PENDAHULUAN
2. Tujuan Khusus
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengetahuan
a. Pengertian
1) Tahu (know),- Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya atau rangsangan yang telah diterima (Notoatmodjo,
2007). Dalam tingkatan ini, tekanan utama pada pengenalan kembali fakta,
prinsip, aturan, atau strategi penyelesaian masalah. Beberapa kata kerja
yang dipakai untuk mengukur kemampuan tingkat tahu (know) antara lain:
atur; kutip; urutkan; tetapkan; daftar; ingat-ingat; gambarkan; cocokkan;
kenali; perkenalkan; sebutkan; hubungkan; beri nama; garis bawahi;
nyatakan; ulangi; reproduksi; tabulasi; pilih (Shirran, 2008).
c. Sumber Pengetahuan
2) Indra,- Indra adalah peralatan pada diri manusia sebagai salah satu
sumber internal pengetahuan. Dalam filsafat sciencemodern menyatakan
bahwa pengetahuan pada dasarnya adalah dan hanyalah pengalaman-
pengalaman konkrit kita yang terbentuk karena persepsi indra, seperti
persepsi penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pencicipan
dengan lidah.
4) Intuisi,- Salah satu sumber pengetahuan yang mungkin adalah intuisi atau
pemahaman yang langsung tentang pengetahuan yang tidak merupakan
hasil pemikiran yang sadar atau persepsi rasa yang langsung. Intuisi dapat
berarti kesadaran tentang data-data yang langsung dirasakan. (Muliadi N,
2008)
2. Dismenorea
a. Pengertian Dismenorea
b. Jenis Dismenorea
3) Faktor obstruksi kanalis servikalis,- Salah satu teori yang paling tua untuk
menerangkan terjadinya dismenorea primer adalah stenosis kanalis
servikalis.Pada wanita dengan uterus hiperantefleksi mungkin dapat terjadi
stenosis kanalis servikalis. Akan tetapi hal ini sekarang tidak dianggap
sebagai penyebab dismenorea. Banyak wanita menderita dismenorea hanya
karena mengalami stenosis kanalis servikalis tanpa hiperantefleksi posisi
uterus. Sebaliknya terdapat wanita tanpa keluhan dismenorea walaupun ada
stenosis kanalis servikalis dan uterus terletak hiperantefleksi (Wiknjosastro,
1999).
3. Keterampilan (Penanganan)
3) Pola hidup sehat,- Penerapan pola hidup sehat dapat membantu dalam
upaya menangani ganggauan menstruasi, khususnya dismenorea. Yang
termasuk dalam pola hidup sehat adalah olah raga cukup dan teratur,
mempertahankan diit seimbang seperti peningkatan pemenuhan sumber
nutrisi yang beragam.
3) Apabila nyeri haid cukup mengganggu aktivitas maka dapat diberikan obat
analgetik yang bebas dijual di masyarakat tanpa resep dokter, namun harus
tetap memperhatikan efek samping terhadap lambung.