Anda di halaman 1dari 90

SEJARAH RUSIA

KODE MATAKULIAH
H10G210

Modul Kuliah

Disusun oleh:
Supian, S.S., M.A.. Ph.D.
NIP. 197206082006041003
NIDN 0008067203

PROGRAM STUDI SASTRA RUSIA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Januari 2020
DAFTAR ISI

Halaman
BAGIAN 1. SEJARAH RUSIA SEJAK MASA KUNO HINGGA 1917
Bab 1. Terbentuknya serta berkembangnya Rusia Kuno 3
Bab 2. Rusia pada abad ke-12 hingga abad ke-13 7
Bab 3. Terbentuknya serta berkembangnya negara Rusia
yang tersentralisasi (abad ke-14 hingga abad ke-16) 12
Bab 4. Rusia pada abad ke-17 18
Bab 5. Rusia pada abad ke-18 24
Bab 6. Rusia pada paruh pertama abad ke-19 30
Bab 7. Rusia pada paruh kedua abad ke-19 37
Bab 8. Rusia di akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 43

BAGIAN 2. BAHAN-BAHAN BACAAN LEBIH LANJUT


1.Kehidupan bangsa Slavia Timur 51
2.Pembaptisan Rusia 54
3.Serangan pasukan Mongol-Tatar ke Rusia 57
4.Pertempuran Kulikovo 59
5.Intervensi negara-negara Polandia-Lithuania serta Swedia di Rusia
pada awal abad ke-17: Kuzma Minin dan Dmitry Pozharsky,
pahlawan nasional Rusia 62
6.Ibukota lama Kekaisaran Rusia 64
7.Pendirian kota St. Petersburg 70
8.Masa kanak-kanak serta masa muda Tsar Peter I,
raja yang tak biasa 74
9.Perang Kaukasus tahun 1817-1864 79
10.Kaum proletar di Rusia pada akhir abad ke-19
hingga awal abad ke-20 80
11.Sejarah Rusia dalam bentuk kronologi 82
DAFTAR PUSTAKA 87
BAGIAN 1. SEJARAH RUSIA SEJAK MASA KUNO
HINGGA 1917

Selayang pandang peristiwa serta fenomena-fenomena


penting
Bab 1. Terbentuknya serta berkembangnya Rusia Kuno
Konsep dan istilah dalam bab ini: orang-orang Varangia, Perpindahan Besar,
Bizantium, voivode, negara, dinasti, druzhina, bangsawan, pangeran, orang-orang
nomaden, kronik, kekayaan alam, sosial, sistem sosial, Kristen Ortodoks, kerajinan,
sistem kesukuan, kesenjangan sosial, feodalisme, agama Kristen, benda pribadi,
paganisme

§ 1. Bangsa Slavia Timur


Sejarah Rusia dimulai dengan menetapnya bangsa Slavia Timur di kawasan Eropa
Timur sekitar milenium pertama (tahun 0-1000) tahun Masehi. Berdasarkan bahasa
mereka, bangsa Slavia tergolong sebagai bagian dari orang-orang Indo-Eropa. Dimulai
sejak milenium terakhir (tahun 1000-1) sebelum Masehi, sekelompok suku menempati
daerah-daerah Republik Ceko, Polandia, sampai sungai Dnieper di Belarusia dan
Ukraina sekarang. Dari sekumpulan suku-suku ini, mulailah berkembang identitas
bangsa Slavia secara umum. Sekumpulan suku tadi terpisah kembali menjadi 3 cabang,
sehubungan dengan peristiwa Perpindahan Besar 1 yang terjadi pada pertengahan
milenium Masehi pertama. Ketiga cabang bangsa Slavia yaitu: bangsa Slavia Timur,
Selatan, dan Barat. Di antara ketiga cabang tadi, bangsa Slavia Timur-lah yang kelak
menjadi bangsa-bangsa Rusia, Ukraina, serta Belarusia sekarang.
Pengetahuan ini sampai kepada kita di zaman sekarang dari tulisan-tulisan yang
dikarang oleh para penulis asal Bizantium 2 serta negara-negara Muslim waktu itu.
Selain itu, sumber sejarah bangsa Slavia juga terdapat di karya berjudul “The Tale of
Bygone Years”, sebuah karya yang dikarang oleh pendeta Nestor pada awal abad ke-
12 Masehi.
Selama abad ke-6 hingga ke-8, bangsa Slavia Timur menyebar cukup luas di
seantero kawasan padang rumput Eropa Timur, dari danau Ladoga di utara sampai
sungai Volga di timur. Bangsa Slavia Timur hidup dalam persatuan besar di mana
banyak suku bersatu.
Mata pencaharian utama dari bangsa Slavia Timur yaitu bertani serta
menggembala hewan ternak. Selain itu, di antara mereka juga ada yang berburu,
mencari ikan, serta memanen madu lebah liar. Bangsa Slavia Timur juga merupakan
pengrajin handal, di mana mereka dapat menenun, menempa senjata, perhiasan, dll.
Pada masa ini, perekonomian Rusia masih pada tahap ekonomi natural3 di mana hasil
1 PERPINDAHAN BESAR - suatu peristiwa dalam sejarah Eropa di mana terjadi perpindahan besar-besaran
berbagai suku barbar dari Eropa Tengah, Utara, dan Timur ke daerah kekuasaan Romawi pada abad ke-2 hingga
abad ke-7. Peristiwa ini merupakan salah satu penyebab dari keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat serta
terbentuknya negara-negara baru di bekas daerah kekuasaan negara tersebut.
2 BIZANTIUM - negara yang muncul pada masa keruntuhan Romawi di tahun 395 Masehi. Negara ini muncul di

bagian timur Kekaisaran Romawi, dan bahkan disebut sebagai Kekaisaran Romawi Timur, mewarisi banyak hal
dari Romawi yang sudah runtuh serta mengembangkannya lebih lanjut. Setelah lama menguasai banyak daerah di
bagian tenggara Eropa dan juga bagian barat Asia, negara ini runtuh saat pada tahun 1453 ibukotanya direbut
pasukan Turki Usmani. Kota ini bernama Konstantinopel, yang disebut Tsargrad di Rusia.
3 EKONOMI NATURAL - merupakan bentuk ekonomi di mana hasil kerja dari banyak orang masih
produksi banyak orang masih dikonsumsi untuk kebutuhan mereka sendiri alih-alih
untuk dijual. Lebih lanjut, bangsa Slavia Timur juga menganut paganisme4. Dengan
agama yang dianut ini, mereka mencoba memahami keberadaan mereka di dunia serta
juga memahami fenomena-fenomena alam.

§ 2. Terbentuknya negara Rusia Kuno


Pada abad ke-9, bangsa Slavia Timur berdaulat di negara mereka sendiri, negara yang
dikenal dengan nama Kievan Rus (dinamai menurut ibukota mereka saat itu, Kiev) yang
dianggap sebagai negara Rusia Kuno. Kemunculan negara merupakan tahapan alami
dari perkembangan sejarah bangsa-bangsa di dunia, meski proses pembentukannya
berlangsung cukup lama. Meski begitu, syarat-syarat pembentukan suatu negara telah
dipenuhi oleh bangsa Slavia Timur selama beberapa abad lamanya.
Syarat yang pertama ialah runtuhnya sistem kesukuan5. Syarat selanjutnya ialah
munculnya konsep kepemilikan tanah serta juga benda secara pribadi, keduanya sudah
berkembang sejak lama di Rusia. Berangkat dari kedua hal tadi, muncul juga konsep
kesenjangan sosial6 serta kebutuhan akan pemerintahan yang kuat untuk melindungi
milik pribadi dari bangsawan-bangsawan7 kaya, serta juga menangkal serangan dari
suku-suku lain. Berbagai hal tadi berujung pada bersatunya bangsa Slavia Timur di
bawah kuasa seorang pangeran, sekaligus berdirinya suatu negara.
Kronik8 berjudul "The Tale of Bygone Years" mencatat bahwa dinasti/keluarga
kepangeranan9 Rusia berasal dari Novgorod. Pada tahun 862, orang-orang Novgorod,
dalam rangka menghentikan perselisihan di antara mereka sendiri, mengundang
sepasukan pejuang Varangia 10 yang dipimpin oleh Pangeran Rurik. Sepasukan ini
kemudian menjadi pendiri dinasti Rurik.
Masa pendirian negara Rusia Kuno tercatat pada tahun 882. Pada masa ini pula,
seorang pangeran lain bernama Oleg, yang tercatat entah sebagai sepupu atau voivode11
Rurik, memimpin sebuah kampanye militer ke Kiev. Untuk pertama kali, ia
menyatukan daerah utara dan selatan bangsa Slavia Timur menjadi satu negara.

diperuntukkan bagi kebutuhan sendiri dan tidak untuk dijual.


4 PAGANISME - merupakan bentuk sistem kepercayaan politeis-mempercayai banyak tuhan-yang berpendapat

bahwa unsur spiritual terdapat pada alam, sehingga memunculkan kelompok pemuja benda-benda alamiah.
5 SISTEM KESUKUAN - yaitu sistem organisasi sosial yang pertama dalam sejarah manusia. Sistem ini

bercirikan kepemilikan bersama terhadap alat-alat produksi, pekerjaan yang dilakukan bersama, hasil kerja yang
dikonsumsi bersama, dan pertumbuhan kegiatan produksi yang rendah. Sistem ini bertumpu pada keluarga kecil
yang kemudian menjadi keluarga besar, dan sekumpulan keluarga yang terikat dalam sistem kesukuan. Sistem ini
kemudian memunculkan masyarakat yang mengenal kelas-kelas sosial.
6 KESENJANGAN SOSIAL - merupakan suatu bentuk perbedaan keadaan sosial di mana tiap orang, kelompok,

atau kelas sosial memiliki keadaan hidup yang tidak seimbang, serta juga sulit bagi beberapa dari mereka untuk
memperbaiki keadaan.
7 BANGSAWAN – orang-orang yang diberikan tanah atas jasa mereka. Status ini juga bersifat eksklusif karena

hanya dapat didapatkan lewat warisan. Sejak abad ke-18, status para pemilik tanah diakui secara formal sebagai
kelas sosial yang memiliki hak istimewa.
8 KRONIK - catatan sejarah Rusia yang ditulis dalam bentuk catatan per-tahun. Hal ini merupakan pengaruh

Bizantium yang juga mencatat sejarah mereka berdasarkan tahun terjadinya suatu peristiwa.
9 KEPANGERANAN - yaitu negara yang dikepalai oleh seorang pangeran. Dalam masyarakat bangsa Slavia

Timur, sistem kepangeranan muncul pada abad ke-8 dari pecahan-pecahan daerah kekuasaan negara Kievan Rus.
Selama masa yang disebut perpecahan feodal ini, muncul pula beberapa kepangeranan berukuran besar yang
mendominasi kepangeranan lain. Pada akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16, kesemua kepangeranan di Rusia
sudah masuk menjadi bagian dari negara Rusia yang tersentralisasi.
10 ORANG-ORANG VARANGIA – sebutan Rusia Kuno terhadap para penduduk Skandinavia. Sebutan lainnya

ialah orang-orang Viking atau Norman.


11
VOIVODE – 1) seorang komandan militer dalam komunitas bangsa Slavia; 2) seorang pemimpin militer; 3)
nama salah satu jabatan di pemerintahan Rusia pada abad ke-16 hingga abad ke-18.
Dalam negara ini, Kiev ditetapkan sebagai ibukota negara, dengan kepala
negara yang disebut Kievan Grand Duke 12 . Sang Grand Duke mengandalkan
pasukannya, yang dipimpin oleh kelompok beranggotakan orang-orang kepercayaan
Grand Duke yang disebut druzhina13. Bagian-bagian lain dari negara ini diperintah oleh
kerabat dari Grand Duke (biasanya putra-putra dewasa).
Kesemua pangeran Kiev awal (Oleg, Igor, Olga, dan Svyatoslav), yang
memerintah di akhir abad ke-9 hingga abad ke-10, melancarkan penyatuan seluruh
daerah yang ditempati bangsa Slavia Timur. Para pangeran tadi juga mengadakan
perlawanan yang terorganisir untuk menghadapi serangan dari orang-orang nomaden14.
Pada akhir abad ke-10, saat masa kekuasaan Vladimir Svyatoslavovich (tahun
980-1015), penyatuan politik bangsa Slavia Timur mendapatkan dukungan spiritual.
Tahun 988, negara Rusia masuk kristen, dan menetapkan agama Kristen 15 sebagai
agama resmi negara. Agama ini masuk ke Rusia dari Bizantium (Kekaisaran Romawi
Timur). Karenanya, agama Kristen yang dianut Rusia beraliran sama dengan Bizantium
yaitu Kristen Ortodoks.
Negara Kievan Rus mencapai masa kejayaan mereka di bawah kekuasaan
Yaroslav yang Bijak (tahun 1019-1054). Negara ini menjadi salah satu negara terkuat
di kawasan Eropa. Daerah kekuasaannya membentang dari laut Baltik hingga laut
Hitam, dan dari sungai Volga hingga pegunungan Karpathia di Hungaria kini. Negara
Kievan Rus dikenal luas di seantero dunia Barat sampai ke Timur. Para pangeran Kiev
menikahi putri-putri dari berbagai dinasti Eropa asal Prancis, Norwegia, Swedia, serta
Bizantium.
Kiev, ibukota negara Kievan Rus banyak dikunjungi pelancong yang tergoda
akan kemewahan serta kekayaan kota tersebut. Budaya juga tumbuh di pusat negara
tersebut, berbarengan dengan dibukanya sekolah, perpustakaan, gereja, ikon-ikon
dilukis, serta ditulisnya karya-karya sastra.
Setelah kematian Yaroslav yang Bijak, perseteruan antar pangeran calon
pewaris dari Yaroslav meningkat. Seiring berjalannya waktu, negara Kievan Rus mulai
kehilangan kekuasaan. Pada awal abad ke-12, negara ini hancur menjadi negara-negara
kecil di bawah pangeran mereka masing-masing. Setelah peristiwa ini, dimulailah masa
perpecahan feodal, di mana terdapat banyak negara kecil yang menganut sistem
feodalisme16 di negara masing-masing.

12 GRAND DUKE – 1) kepala dari kepangeranan terbesar di Rusia pada abad ke-10 hingga abad ke-15 serta negara
Rusia pada abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-16; 2) gelar dari pewaris tahta Rusia pada abad ke-18; 3)
anggota keluarga kekaisaran pada masa Kekaisaran Rusia, baik dari pihak tsar atau tsarina.
13 DRUZHINA - satuan/pasukan bersenjata di bawah komando langsung sang pangeran Kievan Rus.
14 ORANG-ORANG NOMADEN - yaitu suku atau bangsa-bangsa di mana orang-orangnya tidak menetap di satu

tempat dalam waktu yang lama. Biasanya mereka bermata-pencaharian sebagai penggembala hewan ternak, dan
segera setelah makanan bagi hewan ternak mereka habis di suatu daerah, mereka berpindah ke daerah lain.
15 AGAMA KRISTEN - merupakan salah satu agama terbesar dunia. Agama ini memiliki 3 aliran utama yaitu:

Kristen Katolik, Kristen Ortodoks, dan Kristen Protestan, yang masing-masing memiliki pendapat berbeda terkait
hal-hal tertentu dalam agama Kristen. Tetapi, kesemuanya sepaham mengenai Yesus Kristus sebagai Tuhan serta
penyelamat dunia yang mati untuk menebus dosa umat manusia, dan kemudian bangkit kembali menuju surga.
Sumber utama dari ajaran agama Kristen ialah Kitab Injil, terutama bagian kedua dari kitab tersebut yang disebut
Perjanjian Baru. Di Rusia, agama Kristen masuk secara utuh ke kronik Rusia setelah Pangeran Vladimir
Svyatoslavovich masuk Kristen pada tahun 988. Aliran Kristen yang masuk ke Rusia pada saat itu ialah aliran
Kristen Ortodoks dikarenakan pusat dari aliran ini yaitu negeri Bizantium yang amat berpengaruh di Rusia saat itu.
16 FEODALISME - yaitu sistem sosial yang bercirikan dominannya tatanan ekonomi agraris, ekonomi natural,

keberadaan 2 kelas sosial utama yaitu para pemilik tanah dan para petani, serta kedekatan kekuasaan negara
dengan kelas pemilik tanah. Dalam paham Marxisme, feodalisme merupakan tahapan sosial-ekonomi yang
terbentuk setelah kemunculan tahap kepemilikan budak.
Gambar 1 Rusia abad ke-9 hingga awal abad ke-12 (Bogorodskaya, 2012,
hal. 128)
Bab 2. Rusia pada abad ke-12 hingga abad ke-13
Konsep dan istilah dalam bab ini: boyar, Veche, warisan, upeti, Gerombolan Emas,
penjajahan, Kristen Katolik, kepangeranan, monarki, politik, republik, perpecahan
feodal, label

§ 1. Perpecahan feodal di Rusia


Keberadaan negara Rusia Kuno, dalam artian kesatuan politik di Rusia, berumur
pendek. Pada abad ke-12, negara Rusia Kuno hancur menjadi negara-negara
kepangeranan yang terpisah, masing-masing mengikuti kebijakan mereka sendiri.
Seringkali, konflik bersenjata terjadi di antara negara-negara tadi. Kondisi ini menandai
permulaan masa perpecahan feodal17.
Masa perpecahan merupakan proses alami yang banyak terjadi pada
negara/bangsa-bangsa baik di Eropa maupun Asia. Meski begitu, akibat-akibat dari
perpecahan ini saling bertolak belakang. Pada satu sisi, terbentuk daerah-daerah pusat
perekonomian politik yang baru, terjadi juga pertumbuhan ekonomi serta daerah yang
siap tanam meluas, dan berkembangnya berbagai karya kerajinan serta budaya. Di sisi
lain, perpecahan politik menyebabkan rontoknya kekuatan militer. Dalam konteks di
Rusia, faktor-faktor penyebab utama dari perpecahan feodal meliputi:
1. Sifat dari perekonomian Rusia yang masih didominasi oleh ekonomi natural.
Kondisi ini menyebabkan kemandirian ekonomi tiap-tiap warga negara; tidak ada
spesialisasi yang dapat menumbuhkan perekonomian yang ramai.
2. Bertumbuhnya sistem kepemilikan tanah berdasarkan warisan. Hal ini
menyebabkan bertambahnya kekuatan ekonomi serta kemandirian dari pangeran-
pangeran serta boyar18 di suatu daerah.
3. Bertumbuhnya serta bertambah kuatnya kota-kota menjadi pusat perekonomian
serta pusat politik.
Pada awal abad ke-12, negara Rusia Kuno hancur menjadi 15 pusat politik yang
baru. Pada awal abad ke-13, jumlah ini bertambah menjadi 50, dan pada awal abad ke-
14, jumlahnya menjadi 250. Bahkan setelah pecah, negara-negara kepangeranan Rusia
terus mengalami perpecahan.
Pada abad ke-12 hingga abad ke-13, terdapat 3 pusat politik terbesar yang
terbentuk di bekas daerah-daerah kekuasaan negara Kievan Rus. Ketiga negara tadi
dikenal dengan nama-nama dari kota terbesar sekaligus ibukota mereka. Ketiga negara
yang dimaksud yaitu Vladimir-Suzdal yang terletak di Rusia bagian timur laut, Galicia-
Volyn yang terletak di Rusia bagian barat daya, serta Novgorod yang terletak di Rusia
bagian barat laut. Sementara itu, kota Kiev telah hilang statusnya sebagai ibukota
seluruh Rusia.
Tiap-tiap negara kepangeranan di Rusia memiliki karakteristik masing-masing.
Misalnya dalam istilah politik, negara kepangeranan Vladimir-Suzdal dan kebanyakan
negara lainnya menganut sistem monarki19 kepangeranan. Di sistem ini, kepala negara

17 PERPECAHAN FEODAL - merupakan istilah yang merujuk pada peristiwa sejarah ketika pemerintah pusat
suatu negara melemah sementara daerah-daerah lainnya menguat. Hal ini kemudian berujung pada terbentuknya
negara-negara baru pada daerah-daerah yang bertambah-kuat tadi. Di Rusia, peristiwa ini dimulai pada
pertengahan abad ke-12 hingga akhir abad ke-15.
18 BOYAR - 1) lapisan tertinggi di masyarakat Rusia pada abad ke-10 hingga abad ke-17, yang memiliki tanah

berdasarkan hak waris mereka. Di Eropa Barat, kelas sosial yang serupa biasa disebut tuan (tanah) feodal; 2) suatu
gelar yang mulai digunakan pada abad ke-15 hingga abad ke-17. Gelar ini memungkinkan penyandangnya
menghadiri serta berpartisipasi dalam pertemuan dewan Boyar Duma. Gelar ini dihapuskan oleh Tsar Peter I pada
awal abad ke-18.
19 MONARKI - yaitu sistem pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi terpusat pada seseorang yang disebut
ialah seorang pangeran. Kepala negara Vladimir-Suzdal pada abad ke-12 hingga abad
ke-13 adalah Yuri Dolgoruky, Andrey Bogolyubsky, dan Vsevolod yang Besar. Pada
tahun 1147, Moskow pertama disebutkan dalam kronik Rusia sebagai suatu kota
perbatasan kecil di daerah kepangeranan Vladimir-Suzdal.
Di sisi lain, terdapat suatu sistem politik yang unik di negara Novgorod, yaitu
republik20 boyar. Veche21, yang mengangkat semua pejabat negara, dianggap memiliki
kuasa paling tinggi. Dewan ini juga dapat memanggil sang pangeran saat terjadi hal-hal
seperti serangan dari musuh. Dan lagi, Novgorod memiliki kondisi geografis yang
menguntungkan, yaitu terletak di dekat pesisir laut Baltik. Kondisi ini menyebabkan
berkembangnya perdagangan dengan negara-negara Eropa di seberang laut.
Perdagangan ini membawa kekayaan yang amat banyak bagi perekonomian negara
Novgorod.
Perpecahan politik negara Kievan Rus tidak menyebabkan perpecahan dalam
hal budaya. Warga negara-negara yang berbeda di Rusia masih merasa bersatu dalam
hal-hal yang sama-sama mereka miliki. Hal-hal yang dimaksud yaitu agama yang sama,
organisasi keagamaan yang sama (gereja Ortodoks Rusia), tradisi yang sama, serta juga
asal-usul sejarah yang sama. Kesatuan dalam bidang budaya ini-lah yang kelak
mempermudah penyatuan politik seluruh negara-negara Rusia di masa depan.

§ 2. Perjuangan orang-orang Rusia melawan penyerang asing pada abad ke-13


Tidak adanya persatuan politik menyebabkan kelemahan di bidang militer. Dan pada
abad ke-13, orang-orang Rusia diserang dari arah timur serta barat. Dari timur, muncul
kekuatan baru yang dikenal dengan nama bangsa Mongol.
Pada awal abad ke-13, suku-suku nomaden penggembala ternak yang disebut
suku Mongol tadi hidup di daerah Asia Tengah. Tetapi kemudian muncul pemimpin
mereka yang melegenda, dikenal dengan nama Genghis Khan, yang dapat menyatukan
suku-suku tersebut, mendirikan suatu pasukan kuat, dan mulai menaklukkan bangsa-
bangsa lain. Bangsa Mongol yang kini bersatu dapat mengalahkan pasukan-pasukan
lawan mereka ke mana pun mereka menyerang, termasuk Asia Tengah yang tadinya
belum dikuasai, negeri Cina, negara-negara di kawasan Iran, daerah-daerah di
pegunungan Kaukasus, serta daerah-daerah di tepi laut Hitam. Ke mana pasukan
Mongol menyerang, maka di situlah dapat ditemukan daerah serta kota-kota yang habis
dijarah. Setelah menjarah, pasukan Mongol lalu berpindah ke tempat lain.
Setelah Genghis Khan mangkat, keturunannya melanjutkan penaklukkan yang
telah dimulai. Di daerah barat (Eropa Timur) pasukan Mongol dipimpin oleh cucunya,
Batu Khan. Pada musim dingin tahun 1237, pasukan Batu Khan yang kini diperkuat
suku-suku Tatar menyerang negara-negara Rusia. Pada peperangan ini, kepangeranan
Ryazan-lah yang pertama ditemui bangsa Mongol. Meski terjadi perlawanan sengit,
setelah 6 hari Ryazan pun jatuh ke tangan pasukan Mongol-Tatar. Semua pasukan
garnisun/pertahanan kota dibunuh. Kemudian, pada tahun 1237-1238, pasukan
Mongol-Tatar berbaris ke Rusia bagian timur laut. Negara-negara Rusia yang
bertempur sendiri-sendiri akhirnya kalah. Tak kurang dari 14 kota termasuk Vladimir,
Suzdal, Murom, serta Moskow dijarah serta dibakar. Akibatnya, negara-negara Rusia
mengalami kemunduran dalam perkembangan ekonomi serta budaya mereka.

monark, yang mendapatkan hak istimewa untuk memerintah karena keturunannya.


20 REPUBLIK - 1) yaitu bentuk pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi terdapat pada badan perwakilan yang

diangkat lewat pemilu; 2) negara yang memiliki sistem pemerintahan republik.


21 VECHE - merupakan dewan masyarakat yang terdapat di banyak lapisan masyarakat Rusia mulai dari

lingkungan desa sampai lingkungan kota.


Lalu datanglah serangan kedua dari pasukan Batu Khan (pada tahun 1239-
1242), yang bertujuan untuk menaklukkan negara-negara di Rusia bagian selatan
hingga ke Eropa Tengah. Pada tahun 1240, Kiev jatuh dan dijarah habis-habisan.
Kemudian, pasukan Mongol-Tatar menjarah ke negara-negara Eropa Tengah seperti
Polandia, Silesia, dan Hungaria. Mereka bahkan hampir mencapai perbatasan Italia
bagian utara serta Jerman. Karena sudah terlalu jauh menjarah, serta juga kerugian yang
diderita cukup banyak, pasukan Mongol-Tatar mundur.
Di tepian sungai Volga bagian selatan, pasukan Mongol-Tatar memusatkan
kekuatan mereka dan mendirikan suatu negara pada tahun 1243, yang dikenal dengan
nama Gerombolan Emas 22 . Dimulailah masa 200 tahun orang Rusia hidup
berdampingan dengan orang-orang Mongol-Tatar dari Gerombolan Emas. Seluruh
masyarakat Rusia diwajibkan untuk membayar upeti 23 pada Gerombolan Emas.
Negara-negara Rusia dapat mempertahankan kemerdekaan di wilayah mereka masing-
masing. Meski para pangeran Rusia mesti mendapatkan izin untuk memerintah dalam
bentuk label 24 dari khan Gerombolan Emas. Karenanya, perdagangan domestik
maupun asing mengalami kemunduran, dan Rusia pun mulai terpisah serta tertinggal
dari bagian lain Eropa untuk waktu yang lama.
Dalam kacamata sejarah, hubungan antara orang-orang Rusia dengan orang-
orang Mongol-Tatar dari Gerombolan Emas bersifat kontroversial. Pandangan
tradisionalnya ialah hubungan penjajahan, yaitu hubungan antara penjajah serta
jajahan; banyak sejarawan yang berpendapat seperti ini. Yang jelas, serangan dari
bangsa Mongol-Tatar mengubah berjalannya secara alami perkembangan dari negara-
negara Rusia.

22 GEROMBOLAN EMAS - merupakan suatu negara Mongol-Tatar yang didirikan pada tahun 1243 oleh Batu
Khan-cucu dari Genghis Khan-di daerah yang baru ia taklukkan. Daerah kekuasaannya amat luas, mulai dari
Siberia bagian Barat, Kwarazmia utara, Volga Bulgaria, bagian utara pegunungan Kaukasus, sampai Semenanjung
Krimea. Karenanya, penduduk Gerombolan Emas terdiri dari berbagai bangsa dan juga budaya. Bangsa Mongol
sendiri, yang merupakan kelas penguasa di negara ini, hanya berjumlah sedikit dan mereka pun akhirnya terserap
ke dalam kelas sosial lain yang berjumlah lebih banyak yaitu bangsa Turki. Pada abad ke-15, Gerombolan Emas
terpecah menjadi banyak bagian yaitu: Kazan, Krimea, Astrakhan, Siberia, Nogai, dll. yang masing-masing
memiliki khan sendiri.
23 UPETI - merupakan bentuk pembuktian tunduknya suatu kelompok atas kelompok yang lain, biasanya

dibayarkan dalam bentuk uang.


24
LABEL - yaitu tanda bukti yang menyatakan bahwa orang yang memilikinya telah mendapat persetujuan dari
khan Gerombolan Emas untuk memerintah di suatu negeri.
Gambar 2 Perjuangan Rusia melawan penyerang asing (Bogorodskaya, 2012, hal. 129)

Pada pertengahan abad ke-13, keadaan di Rusia makin dipersulit oleh serangan
terhadap Novgorod dan Pskov (kota-kota yang tidak terjamah pasukan Mongol-Tatar)
dari orang-orang Swedia serta Jerman. Serangan-serangan tadi diserukan oleh gereja
Katolik di Eropa Barat dengan tujuan merampas tanah serta menyebarkan ajaran
Katolik di Eropa Timur.
Pasukan Rusia, di bawah pimpinan pangeran Alexander Yaroslavovich dari
Novgorod berhasil mengalahkan pasukan orang-orang Swedia pada pertempuran di
sekitar sungai Neva tahun 1240. Karena kemenangannya pada Pertempuran di sungai
Neva ini, sang mendapat julukan "Nevsky". Pada tahun 1242, terjadi Pertempuran di
danau Peipsi, di mana lagi-lagi pasukan Alexander Nevsky berhasil mengalahkan
pasukan orang-orang Jerman. Kedua kemenangan tadi dapat menghentikan agresi dari
orang-orang Swedia serta Jerman terhadap negara-negara Rusia bagian barat laut.
Selama masa perpecahan feodal dan juga masa perjuangan melawan penyerang asing,
syarat akan sentralisasi negara-negara Rusia mulai berkembang.
Gambar 3 Lukisan P. Korin, menggambarkan potret Alexander Nevsky
(Bogorodskaya, 2012, hal. 137)

Gambar 4 Lukisan V. Serov, menggambarkan Pertempuran di danau Peipsi


(Bogorodskaya, 2012, hal. 137)
Bab 3. Terbentuknya serta berkembangnya negara
Rusia yang tersentralisasi (abad ke-14 hingga abad ke-
16)
Konsep dan istilah dalam bab ini: sistem serfdom, Boyar Duma, bangsawan, Zemsky
Sobor, hak-hak feodal, serf, krisis ekonomi, metropolitan, perlawanan, Oprichnina,
Oprichnik, kewajiban para serf, biaya sewa tanah, sistem tanah milik (estate),
pembaruan, otokrasi, pasukan Streletsky, Sudebnik, teror, sentralisasi, negara yang
tersentralisasi

§ 1. Awal mula penyatuan negara-negara Rusia: Kebangkitan Moskow


Negara Rusia yang tersentralisasi muncul akibat usaha penyatuan yang dilakukan oleh
beberapa kepangeranan di Rusia bagian timur laut serta barat laut. Penyatuan ini
mencapai puncaknya pada akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16. Proses penyatuan
dimulai pada akhir abad ke-13 atau awal abad ke-14 ketika negara-negara Rusia mulai
bersatu menjadi negara yang tersentralisasi.
Penyatuan, seperti halnya perpecahan, dapat dianggap sebagai tahapan alami
dari perkembangan sejarah suatu negara/bangsa. Setelah perpecahan, penyatuan
daerah-daerah di sekitar suatu pusat merupakan salah satu karakteristik dari semua
negara-negara Eropa. Adapun syarat-syarat terjadinya penyatuan negara-negara Rusia
yaitu:
1. Pertumbuhan sistem tanah milik (estate) 25 . Pemilik tanah, seperti misalnya
para boyar, mendukung pangeran dalam keinginannya untuk menyatukan
negara-negara Rusia yang terpisah. Para boyar juga berharap bahwa dengan
adanya suatu negara dapat memberi kekuatan bagi mereka untuk
mengukuhkan para petani di tanah yang dimiliki para boyar.
2. Bertambah kuatnya negara kepangeranan tertentu, serta adanya ambisi dari
pangeran-pangerannya untuk memperkuat diri/negara sendiri.
3. Adanya kesamaan agama, bahasa, tradisi, serta norma-norma hukum di semua
negara-negara Rusia.
4. Perjuangan melawan Gerombolan Emas memunculkan adanya kebutuhan
akan penyatuan segenap negara-negara Rusia.
Pada pergantian abad ke-14 menjadi abad ke-15, kepangeranan Moskow
menjadi pusat penyatuan bangsa Rusia. Pada awalnya, Moskow hanyalah suatu kota
kecil di daerah kekuasaan kepangeranan Vladimir-Suzdal. Beberapa hal menjadi
penyebab dari berubahnya Moskow menjadi pusat penyatuan Rusia.
Yang pertama ialah kondisi geografis yang menguntungkan. Moskow terletak
di persimpangan beberapa jalur dagang, dan juga terlindungi dari jarahan pasukan
Mongol-Tatar karena daerah-daerah kekuasaan kepangeranan lain menghalangi
penjarahan ke daerah Moskow. Selain itu, kebijakan yang diikuti oleh para pangeran
Moskow serta juga dukungan dari gereja Ortodoks Rusia membantu kebangkitan
Moskow.
Moskow secara khusus berkembang serta bertambah kuat pada masa kekuasaan

25TANAH MILIK (ESTATE) - unit utama dalam sistem pengelolaan daerah di Rusia sejak akhir abad ke-15
hingga awal abad ke-18. Dalam sistem ini, suatu negara dibagi berdasarkan tanah milik, diberikan oleh pemerintah
kepada orang-orang yang telah berjasa bagi negara dalam bidang militer atau bidang lainnya. Tanah yang
diberikan tidak boleh dijual, ditukar, maupun diwariskan. Selain itu, tugas-tugas tertentu dari negara juga
dibebankan kepada para pelaku dalam sistem estate, terutama para pemiliknya. Tetapi pada tahun 1714, muncul
peraturan yang menetapkan tanah milik sebagai harta yang dapat diwariskan pemiliknya. Pada abad ke-18 hingga
awal abad ke-20, istilah estate hanya berarti sebidang tanah yang berdiri rumah di atasnya.
pangeran Ivan Kalita (Kalita merupakan julukan yang berarti "kantong uang") pada
tahun 1325-1340. Dengan kecerdikan serta harta yang ia miliki, ia berhasil memperluas
daerah kekuasaan kepangeranan Moskow. Pangeran Ivan sendiri menarik upeti dari dari
negara-negara Rusia yang membayar oleh Gerombolan Emas. Penarikan upeti ini ia
lakukan sebagai wakil dari Gerombolan Emas. Sehingga, jarahan-jarahan tak dilakukan
lagi oleh pasukan Mongol-Tatar. Pangeran Ivan berhasil membuktikan kesetiaannya
pada Gerombolan Emas, sehingga ia diberikan label sebagai izin untuk berkuasa di
Moskow.
Di bawah kekuasaan Ivan, Moskow menjadi pusat keagamaan di Rusia. Kepala
dari gereja Ortodoks Rusia, yang disebut metropolitan 26 , mulai tinggal di sana.
Karenanya, gereja Ortodoks mulai berpihak pada kebijakan-kebijakan dari para
pangeran Moskow.
Para prajurit Rusia juga memiliki pengaruh penting dalam proses penyatuan
negara-negara Rusia sekitar Moskow. Hal ini dikarenakan peran mereka dalam
Pertempuran di padang Kulikovo, yang terjadi pada 8 September 1380 di sekitar sungai
Don. Pertempuran ini terjadi antara pasukan Rusia melawan pasukan Gerombolan
Emas. Pasukan Rusia sendiri terdiri dari para prajurit yang berasal dari berbagai
kepangeranan. Pemimpinnya yaitu pangeran Dmitry Ivanovich dari Moskow, cucu dari
Ivan Kalita.
Untuk pertama kalinya, pasukan Rusia berhasil mengalahkan Gerombolan
Emas. Orang-orang Rusia menyadari bahwa Gerombolan Emas hanya dapat dikalahkan
jika mereka bersatu. Pangeran Dmitry Ivanovich sendiri mendapat julukan “Donskoy”
setelah Pertempuran Kulikovo tadi. Kemenangan di pertempuran ini menyebabkan
reputasi Moskow melonjak. Beberapa kepangeranan di sekitar Moskow kemudian
menggabungkan diri dengan kepangeranan Moskow.

§ 2. Selesainya penyatuan negara-negara Rusia di sekitar Moskow: Tahap akhir


pembentukan negara Moskow yang tersentralisasi
Akhirnya, negara Moskow yang tersentralisasi terbentuk pada akhir abad ke-15 hingga
awal abad ke-16. Negara ini terbentuk di bawah kekuasaan pangeran Ivan III (berkuasa
tahun 1462-1505) dan pangeran Vasily III (berkuasa tahun 1505-1513). Selain itu,
selama masa ini juga, penyatuan negara-negara Rusia di timur laut serta barat laut
mencapai tahap penyelesaian.
Selama proses penyatuan, aneksasi Novgorod tercatat sulit dilakukan. Tapi pada tahun
1478, pasukan Ivan III akhirnya dapat menaklukkan kota tersebut. Para penduduk
Novgorod dipaksa untuk mengakui kedaulatan pangeran Moskow. Veche/dewan kota
Novgorod juga dibubarkan. Maka, republik Novgorod pun tak lagi ada.
Bahkan setelah penyatuan, pangeran Ivan III masih berurusan dengan
Gerombolan Emas. Pada saat ini, negara mereka sedang lemah dikarenakan peperangan
dengan orang-orang Rusia. Karenanya, pangeran Ivan III pun mengambil langkah
berani dengan tak lagi membayar upeti kepada Gerombolan Emas.
Pada musim gugur tahun 1480, Khan Akhmat memimpin sebuah pasukan besar
menuju Moskow. Di tepian sungai Ugra, ia berhadapan dengan pasukan Rusia. Kedua
pasukan saling berhadapan di tepi sungai. Tetapi, Khan Akhmat tak juga memberi
perintah untuk menyerang, dan pasukannya pun lalu mundur. Peristiwa ini terkenal
dengan sebutan "berhadap-hadapan di tepi sungai Ugra". Setelah peristiwa ini, Rusia
tak pernah lagi membayar upeti pada Gerombolan Emas, dan negara tersebut tak lama

26
METROPOLITAN - merupakan gelar dari kepala gereja Ortodoks Rusia sejak negara Rusia Kuno hingga tahun
1589. Sejak itu, kepala gereja Ortodoks Rusia bergelar Patriark.
kemudian hancur menjadi daerah-daerah terpisah dengan khan masing-masing yaitu:
Kazan, Astrakhan, Krimea, Siberia, dll. Di kemudian hari, para pangeran serta tsar
Rusia akan bertemu mereka kembali dalam pertempuran.
Di bawah kekuasaan pangeran Ivan III dan Vasily III, suatu pemerintahan
bersatu di Moskow mulai terbentuk. Ivan III lalu mengambil gelar Grand Prince atau
Pangeran Agung seluruh Rusia. Tetapi, pada masa itu kekuasaan tertinggi dipegang
oleh Boyar Duma 27 , dewan penasihat yang beranggotakan para boyar serta berada
langsung di bawah pangeran. Demikianlah, otokrasi 28 menjadi sistem politik yang
dianut oleh negara Rusia yang baru.
Pada tahun 1497, diadopsi-lah Sudebnik29, seperangkat hukum yang diterapkan
di seluruh negara Rusia. Seperangkat hukum ini membatasi perpindahan kepemilikan
petani dari satu pemilik tanah ke pemilik tanah yang lain. Perpindahan hanya dapat
terjadi pada sekali dalam setahun, yaitu saat seminggu sebelum atau setelah tanggal 26
November (yang merupakan hari besar gereja yaitu hari Santo George). Penerapan
seperangkat hukum ini menandakan tertancapnya sistem serfdom 30 di Rusia, sistem
yang mengukuhkan para serf atau para petani ke pada tanah yang mereka olah. Para
serf juga memiliki beberapa kewajiban31 terhadap para pemilik tanah yang mereka olah,
seperti biaya sewa 32 yang mereka bayar sebagai ganti izin menetap di suatu tanah.
Kesemua hal ini membuat para serf/petani seperti halnya budak.
Di bawah kekuasaan Ivan III, dibangun pula Kremlin Merah di Moskow, yang
masih berdiri sampai sekarang. Tanda heraldik (kedinastian) dalam bentuk elang
berkepala 2 juga diperkenalkan. Negara yang baru berdiri ini mulai dikenal secara
formal dengan nama Rusia, negara yang berdaulat, kuat, serta multi-nasional.

27 BOYAR DUMA - merupakan dewan penasihat para pangeran atau tsar Rusia yang terdiri dari para bangsawan.
Dewan ini ada sejak abad ke-10 hingga awal abad ke-18.
28 OTOKRASI - merupakan sistem pemerintahan yang berpusat pada sistem monarki, di mana kekuasaan terpusat

pada seorang penguasa. Di Rusia, sistem ini bertahan sampai Revolusi Februari tahun 1917.
29 SUDEBNIK - seperangkat hukum yang diterapkan tahun 1497 di Rusia. Seperangkat hukum ini mengatur

perpindahan kepemilikan petani dari satu pemilik tanah ke pemilik tanah yang lainnya, yang hanya dibatasi pada
satu hari tertentu dalam setahun.
30 SERFDOM - sistem sosial-ekonomi di mana pemilik tanah memiliki hak istimewa untuk mempekerjakan para

serf/petani yang tinggal di tanah tersebut secara paksa. Barang-barang pribadi bahkan diri dari para petani dimiliki
oleh pemilik tanah dalam sistem ini.
31 KEWAJIBAN PARA SERF - yaitu kewajiban yang dibebankan kepada para serf/petani yang mesti mereka

tunaikan kepada para pemilik tanah. Pada dasarnya para petani memiliki 2 kewajiban yaitu bekerja kapanpun saat
diperintah oleh para pemilik tanah serta bekerja untuk membayar biaya sewa atas tanah yang mereka olah terhadap
pemilik tanah tersebut.
32 BIAYA SEWA TANAH- hasil pertanian, uang, atau pekerjaan yang dibayarkan para petani kepada pemilik

tanah mereka, sebagai biaya untuk tinggal di tanah tersebut.


Gambar 5 Penyatuan tanah rusia di sekitar Moskow dan pembentukan
negara Rusia yang tersentralisasi (Bogorodskaya, 2012, hal. 130)

§ 3. Rusia pada pertengahan abad ke-16: Kebijakan dalam serta luar negeri dari
Ivan IV yang Mengerikan
Kekuasaan Ivan IV yang Mengerikan (tahun 1533-1584) merupakan masa yang spesial
dalam sejarah Rusia. Pada masa ini, pemerintahan pusat bertambah kuat karena banyak
terjadi perselisihan antara sang Grand Duke (Ivan IV) dengan para boyar.
Ivan IV sendiri mewarisi tahta Rusia saat masih berusia 3 tahun. Adanya
penguasa yang masih amat muda menyebabkan perselisihan antara para boyar yang
haus akan kekuasaan. Pada tahun 1547, Ivan IV mencapai usia dewasa, menjalani
upacara pernikahan, dan mengambil gelar tsar.
Pada pertengahan abad ke-16, Tsar Ivan IV membentuk majelis yang dalam
bahasa Inggris disebut Elected Rada - pemerintahan tidak resmi yang terdiri dari
orang-orang terdekat sang Tsar. Di bawah kekuasaan majelis ini, sejumlah pembaruan33
dikeluarkan, yang bertujuan untuk memperkuat pemerintahan pusat.
Pada tahun 1549, Zemsky Sobor34 bersidang untuk pertama kalinya. Peristiwa
ini menjadi penanda awal mula terbentuknya sistem monarki di mana beberapa kelas
sosial terwakilkan di Rusia 35 . Ivan IV juga menyusun ulang pasukannya dengan

33 PEMBARUAN - pembaruan atau reformasi yaitu perubahan dari beberapa aspek kehidupan yang biasanya
diterapkan dari atas-oleh pemimpin suatu organisasi atau kelompok. Perubahan ini biasanya bersifat progresif,
tanpa mengubah fondasi dari sistem yang sudah dipakai atau sudah mapan.
34 ZEMSKY SOBOR - merupakan majelis di pemerintahan Rusia pada paruh kedua abad ke-16 hingga abad ke-17.

Majelis ini beranggotakan perwakilan dari beberapa lapisan masyarakat. Majelis ini bersidang saat ada urusan-
urusan negara yang penting dan perlu diselesaikan.
35 MONARKI-PERWAKILAN - merupakan bentuk pemerintahan di mana kekuasaan tak hanya terpusat pada

seorang monark sebagai kepala negara tapi juga pada perwakilan beberapa kelas sosial di suatu negara, yang ikut
andil dalam pemerintahan. Dalam sejarah Rusia, sistem ini sudah dipraktekkan sejak masa kekuasaan Tsar Ivan
membentuk pasukan Streletsky 36 . Bukan hanya itu, Ivan IV juga menaruh banyak
perhatian pada masalah-masalah agama serta gereja.
Pada tingkat internasional, Ivan IV mempraktekkan kebijakan luar negeri yang
aktif. Pada masa kekuasaannya, daerah-daerah kekuasaan Kazan serta Astrakhan
menjadi bagian dari Rusia, dan pengembangan daerah-daerah di Siberia bagian barat
juga dimulai pada masa-masa ini. Ivan IV juga memulai perang untuk mendapatkan
akses ke laut Baltik (Perang Livonia tahun 1558-1583), yang berakhir dengan
kekalahan Rusia.
Tetapi, banyak dari usaha pembaruan serta kebijakan luar negeri Tsar Ivan IV
(misalnya perang untuk mendapatkan akses ke laut Baltik) berujung pada ketidak-
puasan dari para boyar serta juga pihak gereja. Selain itu, perselisihan dengan majelis
Elected Rada juga mulai muncul.
Dengan tujuan mempercepat penerapan pembaruan serta menghapuskan
perlawanan dari para boyar, pada tahun 1565 Ivan IV secara tiba-tiba mengubah
kebijakan dalam negerinya. Ia memperkenalkan Oprichnina–kebijakan khusus yang
memperbesar kekuasaan pribadinya37.
Kemudian, Tsar Ivan IV pun membentuk Oprichnik, pasukan khusus yang
dibentuk berdasarkan kebijakan Oprichnina untuk menerapkan apa-apa yang diatur
dalam kebijakan tersebut. Diperkenalkannya kebijakan ini diikuti dengan perselisihan
yang meningkat antara tsar dengan para boyar, serta juga eksekusi massal dan teror38.
Kebijakan tadi juga menghambakan masyarakat Rusia pada kekuasaan tsar yang tak
terhingga. Akibatnya, peran para boyar dalam urusan negara mengecil sementara peran
para bangsawan lain membesar. Semua peristiwa ini, dibarengi dengan Perang Livonia,
membuat negara kacau balau.
Dalam kacamata sejarah, kekuasaan Ivan IV yang Mengerikan serta
kepribadiannya dinilai secara bertolak belakang. Beberapa sejarawan menganggap Ivan
IV sebagai negarawan yang amat hebat, di mana di bawah kekuasaannya, terjadi
peningkatan proses sentralisasi kekuasaan, negara menjadi bertambah kuat, serta daerah
kekuasannya juga bertambah luas. Di sisi lain, ada juga sejarawan yang berpendapat
bahwa penerapan kebijakan Oprichnina mengakibatkan kekuasaan tsar menjadi tak
terbatas, yang di kemudian hari akan menyebabkan krisis ekonomi39 di Rusia.

IV.
36 PASUKAN STRELETSKY - yaitu pasukan pertama di militer Rusia yang bersifat permanen/profesional,

terbentuk pada abad ke-16. Pada awalnya, para prajuritnya direkrut dari orang-orang desa serta kota yang
merdeka-bukan serf-, tetapi kemudian status prajurit dalam pasukan ini menjadi sesuatu yang diwariskan.
Pasukan ini merupakan pasukan profesional militer Rusia yang utama, sampai awal abad ke-18.
37 OPRICHNINA - merupakan kebijakan khusus pemerintah Rusia yang diterapkan pada tahun 1565-1572 pada

masa kekuasaan Tsar Ivan IV. Kebijakan ini diikuti oleh penindasan, eksekusi mati, penyitaan lahan massal, dll.
yang dilakukan oleh orang-orang suruhan tsar untuk menghapuskan perlawanan dari para boyar serta memperkuat
kekuasaan sang tsar sendiri.
38 TEROR - dalam bahasa Rusia, yaitu tindakan intimidasi atau penindasan terhadap lawan politik dengan cara-

cara kekerasan mulai dari ancaman sampai pembunuhan.


39 KRISIS EKONOMI - yaitu memburuknya kondisi ekonomi masyarakat dalam jangka panjang dikarenakan

benturan antar unsur-unsur dalam perekonomian atau berubahnya kegiatan perekonomian secara tiba-tiba dan
tanpa dapat ditangani.
Gambar 6 Negara Rusia pertengahan abad ke-16 (Bogorodskaya, 2012, hal. 131)
Bab 4. Rusia pada abad ke-17
Konsep dan istilah dalam bab ini: absolutisme, pemberontakan, pasar Rusia Raya,
intervensi, orang-orang Cossack, kapitalisme, krisis, pusat produksi, produksi berskala
kecil, milisi, penipu, Masa-masa Kekacauan, tanah milik, sistem tanah milik, Old
Believers

§ 1. Masa-masa Kekacauan di Rusia pada awal abad ke-17


Sekumpulan peristiwa yang terjadi pada awal abad ke-17 dikenal sebagai Time of
Troubles atau Masa-masa Kekacauan 40 oleh orang-orang yang hidup pada masa
tersebut, serta juga oleh sejarawan. Dalam sejarah Rusia, Masa-masa Kekacauan terjadi
pada tahun 1598-1613. Masa-masa ini dimulai dengan kematian Tsar Fyodor
Ivanovich, anggota terakhir dari dinasti Rurik yang menempati tahta Moskow, hingga
naiknya tsar dari dinasti yang baru. Masa ini penuh akan berbagai krisis 41 seperti
misalnya krisis politik di mana para tsar yang menempati tahta selalu berubah-ubah.
Selain itu, masa ini juga diwarnai dengan beberapa konflik di tingkat internasional.
Beberapa penyebab dari terjadinya Masa-masa Kekacauan meliputi:
1. Krisis ekonomi. Menurunnya kondisi perekonomian masyarakat dipengaruhi
oleh Perang Livonia serta juga oleh penerapan Oprichnina, kebijakan dari Ivan
IV untuk memperbesar kekuasaan pribadinya.
2. Bertambah-kuatnya sistem serfdom. Hal ini mengakibatkan para petani makin
tidak puas dengan keadaan mereka yang seperti budak.
3. Krisis kedinastian. Setelah Ivan IV mangkat, putranya yang bernama Fyodor
Ivanovich (1584-1598) naik tahta. Setelah ia pun mangkat, tidak ada kerabat
yang dapat menjadi pewaris tahta. Kekuasaan dinasti Rurik pun berakhir, dan
dimulailah persaingan akan tahta tsar Rusia.
4. Meningkatnya konflik internasional. Negara-negara tetangga Rusia seperti
Persemakmuran Polandia-Lithuania, Swedia, serta Turki Usmani kesemuanya
berkeinginan untuk merebut beberapa daerah kekuasaan Rusia.
Selama Masa-masa Kekacauan berlangsung, banyak peristiwa yang terjadi, dan
seringkali peristiwa-peristiwa tersebut terjadi di berbagai bagian Rusia yang berbeda.
Tapi di sini hanya akan dibahas peristiwa-peristiwa yang utama saja.
Yang pertama ialah persaingan antara para boyar yang haus akan kekuasaan.
Hal ini menyebabkan terus bergantinya tsar yang menduduki tahta. Beberapa tsar
seperti Boris Godunov dan Vasily Shuisky naik tahta atas dukungan Zemsky Sobor,
majelis yang terdiri dari perwakilan elemen-elemen tertentu masyarakat Rusia. Ada
juga orang-orang yang mengaku dari dinasti Rurik, sehingga mereka-lah pewaris tahta
yang sah.
Yang paling terkenal ialah Dmitry I Palsu serta Dmitry II Palsu. Julukan palsu
disematkan kepada mereka karena mereka mengaku sebagai putra dari Ivan IV yaitu
Dmitry, yang telah meninggal. Kedua penipu tadi dapat membentuk pasukan yang
cukup besar sehingga berhasil merebut Moskow, dengan bantuan dari negara Polandia-
Lithuania. Para penipu tadi berjanji bahwa mereka akan memberikan tanah kepada para
40 MASA-MASA KEKACAUAN - yaitu peristiwa dalam sejarah Rusia di mana banyak terjadi kericuhan dan
pemberontakan karena kekosongan kekuasaan di Rusia pada tahun 1598-1613. Masa ini dimulai setelah kematian
Tsar Fyodor Ivanovich, penguasa terakhir dari dinasti Rurik, hingga naiknya Tsar Mikhail Romanov, penguasa
pertama dinasti Romanov.
41 KRISIS – 1) perubahan mendadak dari suatu hal, terganggunya proses perkembangan, keadaan yang tidak stabil

dan juga berbahaya, atau suatu proses peralihan yang sulit; 2) kekurangan parah dari suatu hal; 3) peristiwa
terjadinya banyak benturan, atau keadaan yang memburuk dengan cepat. Krisis terhadap suatu sistem biasanya
berakhir dengan perubahan besar terhadap sistem tersebut atau bahkan keruntuhan.
pasukan Polandia-Lithuania yang mau bergabung. Dmitry I Palsu dapat merebut
Moskow dan mengangkat dirinya sebagai tsar, tapi ia dapat dengan cepat digulingkan
oleh para boyar.
Ada juga kericuhan serta pemberontakan kaum tani42, dengan gerakan paling
besar dipimpin oleh Ivan Bolotnikov. Kesemua gerakan ini berakhir dengan kegagalan.
Tetapi, pemerintah seolah tidak belajar dari peristiwa ini, dan keadaan para petani yang
sudah seperti budak tidak kunjung diperbaiki.
Selama Masa-masa Kekacauan, terjadi intervensi43 dari negara-negara tetangga
Rusia terhadap urusan-urusan dalam negeri. Peristiwa yang pertama telah disebut, yaitu
dukungan dari negara Polandia-Lithuania yang diberikan kepada para penipu yang
mengaku-ngaku pewaris tahta sah. Bukan hanya itu, negara tersebut juga mengambil
kesempatan di tengah-tengah segala kekacauan untuk menyerang Rusia secara terbuka
dengan cara mengirim pasukan. Akhirnya Moskow pun dapat direbut oleh mereka.
Pada waktu yang sama, orang-orang Swedia juga merebut daerah-daerah di Rusia
bagian barat laut. Akibatnya adalah pada tahun 1612, kemerdekaan Rusia terancam
lenyap. Para boyar pun tak dapat mengurus negara dengan baik di tengah-tengah semua
kekacauan yang terjadi.
Tetapi, terjadi peristiwa yang tidak diduga di mana masyarakat umum-lah yang
bangkit melawan serangan dari negara asing. Milisi 44 yang terdiri dari golongan
masyarakat umum pun terbentuk, di bawah pimpinan seorang pedagang bernama
Kuzma Minin beserta pangeran Dmitry Pozharsky. Pada musim gugur tahun 1612,
Moskow berhasil dibebaskan dari tangan pasukan Polandia-Lithuania. Maka
dimulailah masa-masa di mana para penyerang asing terusir dari daerah-daerah
kekuasaan Rusia. Untuk memperingati peristiwa-peristiwa ini, sebuah monumen di
Lapangan Merah Moskow didirikan untuk mengabadikan jasa-jasa Kuzma Minin dan
pangeran Dmitry Pozharsky.
Setelah pembebasan Moskow, majelis Zemsky Sobor bersidang untuk
mengangkat seorang tsar baru. Diangkatlah Mikhail Romanov (berkuasa tahun 1613-
1645) ke atas tahta. Dengan ini, dimulailah masa kekuasaan dinasti baru di Rusia, yang
berlangsung sampai tahun 1917. Adapun akibat-akibat utama dari Masa-masa
Kekacauan yaitu:
1. Krisis ekonomi, yang makan waktu puluhan tahun untuk dihapuskan.
2. Bertambah-kuatnya sistem serfdom karena para boyar serta bangsawan
lainnya beranggapan bahwa pengeksploitasian para petani diperlukan untuk
memperbaiki ekonomi negara.
3. Awal mula berkuasanya tsar dari dinasti baru, yaitu dinasti Romanov.
4. Hubungan yang memburuk dengan negara-negara tetangga Rusia. Meski telah
terjadi pengusiran atas pasukan-pasukan asing yang menyerang Rusia,
beberapa bagian dari negara Rusia masih berada dalam kekuasaan negara
Polandia-Lithuania serta Swedia.
Kesemua akibat ini mempengaruhi perkembangan sejarah Rusia di abad ke-17.

42 PEMBERONTAKAN KAUM TANI - yaitu bentuk protes yang memuncak dari kaum tani terhadap penindasan
yang dilakukan oleh para bangsawan. Pemberontakan ini bersifat nasional, maksudnya berbagai bagian di Rusia
bangkit dan ikut memberontak dalam. Orang yang ikut serta dalam pemberontakan ini juga berjumlah amat banyak
dan terdiri dari berbagai lapisan masyarakat. Akibatnya ialah dikirimnya pasukan dalam jumlah banyak pula oleh
pemerintah untuk meredam pemberontakan tadi.
43 INTERVENSI - yaitu ikut-campurnya negara lain dalam urusan suatu negara. Bentuk ikut-campurnya dapat

meliputi ikut-campur di bidang militer, ekonomi, ideologi, dll.


44
MILISI - yaitu suatu pasukan yang bersifat sukarela, dibentuk oleh golongan masyarakat biasa, biasanya untuk
membantu pasukan lain yang bersifat resmi dari golongan militer.
Gambar 7 Gambaran para petani pada abad ke-16 hingga abad ke-17
(Bogorodskaya, 2012, hal. 139)

Gambar 8 Gambaran para boyar pada abad ke-16 hingga abad ke-17
(Bogorodskaya, 2012, hal. 139)

§ 2. Rusia di bawah kekuasaan para tsar Romanov pertama


Setelah Masa-masa Kekacauan, kekuasaan para tsar Romanov pertama memberikan
banyak perubahan di Rusia. Para tsar yang pertama yaitu Mikhail Fedorovich (berkuasa
tahun 1613-1645), Alexey Mikhailovich (1645-1676) dan Fyodor Alekseevich (1676-
1682).
Perubahan yang dimaksud lebih ke arah produksi di sektor perindustrian Rusia,
yang mulai berkembang ke arah tahapan manufaktur. Sektor perdagangan juga
berkembang pada masa ini. Terjadi pertumbuhan pada barang yang diproduksi
masyarakat Rusia, yang pusat produksinya tak hanya terdapat di kota tapi juga di desa-
desa tertentu. Pada abad ke-17, para pengrajin mulai berfokus untuk memproduksi
barang untuk dijual, sehingga menyebabkan pertumbuhan di sektor industri berskala
kecil. Inilah fenomena baru yang muncul pada abad ke-17, yaitu kemunculan pusat-
pusat produksi berskala kecil, yang di kemudian hari berkembang menjadi pabrik.
Pertumbuhan jumlah barang yang diproduksi, kemunculan pusat-pusat produksi
berskala kecil, serta berkembangnya pabrik di kemudian hari merupakan faktor-faktor
penyebab pertumbuhan intensif di sektor perdagangan. Perdagangan tumbuh pesat pada
lingkup domestik, di mana tiap-tiap daerah di Rusia aktif melakukan kegiatan
perekonomian, sehingga terbentuklah pasar Rusia Raya, jaringan perdagangan yang
melingkupi seluruh Rusia45.
Beberapa sejarawan menilai inovasi di bidang ekonomi ini sebagai tanda
dimulainya sistem kapitalisme 46 di Rusia. Meski begitu, perlu diperhatikan bahwa
fenomena tersebut barulah muncul, dan masih pada skala yang terbatas. Hal ini
dikarenakan pada abad ke-17, produksi di sektor pertanian masih-lah merupakan
kegiatan perekonomian yang utama di Rusia. Perekonomian Rusia masih dianggap
sebagai ekonomi natural.
Pada abad ke-17, negara dengan tegas menjabarkan hak serta kewajiban dari
para pelaku di sistem tanah milik (estate). Dikeluarkannya Kode Katedral -
seperangkat hukum yang baru-pada tahun 1649. Seperangkat hukum ini secara tegas
mengukuhkan para petani di tanah yang mereka tinggali serta olah. Mereka tak dapat
meninggalkan tanah tersebut tanpa seizin pemilik tanah, yaitu para boyar serta
bangsawan lainnya. Di sisi lain, para petani dapat dipertukarkan, dihukum secara fisik,
didenda, atau dipenjara. Dengan ini, sistem serfdom akhirnya mendapat perlakuan
formal di Rusia.
Ada juga perubahan-perubahan pada struktur negara. Di bawah kekuasaan para
tsar Romanov pertama, kekuasaan mereka bertambah kuat, dan menandai dimulainya
masa absolutisme 47 di Rusia. Sejak pertengahan abad ke-17, baik Zemsky Sobor
maupun Boyar Duma - dua dewan yang memiliki peran masing-masing di
pemerintahan-makin kecil perannya di bawah kekuasaan para tsar. Pada masa ini,
para tsar juga masih berusaha untuk memperbaharui militer Rusia, pilar dari kekuasaan
mereka.
Orang-orang yang hidup pada masa ini menyebut abad ke-17 sebagai abad yang
bergejolak. Berikut adalah peristiwa-peristiwa penting yang mempengaruhi Rusia di
masa depan.
Pada pertengahan abad ke-17, terjadi reformasi/pembaruan pada gereja
Ortodoks Rusia. Pembaruan ini bertujuan untuk menghapuskan perbedaan antara gereja

45 PASAR RUSIA RAYA - merupakan suatu sistem perekonomian tunggal yang bercirikan ikatan ekonomi serta
pertukaran barang antara berbagai bagian Rusia yang berbeda. Sistem ini mulai terbentuk pada abad ke-17.
46 KAPITALISME - merupakan sistem sosial yang didasarkan pada kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi,

ekonomi pasar, dan angkatan kerja yang diupah, kesemuanya berdasarkan pada hukum penawaran dan permintaan.
Dalam paham Marxisme, kapitalisme merupakan tahapan sosial-ekonomi lanjutan feodalisme.
47
ABSOLUTISME/MONARKI ABSOLUT - merupakan sistem pemerintahan di mana kekuasaan terpusat di
tangan seorang penguasa, dan kekuasaan tersebut tak dapat diganggu gugat.
Ortodoks Rusia dengan gereja Ortodoks di negara lain dalam menjalankan ajaran
agama. Meski pembaruan yang diperkenalkan bersifat kecil dan tak mempengaruhi
ajaran-ajaran utama Kristen Ortodoks, masyarakat Rusia terpecah. Ada golongan yang
mendukung pembaruan, ada juga golongan yang anti terhadap pembaruan tersebut.
Golongan yang anti terhadap pembaruan disebut sebagai Old Believers48 atau golongan
yang kukuh dengan Kristen Ortodoks pra-pembaruan, dan mereka banyak mengalami
penindasan oleh negara maupun gereja.
Perpecahan menyangkut gereja Ortodoks di Rusia ini berlangsung bahkan
sampai sekarang. Tetapi, para penganut Kristen Ortodoks konservatif sudah tak
mengalami penindasan sejak akhir abad ke-18.
Pada tahun 1670-1671, terjadi suatu pemberontakan yang dipimpin oleh Stepan
Razin. Pada tahun-tahun ini, orang-orang Cossack 49 sudah menetap sebagai suatu
komunitas terpisah di Rusia. Mereka menempati daerah-daerah selatan sungai Don,
Volga, dan sungai Ural, dan daerah-daerah ini sering menjadi tempat pelarian para
petani Rusia yang kabur dari tanah yang mereka tinggali serta olah.
Pada tahun 1670, para Cossack yang tidak puas dengan kehidupan mereka
berbaris menuju Moskow di bawah pimpinan Stepan Razin. Banyak juga kaum tani
yang bergabung dengan gerakan ini. Stepan Razin dan pasukannya berhasil menduduki
banyak kota di tepian sungai Volga seperti Astrakhan, Tsaritsyn, dan Saratov. Tetapi,
gerakan ini kemudian dikalahkan oleh pasukan pemerintah yang dikirim tsar, dan
Stepan Razin pun dieksekusi mati. Lagi-lagi, gerakan pemberontakan ini merupakan
pelampiasan dari rasa ketidak-puasan bukan hanya orang-orang Cossack, tapi juga para
petani.
Sejak kekuasaan para Tsar Romanov pertama hingga abad ke-18, Rusia telah
mempraktekkan kebijakan luar negeri yang aktif. Meletup beberapa konflik bersenjata
dengan negara Polandia-Lithuania serta Swedia, memperebutkan daerah-daerah Rusia
yang diambil saat Masa-masa Kekacauan berlangsung di Rusia. Tetapi peristiwa
internasional yang paling besar pada masa ini ialah perang antara Rusia dengan
Polandia-Lithuania, memperebutkan daerah-daerah di Ukraina sekarang (terjadi tahun
1654-1667). Meletusnya perang ini dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi
di kawasan Ukraina, di mana masyarakat di sana, terutama orang-orang Cossack,
memberontak melawan kekuasaan Polandia-Lithuania yang mencoba menyebarkan
ajaran Katolik. Orang-orang Cossack yang dipimpin oleh Bohdan Khmelnitsky,
meminta intervensi dari pemerintah Rusia dalam bentuk aneksasi kawasan Ukraina ke
dalam negara Rusia yang beragama Ortodoks.
Dengan ini, dimulailah perang Rusia melawan Polandia-Lithuania yang
memperebutkan kawasan Ukraina pada tahun 1654. Di akhir perang ini, daerah-daerah
Ukraina yang berada di tepi barat sungai Dnieper (tepi barat dilihat dari Moskow, bukan
dari peta dunia yang biasa), termasuk di antaranya kota Kiev, menjadi daerah kekuasaan
Rusia.
Pada abad ke-17 juga, orang-orang Rusia makin banyak merambah ke kawasan
Siberia. Daerah-daerah di sana ditambahkan menjadi bagian dari negara Rusia, sampai-

48 OLD BELIEVERS - sebutan untuk orang-orang yang menentang pembaruan pada gereja Ortodoks Rusia yang
diperkenalkan oleh Patriark Nikon pada pertengahan abad ke-17,sehingga menyebabkan perpecahan pada gereja
Ortodoks Rusia. Karena menentang arus utama gereja Ortodoks Rusia sekaligus pemerintah, mereka mengalami
penindasan yang baru berakhir tahun 1905.
49 ORANG-ORANG COSSACK - 1) beranggotakan para petani yang melarikan diri serta orang-orang posad,

mereka menetap di pelosok-pelosok daerah Kekaisaran Rusia serta juga Polandia-Lithuania mulai akhir abad ke-14
hingga awal abad ke-17. Pada abad ke-15, masing-masing permukiman mereka bersatu menjadi komunitas militer
mandiri yang berfungsi sebagai penjaga perbatasan Rusia; 2) lapisan masyarakat militer pada masa sebelum
revolusi Rusia (pada abad ke-18 hingga awal abad ke-20).
sampai daerah kekuasaan Rusia mencapai kepulauan Kuril di pesisir Samudera Pasifik.
Kesemua fenomena sosial-ekonomi serta politik yang terjadi di Rusia pada abad
ke-17 membuat negara Rusia bertumbuh pesat. Meski begitu, kesemua fenomena tadi
terjadi bersamaan dengan masing-masing masalah yang menyertai. Perekonomian
Rusia makin tertinggal dibandingkan perekonomian negara-negara Eropa Barat, di
mana sektor industri berkembang pesat. Perang melawan negara-negara Eropa lain juga
memperlihatkan kekurangan-kekurangan dari militer Rusia. Di atas itu semua,
pengelolaan negara masih dalam kondisi yang rumit. Akibatnya, benturan kepentingan
antara para pelaku dalam sistem tanah milik (estate) makin sering terjadi. Rusia amat
membutuhkan perubahan.
Bab 5. Rusia pada abad ke-18
Konsep dan istilah dalam bab ini: guardia, kudeta istana, kaisar, kekaisaran,
kolegium, manuver politik, patriarki, absolutisme Tercerahkan, proteksionisme, wali
negara, wajib militer, Senat, Synod

§ 1. Rusia pada 25 tahun pertama abad ke-18: Pembaruan-pembaruan Peter I


Pada seperempat pertama abad ke-18, banyak perubahan besar yang terjadi di Rusia.
Perubahan-perubahan ini berkaitan erat dengan Tsar Peter I (berkuasa tahun 1682-
1725). Peter I berkuasa setelah terjadinya perebutan kekuasaan antara anak-anak serta
kerabat dari kedua istri Tsar Alexei Mikhailovich. Pada awalnya, baik Peter dan saudara
kandungnya Ivan diangkat sebagai Tsar (dua tahta khusus dibuat untuk mereka). Kakak
kandung mereka, putri Sofya, ditunjuk sebagai wali negara50 sampai mereka dewasa.
Tetapi, akhirnya Peter mendapatkan kuasa penuh pada tahun 1696.
Penting bagi Peter I untuk mengejar ketertinggalan Rusia dari negara-negara
Eropa yang sektor industrinya sudah maju, militer serta persenjataannya sudah
terorganisir dengan baik, juga sektor pertanian serta budayanya. Perubahan-perubahan
dalam sektor administrasi negara perlu dilakukan untuk mengejar segala ketertinggalan
tadi.
Kurangnya akses ke laut juga menghambat pertumbuhan perekonomian Rusia,
dan hal ini menjadi perhatian pula bagi Peter I. Pada tahun 1695-1696, ia memulai
perang dengan Turki Usmani, dengan tujuan untuk merebut kembali daerah-daerah di
tepi laut Hitam. Maka dimulailah kampanye militer Azov, tapi berakhir dengan
kegagalan karena Rusia tidak berhasil mendapatkan akses ke laut Hitam.
Pada tahun 1697-1698, Peter I berkelana ke beberapa negara Eropa, untuk
belajar sambil mencari sekutu untuk perang-perang lainnya di masa depan. Banyak hal
yang ia lihat di negara-negara Eropa yang dikunjungi membuat Peter I tertarik.
Sepulangnya ke Rusia, Peter I meniru model pengelolaan negara-negara Eropa Barat
sebagai dasar untuk melakukan berbagai pembaruan di Rusia.
Satu lagi alasan untuk melakukan pembaruan-pembaruan di Rusia yaitu Perang
di Utara melawan Swedia, memperebutkan akses ke laut Baltik. Perang ini berlangsung
lama, mulai tahun 1700-1721. Rusia berhasil memenangkan perang ini, dan
mendapatkan daerah-daerah di tepian laut Baltik. Selama Perang di Utara ini pula,
dibangun satu kota yang dinamakan St. Petersburg. Kota ini mulai dibangun pada tahun
1703 di tepian sungai Neva di sekitar teluk Finlandia, dan pada tahun 1712 ditetapkan
sebagai ibukota Rusia. Hal ini dilakukan untuk mengonsolidasi keberadaan serta
pengaruh Rusia di kawasan barat laut sekitar tepian laut Baltik.
Permulaan dari Perang di Utara berkaitan dengan pembaruan-pembaruan pada
sektor industri. Lebih dari setengah usaha perindustrian (pusat-pusat produksi & pabrik)
di Rusia dibangun untuk memenuhi kebutuhan angkatan darat serta angkatan laut Rusia
saat Perang di Utara. Pada waktu Peter I mangkat, sudah ada lebih dari 200 pabrik51
yang beroperasi di Rusia, naik pesat dari hanya 20-30 pada masa-masa sebelumnya.
Pabrik-pabrik ini tersebar di berbagai daerah di Rusia termasuk di daerah-daerah
ekonomi baru - seperti daerah sekitar pegunungan Ural serta juga Siberia. Tetapi
karena tidak cukupnya jumlah pekerja untuk mengoperasikan pabrik-pabrik, maka para

50 WALI NEGARA - di negara-negara bersistem monarki, yaitu orang yang ditunjuk sebagai penguasa sementara
suatu negara dikarenakan penguasa yang seharusnya masih di bawah umur, sedang pergi untuk waktu yang lama,
sakit, dll.
51
PABRIK - merupakan usaha industri yang menggunakan mesin dalam proses produksinya selain menggunakan
pembagian kerja. Bedakan dengan usaha industri lain yang masih menggunakan tenaga manual.
petani pun sering dipaksa untuk bekerja di sana. Para petani yang sebelumnya hanya
dikukuhkan di tanah milik para bangsawan, sekarang juga dikukuhkan di pabrik-pabrik.
Peter I (yang juga menyandang gelar yang Agung) amat mendukung para
pemilik pabrik sekaligus produsen barang asal Rusia. Negara memberikan berbagai
keuntungan bagi mereka seperti membantu urusan keuangan mereka. Di sisi lain,
barang impor yang berasal dari luar negeri dipajaki amat besar. Kebijakan ini disebut
proteksionisme52.
Militer Rusia juga mengalami pembaruan. Suatu pasukan permanen yang
profesional dibentuk, di mana anggotanya direkrut lewat kebijakan wajib militer53. Tak
sampai di situ, suatu armada juga dibentuk. Di dalam lingkup militer, korps perwira
terdiri dari orang-orang keturunan bangsawan, tetapi para prajurit yang berprestasi juga
dapat menjadi perwira. Peter I memulai kebiasaan untuk menilai seseorang berdasarkan
kemampuannya, bukan keturunannya.
Di bawah kekuasaan Peter I, perbedaan antara tanah yang dimiliki para boyar
serta tanah yang dimiliki bangsawan lainnya dihapuskan. Sekarang, semua kepemilikan
tanah bersifat diwariskan. Semua pemiliknya adalah bangsawan, baik yang tadinya
boyar maupun bukan (boyar sendiri merupakan gelar warisan masa Rusia Kuno, di
mana ia adalah pemilik tanah yang juga aktif sebagai komandan militer).
Lebih lanjut, pembaruan-pembaruan pada urusan administrasi negara juga
dilakukan. Pada tahun 1711, dibentuklah Senat-badan pemerintahan tertinggi yang
langsung berada di bawah tsar, yang bertugas mengurusi segala urusan legislatif serta
administrasi negara 54 . Di kemudian hari, Kolegium pun dibentuk - badan yang
mengurusi urusan eksekutif55. Gereja Ortodoks Rusia juga mengalami pembaruan, di
mana sistem patriarki 56 dihapuskan, diganti oleh Synod 57 . Gereja sekarang menjadi
bagian dari alat negara.
Setelah memenangkan Perang di Utara, Peter I mengambil gelar imperator.
Gelar tsar sekarang sudah sama dengan gelar kaisar, sehingga Rusia menjadi negara
kekaisaran58. Sistem monarki absolut pun mulai dipraktekkan.
Peter I juga mengadakan sensus penduduk dengan tujuan mempermudah
52 PROTEKSIONISME - merupakan kebijakan ekonomi negara yang ditujukan untuk melindungi perekonomian
nasional dari kompetisi dari pelaku ekonomi asing, misalnya dengan cara menetapkan pajak tinggi atas produk
asing.
53 WAJIB MILITER - merupakan suatu metode perekrutan anggota pasukan profesional. Di Rusia, metode ini

pertama kali diperkenalkan oleh Tsar Peter I, di mana lapisan masyarakat yang wajib membayar pajak juga
diwajibkan untuk mengirim perwakilan dari masyarakat mereka menjadi anggota pasukan. Sampai tahun 1874,
masa tugas seorang prajurit Rusia yaitu sampai ia tak dapat lagi memikul senjata. Setelah tahun 1874, metode
perekrutan anggota pasukan diganti menjadi keanggotaan sukarela.
54 SENAT - merupakan badan pemerintahan yang bertanggung-jawab terhadap urusan-urusan legislatif serta juga

urusan-urusan tertentu dalam administrasi negara. Di Rusia, badan ini didirikan tahun 1711 atas dasar perintah
Tsar Peter I. Kemudian, pada abad ke-18 hingga paruh pertama abad ke-19, badan ini mengalami pembaruan
beberapa kali sampai fungsi legislatifnya dihapuskan. dan menjadi badan yudisial tertinggi pada tahun 1864.
Badan ini akhirnya dihapuskan pada tahun 1917.
55 KOLEGIUM - yaitu badan yang didirikan tahun 1715, yang kemudian ditetapkan menjadi badan utama yang

menangani urusan-urusan tertentu dalam administrasi negara. Secara struktur, mereka berada di bawah tsar dan
juga badan Senat.
56 PATRIARKI - yaitu suatu sistem kepengurusan gereja Ortodoks, tak terkecuali di gereja Ortodoks Rusia. Sistem

ini dikepalai oleh seorang patriark.


57 SYNOD - merupakan badan pemerintahan di Rusia yang bertanggung-jawab terhadap urusan-urusan gereja

Ortodoks Rusia. Badan ini didirikan pada tahun 1721 atas dasar perintah Tsar Peter I untuk memasukkan
patriarki-sistem kepengurusan gereja Ortodoks Rusia-ke dalam organisasi pemerintahan, sehingga gereja
menjadi alat negara. Bulan November tahun 1917, saat patriarki berdiri kembali, Synod hanya menjadi badan
penasihat di bawah Patriark Rusia.
58 KEKAISARAN - merupakan negara bersistem monarki, tetapi alih-alih dikepalai oleh raja, kepala dari suatu

kekaisaran adalah seorang kaisar. Biasanya kekaisaran dilekatkan pada negara-negara yang berhasil memperluas
daerah kekuasaannya sehingga menguasai berbagai bangsa, atau negara-negara yang memiliki daerah kekuasaan di
seberang lautan.
pembaruan pada sektor perpajakan agar uang yang diterima negara juga lebih banyak.
Setelahnya, ia menerapkan sistem pajak perseorangan 59, yang meningkatkan jumlah
pajak yang mesti dibayar oleh para petani serta para penghuni posad (pemukiman-
pemukiman yang biasanya berada di tepian kota di Rusia)60.
Di bawah kekuasaan Peter I, terjadi pula perubahan-perubahan dalam budaya
serta kehidupan para bangsawan Rusia. Perubahan-perubahan ini meliputi baju yang
dikenakan serta gaya rambut yang sekarang menyerupai bangsawan-bangsawan Eropa
Barat. Selain itu, banyak teater serta museum yang dibangun, dan surat kabar pertama
di Rusia juga mulai terbit. Kesemua perubahan ini diterapkan dengan paksa
menggunakan kuasa negara yang amat besar. Peter I juga banyak menaruh perhatian
pada pengembangan pendidikan serta ilmu pengetahuan di Rusia, dengan dibentuknya
sistem sekolah serta perguruan tinggi negeri, dan juga dibukanya Akademi Ilmu
Pengetahuan Rusia.
Pembaruan serta kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Peter I dinilai secara
campur aduk oleh orang-orang yang hidup pada masa itu, juga oleh para sejarawan.
Meski pembaruan serta kebijakan tadi membawa banyak manfaat positif, tapi
penerapannya dilakukan secara paksa. Lebih lanjut, kondisi di masyarakat umum juga
makin memburuk dikarenakan kenaikan pajak, adanya kewajiban-kewajiban baru, dan
juga suatu perang yang berlangsung lama.
Di sisi lain, muncul perindustrian yang amat berkembang disertai militer yang
kuat, dan administrasi negara juga membaik. Rusia menjadi salah satu negara Eropa
yang paling kuat, terlebih lagi Rusia berhasil memenangkan Perang di Utara dan
mendapatkan akses ke laut Baltik.

59 PAJAK PERSEORANGAN - yaitu pajak utama yang dibebankan negara kepada semua orang yang
berkewajiban membayar, mulai dari bayi yang baru lahir sampai orang tua. Pajak ini diterapkan tahun 1724 oleh
Tsar Peter I, setelah sensus yang dilakukan oleh pemerintah Rusia terhadap rakyatnya.
60 POSAD - 1) pada abad ke-10 hingga abad ke-16, istilah ini berarti permukiman tertentu di lingkungan

masyarakat Rusia yang biasanya beranggotakan masyarakat yang berkecimpung di sektor komersil serta industri.
Permukiman ini biasanya berada di luar tembok kota-yang bagian dalamnya diperuntukkan bagi kaum bangsawan
serta agamawan Rusia-dan di kemudian hari menjadi bagian dari kota itu sendiri; 2) pada zaman Kekaisaran
Rusia, istilah posad merujuk pada pemukiman kecil yang memiliki ciri-ciri seperti lingkungan perkotaan tapi tidak
disebut kota karena ukurannya yang tak terlalu besar.
Gambar 9 Rusia bagian Eropa sejak akhir abad ke-16 hingga paruh kedua
abad ke-18 (Bogorodskaya, 2012, hal. 132)

§ 2. Rusia pada pertengahan abad ke-18: Kudeta istana


Peter I mangkat secara tiba-tiba, tanpa mempunyai seorang pewaris. Akibatnya, terjadi
perebutan terhadap tahta Rusia. Masa-masa setelah mangkatnya Peter I diwarnai
dengan banyak kudeta istana untuk memperebutkan tahta.
Sebagai akibat dari perebutan tahta di antara para bangsawan-yang bergantung
pada militer-banyak terjadi pergantian kekuasaan yang dilancarkan dengan kudeta di
istana. Dalam sejarah Rusia, masa-masa pada tahun 1725-1762 sering disebut masa-
masa kudeta istana. Selama masa ini, kekuatan negara berpindah dari seorang penguasa
ke penguasa lain melalui kudeta istana yang dilakukan oleh para bangsawan serta para
guardia61 yang mendukung penguasa tadi.
Tak kurang dari 6 kaisar baik laki-laki maupun perempuan dari dinasti
Romanov saling bergantian menduduki tahta Rusia. Tak lama setelah kematian Peter I,
istri keduanya yaitu Catherine I (1725-1727) menjadi tsarina, diikuti oleh cucu dari
Peter I yaitu Peter II (1727-1730), lalu keponakan perempuan Peter I Anna Ivanovna
(1730-1740), kemudian keponakan laki-laki Anna Ivanovna yang bernama Ivan
Antonovich (1740-1741), yang digantikan oleh anak perempuan Peter I bernama
Elizabeth Petrovna (1741-1761), dan yang terakhir yaitu Peter III yang hanya berkuasa
selama 6 bulan sebelum akhirnya digulingkan oleh istrinya sendiri.
Kesemua kaisar tadi berkuasa pada waktu yang berbeda-beda, tapi kebanyakan

61
GUARDIA/GUARD - merupakan satuan elit dalam militer Rusia yang dibentuk oleh Tsar Peter I pada tahun
1690an.
dari mereka memiliki kesamaan yaitu lebih peduli pada kepentingan pribadi dibanding
kepentingan negara. Perubahan penguasa berkali-kali yang difasilitasi oleh para
bangsawan, memaksa tiap kaisar untuk balik mendukung, memberikan tanah, serta
memberikan hak-hak baru bagi para bangsawan.
Akibatnya, selama masa-masa kudeta istana, hak-hak istimewa para bangsawan
menjadi makin banyak, termasuk hak kepemilikan para petani. Sekarang, para
bangsawan dapat menentukan sendiri apa hukuman bagi para petani yang dianggap
bersalah, mulai dari: dikirim ke Siberia untuk kerja berat, dihukum fisik, dijual, atau
dinikahkan kepada siapapun sesuai keinginan para bangsawan sebagai pemilik. Nasib
para petani secara harfiah berada di tangan para pemilik mereka yaitu kaum bangsawan.

§ 3. Kebijakan dalam dan luar negeri Catherine II (1762-1796)


Pada abad ke-18, kapitalisme berkembang dengan pesat di Eropa, yang bermula dari
revolusi borjuis 62 di Inggris pada abad ke-17. Akibat dari revolusi ini ialah
dihapuskannya sistem serfdom di Inggris sehingga dapat terbentuk kondisi di mana
kesetaraan tiap orang dapat diterapkan. Pekerja mandiri juga mulai muncul di Inggris,
dan sektor industri berkembang pesat.
Dalam situasi seperti ini, paham yang disebut Enlightenment atau Pencerahan
banyak diterapkan di negara-negara Eropa. Para filsuf yang Tercerahkan (pengikut
paham Pencerahan) seperti Rousseau, Diderot, Voltaire, dll. mengemukakan dalam
tulisan-tulisan mereka pentingnya kesetaraan serta kemerdekaan tiap orang. Para filsuf
berpendapat bahwa negara sekaligus penguasanya dapat memainkan peran yang besar
dalam mencapai kesetaraan serta kemerdekaan tiap orang; untuk mencapai hal tersebut,
diperlukan kekuasaan negara.
Beberapa penguasa di negara-negara Eropa seperti Austria, Prusia, Portugal, dll.
menggunakan ide-ide Tercerahkan tadi dalam pemerintahan mereka. Dengan ini,
diperkenalkan pula pembaruan-pembaruan yang dapat mempengaruhi fondasi serta
sistem negara, tapi juga dapat memungkinkan para penguasa melakukan manuver
politik guna memperkuat kekuasaannya sendiri tanpa meningkatkan ketidak-puasan
rakyat terhadap negara. Kebijakan ini disebut "absolutisme Tercerahkan". Di Rusia,
absolutisme Tercerahkan63 berkaitan erat dengan Catherine II.
Catherine II — seorang putri asal Jerman yang diperistri oleh Peter III-naik
tahta lewat suatu kudeta istana di mana ia menggulingkan suaminya sendiri. Catherine
II menganggap dirinya sendiri seorang yang Tercerahkan, dan bahkan
berkorespondensi dengan beberapa filsuf Tercerahkan. Pada awal masa kekuasaannya,
sang Tsarina mencoba untuk merapikan sistem legislatif Rusia, tetapi tidak terjadi
perubahan yang nyata meski beberapa badan yang mengurusi administrasi negara
mengalami pembaruan.
Catherine II juga berusaha melakukan perubahan-perubahan terhadap sistem
perekonomian Rusia. Selama masa kekuasaannya, ekspor roti produksi Rusia ke luar
negeri dimulai, dan pembangunan pabrik-pabrik dilanjutkan. Selain itu, Catherine II
62 REVOLUSI BORJUIS - merupakan revolusi yang bertujuan untuk menghapuskan sistem feodal, pendirian
pemerintahan yang dikuasai kaum borjuis, dan melancarkan pertumbuhan sistem kapitalisme. Di Rusia, revolusi
ini secara khusus bertujuan untuk memecahkan masalah agraris, menghapuskan atau membatasi sistem
pemerintahan monarki, mendirikan suatu republik atau monarki-konstitusional, serta memperkenalkan demokrasi
pada masyarakat Rusia.
63 ABSOLUTISME TERCERAHKAN - yaitu sistem pemerintahan yang banyak diterapkan oleh negara-negara

Eropa pada akhir abad ke-18. Sistem ini bercirikan penerapan-penerapan praktis ide-ide yang berasal dari paham
Pencerahan para filsuf Prancis. Ide-ide tersebut antara lain: perubahan terhadap institusi-institusi negara yang
kadaluarsa, penerapan serangkaian pembaruan pada bidang yudisial, pendidikan, dll. Pada dasarnya, sistem
ditujukan untuk memperkuat kekuasaan dari penguasa suatu negara serta para bangsawan yang mendukungnya.
juga membuka banyak institusi pendidikan yang baru, termasuk yang ditujukan untuk
kaum perempuan.
Tetapi, semua perubahan ini masih belum mengubah keadaan sosial-ekonomi
serta politik di Rusia. Justru sebaliknya, keadaan/sistem yang sudah mapan malah
bertambah kuat. Catherine II bahkan mengonsolidasi hak-hak istimewa dari para
bangsawan dengan mengeluarkan suatu piagam 64 khusus yang mengemukakan hak
lebih lanjut dari kaum bangsawan. Di bawah kekuasaannya, keadaan kaum tani menjadi
amat sulit. Hal ini dikarenakan Catherine II juga menerapkan hukum yang menyatakan
bahwa komplainnya seorang petani terhadap pemiliknya dapat disamakan dengan suatu
kejahatan terhadap negara.
Karenanya, bukan suatu kebetulan bahwa ketidak-puasan sosial meningkat lagi
selama masa kekuasaan Catherine II. Pada tahun 1773-1775, suatu pemberontakan
kaum tani di bawah pimpinan Yemelyan Pugachev meletus kembali di Rusia.
Pemberontakan ini diberantas dengan brutal oleh pemerintah.
Pada paruh kedua abad ke-18, kebijakan luar negeri Rusia dianggap sukses. Di
bawah kekuasaan Catherine II, 2 perang melawan Turki Usmani (tahun 1768-1774 dan
tahun 1787-1791) berhasil dimenangkan Rusia. Rusia mendapatkan akses ke laut Hitam
bersamaan dengan aneksasi daerah sekitar Semenanjung Krimea serta daerah-daerah
lain di tepian laut Hitam. Rusia juga ikut serta dalam peristiwa Pembagian Polandia
bersama Austria dan Prusia. Dengan begitu, Russia juga berhasil mendapatkan daerah-
daerah di tepi timur sungai Dnieper (dilihat dari Moskow) serta daerah Belarusia
sekarang.

64
PIAGAM - yaitu seperangkat peraturan yang menetapkan struktur, organisasi, dan tatanan suatu kelompok
seperti misalnya partai politik.
Bab 6. Rusia pada paruh pertama abad ke-19
Konsep dan istilah dalam bab ini: negara agraris, kelompok Desembris, kelompok
pro-Barat, kementerian, gerakan sosial-politik, revolusi industri, kelompok pro-Slavia,
sosialisme, penyensoran, eksploitasi

§ 1. Rusia pada paruh pertama abad ke-19: Krisis yang meningkat terhadap
sistem serfdom
Pada awal abad ke-19, Rusia telah menjadi negara terbesar di dunia berdasarkan luas
wilayah. Penduduknya sebanyak 44 juta jiwa, di mana kebanyakan dari mereka tinggal
di Rusia bagian Eropa. Hanya sekitar 3 juta jiwa yang tinggal di daerah-daerah di balik
pegunungan Ural. Kekaisaran Rusia merupakan negara multinasional dengan agama
negara yaitu Kristen Ortodoks, yang dianut 87% masyarakatnya.
Penduduk Rusia dibagi-bagi berdasarkan sistem tanah milik (estate), di mana
90% dari penduduk Rusia merupakan kaum tani. Sisanya merupakan kaum bangsawan,
agamawan, serta para pedagang.
Sistem serfdom masih dipraktekkan di Rusia karena perekonomiannya masih
amat agraris65, meskipun sektor industri sudah berkembang. Para petani serta pekerja
pabrik digolongkan secara sama dalam sistem ini, di mana mereka amat bergantung
nasibnya kepada para pemilik tanah atau pemilik pabrik. Baik para petani maupun
pekerja masih menjadi objek eksploitasi66 serta hidup dalam kemiskinan parah.
Sistem politik Rusia juga pada dasarnya masih bersifat otokratis. Sang tsar
Rusia sejajar dengan kaisar, dan memiliki kuasa mutlak atas urusan legislatif, eksekutif,
dan yudisial meskipun ada badan-badan yang khusus mengurus urusan-urusan tadi.
Tsar menjalankan negara dengan bantuan alat-alat negara seperti badan yang telah
disebut tadi, dan kebanyakan dari pegawainya berasal dari kalangan bangsawan.
Pada awal abad ke-19, Kekaisaran Rusia merupakan suatu negara yang kuat
dikarenakan segala aktifitasnya pada abad ke-18 di mana kebijakan luar negerinya telah
menghasilkan kesuksesan karena banyaknya daerah baru yang telah dikuasai Rusia. Hal
ini pun menyebabkan pertumbuhan di bidang perekonomian serta budaya.
Tetapi, pada awal abad ke-19, sistem serfdom mulai goyah, dan pada
pertengahan abad, muncullah suatu krisis terkait sistem tersebut. Penyebab utama dari
krisis ini ialah rendahnya produktifitas baik di sektor pertanian maupun perindustrian.
Hal ini dikarenakan para petani serta pekerja yang acuh tak acuh dengan hasil kerja
mereka. Sehingga, Rusia pun mulai mengalami ketertinggalan dalam
perkembangannya dibandingkan negara-negara Eropa Barat, di mana kapitalisme
berkembang pesat seiring dengan maraknya sistem pekerja mandiri yang dikontrak.
Permulaan dari revolusi industri 67 di seperempat abad pertama abad ke-19
berpengaruh besar terhadap berkembangnya krisis tadi di Rusia. Digunakannya mesin
di pabrik-pabrik mengharuskan dilatihnya para pekerja dalam menggunakan mesin-
mesin tersebut. Hal ini dikarenakan sudah tidak lagi menguntungkan bagi para
pengelola pabrik untuk mengandalkan tenaga manusia saja, apalagi manusia yang
berkemampuan rendah/belum terlatih. Situasi ini makin membuat para pekerja Rusia
makin tidak puas terhadap negara mereka.

65 NEGARA AGRARIS - merupakan negara yang kegiatan perekonomiannya didominasi oleh sektor pertanian,
sektor di mana kebanyakan masyarakat negara tersebut bekerja. Sektor pertanian juga menyumbang sebagian besar
pendapatan negara agraris.
66 EKSPLOITASI - yaitu mengambil keuntungan dari hasil kerja orang lain.
67
REVOLUSI INDUSTRI - yaitu peristiwa sejarah di mana terjadi perubahan radikal dalam kegiatan produksi
yang tadinya mengandalkan tenaga manusia menjadi mengandalkan tenaga mesin.
Demikianlah keadaan Rusia pada paruh pertama abad ke-19 secara umum.
Rusia masih kesulitan untuk memecahkan masalah terkait dengan sistem serfdom. Hal
ini dikarenakan kuatnya kekuasaan negara, terutama sang tsar sendiri.

Gambar 10 Lukisan K. Kolman yang menggambarkan kehidupan suatu


keluarga petani dalam gubuk mereka (Bogorodskaya, 2012, hal. 140)

Gambar 11 Lukisan G. Myasoedov yang menggambarkan pekerjaan para


petani di ladang (Bogorodskaya, 2012, hal. 140)
§ 2. Kebijakan dalam negeri Alexander I (1801-1825) dan Nicholas I (1825-1855)
Tsar Alexander I dan Tsar Nicholas I, yang berkuasa di Rusia pada paruh pertama abad
ke-19, mengerti bahwa negara mereka memerlukan perubahan. Bukan suatu kebetulan
bahwa mereka melakukan serangkaian pembaruan terkait sistem serfdom serta sistem
administrasi negara.
Pada awal abad ke-19, pemerintahan Tsar Alexander I sudah menaruh
perhatiannya pada masalah sistem serfdom. Pada tahun 1803, suatu dekrit dikeluarkan,
di mana dekrit ini mengatur tentang kebebasan para petani. Para petani sekarang dapat
membeli kebebasan mereka dari para pemilik tanah dengan membayarkan sejumlah
uang tebusan68.
Di bawah kekuasaan Tsar Nicholas I, serangkaian dekrit juga dikeluarkan
dengan tujuan untuk memperhalus sistem serfdom bagi para petani. Contohnya, hak
istimewa para pemilik tanah untuk mengirim petani mereka ke Siberia dibatasi, dan
para pemilik tanah juga tak dapat menjual petani mereka yang hidup sendiri serta tak
memiliki tanah. Tahun 1842, suatu dekrit dikeluarkan, yang mengatur hak bagi petani
untuk membeli kebebasan mereka dari para pemilik tanah bukan hanya dengan uang
tapi juga dengan bekerja.
Tetapi, kesemua pembaruan ini tidak memecahkan masalah utama dengan
tegas. Hal ini dikarenakan sistem serfdom masih tetap ada dan juga dipraktekkan,
meskipun serangkaian pembaruan yang bertujuan membebaskan para petani sudah
dikeluarkan atas inisiatif pemerintah sendiri. Baik Tsar Alexander I maupun Tsar
Nicholas I belum berani untuk menghapuskan sistem serfdom karena kebanyakan dari
kaum bangsawan tak mau hal tersebut terjadi.
Pada awal abad ke-19, beberapa pembaruan terhadap sistem administrasi negara
juga dilakukan. Tsar Alexander I mengganti sistem Kolegium-badan yang mengurusi
urusan eksekutif - yang dianggap sudah kadaluarsa dengan mendirikan badan
Kementerian 69 . Tsar Nicholas I juga merapikan sistem hukum di Rusia. Ia takut
berbagai gerakan revolusioner yang muncul di Eropa Barat akan menyebar ke Rusia.
Untuk itu, ia meningkatkan jumlah pegawai yang bertugas di badan-badan yang
merupakan alat negara seperti kepolisian, selain menerapkan penyensoran 70 ketat di
negaranya. Kesemua pembaruan ini tak hanya memperbesar peran dari alat negara, tapi
juga kekuasaan pribadi dari sang Tsar.

68 PENEBUSAN - merupakan cara yang dapat dipilih oleh seorang petani untuk merdeka. Cara ini menyangkut
penebusan kemerdekaan mereka dengan uang , atau di kemudian hari, dengan bekerja untuk waktu yang telah
ditentukan.
69 KEMENTERIAN - yaitu badan utama administrasi negara yang juga bertanggung-jawab terhadap urusan-urusan

tertentu dalam perekonomian. Di Rusia, kementerian pertama terbentuk pada tahun 1802.
70 PENYENSORAN - merupakan tindakan dari pihak yang berwenang untuk mengendalikan isi serta penyebaran

dari hal-hal yang dianggap mengganggu atau bahkan mengancam berjalannya suatu sistem.
Gambar 12 Lukisan V. Polenov yang menggambarkan taman di rumah
seorang bangsawan (Bogorodskaya, 2012, hal. 141)

Gambar 13 Lukisan K. Brozh yang menggambarkan pesta para bangsawan


di Aula Nicholas di Istana Musim Dingin (Bogorodskaya, 2012, hal. 141)

§ 3. Gerakan sosial-politik di Rusia pada paruh pertama abad ke-19


Ketertinggalan Rusia dibanding negara-negara Eropa Barat semakin parah karena
masalah-masalah ekonomi yang berkaitan dengan bermasalahnya sistem serfdom.
Nasib para petani-yang merupakan bagian mayoritas dari penduduk Rusia-yang
masih tidak puas dengan keadaan mereka juga menjadi perhatian dari lapisan
masyarakat Rusia yang terpelajar, terutama kaum pemuda.
Gerakan revolusioner pertama di Rusia dipelopori oleh kelompok Desembris71.
Mereka disebut demikian karena pada bulan Desember-lah mereka menyerukan
gerakan terhadap pemerintahan. Gerakan tersebut merupakan gerakan demonstrasi
terhadap pemerintah pertama yang terencana serta terbuka dalam sejarah Rusia.
Kelompok Desembris beranggotakan kaum pemuda, kebanyakannya perwira militer,
yang memiliki tujuan untuk membatasi kekuasaan tsar, memperkenalkan undang-
undang di negara Rusia, serta menghapuskan sistem serfdom.
Pada tanggal 26 Desember72 tahun 1825, hari naiknya tsar baru Nicholas I ke
tahta, kelompok Desembris berkumpul dan menyatakan permintaan-permintaan
mereka di Lapangan Senat di ibukota negara St. Petersburg. Tsar Nicholas I
memutuskan untuk meredam gerakan ini, dan akhirnya gerakan kelompok Desembris
pun dibubarkan dengan tembakan senjata api. Para pemimpin serta para anggota yang
paling aktif dalam gerakan tadi pun (seperti P. I. Pestel, K. F. Ryleev, S. I. Muravyov-
Apostol, M. P. Bestuzhev-Ryumin, dan P. G. Kakhovsky) dihukum mati, bersamaan
dengan lebih dari 100 orang yang dikirim ke Siberia untuk kerja berat.
Gerakan kelompok Desembris berpengaruh besar terhadap perkembangan
gerakan sosial-politik selanjutnya di Rusia. Selain itu, tersebarnya ide serta teori-teori
revolusioner dari Eropa Barat juga membawa pengaruh tersendiri. Pada pertengahan
abad ke-19, berbagai perkumpulan revolusioner - seperti kelompok pro-Barat
(Westerners) 73 atau kelompok pro-Slavia (Slavophiles) 74 - bermunculan di Rusia,
meskipun pihak pemerintahan secara aktif meredam adanya gerakan-gerakan seperti
itu. Ide-ide sosialisme 75 juga mulai berkembang di Rusia, perkembangan yang
berkaitan erat dengan nama A. I. Herzen.

§ 4. Kebijakan luar negeri Rusia pada paruh pertama abad ke-19


Kebijakan luar negeri Rusia pada paruh pertama abad ke-19 amat aktif dan penuh
71 KELOMPOK DESEMBRIS - merupakan kelompok yang beranggotakan para bangsawan revolusioner yang
bergerak melawan sistem otokrasi serta juga serfdom pada gerakan bulan Desember tahun 1825.
72 14 Desember pada penanggalan gaya lama atau kalender Julian. Kalender ini digunakan Rusia sampai awal

tahun 1918, saat partai Komunis yang berkuasa merubah kalender yang digunakan negara menjadi kalender
Gregorian. Hal ini mengakibatkan ada beberapa ketidak-samaan tanggal yang ditulis dalam buku ini dengan
tanggal terjadinya suatu peristiwa sebagaimana dialami oleh para pelaku sejarah. Pada tanggal-tanggal tersebut,
telah diberikan catatan kaki.
73 KELOMPOK PRO-BARAT - merupakan kelompok yang mendukung Rusia agar berkembang mengikuti

perkembangan negara-negara Eropa Barat. Pada paruh pertama abad ke-19, kelompok ini memperjuangkan
penghapusan sistem serfdom, pengalokasian tanah bagi para petani, pembatasan pada sistem otokrasi, dan
perubahan-perubahan borjuis supaya kapitalisme dapat berkembang lebih pesat di Rusia. Kelompok pro-Barat ini
menolak jalan revolusi untuk mengubah keadaan, dan lebih memilih jalur pembaruan. Mereka juga menolak
pendapat kelompok pro-Slavia bahwa Rusia mesti berkembang dengan caranya sendiri.
74 KELOMPOK PRO-SLAVIA - yaitu kelompok beraliran liberal-borjuis di Rusia pada pertengahan abad ke-19.

Kelompok ini berpendapat bahwa Rusia mesti berkembang dengan caranya sendiri, alih-alih mengikuti cara
negara-negara Eropa Barat. Mereka berpendapat bahwa perkembangan alami Rusia terganggu pada awal abad ke-
18 oleh berbagai pembaruan yang diperkenalkan Tsar Peter I, dan mengajukan cara-cara supaya Rusia dapat
kembali seperti saat akhir abad ke-17.
75 SOSIALISME – 1) yaitu paham yang memperjuangkan terbentuknya tatanan masyarakat yang didasarkan pada

kepemilikan bersama atas alat-alat produksi (seperti usaha, lahan, dll.). Paham ini juga mengusahakan supaya tidak
ada kegiatan eksploitasi yang dilakukan oleh manusia, sehingga ketidak-adilan sosial dapat dihapuskan, dan
kesetaraan serta kebebasan tiap orang dapat terjamin; 2) sistem sosial yang memiliki ciri-ciri dari paham
sosialisme; 3) gerakan sosial-politik yang memperjuangkan ide-ide sosialis. Istilah ini pertama muncul pada
pertengahan abad ke-19, di mana sosialisme berkaitan erat dengan terbentuknya suatu masyarakat utopia. Paham
ini terdapat dalam ajaran Marxisme hasil buah pikir K. Marx dan F. Engels, dan juga ajaran Marxis-Leninis karya
V. I. Lenin. Para Bolshevik menganggap sosialisme sebagai tahapan pertama masyarakat kapitalis yang mengalami
revolusi dalam perubahan mereka menuju komunisme.
peristiwa. Berikut peristiwa-peristiwa yang paling terkemuka pada masa tersebut.
Tahun 1812, Rusia terpaksa berperang melawan Prancis. Kaisar Prancis saat itu,
Napoleon, merupakan seseorang yang amat ambisius. Pada awal abad ke-19, Prancis
telah menaklukkan hampir semua negara-negara di Eropa. Usaha menundukkan Rusia
merupakan tahap terakhir dari dominasi total Napoleon atas Eropa.
Pada bulan Juni tahun 1812, pasukan Prancis menyeberangi perbatasan Rusia.
Napoleon memutuskan untuk langsung menyerang Moskow.
Pasukan Rusia, yang lebih kecil jumlahnya dibanding pasukan Prancis, mundur
lebih jauh ke timur. Menghadapi kekalahan total, seorang komandan berbakat yang
bernama M. I. Kutuzov ditunjuk sebagai komandan tertinggi tentara Rusia. Akhirnya
pertempuran terjadi tak jauh dari Moskow yaitu dekat desa Borodino, yang berperan
dalam titik balik jalannya perang melawan Napoleon. Meski pasukan Rusia tidak
terpukul mundur dalam Pertempuran Borodino, Kutuzov akhirnya memberikan
perintah untuk mundur dan meninggalkan Moskow. Perintah ini diberikan untuk
mencegah kehancuran dari pasukan Rusia.
Pasukan Prancis memasuki Moskow dan berdiam di sana selama 36 hari. Di
sana, Napoleon mendapati bahwa Moskow sudah kosong. Para penduduknya sudah
kabur membawa semua persediaan makanan mereka. Selain itu, kota tersebut pun sudah
dibakar oleh pihak Rusia, dan akhirnya Napoleon terpaksa meninggalkan Moskow.
Selama Napoleon berada di Moskow, Kutuzov dapat memperkuat pasukannya.
Dari sini dimulailah kemunduran pasukan Prancis dari wilayah Rusia. Pada bulan
Desember tahun 1812, pasukan Napoleon yang sebelumnya tak terkalahkan akhirnya
kalah juga.

Gambar 14 Gambaran militer Rusia saat Perang Patriotis tahun 1812 (Bogorodskaya, 2012,
hal. 143)

Di Rusia, perang melawan Napoleon amat dielu-elukan. Perang ini disebut


Perang Patriotis, yaitu perang yang bertujuan untuk membebaskan serta
mempertahankan tanah air Rusia. Bukan hanya pihak militer, tapi juga masyarakat
umum kompak dalam melawan Napoleon.
Pada tahun 1813-1814, pasukan Rusia berperang di luar negeri. Mereka
membantu negara-negara Eropa lain untuk mengalahkan Napoleon sampai ke Paris.
Tahun 1815, Kongres Wina digelar oleh negara-negara pemenang perang
melawan Napoleon, dan membagi-bagi wilayah yang telah direbut kembali dari
Napoleon. Atas keputusan kongres ini, Rusia mendapatkan wilayah Polandia.

Gambar 15 Lukisan S. Gerasimov yang menggambarkan M. I. Kutuzov saat


peristiwa Pertempuran Borodino (Bogorodskaya, 2012, hal. 143)

Pada paruh pertama abad ke-19, hubungan Rusia dengan Turki Usmani berkali-
kali memburuk. Turki Usmani masih menginginkan daerah sekitar Semenanjung
Krimea serta tak mau Rusia menempatkan armada di laut Tengah. Ada juga sengketa
akan wilayah-wilayah seperti kawasan pegunungan Kaukasus serta Selat Bosforus dan
Selat Dardanella.
Hal-hal tadi menyebabkan meletusnya beberapa perang Rusia-Turki (pada
tahun 1801-1812 dan tahun 1828-1829). Perang terbesar antara kedua pihak ini
dinamakan Perang Krimea, dan terjadi pada tahun 1853-1856. Inggris serta Prancis ikut
serta membantu pihak Turki Usmani. Mereka, terutama Inggris, tak mau keberadaan
Rusia semakin kuat di laut Hitam. Rusia yang sedang mengalami krisis terkait sistem
serfdom, juga karena industrinya yang masih terbelakang dibandingkan perindustrian
negara-negara Eropa Barat, kalah perang Akibatnya Rusia kehilangan hak untuk
memiliki serta mengoperasikan armada mereka di laut Hitam.
Masuknya Rusia ke daerah pegunungan Kaukasus tak hanya menyebabkan
konflik dengan Turki Usmani serta Iran, tapi juga konflik dengan para penduduk di
pegunungan Kaukasus bagian utara. Pada tahun 1817, meletus perang di daerah
tersebut, yaitu Perang Kaukasus War. Perang ini berlangsung amat lama hingga 1864,
dan berakhir dengan aneksasi daerah pegunungan Kaukasus bagian utara oleh Rusia.
Bab 7. Rusia pada paruh kedua abad ke-19
Konsep dan istilah dalam bab ini: borjuis, petani sementara, pembaruan, zemstvo,
kaum inteligensia, kontra-pembaruan, Marxisme, modernisasi, kelompok narodnik,
kaum proletar, propaganda, lapisan raznochintsy

§ 1. Pembaruan-pembaruan pada tahun 1860-70an serta signifikansinya


Pada paruh kedua abad ke-18, suatu situasi yang amat menegangkan berkembang di
Rusia. Rendahnya perkembangan di bidang perindustrian, pertanian, serta perdagangan
membuat negara tak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Dan lagi, kekalahan Rusia
di Perang Krimea makin menonjolkan ketertinggalan dari negara tersebut. Kedua hal
ini tak memungkinkan Rusia untuk mengatasi masalah-masalah terkait sistem serfdom.
Tetapi, gerakan sosial-politik yang bertujuan untuk membebaskan para petani
mendapatkan massa yang banyak.
Akhirnya, sistem serfdom dihapuskan oleh Tsar Alexander II pada tahun 1861.
Para petani akan diberikan kemerdekaan dari para pemilik tanah beserta petak lahan
untuk mereka olah sendiri.
Meski begitu, luas tanah yang dialokasikan oleh pemerintah lebih kecil
dibanding luas tanah yang sebelumnya diolah para petani di bawah para pemilik tanah.
Hal ini menyebabkan adanya petak-petak lahan - disebut segmen - yang diambil
kembali oleh para pemilik tanah jika terjadi surplus atau kelebihan pada luas tanah yang
dialokasikan pemerintah kepada para petani. Selain itu, jika para pemilik tanah
mendapati bahwa luas tanah mereka kurang dari luas sebelum diambil, mereka juga
dapat meng-klaim segmen untuk sendiri.
Dan juga, para petani mesti membayar tebusan kepada para pemilik tanah atau
pemerintah agar mereka dapat menjadi petani mandiri. Nilai beli dari tanah-tanah tadi
juga dilambung tinggi-tinggi untuk membayar kerugian dari para pemilik tanah.
Akibatnya, banyak petani yang tidak dapat membayar uang tebusan tadi. Karenanya,
banyak dari para petani masih bekerja pada bekas pemilik mereka karena tidak dapat
menebus lahan agar bisa menjadi petani mandiri; mereka-mereka ini disebut para petani
sementara76. Sehingga, pemerintah memberikan solusi lewat pinjaman hingga sebesar
80% dari total uang tebusan. Para petani memiliki jangka waktu 49 tahun untuk
membayar utang obligasi ini, ditambah suku bunga yang besar.
Pada tahun 1860-70an, serangkaian pembaruan terhadap sistem politik Rusia
juga dikeluarkan. Tahun 1864, dibentuklah badan khusus-disebut zemstvo-yang
bertanggung jawab untuk pembangunan jalan, rumah sakit, serta sekolah bagi
masyarakat daerah di Rusia77.
Lebih lanjut, salah satu pembaruan yang paling penting yaitu pembaruan
terhadap sistem hukum di Rusia. Pengadilan menjadi terpisah dari pemerintahan, proses
pengadilan diatur supaya menjadi transparan, diakuinya hak seseorang untuk
melakukan pembelaan/advokasi, serta diperkenalkannya sistem juri di pengadilan.
Kesemua pembaruan tadi meningkatkan legalitas dari pengadilan di Rusia. Ada juga
pembaruan-pembaruan di bidang militer, di mana wajib militer dihapuskan dan diganti
dengan keanggotaan yang sukarela serta dapat dijalani semua orang, tugas militer
dikurangi, dan jenis-jenis persenjataan baru diperkenalkan.
76 PETANI SEMENTARA - para petani yang belum dapat menebus tanah dari bekas pemilik mereka setelah
dihapuskannya sistem serfdom tahun 1861. Karenanya, mereka masih bekerja pada bekas pemilik mereka.
77 ZEMSTVO - merupakan badan-badan yang khusus mengatur pengelolaan daerah-daerah di Rusia. Dibentuk

tahun 1864, badan ini berada di bawah Kementerian Urusan Dalam Negeri serta juga para gubernur provinsi.
Tahun 1918, badan ini dihapuskan.
Pembaruan-pembaruan yang dilakukan oleh Tsar Alexander II menyebabkan
berkembangnya kapitalisme secara lebih lanjut di Rusia. Pembebasan para petani serta
munculnya angkatan kerja yang bebas (bebas bekerja kepada siapapun sesuai
keinginannya) mengakibatkan terjadinya perkembangan pesat di sektor industri. Tetapi,
perkembangan di bidang pertanian masih lambat dikarenakan kurangnya jumlah petani
yang memiliki lahan sendiri.
Meski membawa manfaat-manfaat positif, pembaruan-pembaruan tadi masih
belum merubah struktur politik di Rusia. Rusia masih merupakan negara otokratis,
meskipun beberapa badan/institusi seperti militer serta pengadilan telah
dimodernisasi 78 mengikuti nilai-nilai kapitalisme seperti di negara-negara Eropa
lainnya.

78MODERNISASI - yaitu proses perubahan terhadap sesuatu yang dianggap belum sesuai dengan keadaan zaman,
sehingga perlu pembaruan agar sesuai. Istilah ini sering digunakan pada proses perubahan menuju masyarakat
industri. Dalam hal ini, proses modernisasi meliputi terjadinya revolusi industri, terbentuknya ekonomi pasar yang
maju, diakuinya hak-hak serta kebebasan demokratis tiap orang secara hukum, dan juga terbentuknya masyarakat
yang makin beradab.
Gambar 16 Perkembangan kapitalisme di Rusia pada paruh kedua abad
ke-19 (Bogorodskaya, 2012, hal. 133)

§ 2. Gerakan sosial-politik di Rusia pada paruh pertama abad ke-19


Akan tetapi, para petani masih merasa tidak puas dengan pembaruan-pembaruan yang
telah dilakukan pemerintah. Mereka masih ingin berjuang untuk menghapuskan hak
kepemilikan tanah para bangsawan. Bak gayung bersambut, para golongan revolusioner
yang terdiri dari perwakilan kaum inteligensia79, pejabat pemerintah serta agamawan
tingkat rendah, semuanya mendukung keinginan dari kaum tani. Mereka-mereka ini

79KAUM INTELIGENSIA - yaitu kaum yang beranggotakan orang-orang yang bekerja di bidang intelektual dan
memiliki pengetahuan khusus dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya; 2) lapisan
masyarakat yang terlibat secara profesional dalam pekerjaan yang bersifat intelektual/kreatif dan juga dalam
perkembangan serta penyebaran unsur-unsur kebudayaan. Dalam konteks bahasa Rusia, kaum ini memiliki
anggapan khusus yaitu sebagai kaum yang aktif dalam urusan-urusan yang menyangkut pemerintahan serta rakyat
Rusia.
disebut lapisan Raznochintsy, yang beranggotakan orang-orang terdidik dari berbagai
lapisan masyarakat80.
Di sisi lain, ada juga kelompok Narodnik81, yang berusaha menyeru kaum tani
untuk melakukan revolusi. Tapi usaha propaganda mereka tak berhasil karena para
petani belum siap untuk melakukan revolusi. Kemudian, banyak dari anggota kelompok
Narodnik berpindah ke tindakan yang lebih ekstrim yaitu melakukan teror. Mereka
berharap dapat merebut kekuasaan serta memperkenalkan undang-undang dengan
membunuh sang tsar serta pejabat-pejabat paling senior di pemerintahan. Tanggal 13
Maret82 tahun 1881, Tsar Alexander II berhasil dibunuh oleh kelompok Narodnik.
Pemerintahan diwarisi oleh Tsar Alexander III, yang tak melanjutkan berbagai
pembaruan yang telah dilakukan pemerintahan Tsar Alexander II, dan bahkan
melakukan serangkaian kontra-pembaruan83.
Perkembangan yang pesat di sektor perindustrian Rusia setelah dihapuskannya
sistem serfdom menyebabkan bertumbuhnya kelas pekerja-kaum proletar84-secara
pesat pula. Tetapi, situasi mereka pun sulit karena tak ada hukum yang mengatur hak-
hak pekerja. Jam kerja mereka sekitar 12-14 jam, tetapi upah mereka rendah. Maka
pada seperempat abad terakhir abad ke-19, sama seperti kaum tani, kaum pekerja pun
memulai perjuangan mereka untuk kehidupan yang lebih baik.
Pada masa-masa yang sama di Eropa Barat, paham Marxisme85 sedang naik
daun, dan paham ini pun menyebar ke Rusia. Tokoh revolusioner Rusia pertama yang
menganut paham Marxisme yaitu G. V. Plekhanov. Seiring berjalannya waktu,
kelompok-kelompok Marxis bermunculan di Rusia. Pada awalnya, anggota kelompok-
kelompok tadi berasal dari kalangan inteligensia yaitu pelajar. Tapi pada tahun 1890an,
paham Marxisme mulai menembus kaum pekerja. Mereka menemukan suatu paham
yang seirama dengan perjuangan mereka untuk hak-hak pekerja. Yang mengetuai salah
satu kelompok pekerja Marxis yaitu seseorang bernama V. I. Lenin.

§ 3. Kebijakan luar negeri Rusia pada paruh kedua abad ke-19


Tujuan utama dari kebijakan luar negeri Rusia ditentukan oleh keseimbangan antara
negara-negara adidaya di Eropa, dibarengi dengan usaha negara tersebut untuk mencari
pasar serta sumber daya baru. Hubungan dengan Turki Usmani masih belum membaik
pada seperempat abad terakhir abad ke-19. Tetapi, lewat jalur diplomasi Rusia berhasil

80 RAZNOCHINTSY - lapisan masyarakat Rusia yang terbentuk pada pertengahan abad ke-19, yang terdiri dari
berbagai unsur masyarakat mulai dari golongan agamawan, pedagang, petani, pejabat, dan bangsawan rendahan
yang terdidik tetapi kemudian memisahkan diri dari lingkungan kebangsawanan mereka. Lapisan masyarakat ini
terbentuk karena perkembangan sistem kapitalisme, yang menuntut ketersediaan angkatan kerja yang terdidik.
81 KELOMPOK NARODNIK - merupakan gerakan revolusioner dari lapisan raznochintsy di Rusia pada paruh

kedua abad ke-19, yang bukan hanya memperjuangkan kepentingan kaum tani, tapi juga merencanakan
penghapusan sistem otokrasi lewat revolusi yang dilakukan kaum tani sehingga sosialisme dapat terwujud di Rusia
tanpa melalui kapitalisme dahulu.
82 1 Maret pada kalender Julian
83 KONTRA-PEMBARUAN - yaitu kebijakan tertentu yang bertujuan untuk menghapus atau menggagalkan

penerapan suatu kebijakan pembaruan yang baru/akan diterapkan.


84 KAUM PROLETAR - dalam paham Marxisme serta paham sosialis lainnya, merujuk pada kaum pekerja, di

mana sumber penghidupan mereka ialah menjual tenaga kepada kaum borjuis-yang memiliki alat-alat
produksi-untuk ditukar dengan upah.
85 MARXISME - merupakan suatu paham yang terbentuk dari segala pandangan teoritis, prinsip, serta nilai-nilai

hasil pemikiran K. Marx dan F. Engels. Salah satu pandangan dari paham ini yaitu akan berubahnya kapitalisme
menjadi komunisme dalam sebuah revolusi. Marxisme pada dasarnya adalah studi sosial-filosofis terhadap sejarah
manusia terutama intisarinya, segala kontradiksinya, dan apa yang menjadi faktor berkembangnya suatu
masyarakat dalam sejarah. Paham Marxisme muncul dan berkembang pada tahun 1840an di kawasan Jerman.
Paham ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh V. I. Lenin untuk memuat keadaan zaman yang lebih maju,
sehingga paham Marxisme menjadi dikenal sebagai paham "Marxis-Leninis".
mendapatkan kembali haknya untuk memiliki serta mengoperasikan armada di laut
Hitam.
Pada tahun 1877-1878, perang Rusia-Turki pecah kembali. Rusia mendukung
bangsa-bangsa Slavia di wilayah kekuasaan Turki Usmani untuk memerdekakan diri.
Dalam perang kali ini, operasi militer dilangsungkan di 2 front sekaligus yaitu di
kawasan Semenanjung Balkan serta di daerah pegunungan Kaukasus. Rusia berhasil
memenangkan perang ini, dan akibatnya orang-orang Romania, Serbia, Montenegro,
Bulgaria, dll. terbebas dari kekuasaan Turki Usmani dan memerdekakan diri. Bantuan
Rusia terhadap orang-orang Slavia di luar negeri meningkatkan status Rusia di kancah
internasional terutama di daerah Semenanjung Balkan. Selain itu, Rusia juga berhasil
mendapatkan sebagian wilayah Bessarabia di tepi laut Hitam serta beberapa daerah di
sekitar pegunungan Kaukasus.
Selain ke arah barat, kebijakan luar negeri Rusia pun mengarah ke timur,
tepatnya ke kawasan Asia Tengah dan Asia Timur. Sejak seperempat abad terakhir abad
ke-19, Rusia memulai penaklukkan atas negara-negara di Asia Tengah. Penaklukkan
ini ditujukan untuk memperkuat pengaruh komersil serta politik Rusia di kawasan Asia
Tengah. Pada pertengahan abad ke-19, usaha ini dilakukan Rusia secara damai tanpa
pasukan bersenjata. Tetapi, untuk mencegah perluasan pengaruh Inggris di kawasan
Asia Tengah, pada tahun 1864-1884 Rusia melancarkan operasi militer ke sana.
Akibatnya, negara-negara di Asia Tengah seperti Kokand, Khiva, Bukhara,
serta Turkmenistan dianeksasi dan dimasukkan menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia.
Dilihat dari segi ekonomi, daerah-daerah tersebut tidak menguntungkan bagi Rusia
pada masa itu. Tetapi, daerah ini memiliki potensi untuk menjadi pasar besar bagi
produk-produk Rusia, selain menjadi sumber bahan mentah bagi Rusia di masa depan,
terutama produksi kapas. Aneksasi negara-negara Asia Tengah juga berdampak positif
bagi penduduk negara-negara tersebut, di mana perekonomian serta budaya mereka
mulai berkembang lebih lanjut.
Selain ke Asia Tengah, kebijakan luar negeri Rusia juga mengarah ke Asia
Timur. Tahun 1855, Rusia menjalin hubungan diplomatis dengan Jepang, dan
perbatasan di antara kedua negara pun ditetapkan. Perbatasan kemudian disusun ulang
pada tahun 1875 saat Rusia menukar Kepulauan Kuril dengan bagian pulau Sakhalin
yang dimiliki Jepang. Selain itu, tahun 1867, Rusia menjual koloninya di benua
Amerika Utara yaitu Alaska ke Amerika Serikat.
Bab 8. Rusia di akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-
20
Konsep dan istilah dalam bab ini: masalah agraris, Entente, Bolshevik, revolusi
borjuis, revolusi borjuis-demokratis, Duma Negara, hak serta kebebasan demokratis,
kediktatoran proletar, mogok kerja, Kadet, kelas sosial, kulak, manifesto, Menshevik,
kapitalis-monopolistik, masalah nasional, kelompok Oktobris, partai politik, serikat
pekerja, masalah kelas pekerja, revolusi sosialis, partai sosialis-revolusioner

§ 1. Perkembangan sosial-ekonomi Rusia pada akhir abad ke-19 hingga awal abad
ke-20
Pergantian abad ke-19 menuju abad ke-20 merupakan masa-masa yang diwarnai
berbagai perubahan pada kehidupan ekonomi, politik, serta sosial di Rusia. Revolusi
industri di Rusia berakhir pada 20 tahun terakhir abad ke-19. Pengalokasian alat-alat
produksi 86 pada pabrik-pabrik, dibarengi ketersediaan SDA serta tenaga kerja yang
murah di Rusia menyebabkan sektor industri berkembang pesat sehingga terjadi
pemusatan produksi 87 dalam skala besar. Dilihat dari segi pertumbuhan produksi
perindustrian, Rusia hanya kalah dari Amerika Serikat. Sementara dari segi hasil
produksi perindustrian, Rusia masuk 5 besar negara industri di dunia: Inggris, Prancis,
AS, Jerman, baru Rusia.
Sistem kapitalisme di Rusia akhirnya terbentuk secara utuh pada akhir abad ke-
19 menuju abad ke-20. Hal ini ditunjukkan oleh pesatnya pertumbuhan dalam hal
kewirausahaan serta modal, peningkatan serta pengalokasian teknologi pada alat-alat
produksi, serta peningkatan jumlah pelaku dalam semua aspek perekonomian.
Adanya kebutuhan akan lebih banyak investasi yang disuntikkan pada
perkembangan serta peningkatan aktifitas produksi, disertai dengan meningkatnya
persaingan antara para pelaku usaha yang memperebutkan pasar berujung pada
persatuan di antara para pelaku usaha serta usaha-usaha mereka. Tujuan dari penyatuan
ini ialah peningkatan modal, penetapan harga terhadap barang-barang produksi pabrik,
serta membagi-bagi pangsa pasar. Kesemua hal ini dapat membantu para pelaku usaha
yang bersatu untuk memenangkan persaingan melawan pelaku usaha lain yang
berusaha sendiri-sendiri. Seperti halnya di negara kapitalis lainnya, di Rusia juga
muncul kelompok-kelompok usaha yang mempraktekkan monopoli88.
Ekonomi kapitalis Rusia, meski agak tertinggal, berkembang mengikuti jalur
yang juga sering diikuti oleh semua negara maju saat itu. Pada waktu yang sama,
kapitalisme Rusia memiliki beberapa ciri khas yang unik.
Tempo produksi yang cepat memperlambat tahapan kapitalis-monopolistik 89
pada sektor perindustrian Rusia (di Eropa, proses ini bahkan memakan waktu 2 abad).

86 ALAT-ALAT PRODUKSI - yaitu seperangkat sarana atau benda yang digunakan manusia dalam kegiatan
produksi. Sarana kerja meliputi peralatan produksi seperti mesin, serta hasil kerja seperti bangunan, alat
transportasi, alat komunikasi, dll. Sarana kerja yang bersifat universal ialah lahan. Sementara objek kerja yaitu
segala hal yang menjadi objek suatu pekerjaan seperti kayu atau batu bara. Dengan penggunaan sarana kerja,
manusia dapat mempengaruhi objek kerja sehingga kegiatan produksi dapat terlaksana.
87 TERPUSATNYA PRODUKSI – yaitu pertumbuhan jumlah dari tempat-tempat usaha besar (seperti pabrik)

serta terpusatnya alat-alat produksi, pekerja, serta hasil produksi pada tempat-tempat tadi.
88 MONOPOLI - merupakan hak istimewa untuk memiliki sesuatu mulai dari barang, kegiatan produksi, kegiatan

perdagangan, ideologi, kekuasaan, dll.). Hak ini biasanya bersifat eksklusif.


89 KAPITALIS-MONOPOLISTIK - yaitu persatuan beberapa pelaku usaha yang muncul karena terpusatnya

produksi serta modal secara besar-besaran dengan tujuan mendominasi satu atau lebih sektor dalam perekonomian,
mendapatkan laba sebanyak mungkin, dan mengalahkan pesaing.
Hal ini dikarenakan di Rusia, tatanan ekonomi90nya lebih rumit dibanding di negara-
negara Eropa lainnya. Di tengah kondisi Rusia yang multikultural, industri mesin
berskala besar hidup berdampingan dengan industri barang lain, bahkan dengan
industri di mana produknya diproduksi tangan alih-alih mesin.
Selain itu, perkembangan perekonomian juga tidak merata ke seluruh Rusia.
Daerah-daerah yang sudah maju (seperti misalnya St. Petersburg, Moskow, daerah-
daerah di tepian laut Baltik, Ukraina, dll.) terus berkembang meninggalkan daerah-
daerah yang sektor industrinya masih berkembang atau bahkan belum berkembang
(seperti misalnya Siberia, Timur Jauh Rusia (daerah-daerah kekuasaan Rusia di Asia
Timur), serta Asia Tengah). Perkembangan di sektor industri juga tidak merata pada
seluruh jenis industri, di mana industri berat mengalami perkembangan pesat sementara
industri ringan tidak begitu, meskipun industri ini memegang posisi kunci karena
jumlahnya yang banyak di Rusia.
Satu lagi ciri khas yang unik pada kapitalisme Rusia yaitu rendahnya aktifitas
ekspor modal ke luar negeri. Di sisi lain, ketersediaan SDA yang banyak serta juga
tenaga kerja yang murah mengundang modal asing ke Rusia dengan harapan untung
banyak. Modal asing tersebut memainkan peran yang signifikan pada perekonomian
Rusia.
Lebih lanjut, ciri khas lainnya pada kapitalisme Rusia yaitu intervensi yang kuat
dari negara pada perekonomian lewat berbagai pinjaman, subsidi, pemesanan, dll.
Terakhir, ciri khas yang amat jelas terlihat yaitu digabungkannya industri kapitalis
modern dengan pertanian tradisional dalam perekonomian Rusia. Akibatnya,
perkembangan terhambat karena hak-hak kepemilikan tanah para bangsawan Rusia
masih diakui. Hal ini sekaligus menyebabkan para petani yang merupakan mayoritas
penduduk Rusia memiliki sedikit saja persentase kepemilikan tanah. Pertumbuhan di
sektor pertanian ibarat tong kosong saja karena penyebabnya ialah perluasan areal tanah
serta pengembangan daerah-daerah baru.
Tahun 1906, pemerintah Rusia memulai serangkaian pembaruan di sektor
pertanian. Pembaruan-pembaruan ini dinamakan "Stolypinskaya" karena penggagasnya
ialah P. A. Stolypin, yang pada saat itu merupakan kepala pemerintahan di Rusia
(perdana menteri). Isi utama dari pembaruan Stolypinskaya ini ialah dihapuskannya
sistem segmen91. Meski pembaruan tadi menyebabkan perkembangan positif di sektor
pertanian, tetap saja pembaruan tersebut tidak menyentuh masalah yang lebih utama
yaitu kurangnya jumlah tanah yang dimiliki oleh kaum tani serta overpopulasi di sektor
pertanian.
Pada pergantian abad ke-19 menuju abad ke-20, terjadi pula perubahan-
perubahan signifikan pada struktur sosial masyarakat Rusia. Secara resmi, seluruh
penduduk Rusia masih terbagi dalam sistem kepemilikan tanah milik (estate) dengan
hak-hak istimewa atau larangan-larangan para pelaku dalam sistem tersebut yang
dijabarkan secara jelas. Pada kenyataannya, kelas sosial tercampur-campur tapi terbagi-
bagi secara jelas sesuai karakteristik ekonomi. Kelas-kelas baru-kelas borjuis92 dan

90 TATANAN EKONOMI - yaitu susunan perekonomian suatu negara berdasarkan pada bentuk kepemilikan
tertentu terhadap alat-alat produksi serta hubungan yang terkait dengan alat-alat tadi dalam penggunaannya di
kegiatan perekonomian negara tersebut. Seringkali suatu negara memiliki beberapa tatanan ekonomi yang berjalan
dalam negaranya, seperti halnya dalam perkembangan sejarah Rusia di mana tatanan kapitalis berkembang di
tengah tatanan agraris yang masih dominan.
91 SEGMEN - yaitu petak lahan yang diambil oleh para pemilik tanah setelah pembaruan tahun 1861. Petak ini

diambil jika ada surplus/kelebihan dari luas tanah yang dialokasikan pemerintah kepada para petani, atau jika para
pemilik tanah mendapati luas tanah mereka berkurang dari luas tanah sebelum diambil oleh pemerintah. Banyak
disalah-gunakan oleh para pemilik tanah, mereka mengambil hingga 18% atau lebih dari luas tanah para petani
yang baru dialokasikan pemerintah.
92 BORJUIS - suatu kelas yang memiliki alat-alat produksi dalam masyarakat kapitalis.
kelas proletar-yang muncul seiring dengan berkembangnya kapitalisme di Rusia juga
kini berdampingan dengan kelas-kelas lama warisan dari Rusia di masa lalu-para
pemilik tanah serta para petani.
Posisi dominan di Rusia juga masih ditempati oleh para bangsawan/pemilik
tanah. Mereka memiliki sumber dana yang amat besar dalam bentuk tanah milik. Para
bangsawan juga masih menempati posisi-posisi kunci di pemerintahan Rusia yang
masih bersifat otokratis, serta juga di militer dan kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, kelas borjuis-yang terdiri dari para pedagang, pengrajin, serta
perwakilan dari para petani kaya-tumbuh pesat. Mereka secara perlahan bertambah
kuat perekonomiannya, tapi tidak mempunyai peran yang signifikan dalam lingkup
politik Rusia.
Di sisi lain, para petani merupakan kelas sosial yang paling besar tapi paling
sengsara. Sistem yang ada masih-lah membatasi kehidupan ekonomi, legalitas, serta
kehidupan pribadi para petani, sehingga menghambat mobilitas sosial mereka. Meski
begitu, masuknya nilai-nilai kapitalis ke wilayah pedesaan di Rusia memunculkan kelas
borjuis pedesaan, yang disebut kulak93.
Para petani serta penduduk kota yang miskin merupakan sumber dari
terbentuknya kelas proletar. Kelas yang terdiri dari para pekerja ini amat berbeda
dibandingkan kelas pekerja di negara-negara Eropa lainnya. Di Rusia, mereka
mengalami kondisi-kondisi kerja yang amat menyulitkan, tidak adanya serikat
pekerja94, dan sistem asuransi juga tidak ada. Selain itu, usaha-usaha yang dilakukan
oleh pemerintah Rusia untuk memperbaiki keadaan ini dengan memperkenalkan
peraturan-peraturan yang mengatur pekerjaan di pabrik, dianggap tidak efektif. Struktur
sosial masyarakat Rusia pada masa ini menyembunyikan api-api pemberontakan di
bawahnya, pemberontakan yang kemudian terjadi pada awal abad ke-20.

93 KULAK - 1) sebutan terhadap suatu kelas sosial kecil yang beranggotakan lapisan masyarakat desa yang kaya.
Sebutan ini muncul sebagai akibat dari pembaruan terhadap stratifikasi sosial desa-desa Rusia pada tahun 1861; 2)
para pelaku usaha kapitalis di lingkungan perekonomian yang menggunakan pekerja kontrak, menerima
pemasukan dari penyewaan tanah, alat-alat pertanian, bunga dari pinjaman, dll.
94 SERIKAT PEKERJA - yaitu organisasi yang beranggotakan para pekerja dalam suatu sektor profesional yang

bersatu guna memperjuangkan hak-hak mereka terutama terkait urusan pekerjaan.


Gambar 17 Panorama pabrik-pabrik, pada suatu kartu pos dari awal abad ke-20
(Bogorodskaya, 2012, hal. 144)

§ 2. Gerakan sosial-politik di Rusia pada awal abad ke-20: Kemunculan partai-


partai politik
Kesemua masalah sosial yang terjadi di Rusia, dibarengi dengan ketidak-mampuan
pemerintahnya untuk menyelesaikan masalah politik mendorong Rusia pada abad ke-
20 ke jurang krisis sosial-politik. Krisis tersebut terjadi dikarenakan keinginan dari para
petani dan para pekerja yang ingin adanya perubahan terhadap kehidupan mereka yang
sengsara, keinginan untuk membentuk partai politik, serta juga kekecewaan akan tidak
konsistennya pemerintah mengelola negara.
Pada awal abad ke-20, kaum pekerja makin aktif, seringkali berujung pada
gerakan mogok kerja. Mereka yang awalnya meminta hal-hal ekonomis (seperti
perbaikan kondisi kerja serta kehidupan sehari-hari), seiring waktu mulai meminta hal-
hal politis seperti penghapusan sistem otokrasi serta diperkenalkannya kebebasan
berpolitik. Pemerintah merespons dengan meredam gerakan-gerakan tersebut tapi juga
mengalah sesekali. Tetapi langkah-langkah yang diambil pemerintah amat terbatas, dan
masalah kelas pekerja 95 dalam pekerjaan serta dalam hidup mereka pun tak selesai.
Akibatnya, baik skala maupun pengorganisasian gerakan kaum pekerja makin
meningkat.
Pada saat yang sama, gerakan kaum tani pun makin meningkat. Mirip seperti
kaum pekerja, mereka pada awalnya hanya meminta hal-hal ekonomis seperti
pengalokasian tanah-tanah milik yang dimiliki para bangsawan serta pengurangan
pajak dan kewajiban yang dibebankan pada kaum tani. Tetapi karena pemerintah
cenderung abai terhadap permintaan-permintaan tadi, maka kaum tani pun mulai
meminta hal-hal politis, utamanya ingin mengubah kebijakan agraris pemerintahan.
Respons dari pemerintah Rusia yaitu meredam secara brutal gerakan-gerakan kaum
tani, banyak dari anggotanya diadili-terkadang satu desa dapat diadili sekaligus-dan

95
MASALAH KELAS PEKERJA - yaitu serangkaian masalah atau kesulitan yang dialami para pekerja di bidang
ekonomi, hukum, serta sosial-politik mereka, yang menyebabkan rasa ketidak-puasan terhadap pemerintah Rusia.
dikirim untuk bekerja berat. Dan lagi, kaum tani dibebankan lagi pajak tambahan untuk
mengganti kerugian dari para bangsawan karena gerakan yang telah dilakukan.
Satu lagi faktor penting dalam kehidupan sosial-politik Rusia pada awal abad
ke-20 ialah gerakan dari golongan demokratis-inteligensia. Para perwakilan dari
gerakan ini kemudian menjadi pelopor terbentuknya partai-partai politik pertama di
Rusia.
Tersebarnya paham Marxisme di Rusia pada 20 tahun terakhir abad ke-19
menyebabkan tumbuh pesatnya kelompok-kelompok berpaham Marxis, serta juga
kebutuhan akan persatuan di antara kelompok-kelompok tersebut. Pada akhir abad ke-
19, ada usaha untuk membentuk partai beranggotakan para pekerja Marxis, tapi partai
ini baru terbentuk pada tahun 1903. Partai ini dinamakan Partai Pekerja Sosial
Demokratis Rusia, dengan para pendirinya di antaranya yaitu V. I. Ulyanov (Lenin) dan
Yu. O. Tsederbaum (Martov).
Partai tersebut mengadopsi program untuk menghubungkan perjuangan kaum
pekerja dengan kaum tani dalam suatu persekutuan. Tujuan akhir dari perjuangan tadi
ialah revolusi sosialis96 serta terbentuknya sistem kediktatoran proletar97. Tetapi, partai
ini mengalami perpecahan karena masalah ideologis menjadi para Bolshevik98 yang
mendukung Lenin dan para Menshevik 99 yang mendukung Martov. Meski terpecah,
partai baru ini sepaham dalam tujuan menyerukan revolusi dari gerakan-gerakan kaum
pekerja serta kaum tani.
Pada awal abad ke-20, terbentuk juga suatu partai yang beranggotakan kaum
tani, dinamakan Partai (Kaum) Sosialis Revolusioner100. Partai ini dipimpin oleh V. M.
Chernov, dan bertujuan untuk menghapuskan sistem otokrasi, hak kepemilikan tanah
para bangsawan serta pengalokasian tanah tersebut bagi para petani, diperkenalkannya

96 REVOLUSI SOSIALIS - yaitu bentuk revolusi yang bertujuan untuk mengubah masyarakat kapitalis menjadi
sosialis, yang merupakan tahapan pertama terwujudnya komunisme. Menurut paham Marxisme, setelah revolusi
ini terjadi, kaum pekerja-lah yang akan mengambil alih kekuasaan politik, sementara kaum borjuis dihapuskan
bersamaan dengan dihapuskannya perbedaan kelas sosial. Eksploitasi yang dilakukan oleh manusia-terutama
kepada manusia lainnya-juga dihapuskan dengan diterapkannya kepemilikan bersama terhadap alat-alat produksi.
97 KEDIKTATORAN PROLETAR - dalam penggunaannya di paham Marxis-Leninis, merupakan bentuk

kekuasaan yang terpusat pada kaum proletar/pekerja serta juga terfokus pada kepentingan kaum tersebut. Sistem
ini terbentuk karena keberhasilan revolusi sosialis, dan memiliki tujuan untuk mewujudkan sosialisme.
98 BOLSHEVIK - merupakan pengikut dari suatu gerakan revolusioner para kaum pekerja di Rusia. Gerakan ini

didasarkan pada paham Marxisme yang dikembangkan lebih lanjut oleh V. I. Lenin. Gerakan ini terbentuk pada
tahun 1903, diakibatkan oleh perjuangan kaum Marxis Rusia pimpinan by V. I. Lenin untuk membentuk suatu
partai. Para Bolshevik berpendapat bahwa satu-satunya kemungkinan bagi mereka untuk merubah keadaan yaitu
dengan melakukan revolusi, dan menolak jalan yang diambil gerakan-gerakan lain di Rusia yaitu menuntut
berbagai pembaruan dari pemerintah. Para Bolshevik juga berpendapat bahwa dalam perjuangan mereka untuk
mewujudkan sosialisme di Rusia, suatu kediktatoran proletar mesti terbentuk dahulu. Pada bulan Oktober tahun
1917, para Bolshevik berhasil menyerukan suatu gerakan bersenjata yang akhirnya merebut kekuasaan pemerintah
Rusia.
99 MENSHEVIK - merupakan pengikut dari suatu gerakan sosialis bersifat reformis (bertujuan untuk mengenalkan

pembaruan-pembaruan) dalam gerakan perjuangan kaum pekerja Rusia. Gerakan ini terbentuk setelah peristiwa
Kongres RSDLP Kedua pada tahun 1903, dan menjadi tempat bersatunya orang-orang yang menentang kelompok
Bolshevik. Para Menshevik berpendapat bahwa sosialisme dapat dicapai oleh sejumlah syarat yang hanya dapat
terpenuhi oleh perkembangan lebih lanjut dari sistem kapitalisme di Rusia. Mereka menentang pendirian
kediktatoran proletar untuk mewujudkan sosialisme, pendapat yang dianut oleh para Bolshevik, dan tak menerima
terjadinya peristiwa Revolusi Oktober tahun 1917 yang juga dipelopori oleh para Bolshevik. Akibatnya, beberapa
orang Menshevik bahkan ikut serta dalam pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Soviet Rusia.
100 PARTAI SOSIALIS REVOLUSIONER - merupakan kelompok revolusioner yang terbentuk pada tahun 1901-

1902. Mereka berpendapat bahwa para petani akan berperang penting dalam revolusi yang akan datang, dan juga
bahwa kaum tani mesti menjadi tumpuan berbagai perubahan sosialis yang akan diterapkan. Partai ini
mengedepankan masalah agraris sebagai masalah utama yang memerlukan suatu REVOLUSI SOSIALIS. Setelah
revolusi tahun 1918 yang dipelopori oleh para Bolshevik, partai Sosial Revolusioner dianggap sebagai organisasi
kontra-pembaruan oleh pemerintah Soviet Rusia., sehingga menimbulkan berbagai penindasan terhadap partai
tersebut sebelum akhirnya bubar.
kebebasan demokratis, dan juga pengorganisasian ulang masyarakat Rusia menurut
nilai-nilai sosialis.
Maka, pada awal abad ke-20, partai-partai yang beranggotakan kaum sosialis
revolusioner bermunculan di Rusia. Dipelopori oleh mereka, para kaum tani dan kaum
pekerja menjadi lebih terorganisir dalam perjuangan mereka untuk membawa
perubahan.

§ 3. Revolusi Rusia pertama tahun 1905-1907


Beberapa faktor penyebab revolusi ini di antaranya ialah:
1. Masalah agraris101 yang belum juga selesai.
2. Tingginya tingkat eksploitasi terhadap kaum pekerja.
3. Sistem otokrasi yang masih dipraktekkan, ketidak-puasan masyarakat
terhadap kondisi politik saat itu, serta amat kurang terwakilinya masyarakat
dari berbagai etnis di Rusia dalam pemerintahan.
4. Kekalahan Rusia dalam perang melawan Jepang tahun 1905 menyebabkan
masyarakat makin tidak puas terhadap pemerintah saat itu.
Revolusi yang sekarang membayangi Rusia bertujuan untuk: menghapuskan
sistem otokrasi, pendirian pemerintahan yang parlementer, menghapuskan sistem
berdasarkan kepemilikan tanah milik (estate) memberikan masyarakat Rusia hak-hak
serta kebebasan demokratis 102 , memecahkan masalah nasional, dan memperbaiki
keadaan ekonomi masyarakat Rusia kebanyakan (kaum tani & kaum pekerja). Jika
berhasil diwujudkan, perubahan-perubahan tadi akan memberi jalan terhadap
tertancapnya kapitalisme serta terwujudnya masyarakat industri di Rusia103.
Revolusi ini diikuti oleh lapisan masyarakat yang paling banyak jumlahnya di
Rusia yaitu kaum tani dan kaum pekerja, tapi para pelaku usaha serta kaum inteligensia
juga ikut serta. Mereka semua berkeinginan mengakhiri pemerintahan Rusia yang
bersifat otokratis/borjuis. Karenanya, revolusi Rusia tahun 1905-1907 bersifat borjuis-
demokratis104.
Revolusi dimulai dengan peristiwa-peristiwa yang disebut Hari Minggu
Berdarah pada tanggal 22 Januari 105 tahun 1905 di St. Petersburg. Awalnya, para
pekerja di St. Petersburg berdemonstrasi dengan tertib, berbaris menuju Istana Musim
Dingin sang tsar membawa suatu petisi. Demonstrasi ini bertujuan untuk memperbaiki
keadaan kaum pekerja. Tapi demonstrasi menjadi ricuh karena penembakan yang
dilakukan oleh aparat berwenang, dan akibatnya gerakan kaum pekerja serta juga kaum
tani menjadi makin gencar. Tak hanya itu, di militer juga mulai muncul unsur-unsur
ketidak-puasan terhadap pemerintah.
Pada musim semi serta musim panas tahun 1905, gerakan revolusioner makin
pesat berkembang. Akhirnya pada bulan Oktober tahun 1905, demonstrasi besar-

101 MASALAH AGRARIS - yaitu serangkaian masalah atau kesulitan yang dialami oleh para pelaku dalam sistem
serfdom, terutama para petani. Masalah ini sering menjadi penyebab rasa ketidak-puasan terhadap pemerintah
Rusia.
102 HAK SERTA KEBEBASAN DEMOKRATIS – merupakan serangkaian hak-hak yang idealnya dimiliki

seorang warga negara, antara lain yaitu: hak kebebasan pribadi, hak privasi, kebebasan berpikir, menyampaikan
pendapat, membentuk berkumpul, berdemonstrasi, memberikan suara dalam pemilu, dan pemenuhan kebutuhan.
103 MASYARAKAT INDUSTRI - merupakan bentuk masyarakat yang telah berkembang cukup maju sehingga

keadaan sosial-ekonominya didominasi oleh kegiatan pengolahan sumber daya yang sudah terspesialisasi dan
dalam skala besar.
104 REVOLUSI BORJUIS-DEMOKRATIS - satu bentuk dari revolusi borjuis, di mana banyak masyarakat umum

yang ikut serta, menuntut perubahan-perubahan reformis (bedakan dengan revolusioner) yang bersifat demokratis
dari pemerintah mereka.
105 9 Januari pada kalender Julian
besaran yang terjadi memaksa Tsar Nicholas II untuk mengeluarkan Manifesto 106
Oktober tanggal 30 Oktober 107 yang berjudul "Memperbaiki Tatanan Negara". Di
dalamnya, dinyatakan bahwa warga negara Rusia sekarang sudah memiliki hak-hak
serta kebebasan demokratis - yang meliputi hal-hal seperti kebebasan berpikir,
berpendapat, berkumpul, membentuk perkumpulan, dll. Lebih lanjut, didirikan badan
Duma Negara108 yang bertugas mengurusi urusan-urusan legislatif.
Setelah revolusi tersebut, partai-partai yang berpaham liberal-borjuis juga mulai
bermunculan di Rusia. Yang paling terkenal ialah partai yang disebut Kadet109 serta
kelompok Oktobris atau Partai Persatuan 17 Oktober 110 . Kedua partai ini
memperjuangkan ide-ide yang asing bagi masyarakat Rusia saat itu, seperti monarki-
konstitusional111. Pada waktu yang sama juga, partai-partai konservatif yang membela
monarki bermunculan, seperti misalnya Partai Persatuan Rakyat Rusia.
Puncak revolusi terjadi di Moskow pada bulan Desember tahun 1905, yang
diredam oleh pemerintah. Dekrit yang dikeluarkan tanggal 30 Oktober 112 serta
berdirinya badan Duma Negara dianggap oleh orang-orang berpaham liberal sebagai
suatu kesuksesan dari revolusi yang telah dilakukan. Mereka akhirnya tak lagi berjuang
dalam gerakan-gerakan revolusioner, tapi berpindah pada usaha untuk memenangkan
pemilu lalu kemudian berpolitik di badan Duma Negara. Mereka percaya bahwa dengan
cara ini, berbagai masalah dalam pemerintahan dapat diselesaikan lewat perubahan.
Sementara itu, sisa dari gerakan-gerakan revolusioner yang masih aktif -
kelompok-kelompok Bolshevik, Menshevik, dan Partai (Kaum) Sosialis Revolusioner
-terus berusaha menyerukan para kaum pekerja serta kaum tani untuk melakukan
revolusi lagi. Tapi pada tahun 1906-1907, jumlah protes dalam bentuk mogok kerja
semakin menurun. Dicurigai bahwa hal ini terjadi karena tindakan-tindakan pemerintah
untuk meredam gerakan-gerakan tersebut.
Badan Duma Negara mulai bersidang untuk pertama kali pada bulan April 1906.
Meski menurut dekrit tanggal 30 Oktober113 badan tersebut merupakan badan legislatif,
hak-haknya di bawah peraturan yang baru-diadopsi tahun 1906-masih terbatas.
Semua dokumen yang disetujui oleh Duma Negara dapat menjadi peraturan/hukum
hanya setelah disetujui pula oleh sang tsar.
Selain itu, mufakat tidak tercapai baik oleh pihak Duma Negara maupun pihak

106 MANIFESTO - permohonan sungguh-sungguh dari pihak yang berkuasa terhadap pihak yang berada di bawah
kekuasaannya; permohonan yang di dalamnya terdapat rencana.
107 17 Oktober pada kalender Julian
108 DUMA NEGARA - badan pemerintahan tertinggi di Rusia pada tahun 1903-1917 dan dimulai lagi pada tahun

1993. Badan ini beranggotakan perwakilan dari rakyat. Badan ini juga merupakan badan parlementer pertama di
Rusia.
109 KADET - sebutan bagi Partai Demokratis Konstitusional Rusia, salah satu partai terbesar di Rusia pada awal

abad ke-20. Partai ini bertahan sampai revolusi tahun 1917, dan mewakili kepentingan dari kaum borjuis dari
golongan menengah serta kaum inteligensia dari golongan progresif, antara lain yaitu: monarki-konstitusional,
hak-hak serta kebebasan demokratis, pembatasan hak kepemilikan tanah para bangsawan, serta memecahkan
masalah kelas pekerja lewat cara-cara legislatif.
110 KELOMPOK OKTOBRIS - sebutan bagi Partai Persatuan 17 Oktober, yang dibentuk pada bulan November

tahun 1905. Partai ini mewakili kepentingan dari kaum borjuis, para pemilik tanah yang berpaham liberal, pejabat
Rusia tertentu, dan juga kaum inteligensia kaya. Mereka memperjuangkan: diperkenalkannya sistem monarki-
konstitusional di Rusia, pemecahan masalah agraris, diterapkannya hak terbatas bagi kaum pekerja seperti untuk
melakukan aksi mogok, serta jam kerja yang dikurangi menjadi 8 jam sehari. Tujuan utama dari Partai Persatuan
17 Oktober ini ialah membantu pemerintah Rusia untuk menerapkan berbagai pembaruan yang terkait dengan
perbaikan keadaan hidup masyarakatnya. Pada akhir tahun 1917, partai ini sudah tidak berpolitik lagi.
111 MONARKI-KONSTITUSIONAL - merupakan sistem negara di mana kekuasaan penguasa dibatasi oleh suatu

sistem yang terdapat di dalamnya badan-badan perwakilan rakyat yang dipilih melalui pemilu.
112 17 Oktober pada kalender Julian
113
17 Oktober pada kalender Julian
pemerintah. Hal ini dikarenakan badan tersebut mengajukan hal-hal yang mengganggu
kepentingan para bangsawan serta pemilik tanah. Akibatnya, pada bulan Juli tahun
1906, Sidang Duma Negara Pertama berujung gagal dan dibubarkan.
Pada bulan Februari 1907, Sidang Duma Negara Kedua dimulai. Tetapi,
pemerintahan Tsar Nicholas II tidak menyukai peristiwa ini. Akhirnya pada tanggal 16
Juni tahun 1907, sang Tsar membubarkan Sidang Duma Negara Kedua.
Demikianlah, kedua Sidang Duma Negara berujung pada kegagalan. Baik
pemerintah maupun badan Duma Negara tak dapat mencapai mufakat. Pembubaran
Sidang Duma Negara Kedua dianggap sebagai titik akhir dari revolusi Rusia pertama.
Revolusi pertama ini menghasilkan hal-hal yang cukup bertolak belakang. Di
satu sisi, pemerintah terpaksa mengalah dalam beberapa hal. Permintaan kaum pekerja
seperti pengurangan jam kerja menjadi 9-10 jam, kenaikan upah, serta hak bagi mereka
untuk membentuk serikat pekerja dituruti. Bagi kaum tani, tebusan uang atau kerja yang
mesti dibayarkan agar mereka dapat bebas dicabut oleh pemerintah. Dalam urusan
politik, pemerintah Rusia juga mengalah dengan pemberian hak-hak demokratis
terbatas seperti misalnya hak-hak bagi tiap individu untuk berpikir, berpendapat,
berkumpul, membentuk perkumpulan, serta juga mendirikan surat kabar sendiri. Dan
juga, terbentuknya suatu badan pemerintahan yang anggotanya dipilih lewat pemilu-
yaitu badan Duma Negara.
Di sisi lain revolusi tahun 1905-1907 tidak memecahkan masalah-masalah lain
seperti hak-hak kepemilikan tanah para bangsawan atau pemilik tanah lainnya, kaum
tani yang kekurangan tanah, masih dipraktekkannya sistem otokrasi, serta keadaan
kaum pekerja yang masih juga sulit. Karenanya, revolusi tadi dianggap belum selesai,
dan perjuangan masyarakat Rusia pun berlanjut. Hal ini berujung pada revolusi tahun
1917 di kemudian hari.

§ 4. Kebijakan luar negeri Rusia pada awal abad ke-20


Pada awal abad ke-20, hubungan antara Rusia dan Jepang memburuk. Kedua negara
berusaha untuk mendominasi kawasan Cina serta Korea. Kebijakan Rusia di Asia
Timur serta pengaruhnya yang bertambah kuat di sana membuat Jepang khawatir, dan
perang pun tak dapat dihindari. Kedua pihak bersifat agresif karena kepentingan mereka
saling berbenturan, yaitu pembagian dunia.
Perang Rusia-Jepang tahun 1904-1905 berakhir dengan kekalahan Rusia, meski
angkatan darat maupun angkatan lautnya berperang dengan berani. Akibat dari
kekalahan ini antara lain ialah Rusia menyerahkan bagian selatan pulau Sakhalin ke
Jepang, dan mengakui Korea sebagai daerah yang dipengaruhi Jepang.
Perang ini mempersulit keadaan ekonomi di Rusia, serta juga ketidak-puasan
masyarakat terhadap pemerintahnya. Hal ini berpengaruh terhadap terjadinya revolusi
Rusia tahun 1905-1907. Lebih lanjut, ketegangan antara negara-negara adidaya di
Eropa meningkat-Jerman, Austria-Hungaria, Prancis, Inggris, serta Rusia.
Kekaisaran Jerman, yang terbentuk setelah memenangkan perang melawan
Prancis tahun 1871, berambisi untuk mendominasi Eropa baik dalam bidang politik
maupun ekonomi. Negara ini sendiri terhitung terlambat dalam persaingan untuk
mendapatkan koloni karena baru ikut pada akhir abad ke-19. Meski begitu, Jerman
menginginkan supaya negaranya juga memiliki banyak koloni seperti Inggris dan
Prancis. Hal ini didukung oleh negara Austria-Hungaria serta juga Italia. Pada
seperempat abad terakhir abad ke-19, terbentuklah suatu blok militer-politik yang
terdiri dari Jerman serta sekutunya. Untuk mengimbangi blok Jerman, Prancis, Inggris,
serta Rusia membentuk blok sendiri yaitu Entente114. Hal ini menandai antagonisme115
antara negara-negara adidaya Eropa, yang berpengaruh besar terhadap meletusnya
Perang Dunia Pertama (tahun 1914-1918).
Rusia memiliki kepentingan-kepentingan tersendiri dalam bergabung dengan
blok tersebut. Kepentingan Rusia antara lain yaitu: memperkuat posisinya di
Semenanjung Balkan serta Timur Tengah, memperluas perbatasannya di sebelah barat,
mengamankan selat Bosforus dan selat Dardanella, dan merebut ibukota kuno Kristen
Ortodoks-Konstantinopel, yang sekarang adalah ibukota Turki Usmani yaitu Istanbul.
Maka pada tanggal 1 August tahun 1914, dimulailah Perang Dunia Pertama,
salah satu konflik bersenjata paling lama, paling banyak korbannya, serta paling penting
dalam sejarah umat manusia. Perang ini berlangsung 4 tahun lebih, dan diikuti oleh 33
negara. Perang ini dimulai oleh Jerman, meskipun semua negara adidaya Eropa
bertanggung jawab atas meletusnya perang ini.
Selama perang berlangsung di Eropa, ada 2 front – Front Barat (di Prancis serta
Belgia) dan Front Timur (di sepanjang perbatasan Rusia dengan Jerman & Austria-
Hungaria). Operasi militer di Front Timur selama tahun 1914-1916 tidak menghasilkan
kemenangan bagi Rusia. Rusia kalah, baik dalam segi daerah yang direbut maupun segi
prajurit yang menjadi korban.
Kegagalan Rusia pada Perang Dunia Pertama makin mempertajam ketidak-
puasan rakyat terhadap pemerintah. Tahun 1917, hal ini berujung pada satu revolusi
lagi, yang dipelopori oleh gerakan-gerakan revolusioner di Rusia. Di akhir revolusi ini,
kelompok Bolshevik berhasil merebut kekuasaan came to power, dan Rusia pun
mundur secara unilateral dari Perang Dunia Pertama pada bulan Maret tahun 1918. Bagi
negara-negara lain, perang ini berakhir pada bulan Oktober tahun 198 dengan
menyerahnya Jerman serta sekutunya.
Pada bulan Februari tahun 1917, pemerintahan tsar digulingkan di Rusia, dan di
bulan Oktober kelompok Bolshevik yang dipimpin oleh V. I. Lenin mulai berkuasa.
Kelompok ini mulai mengarahkan Rusia ke paham sosialisme dengan tujuan
mewujudkan komunisme116. Maka dimulailah bab baru dalam sejarah Rusia, di mana
Rusia berganti wajah menjadi Soviet Rusia117.

114 ENTENTE - merupakan persekutuan militer antara Inggris, Prancis, dan Rusia yang terbentuk pada tahun 1904-
1907. Selama Perang Dunia Pertama (tahun 1914-1918), Entente menjadi sebutan umum bagi semua negara yang
berperang melawan Jerman dan sekutunya (termasuk AS dan Jepang).
115 ANTAGONISME - pertentangan yang tak dapat didamaikan.
116 KOMUNISME - merupakan paham yang mendambakan suatu realita sosial di mana semua orang sejahtera dan

setara. Paham ini dapat dicapai dengan menggalakkan perkembangan tanpa mengesampingkan keadilan sosial.
Menurut paham Marxisme, realita sosial ini merupakan tahapan lanjutan dari masyarakat kapitalisme. Sosialisme
sering dianggap sebagai tahap pertama pendirian masyarakat komunis.
117 UNI SOVIET - nama resminya yaitu USSR (Union of Soviet Socialist Republics), merupakan negara

multinasional yang bersifat sosialis. Negara ini terbentuk pada tahun 1922 hingga keruntuhannya pada tahun 1991.
Negara ini merupakan persatuan banyak republik sosialis-hingga sebanyak 16-yang kesemuanya berdaulat, dan
diperintah oleh Soviet (dewan rakyat) masing-masing. Rusia merupakan republik sosialis terbesar di Uni Soviet
yang juga mendominasi kekuasaan politik di negara tersebut.
BAGIAN 2. BAHAN-BAHAN BACAAN LEBIH
LANJUT
Kehidupan bangsa Slavia Timur
Bangsa Slavia Timur, yang menetap di kawasan padang rumput Eropa Timur, hidup di
lingkungan hutan serta hutan-padang rumput yang dialiri banyak sungai, danau, serta
rawa-rawa. Kehidupan bangsa Slavia Timur di sana tak dapat dibilang mudah. Sebelum
membangun suatu tempat tinggal, penting bagi mereka untuk mencari tempat yang tak
hanya kering tapi juga terbuka dan bersih. Tak mungkin bagi komunitas petani seperti
mereka untuk menetap sendiri-sendiri; mereka perlu banyak bantuan.
Karenanya, sesama anggota masyarakat memiliki peran penting dalam
kehidupan bangsa Slavia Timur. Dalam bahasa mereka, penggunaan kata “masyarakat”
menggunakan kata yang sama dengan kata-kata “dunia” serta “tali” (tali karena pada
waktu itu, mereka menggunakan tali untuk mengukur luas tanah).
Bersamaan dengan aktifitas bertani yang makin banyak dipraktekkan serta juga
berkembangnya berbagai peralatan pertanian, komunitas kesukuan berubah menjadi
komunitas yang lebih besar di mana sistem kepemilikan tanah muncul dan berkembang.
Semua harta yang terdapat dalam suatu komunitas dibagi menjadi harta milik bersama
atau harta milik pribadi118. Rumah, tanah tempat rumah tersebut berdiri, hewan ternak,
serta peralatan-peralatan merupakan harta milik pribadi. Di sisi lain, apa-apa yang
terdapat di alam seperti misalnya padang rumput, hutan, sumber air, tempat
pemancingan, dll. Sementara itu, tanah yang dapat diolah untuk pertanian serta
pekerjaan yang berkaitan dengannya dibagi-bagi pada tiap keluarga dalam suatu
komunitas.
Keberadaan dari komunitas tadi bertujuan untuk mengawasi supaya tanah
pertanian dibagikan secara adil dan digunakan dengan tepat. Masalah-masalah penting
dalam kehidupan bermasyarakat dibicarakan dalam konteks Veche atau majelis
masyarakat.
Kondisi alam serta iklim menentukan mata pencaharian utama dari bangsa
Slavia Timur - bercocok tanam dan menggembala hewan ternak - juga sistem
pertanian yang mereka gunakan. Pada daerah-daerah di mana terdapat hutan, sistem
pertanian yang dipakai yaitu tebang-bakar.
Pada tahun pertama, pohon-pohon ditebang. Pohon-pohon yang telah tumbang
dikeringkan selama setahun, sehingga pada tahun kedua, pohon-pohon tersebut dibakar.
Abu hasil pembakaran tadi dimanfaatkan sebagai pupuk bagi gandum yang akan
ditanam di lahan yang tadinya hutan. Selama 2 atau 3 tahun, hasil panen di lahan
tersebut amat banyak, tapi pada tahun-tahun berikutnya lahan tadi sudah berkurang
unsur hara dalam tanahnya. Sehingga, lahan tersebut ditinggalkan.
Sementara di daerah-daerah selatan yang tidak terdapat banyak hutan, sistem
pertanian yang dipakai ialah pertanian bera (fallow agriculture), di mana lahan yang
ditanami akan dibiarkan kosong dahulu setelah panen, sebelum akhirnya ditanami lagi.
Daerah-daerah tersebut memiliki banyak lahan subur yang dapat ditanami selama 3
tahun atau lebih sebelum akhirnya mesti ditinggalkan kemudian ditanami kembali.
Seiring dengan tersebarnya cara penempaan besi, muncul pula alat-alat yang
dapat membantu pertanian seperti cangkul dan juga bajak untuk hewan ternak supaya
118MILIK PRIBADI - yaitu konsep kepemilikan di mana kepemilikan seseorang terhadap suatu benda dilindungi
secara absolut oleh peraturan yang ada. Dalam perkembangan sejarah, konsep milik pribadi baru dikenal setelah
manusia mengenal konsep milik bersama.
dapat membantu pekerjaan di ladang. Sehingga, metode-metode pertanian dapat
berkembang dan menyebar lebih jauh lagi. Lebih lanjut, bangsa Slavia Timur juga
bergantung pada benda-benda kerajinan tangan guna membuat jebakan untuk hewan-
hewan bermantel, ikan, dan lebah, yang kesemua hasilnya dapat diperdagangkan.
Banyak jalur-jalur dagang dari daerah bangsa Slavia Timur mesti ditempuh
melalui perairan. Jalur yang paling penting yaitu jalur ke negeri-negeri di timur, yang
mesti ditempuh melalui sungai Volga yang bermuara hingga ke laut Kaspia. Sementara
jalur ke negeri Bizantium mesti ditempuh melalui sungai Dnieper yang bermuara
hingga ke laut Hitam. Jalur yang kedua ini disebut jalur dari "Varangia menuju
Yunani".
Seiring berkembangnya perdagangan, tumbuh pula kota-kota seperti: Kiev,
Chernigov, Smolensk, Novgorod, Ladoga, Pskov, Beloozero, Rostov, dll. Pada abad
ke-7, kawasan Rusia sekarang sudah dipenuhi kota, sampai-sampai para pelancong dari
negeri lain menyebutnya "Gardarik", yang berarti negeri seribu kota. Pada masa ini,
bangsa Slavia Timur sudah membentuk persatuan suku-suku yang dikepalai oleh
seorang pangeran. Para pangeran menaruh kepercayaan pada druzhina-satuan yang
terdiri dari orang-orang kepercayaannya-serta juga pada orang-orang kaya di sukunya
untuk mengonsolidasi kekuasaannya seperti melakukan polyudye119.
Letak geografis kawasan Rusia yang menguntungkan serta ketersediaan SDA
yang melimpah mengundang kedatangan bangsa-bangsa nomaden yang agresif -
seperti suku Khazar, Pecheneg, orang-orang Polovet, dll. Karena banyaknya ancaman
eksternal yang menghantui bangsa Slavia Timur, mereka sering berperang dan
menghalau penjarahan untuk melindungi harta benda serta keluarga. Kehidupan yang
seperti ini banyak mempengaruhi gaya hidup serta kebiasaan bangsa Slavia Timur.
Karena banyaknya ancaman eksternal yang dapat menyebabkan perubahan gaya
hidup mereka pada kapan saja, bangsa Slavia Timur hidup sederhana. Kebanyakan dari
mereka hidup di rumah-rumah yang digali ke bawah tanah.
Rumah-rumah tersebut berukuran kecil, dengan luas yang hanya sekitar 1,5.
Dindingnya terbuat dari kayu, atapnya dari tanah liat. Di dalam rumah, terdapat tungku
yang terbuat dari tanah liat atau batu, dan tak memiliki cerobong asap sehingga asap
masakan akan memenuhi ruangan rumah. Di luar rumah, area permukiman bangsa
Slavia Timur sering dikelilingi oleh selokan yang dilengkapi oleh palang-palang kayu.
Selokan serta palang melindungi penduduk permukiman dari musuh serta binatang liar.
Permukiman mereka biasanya terletak di tepian sungai.
Dalam sumber-sumber kuno, kesederhanaan kehidupan dari bangsa Slavia
Timur disebutkan dengan jelas. Penulis asal Bizantium bernama Maurice mengatakan
bahwa bangsa Slavia (Timur) mencintai kebebasan dan tidak menyukai perbudakan.
Mereka juga berani, terutama saat berada di tanah air sendiri, keras karena terbiasa
dengan suhu dingin maupun panas, kurang pakaian, bahkan kurang makanan. Para
pemuda mereka amat mahir menggunakan senjata.
Orang-orang Bizantium juga sering berperang dengan bangsa Slavia Timur.
Banyak dari penulis Bizantium yang mencatat tentang para pejuang Slavia. Salah
satunya yaitu sebagai berikut: "Mereka (bangsa Slavia Timur) pejuang yang handal
karena ilmu-ilmu militer tanpa sadar sering mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.
Kebahagiaan tertinggi dalam pandangan mereka yaitu mati dalam pertempuran.
Sebaliknya, mati pada usia tua atau karena suatu kecelakaan merupakan hal yang paling
memalukan bagi mereka. Banyak dari mereka tampan atau cantik serta tinggi; rambut
119POLYUDYE - kegiatan yang dipraktekkan pada masa negara Kievan Rus, di mana seorang pangeran serta
sekumpulan bawahannya menarik upeti dari orang-orang yang hidup di wilayah kekuasaannya.
mereka berwarna cokelat muda. Mata mereka terlihat agresif, tapi tidak galak."
Sumber lain mencatat sebagai berikut: "Mereka (bangsa Slavia Timur) gemar
berperang di hutan lebat, di dekat jurang dan tebing, dan juga gemar menggunakan
berbagai taktik seperti menyergap, menggunakan tipu muslihat, serta juga menyerang
baik pada siang hari maupun malam hari. Mereka juga berpengalaman dalam urusan
menyeberangi sungai, dan tak takut berada di dalam air. Saat diserang tiba-tiba oleh
musuh mereka, bangsa Slavia (Timur) dapat bersembunyi di dalam air untuk waktu
yang lama, dengan menggunakan alang-alang yang dilubangi tengahnya. Dengan
begini, mereka dapat diam di dasar air sambil bernapas. Akibatnya, sulit untuk mencari
mereka."
Di sisi lain, bangsa Slavia Timur juga tercatat oleh para penulis Bizantium
bahwa mereka memiliki keramah-tamahan yang tinggi. Mereka amat menyayangi
tamu, di mana keselamatan tamu merupakan sesuatu yang terjamin. Sampai-sampai,
tamu akan diantar ke berbagai tempat. Selain itu, ada juga peraturan yang mewajibkan
mereka menjaga tamu, dan jika tamu tersebut mendapatkan kesialan karena kesalahan
tuan rumah, hal ini dapat menyebabkan pertikaian antar tetangga.
Lebih lanjut, bangsa Slavia Timur juga baik terhadap tawanan mereka, yang
hanya ditawan untuk sementara waktu. Setelah waktu tersebut, para tawanan dapat
pulang atau hidup bersama dengan bangsa Slavia Timur dengan memiliki hak-hak yang
setara.
Seperti banyak bangsa lain di masa kuno, bangsa Slavia Timur menganut
paganisme. Dewa-dewi mereka berada di mana-mana, dan terbagi menjadi dewa-dewi
baik atau jahat serta kuat atau lemah. Dewa-dewi yang paling penting bagi bangsa
Slavia Timur-dan juga bangsa Slavia secara umum-yaitu: Perun sang Dewa Guntur,
Petir, dan Perang; Svarog sang Dewa Api; Veles sang Pelindung para Penggembala;
Mokosh sang Dewi Pelindung Perempuan; dan Simargl sang Dewa Neraka. Selain itu,
dewa matahari juga dipuja secara khusus. Dewa ini memiliki nama berbeda -
contohnya Dazhbog, Yarilo, dan Horos - di suku-suku yang berbeda. Hal ini
menandakan tidak adanya persatuan antar suku-suku bangsa Slavia.
Gambar 18 Gambaran rumah serta perabotan yang digunakan oleh bangsa
Slavia Timur (Bogorodskaya, 2012, hal. 134)

Gambar 19 Gambaran persenjataan yang digunakan bangsa Slavia Timur


(Bogorodskaya, 2012, hal. 134)
Pembaptisan Rusia
Sejarah serta data arkeologis mencatat bahwa agama Kristen sudah sejak lama
memasuki daerah-daerah tempat tinggal bangsa Slavia Timur. Beberapa pejuang dari
sana yang ikut serta dalam berbagai penjarahan ke daerah kekuasaan Bizantium atau
sering berdagang dengan Bizantium juga pada akhirnya dibaptis masuk Kristen.
Pembaptisan orang Slavia Timur yang pertama tercatat yaitu pembaptisan putri
Olga, meskipun kebanyakan rakyatnya tetap menyembah dewa-dewi tradisional. Proses
Kristenisasi di Rusia termasuk lambat karena memakan waktu beberapa abad, tapi hal
ini justru memungkinkan terjadinya pembaptisan massal bangsa Slavia Timur pada
akhir abad ke-10. Pada masa ini, mereka berada di bawah kekuasaan cucu putri Olga
yaitu pangeran Vladimir Svyatoslavovich, yang sekaligus menetapkan agama Kristen
sebagai agama negara. Berikut adalah faktor-faktor penyebab ditetapkannya agama
Kristen sebagai agama negara saat itu:
1. Pada masa kekuasaan pangeran Vladimir Svyatoslavovich, kebanyakan suku
bangsa Slavia Timur sudah berada dalam kekuasaan sang pangeran Kiev. Hal
ini menyebabkan otonomi yang tadinya dimiliki oleh suku-suku tersebut
hilang. Dalam kondisi ini, paham paganisme yang bersifat politeis (multi-
Tuhan) tidak lagi sesuai dengan struktur politik negara Rusia saat itu, negara
Kievan Rus. Satu negara hanya perlu satu agama saja. Kesatuan politik mesti
dibarengi dengan kesatuan ideologis.
2. Pada akhir abad ke-10, terjadi beberapa perubahan pada bidang sosial-
ekonomi di negara Kievan Rus. Sistem kepemilikan tanah yang dimiliki serta
diwariskan di antara para pangeran serta boyar mulai berkembang120. Proses
ini juga memicu terjadinya stratifikasi harta benda, yang sekaligus
menyebabkan terikatnya para petani pada sistem serfdom. Dan lagi, penting
bagi para pangeran serta boyar untuk membenarkan hak-hak mereka. Tidak
seperti agama Kristen, agama paganisme yang sebelumnya mereka anut tidak
memiliki ajaran yang mengabsahkan kekuasaan para pangeran serta harta
benda mereka dan kesenjangan sosial yang terjadi karenanya.
3. Jika Rusia terus menganut paganisme, hubungan mereka dengan negara-
negara tetangga akan memburuk. Hal ini dikarenakan banyak dari negara-
negara yang bertetangga dengan Rusia sudah masuk Kristen, dan raja-rajanya
enggan menikahkan anak-anak mereka dengan dinasti non-Kristen. Selain itu,
para pedagang Rusia di negara-negara Kristen juga ditindas karena alasan-
alasan keagamaan.
Maka, pada akhir abad ke-10, muncul persoalan tentang perlunya mengganti
agama yang telah dianut dengan agama lain, dan agama apa yang akan dianut? Dalam
kronik berjudul "The Tale of Bygone Years", diceritakan bahwa pangeran Vladimir
Svyatoslavovich memutuskan untuk mempelajari berbagai agama pada tahun 986.
Karenanya, banyak pendakwah yang datang ke istananya di Kiev untuk
menyebarkan agama mereka. Para pendakwah yang datang tercatat sebagai berikut:
orang "Jerman" yang dikirim oleh sang Paus di Eropa untuk menyebarkan agama
Katolik; orang Volga Bulgaria-negara nomaden yang menetap di tepian sungai Volga
- yang datang menyebarkan agama Islam; orang Khazar yang datang menyebarkan
agama Yahudi; dan orang Yunani, yang dakwahnya paling memukau pangeran
Vladimir. Selain itu, cerita-cerita dari duta besar Rusia yang dikirim ke Konstantinopel

120
PATRIMONI - bentuk kepemilikan tanah yang tertua di Rusia, di mana tanah diwariskan pada anggota
keluarga.
juga diketahui memukau sang pangeran. Akhirnya, dipilihlah agama Kristen Ortodoks
menjadi agama sang pangeran sekaligus agama negaranya.
Para sejarawan mencatat bahwa pangeran Vladimir tidak dapat memilih agama
seperti dalam cerita tadi. Hal ini dikarenakan rakyatnya sudah mengenal agama Kristen
Ortodoks sejak lama. Hal ini dikarenakan negara Kievan Rus sudah lama menjalin
hubungan dengan Bizantium yang beragama Kristen Ortodoks.
Menurut sumber yang banyak diterima keabsahannya, pangeran Vladimir
sendiri dibaptis pada tahun 988 in Korsun - daerah kekuasaan Bizantium di
Semenanjung Krimea. Kemudian, sang pangeran memutuskan untuk "membaptis
seluruh muka bumi." Ia mengajak para pendeta dari Yunani serta juga dari negara-
negara Slavia Selatan melawat ke Kiev. Di sana, dibaptislah putra-putra pangeran
Vladimir serta banyak di antara para boyar. Setelahnya, terjadilah pembaptisan massal
penduduk Kiev pada suatu hari yang telah ditentukan. Pembaptisan ini terjadi di sekitar
daerah pertemuan sungai Pochaina dengan sungai Dnieper.
Setelah Kiev, daerah-daerah lain di negara Kievan Rus juga mulai masuk
Kristen. Proses ini memakan waktu yang lama dikarenakan negara tersebut amat luas,
dan proses pembaptisan seluruh kota serta desa di sana memakan waktu. Adapun
signifikansi dari masuk Kristennya Rusia antara lain yaitu:
1. Agama Kristen mempengaruhi perkembangan politik di Rusia. Keputusan
pangeran Vladimir untuk masuk Kristen memiliki landasan ideologis yang
kuat, yaitu untuk memperkuat hubungan antara berbagai bagian negaranya.
Agama Kristen juga membawa konsep-konsep yang sebelumnya tidak dikenal
oleh orang-orang Rusia. Konsep-konsep tadi kemudian berpengaruh pada
konsolidasi kekuasaan sang pangeran serta dukungan terhadapnya.
2. Pembaptisan Rusia memperkuat hubungannya dengan negara-negara Kristen
lain di Eropa. Hubungan perekonomian dengan negara-negara tersebut
menjadi makin kuat, dan para pedagang asal Rusia tidak lagi dianggap kaum
barbar tetapi sebagai saudara seiman.
3. Agama Kristen Ortodoks telah mempengaruhi kehidupan masyarakat Rusia.
Praktek poligami yang tadinya marak menjadi dilarang, sehingga kedudukan
perempuan dalam suatu keluarga mengalami perubahan ke arah yang lebih
baik. Pihak gereja Ortodoks juga aktif dalam penghapusan budaya utang darah
(di mana seseorang yang anggota keluarganya terbunuh dapat menuntut balas
dengan membunuh pelakunya).
4. Pembaptisan Rusia juga berpengaruh terhadap perkembangan budaya di
negara tersebut. Dengan adanya buku-buku keagamaan dalam agama Kristen,
bahasa Slavia akhirnya dituliskan. Bahasa tersebut digunakan dalam penulisan
buku-buku keagamaan. Hal ini juga menjadi titik awal digunakannya bahasa
Slavia sebagai bahasa sastra serta media penulisan di Rusia.
Setelah masuk Kristen, banyak bermunculan sekolah serta perpustakaan di
Rusia. Di biara-biara, sejarah juga mulai dicatat. Selain itu, agama Kristen juga
mempengaruhi arsitektur serta dunia seni Rusia. Banyak gereja yang dibangun pada
masa itu dihiasi fresko serta mosaik bergaya Bizantium. Di kemudian hari, Rusia
mengembangkan sendiri budayanya, termasuk dunia seni.
Serangan pasukan Mongol-Tatar ke Rusia

Penaklukkan Ryazan oleh pasukan Batu Khan


Negara-negara Rusia mengalami masa-masa yang penuh kegelisahan pada paruh
pertama abad ke-13. Perselisihan antara para pangeran melemahkan kekuatan serta
hubungan antar negara-negara Rusia. Sementara nun jauh di timur, pasukan Mongol di
bawah pimpinan Genghis Khan mulai berderap ke arah barat.
Pasukan yang menuju barat berada di bawah pimpinan Batu Khan, cucu dari
Genghis Khan. Pada tahun 1236, pasukan Mongol menaklukkan negara nomaden
Volga Bulgaria, dan mulai memasukkan penduduk negara-negara yang mereka
taklukkan ke dalam pasukan Mongol, termasuk orang-orang Tatar. Pasukan ini pun
memulai persiapan penyerangan ke Rusia. Negara Rusia pertama yang akan mereka
temui ialah kepangeranan Ryazan.
Pada musim gugur tahun 1237, pasukan Batu-yang diperkirakan jumlahnya
sekitar 150 ribu orang-menyerang kepangeranan Ryazan. Sebelum itu, utusan Mongol
datang ke istana pangeran Yuri dan menuntut upeti. Dijawab oleh sang pangeran "Saat
kami sudah mati semua, (kalian) boleh ambil semua (harta kami)."
Saat sedang bersiap-siap untuk menghalau serangan pasukan Mongol-Tatar,
para penduduk Ryazan juga meminta bantuan sang Grand Duke di Kiev, yaitu Vladimir
Yuri Vsevolodovich. Tetapi bantuan ini tak mereka terima, begitu pun bantuan dari
para pangeran negara Rusia yang lain. Mereka hanya memikirkan kepentingan pribadi,
bukan kepentingan seluruh Rusia.
Sementara itu, pasukan Batu Khan telah mengalahkan pasukan Ryazan yang
dikirim untuk menghalau mereka, dan pada tanggal 16 Desember tahun 1237 kota
Ryazan dikepung. Para penduduknya berhasil menghalau serbuan pertama, tetapi
jumlah mereka semakin menipis, sementara pasukan Mongol-Tatar masih kuat bahkan
masih diperkuat pasukan tambahan yang kembali dari penjarahan desa-desa di wilayah
Ryazan.
Para penduduk Ryazan yang diseru oleh pangeran mereka, dapat menahan
serangan pasukan Mongol-Tatar selama 5 hari berturut-turut. Mereka bertempur
dengan berani, berdiri di atas tembok kota tanpa mengganti sekalipun senjata yang
digunakan.
Tetapi, seiring bergantinya hari, tenaga para penduduk Ryazan makin
berkurang. Pada hari ke-6, pada malam tanggal 20-21 Desember, dengan diterangi obor
pasukan Mongol-Tatar berhasil menerobos dinding Ryazan menggunakan mesin
pengepungan mereka. Pasukan Mongol-Tatar lalu membantai semua penduduk kota
yang melawan. Termasuk di antara orang-orang yang dibantai ialah pangeran Yuri
sendiri serta hampir semua penduduk Ryazan. Kaum perempuan, anak-anak, dan putri
Ryazan mengungsi ke dalam sebuah gereja, di mana mereka semua meninggal karena
gereja tersebut dibakar pasukan Mongol-Tatar. Mereka membakar barang-barang yang
tak dapat dibawa sebagai jarahan.
Penaklukkan serta pembantaian penduduk Ryazan dicatat oleh sumber penting
dalam sejarah Rusia yang berjudul "The Story of the destruction of Ryazan by Batu",
ditulis pada abad ke-13, abad peristiwa tadi terjadi.
Sumber tadi juga mencatat cerita tentang sepak terjang salah seorang boyar
Ryazan yang bernama Yevpatiy Kolovrat. Saat ia mendengar kabar tentang serangan
pasukan Mongol-Tatar terhadap Ryazan, ia sedang berada di kepangeranan Chernigov
di arah barat daya. Sang boyar kemudian mengumpulkan pasukan sebanyak 1700
orang, dan berbaris menuju pasukan Mongol-Tatar. Mereka bertemu, tapi perbandingan
antara kedua pasukan ibarat gajah dan semut. Perkiraan dari kebanyakan ahli sejarah
adalah pasukan Mongol-Tatar beranggotakan 15-20 ribu orang. Batu Khan, pemimpin
pasukan ini, mengirim seorang pahlawan dari pasukannya yang bernama Hostovrul
untuk melawan boyar Kolovrat.
Tetapi, Hostovrul gugur saat ia berduel dengan seorang prajurit Rusia.
Sementara boyar Kolovrat, tercatat bahwa pedangnya menjadi tumpul, dan saat itu pula
ia mengambil sebilah pedang dari pasukan Mongol-Tatar yang kemudian ia gunakan
dalam pertempuran itu. Kemudian, pasukan Mongol-Tatar mulai berada di atas angin
saat mereka menyerang pasukan Kolovrat dengan alat berat untuk pengepungan kota.
Hampir semua anggota pasukan Kolovrat terbunuh, dan ia sendiri pun gugur.

Gambar 20 Gambaran pertempuran pasukan Rusia melawan pasukan Mongol-Tatar


(Bogorodskaya, 2012, hal. 136)

Dalam cerita tadi, tercatat bahwa Batu Khan dan pasukannya terkejut dengan
keberanian dari Kolovrat dan pasukannya. Tentang sang boyar, tercatat bahwa pasukan
Mongol-Tatar berkata: "Kami belum pernah melihat orang yang begitu berani serta
gila…Mereka sepertinya orang-orang bersayap yang tak takut mati!". Tercatat juga
bahwa Batu Khan berujar: "Wahai Yevpatiy Kolovrat! Kau dan pasukan kecilmu telah
menghiburku! Banyak pahlawan dan prajurit dari pasukan yang kuat ini berhasil ia
bunuh. Jika aku mempunyai bawahan sepertimu, aku akan menyayangi dengan segenap
hati!". Atas perintah Batu Khan, jasad Yevpatiy diserahkan kepada para prajurit Rusia
yang selamat dari pertempuran tadi, dan mereka pun dibiarkan pergi tanpa syarat, suatu
tanda hormat atas keberanian mereka.
Setelah menaklukkan Ryazan, Batu Khan memimpin pasukannya menuju
kepangeranan Vladimir. Kronik Rusia mencatat dengan penuh kesedihan bagaimana
Kolomna, Moskow, Tver, dan Vladimir takluk satu-per-satu. Ratusan desa pun hancur
karena jarahan serta pembakaran yang dilakukan oleh pasukan Mongol-Tatar.

Gambar 21 Gambaran Batu Khan (Bogorodskaya,


2012, hal. 136)
Pertempuran Kulikovo
Pada tahun 1380an, kepangeranan Moskow telah berkembang menjadi suatu negara
yang kuat, yang dapat menyatukan pasukan dari banyak negara-negara di Rusia untuk
melawan Gerombolan Emas. Pada waktu yang sama, temnik-orang yang ditunjuk
langsung oleh Khan sebagai pimpinan 10.000 prajurit - Gerombolan Emas yang
bernama Mamai memutuskan untuk memperlemah negara-negara Rusia serta
meningkatkan ketergantungan mereka pada Gerombolan Emas. Pada musim panas
tahun 1380, Mamai memimpin suatu pasukan besar menuju Moskow.
Pangeran Dmitry Ivanovich dari Moskow mulai mempersiapkan pertahanan
melawan pasukan Mamai. Di bawah pimpinan pangeran Dmitry, prajurit dari berbagai
negara-negara Rusia berkumpul dalam waktu yang tak lama. Pangeran Dmitry
memimpin pasukannya berbaris menuju ke selatan, ke sungai Don.
Hal ini membuat pasukan Rusia terkurung di antara sungai Don dan sungai
Nepryadva, dan tak ada jalan untuk kabur. Tetapi, pasukan Mamai juga tak dapat
menerapkan taktik tradisional mereka yaitu mengurung pasukan musuh menggunakan
pasukan berkuda. Selain itu, pangeran Dmitry juga menempatkan pasukan cadangan di
areal hutan dekat padang Kulikovo. Pasukan ini berfungsi sebagai pasukan penyergap.
Pertempuran antara kedua pasukan dimulai pada pagi hari tanggal 8 September
tahun 1380 dengan duel antara para pahlawan dari masing-masing pasukan. Dari pihak
pasukan Rusia, seorang pendeta dari biara Trinitarian Sergius bernama Alexander
Peresvet, maju untuk berduel. Lawannya yaitu seorang pahlawan Tatar yang bernama
Chelubey. Peristiwa ini tercatat pada suatu karya sastra Rusia terkemuka yang berjudul
"The Legend of the Mamayev Massacre", ditulis setelah terjadinya Pertempuran
Kulikovo pada akhir abad ke-14 atau awal abad ke-15.
Di sumber tadi, tercatat bahwa Chelubey tinggi besar seperti Jalut yang dilawan
Daud pada zaman dahulu. Lawannya yaitu Peresvet sang pendeta, juga digambarkan
sebagai seorang pahlawan dalam sumber yang sama. Baik Chelubey maupun Peresvet
sama-sama mengendarai kuda. Pertempuran mereka, menurut sumber tersebut,
"keduanya saling menyerang menggunakan tombak, dan saat mereka beradu, tanah
yang mereka pijak seperti retak; keduanya jatuh dari kuda dan gugur di tempat."
Segera setelah Chelubey jatuh dari kudanya, pasukan Gerombolan Emas maju
menyerang. Meskipun pasukan Rusia kukuh bertahan, barisan mereka diterobos.
Pasukan Gerombolan Emas sudah mengira mereka menang dan mulai merayakan
kemenangan, tetapi kemudian pasukan yang disembunyikan pangeran Dmitry di hutan
datang menyergap. Menghadapi pasukan baru ini, pasukan Gerombolan Emas mundur.
Para sejarawan berpendapat bahwa pasukan Gerombolan Emas pimpinan
Mamai dikalahkan dalam waktu 3-4 jam. Tetapi, kerugian yang diderita kedua belah
pihak sama-sama besar, dengan masa penguburan korban jiwa yang mencapai 8 hari.
Selain itu, 12 pangeran Rusia juga gugur dalam pertempuran tersebut, kecuali pangeran
Dmitry. Ia hanya terluka, dan dapat selamat dari pertempuran tersebut. Setelah
kemenangan ini, ia mendapat julukan Donskoy.
Pertempuran Kulikovo menginspirasi masyarakat Rusia, yang sekarang percaya
bahwa Gerombolan Emas dapat mereka kalahkan. Kekalahan pasukan Gerombolan
Emas dalam pertempuran tadi mempercepat perpecahan politik mereka. Negara-negara
Rusia juga tak lagi membayar upeti kepada Gerombolan Emas selama 2 tahun setelah
kemenangan mereka di Pertempuran Kulikovo. Kemenangan ini menandakan
dimulainya pembebasan Rusia dari penjajahan oleh Gerombolan Emas, perkembangan
identitas diri Rusia, serta bertambah kuatnya Moskow sebagai pusat penyatuan negara-
negara Rusia menjadi satu negara.
Gambar 22 Ikon abad ke-20 yang menggambarkan Pangeran Dmitry Ivanovich Donskoy
(Bogorodskaya, 2012, hal. 138)

Gambar 23 Lukisan V. Vasnetsov, menggambarkan duel antara Peresvet dengan Chelubey


(pada Pertempuran Kulikovo) (Bogorodskaya, 2012, hal. 138)
63

Intervensi negara-negara Polandia-Lithuania serta


Swedia di Rusia pada awal abad ke-17: Kuzma Minin
dan Dmitry Pozharsky, pahlawan nasional Rusia
Tahun-tahun awal abad ke-17 di Rusia disebut sebagai Masa-masa Kekacauan. Pada
masa ini, terjadi kekosongan kekuasaan karena dinasti Rurik tidak memiliki pewaris
tahta. Para tsar yang berkuasa saat ini diangkat oleh Zemsky Sobor. Pengangkatan serta
kekuasaan para tsar tadi diwarnai oleh persaingan para boyar akan kekuasaan, ketidak-
puasan masyarakat, dan juga kerusuhan. Kesemua hal ini memperlemah negara Rusia.
Melemahnya negara Rusia tak disia-siakan oleh negara-negara tetangganya
yaitu Persemakmuran Polandia-Lithuania dan juga Swedia. Kedua negara tadi meng-
klaim daerah-daerah kekuasaan Rusia serta juga ingin Rusia lebih lemah lagi.
Pada permulaan Masa-masa Kekacauan, muncul para penipu yang mengaku
sebagai pewaris sah dinasti Rurik. Mereka mengaku sebagai putra dari Ivan IV yaitu
Dmitry yang sebetulnya telah meninggal, tapi dukungan mereka dapatkan dari
Polandia-Lithuania.
Para Dmitry Palsu (I & II) membentuk pasukan dengan tujuan merebut tahta
Rusia. Polandia-Lithuania dijanjikan beberapa daerah kekuasaan Rusia yang dapat
mereka ambil setelah tahta Rusia berhasil direbut, serta juga diperkenalkannya agama
Kristen Katolik di Rusia.
Dmitry I Palsu berhasil merebut Moskow, sebelum akhirnya berhasil
digulingkan oleh para boyar. am usaha perebutan mereka, dan negara Rusia juga masih
terus mengalami krisis politik. Kemudian, pasukan Polandia-Lithuania melakukan
serangan terbuka terhadap Rusia. Di bawah pimpinan raja mereka, Sigismund III,
mereka memasuki daerah kekuasaan Rusian pada bulan September 1609. Kota pertama
yang ditemui pasukan ini ialah Smolensk, yang kukuh bertahan selama hampir 2 tahun.
hingga bulan Juni tahun 1611. Saat itu, hampir semua pasukan garnisun/pertahanannya
telah gugur. Pengepungan kota Smolensk tahun 1609-1611 merupakan salah satu
peristiwa pengepungan yang berlangsung paling lama dalam sejarah Rusia.
Bahkan saat Smolensk sedang dikepung, Moskow masih sibuk dengan urusan
pemerintahan, kali ini dibentuk oleh persatuan 7 boyar yang disebut Semiboyarschina,
yang baru menggulingkan tsar “terpilih” Vasily Shuisky. Pemerintahan tersebut lalu
memutuskan untuk berunding dengan Polandia-Lithuania, dan bersedia mengangkat
pangeran mereka Vladislav menjadi tsar dengan syarat ia masuk agama Kristen
Ortodoks. Syarat lainnya yaitu pasukan ayahnya, raja Sigismund III, harus ditarik
mundur dari daerah kekuasaan Rusia. Tetapi, sang raja mengacuhkan tawaran
perundingan ini karena ia sendiri-lah yang berniat menjadi penguasa Rusia.
Sementara itu, pada malam hari tanggal 21 September tahun 1610, para boyar
berkomplot dengan pasukan Polandia-Lithuania yang sedang mengepung Moskow.
Para boyar lalu dengan sembunyi-sembunyi memasukkan sejumlah prajurit Polandia-
Lithuania ke dalam kota. Bertindak sesuai arahan komandan mereka, para prajurit
tersebut merebut kekuasaan. Beberapa boyar patriotis yang berada di Moskow
ditangkap, serta juga Patriark121 Hermogenes sang kepala gereja Ortodoks Rusia yang
aktif mengirim surat untuk menyerukan pembebasan Moskow dari para prajurit asing.
Setelah Polandia-Lithuania mengirim pasukan untuk menyerang Rusia, Swedia
pun melakukan hal yang sama. Intervensi terbuka dari Swedia dimulai di daerah-daerah
kekuasaan Rusia di barat laut. Mereka bertindak atas dasar perjanjian yang telah
ditandatangani oleh Rusia serta Swedia pada tahun 1609, di mana Swedia berjanji akan

121 PATRIARK - merupakan posisi tertinggi/kepala dalam gereja Ortodoks Rusia sejak tahun 1589.
mengirim pasukan untuk membantu pemerintahan Vasily Shuisky dengan imbalan
pemberian beberapa daerah. Swedia melanggar perjanjian ini dengan mendatangkan
pasukan lain di luar dari yang telah dijanjikan.
Sementara itu, pasukan bantuan yang dijanjikan Swedia kepada tsar "terpilih"
Vasily Shuisky telah tiba. Pasukan ini merupakan pasukan bayaran yang dibayar
pemerintah Rusia untuk mengusir pasukan Dmitry II Palsu serta pasukan Polandia-
Lithuania; pasukan ini gagal dalam menghadapi kedua masalah tersebut, dan Vasily
Shuisky pun digulingkan oleh persatuan 7 boyar. Di bagian lain Rusia, kedatangan
pasukan Swedia di dekat daerah Novgorod telah membuat penduduknya amat gelisah.
Pasukan Swedia juga menuntut pemindahan kekuasaan langsung atas daerah-daerah
yang sebelumnya telah dijanjikan pada mereka.
Bergantinya pemerintahan Rusia-Vasily Shuisky digulingkan tahun 1612-
serta pergerakan pasukan Polandia-Lithuania ke Moskow memaksa Swedia untuk
mengambil langkah sendiri. Pada musim semi tahun 1612, pasukan Swedia merebut
kota Novgorod dan juga kota-kota lainnya di bagian barat laut Rusia. Tetapi saat
berusaha merebut Pskov, pasukan Swedia gagal.
Didudukinya Moskow oleh pasukan Polandia-Lithuania serta keberadaan
pasukan Swedia di bagian barat laut Rusia mengancam kemerdekaan negara Rusia
sendiri. Merespons hal ini, muncullah gerakan yang berjuang untuk membebaskan
Moskow sekaligus Rusia.
Pada masa-masa kritis ini, Rusia diselamatkan oleh gerakan dari masyarakatnya
sendiri, dimulai dari seorang penduduk posad dari Nizhny Novgorod bernama Kuzma
(disebut juga Kozma) Minin. Ia menyeru para penduduk posad untuk bangkit dan
melawan musuh-musuh Rusia, mengusir mereka dari Moskow serta daerah kekuasaan
Rusia. Ia lalu membentuk suatu milisi yang beranggotakan masyarakat umum.
Kuzma Minin juga memberikan contoh bagi para anggota gerakannya dengan
menyumbangkan 1/3 dari harta bendanya untuk membantu pengorganisasian milisi
yang baru ia bentuk. Tak lama kemudian, para penduduk kota Nizhny Novgorod juga
bergabung ke dalam milisi ini. Kuzma juga mendapat tanggung jawab lebih, yaitu
menarik uang untuk disimpan di kas milisi, merekrut anggota-anggota baru untuk
milisi, memperlengkapinya dengan suplai senjata, makanan, pakaian, dll. Pangeran
Dmitry Pozharsky, seorang bangsawan kecil dari daerah di timur laut Moskow,
diundang untuk menjadi kepala voivode.
Pada bulan Februari tahun 1612, milisi yang dipimpin pangeran Dmitry
Pozharsky serta Kuzma Minin berbaris dari Nizhny Novgorod ke Kostroma dan
Yaroslavl di utara. Mereka ke sana dengan tujuan merekrut lebih banyak anggota, dan
mendapatkan respons yang baik dari kota-kota yang dikunjungi; milisi mereka semakin
membesar.
Saat milisi tersebut beristirahat di Yaroslavl, suatu majelis yang dinamakan
"Majelis Seluruh Bumi" dibentuk, yang bertugas untuk menjalankan fungsi negara
sampai Zemsky Sobor dapat bersidang kembali (nanti, di tahun 1613). Pangeran Dmitry
serta Kuzma Minin berpartisipasi aktif dalam segala aktifitas majelis tersebut, terutama
dalam urusan militer dan keuangan.Milisi juga memburu para perusuh negara di sekitar
aliran sungai Volga bagian utara. Setelahnya, mereka berbaris menuju Moskow. Pada
tanggal 24 Juli tahun 1612, pasukan perintis yang dipimpin pangeran Dmitry memasuki
ibukota, kemudian disusul oleh pasukan utama milisi pada bulan Agustus.
Pada tanggal 1-3 September tahun 1612, terjadi pertempuran antara milisi
dengan pasukan Polandia-Lithuania di bawah pimpinan Hetman Chodkiewicz. Pasukan
ini berusaha menerobos kepungan terhadap Kremlin dari luar, tetapi mereka gagal.
Akhirnya para garnisun di Kremlin pun terkatung-katung selama 2 bulan sebelum
mereka akhirnya menyerah pada tanggal 7 November tahun 1612.
Setelah Polandia-Lithuania akhirnya menyerah, pada akhir tahun 1612, daerah
sekitar Moskow juga sudah tidak dirongrong pasukan mereka lagi. Raja mereka,
Sigismund III, memutuskan untuk meneruskan serangan terhadap Moskow.
Pembebasan Moskow oleh milisi yang beranggotakan masyarakat umum
menyebabkan kekuasaan negara dapat dipulihkan kembali. Hal ini juga berpengaruh
pada kemunculan berbagai gerakan yang berusaha mengusir penyerang asing dari
seantero daerah kekuasaan Rusia. Pada bulan November tahun 1612, para pemimpin
milisi di Moskow mengirimkan surat kepada kota-kota Rusia lainnya untuk memulai
persidangan Zemsky Sobor agar tsar baru dapat segera diangkat. Pada awal tahun 1613,
Zemsky Sobor akhirnya bersidang kembali, dan mengangkat Mikhail Romanov sebagai
tsar baru Rusia. Tugas pertamanya sebagai tsar ialah menyelesaikan perang dengan
Polandia-Lithuania serta Swedia yang telah melanggar perjanjian.
Pada tahun 1649, atas dasar dekrit yang dikeluarkan Tsar Alexey Mikhailovich,
tanggal 4 November122 ditetapkan sebagai hari besar negara. Pada hari ini, diperingati
pembebasan ibukota dari pendudukan pasukan Polandia-Lithuania oleh milisi rakyat.
Saat Rusia berubah menjadi Soviet Rusia setelah tahun 1917, tradisi memperingati
pembebasan Moskow tidak dirayakan lagi. Peringatan tersebut baru dirayakan lagi
mulai tahun 2005, dan dijadikan hari libur nasional-Hari Persatuan Nasional-karena
kepahlawanan serta persatuan rakyat yang terjadi pada hari tersebut. Selain itu, Kuzma
Minin serta pangeran Dmitry Pozharsky juga diperingati sebagai penyeru serta
pemimpin milisi rakyat, dan mereka diabadikan dalam bentuk monumen pada tahun
1826. Monumen ini dipahat oleh I. P. Martos dan diberdirikan di Lapangan Merah
Moskow.

122 22 Oktober pada kalender Julian


Ibukota lama Kekaisaran Rusia
Moskow terletak pada tepian curam pertemuan 2 sungai yaitu sungai Moskow dan
sungai Neglinnaya. Permukiman tersebut pertama berkaitan dengan undangan
pangeran Suzdal Prince Yuri Dolgoruky tahun 1147 kepada sekutunya, pangeran dari
Novgorod-Seversky Svyatoslav Olegovich. Pangeran ini diundang oleh pangeran
Suzdal untuk bertemu dan membicarakan urusan militer, "Bangkitlah, saudaraku, ke
Moskow." Menurut tradisi, Moskow menghitung usianya dari peristiwa ini.
Moskow memiliki lokasi yang menguntungkan. Tepian sungai curam serta
hutan lebat yang mengelilingi kota tersebut melindunginya dari berbagai ancaman
musuh dari luar. Arus dari sungai Moskow juga berpengaruh terhadap perdagangan
yang keluar-masuk kota tersebut. Karenanya, kota Moskow dapat berkembang dengan
cepat.
Pada tahun 1238, Moskow mengalami serangan dari pasukan Mongol-Tatar.
Kronik Rusia mencatat tentang penaklukkan Moskow oleh pasukan tersebut, tentang
bagaimana seluruh penduduk kota dibantai mulai dari anak kecil sampai orang tua, dan
juga tentang pembakaran serta kehancuran yang dialami Moskow. Tapi Moskow dapat
bertahan setelah peristiwa ini, dan mulai tumbuh perlahan.
Pada akhir abad ke-13 hingga awal abad ke-14, Moskow menjadi ibukota dari
kepangeranan Vladimir-Suzdal, dan secara perlahan berubah menjadi pusat bersatunya
semua negara-negara Rusia. Dalam hal ini, Kremlin123 Moskow bukan hanya sebuah
benteng biasa, tapi juga rumah dari sang Grand Duke Rusia serta sang metropolitan,
kepala dari gereja Ortodoks Rusia.

Gambar 24 Lukisan A. Vasnetsov yang menggambarkan Kremlin Moskow


pada masa Ivan Kalita (Bogorodskaya, 2012, hal. 14)

123
KREMLIN - disebut juga detinet sebelum abad ke-15, merupakan pusat dari kota-kota Rusia, yang biasanya
berada pada tempat tinggi dan dikelilingi oleh tembok dan banyak menara.
Pada tahun 1367, di bawah kekuasaan Grand Duke Dmitry Donskoy,
pertahanan Moskow yang sudah tua dan masih terbuat dari kayu diruntuhkan dan
diganti dengan tembok serta menara batu. Bersamaan dengan itu pula, dibangun
Kremlin Moskow yang terbuat dari batu-batu putih. Sejak saat ini, istilah "batu putih
Moskow" mulai banyak bermunculan di kronik Rusia.

Gambar 25 Lukisan A. Vasnetsov yang menggambarkan Kremlin Moskow


pada masa Dmitry Donskoy (Bogorodskaya, 2012, hal. 148)

Bab yang spesial dalam sejarah kota Moskow ialah saat masa-masa kekuasaan
Ivan III (1462-1505) dan Vasily III (1505-1533), masa-masa di mana Moskow akhirnya
menjadi ibukota negara Rusia baru yang tersentralisasi 124 . Pada masa-masa inilah
Kremlin Moskow dihiasi dengan segala kerumitan yang merupakan ciri khas arsitektur
Rusia. Atas perintah Ivan III, pembangunan istananya bukan hanya dikerjakan oleh
arsitek asli Rusia saja, tapi juga oleh para arsitek asal Italia yang tersohor di seluruh
Eropa. Mereka diundang ke Moskow untuk mengepalai proyek pembangunan istana
ini.

124SENTRALISASI - yaitu proses terpusatnya kekuasaan pada suatu pusat politik. Proses ini biasanya kentara
setelah masa perpecahan politik di suatu negara. Negara yang mengalami proses ini yaitu negara di mana
kehidupan politik serta ekonominya telah menyatu di sekitar atau di bawah satu daerah, di mana daerah tadi
kemudian menjadi pusat kekuasaan negara baru ini.
Gambar 26 Lukisan A. Vasnetsov yang menggambarkan Kremlin Moskow
pada masa Ivan III (Bogorodskaya, 2012, hal. 149)

Pada tahun 1485-1495, Kremlin Moskow juga mulai dilengkapi dengan tembok
serta menara-menara di sekitarnya, yang masih ada sampai saat ini (meski dengan
beberapa perubahan). Tembok serta menara-menara ini dibangun lebih tinggi dan lebih
tebal dibandingkan pertahanan "batu putih Moskow" yang dulu dibangun oleh Dmitry
Donskoy. Tembok yang baru juga dibangun dengan menggunakan batu-bata merah.
Total panjang tembok mencapai 2235 m, dengan tinggi mulai dari 5-20 m, dan tebalnya
3,5-6,5 m. Dalam cetak birunya, Kremlin Moskow berbentuk segitiga tak sama sisi
dengan luas 27,7 hektare. Pada puncak tembok, terdapat "gigi-gigi" atau batu-bata yang
disusun menyerupai ekor merpati yang jumlahnya mencapai 1045 susun. Unsur ini
merupakan ciri khas arsitektur Italia. Kremlin Moskow memiliki 20 menara, yang
kesemuanya berbeda satu sama lain. Tiap menara juga mempunyai nama dan sejarah
masing-masing.
Nama-nama dari menara tersebut berkaitan dengan fungsi mereka dalam
pertahanan kota Moskow. Contohnya, Menara Taynitskaya yang di bagian bawahnya
memiliki jalur bawah tanah rahasia menuju ke sungai. Tujuan dari pembangunan
menara ini yaitu sebagai jalur pengambilan air saat Moskow sedang dikepung. Ada lagi
Menara Vodovzvodnaya, dinamakan demikian karena dulunya ada gerobak yang
disediakan dekat menara tersebut. Gerobak ini digunakan sebagai alat bantu
mengangkut air dari sumur sampai ke penampungan air di atas menara. Dari
penampungan ini, air dialirkan melalui pipa-pipa timah menuju ke istana sang tsar di
Kremlin. Sejak zaman dahulu, Kremlin sudah memiliki sistem pengairan sendiri.
Lebih lanjut, di Menara Alarm para penjaganya bertugas siang-malam. Karena
menara ini tinggi, pengawasan terhadap ancaman seperti pasukan musuh yang berbaris
menuju kota dapat dilakukan dengan mudah. Jika ternyata ada ancaman, para penjaga
dapat membunyikan peringatan menggunakan bel yang tersedia. Karenanya, menara ini
disebut Menara Alarm. Menara-menara lainnya dinamakan Menara Senjata, Menara
(Peringatan) Jam Malam, dll.Menara paling tinggi di Kremlin ialah Menara Trinitas,
yang tingginya 79,3 m, sementara menara paling rendah ialah Menara Kutafya, dengan
tinggi 13,5 m.
Beberapa menara di Kremlin juga memiliki gerbang. Yang paling terkenal ialah
Menara Spasskaya, yang terletak di dekat Lapangan Merah. Tetapi gerbang pada
menara ini bukanlah gerbang masuk utama ke Kremlin. Gerbang ini bersifat resmi, di
mana orang-orang yang melewatinya tidak boleh mengendarai kuda serta menutup
kepala. Resimen tempur pasukan Rusia juga memakai gerbang ini untuk keluar-masuk
dari dan ke areal Kremlin. Selain itu, para utusan dari negara lain diterima lewat
gerbang ini.
Sejak abad ke-14, Menara Spasskaya sudah diperlengkapi dengan lonceng-
lonceng, yang bunyinya berbeda pada waktu yang berbeda pula. Setelah perbaikan
terakhir pada tahun 1999, lonceng-lonceng tersebut membunyikan lagu kebangsaan
Federasi Rusia. Sejak abad ke-17, Menara Spasskaya juga diperlengkapi ornamen elang
berkepala dua. Pada tahun 1930an, ditambahkan pula bintang merah pada menara
tersebut, yang sampai sekarang masih belum diubah.
Pada abad ke-17, menara-menara di Kremlin menjadi makin tinggi karena
struktur-struktur indah yang dipasang di sana. Arsitektur Kremlin pun makin berwarna,
dan bangunan tersebut menjadi makin menakjubkan.
Di bawah kekuasaan Ivan III dan Vasily III pada akhir abad ke-15 hingga awal
abad ke-16, Lapangan Katedral - atau juga disebut Lapangan Sobornaya - mulai
dirancang di tengah-tengah Kremlin, dikepalai oleh arsitek asal Italia yang bernama
Aristotle Fioravanti. Ia juga telah merancang Katedral Dormition-gereja utama negara
Rusia-yang terletak di Lapangan Katedral sebelah utara. Di lapangan sebelah selatan,
arsitek Italia yang lain bernama Aleviz Novy merancang Katedral Arkhangel.
Sementara di bagian barat daya lapangan terdapat Katedral Blagoveschen.
Lapangan Katedral pun selesai berbarengan dengan dibangunnya Menara Bel
Ivan yang Agung. Menurut tradisi, gereja-gereja yang baru dibangun didirikan pada
lokasi di mana gereja-gereja batu berwarna putih pada masa Ivan Kalita dan Dmitry
Donskoy dibangun. Gereja-gereja yang baru pun masih dipersembahkan pada hari-hari
besar Kristen serta santo-santo yang sama dengan gereja yang lama. Semua makam,
bejana suci, buku, dan ikon dipindahkan dengan hati-hati dari dalam gereja yang lama
menuju gereja yang baru.
Pada abad ke-17 sampai abad ke-19, banyak bangunan sekuler dibangun di areal
Kremlin Moskow. Pada abad ke-17 hingga abad ke-18, dibangun pula Istana Terem,
gudang persenjataan, serta gedung Senat. Pada abad ke-19, Istana Agung Kremlin serta
gudang persenjataan baru berdiri di Lapangan Katedral. Maka selesailah kompleks
Kremlin Moskow.
Pada abad ke-16, Lapangan Merah mulai dibangun. Pada abad tersebut
lapangan ini disebut Torg, kemudian Troitskaya, dan akhirnya pada paruh pertama abad
ke-17 mulai disebut Merah. Di bawah kekuasaan Ivan IV yang Mengerikan, suatu
bangunan mahakarya arsitektur Rusia dibangun di sana, yaitu Katedral Pokrovsky-
dikenal secara luas dengan nama Katedral St. Basil. Tahun 1712, ibukota negara
berpindah dari kota Moskow ke St. Petersburg. Tetapi, kota Moskow tetap menjadi
pusat spiritual serta budaya Rusia.
Kota Moskow mengalami ujian yang hebat pada tahun 1812, tahun saat pasukan
Napoleon menyerang Rusia dan menduduki Moskow setelah menang di Pertempuran
Borodino. Tetapi akhirnya Moskow dapat direbut kembali oleh usaha dari pasukan
Rusia serta milisi rakyat, yang ikut berperang dengan berani melawan pasukan Prancis.
Setelah Moskow dibebaskan, kota tersebut mesti dibangun kembali karena
pembakaran yang dilakukan oleh pasukan Rusia - taktik untuk membuat pasukan
Napoleon kelaparan. Pusat kota Moskow merupakan bagian yang paling hancur. Dari
290 gereja yang beroperasi di Moskow sebelum tahun 1812, hanya 115 yang masih
berdiri, dan itupun barang-barangnya sudah dijarah. Sementara rumah-rumah rakyat
yang tadinya berjumlah 9158, sekarang hanya tinggal 2626.
Tetapi Moskow dapat bangkit dengan cepat. Meski bukan berstatus ibukota tapi
hanya kota yang dihuni oleh para pedagang serta para bangsawan, kemampuan
Moskow untuk bangkit masih seperti pada zaman dahulu.
Untuk memperingati kemenangan melawan pasukan Napoleon, pada tahun
1839 dibangunlah Katedral Yesus sang Mesiah. Dana pembangunan katedral ini
didapat dari sumbangan rakyat Rusia. Lukisan-lukisan dalam katedral ini juga dibuat
oleh para pelukis Rusia terkenal pada masa itu. Katedral Yesus sang Mesiah selesai
dibangun pada tahun 1880. Selain itu, memperingati peristiwa yang sama, didirikan
pula Taman Alexander, Manege Moskow, Lapangan Teater, dan Gerbang Kemenangan
yang terletak di Lapangan Tverskaya Zastava.
Moskow kemudian menjadi simbol perlawanan seluruh Rusia dalam Perang
Patriotis - perang melawan Napoleon - tahun 1812. Pada tahun 1918, Moskow
menjadi ibukota Soviet Rusia. Dimulailah masa pembangunan yang baru terhadap kota
Moskow, yaitu masa pembangunan Soviet.

Gambar 27 Kremlin Moskow di zaman sekarang (Bogorodskaya, 2012, hal. 149)


Pendirian kota St. Petersburg

Pada tahun 1700, Tsar Peter I memulai Perang di Utara dengan Swedia untuk
memperebutkan akses ke laut Baltik. Pada permulaan perang, tepatnya pada tahun
1702-awal 1703 Rusia mengalami beberapa kemunduran. Tetapi setelah itu, pasukan
Rusia berhasil mengalahkan pasukan Swedia dan merebut daerah-daerah kekuasaan
Swedia di muara sungai Neva sekitar Teluk Finlandia. Untuk mempertahankan daerah
ini dari ancaman, Rusia memutuskan untuk membangun sebuah benteng.
Setelah menjelajahi pulau-pulau di daerah tersebut, Tsar Peter I menetapkan
pulau Zayachy sebagai tempat pembangunan benteng. Pulau ini dikelilingi perairan dari
segala sisi, sehingga akan mempersulit terjadinya penyerangan terhadap benteng yang
akan dibangun. Juga, dari pulau Zayachy pengintaian dapat dilakukan terhadap kapal-
kapal musuh yang akan memasuki daerah sungai Neva. Akhirnya suatu benteng
dibangun di pula tersebut, pada tanggal 16 Mei 125 tahun 1703. Tanggal ini juga
merupakan tanggal pendirian kota St. Petersburg.
Pada awalnya, benteng tadilah yang dinamakan St. Petersburg. Tetapi
kemudian, namanya diganti menjadi Petropavlovsk untuk menghormati santo Peter dan
santo Paulus. Nama St. Petersburg diberikan kepada kota yang berdiri di sekitar benteng
tersebut.
Pendirian benteng Petropavlovsk berlangsung amat cepat, mengingat keadaan
Rusia yang sedang dalam masa perang. Pertama-tama, para prajurit-lah yang
membangun benteng tersebut, dengan tambahan tenaga dari para tukang. Tapi karena
jumlah orang yang mengerjakan proyek ini dianggap kurang, terutama pada pengerjaan
pertahanan benteng, maka Tsar memerintahkan daerah-daerah lain di Rusia untuk
masing-masing mengirimkan sejumlah pekerja. Tak lama setelahnya, permukiman
yang penduduknya adalah para tukang tersebar di sekitar areal pembangunan benteng.
Merekalah yang akan menjadi para penduduk pertama dari ibukota baru Kekaisaran
Rusia.
Setahun setelah dimulainya pembangunan benteng Petropavlovsk, tepatnya
pada bulan Mei tahun 1704, benteng ini pun selesai dibangun. Selama proyek
pembangunan, sebuah kota sudah muncul dan berkembang di tepian sungai Neva.
Bangunan-bangunan utama dari kota tersebut dibangun di luar areal
pembangunan benteng, sepanjang tepian sungai. Pada awalnya, tempat tersebut
merupakan rawa-rawa, sehingga perlu banyak tenaga untuk mengeringkan daerahnya
serta mempersiapkan tanahnya agar cocok untuk dibangunkan suatu kota di atasnya.
Pada tahun-tahun pertama pembangunan, bahan yang digunakan sederhana saja dari
bermacam bahan yang tersedia seperti kayu dan papan, tanah liat untuk melapisi
tembok kayu dan juga untuk membuat batu-bata, belukar, serta gambut untuk atap
rumah.
Lalu muncullah jalan-jalan pertama di kota tersebut. Nama-nama jalan
disesuaikan dengan permukiman orang yang mendiami areal sekitar suatu jalan. Nama-
nama jalan yang tercatat yaitu: jalan Bolshaya Dvoryanskaya dan jalan Malaya
Dvoryanskaya, jalan Ruzheynaya, jalan Monetnaya, jalan Pushkarskaya, dll. Yang
tersisa dari masa lawas kota ini hanya rumah dari Tsar Peter I. Rumahnya pun terbuat
dari kayu-kayu pinus-yang dipotong para prajuritnya. Pembuatannya hanya 3 hari,
mulai dari tanggal 24 Mei hingga 26 Mei tahun 1703. Pada tanggal 27 Mei, di antara
tembakan meriam perayaan, Tsar Peter 1 mulai tinggal di "istana" sementaranya ini.

125 27 Mei pada kalender Julian


Gambar 28 Ukiran dari abad ke-18 yang menggambarkan St. Petersburg
pada tahun 1827 (Bogorodskaya, 2012, hal. 146)

Gambar 29 Gambaran Benteng Petropavlovsk pada pertengahan abad ke-


19 (Bogorodskaya, 2012, hal. 146)

Untuk mencegah kota barunya berkembang secara tidak teratur, serta juga untuk
membuat kotanya nyaman, terurus, dan terlihat indah, Peter I melancarkan serangkaian
perubahan. Negara mengambil alih usaha pengeringan rawa serta pembuatan jalan dan
tanggul sungai. Maka diundanglah insinyur serta arsitek asing, khusus untuk
mengepalai usaha-usaha tadi, dan mereka mulai merencanakan pembangunan kota St.
Petersburg yang baru ini.
Para pengembang perumahan swasta ditawari proyek-proyek pembangunan
rumah percontohan untuk dikerjakan. Syaratnya, mereka mesti membangun rumah-
rumah baru sepanjang garis merah di jalan-jalan, garis merah ini sudah ditentukan
dalam perancangan kota. Tujuannya yaitu agar mempermudah usaha pemadaman api
jikalau terjadi kebakaran. Tsar Peter I juga memerintahkan pembangunan lebih banyak
area hijau serta membiarkan area hijau yang sudah ada. Selain itu, sang Tsar juga
menaruh perhatian pada pembangunan serta penguatan tanggul sungai dengan batu
granit, penggalian saluran-saluran untuk pembuangan air, serta memastikan jalan-jalan
di kota St. Petersburg dilandasi dengan batu dan juga diterangi agar tidak gelap pada
malam hari. Kesemua hal ini menjadi serangkaian peraturan pembangunan, yang
pertama diterapkan pada saat kota St. Petersburg dibangun.
Untuk mempercepat pembangunan rumah-rumah yang terbuat dari batu, Tsar
Peter I bahkan melarang pembangunan rumah jenis tersebut di seluruh Rusia kecuali
St. Petersburg. Akibatnya, para tukang batu mesti datang ke St. Petersburg jika mereka
ingin bekerja; tak ada pekerjaan bagi mereka di luar kota tersebut karena larangan dari
sang Tsar. Selain itu, suatu pajak juga diberlakukan pada tiap-tiap gerobak yang masuk
ke kota. Mereka mesti membawa sejumlah batu-bersamaan dengan barang apapun
yang mereka bawa-dan jika kedapatan tidak membawa batu atau batunya kurang dari
jumlah yang telah ditentukan, mereka dikenakan denda.
Alhasil, berdirilah kota St. Petersburg, yang tak kalah luas dibanding ibukota
negara-negara Eropa lainnya. Tahun 1712, kota ini ditetapkan sebagai ibukota Rusia.
Mulai tahun 1713, semua anggota keluarga tsar mesti tinggal di St. Petersburg, dan
semua institusi pemerintahan juga dipindahkan ke sini. Sejak saat itu, St. Petersburg
menjadi ibukota Rusia hingga bulan Maret tahun 1918.

Gambar 30 Benteng Petropavlovsk dilihat dari atas (Bogorodskaya, 2012, hal. 147)
Gambar 31 Benteng Petropavlovsk, titik nol pembangunan kota St. Petersburg
(Bogorodskaya, 2012, hal. 147)
Masa kanak-kanak serta masa muda Tsar Peter I, raja
yang tak biasa
Peter I yang Agung (1672-1725) merupakan Tsar Moskow dari dinasti Romanov (sejak
tahun 1682) dan juga kaisar pertama seluruh Rusia (sejak tahun 1721). Dalam sejarah
Rusia, ia dianggap salah satu negarawan hebat Rusia yang menentukan arah dari
perkembangan negara tersebut pada abad ke-18.
Peter I merupakan putra bungsu dari pernikahan Tsar Alexey Mikhailovich
dengan istri keduanya yaitu Natalia Kirillovna Naryshkina. Saat Peter I berusia 4 tahun,
tepatnya pada tahun 1676, ayahnya mangkat. Putra tertua sang Tsar yaitu Fyodor
Alekseevich, saudara tiri Peter (dari pernikahan pertamanya dengan Maria Ilyinichna
Miloslavskaya), naik tahta.
Menuruti tradisi Rusia sejak zaman dulu, Peter I mulai belajar dengan seorang
mentor pada usia 5 tahun. Mentornya yaitu seorang agamawan yang bernama Nikita
Zotov. Peter I diajari membaca, menulis, dan menghitung, serta juga ditanam semangat
belajar pada dirinya; semangat yang tumbuh selama hidup Peter I. Sang mentor juga
mengajari sang pangeran bagaimana menggunakan suatu alat pemotong kayu. Sang
mentor sendiri, Nikita Kuzov, tidak memiliki kemampuan khusus layaknya seorang
tukang, tapi ia memiliki kemampuan belajar yang unik hanya dengan melihat sesuatu
dikerjakan/cara kerjanya.
Sifat ini menurun kepada muridnya yaitu Peter I, yang lebih mempercayai
matanya sendiri dibanding gambar atau perhitungan apapun; uniknya, ia jarang
melakukan kesalahan dalam urusan-urusan seperti ini. Kemampuan mengoperasikan
berbagai alat yang ia pelajari juga menjadi kebiasaan bagi Peter I selama hidupnya.
Bahkan saat sedang menerima utusan dari negara lain, ia sering melakukannya sambil
merencanakan pembuatan badan perahu, memperhalus bidak-bidak catur dengan alat
pemotong tadi, atau mengikat simpul untuk dipakai di kapal.
Pada tahun 1682, setelah memerintah selama 6 tahun Tsar Fyodor Alekseevich
mangkat. Timbul pertanyaan akan siapa yang menjadi tsar berikutnya: apakah Ivan
yang lebih tua tapi sering sakit-sakitan, atau Peter adiknya yang lebih muda. Keluarga
dari ibunya, yaitu keluarga Naryshkin mendukung Peter. Tetapi keluarga ibu tirinya,
yaitu keluarga Miloslavsky, mendukung Ivan. Mereka merasa hak Ivan sebagai
pangeran yang lebih tua dilangkahi, dan memberontak. Akhirnya, baik Ivan maupun
Peter diangkat menjadi tsar. Kakak perempuan mereka, Sofya Alekseevna, untuk
sementara menjadi wali negara karena kedua tsar yang baru masih belum cukup umur.
Tahta dari dua tsar ini masih tersimpan di Gudang Senjata Kremlin sampai sekarang.
Tahta ini dilengkapi jendela kecil yang sengaja dibuat agar putri Sofya dapat
membisikkan ke kedua adiknya apa-apa yang harus diucapkan saat ada upacara di
istana.
Tetapi kemudian Peter I dan ibunya, Natalia Kirillovna, mesti pindah dari istana
di St. Petersburg ke Istana Preobrazhenskoye di dekat Moskow. Di tempat inilah Peter
I menghabiskan masa kanak-kanaknya.
Peter I menghabiskan semua waktu senggangnya di luar istana. Tiap tahun,
ketertarikannya terhadap urusan-urusan militer bertumbuh. Ia juga sering bermain
komandan-pasukan dengan teman-temannya, di mana mereka dipakaikan pakaian
prajurit, lengkap dengan senjata. Tahun 1686, Peter I memperlengkapi "pasukannya"
dengan artileri. Tak kurang dari 16 meriam ia bawa dari satuan Pushkarsky-satuan
meriam pasukan Rusia. Untuk pengoperasian, sang Tsar ditemani oleh para pelayannya,
yang juga dipakaikan pakaian militer. "Resimen" ini disebut Preobrazhensky,
dinamakan menurut markas mereka. Kemudian, sebuah “benteng” didirikan di tepian
sungai Yauza di seberang istana. Selama pembangunan, Peter I sendiri ikut bekerja,
membantu pemotongan kayu dan pemasangan meriam. Peter I juga membentuk
"resimen tempur" lain, yaitu resimen Semyonovsky yang ditempatkan di desa bernama
sama. Resimen ini ditambahkan pada resimen Preobrazhensky yang sudah terbentuk
sebelumnya.
Tetapi untuk mengomandoi resimen tempur dan juga belajar ilmu-ilmu
kemiliteran, ia mesti mencari orang yang tahu-menahu dalam bidang tersebut. Tapi di
istananya tidak ada orang yang seperti itu. Maka Peter I pun mendatangi suatu desa
yang dihuni oleh para pendatang dari Jerman. Tak lama, desa ini menjadi ketertarikan
tersendiri bagi Peter I, yang mengagumi cara hidup orang Eropa Barat. Peter I juga
mempelajari berbagai hal seperti aritmetika, geometri, mendirikan pertahanan, dll. dari
orang-orang di desa tadi.
Tsar Peter I juga memiliki orang-orang kepercayaannya sendiri.Yang pertama
ialah Alexander Danilovich Menshikov, dipanggil Aleksashka, putra dari seorang
pembantu istana. Karena kedekatannya dengan sang Tsar, ia menjadi orang kaya
setingkat pangeran. Orang kepercayaannya yang lain yaitu Franz Lefort, orang
"Jerman" (sebetulnya Belanda), yang di kemudian hari menjadi penasihat utama sang
Tsar.
Tahun 1689, Peter I mendengar kabar bahwa kakak perempuannya Sofya
sedang berkomplot melawannya. Peter I lalu kabur ke Biara Trinitas-Sergius, diikuti
oleh para "resimen tempurnya" serta bangsawan yang mendukungnya. Karena
mendapat dukungan banyak pihak, Peter I dapat memenjarakan kakak perempuannya
di sebuah biara. Dengan ini, kekuasaan di istana pun berpindah ke Peter I beserta para
pendukungnya.
Kakak dari Tsar Peter yaitu Tsar Ivan, tidak ikut serta dalam perkomplotan tadi,
dan ia tetap menjadi Tsar sampai mangkat pada tahun 1696. Pada awalnya, Tsar Peter
I mengurusi administrasi negara. Ia memberikan tanggung jawab ini kepada ibu serta
kerabat-kerabat terdekatnya.
Tahun 1697, Tsar Peter I memulai perjalanannya mengelilingi Eropa. Selama
11 bulan pertama perjalanan ini, ia bekerja di suatu galangan kapal di Belanda,
mempelajari artileri di kota Brandenburg di Jerman dan mendapat diploma "ahli senjata
api", menghadiri kelas-kelas ilmu kesehatan, menginspeksi pabrik, gudang senjata,
bengkel, dan taman botani di Inggris, serta menyelinap ke Westminster Abbey dan
mempelajari demokrasi dengan menguping debat dari para anggota parlemen Inggris.
Sejarawan Rusia Klyuchevsky percaya bahwa Peter I menguasai 14 bidang yang
berbeda karena perjalanannya ini.
Para putri Hannover dan Brandenburg menulis hal-hal berikut tentang
pertemuan mereka dengan Tsar Peter I: "Ia tampan dan memiliki perawakan layaknya
seorang bangsawan. Pikirannya tajam, jawaban yang ia utarakan cepat dan sungguh-
sungguh. Tapi sayang, semua kelebihannya ini tak membuat ia menjadi orang yang
sopan. Ia pribadi yang amat baik sekaligus amat buruk; secara moral, ia persis seperti
negara asalnya. Jika saja ia dibesarkan dengan baik, ia akan menjadi orang yang
sempurna karena memiliki banyak kelebihan." Tsar Peter I selalu meninggalkan kesan
pada siapapun yang ia temui. Segala keunikan pribadinya mulai dari kecerdasan sampai
ketimpangannya sebagai seorang penguasa serta seorang pria yang senang belajar
masih belum tergali semua.
Tsar Peter I sendiri merupakan seseorang yang amat tinggi, (tingginya tercatat
2 m lebih 10 cm), dengan perawakan yang ramping, mata yang besar serta ekspresif,
dan rambut berwarna gelap dan ikal yang jelas bukanlah sebuah wig. Saat berjalan,
Peter I tercatat memiliki gerakan yang terburu-buru, dan karena ia seseorang yang
tinggi dengan langkah yang juga panjang, iring-iringannya mesti berlari untuk
mengikutinya.
Sepanjang hidupnya, Tsar Peter I mempelajari berbagai hal yang ia anggap
penting bagi dirinya sebagai seorang yang senang belajar serta juga seorang penguasa
negara yang amat luas tapi terbelakang. Setelah menguasai berbagai ilmu, ia tidak
menyombongkan hal-hal tersebut. Seiring ia mencapai berbagai keberhasilan sebagai
seorang penguasa, ia makin mengacuhkan hal-hal seperti: upacara-upacara yang
mewah, para pelayan yang mengiringinya, serta pakaian-pakaian mewah kerajaan.
Sang Tsar sendiri justru sering menggunakan pakaian sederhana: kaftan yang lusuh,
topi biasa, sepatu yang sudah usang, serta stoking; seringkali sang Tsarina memarahi
suaminya karena pakaian-pakaian ini. Orang-orang yang melawat ke istananya -
perwakilan dari para bangsawan, pelaut, prajurit, pedagang, dan pengrajin-terbiasa
melihat Peter I memakai pakaian-pakaian sederhana tadi.
Selain acuh pada pakaian, Tsar Peter I juga mengacuhkan makanan mewah.
Karena sifatnya yang terburu-buru, ia selalu makan dengan cepat. Sang Tsar juga tak
menyukai acara penerimaan di istana, yang mengharuskannya memakai mantel
kekaisaran serta juga membawa benda-benda simbol kekuasaannya.
Di sisi lain, Tsar Peter I amat tertarik pada majelis para bangsawan yang ia
perkenalkan di Rusia. Di sana, ia tak perlu berlaku seperti seorang penguasa. Ia dapat
minum vodka dari bak mandi dari tanah liat atau bahkan dari bak mandi, merokok,
bermain catur, dan berdansa. Selain itu, sang Tsar juga tak memiliki kereta kudanya
sendiri. Bila kereta kuda diperlukan dalam suatu acara, ia akan meminjam kereta kuda
dari para pesolek istana seperti misalnya Menshikov atau Yaguzhinsky.
Tsar Peter I amat menghargai waktu, dan ia akan marah jika teralihkan dari
aktifitasnya oleh sesuatu yang "tak berguna". Sang Tsar berkata: "Saya dapat ditemui
kapan pun, selama pertemuannya tidak berisi hal-hal yang tak berguna dan menyita
waktu, yang tiap jamnya amat penting bagi saya." Tsar Peter I memulai harinya pada
pukul 3-4 pagi, lalu ia menghadiri Senat serta Kolegium, bekerja di kantor angkatan
laut, mengoperasikan alat memotong kayu di rumah, berjalan-jalan di kota St.
Petersburg sambil melihat-lihat proyek pembangunan, dan diakhiri dengan pertemuan
dengan orang-orang tertentu di sore hari.
Sifat Tsar Peter I yang aktif tercermin pada segala rencana serta perubahan yang
ia terapkan. Segala rencana dan perubahan ini mempengaruhi semua aspek kehidupan
di Rusia. Sang Tsar meletakkan dasar-dasar dari perindustrian Rusia, mengembangkan
militer profesional dengan merombak angkatan darat dan laut, membentuk alat-alat
negara yang baru, merubah kepengurusan gereja, memperkenalkan sistem provinsi
dalam administrasi negaranya, serta memperbaharui sistem perpajakan. Selain itu, ia
juga melakukan serangkaian pembaruan di bidang pendidikan seperti: mendirikan
sekolah-sekolah, perpustakaan, dan museum baru, pusat percetakan, pusat penerbitan
surat kabar, memperkenalkan angka Arab, merombak penulisan Cyrillic (tulisan khas
beberapa bangsa Slav khususnya Rusia), mengirimkan ekspedisi ilmu pengetahuan, dll.
Tak kenal lelah dalam hal mengurus negara, selama masa kekuasaannya Tsar
Peter I menyadari sesuatu tentang kehidupan seorang manusia. Ia tak mengenal konsep
seperti kelemahan pada seorang manusia dan kecenderungan pribadi. Ia juga tak
menaruh harga pada nyawa seorang manusia, bahkan pada anaknya sendiri yang
dipenjara di sebuah benteng dan akhirnya meninggal karena siksaan yang dialami di
sana.
Karena memiliki kekuasaan tak terbatas sebagai tsar Rusia, Peter I mempercayai
bahwa ia-lah yang mengetahui apa yang rakyat serta negaranya butuhkan. Akibatnya,
segala titahnya bersifat mengikat kepada seluruh negara. Sang Tsar menganggap orang-
orang yang tak menyetujui titahnya sebagai "penjahat negara." Hal ini membuatnya
seakan-akan membuatnya sebagai seorang yang intoleran serta kejam terhadap orang
lain. Akibatnya, banyak faktor pemaksaan yang terdapat dalam segala pembaruan yang
ia perintahkan. Segala pembaruan ini, meskipun memperkuat negara Rusia dalam
banyak hal, berujung pada banyak berjatuhannya korban, semakin sengsaranya
masyarakat umum, serta terjadinya perpecahan budaya.
Bukanlah suatu kebetulan bahwa pribadi Tsar Peter I sendiri beserta segala
perbuatannya menyebabkan penilaian yang campur-aduk dari orang-orang yang hidup
pada zaman tersebut maupun yang hidup setelahnya. Dalam penulisan sejarah pun,
pribadi serta segala pembaruan yang ia terapkan memunculkan penilaian-penilaian
yang kontradiktif.

Gambar 32 Lukisan P. Delaroche yang menggambarkan potret Tsar Peter I (Bogorodskaya,


2012, hal. 142)
Gambar 33 Lukisan V. Serov yang menggambarkan sang Tsar dengan iring-iringannya
(Bogorodskaya, 2012, hal. 142)
Perang Kaukasus tahun 1817-1864
Perang Kaukasus merupakan peristiwa dalam sejarah Rusia yang terjadi pada tahun
1817-1864. Pada perang ini, Kekaisaran Rusia berusaha menganeksasi daerah-daerah
di pegunungan Kaukasus bagian Utara.
Sebelum perang ini, Kekaisaran Rusia telah merebut daerah Georgia, Armenia
bagian timur, dan Azerbaijan bagian utara setelah memenangkan perang melawan Turki
Usmani dan juga Iran. Meski begitu, daerah-daerah tersebut terpisah dari daerah Rusia
yang lainnya oleh Chechnya, Dagestan, dan daerah-daerah lainnya di pegunungan
Kaukasus bagian barat laut. Kawasan ini dihuni oleh banyak bangsa yang berbeda
bahasa, budaya, serta tingkat perkembangannya. Tetapi kebanyakan dari mereka
memiliki kesamaan yaitu cinta akan kebebasan dan gemar berperang, serta anti-Rusia.
Mereka mengganggu jalur penghubung Rusia dengan daerah-daerah yang baru
direbutnya dibalik pegunungan Kaukasus.
Karenanya, Rusia mesti mengamankan kawasan sekitar pegunungan Kaukasus.
Pemerintahan Rusia juga merasa khawatir akan kebijakan dari Turki Usmani serta Iran,
yang berusaha untuk masuk kembali ke kawasan pegunungan Kaukasus, atas pengaruh
dari negara-negara Barat seperti Inggris dan Prancis. Maka dimulailah usaha Rusia
untuk menganeksasi seluruh kawasan Kaukasus.
Tahun 1817, beberapa detasemen militer Rusia yang dikomandoi jenderal A. P.
Ermolov mulai memasuki daerah Chechnya dan Dagestan, sambil membangun benteng
pertahanan. Perlawanan dari orang daerah-daerah tersebut berkembang menjadi
gerakan agama serta politik yang disebut muridisme. Inti dari gerakan ini ialah gazavat
-yang berarti perang suci melawan orang-orang kafir (yaitu Rusia, pada kasus ini).
Di daerah Dagestan, suatu imamate atau negara agama yang juga dipimpin oleh
pemuka agama mulai berkembang. Tahun 1834, negara ini dipimpin oleh seorang imam
bernama Shamil; bukan hanya pemimpin politik, tetapi ia juga seorang pemimpin
keagamaan. Shamil membentuk suatu pasukan dan memusatkan kekuasaan
administratif, spiritual, juga militer di tangannya sendiri. Di bawah kepemimpinan
Shamil, perang dengan Rusia berlangsung makin sengit. Pada tahun 1840an, Shamil
berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dan mulai menjalin hubungan dengan
Turki Usmani dan beberapa negara Eropa.
Perang Kaukasus yang berlangsung lama membuat Rusia mengalami kerugian
yang amat besar, baik dalam hal korban jiwa maupun kerugian materiil. Selama perang,
jumlah prajurit serta perwira yang gugur, tertawan, maupun menghilang mencapai 80
ribu orang. Negara pun menghabiskan uang sebanyak 10-15 juta rubel tiap tahunnya
untuk membiayai jalannya perang.
Di sisi lain, pihak orang-orang Chechnya dan Dagestan pun mengalami
kerugian yang tidak kecil. Masyarakat di sana, yang bertahun-tahun mengalami
kekejaman perang, pemerasan, pelarangan menjalankan agama, dll. mulai
meninggalkan gerakan muridisme. Karenanya, negara yang dipimpin Shamil pun mulai
runtuh dari dalam. Pada tahun 1859, negara ini sudah hilang ditelan bumi.
Pada tahun 1863-1864, pasukan Rusia sudah menduduki seluruh daerah di
sepanjang lereng pegunungan Kaukasus. Berakhirlah Perang Kaukasia, dan Rusia
menganeksasi daerah Chechnya, Dagestan, serta keseluruhan daerah pegunungan
Kaukasus bagian barat laut ke dalam kekaisarannya.
Kaum proletar di Rusia pada akhir abad ke-19 hingga
awal abad ke-20
Pesatnya pertumbuhan sektor perindustrian Rusia pada akhir abad ke-19 hingga awal
abad ke-20 dibarengi pula dengan pertumbuhan pada jumlah kaum proletar-kaum
pekerja. Pada awal abad ke-20, jumlah kaum pekerja kontrak di Rusia sudah mencapai
13 juta orang.
Adapun kaum pekerja Rusia sendiri bersifat heterogen. Pada industri berskala
besar, para pekerjanya didominasi oleh kaum proletar yang turun-temurun, maksudnya
tiap orang dari kaum tersebut sudah menjadi kaum proletar selama beberapa generasi.
Di antara kaum proletar turun-temurun, terdapat persentase kemampuan baca-tulis yang
cukup tinggi. Hal ini dikarenakan mereka sudah cukup lama kehilangan identitas
pedesaan mereka dan sudah menyesuaikan diri dengan kehidupan kota. Tetapi
mayoritas anggota kaum proletar secara keseluruhan dibentuk dari lapisan masyarakat
termiskin di Rusia, yaitu kaum tani. Karenanya, mereka belum lepas dari gaya hidup
pedesaan mereka, dan banyak di antara mereka orang-orang yang belum dapat baca-
tulis.
Satu ciri khas dari sektor perindustrian Rusia adalah jumlah pekerja yang
terkonsentrasi pada industri berskala besar. Pada awal abad ke-20, sekitar setengah dari
jumlah total pekerja di Rusia bekerja di pabrik-pabrik besar yang mempekerjakan
ribuan orang. Hal ini berpengaruh terhadap persatuan kaum proletar dalam
memperjuangkan hak-hak mereka. Saat itu, mereka hidup serta bekerja dalam kondisi
yang amat sulit.

Gambar 34 Lukisan K. Savitsky yang menggambarkan para pekerja sedang


memperbaiki rel kereta api(Bogorodskaya, 2012, hal. 145)

Jam kerja untuk pekerja pabrik pada tahun 1880an adalah 12-13 jam sehari.
Tahun 1897, suatu peraturan dikeluarkan khusus untuk mengatur hal ini: jam kerja
maksimal bagi pekerja laki-laki dewasa ditetapkan pada 11,5 jam. Peraturan ini masih
belum mendekati permintaan dari kaum proletar Rusia yaitu jam kerja 8 jam sehari,
permintaan yang dibiarkan saja oleh negara. Selain itu, upah para pekerja juga amat
rendah. Untuk pekerja wanita serta anak-anak, upahnya lebih rendah lagi: hanya 30-
40% dari upah pekerja laki-laki. Selain itu, di banyak pabrik-pabrik Rusia juga ada
sistem denda yang dikenakan pada para pekerja, dan hal ini pun menjadi sumber
ketidak-puasan dari mereka.
Para pekerja juga hampir selalu tak memiliki alat-alat keamanan dalam
pekerjaan mereka. Tetapi, menurut peraturan keluaran tahun 1903, pemilik pabrik mesti
membayar sejumlah uang ganti rugi kepada pegawai mereka yang mengalami
kecelakaan dan terluka saat bekerja. Peraturan ini mengecualikan kecelakaan yang
disebabkan oleh "niat yang tidak baik" atau "kelalaian parah" dari para pekerja yang
bersangkutan. Pengecualian ini menjadi celah yang banyak dimanfaatkan oleh para
pemilik yang tak sudi membayar ganti rugi. Maka, berkembanglah keinginan kaum
proletar agar negara memiliki sistem asuransi untuk urusan-urusan bekerja.
Para pekerja pabrik hidup dalam bangunan-bangunan mirip barak militer, yang
isinya hanya tempat tidur bertingkat 2 serta meja makan berukuran panjang. Tetapi
mereka seperti memaklumi kondisi ini, dan justru memfokuskan protes mereka pada
kurangnya hak-hak sipil 126 mendasar seperti hak membentuk perkumpulan - yang
bertujuan memperjuangkan kepentingan ekonomi mereka. Bahkan, para pekerja yang
mogok kerja dapat diberikan hukuman penjara mulai dari 2 sampai 8 bulan.
Kesemua kesulitan hidup serta kerja yang mereka alami berpengaruh terhadap
terbentuknya gerakan revolusioner dari kaum proletar. Selain itu, sejak tahun 1903,
gerakan ini sudah dipimpin oleh Partai Pekerja Sosial Demokratis (RSDLP).

126HAK-HAK SIPIL - merupakan hak-hak yang menentukan apakah seorang warga negara dapat ikut serta dalam
kehidupan politik, sosial, serta budaya di negaranya. Hak-hak sipil antara lain yaitu: hak atas kebebasan, memilih
tempat tinggal, menentukan kewarganegaraan, memiliki barang pribadi, bekerja, menuntut ilmu, dll.
Sejarah Rusia dalam bentuk kronologi

862 kebangkitan orang-orang Varangia


882 penaklukkan Kiev oleh Oleg, serta penyatuannya dengan Novgorod
masa kekuasaan Oleg, Igor, Olga, dan Svyatoslav yang merupakan
882-972
para pangeran Kiev pertama
980-1015 masa kekuasaan Pangeran Vladimir Svyatoslavovich
988 masuk Kristennya Rusia
1019-1054 masa kekuasaan Yaroslav sang Bijak
1147 Moskow pertama kali disebutkan dalam kronik Rusia
penaklukkan negara-negara di timur laut Rusia oleh pasukan Mongol-
1237-1238
Tatar pimpinan Batu Khan
penaklukkan negara-negara di barat daya Rusia serta negara-negara
1239-1242
Eropa Timur lainnya oleh pasukan Batu Khan
15 Juli pasukan Rusia pimpinan Pangeran Alexander Yaroslavovich
1240 mengalahkan pasukan Swedia dalam Pertempuran di sungai Neva
5 April pasukan Pangeran Alexander Yaroslavovich mengalahkan pasukan
1242 Jerman dalam Pertempuran di danau Peipsi
1243 terbentuknya negara Gerombolan Emas
Moskow pertama disebutkan dalam kronik Rusia sebagai suatu
1276
kepangeranan
1325-1340 masa kekuasaan Ivan Kalita
1359-1389 masa kekuasaan Dmitry Donskoy
1367 pembangunan Kremlin pertama yang terbuat dari batu di Moskow
8
September Pertempuran Kulikovo
1380
1462-1505 masa kekuasaan Ivan III Vasilyevich
1478 aneksasi Novgorod oleh kepangeranan Moskow
peristiwa "berhadap-hadapan di tepi sungai Ugra"; terlepasnya negara-
1480
negara Rusia dari jajahan Gerombolan Emas
1497 diterapkannya Sudebnik oleh Ivan III Vasilyevich
1505-1533 masa kekuasaan Vasily III Ivanovich
1533-1584 masa kekuasaan Ivan IV Vasilyevich yang Mengerikan
pernikahan pertama Ivan IV dan naiknya ia ke tahta; pertama kali gelar
1547
tsar diambil oleh seorang penguasa Rusia
1549 bersidangnya Zemsky Sobor untuk pertama kali
1552 aneksasi Kazan oleh Rusia
1556 aneksasi Astrakhan oleh Rusia
1558-1583 Perang Livonia
1565-1572 masa penerapan Oprichnina
1598-1613 Masa-masa Kekacauan
September- pembentukan milisi di daerah Nizhny Novgorod di bawah
November kepemimpinan Kuzma Minin dan Pangeran Dmitry Pozharsky;
1612 pembebasan Moskow dari pasukan Polandia-Lithuania
masa kekuasaan para tsar Romanov pertama yaitu Mikhail Fedorovich
1613-1682 (1613-1645), Alexey Mikhailovich (1645-1676), dan Fyodor
Alekseevich (1676-1682)
1649 penerapan Kode Katedral
perang antara Rusia dengan Polandia-Lithuania untuk memperebutkan
1654-1667
kawasan Ukraina
8 Januari aneksasi beberapa daerah Ukraina oleh Rusia
1654
1670-1671 pemberontakan kaum tani di bawah pimpinan Stepan Razin
kekosongan kekuasaan di Moskow; awal mula masa kekuasaan Tsar
1682 Ivan dan Tsar Peter yang masih di bawah umur, dengan Sofya sebagai
wali negara
kampanye militer yang dilancarkan Tsar Peter I untuk merebut
1695-1696
kawasan Azov
1697-1698 Tsar Peter I melawat ke negara-negara Eropa Barat
1700-1721 Perang di Utara antara Rusia dan Swedia
1703 pendirian kota St. Petersburg
kekalahan pasukan Swedia di bawah pimpinan Charles XII oleh
8 Juli 1709
pasukan Rusia dalam Pertempuran Poltava
Tsar Peter I mengambil gelar imperator; gelar tsar sekarang sudah
1721
sejajar dengan kaisar
1762-1796 masa kekuasaan Tsarina Catherine II
1768-1774 Perang Rusia-Turki
1772, 1793, Pembagian Polandia antara Rusia, Austria, dan Prusia terjadi pada
1795 tahun-tahun ini
1773-1775 terjadi pemberontakan kaum tani di bawah pimpinan E. I. Pugachev
aneksasi negara Krimea oleh Rusia, sehingga negara tersebut tidak
1783 berdaulat lagi; penandatanganan Traktat St. George, yang menandai
dimulainya aneksasi Georgia oleh Rusia
terbitnya piagam yang mengemukakan hak lebih lanjut dari kaum
1785
bangsawan
1787-1791 Perang Rusia-Turki terjadi kembali
1801-1825 masa kekuasaan Tsar Alexander I
1802 pendirian badan Kementerian di Rusia
keluarnya dekrit yang mengatur tentang kebebasan para petani yang
1803
sekarang dapat dibeli dengan uang tebusan
12 Juni-21
Perang Patriotis (perang Rusia melawan Prancis yang dipimpin
Desember
Napoleon)
1812
7
September Pertempuran Borodino
1812
21
Desember akhir dari Perang Patriotis; pasukan Napoleon terusir dari Rusia
1812
1813-1814 kampanye militer pasukan Rusia ke luar negeri (ke Eropa Barat)
November
1814-Juni Kongres Wina
1815
terbentuknya kelompok Desembris serta dimulainya kegiatan mereka
1816-1825
secara rahasia
14
Desember pemberontakan kelompok Desembris di St. Petersburg
1825
1825-1855 masa kekuasaan Tsar Nicholas I
penerapan pembaruan yang mengatur tentang pengelolaan para petani
1837-1841
yang terikat pada negara
1853-1856 Perang Krimea
1855-1881 masa kekuasaan Tsar Alexander II
30 Maret
dihapuskannya sistem serfdom di Rusia
1861
penerapan serangkaian pembaruan yang mengatur urusan-urusan
1864
yudisial, pendidikan, dan juga pendirian badan zemstvo
1864-1885 aneksasi kawasan Asia Tengah oleh Rusia
diperkenalkannya pembaruan di bidang militer Rusia, di mana masa
1874 tugas militer dirubah menjadi masa sukarela dan dapat diikuti oleh
semua warga negara Rusia
kemunculan serta mulai berkembangnya gerakan narodnik yang
1870an
bersifat revolusioner
1877-1878 Perang Rusia-Turki terjadi untuk ketiga kalinya
1881-1894 masa kekuasaan Tsar Alexander III
suatu kelompok yang memperjuangkan pembebasan kaum pekerja
1883-1903
mulai bergerak di Rusia
1891-1893 terbentuknya persekutuan antara Rusia dan Prancis
1894-1917 masa kekuasaan Tsar Nicholas II
terbentuknya persatuan dari beberapa kelompok yang berjuang untuk
1895
membebaskan kaum pekerja
terjadinya persatuan antara gerakan-gerakan neo-nasional di Rusia;
1902
terbentuknya Partai Sosialis Revolusioner
terjadi peristiwa Kongres RSDLP Kedua yang diadakan di luar negeri;
1903 hasil dari kongres tadi, berdirilah Partai Pekerja Sosial-Demokrat
Rusia
1904-1905 Perang Rusia-Jepang
ditekennya perjanjian antara Rusia, Inggris, dan Prancis, sehingga blok
1904
Entente terbentuk
1905-1907 revolusi Rusia pertama, yang bersifat borjuis-demokratis
22 Januari
Hari Minggu Berdarah
1905
gerakan protes besar-besaran mulai terjadi di berbagai daerah di Rusia;
Oktober terbentuknya Partai Kadet (Konstitusional-demokratis); pemerintah
1905 menerbitkan suatu manifesto sebagai respons terhadap gerakan protes
besar-besaran
terbentuknya Partai Persatuan Rakyat Rusia; terbitnya suatu dekrit
November
yang menghapuskan uang tebusan bagi para petani yang ingin
1905
merdeka; terbentuknya Partai Persatuan 17 Oktober
Desember muncul gerakan protes bersenjata di Moskow dan juga kota-kota
1905 lainnya
April-Juli
Duma Negara bersidang untuk pertama kalinya
1906
November P. A. Stolypin mulai memperkenalkan serangkaian pembaruan
1906 terutama di bidang pertanian
Februari
Sidang Duma Negara Kedua dimulai
1907
16 Juni Sidang Duma Negara Kedua dibubarkan, dan diperkenalkan undang-
1907 undang baru terkait pemilu; berakhirnya revolusi Rusia pertama
1907-1912 Sidang Duma Negara Ketiga
1912-1917 Sidang Duma Negara Keempat
Juli 1914 Rusia memasuki Perang Dunia Pertama
23 Februari awal mula revolusi Rusia tahun 1917
1917
Rusia menanda-tangani perjanjian Brest-Litovsk dan menyerahkan
Maret 1918 sejumlah daerah kekuasaannya ke Jerman, dan dengan ini Rusia keluar
dari Perang Dunia Pertama secara unilateral
DAFTAR PUSTAKA
Afiani, V. Yu. (2002). Россия. Хроника основных событий. IX–XX вв [Rusia:

Kronik peristiwa-peristiwa penting sejak abad ke-9 hingga abad ke-20]. Rosspen.

Barsenkov, A. S. & Vdovin, A. I. (2008). История России, 1917–2007 (Изд. 2-е)

[Sejarah Rusia, 1917-2007]. Aspect Press.

Bogorodskaya O. E. (2012). ИСТОРИЯ РОССИИ с древнейших времен до 1917

года: Учебно-методическое пособие для иностранных студентов,

обучающихся в ИГЭУ [Sejarah Russia sejak masa kuno hingga tahun 1917:

Panduan edukasional dan metodologis bagi mahasiswa asing yang belajar di

IGEU]. Ivanovo.

http://ispu.ru/files/u2/Istoriya_Rossii_s_drevneyshih_vremen_do_1917_g._dlya_

inostrannyh_studentov.pdf

Bobrova, S. P., Bogorodskaya, O. E., Budnik, G. A., Koroleva, T. V., & Sirotkin, A.

S. (2009). История России 1917 – 1945 гг: Учебное пособие [Sejarah Rusia

tahun 1917-1945: Modul latihan]. Ivanovo.

Borisovich, B. A., Vyacheslavovna, P. O., Yusufovna, K. T., Dmitrievna, Z. V.,

Viktorovna, E. N., & Mikhailovna, D. L. (2009). Отечественная история

новейшего времени: 1985–2008: учебник для вузов [Sejarah dalam negeri pada

zaman modern, tahun 1985-2008: Buku teks untuk tingkat universitas]

(Domnitskaya, M. M., Ed.). RGGU.

Danilov, A. A., Gennadievna, K. L., & Yurievich, B. M. (2008). История России с

древнейших времен до начала XXI века (9-е изд.) [Sejarah Rusia sejak masa

kuno hingga awal abad ke-21 (edisi ke-9)]. (n.p.)

Florinsky, M. T. (1953). Russia: A history and an interpretation [Rusia: Sejarah dan

interpretasinya] (2 vols.). Macmillan.


Gumilev, L. N. (2009). История Евразии [Sejarah Eurasia]. Algorithm.

Kirillov, V. V. (2008). История России: учеб. пособие для вузов [Sejarah Rusia:

buku saku untuk tingkat universitas]. Yurayt.

Mikhailova, N. V. (2010). Отечественная история: учеб. пособие для вузов

[Sejarah dalam negeri: Buku saku untuk tingkat universitas]. Knorus.

Mikhailovna, S. E. & Nikolaevna, M. A. (2017). История Отечества: учебник для

вузов (2-е изд) [Sejarah tanah air: Buku teks untuk tingkat universitas (edisi ke-

2)]. UNITY-DANA.

Munchaev, Sh. M. & Ustinov V. M. (2008). История России: учебник для вузов (4-

е изд) [Sejarah Rusia: Buku teks untuk tingkat universitas (edisi ke-4)]. Norma.

Olshtynsky, L. I., Belelyubsky, F. B., Kuchkina, V. A., Birin, A. P., Zemtsov, B. N.,

Korneev, V. V., & Churmasov, A. S. (2010). Курс отечественной истории

IX–XX веков. Основные этапы и особенности развития российского

общества в мировом историческом процессе: учебник для вузов (2-е изд)

[Perjalanan sejarah nasional sejak abad ke-19 hingga abad ke-20. Peristiwa-

peristiwa penting dalam perkembangan sejarah Rusia di konteks sejarah dunia:

Buku teks untuk tingkat universitas] (Olshtynsky, L. I., Ed.). ITRK.

Orlov, A. S., Georgiev, V. A., Georgieva, N. G., & Sivokhina, T. A. (2008). История

России: учебник (Изд. 3-е) [Sejarah Rusia: Buku teks (edisi ke-3)]. (n.p.)

Rapatskaya, L. A. (2008). История художественной культуры России (от

древних времен до конца ХХ века): учеб. пособие для вузов [Sejarah budaya

artistik Rusia sejak masa kuno hingga akhir abad ke-20: Buku teks untuk tingkat

universitas]. Academy.

Smirnova, M. I. (Ed.). (2007). Отечественная история IX – начала XXI века: курс

лекций: учеб. пособие для вузов [Sejarah dalam negeri sejak abad ke-9 hingga
awal abad ke-21: Buku teks untuk tingkat universitas]. MPEI.

Zaorskaya, I. Yu., Zotova, M. V., Demidov, A. V., Morozova, S. V., Panova, I. A.,

Sinelnikov, Yu. A., Stolyarov, A. A., & Uskova, G. I. (2004). История

Отечества с древнейших времен до начала XXI века: учеб [Sejarah tanah air

sejak masa kuno hingga awal abad ke-21: Buku teks] (Zotova, M.V., Ed.).

Astrel.

Zhukova, L.A. & Katsva, L.A. (2010). История России в датах: Справочник

[Sejarah Rusia dalam bentuk tanggal-tanggal: Sebuah buku referensi]

Prospectus.

Zuev, M. N. (2008). История России: учеб. пособие для вузов [Sejarah Rusia:

Modul untuk tingkat universitas]. Drofa.

Zuev, M. N., Chernobaev, A. A., Gorelov, I. E., & Bondarenko, A. F. (2009).

История России для технических вузов: учебник для вузов (3-е изд) [Sejarah

Rusia untuk universitas teknik: Buku teks untuk tingkat universitas] (Zuev, M.

N. & Chernobaev A. A., Eds.). Yurayt.

Anda mungkin juga menyukai