Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN EVALUASI INSTALASI GAWAT

DARURAT

BULAN JUNI 2020

KLINIK UTAMA PKU MUHAMMADIYAH PURBALINGGA

JL. KOLONEL SUGIRI, GANDASULI, BOBOTSARI PURBALINGGA 53353

Telp. (0281) 758808, E-mail. Pkumuh_pbg@yahoo.co.id


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan cepat dan tepat dalam memberikan  pelayanan kesehatan tentunya
jugatidak terlepas dari sebuah unit yang menangani kegawatdaruratan dan di rumah
sakit biasakita kenal dengan nama dan istilah Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
IGD atau Emergency Room adalah salah satu bagian di rumah sakit yang
menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera yang dapat
mengancam kelangsungan hidupnya. Di IGD dapat ditemukan dokter dari berbagai
spesialisasi bersama sejumlah perawat dan juga asisten dokter.
Pertolongan pertama merupakan pertolongan secara cepat dan bersifat sementara
waktu yang diberikan pada seorang yang menderita luka atau terserang penyakit
mendadak. Tujuan yang penting dari pertolongan pertama adalah
memberikan perawatan dan pelayanan kesehatan yang akan menguntungkan pada
orang-orang tersebut sebagai persiapan terhadap penanganan lebih lanjut lagi nantinya
bila memang diperlukan. Untuk itulah pentingnya mengenal kriteria pasien gawat
darurat, pasien gawat tidak darurat, pasien tidak gawat tidakdarurat untuk bisa
menjalankan triage di IGD.
Bila dihubungkan dengan dunia keperawatan maka kita akan mengenal
akan pelayanan keperawatan gawat darurat. Yang dimaksud dengan pengertian
pelayanan keperawatan gawat darurat adalah adalah pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu dan metodologi keperawatan gawat darurat yang berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif ditujukan kepada klien / pasien
yang mempunyai masalah aktual atau resiko yang disertai kondisi lingkungan yang
tidak dapat dikendalikan. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dikembangkan
sedemikian rupa sehingga mampu mencegah kematian atau kecacatan yang mungkin
terjadi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Sebagai sarana evaluasi pelayanan Klinik Utama PKU Muhammadiyah
Purbalingga yang terselenggara di setiap unit terutama di Instalasi Gawat
Darurat.
b. Sebagai acuan pengembangan pelayanan mutu pelayanan Instalasi Gawat
Darurat Klinik Utama PKU Muhammadiyah Purbalingga sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan masayarakat
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja Instalasi Gawat
Darurat di Klinik Utama PKU Muhammadiyah Purbalingga
b. Sebagai acuan dalam pengembangan pelayanan Instalasi Gawat Darurat sesuai
dengan yang dibutuhkan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup evaluasi pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi beberapa
aspek yang tertuang dalam pedoman pelayanan Instalasi Gawat Darurat, yaitu :
1. Evaluasi ketenagaan/SDM
Evaluasi dilakukan terhadap sumber daya yang tersedia melalui analisa jadwal
dan kehadiran, meliputi tingkat beban kerja, tingkat keterlambatan, tingkat
pergantian jadwal, dan lain-lain
2. Evaluasi sarana dan prasarana
Meliputi kegiatan yang berhubungan dengan kelengkapan fasilitas dan tingkat
kerusakan serta tingkat kebutuhan pasien terhadap sarana yang telah ada.
3. Evaluasi kinerja unit
Meliputi evaluasi terhadap tingkat kunjungan pasien di instalasi rawat inap
4. Evaluasi kegiatan logistik
Meliputi evaluasi kegiatan perencanaan sampai pengadaan serta
pendistribusiannya.
5. Evaluasi Kegiatan Rapat
Meliputi evaluasi kegiatan rapat bulanan yang dilakukan Instalasi Gawat Darurat.
6. Evaluasi pengendalian Mutu
Melakukan evaluasi terhadap indikator mutu di Instalasi Gawat Darurat untuk
menilai mutu pelayanan yang ada di unit.

D. Batasan Operasional
Evaluasi yang tertuang dalam laporan bulanan meliputi segala hal yang berkaitan
dengan pelayanan Instalasi Gawat Darurat sesuai dengan pedoman pelayanan yang
telah ada.
E. Landasan Hukum
1. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang – Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Undang – Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
586/Menkes/SK/IX/2009 Tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah
Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor: 836/Menkes/Sk/VI
2005 tentang pedoman pengembangan manajemen kinerja perawat dan bidan
BAB II
LAPORAN BULANAN INSTALASI GAWAT DARURAT

A. PROFIL RUANGAN IGD


Jumlah ruangan

No Nama Ruangan JumlahTempatTidur


1. P1 (GD) 2
2. P2 (GTD) 1
3. P3 (TGDT) 1
4. P4 (DOA) 0
TOTAL 4

Keterangan : Hijau = P1 GD ( Gawat Darurat)


Kuning = P2 GTD, DTG (Gawat Tidak Darurat)
Merah = P3 TGTD (Tidak Gawat +Tidak Darurat)
Hitam = P4 DOA (Meninggal)

B. KETENAGAAN
Kondisi ketenagaan saat ini

Pendidikan
No Jabatan Jumlah
D3 S1 NERS
1. Ka. Unit - 1 - 1
2. PJ IGD - - - -
3. Kepala shift 3 - - 3
4. Pelaksana 5 - - 5
TOTAL 9

Kajian kebutuhan tenaga berdasarkan kondisi yang ada :


No Sift Jumlah
1. Pagi 3
2. Siang 2
3. Malam 2
4. Libur 2
TOTAL 9

Pengorganisasian:
Kepala Unit : Ginanjar Mushlih, S.Kep
Kepala Ruang
Penanggung jawab Shif :
Shif Pagi : Supirman, Amd.kep
Shif Sore :Reni Eko H, AMK
Shif Malam :Lukman Permana Adi, Amd. Kep
1. Martono, Amd. Kep; PJ Logistik IGD
2. Indriyani, Amd. Kep ; PJ. Rumah tangga
3. Novi Kurniawati, Amd. Kep; PJ Obat
4. Widit Lupita sari Amd. Kep; PJ Administrasi Dan Data
5. Awal Haryanto Nugroho, Amd. Kep; PJ Alkes
C. JUMLAH KUNJUNGAN

Jenis Rawat
No Umum BPJS jumlah
kunjungan jalan
1. Dalam 325 325

2. Bedah 76 76

3. Anak 52 52

4. Obgyn 5 5

5. Perinatologi - -

6. Saraf 40 40

7. DOA 3 3
8. ORTO 34 34

9. Urologi 15 15

10. Jantung 15 15

11 Poli umum 288 288

JUMLAH 853

D. ANGKA KESAKITAN DAN TUKERAN DINAS PERAWAT IGD

No Tanggal Nama Sakit/tukaran dines Jumlah hari

3.

E. DIKLAT DAN ETIKA


a. Kebutuhan pelatihan yang diperlukan berdasarkan kebutuhan ruangan
- Pelatihan BTCLS
- Pelatihan asuhan keperawatan
- Pelatihan K3LH
b. Etika
 Disiplin kerja
Untuk kedisiplinan kerja semua perawat IGD sudah mengikuti peraturan rumah
sakit.
- Tukaran dinas :
- Izin tidak masuk kerja :
- Sakit :
- Pulang lebih awal :
- Cuti Tahunan : 8 hari ( 3 Orang)
 Seragam kerja
Untuk seragam kerja sudah sesuai dengan peraturan rumah sakit.
Untuk perawat dan bidan yang baru masih memakai seragam.
Senin : Seragam Kotak-Kotak Biru
Selasa : Seragam Coklat Tua
Rabu : Putih dan Kekei, Merah Maron untuk sift Siang dan Malam IGD
Kamis : Hijau Batik
Jumat : Biru Batik
Sabtu : Batik Bebas
Minggu : Batik Bebas

c. Komunikasi
Komunikasi lebih ditingkatkan lagi, baik komunikasi perawat dengan dokter,
perawat dengan perawat, perawat dengan pasien atau keluarga pasien. Setiap akan
melakukan tindakan apapun dimohon untuk meminta izin atau persetujuan dari
pasien maupun keluarga pasien.

F. KONDISI INVENTARIS RUANGAN

No Nama alat Jumlah Kondisi Keterangan


1. Nebulizer 1 1 baik
2. Termometer Akurat
1
Infra Red
3 EKG 1 Error di V1
4. Suction 1 Baik
5. Tensimeter 1 Baik
6. Monitor 1 Baik
7. Strecher 1 Baik
8. Sterilisator 1 Kurang Baik
9. Minor Set 1 Baik, 2 Kurang
3
Baik
10 Duk 0
0
.
11 Kulkas Baik
1
.
12 Tabung O2 Baik
18
. Besar
13 Tabung 02 3 Baik
. Kecil
14 Regulator O2 6, 1 rusak Rusak ( patah )
7
.
15 Stetoskop Kurang Baik
1
.
16 Easy Touch Baik
1
. GCU
17 Thermometer Rusak
1
. Air Raksa
18 Pen light Baik
1
.
19 Bed Pasien baik
4
.
20 Tiang Infus 0Baik
3
.
21 Thermometer Baik
1
. digital

Pengajuan sarana dan prasarana

No Nama alat jumlah


1. Stetoskop 1
3. Amubag anak 1
4. Regulator O2 3
5. Bed transfer pasien 2
6. Bed IGD 5
7. Saturasi O2 Portebel 2
8. Minor Set 3
9. Apron 3
10. Goggle 2
11. Sepatu boots 2
12. Easy Touch GCU 1
13. Tensimeter
1
Digital/Manual

G. RENCANA KERJA BULAN MEI


- Mengadakan pertemuan berkala setiap bulan
- Penambahan Alkes
- Pelatihan BTCLS Bagi yg belum mengikuti
- Menerapkan kedisiplinan perawat di unit IGD
- Meningkatkan kebersihan dan kerapian di unit IGD
- Menerapkan program peningkatan keamanan dan kenyamanan terhadap pasien
- Membuat laporan rekapitulasi bulanan di unit IGD
- Membuat jadwal tiap bulan
- Pengajuan pelatihan PPGD/PPGD- ON/BCLS/BTLS (untuk bidan dan perawat)
dan GELS/ACLS/ATLS (untuk dokter umum IGD)
- Membagikan kuesioner kepuasan pelanggan kepada setiap pasien yang akan
pindah ruangan atau pulang

H. KENDALA
Pelayanan rumah sakit yang berkualitas hendaknya ditunjang oleh sumber
daya manusia yang memadai maka Klinik Utama PKU Muhammadiyah
Purbalingga membutuhkan tenaga pelaksana yang memiliki kemampuan /
kompetensi dan sertifikasi sesuai dengan standar pelayanan. Mengingat
keterbatasan anggaran pendidikan dan pelatihan yang dimiliki Klinik Utama PKU
Muhammadiyah Purbalingga, maka peningkatan kualitas SDM yang ada masih
kurang memadai.
Jumlah SDM Klinik Utama PKU Muhammadiyah Purbalingga belum
memenuhi ketentuan standar ketenagaan tentunya bila dibandingkan dengan
standar pelayanan yang berlaku apabila disesuaikan dengan rasio kesesuaian
kapasitas tempat tidur yang ada dan peningkatan jumlah dan jenis pelayanan.
Tingginya kasus yang tidak dapat ditangani RS harus dirujuk ke RS rujukan
dengan fasilitas lebih lengkap, membutuhkan penambahan dan pemenuhan
kebutuhan akan sarana dan prasarana pelayanan terutama alat kesehatan, obat-
obatan dan bahan habis pakai maupun sarana transportasi rujukan. Peningkatan
jumlah kunjungan dan kasus tidak sesuai dengan peningkatan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan, hal ini juga mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang
diberikan.
Berlakunya SIMRS di PKU Muhammadiyah Purbalingga dengan jumlah
tenaga yang kurang jika tidak ditambah tenaga perawat membuat petugas
kewalahan saat kondisi IGD sedang banyak pasien, mengingat sekarang
meningkatnya kunjungan pasien ke PKU Muhammadiyah Purbalingga

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN


Penyusunan laporan ini merupakan salah satu bentuk laporan kinerja kegiatan
pelayanan di Klinik Utama PKU Muhammadiyah Purbalingga dan memberikan
masukan-masukan sebagai dasar dalam Penyusunan Rencana Kerja serta Rencana
Strategi di Klinik Utama PKU Muhammadiyah Purbalingga selanjutnya.
Klinik Utama PKU Muhammadiyah Purbalingga sebagai salah satu Klinik
yang akan berevolusi menjadi Rumah Sakit pada Pemerintahan Daerah Kabupaten
Purbalingga memerlukan dukungan yang kuat dari Seluruh elemen masyarakat dan
pemerintah berkaitan dengan penyusunan rencana pengembangan, pelaksanaan
program dan kegiatan serta evaluasi pelaksanaan kegiatan yang berkesinambungan.
Dengan demikian, diharapkan Klinik Utama PKU Muhammadiyah Purbalingga akan
menjadi rumah sakit rujukan yang berkualitas dan dapat dimanfaatkan dengan
optimal oleh masyarakat Kabupaten Purbalingga khususnya dan Kabupaten sekitar
pada umumnya.
Kondisi yang menjadi masalah pada Instalasi Gawat Darurat adalah kurang
maksimalnya pelayanan dikarenakan tugas tersebut terbagi dengan Rawat Inap, poli
umum serta jumlah perawat yang berkurang dengan adanya satu perawat yang
dirolling ke unit lain. Sehingga jika salah satu unit tersebut terjadi penumpukan
pasien petugas menjadi tidak bisa bekerja secara maksimal. Melihat kondisi tersebut
perlu adanya penambahan SDM pada unit Instalasi Gawat Darurat agar kerja petugas
menjadi maksimal. Tidak hanya masalah di petugas tetapi juga di alat yang ada di
ruang Instalasi Gawat Darurat yang kurang memadai juga sehingga perlu adanya
penambahan alkes untuk ruang Instalasi Gawat Darurat sebagai penunjang dalam
pelayanan di Instalasi Gawat Darurat.
Kesimpulan dari pengumpulan data kunjungan pasien Instalasi Gawat Darurat
pada bulan Januari 2020 sebanyak 461 pasien. Jadi pada bulan Febuari 2020
kunjungan pasien IGD mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat disampaikan semoga bisa menjadi
bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat
Klinik Utama PKU Muhammadiyah Purbalingga

Purbalingga 29 juni 2020


Kepala unit IGD

Ginanjar Mushlih S.Kep

Kasi Keperawatan

Ade Febrianti Amd.Kep

Pelayamam Medis

Dr.Jamaludin

Anda mungkin juga menyukai