Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dea Firstca Dinialiyanti

Nim : 190110301069
Mata Kuliah : Sejarah Asia (A)
Dosen Pengampu : Mrr. Ratna Endang Widuatie., S.S M.Hum

Peradaban Asia Tengah dan Perkembangannya

Asia Tengah jika dilihat dari letak geografisnya memiliki wilayah yang
sangat luas dengan beragamnya jenis daratan yang bercorak. Contohnya saja
Taklamakani dan tanah datar meliputi rerumputan. Aktivitas penduduk Asia
tengah bermata pencaharian dominan penggembala industri, dimana penggembala
ini terletak di perkotaan. Suku pengembaranya yaitu SKITHIA (SAKA) yang
beraktivitas dari Padang Stepa Pontic (Balkan) hingga Ordhos (Mongolia) dari
abad 7 hingga 3 SM. Ras bangsa ini yaitu Kaukasoid (Europoid). Membaur
dengan kerajaan-kerajaan Iran Selatan, seperti Kerajaan Babilonia hingga ke
Kekaisaran Persia Akhaemniyah. Kehidupannya Nomaden dengan aktivitas
menggembala hewan ternak, tetapi pada akhirnya generasi akhir sudah dapat
menetap dan bertani karena bersentuhan dengan peradaban timur. Peradaban kuno
di Asia Tengah meliputi Persia Akhaemeniyah yang didirikan oleh Cyrus The
Great pada abad ke 6 SM dengan menyatukan Media dan Persia. Asia Tengah
dalam wilayah Persia mencakup bagian selatannya, seperti Parthia (Afghan dan
Pakistan), Sogdiana (Uzbek, Taji, Kyrgi dan Kazakhstan) dan Bactria (Turk,
Afghan dan Tajikistan). Di bawah kekuasaan Persia, Asia Tengah mengenal
pertanian dan membentuk desa-desa pertanian di daerah selatan. Yang kedua
Yunani- Mekdonia yang dipimpin oleh raja Makedonia Alexander The Great
dengan menaklukkan Persia pada abad ke 4 SM. Adapun kota-kota yang didirikan
yaitu Alexander Eschate (Khojand), Alexandropolis (Kandahar), Alexandria Aria
(Herat).
Selanjutnya ada Seleukia yang dipimpin oleh Seleukus Nikator menjelang
akhir abad ke 4 SM dengan wilayah kekuasaan di Babilonia hingga ke timur
mendekati India. Kekaisaran ini masih mewarisi tradisi Hellenistik dengan
dipadukan dengan kebudayaan setempat. Negara Asia Tengah modern yang
masuk ke dalam wilayah kekaisaran ini adalah Turkmenistan, Uzbekistan dan
Tajikistan. Keempat Greko Baktria yang dipimpin oleh Diodotus dengan wilayah
kekuasaannya di dekat pegunungan Hindu Kush. kelima Parthia, dimana
wilayahnya memerdekakan diri dari Seleukia. Seleukia yang pada tahun 200 SM
an mengalami kewalahan karena invasi Romawi di barat pada akhirnya tak dapat
melakukan pengawasan lagi terhadap Partawa, yang menjadi wilayah Kerajaan
Parthia. Daerah Asia Tengah yang menjadi wilayah kekuasaannya berada di kota
kuno Mihrdartkert (Turkmenistan). Yang terakhir Sasanian Kekaisaran ini
sebagian besar menempati negara Iran dan meluaskan wilayahnya ke barat hingga
mencaplok wilayah Romawi dengan beberapa pertempuran, kemudian hingga
Kazakhstan ke utara dan ke timur hingga ke sebagian Pakistan dan India.
Pemimpinnya, Ardhasis I mendirikan kekaisaran ini memanfaatkan kemunduran
Parthia pada 224 M. Kebudayaan Persia yang lama tumpang tindih oleh invasi
Yunani, kemudian dibangkitkan lagi bersamaan dengan budaya Romawi.
Peradaban kuno Asia tengah tidak terlepas dari awal masuknya islam yang
dimulai dari :
 Masa Kekhalifahan Khulafaur Rasyidin (632-661), berhasil meluaskan
wilayah hingga Afrika Utara dan Asia Tengah.
 Masa Kekhalifahan Bani Umayyah (661-750). Berhasil menaklukkan
Transoxianna yang akhirnya menjadi pusat islamisasi di Asia Tengah
hingga Rusia dan Cina.
 Masa Kekhalifahan Bani Abbasiyah (750-1528). Asia Tengah menjadi
pusat ilmu pengetahuan dengan lahirnya ilmuwan-ilmuwan muslim.
Perkembangan peradaban Islam di Asia tengah sangat berkaitan dengan
peradaban yang terjadi di wilayah Persia. Ira M Lapidus mengatakan bahwa Islam
pertama kali tersebar di wilayah ini diakibatkan karena adanya penaklukan Arab
terhadap Iran dan Transoxiana serta perpindahan para kaum sufi dari wilayah
perkotaan menuju ke wilayah padang rumput. Oleh karena itu apa yang dikatakan
Ira M Lapidus menandakan bahwa penaklukkan bangsa-bangsa lainnya oleh arab
sebagai awal dari persebaran agama Islam ke berbagai wilayah di penjuru Dunia.
Pada Abad ke-13 adalah abad kegelapan bagi Islam di Asia Tengah karena invasi
Mongol. Pada mulanya kekuasaan mongol sangat anti terhadap islam karena
banyak pemimpin mongol yang beragama Budha dan kristen. Akan tetapi, Islam
tetap bertahan atas usaha dakwah yang dilakukan oleh tarekat-tarekat sufi yang
banyak menarik masyarakat masuk Islam dan bahkan penguasa mongol. Bangsa
mongol pertama kali melakukan penyerangan terhadap Islam yaitu pada saat
Dinasti Abbasiyah di tahun 616 H. Tepat di tahun 1219 M pasukan Mongol
memasuki wilayah Khawarizmi yang merupakan kota pertama kali dihancurkan
dengan dibakarnya seluruh isi kota tersebut. Pemimpin Khawarizmi pada saat itu
adalah Sultan Alauddin, namun beliau tewas pada saat melakukang penyerangan
balik terhadap bangsa mongol karena kalah kuat dengan senjata yang dilakukan
oleh pasukan mongol pada saat itu.
Pada 1219- 1258 M bangsa Mongol dipimpin oleh Jengis Khan dan Kulagu
Khan di Asia tengah. Saat Jengis Khan memimpin bangsa mongol, ternyata ia
Khan bertemu dengan Jalaludin Khawarizm di Kota Gaznah dan berhasil menang
atas pasukan mongol. Di sisa akhir umurnya, pada 1227 M. Jengis Khan membagi
wilayah kekuasaanya kepada 4 anaknya. Wilayah ini dibagi menjadi 4 bagian :
Juchi (Siberia Barat dan Stepa Qipchaq) , Chagatai (Transoxania hingga
Turkestan), Ogedey (Pamirs dan Tien Syan), dan anak terakhir Tuli (Mongolia).
Pada tahun 1258 M, gelombang kedua kekuasaan mongol di wilayah Asia Tengah
dibawah pimpinan Khulagu Khan. Saat itu kota dibawah kepemimpinan Khalifah
Al-Musta’shim tidak kuasa menahan serangan giliran pasukan Khulagu Khan.
Para penduduk terbunuh dengan cara yang mengenaskan sehingga hal ini
menandakan berakhirnya Dinasti Abbasiyah oleh pasukan Khulagu
Khan.Sebelum wafat Hulagu Khan pada 1265, ternyata ia sempat melanjutkan
perjalanan menaklukan Baghdad dan meruntuhkan pusat kekhalifahan Islam.
Daerah yang dapat ditaklukkan Hulagu Khan, membentuk Dinasti Ilkhanate di
sekitar wilayah Persia.
Pasca perang dunia II Islam telah menjadi bagian dari Negara Uni Soviet,
pada saat itu Pemerintah Uni Soviet membagi wilayah Asia Tengah menjadi
bagian yang terpisah. Stalin mendirikan Uzbekistan dan Turkmenistan pada tahun
1924, Tajikistan pada tahun 1929 dan Kazakhstan dan Kyrgyzstan pada tahun
1936. Negara tersebut diciptakan bukan sebagai tanggapan atas permintaan rakyat,
namun atas kehendak Moskow. Uni Soviet memiliki alasan politik yang jelas
untuk membentuk apa yang sebelumnya dikenal sebagai Turkistan menjadi lima
republik baru. Yang pertama didasarkan pada kebijakan pembagian dan aturan
yang jelas. Moskow tidak menginginkan terciptanya Turkistan Islam menjadi
republik tunggal di bawah Uni Republik Sosialis Soviet. Moskow sangat
menentang dalam menangkal semua bentuk identitas Islam yang ada di wilayah
ini dan mencari penggantinya dengan usaha untuk membentuk loyalitas kepada
republik baru dan ideologi Marxis yang baru dibuat. Tahun 1991 Uni Soviet
mengalami keruntuhan dan berubah menjadi Rusia. Saat itu juga negara yang ada
di Asia Tengah sebenarnya dapat membebaskan diri namun dikarenakan tidak ada
pergerakan nasional untuk mencapai kemerdekaan bersama. Terlepas dari hal
tersebut Islam menjadi Pengaruh terkuat ketika Asia Tengah masih tidak berpisah
bersama Rusia dikarenakan adanya rasa setia terhadap suku, keluarga dan agama
yang pada akhirnya melebur dalam adat istiadat sebagai identitas.
.

Anda mungkin juga menyukai