Bisnis Rumahan Hasil Jutaan PDF
Bisnis Rumahan Hasil Jutaan PDF
Bisakah?
Dulu saya mikirnya juga begitu. Mana bisa? Kalau mau rupiah ya kerja.
Berangkat pagi, pulang petang, pegal-pegal, penghasilan pas-pasan. Ada yang
mengalami?
Ya, kalau di rumah saja biasanya buat istirahat atau tidur doang saja. Cari
nafkah ya harus keluar rumah. Siapa yang mikirnya kayak ginian? Banyak khan yang
ngacung jari.
Sampai akhirnya dunia berubah, maka cara cari nafkah pun berubah. Ada yang
namanya online. Kayak namanya yang bisa memahami ini, belajar ini, memanfaatkan ini
maka nafkahnya akan on, rezekinya juga on. Mau atau mau banget?
Kalau ngandalin bisnis offline, Apalagi di saat saya menulis ebook ini, saat
wabah virus corona sebagai pandemi dimana-mana. Dimana banyak tempat makan,
restoran, atau bisnis food and baverage (makanan dan minuman) yang modelnya dine
in atau makan di sana, banyak yang tutup. Bahkan diambang bangkrut.
Ya, pada sepi, apalagi dengan ada pemerintah setempat yang menggunakan
kebijakan PSBB alias Pembatasan Sosial Berskala Besar. Banyak toko, warung,
restoran, kafe bahkan mall pun dipaksa tutup. Lalu gimana dong biar yang dirumahkan,
dipulangkan bisa tetap menghasilkan rupiah?
Inilah online. Selamat datang di dunia online. Kalau paham ini, insyaallah nafkah
tetap on. Kalau masih mengandalkan offline, hati-hati off. Lalu baiknya gimana? Mulai
pelan-pelan belajar online. Offlinenya tetap jalan, tapi diimbangi dengan online
dimulai, dikencengin, ditekunin.
Uniknya dunia online ini bisa dilakukan dimana-mana. Kita berpindah-pindah pun
bisnis tetap bisa berjalan alias on. Dan uniknya lagi bisa 24 jam nonstop. Wow!
Modalnya hanya kuota, fisiknya boleh jadi hape saja, dan keahliaannya hanya tulisan,
gambar dan video. Bisa ini, insyaallah modal besar untuk go online, go jutaan mengalir
ke rekening Anda.
Nah, dengan ciri tadi, bisnis ini bisa banget dijalankan di rumah, dari rumah.
Jadi dari rumah menghasilkan rupiah, bisa hasilkan jutaan, bukan bo’ongan, bukan
isapan jempol, bukan pula pepesan kosong. Saya sendiri dan mitra-mitra bisnis saya
sudah menekuni 3 sampai 4 tahun ini menjalankan bisnis online di rumah, dari rumah.
Mulai dari yang Anda punya. Sudah punya hape? Bagus. Ada
kuota? Bagus. Bisa WA? Bagus. Bisa WA Call? Bagus. Bisa
komen di WA Story orang. Bagus. Ada FB dan IG? Bagus. Nah
itu sudah modal. Cukup banget.
Memang awalnya nggak biasa, dipaksa aja sampai bisa. Memang ini kebiasaan
baru nanti disana insyaallah ada nafkah baru. Memang awalnya pertama nggak
menghasilkan, namun kalau ditekuni, ketagihan dan hasilnya bisa jadi jutaan bahkan
lebih.
Jadi jangan mengaku gaptek. Alias gagap teknologi. Memang ini ilmu baru yang
banyak orang nggak mau mempelajari hal itu. Kalau masih ngeyel gaptek, itu artinya
kita nggak mau belajar, nggak mau berbenah. Hati-hati lama-lama nafkah bisa pudar
dan musnah. Hanya mereka yang terus belajar, berbenah, insyaallah nafkahnya makin
besar dan berlimpah.
Intinya mau belajar. Titik!
Saya mau cerita saja, modal hape Anda itu sudah cukup untuk mulai jualan dari
rumah. Yang pasti niatkan hape kita untuk pengganti kantor Anda, ruko Anda, bisnis
Anda. Kalau bisa satu hape khusus buat bisnis. Lebih bagus! Jangan dicampur sama
yang pribadi, keluarga, pertemanan. Jangan! Harus dipisahkan!
Saya sering mendapat keluhan di grup WA belajar yang saya bina, eh dia minta
keluar karena hapenya kepenuhan. Terus saya tanya, emang rezekinya sudah penuh?
Memang sudah lunas hutang? Memang sudah umrah dilaksanakan? Memang sudah dari
bisnis menghasilkan jutaan bahkan puluh juta?
Jawab sendiri. Jadi harus siap sedia dulu hape buat senjata perang Anda. Kalau
hape sudah siap, berarti Anda sudah siap menang, siap rezeki jutaan.
Begini modal hape sudah ada, niat belajar sudah punya, maka sekarang tinggal
action bagaimana dari rumah bisa menghasilkan rupiah.
Siap? Kalau untuk menghasilkan jutaan dari kerja, maka Anda salah baca ebook.
Saya hanya mengajarkan apa yang saya lakukan, saya dan mitra-mitra bisnis saya
alhamdulillah sudah banyak yang menghasilkan jutaan hanya dari bisnis rumahan.
Kalau sudah siap, maka mau tidak mau Anda harus segera JUALAN!
Walah! Kok disuruh jualan sih? Malu! Hehehe… Lebih malu mana ngutang sama
jualan? Di luar sana banyak orang nggak malu ngutang, tapi disuruh jualan, malu nggak
karuan. Ini khan aneh!
Ada lagi kalau jualan katanya nggak lancar ngomongnya. Tapi kalau ngutang kok
lancar jaya ya? Hehehe…
Lalu ada yang bilang. Haduh aku nggak bakat!
Dari dulu semua orang se-Indonesia, se-Nusantara juga nggak bakat jualan.
Karena nenek moyang kita adalah pelaut. Hehehe… Ingat lagu anak TK khan? “Nenek
moyangku, seorang pelaut…..”
Nah, kalau jualan insyaallah cepat kaya dadakan, kalau nggak jualan, mending
ke laut aja. Ups!
Saya sendiri memaknai jualan adalah sebagai jalan saya bisa bantuin orang. Jadi
jualan itu bantuin orang, nolongin orang. Mulia atau mulia banget?
Ada orang nggak bisa masak, lalu kita buka usaha katering makanan dan
langsung dianter ke rumahnya. Bahkan sekali masak bisa untuk sepuluh tetangga. Lalu
kita telepon ke tetangga-tetangga untuk sekalian pesan dengan harga sekian rupiah.
Mau alhamdulillah, nggak mau terus cari yang mau. Pasti ada! Kalau begini, sangat
membantu atau membantu banget? Tetangga nggak perlu repot-repot masak, kita pun
dapat rupiah dari jualan katering ke tetangga.
Ada orang nggak punya mesin cuci. Biaya listrik tinggi. Tapi pengen tetap
pakaian bersih dicuci dan wangi. Akhirnya ada bisnis laundry yang pakaian kotor
dijemput bahkan pakaian sudah bersih diantar kembali. Mulia atau mulia sekali? Jadi
jualan, bisnis itu membantu yang lainnya.
Jadi kalau jualan niatnya untuk membantu orang, insyaallah nggak ada rasa malu
lagi. Dibeli alhamdulillah, belum dibeli, niat kita sudah berpahala karena membantu
sesama. Jadi masih untung, nggak perlu bingung.
Nah, kadang orang itu disuruh bisnis mikirnya sudah produksi dulu. Bikin kebab,
bikin ini-itu, bagus sih. Kalau tenaga kuat dan memang rasanya enak. Namun bikinnya
sudah capek banget. Belum lagi nggak jago jualan. Akhirnya stok barang numpuk nggak
laku. Pusing khan!
Saran saya buat pemula, sudah jualan aja yang ada. Selama itu halal dan legal,
ya jajal! Jadi tekuni sampai rekening tebal. Sudah gitu aja. Jadi kita punya energi
100% kita curahkan buat penjualan. Insyaallah mudah dapat penghasilan sampai
jutaan. Kalau terbagi sama produksi, yang ada letih dan lelah.
Mau produksi sendiri atau jualan langsung adalah pilihan bebas Anda. Silahkan
menentukan pilihan. Namun kalau boleh saya saran, ya langsung jualan agar segera jadi
penghasilan!
Begini, nanti saya ajarkan bagaimana teknis jualan pakai WA, pakai telpon
bahkan sampai closing. Namun sebelum itu dijalankan, pikirkan dulu bisnis dan produk
apa yang akan dijalankan agar hasilnya bisa jutaan.
Saya dulu pernah jualan roti. Ambil dari tetangga Rp 4 ribu saya jual Rp 5 ribu.
Berapa untungnya? Yup bener, Rp 1 ribu. Kalau pengen hasil Rp 1 juta saja sebulan
harus jualan berapa ya?
Berarti Rp 1 juta dibagi Rp 1 ribu hasilnya 1.000 roti harus saya jual. Wuih,
banyak kali! Ini kalau saya tekunin, susah jadi jutaan. Jualan 1.000 roti sebulan itu
sudah kebayang gimana lelahnya, gimana penolakannya dan gimana capeknya!
Saya sehari saat itu bisa jualan 20 roti. Jadi kalau sebulan 30 hari, untung saya
adalah Rp 1 ribu kali 20 roti kali 30 hari. Totalnya Rp 600 ribu. Belum sampai Rp 1
juta tuh! Jadi yang ada lelah namun hasilnya tak seberapa. Mengerti!
Karena ada orang jual keripik. Per keripik untungnya Rp 3 ribu. Saya bilang
bagus! Lalu dia sudah capek banget jualan sebulan laku 100 keripik. Wow banget lho
ini. Berarti sehari laku 3 keripik. Kalau sebulan sudah untung Rp 3 ribu kali 100 total
Rp 300 ribu. Think! Pikir! Antara capeknya dan untungnya. Capek, capek, capek dan
yang didapat cepek, cepek, cepek, alias Rp 300 ribu.
Nah ini ada orang jual British Propolis, sebulan hanya jualan 100 botol saja.
Untung per botol Rp 70 ribu. Berapa keuntungannya sebulan? Rp 70 ribu kali 100 botol
jadinya Rp 7 juta. Wow! Ini baru jutaan. Lebih gedhe dari gaji PNS di daerah. Padahal
jualan 100 keripik dan 100 British Propolis itu capeknya sama, tapi hasilnya beda.
Dan kalau di online, jualannya harus produk premium seperti British Propolis
ini. Kalau jualannya produk yang gampang dicari di pasaran, kenapa harus cari di online.
Misal mau cari spidol, buku tulis, yang gampang dicari di sekitar rumah ya ngapain
harus beli online susah-susah.
Langsung saja ya. Pertama hape sudah khusus buat jualan. Sekarang cek berapa
jumlah kontak temen-temen Anda? Saran saya harus tembus di angka 10 ribu. Kalau
belum tambah!
Dulu saya save seperti ini sampai 5.000 database pertama gegara hape saya
memorinya rendah, jadi sering demam hapenya. Alias panas. Hehehe… Saran saya cari
yang memorinya hape itu minimal 4 giga. Lebih juga oke!
Kedua saya mau tanya, kalau baru kenal langsung Anda jualan, kira-kira gimana?
Menyebalkan bukan! Itulah kita. Kebanyakan langsung nyerang, langsung jualan.
Makanya ditolak mentah-mentah dan sakitnya tuh disini.
Jadi di awal-awal kita harus rajin komen. Jangan heran nanti Anda pun juga
rajin dikomen. Intinya interaksi, insyaallah nanti berbuah transaksi. Perhatikan juga
cara penulisan komen. Pastikan obral emoticon senyuman agak banyak. Minimal ada
tiga.
Ketiga, ini yang lebih penting. Perbaiki foto profil Anda. Foto yang profesional.
Jangan gambar hewan, kucing atau binatang lainnya. Khan kita orang. Jadi pakai foto
kita yang paling terang, paling bagus. Jangan juga foto selfie dengan bibir
dimonyongin. Apalagi kualitas hapenya jelek lagi. Hadeh! Nanti orang jadinya nggak
percaya dan akhinya enggan beli. Kalau Anda ada foto di luar negeri atau bersama
tokoh atau artis, lebih bagus lagi. Pasang yang kayak gini.
Nah, tiga itu lakukan dulu. Karena ilmu jualan di WA yang saya jalani itu
mengalir saja. Banyakin interaksi, banyakin kita kepo (penasaran dan peduli) sama dia,
dan bangun percakapan yang ada tiga poin di bawah ini :
1. Pacing
2. Digging
3. Leading
Apaan tuh? Pacing itu banyak menyamakan diri kita dengan calon pembeli. Misal
dia foto di Bali. Kita bilang, “Bali itu bagus ya!” Walaupun kita belum pernah kesana.
Googling aja. Boleh juga tanya-tanya, “Sudah ke Kuta, Kintamani atau Bedugu?” Untuk
bahan obrolan. Kalau dia di profil WA-nya sama anaknya, kasih komen, “Wah lucu
banget ya anaknya, semoga jadi anak yang sholeh ya.” Jadi pacing sama kayak pancing,
pancing dia untuk suka ngobrol dengan kita. Jangan banyak debat dan jangan banyak
bangun perbedaan! Sukai dia, tulus mau berteman sama dia. Sip ya.
Jangan sampai kayak saya melakukan kesalahan besar. Apa itu? Kebetulan saya
punya teman SMA. Dan banyak yang seusia saya ini sudah menikah dan punya anak.
Lalu saya kepoin status temen saya ini. Bahkan saya riset di IG dan FB nya, sukanya
apa, kerja dimana, dan tahu banget tentang dia kekinian lah. Lalu saya todong aja,
British Propolis Green ini bagus lho buat stamina anakmu. Eh, ternyata dia belum
nikah. Lhadalah!
Harusnya sebelum nembak ke anaknya, saya harus tahu statusnya masih single
atau sudah married. Anaknya berapa, usia berapa. Jelas! Saya waktu kepoin itu hanya
fotonya di tempat kerja aja, ternyata dia suka ngaji, dan ya itu tadi, saya belum
digging, menggali. Ingat penjual yang baik bukan yang banyak membual, tapi banyak
bertanya, digging, menggali, sehingga bisa membawa solusi buat calon pembeli.
Lalu terakhir leading. Leading ini sudah saling kenal, sudah tahu kebutuhannya,
lalu kita mencoba untuk nge-lead alias memimpin melakukan penawaran. Jadi
menyerang itu karena kita sudah full persiapan, tahu juga apa yang harus diserang
duluan.
Bahkan saya pernah ada calon pembeli yang mau sholat istikharah dulu. Maka
saya berani bilang, “Insyaallah saya bantu sholat istikharah juga semoga Allah makin
memantapkan Anda beli.”
Jadi yakin bulat-sempurna, pembeli ini beli. Makanya kalau jualan itu pastikan
produknya bagus. Jangan ngasal dan abal-abal. Kalau pembeli menyesal, dia nggak akan
beli ulang. Apalagi jadi pelanggan. Malah dia akan menceritakan ke minimal sepuluh
orang kalau produk kita jelek. Mau? Kalau saya nggak mau.
Jadi dari segi mutu kalau skala satu sampai sepuluh, minimal nilainya delapan
atau sembilan. Saya sendiri jualan British Propolis, alhamdulillah produk dari Inggris
negara maju, harga premium, dan saya siap garansi 100% uang kembali jika diminum
rutin 21 hari dan tidak terjadi peningkatan kesehatan. Pastikan juga izin-izin seperti
BPOM, Halal MUI juga punya seperti yang British Propolis miliki. Nah kalau jualannya
kayak gini, tenang kita.
Satu lagi tips dari saya, kasih batas waktu kalau menawarkan. Plus kasih hadiah
jika sesuai batas waktu tersebut. Misal, “Kalau transferannya hari ini atau besok,
saya kasih GRATIS ongkir. Spesial buat Bunda! ”. Atau bisa juga kasih hadiah
lain yang kita stok banyak dan kalau beli banyak harganya murah. Misal saya pernah
sediakan tumbler. Kalau beli satu harganya Rp 25 ribu. Kalau beli 100 harganya Rp 10
ribu saja. Saya stok langsung 100 tumbler. Berhubung margin jualan British Propolis
sangat besar per botol Rp 70 ribu, jadi masih bisa dikasih hadiah tumbler senilai Rp
25 ribu, padahal beli grosir harganya hanya Rp 10 ribu. Paham ya.
Alhamdulillah ada yang baru gabung dua minggu, belum sebulan sudah bisa
jualan 100 botol Wuih!
Sekarang ilmu ini sudah sampai di tangan Anda. Hape di tangan Anda sebagai
modal pun juga sudah punya. Kuota juga ada. Tinggal action Anda. Silahkan kalau
bermitra bisnis dengan kami monggo, silahkan. Dengan yang lain pun juga silahkan.
Yang penting segera mantabkan hati untuk jualan dan siap-siap dapat penghasilan
sampai jutaan. Syukur-syukur sampai puluh juta.
Dan sebagai penutup, saya pengen Anda beneran bisa hasil jutaan. Harus ada
kemauan kuat. Misal untuk kebutuhan rumah tangga Anda, bayar utang atau untuk
ibadah umrah. Saran saya nggak usah pusing lagi. Jualan insyaallah solusinya.
Misal dari jualan Anda sekali untung adalah Rp 70 ribu. Maka kalau pengen
penghasilan Rp 2,1 juta sebulan artinya Anda tinggal jualan 30 botol. Kelar sudah.
Jika Anda punya hutang, pusing mikirin, besarnya Rp 14 juta. Maka per botol
kalau untungnya 70 ribu, maka Anda jualan 200 botol, utang lunas, merdeka.
Insyaallah 200 botol bisa dijual dalam 3 sampai 4 bulan buat pemula.
Bahkan saya sudah hitung-hitung kalau mau berangkat umrah dan butuh dana
Rp 21 juta, artinya kalau per botol untungnya lagi-lagi Rp 70 ribu, jadi tinggal jualan
300 botol. Dan insyaallah bisa dicapai dalam 10 bulan saja. Artinya per bulan hanya
jualan 30 botol konsisten, istiqomah. Insyaallah 10 bulan kemudian ada Rp 21 juta
untuk berangkat umrah.