti kelemahan pada seorang manusia dan kecenderungan pribadi. Ia juga tak
menaruh harga pada nyawa seorang manusia, bahkan pada anaknya sendiri yang
dipenjara di sebuah benteng dan akhirnya meninggal karena siksaan yang dialami di
sana.
Karena memiliki kekuasaan tak terbatas sebagai tsar Rusia, Peter I mempercayai
bahwa ia-lah yang mengetahui apa yang rakyat serta negaranya butuhkan. Akibatnya,
segala titahnya bersifat mengikat kepada seluruh negara. Sang Tsar menganggap orang-
orang yang tak menyetujui titahnya sebagai "penjahat negara." Hal ini membuatnya
seakan-akan membuatnya sebagai seorang yang intoleran serta kejam terhadap orang
lain. Akibatnya, banyak faktor pemaksaan yang terdapat dalam segala pembaruan yang
ia perintahkan. Segala pembaruan ini, meskipun memperkuat negara Rusia dalam
banyak hal, berujung pada banyak berjatuhannya korban, semakin sengsaranya
masyarakat umum, serta terjadinya perpecahan budaya.
Bukanlah suatu kebetulan bahwa pribadi Tsar Peter I sendiri beserta segala
perbuatannya menyebabkan penilaian yang campur-aduk dari orang-orang yang hidup
pada zaman tersebut maupun yang hidup setelahnya. Dalam penulisan sejarah pun,
pribadi serta segala pembaruan yang ia terapkan memunculkan penilaian-penilaian
yang kontradiktif.
Jam kerja untuk pekerja pabrik pada tahun 1880an adalah 12-13 jam sehari.
Tahun 1897, suatu peraturan dikeluarkan khusus untuk mengatur hal ini: jam kerja
maksimal bagi pekerja laki-laki dewasa ditetapkan pada 11,5 jam. Peraturan ini masih
belum mendekati permintaan dari kaum proletar Rusia yaitu jam kerja 8 jam sehari,
permintaan yang dibiarkan saja oleh negara. Selain itu, upah para pekerja juga amat
rendah. Untuk pekerja wanita serta anak-anak, upahnya lebih rendah lagi: hanya 30-
40% dari upah pekerja laki-laki. Selain itu, di banyak pabrik-pabrik Rusia juga ada
sistem denda yang dikenakan pada para pekerja, dan hal ini pun menjadi sumber
ketidak-puasan dari mereka.
Para pekerja juga hampir selalu tak memiliki alat-alat keamanan dalam
pekerjaan mereka. Tetapi, menurut peraturan keluaran tahun 1903, pemilik pabrik mesti
membayar sejumlah uang ganti rugi kepada pegawai mereka yang mengalami
kecelakaan dan terluka saat bekerja. Peraturan ini mengecualikan kecelakaan yang
disebabkan oleh "niat yang tidak baik" atau "kelalaian parah" dari para pekerja yang
bersangkutan. Pengecualian ini menjadi celah yang banyak dimanfaatkan oleh para
pemilik yang tak sudi membayar ganti rugi. Maka, berkembanglah keinginan kaum
proletar agar negara memiliki sistem asuransi untuk urusan-urusan bekerja.
Para pekerja pabrik hidup dalam bangunan-bangunan mirip barak militer, yang
isinya hanya tempat tidur bertingkat 2 serta meja makan berukuran panjang. Tetapi
mereka seperti memaklumi kondisi ini, dan justru memfokuskan protes mereka pada
kurangnya hak-hak sipil 126 mendasar seperti hak membentuk perkumpulan - yang
bertujuan memperjuangkan kepentingan ekonomi mereka. Bahkan, para pekerja yang
mogok kerja dapat diberikan hukuman penjara mulai dari 2 sampai 8 bulan.
Kesemua kesulitan hidup serta kerja yang mereka alami berpengaruh terhadap
terbentuknya gerakan revolusioner dari kaum proletar. Selain itu, sejak tahun 1903,
gerakan ini sudah dipimpin oleh Partai Pekerja Sosial Demokratis (RSDLP).
126HAK-HAK SIPIL - merupakan hak-hak yang menentukan apakah seorang warga negara dapat ikut serta dalam
kehidupan politik, sosial, serta budaya di negaranya. Hak-hak sipil antara lain yaitu: hak atas kebebasan, memilih
tempat tinggal, menentukan kewarganegaraan, memiliki barang pribadi, bekerja, menuntut ilmu, dll.
Sejarah Rusia dalam bentuk kronologi
Kronik peristiwa-peristiwa penting sejak abad ke-9 hingga abad ke-20]. Rosspen.
обучающихся в ИГЭУ [Sejarah Russia sejak masa kuno hingga tahun 1917:
IGEU]. Ivanovo.
http://ispu.ru/files/u2/Istoriya_Rossii_s_drevneyshih_vremen_do_1917_g._dlya_
inostrannyh_studentov.pdf
Bobrova, S. P., Bogorodskaya, O. E., Budnik, G. A., Koroleva, T. V., & Sirotkin, A.
S. (2009). История России 1917 – 1945 гг: Учебное пособие [Sejarah Rusia
новейшего времени: 1985–2008: учебник для вузов [Sejarah dalam negeri pada
древнейших времен до начала XXI века (9-е изд.) [Sejarah Rusia sejak masa
Kirillov, V. V. (2008). История России: учеб. пособие для вузов [Sejarah Rusia:
вузов (2-е изд) [Sejarah tanah air: Buku teks untuk tingkat universitas (edisi ke-
2)]. UNITY-DANA.
Munchaev, Sh. M. & Ustinov V. M. (2008). История России: учебник для вузов (4-
е изд) [Sejarah Rusia: Buku teks untuk tingkat universitas (edisi ke-4)]. Norma.
Olshtynsky, L. I., Belelyubsky, F. B., Kuchkina, V. A., Birin, A. P., Zemtsov, B. N.,
[Perjalanan sejarah nasional sejak abad ke-19 hingga abad ke-20. Peristiwa-
Orlov, A. S., Georgiev, V. A., Georgieva, N. G., & Sivokhina, T. A. (2008). История
России: учебник (Изд. 3-е) [Sejarah Rusia: Buku teks (edisi ke-3)]. (n.p.)
древних времен до конца ХХ века): учеб. пособие для вузов [Sejarah budaya
artistik Rusia sejak masa kuno hingga akhir abad ke-20: Buku teks untuk tingkat
universitas]. Academy.
лекций: учеб. пособие для вузов [Sejarah dalam negeri sejak abad ke-9 hingga
awal abad ke-21: Buku teks untuk tingkat universitas]. MPEI.
Zaorskaya, I. Yu., Zotova, M. V., Demidov, A. V., Morozova, S. V., Panova, I. A.,
Отечества с древнейших времен до начала XXI века: учеб [Sejarah tanah air
sejak masa kuno hingga awal abad ke-21: Buku teks] (Zotova, M.V., Ed.).
Astrel.
Zhukova, L.A. & Katsva, L.A. (2010). История России в датах: Справочник
Prospectus.
Zuev, M. N. (2008). История России: учеб. пособие для вузов [Sejarah Rusia:
История России для технических вузов: учебник для вузов (3-е изд) [Sejarah
Rusia untuk universitas teknik: Buku teks untuk tingkat universitas] (Zuev, M.