Anda di halaman 1dari 4

Tinjauan Pustaka

Hubungan antara keracunan timbal dengan


anemia defisiensi besi pada anak

Bebi Trianita Sari, Bidasari Lubis


Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Rumah Sakit Uumum Pusat H. Adam Malik Medan

ABSTRAK
Defisiensi besi dan keracunan timbal sering terjadi secara bersamaan menyebabkan anemia dan menunjukkan anemia berat.
Kondisi anemia defisiensi besi meningkatkan kejadian keracunan timbal karena timbal dan besi mempunyai reseptor yang
sama yaitu Divalent Metal Transporter 1 (DMT 1). Pencegahan agar anak tidak menderita anemia defisiensi besi merupakan
salah satu upaya untuk mencegah keracunan timbal. Pada anak dengan BLL di atas 45 •g/dL penatalaksanaannya dengan
lebih dahulu mengatasi keracunan timbal dengan agen kelasi kemudian mengatasi anemia defisiensi besi. Kata kunci :
defisiensi besi, keracunan timbal, anemia, anak

ABSTRACT
Iron deficiency and lead poisoning often occurs simultaneously causing anemia and showed severe anemia. Conditions of
iron deficiency anemia increases the incidence of lead poisoning due to lead and iron have the same receptors that Divalent
Metal Transporter 1 (DMT 1). Prevention that children do not suffer from iron deficiency anemia is one way to prevent lead
poisoning. In children with BLL above 45 mg / dL, first managed lead poisoning with chelation agents then overcome iron
deficiency anemia.
Keyword : iron deficiency, lead poisoning, anemia, children

Pendahuluan prasekolah di Amerika Serikat mempunyai kadar timbal darah


Anemia defisiensi besi merupakan masalah defisiensi lebih atau sama dengan 10 ìg/dL, dan hampir 98% merupakan
nutrisi yang paling sering pada anak-anak di seluruh dunia. keturunan afro-amerika. Setelah 15 tahun kemudian,
Diperkirakan sekitar 30% populasi dunia menderita anemia pemerintah Amerika Serikat memberlakukan peraturan untuk
defisiensi besi, kebanyakan berada pada negara berkembang. mengurangi pemakaian timbal pada tiga sumber utama timbal,
Pertumbuhan yang cepat, asupan yang tidak mencukupi, dan yaitu menghentikan produksi bensin bertimbal, melarang
absorbsi besi dari makanan yang terbatas sehingga anakanak penggunaan kaleng bertimbal untuk makanan dan menetapkan
berisiko tinggi menderita anemia defisiensi besi. Pucat, kadar timbal maksimal untuk pemakaian cat sebesar 0.07% per
iritabilitas, mudah lelah, dan takikardi merupakan gejala paling kilogram saja. Pada tahun 2000, anak usia prasekolah di
sering, tetapi kadang tanpa gejala pada kondisi anemia Amerika Serikat yang mempunyai kadar timbal darah yang
defisiensi ringan. Anak dengan anemia defisiensi besi akan tinggi hanya tinggal 3% saja. 7,8
rentan menderita keracunan timbal.1,2 Dari beberapa penelitian di Indonesia terhadap anak usia
Timbal merupakan salah satu jenis logam berat yang sekolah pada tahun 1996, menemukan bahwa rata-rata
terjadi secara alamiah yang tersedia dalam bentuk bijih logam, kandungan timbal dalam darah berkisar 5.5 sampai dengan
percikan gunung berapi, dan bisa diperoleh di alam. Karena 14.9 ìg/dL, yang mana melampaui batas yang ditetapkan oleh
meningkatnya aktivitas manusia, seperti pertambangan, Pusat Pengontrolan dan Pencegahan Penyakit Amerika
peleburan, penggunaannya dalam bahan bakar minyak dan Serikat yaitu kurang dari 10 ìg/dL tentang batas timbal yang
pemakaian timbal untuk kebutuhan komersial yang meluas digolongkan tidak beracun (penelitian terbaru menunjukkan
telah menyebabkan timbal menyebar pada lingkungan.3 Telah bahaya memiliki kandungan timbal dalam darah di bawah 10
banyak penelitian yang dilakukan untuk membuktikan bahwa ìg/dL). Pada anak-anak, kandungan darah tertinggi lebih dari
pada anak-anak yang keracunan timbal menunjukkan kondisi 10 ìg/dL telah ditemukan pada anak-anak yang hidup di
anemia defisiensi besi yang semakin berat.4-6 daerah yang padat dengan lalu lintas. Sementara, anak-anak
Antara tahun 1976 dan 1980, lebih dari 85% anak usia yang tinggal dekat jalan dengan kepadatan lalu lintas yang

The Journal of Medical School, University of Sumatera Utara | 164


Bebi Trianita Sari, dkk

rendah terbukti memiliki kandungan timbal lebih rendah. mainan di Indonesia juga tinggi, terutama mainan impor dari
Sebuah penelitian melaporkan bahwa hasil dari kandungan Cina. Studi Asosiasi Pendidikan dan Mainan Tradisional
darah di kalangan anak-anak di Jakarta menurun sejak menemukan 80% mainan di Indonesia mengandung timbal
diterapkan penggunaan bensin bebas timbal di Indonesia.7,9 empat kali lebih banyak dari Standard Nasional Indonesia
(SNI). Dua dari empat sepatu plastik buatan Indonesia yang
Biokimiawi Timbal diuji oleh European Union’s Flower mengandung kadar timbal
Timbal atau timah hitam dengan nama kimia plumbum jauh di atas ambang batas yang ditetapkan yaitu 915 mg/kg
(Pb) merupakan logam yang mempunyai empat bentuk dan 389 mg/kg, dimana ambang batas amannya sebesar 100
isotop, berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan mg/kg.7
dengan titik leleh 327.5ºC dan titik didih 1740ºC pada udara
atmosfer. Secara kimiawi, timbal mempunyai titik uap yang Efek Klinis Keracunan Timbal
rendah dan dapat menstabilkan senyawa lain yang berguna Timbal mempengaruhi semua organ dan sistem. Berikut
pada ratusan produk industri. Secara klinis, timbal efek klinis keracunan timbal pada sistem tubuh yaitu:
merupakan bahan toksik murni, tidak ada organisme yang 1. Sistem hematologi: timbal menyebabkan anemia karena
fungsinya bergantung pada timbal.3,10 mengganggu biosintesis heme dan merusak membran
Pajanan timbal dapat berupa pajanan non okupasional sel eritrosit.14,15 Pada keracunan timbal yang kronis
dan okupasional. Pajanan nonokupasional biasanya melalui dapat dijumpai basophilic stippling pada pemeriksaan
tertelannya makanan dan minuman yang tercemar timbal. morfologi darah.7
Pajanan okupasional melalui saluran pernapasan dan 2. Sistem neurologis: penurunan Inteligence Question (IQ),
saluran percernaan terutama oleh Pb karbonat dan Pb gangguan efek kognitif, sakit kepala, kejang, ensefalopati,
sulfat. Masukan timbal 100 •g/hari hingga 350 •g/hari, hanya perubahan perilaku, meningkatnya edema serebral dan
20 •g/ hari diabsorbsi melalui inhalasi uap dan partikel dari tekanan intrakranial.16
udara lingkungan kota yang tingkat polusinya tinggi.11 3. Sistem ginjal: dijumpainya aminoasiduria, glikosuria, dan
Ekskresi timbal melalui beberapa cara, yang terpenting peningkatan ekskresi dari protein dengan berat molekul
adalah melalui ginjal dan saluran cerna. Ekskresi timbal rendah, risiko nefropati dan gagal ginjal, dan juga dapat
melalui urin sebanyak 75% sampai dengan 80%, melalui menginduksi terjadinya sindroma Fanconi.13,15,16
feses 15% dan lainnya melalui empedu, keringat, rambut, dan 4. Sistem gastrointestinal: sakit perut, muntah dan
kuku. Sedangkan proses ekskresi timbal melalui ginjal adalah konstipasi (lead colic syndrome).15
melalui filtrasi glomerulus. Kadar timbal dalam urin merupakan 5. Sistem endokrin:memiliki tinggi badan lebih pendek diban-
cerminan pajanan baru sehingga pemeriksaan timbal urin ding anak sehat, didapati status pubertas yang terlambat.17
dipakai untuk pajanan okupasional.12 Pada umumnya ekskresi 6. Sistem kardiovaskular: peningkatan absorbsi timbal meski
timbal berjalan sangat lambat sehingga timbal mudah dalam kadar yang rendah, berhubungan signifikan dengan
terakumulasi dalam tubuh. Timbal waktu paruh di dalam darah peningkatan tekanan darah saat dewasa.13
kurang lebih 25 hari, pada jaringan lunak 40 hari sedangkan
pada tulang 25 tahun.13 Penyerapan Besi
Ada dua cara penyerapan besi dalam usus, yang pertama
Sumber-Sumber Timbal adalah penyerapan dalam bentuk non heme (sekitar 90%
Sebuah studi di Jakarta tahun 2001 menunjukkan sumber berasal dari makanan), yaitu besinya harus diubah dulu
timbal yang paling banyak berasal dari emisi bensin bertimbal, menjadi bentuk yang diserap, sedangkan bentuk yang kedua
dibuktikan oleh temuan bahwa kadar timbal darah anak yang adalah bentuk heme (sekitar 10% berasal dari makanan)
tinggal dekat lalu lintas sibuk lebih tinggi di banding anak yang besinya dapat langsung diserap tanpa memperhatikan
tinggal jauh dari lalu lintas. Sumber-sumber lain yang potensial cadangan besi dalam tubuh, asam lambung ataupun zat
mengandung timbal antara lain pipa air ledeng kota, pengecatan makanan yang dikonsumsi.18
dengan vernis, paparan di tempat kerja orang tua yang terbawa Sel kripta duodenum bertanggung jawab sebagai enterosit
ke rumah (bekerja pada peleburan atau daur ulang logam, penyerapan besi tubuh, terutama vili yang dekat dengan
pengelasan, berkaitan dengan mobil, dan percetakan), daur gastroduodenal junction. Besi melewati saluran cerna membran
ulang aki, keramik berlapis timbal, kabel berlapis timbal, plastik, apikal dan basolateral enterosit dan masuk ke plasma. Kondisi
mainan, kosmetik, tanah dan debu. Timbal dapat juga bersum- pH lambung yang rendah membantu melarutkan pencernaan
ber dari berbagai produk lain, seperti serpihan bekas cat, besi, selain itu juga dipengaruhi vitamin C dan asam amino.
pengobatan herbal (ayurvedic medications), deodoran, permen
Reduksi besi ferri menjadi ferro difasilitasi oleh enzim
Meksiko, saos impor dan makanan impor.3,14 ferrireduktase yang ada di brush border pencernaan.
Telah dilakukan beberapa studi di Indonesia, dan ditemukan Divalent Metal Transporter 1 (DMT 1) adalah protein yang
bahwa dijumpai konsentrasi timbal jauh di atas ambang batas di mentransfer besi melewati membran apikal dan memasuki
perairan Jakarta dan konsentrasi timbal dalam tanah yang sel melalui pengikatan proton.18,19
meningkat akibat dilakukan pemupukan dan penggunaan Bentuk besi ferro kemudian diabsorpsi sel mukosa usus
pestisida dan herbisida terus-menerus. Kontaminasi timbal dan di dalam sel usus bentuk ferro ini mengalami oksidasi

165 | Majalah Kedokteran Nusantara • Volume 47 • No. 3 • Desember 2014


Hubungan antara keracunan timbal dengan anemia defisiensi besi pada anak

menjadi bentuk ferri yang selanjutnya berikatan dengan Pada beberapa penelitian antara tahun 2000 sampai 2003
apoferritin menjadi feritin. Selanjutnya besi feritin dilepaskan ke menunjukkan ada hubungan bermakna antara defisiensi besi
dalam peredaran darah setelah melalui reduksi menjadi ferro dan keracunan timbal, dimana terjadi peningkatan BLL pada
dan di dalam plasma ion ferro direoksidasi kembali menjadi anak yang anemia. 22-24
bentuk ferri, kemudian berikatan dengan 1 globulin membentuk
transferin. Transferin berfungsi untuk mengangkut besi dan Diagnosis
selanjutnya didistribusikan ke dalam jaringan hati, limpa dan Diagnosis keracunan timbal dapat dilakukan antara lain
sumsum tulang serta jaringan lain untuk disimpan sebagai dengan anamnesis lingkungan tempat tinggal dan
cadangan besi tubuh. Besi heme di dalam lambung dipisahkan sosioekonomi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium
dari proteinnya oleh asam lambung dan enzim proteosa. dan radiografi. Keracunan timbal banyak terjadi pada anak
Kemudian besi heme mengalami oksidasi menjadi hemin yang dengan sosioekonomi rendah dan tinggal di rumah tua atau di
akan masuk ke dalam sel mukosa usus secara utuh, kemudian area risiko tinggi terpapar timbal. Pemeriksaan laboratorium
akan dipecah oleh enzim hemeoksigenase menjadi ion ferri ditemukan peningkatan kadar timbal darah, EP, ZPP dan kadar
bebas dan porfirin. Selanjutnya ion ferri bebas ini akan coproporphyrin urin.
mengalami siklus seperti di atas.18,19 Keracunan timbal dan anemia defisiensi besi berhubungan
dengan peningkatan EP dan retikulosit. Pengukuran EP juga
Hubungan antara keracunan timbal dan anemia berguna sebagai monitoring keracunan timbal secara
defisiensi besi biokimiawi. Kadar EP mulai meningkat pada beberapa minggu
Timbal mempunyai berbagai efek pada sel. Timbal terikat setelah BLL mencapai 20 •g/dL. Kadar EP lebih dari 35 •g/dL
pada enzim ö−amino levulinic acid dehydrase (ALA Dehydrase) menunjukkan kondisi keracunan timbal, anemia defisiensi besi,
dan ferrochelatase, sehingga enzim ö−amino levulinic acid atau radang yang lama. Penurunan EP menunjukkan
synthetase (ALAS) tidak dapat mengubah phorfobilinogen, dan penurunan BLL.3,10
besi tidak dapat memasuki siklus protoporphyrin. Prekursor Radiografi abdomen direkomendasikan pada anak yang
heme, erythrocyte protoporphyrin (EP) yang digantikan menjadi baru didiagnosa keracunan timbal atau pada anak keracunan
zinc protoporphyrin (ZPP) menjadi meningkat dan pembentukan timbal yang diketahui BLL meningkat bermakna. Gambaran
heme menurun.20 radioopak pada saluran pencernaan, terutama pada lambung
Divalent Metal Transporter 1 (DMT 1) adalah protein yang dan usus kemungkinan dekontaminasi timbal. Radiografi tulang
berfungsi mentransfer besi melewati membran apikal enterosit panjang (radius distal atau proksimal tibia-fibula) diindikasikan
duodenum tidak hanya spesifik terhadap besi, tetapi juga dapat pada anak dalam masa pertumbuhan dengan BLL lebih dari 40
mentranspor ion metal divalen lainnya, termasuk mangan, kobalt, •g/dL. Ditandai dengan lead lines pada metaphyseal plate tulang
tembaga, seng, kadmium dan timbal.4 Kondisi defisiensi besi panjang, menunjukkan pertumbuhan tulang berhenti.2,10
meningkatkan kecepatan penyerapan logam divalen lainnya,
terutama timbal sehingga dapat meningkatkan kejadian Uji tapis dan penatalaksanaan
keracunan timbal. Peningkatan kadar timbal darah dapat Di Amerika Serikat sekitar 99% anak keracunan timbal
mengganggu eritropoesis dengan menginhibisi sintesis lebih banyak diidentifikasi melalui uji tapis dibanding melalui
protoporphyrin, dan mengganggu absorbsi besi yang uji klinis berdasarkan gejala. Uji tapis dilakukan terhadap
menyebabkan risiko anemia semakin tinggi. Pada kondisi kelompok populasi risiko tinggi. Jika hasil uji tapis ditemukan
keracunan timbal, efek yang paling terlihat adalah pada jalur BLL lebih dari 10 jtg/dL memerlukan pemeriksaan ulangan
pembentukan heme. Hal ini menyebabkan kondisi anemia untuk kepentingan diagnosis dan menentukan intervensi
berat.3,5 yang tepat. Waktu untuk pemeriksaan ulangan BLL
Gambar berikut merupakan mekanisme defisiensi besi tergantung terhadap kadar inisial timbal.3,10,14
dengan keracunan timbal.21 Karena kompetisi antara timbal dengan besi, maka
diperlukan pola makan yang sehat yang mengandung cukup
besi. Kebutuhan terhadap besi bervariasi sesuai umur, mulai
+ EKSPRESI DMT 1 ABSORPSITIMBAL dari 6 mg/hari pada bayi sampai 12 mg/hari pada remaja.
Anak yang secara biokimia menderita defisiensi besi, harus
DEFISIENSI BESI
+
KERACUNAN TIMBAL mendapat terapi besi dengan dosis 5 sampai 6 mg/kgBB
selama tiga bulan.
ERYTHROPOIETIN
Pemberian preparat besi tidak dilakukan bersamaan
ERYTHROPOLESIS dengan pemberian agen kelasi timbal, karena agen kelasi timbal
JUMLAH ERITROSIT
akan membuat besi menjadi tidak diserap tubuh. Sebaiknya
HEMOGLOBIN BERKURANG HEMOLISIS preparat besi diberikan sesudah terapi kelasi.3,10,23
Pada anak dengan BLL lebih atau sama dengan 45
AMENIA
jtg/dL memerlukan terapi kelasi. Tabel berikut menjelaskan
jenisjenis obat yang digunakan pada terapi kelasi.
Gambar 1. Mekanisme defisiensi besi dengan keracunan
timbal21

The Journal of Medical School, University of Sumatera Utara | 166


Bebi Trianita Sari, dkk Hubungan antara keracunan timbal dengan anemia defisiensi besi pada anak

Tabel 1. Terapi kelasi3 1-5 years: A cross sectional study. Sci of the Total Environ.
2010.h.5325-30
Nama Sinonim Dosis Toksisitas
6. Willow ND, Gray-Donald K. Blood lead concentrations and iron
Succimer Chemet, 350 mg/m2 tiap 8 jam Gangguan saluran deficiency in Canadian aboriginal infants. Sci of the Total
DMSA po selama 5 hari, cerna, rash, Environ. 2002.h.255-60
kemudian per 12 jam peningkatan fungsi
7. Lead Poisoning in Indonesia. Diunduh dari , diakses tanggal 10
selama 14 hari hati, leukopenia
Februari 2011
Edetate CaNa2EDTA, 1000-1500 mg/m2/hari Proteinuria, pyuria, 8. Sakkir B, Khidri MA, Sjarifuddin A. Kadar timbal dalam darah
versenate iv kontinus atau peningkatan
intermiten: im per 6 BUN/kreatinin, radang pada anak-anak di kota Makassar. Jurnal Kesehatan
jam atau 12 jam pada daerah infus Masyarakat Madani. 2008
selama 5 hari 300-500 9. Heinze I, Gross R, Stehle P, Dillon D. Assesment of lead
BAL Dimercaprol, mg/m2/hari: im per 4 tGangguan saluran exposure in schoolchildren from Jakarta. Environ Health
British jam selama 3-5 hari, cerna, gangguan
hanya untuk BLL •70
Perspect. 1998.h.499-501
antilewisite mental, peningkatan
•g/dL fungsi hati, hemolisis 10. Shannon MW, Harper AA. Lead, other metals, and chelation
jika defisiensi G6PD therapy. Dalam: Zaoutis LB, Chiang VW, penyunting.
D-Pen Comprehensive Pediatric Hospital. Philadelpia: Mosby, 2007.
Penicillamin 10 mg/kgBB/hari Rash, demam, h.1127-1132
selama 2 minggu, peningkatan fungsi hati, 11. Deross FJ. Smelters and metal reclaimers. In occupational,
kemudian dinaikkan proteinuria, alergi industrial, and enviromental toxicology. New York: Mosby-Year
menjadi 25-40
book.1997.h.291-330
mg/kgBB/hari po per
12 jam selama 12-20 12. Goldstein BD, HM Kipen. Hematologic disorder. Dalam: Levy
minggu and Wegman, penyunting. Occupational Health Recognizing
and Preventing Work-Realted Diseases. Edisi ke-3. United
stated of America: Litle Brown and Company
Ringkasan 13. Nordberg G. Metal: chemical properties and toxicity. Dalam:
Defisiensi besi dan keracunan timbal sering terjadi pada Edisi Stellman JM. Encyclopedia of Occupational Health and
anak-anak, dimana kedua kondisi ini sering berhubungan Safety. Edisi ke-4. Geneva; ILO
dan terjadi secara bersamaan menyebabkan anemia dan 14. Albalak R, Noonan G, Buchanan S, Flanders WD, Crawford CG.
menunjukkan anemia berat. Kondisi anemia defisiensi besi Blood lead levels and risk factors for lead poisoning among children
meningkatkan kejadian keracunan timbal karena timbal dan in Jakarta, Indonesia. Sci of the Total Environ. 2003.h.75-85
besi mempunyai reseptor yang sama yaitu Divalent Metal 15. Childhood Lead Poisoning. WHO. Switzerland.2010.h.19
Transporter 1 (DMT 1). 16. Lead exposure in children: prevention, detection, and
management. Dalam: Policy Statement. Committee on
Timbal menghambat enzim •-aminolevulinic acid dehydran
Enviromental Health. Am Acad of Pediatr. 2005.h.1036-46
ferrochelatase, sehingga enzim •-aminolevulinic acid
17. Hay WW, Hayward AR, Levin MJ, Sondheimer JM. Current
dehydrase tidak dapat mengubah porphobilinogen, dan besi Essential Pediatrics. Edisi ke-18. New York: McGraw-Hill;
tidak dapat memasuki siklus protoporphyrin menyebabkan 2008.h.415
berkurangnya sintesis heme dan menyebabkan anemia. 18. Andrews NC. Disorders of iron metabolism. The New England
Pencegahan agar anak tidak menderita anemia defisiensi J of Med. 1999.h.1986-94
besi merupakan salah satu upaya untuk mencegah 19. Will AM. Iron Metabolism. Dalam: Lilleyman JS, Hann IM,
keracunan timbal. Pada anak dengan BLL di atas 45 •g/dL Blanchette VS, penyunting. Pediatric Hematology. Edisi kedua.
penatalaksanaannya dengan lebih dahulu mengatasi London: Churchill Livingstone; 2000.h.105-112
keracunan timbal dengan agen kelasi kemudian mengatasi 20. Kwong WT, Friello P, Semba RD. Interactions between iron
anemia defisiensi besi. deficiency and lead poisoning: epidemiology and pathogenesis.
Sci of the Total Environ.2004.h.21-37
21. Will AM. Disorders of iron metabolism: iron deficiency, iron
Daftar pustaka overload and the sideroblastic anemias. Dalam:Arceci RJ,
1. Cheng TL, Pappas DE. Iron deficiency anemia. Pediatric in
Hann IM, Smith OP, penyunting. Pediatric Hematology. Edisi
Review. 1998;19:h.321-2
ke-3. USA: Blackwell;2006.h.79-90.
2. Glader B. Iron-deficiency anemia. Dalam: Behrman RE,
22. Wright RO, Tsaih SW, Scwartz J, Wright RJ, Hu H. Association
Kliegman RM, Jenson HB,penyunting. Nelson Textbook of
between iron deficiency and blood lead level in a longitudinal
Pediatrics. Edisi ke-19. Philadelphia: Saunders; 2011. h.1614-16
analysis of children followed in an urban primary care clinic. Sci
3. Markowitz M. Lead poisoning. Dalam: Behrman RE, Kliegman
of the Total Environ.2003.h.9-14
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics.
23. Wolf A, Jimenez E, Lozoff B. Effects of iron therapy on infant
Edisi ke-19. Philadelphia: Saunders; 2011.h.2358-62
blood lead levels. J Pediatr. 2003.143.h.789-95
4. Ahamed M, Singh S, Behari JR, Kumar A, Siddiqui. Interaction of
24. Rondo PHC, Carvalho MFH, Souza MC, Moraes F. Lead,
lead with some essential trace metals in the blood of anemic
hemoglobin, zinc protoporphyrin and ferritin concentrations in
children from Lucknow, India. Clinical Chimica Acta. 2007.h.92-7
children. Rev Saude Publica.2006;40.h.71-6
5. Shah F, Kazi TG, Afridi HI, Baig JA, Khan S. Environmental
exposure of lead and iron deficit anemia in children age range

167 | Majalah Kedokteran Nusantara • Volume 47 • No. 3 • Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai