Anda di halaman 1dari 4

PANCA EDI KURNIAWAN

21010118140156

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TA 2020/2021


PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Mata Ujian : Kewarganegaraan Jenis Ujian : Work from Home


Prodi : Kamis, 22 Okt. 2020 Batas - : Online 22 Oktober 2020
Jam : 12:30 Pengumpulan 15:00 WIB
Dosen : Slamet Subekti

SOAL: Jawablah soal ini di kolom yang disediakan (Word) dan dikirimkan ke Ms Teams.

1. Deskripsikan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pemertahanan Identitas


Nasional kita, dan apa solusinya.

Jawaban:

Identitas Nasional merupakan jati diri suatu bangsa yang harus dijaga dan
dipertahankan keberlangsungan serta keberadaannya.

Dalam rangka mempertahankan Identitas Nasional, banyak sekali tantangan yang


dapat dihadapi, baik bagi Pemerintah dan bagi Seluruh Komponen Bangsa.

• Tantangan Bagi Pemerintah


o Sangat Luasnya Kondisi Geografis Bangsa Indonesia
Kondisi geografis yang luas menjadikan keberagaman identitas
bangsa juga semakin banyak, hali ini dapat menjadi salah satu
hambatan pemerintah dalam memepertahankan Identitas Nasional.
• Tantangan Bagi Seluruh Komponen Bangsa (Warga Negara)
o Belum tertanamnya nilai “Pancasila” di setiap diri Warga Negara.
Apabila jiwa Pancasila belum tertanam di dalam diri tiap warga
negara, maka sikap tidak peduli terhadap Identitas Nasional
dikhawatirkan akan menjadi tantangan.
o Memudarnya Nilai Patriotisme dan Nasionalisme
Warga negara yang lebih mengedepankan prestasi negara lain,
seperti terlalu hype dengan produk luar negeri, gemar mengangung
agungkan hal-hal yang berasal dari negara lain, dapat menjadi salah
satu tantangan dalam mempertahankan Identitas Nasional
o Rendahnya Karakter Tiap-Tiap Warga Negara
Karakter yang dimiliki sangat berpengaruh dalam
mempertahankan Identitas Nasional. Namun, dalam praktiknya masih
banyak warga negara yang karakter di dalam dirinya sudah luntur,
seperti rendahnya semangat gotong royong, tidak patuh pajak, gemar
melanggar hokum, dll
PANCA EDI KURNIAWAN
21010118140156

2. Dinamika konstitusional UUD NRI 1945, mengapa perlu dilakukan Amandemen


(1999, 2000, 2001 dan 2002)?

Jawaban:

Bangsa Indonesia tercatat sudah melakukan beberapa kali dalam kegiatan


Amandemen. Ditinjau dari pengertiannya, Amandemen adalah sebuah perubahan
resmi terhadap dokumen resmi atau catatan tertentu tanpa melakukan perubahan
terhadap UUD.

Amandemen tidak dilakukan semata-mata karena ‘iseng’ atau ‘tidak beralasan’.


Perubahan atau amandemen di Indonesia, memiliki alasan-alasan atau penyebab,
diantaranya adalah sebagai berikut,

1. Sebagai Penyempurna Peraturan Perundang-undangan Sebelumnya.


Contoh : Pada Amandemen yang pertama (Amandemen I, 1999),
penyempurnaan dilakukan pada Sembilan pasal, yaitu pasal 5,
pasal 7, pasal 9, pasal 13, pasal 15, pasal 17, pasal 20, serta pada
pasal 21. Serta pada Amandemen kedua (Amandemen II, 2000),
dilakukan penyempurnaan berupa perubahan dalam bentuk
penambahan pada 6 BAB di undang-undang tersebut.
2. Sebagai Bentuk Respons terhadap Tuntutan Rezim
Contoh : Pada amandemen yang ketiga (Amandemen III, 2001), yang
didalamnya dilakukan penyempuraan juga seperti penambahan,
dimana dalam perubahannya terdapat beberapa bentuk tuntutan
warga, seperti Pemilihan Presiden dan Wakilnya langsung oleh
Rakyat, Mekanisme Pemakzulan Presiden dan Wakil Presiden, dan
lain-lain.
3. Sebagai penyemourna aturan dasar penyelenggaraan negara secara
demokratis dan modern, antara lain melalui pembagian kekuasaan yang
lebih tegas diantara lembaga - lembaga negara.
Contoh : Pada amandemen yang keempat (Amandemen IV, 2002), yang
terjadi pada masa sidang 1-11 Agustus 2002. Perubahan terakhir
ini hanya menyempurnakan beberapa pasal saja. Misalnya,
anggota MPR terdiri dari DPR dan DPD.
4. Penyebab-Penyebab Lain
o Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan
hak asasi manusia (HAM).
o Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan
kedaulatan rakyat.
o Menyempurnakan aturan dasar bernegara dalam mencapai tujuan
nasional.
PANCA EDI KURNIAWAN
21010118140156

3. Uraikan bagaimana menjaga keseimbangan pelaksanaan hak dan kewajiban kita


sebagai warga negara? Berikan contoh konkret.

Jawaban:

Hak dan Kewajiban Warga Negara merupakan hal yang sangat erat hubungannya, dan
bahkan sudah diatur di dalam UUD Tahun 1945, yakni tercantum dalam pasal 27 sampai
dengan pasal 34 UUD Tahun 1945.

Dalam rangka proses menyeimbangkan pelaksanaan hak dan kewajiban kita sebagai
warga negara, kita harus bisa mengetahui kedudukan diri kita sendiri sebagai seorang
Warga Negara. Kita harus paham betul terkait hak yang harus kita terima dan kewajiban
yang harus kita laksanakan.

Sebagai seorang warga negara yang baik, kita harus memenuhi kewajiban kita sebagai
warga negara, dan kita bisa mendapatkan hak yang memang harus kita terima.

Jangan sampai kita menjadi seorang warga negara yang melulu menuntut hak kita,
tetapi tidak memenuhi kewajiban kita. Hal ini yang dapat menjadikan
ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban.

Contoh :

1. Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Sebagai Mahasiswa Teknik Sipil Undip (di Kampus)
Kewajiban yang harus kita penuhi sebagai mahasiswa Teknik sipil Undip adalah
membayar UKT, melaksaan peraturan yang telah disediakan (contoh : memakai pakaian
sopan dan rapi, mengghormati dosen, menaja nama baik almamater, dll). Sehingga kita
juga bisa mendapatkan hak kita sebagai mahasiswa yaitu mendapatkan ilmu dari
Bapak/Ibu Dosen, mendapat tempat belajar yang nyaman, mendapat fasilitas kampus,
seperti kantin, perpustakaan, dll

2. Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Sebagai Anak Ibu dan Bapak (di Rumah)
Kewajiban kita sebagai seorang anak antara lain menghormati Bapak/Ibu,
melaksanaan perintah Bapak/Ibu, menjaga nama baik keluarga, dll. Sehingga kita juga
bisa mendapatkan hak kita sebagai seorang anak, seperti mendapatkan kasih saying dari
orang tua, mendapatkan uang jajan, mendapatkan fasilitas rumah, dll
PANCA EDI KURNIAWAN
21010118140156

4. Menurut penilaian anda, apakah pelaksanaan demokrasi di era Reformasi semakin


baik/ meningkat? Apa indikatornya?

Jawaban:

Baik buruknya pelaksaan merupakan hal yang relative, tergantung dari sisi mana kita
meninjau, dan dengan parameter apa kita mengkorelasikannya.

Namun, menurut penilaian saya sebagai seorang mahasiswa ada beberapa


parameter/indicator yang dapat saya sebutkan untuk menentukan baik/buruknya
pelaksanaan demokrasi di era reformasi.

1. Pemilu yang LUBER JURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Jujur, dan Adil)
Ditinjau dari indikator ini, pelaksaaan demokrasi di era reformasi sudah baik,
karena dibandingkan pemilihan pada masa sebelum reformasi, yang tidak
melibatkan rakyat dalam keputusan pemilihan presiden, dan pejabat negara
lainnya.

2. Kesataraan Hak dan Kewajiban Warga Negara


Ditinjau dari indikator ini, mungkin, pelaksaaan demokrasi di era reformasi
belum sepenuhnya dapat dikatakan baik.
Banyak terjadi kasus dan contoh dimana hak-hak warga negara tidak
dipenuhi oleh negara (Walaupun ada juga yang sudah terpenuhi). Contoh kasus
adalah, warga negara sudah memenuhi kewajibannya seperti membayar pajak
tepat waktu, namun fasilitas yang diberikan kepada warga negara masih
setengah-setengah, seperti perbaikan jalan yang kurang optimal
(Apakah kucuran dana untuk perbaikan jalan dikorupsi? Kenapa jalan yang baru
diperbaiki lalu baru dipakai beberapa bulan sudah rusak? Apakah mutu yang
dianggaran biaya tidak sama dengan mutu material di lapangan?)

3. Media yang Independen dan Bebas


Ditinjau dari indikator ini, pelaksaaan demokrasi di era reformasi juga belum
sepenuhnya dapat dikatakan baik.
Kemerdekaan pers mungkin hanya omong kosong belaka, banyak kejadian
yang sudah-sudah, dimana orang-orang seperti wartawan, aktivis, dan lain-lain,
yang mengajukan pendapat malahan dibungkam, bahkan ada beberapa ada
kasus menghilang, mungkin saja dibunuh atau diculik.
Hal ini hanya berbeda sedikit saja dengan era sebelum reformasi. Lalu, kapan
negara kita akan menjadi negara yang memiliki kekebabasan pers dan
kemerdekaan pers?

Banyak sekali indikator-indikator dan parameter lain dari demokari di era reformasi
seperti : Desentralisasi, Supremasi Hukum, Hubungan Sipil-Militer, Partisipasi
Populer, dan Lain-Lain.

Anda mungkin juga menyukai