Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL

EFEKTIVITAS VISUAL INSPEKSI DENGAN ACETIC ACID DAN


VISUAL INSPEKSI DENGAN LUGOL’S IODIN UNTUK SKRENING
MASSA PREMALIGNAN DAN MALIGNAN DARI SERVIKS

Mata Kuliah: Keperawatan Maternitas 2


Dosen Pengampu: Mukhoirotin, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh: Kelompok 10


A (7317028)
B (7318008)
C (7318026)
D (7318041)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG
2020

Analisis Jurnal Page ii


LEMBAR PERSETUJUAN

Analisis Jurnal Oleh : Kelompok 10


Judul : “Efektivitas Visual Inspeksi Dengan Acetic Acid Dan
Visual Inspeksi Dengan Lugol’s Iodin Untuk
Skrening Massa Premalignan Dan Malignan Dari
Serviks”

Telah disetujui untuk dipresentasikan di kelas

Disetujui Oleh :

Pembimbing

Mukhoirotin, S.Kep.,Ns., M.Kep


NIY: 11020901083

Analisis Jurnal Page iii


LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa:


Kami mempunyai kopi dari makalah ini jika makalah yang dikumpulkan hilang atau
rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain
kecuali yang telah dituliskandalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang
membuatkan makalah ini untuk kami.
Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia
mendapatkan sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

……………., tanggal, bulan, tahun

No. Nama Nim Tanda Tangan Mahasiswa


1
2
3
4
5
6

Analisis Jurnal Page iv


KATA PENGANTAR

Puji syukur dan Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
analisis jurnal dengan judul “Efektivitas Visual Inspeksi Dengan Acetic Acid Dan
Visual Inspeksi Dengan Lugol’s Iodin Untuk Skrening Massa Premalignan Dan
Malignan Dari Serviks” yang merupkan tugas mata kuliah Keperawatan
Maternitas 2 Program Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu
Jombang.
Makalah ini dapat tersusun atas bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu
pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Pujiani S.Kep.,Ns., M.Kes, selaku dekan FIK unipdu Jombang.
2. Khotimah, S.Kep.,Ns.,M.Kes, selaku Kaprodi S1 Keperawatan.
3. Mukhoirotin, S.Kep.,Ns., M.Kep., selaku Koordinator Mata Kuliah
Keperawatan Maternitas 2.
4. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Merupakan suatu kehormatan bagi penulis apabila pembaca dapat
mengkritisi tulisan serta memberi masukan yang berharga demi perbaikan tulisan
ini.

Jombang, April 2020


Penulis,

Kelompok 10

Analisis Jurnal Page ii


DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................................. i


Kata Pengantar……………………………………………………………....... ii
Daftar Isi …………………………………………………….......................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………….... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Tujuan ..………………………………………………………... 3
BAB 2 PEMBAHASAN ............................………………………………… 4
2.1 Diskripsi Kasus ........................................................................... 4
2.2 Pertanyaan Klinis (PICO) ........................................................... 4
2.3 Strategi Pencarian Data Base ...................................................... 5
2.4 Analisis Jurnal ............................................................................. 6
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 7
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 7
3.2 Saran .......................................................................................... 7
Daftar Pustaka ................................................................................................... 8

Analisis Jurnal Page ii


Analisis Jurnal Page iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker serviks merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas wanita
di dunia. Menurut WHO, tiap tahun di seluruh dunia 490.000 perempuan di
diagnosa menderita kanker serviks (80% terjadi di negara berkembang) dan
240.000 diantaranya meninggal dunia. Di Indonesia, ditemukan 41 kasus baru
setiap hari dan 20 diantaranya meninggal dunia. Indonesia merupakan negara
dengan jumlah penderita kanker servik terbanyak di dunia.
Pada tahap awal, penyakit kanker servik ini tidak menimbulkan gejala
yang mudah diamati. Oleh karena itu, seseorang wanita yang sudah aktif
secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua
tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya
dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit
dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang
berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta
penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul,
maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam
berkemih, serta pembesaran ginjal.
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang
berusia antara 35-50 tahun, terutama yang telah aktif secara seksual sebelum
usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan
risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan
yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun. Kanker leher rahim
juga berkaitan dengan jumlah partner seksual. Semakin banyak partner
seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker
leher rahim. Sama seperti jumlah partner seksual, jumlah kehamilan yang
pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi
kanker leher rahim. Pap smear adalah pemeriksaan yang aman, simple dan

Analisis Jurnal Page 1


tidak invasive dan metode efektif untuk mendeteksi perubahan nonkanker,
prekanker, cancer pada servik. Selain Pap smear terdapat metode skrening
alternatif dengan menggunakan asam asetat (cuka) yang relatif lebih mudah
dan lebih murah dilakukan atau disebut pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual
dengan Asam Asetat), dan visual inspeksi dengan lugol’s iodin (Visual
Inspection with Lugol’s Iodin/VILI). Jika hasil tes pada metode sebelumnya
baik Pap smear ataupun IVA menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan,
dilanjutkan dengan prosedur kolposkopi. Pada pemeriksaan Kolposkopi bila
didapatkan hasil tidak normal, dilanjutkan dengan biopsi untuk pemerisaan
Histopatologi. Histopatologi merupakan gold standar untuk pemeriksaan
cancer.
Pengobatan kanker servik akan lebih efektif jika dilakukan pada
stadium pre-invasif. Oleh karena itu deteksi dini (skrening tes) untuk
mengatahui adanya kanker serviks sangat penting. Mengingat pentingnya
skrening tersebut maka skrening yang digunakan hendaknya mempunyai
sensitivitas serta akurasi yang baik dan disesuaikan dengan setting setempat.
Makalah ini dibuat berdasarkan Evidence Base yang ditemukan untuk
membandingkan efektivitas Pap smear dengan visual inspection dengan acetic
acid (VIA) dan visual inspection dengan lugol’s iodin untuk skrening massa
lesi premalignan dan malignan dari servik..

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarakan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
dalam makalah ini adalah apakah visual inspeksi dengan acetic acid dan
visual inspeksi dengan lugol’s iodin seefektif pap smear untuk skrening
massa premalignan dan malignan dari serviks ?.

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk melakukan analisis
jurnal pada artikel ilmiah yang bertujuan untuk membandingkan efektifitas
pap smear, visual inspeksi dengan acetic acid dan visual inspeksi dengan

Analisis Jurnal Page 2


lugol’s iodin untuk skrening massa dari lesi premalignan dan malignan dari
serviks.

Analisis Jurnal Page 3


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Diskripsi Kasus


Ny. Ulfa umur 45 tahun datang ke poli kandungan RSUD “J” dengan
keluhan nyeri, keputihan dan perdarahan. Dari hasil anamnesa : klien
mengatakan keputihan dan perdarahan terjadi sejak 6 bulan yang lalu,
keputihan berbau dan perdarahan terjadi setelah berhubungan dengan
suaminya. Dari keluhan tersebut diagnosa medis mengarah pada kanker
serviks. Untuk menegakkan diagnosis penyakit tersebut, dokter meminta
bantuan perawat untuk mempersiapkan pemeriksaan Pap Smear. Pemeriksaan
ini hanya bisa dilakukan oleh seorang gynekologis/dokter terlatih, hasil dari
pap smear tidak segera diketahui. Dokter ingin mencari alternatif tes lain
yang bisa dilaksanakan oleh tenaga kesehatan baik perawat ataupun bidan
terlatih dan hasilnya segera bisa diketahui serta biayanya terjangkau oleh
pasien dan RS dengan keterbatasan sumber daya. Alternatif yang bisa
dilakukan untuk menegakkan diagnosis kanker serviks selain dengan pap
smear adalah pemeriksaan dengan visual inspeksi dengan acetic acid dan
visual inspeksi dengan lugol’s iodine, tapi dokter belum yakin akan spesifitas
dan sensitivitas dari pemeriksaan tersebut. Perawat ingin memberi masukan
kepada dokter bahwa ke-dua pemeriksaan tersebut hasilnya langsung bisa
diinterpretasi dalam waktu 1-2 menit, dan biayanya juga terjangkau namun
perawat belum mengetahui seberapa efektif pemeriksaan dengan visual
inspeksi dengan acetic acid dan visual inspeksi dengan lugol’s iodine
dibandingkan dengan pemeriksaan pap smear.

2.2 Pertanyaan Klinis (PICO)


Apakah visual inspeksi dengan acetic acid dan visual inspeksi
dengan lugol’s iodin seefektif pap smear untuk skrening pada pasien kanker
serviks ?

Analisis Jurnal Page 4


Berdasarkan pertanyaan klinis tersebut maka dibuat PICO
P = Pasien
I = Visual inspeksi dengan acetic acid, visual inspeksi dengan lugol’s, pap
smear
C = Pemeriksaan histopatologi
O = kanker serviks

2.3 Strategi Pencarian Data Base


1. Pencarian artikel dilakukan pada PUBMED dengan mengetik
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
2. Memasukkan kata kunci patient AND visual inspection, artikel yang
muncul sebanyak 1608 artikel.
3. Menambahkan kata kunci AND pap smear, artikel yang muncul
sebanyak 36 artikel.
4. Selanjutnya menambahkan kata kunci AND cancer cervix, artikel yang
muncul sebanyak 19 artikel.
5. Pencarian artikel dibatasi dengan :
 Fre Full Text, artikel yang muncul sebanyak 6 artikel.
 Tahun ( 5 tahun terakhir), artikel yang muncul sebanyak 5 artikel.
 Languge (English), artikel yang muncul sebanyak 5 artikel.
6. Dari 5 artikel tersebut semua sesuai dengan pertanyaan klinis dan artikel
yang dipilih berjudul “Comparative Study of Effetiveness of Pap Smear
Versus Vesual Inspection with Acetic Acid of Pap Smear and Visual
Inspection Lugol’s Iodine for Mass Screening of Premalignant and
Malignant Lesion of Cervix”.

Catatan: untuk tugas analisi jurnal mahasiswa yang diambil 3 jurnal


yang temanya sama.

Analisis Jurnal Page 5


2.4 Analisis Jurnal
1. Jurnal Pertama
a. Tujuan Penelitian
b. Hasil Penelitian
c. Kelebihan Penelitian
d. Kekurangan Penelitian
e. Penerapan Hasil Penelitian di Lapangan
2. Jurnal Kedua
a. Tujuan Penelitian
b. Hasil Penelitian
c. Kelebihan Penelitian
d. Kekurangan Penelitian
e. Penerapan Hasil Penelitian di Lapangan
3. Jurnal Ketiga
a. Tujuan Penelitian
b. Hasil Penelitian
c. Kelebihan Penelitian
d. Kekurangan Penelitian
e. Penerapan Hasil Penelitian di Lapangan

Analisis Jurnal Page 6


BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Skrening pada kanker serviks, selain dapat dilakukan dengan
pemeriksaan pap smear dapat dilakukan pemeriksaan visual inspeksi
dengan asetic acid (VIA) dan pemeriksaan visual inspeksi dengan lugol’s
iodine (VILI).
2. Pemeriksaan visual inspeksi dengan asetic acid (VIA) dan pemeriksaan
visual inspeksi dengan lugol’s iodine (VILI) mempunyai sensitivitas
sebanding dengan pap smear.
3. Pemeriksaan visual inspeksi dengan asetic acid (VIA) dan pemeriksaan
visual inspeksi dengan lugol’s iodine (VILI) lebih murah, hasilnya bisa
langsung diinterpretasi dan dapat diaplikasikan pada pelayanan kesehatan
dengan keterbatasan sumber daya tetapi bisa juga dilakukan pada pusat-
pusat pelayanan kesehatan dengan perlengkapan lebih baik.
4. Prosedur pemeriksaan visual inspeksi dengan asetic acid (VIA) dan
pemeriksaan visual inspeksi dengan lugol’s iodine (VILI) lebih mudah
sehingga dapat dilkukan oleh perawat atau bidan terlatih.

3.2 Saran
1. Tenaga kesehatan hendaknya menerapkan pemeriksaan visual inspeksi
dengan asetic acid (VIA) dan pemeriksaan visual inspeksi dengan lugol’s
iodine (VILI) sebagai alternatif untuk skrening kanker serviks.
2. Tenaga kesehatan hendaknya mempromosikan pentingnya deteksi dini
kanker serviks dengan melakukan skrening secara rutin, sehingga bila
diketahui menderita kanker serviks pada stadium dini maka angka
kesembuhannya lebih tinggi dibandingkan jika diketahui menderita
kanker serviks pada stadium lanjut.

Analisis Jurnal Page 7


DAFTAR PUSTAKA

Avinash Agrawal SC, Sharma H, Bansal A, Gutch M, Jain N. (2012).


Comparative Study of Effetiveness of Pap Smear Versus Vesual Inspection
with Acetic Acid of Pap Smear and Visual Inspection Lugol’s Iodine for
Mass Screening of Premalignant and Malignant Lesion of Cervix. Indian
Journal of Medical and Paediatric Oncology/Juli-Sep 2012/Volume
33/Issue 3. Diakses Tanggal 5 April 2013.

Glasziou P, Del Mar C, Salisbury J. (2012). Buku Kerja Evidence-Based Practice.


Secon Edition. Center for Academic Publising Service. Yogyakarta.

Analisis Jurnal Page 8

Anda mungkin juga menyukai