Anda di halaman 1dari 36

Oleh : Ida Subardiah P

PENGERTIAN

 Masuknya seorang penderita ke RS, atau masa


selama di RS (Dorland, 2000)
 Merupakan suatu proses yg menyebabkan seorang
anak dirawat di RS, apakah secara terencana, akibat
kegawatan atau trauma, dimana kondisi ini membuat
anak pd semua usia & kel-nya mengalami stress, &
melakukan proses adaptasi trhdp lingkungan yang
baru (Ball & Bindler, 2003; Gunarsa, 1992;
Hockenberry & Wilson, 2007)
MANFAAT HOSPITALISASI
 Menyembuhkan anak dari sakit
 Memberikan kesempatan kpd anak untuk mengatasi
stress & merasa kompeten dlm menghadapi kondisi
tersebut
 Lingkungan RS menyediakan pengalaman sosialisasi
baru bagi anak yg dpt memperluas hubungan
interpersonal
 Manfaat psikologis memperkuat perilaku koping
keluarga & memunculkan strategi koping baru
(Hockenberry & Wilson, 2007)
CARA MENINGKATKAN MANFAAT
PSIKOLOGIS
 Membantu mengembangkan hubungan orangtua &
anak
 Menyediakan kesempatan belajar
 Meningkatkan penguasaan diri
 Menyediakan lingkungan sosialisasi
STRESS & RESPON ANAK TERHADAP
HOSPITALISASI
Anak mengalami kerentanan terhdp krisis
penyakit & hospitalisasi yg disebabkan
karena :
 Stress perubahan status kes & lingkungan rutin
 Anak memiliki sejumlah keterbatasan koping
mekanisme untuk mengatasi stress
lanjutan

Stressor terbesar dari hospitalisasi


 Perpisahan dari orangtua/yang dicintai
 Takut karena ketidaktahuan
 Kehilangan kontrol & autonomi
 Cidera tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan,
nyeri, dan mutilasi
 Takut akan kematian
lanjutan

Respon anak terhadap stress dipengaruhi :


 Usia perkembangan
 Pengalaman yang lalu dengan penyakit, perpisahan,
atau hospitalisasi
 Kemampuan koping yang dimiliki
 Keseriusan diagnosa
 Adanya support sistem
Reaksi & Mekanisme Koping
Orangtua Dipengaruhi
 Seriusnya penyakit
 Pengalaman sebelumnya
 Prosedur medis
 Adanya suport sistem
 Kemampuan koping sebelumnya
 Adanya stress lain dalam keluarga
 Pola komunikasi dalam keluarga, agama,
kepercayaan dan adat
Respon Saudara Kandung
Marah
Benci
Cemburu
Merasa bersalah

TakutTertular
Usia
Kedakatan hubungan dg yang sakit
Kurang Informasi Tentang Penyakit yang diderita saudara
Perubahan Perilaku Orangtua
lanjutan

Stressor dan respon anak terhadap


hospitalisasi meliputi :
 Cemas karena perpisahan
 Kehilangan kontrol
 Cidera fisik & nyeri
Fase Kecemasan Karena
Perpisahan

 Fase protes
 Fase putus asa (Despair)
 Fase menolak/menyesuaikan diri (Denail/
Detachment)
Tahap Protes
 Menangis kuat
 Menjerit
 Menendang
 Berduka
 Marah
Tahap Putus Asa
 Tangis anak mulai berkurang
 Murung, diam, sedih, apatis
 Tidak tertarik dengan aktifitas sekitarnya
 Menghisap jari
 Menghindar kontak mata
 Berusaha menghindar dari orang yang mendekati
 Kadang anak tidak mau makan
Tahap Menolak
 Secara samar anak seakan menerima perpisahan
(pura-pura)
 Anak mulai tertarik dengan sesuatu disekitarnya
 Bermain dengan orang lain
 Mulai membina hubungan yang dangkal dengan
orang lain
 Anak mulai terlihat gembira
Respon Sesuai Dengan Usia
Todler
- Meminta agar orangtua tetap disampingnya
- Memeluk orangtua
- Tempertantrum
Lanjutan...
Prasekolah
- Menolak makan
- Sukar tidur
- Merengek pada orangtua
- Menarik diri
- Mengekspresikan marah secara tidak langsung
Lanjutan...

Sekolah
- Mudah tersinggung/marah walaupun orangtua
didekatnya
- Menarik diri
- Tidak mampu berhubungan dengan teman
sepermainan
- Menolak kehadiran saudara kandung
Lanjutan...
Remaja
- Sulit berpisah dengan orangtua dan suasana rumah
- Takut kehilangan kontak dengan teman
Kehilangan Kendali
 Bayi: Paling penting terbentuknya trust

 Toddler: Anak merasa gagal dan kurang percaya diri

 Pra sekolah:
- Pembatasan aktifitas
- Perubahan rutinitas dan ketergantungan
Lanjutan...
 Sekolah
- Adanya kejadian yang melukai perasaan
- Ketakutan
- Ketidakmampuan fisik
- Kematian
- Kehilangan status dalam kelompok
Trauma Fisik Dan Nyeri
Bayi
- Menangis kuat dan mata tertutup
- Menarik diri
- Menghentak-hentakkan tangan
- Menggeliat
Lanjutan...
Prasekolah
- Ekspresi verbal
- Menangis kuat dan menjerit
- Menghindar stimulus eksternal sebelum sampai
kepada dirinya
Lanjutan...
Sekolah
- Sama dengan anak pra sekolah tetapi sudah lebih
dapat mengembangkan kognitif
- Anak perempuan mengekspresikan nyeri berlebihan
Lanjutan...
Remaja
- Sering bertanya tentang penyakit
- Menarik diri
- Menghindar dari orang lain
- Bertanya tentang tindakan medis dan keperawatan
Lanjutan...
Todler
- Menangis
- Menutup mulut
- Membuka mata lebar-lebar
- Bertingkah laku agresif
Dampak Hospitalisasi
Anak Sakit goncangan psikis hambatan kefaalan
(psikofisiologik)psikosomatik

Segera diatasi

Reaksi negatif & irasional (tercekam rasa khawatir yang


berlebihan/overanxious)
Dampak Jangka Pendek
Anak melakukan penolakan terhadap
perawatan & pengobatan yang diberikan

 Lamanya hari rawat


 Memperberat kondisi
 Kematian
DAMPAK JANGKA PANJANG
Ketakutan & kecemasan

Gangguan emosional

Tahap pertumbuhan & perkembangan anak


Hasil Penelitian
 Menyebabkan kesulitan, kemampuan membaca
buruk, kenakalan & riwayat pekerjaan tidak stabil
pada usia remaja (Douglas,1975)
 Resiko gangguan bahasa & perkembangan
keterampilan koognitif (Hewen, 1996)
Perubahan Peran Keluarga
 Orangtua : menghapuskan perhatian pada anak sakit

 Saudara : sibling rivalry

 Anak Sakit : hilangnya status anak dalam keluarga/


kelompok sosial
Prinsip Perawatan
 Mencegah/meminimalkan perpisahan
 Kurangi pembatasan pergerakan
 Tingkatkan kebebasan bergerak
 Mempertahankan rutinitas anak
 Meminimalkan cidera
 Pengkajian nyeri
Intervensi
Intervensi keperawatan yang atraumatik
 Aspek psikologis : selalu menerangkan apa yang
terjadi, jangan menjanjikan tidak sakit pada saat
dilakukan prosedur apabila prosedur menyakitkan,
melibatkan keluarga.
 Aspek lingkungan : buat suasana lingkungan yang
tidak menyakitkan
Lanjutan...
 Restrain : gunakan seminimal mungkin
 Sakit : jangan menunda pemberian obat setelah
operasi
 Operasi : hospital tour
 Penjahitan luka : gunakan anestesi lokal,
gunakan jarum kecil, penutup
luka sesuai besarnya luka
Lanjutan...
 Pengambilan darah : seminimal mungkin,
gunakan krim anestesi 1 jam sebe
lumnya, pilih lanset yang tepat.
 Injeksi : IM gunakan krim anestesi, pilih
jarum yang kecil, pilih tempat
penusukan yang ototnya besar,
bila memungkinkan ganti oral.
Kesimpulan
Perawat perlu mengetahui dampak hospitalisasi

Membantu mengurangi/menghilangkan perasaan nyeri

Anda mungkin juga menyukai