MIRINGITIS AKUT
Disusun Oleh:
Yolanda Yasinta Ina Tuto, S.Ked
(1508010035)
Pembimbing:
dr. M. A. Sri Wahyuningsih, Sp.THT-KL
i
1
BAB 1
PENDAHULUAN
timpani.1
Gejala klinis dari miringitis akut dibagi menjadi beberapa tipe yaitu tipe
bulosa, tipe hemoragik, dan tipe granulomatosa. Tipe bulosa memiliki gejala klinis
berupa adanya pembentukan bulla berisi cairan serous. Tipe hemoragik memiliki
gejala berupa kemerahan yang nyata pada membran timpani. Tipe granulomatosa
memiliki gejala berupa adanya jaringan granulasi yang menggantikan lapisan luar
dari membran timpani dan tipe ini sangat jarang ditemukan. Terdapat juga tipe
Etiologi pasti dari miringitis akut masih belum diketahui. Miringitis akut
dapat disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Streptococcus pneumoniae atau jenis
Staphylococcus. Miringitis akut dapat juga disebabkan oleh infeksi virus seperti
virus Influenza dan Herpez zooster. Jamur dan otitis ekstema juga bisa menjadi
BAB 2
2
TINAJUAN PUSTAKA
bundar dan cekung. Bagian atas disebut pars flaksida (membran Sharpnell),
sedangkan bagia bawah pars tensa (membran propria). Bagian tengah dari
membran terdapat umbo yang merupakan gambran dari manubrium os. Maleus.
Bagian atas dari membran terdapat penonjolan dari bagian brevis maleus.2,3
melekatnya tangkai maleus dan lapisan mukosa pada bagian dalamnya. Namun
pada bagian superior prosesus lateralis maleus, tidak terdapat lapisan fibrosa
sehingga hal ini menyebabkan membran timpani daerah ini menjadi lemas
Pembagian lebih detail tentang lapisan membran timpani adalah pars tensa
a. Lapisan lateral; merupakan bagian dari epitel meatus auditori eksternus yang
b. Lapisan supepitelial; terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdapat pembuluh
c. Lapisan tengah; merupakan lapisan jaringan fibrosa yang terdiri dari serat
kolagen. Bagian lateral, serat kolagen tersusun radier dan bagian medial serat
3
kolagennya tersusun sirkuler. Bagian radier dari lapisan ini merupakan tempat
bulla pada miringitis bullosa yaitu pada lapisan subepitelial (B). (U=Umbo,
A=Anulus)2
epitel dan lapisan mukosa pada lapisan supepitelial dan submukosa. Pembuluh
Pembuluh darah mukosanya berasal dari cabang timpani arteri maxilaris interna
dan cabang stilomastoid dari arteri aurikularis posterior. Pembuluh darah vena
4
pararel dengan arteri. Pada membran timpani yang sehat, tidak akan tampak
pembuluh darah kapiler, tetapi pada kondisi terjadinya infalamasi atau anak
tampak kemerahan.2
(Arnold’s Nerve) mensarafi bagian lateral dari membran timpani. Cabang timpani
Membran timpani merupakan batas antara telinga bagian luar dan tengah.
Membran timpani yang sehat akan tampak translusen, keabuan dan mobile. Dari
bagian umbo akan tampak suatu reflek cahaya (cone of light) ke arah bawah yaitu
pada pukul 7 untuk membran timpani kiri dan pukul 5 untuk membran timpani
kanan. Reflek cahaya ini merupakan cahaya dari luar yang dipantulkan oleh
membran timpani.3
dengan prosesus longus maleus dan garis tegak lurus dari garis tersebut pada
depan dan bawah-belakang. Kepentingan klinis dari pembagian ini adalah untuk
timpani yang transparan dan tipis. Tampak umbo dan refleks cahaya pada arah
konduksi suara menuju telinga tengah. Suara yang dihantarkan oleh membran
permukaan membran timpani yang 25 kali lebih besar dari dasar landasan tulang
kali lebih tinggi dari volume lingkungan oleh gerakan tulang pendengaran. Pada
saat yang sama, membran timpani membentuk suatu pelindung dengan jendela
labirin yang melingkar untuk melawan suara langsung. Membran timpani secara
tidak langsung juga berfungsi melindungi struktur lunak pada telinga. Peran
membran timpani dan musculus tensor timpani adalah meredam gelombang suara
yang kuat sehingga tidak diteruskan ke telinga dalam dengan kekuatan yang
sama.6
7
timpani. Miringitis berasal dari bahasa latin “myrinx” yang berarti membran
timpani tanpa disertai efusi telinga tengah jika ditemukan maka diagnosisnya
adalah Otitis Media Akut. Namun, pada beberapa klasifikasi, miringitis akut
diartikan sebagai inflamasi akut pada membran timpani yang terjadi sendiri atau
Angka kejadian dari akut miringitis tidak banyak diketahui. 1-16% angka
kejadian miringitis akut disertai otitis media akut. Mayoritas usia adalah usia 2-8
tahun dan disertai dengan otitis media akut. Pada orang dewasa, kondisi ini dapat
terjadi dengan atau tanpa otitis media akut. Laki-laki dan perempuan terkena
penyakit membran timpani dengan frekuensi yang sama. Semua usia dapat
terinfeksi.2,7
pada membrane timpani (miringitis primer) atau sebagai efek dari proses
inflamasi jaringan yang berdekatan dari telinga luar atau tengah (miringitis
8
sangat berbeda, dan mereka memerlukan perawatan yang berbeda. Karena itu,
atau serumen yang tidak berhasil, seperti serangga hidup, atau mungkin
jaringan granulasi.
9
Miringitis juga dapat menjadi konsekuensi dari otitis eksterna akut virus.
Miringitis eksema dapat terjadi pada kasus eksim dermal saluran akustik
eksternal.
EAC.
merupakan manifestasi dari cidera mekanik membran timpani atau reaksi jaringan
non-spesifik karena proses infamasi yang terjadi pada jaringan didekatnya baik itu
yang salah sehingga melukai membran telinga dan memicu reaksi peradangan
lokal pada membran. Membran akan menjadi lebih tebal karena pembengkakan
membran timpani dan infiltrasi sel inflamasi ke dalam lapisan tersebut. Infiltrasi
bulla pada permukaan luar membran timpani. Miringitis dapat ditemukan pada
10
kasus-kasus iritasi tahap awal dari otitis media akut dengan kausa bakteri maupun
virus.2,6
Pada miringitis karena otitis media akut atau otitis eksterna, peradangan
terjadi di daerah yang dekat dengan membran timpani. Studi histologi dari
miringitis sangat kurang, tetapi dapat dibayangkan bahwa awal penyakit reaksi
telinga tiba-tiba yang cukup berat. Otalgia disertai rasa berdenyut. Nyeri biasanya
didalam telinga namun pada beberapa kondisi dapat menyebar ke ujung mastoid,
tengkuk, rahang bawah hingga ke wajah. Nyeri dapat menetap satu hingga dua
hari namun perasaan tidak nyaman pada telinga sudah dialami beberapa hari
sebelum merasa nyeri. Nyeri tidak banyak berkurang walaupun setelah bulla
tersebut ruptur. Membran timpani biasanya kembali kedaan normal dalam dua
atau tiga minggu jika tidak terjadi ko-infeksi. Pasien dengan miringitis akut juga
radang terutama menjadi warna merah dan timbulnya satu atau lebih bula yang
berisi cairan baik yang bening maupun yang purulen atau bahkan darah. Lokasi
bulla paling banyak terjadi pada sisi posterior atau posteroinferior membran
11
timpani atau pada dinding kanalis posterior. Jika bulla pecah maka debris
serosanguineus akan keluar dan jika terjadi infeksi kembali, maka discharge atau
cairan tersebut akan menjadi purulen. Peningkatan suhu tubuh biasanya terlibat
dalam perjalanan awal miringitis. Sebagian besar kasus, bulla hanya terjadi dalam
2.7. Diagnosis
2.7.1. Anamnesis
nyeri pada daerah telinga yang onsetnya 2-3 hari. Nyeri seperti tertusuk dan
berdenyut. Nyeri ini disebabkan karena miringitis terjadi pada membran timpani
yang memiliki saraf sensoris dan pada tipe bullosa, nyeri lebih hebat karena
pembentukan bulla terjadi pada area yang memiliki banyak syaraf dan pembuluh
membedakan atau mengetahui adanya ototits media akut atau tidak. Riwayat
trauma pada saluran telinga akibat membersihkan telinga perlu ditanyakan dan
Pemeriksaan Lain
pendengaran.
2.8. Tatalaksana
penting dilakukan terutama jika ada otitis eksterna. Jika status membran tidak
diketahui terjadi perforasi atau tidak, maka irigasi telinga tidak perlu
dilakukan.
Non-medikamentosa
Anjurkan pasien untuk bed rest atau istirahat total dengan mungurangi
Medikamentosa2,8
Lini pertama
- Amoksisilin
Dewasa = 3x500mg
- Ciprofloxacin
Lini kedua
dosis rendah dapat diberikan berupa Prednison 40-60 mg/hari (single dose)
pada pagi hari selama satu minggu lalu di tapering off perlahan.
2.9. Komplikasi
2.10. Prognosis
Prognosis pada pasien baik jika penanganannya lebih dini dan tepat. Jika
BAB 3
16
KESIMPULAN
Miringitis akut terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe bullosa, tipe hemoragik dan
tipe granulomatosa, dan tipe deskuamasi. Etiologi dari miringitis akut masih
belum diketahui. miringitis akut dapat berdiri sendiri dan dapat pula disertai
Gejala klinis dari miringitis akut yang dominan adalah nyeri menusuk dan
berdenyut pada telinga tanpa didahului oleh infeksi saluran pernapasan bagian
pemeriksaan fisik telinga ditemukan tanda radang pada membran timpani. Tipe
bulosa disertai dengan pembentukan bulla pada membran timpani, tipe hemoragik
yang menggantikan lapisan kulit luar dari membran timpani dan bagian anterior
eksterna atau otitis media akut. Prinsip pengobatan pada miringitis akut adalah
menjaga agar tidak terjadi perforasi pada membran. Pasien disarankan untuk
dapat meningkatkan risiko pecahnya bulla pada membran timpani. Pasien juga
menghindari asap rokok, minum obat teratur, dan kontrol untuk melihat hasil
17
dosis rendah dan antibiotik. Pada miringitis akut dengan infeksi sekunder
BAB 4
18
PENUTUP
diagnosis, dan tatalaksana. Diharapkan dengan referat ini dapat menjadi pedoman
dalam menangani kasus miringitis akut yang ditemukan, serta dapat menambah
DAFTAR PUSTAKA
19