Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BESAR 1 KEWARGANEGARAAN 1

NAMA : ADE KURNIAWAN PRATAMA


NIM : 41119120144

KEWARGANEGARAAN - U002100008 - Kamis 19:30-21:10 (B-204-3) (Dosen: Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH)

TUGAS BESAR 1

Pertanyaan 1.
Mahasiswa diminta untuk:
a. Menjelaskan berdasarkan hasil dari pemikiran sendiri berkenaan dengan urgensi dari
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi.

Jawaban 1a. :
Literasi politik warga negara di tengah maraknya informasi digital yang menyudutkan,
provokatif, hoaks, fitnah, bernuansa SARA yang dapat meracuni politik yang berada di bawah
substansi Pendidikan Kewarganegaraan. Kecanggihan teknologi di era digital ini seharusnya
dijadikan sebagai perangsang untuk mewujudkan percepatan informasi yang bermanfaat
dan kredibel, bukan sebaliknya dijadikan sebagai sarana penyebarluasan informasi
destruktif yang menyebabkan hilangnya nilai-nilai peradaban sebagai warga negara yang
baik. Pendidikan Kewarganegaraan secara substantif bertujuan menjadikan warga negara
yang memiliki komitmen cinta tanah air, bela negara, mencapai tingkat keragaman yang
tinggi dalam perangai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kaya akan perbedaan.
Dengan demikian Pendidikan Kewarganegaraan dipandang sangat penting keberadaannya
dalam mengembangkan warga negara yang melek politik.
TUGAS BESAR 1 KEWARGANEGARAAN 2

b. Memberikan contoh implementasi secara detail terkait urgensi Pendidikan


Kewarganegaraan sebagai mata kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

Jawaban 1b. :
Dalam proses pendidikan politik, dosen berperan sebagai pemegang dan penyampai nilai
dan pandangan tentang pendidikan politik. Selain itu, mereka adalah pencipta dan
manipulator dari budaya belajar. Kebiasaan belajar mahasiswa di kelas secara tidak
langsung akan menjawab konsekuensi politik. Sementara itu, tugas mengajar dosen
berkaitan dengan transformasi nilai dan pembentukan pribadi, sedangkan tugas mengajar
berkaitan dengan transformasi pengetahuan dan keterampilan bagi mahasiswa. Sebuah
penelitian mengimplikasikan bahwa pendidikan politik sangat mendesak bagi kaum muda
untuk mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam kondisi politik apapun, khususnya
pemilihan umum yang membutuhkan ide-ide mereka agar mereka dapat memutuskan
pilihan mereka dengan baik.
TUGAS BESAR 1 KEWARGANEGARAAN 3

Pertanyaan 2.

Mahasiswa diminta untuk:

a. Menjelaskan mengenai sistem pemerintahan yang saat ini berlaku di Indonesia disertai
dengan penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangannya

Jawaban 2a. :
Indonesia saat ini menganut sistem pemerintahan Presidensil, dimana adanya
pemisahan kekuasaan yaitu Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif yang berdasarkan prinsip
“checks and balances”, ketentuan ini tertuang dalam konstitusi, namun tetap diperlukan
langkah penyempurnaan, terutama pengaturan atas pembatasan kekuasaan dan wewenang
yang jelas antara ketiga lembaga Negara tersebut.

Kelebihan :

 Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.
 Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa
jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina adalah enam
tahun, dan Presiden Indonesia adalah lima tahun.
 Masa pemilihan umum lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
 Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
 Legislatif bukan tempat pengkaderan untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat
diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Kekurangan :

 Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat


menciptakan kekuasaan mutlak.
 Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
 Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara
eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas
 Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.
TUGAS BESAR 1 KEWARGANEGARAAN 4

b. Menjelaskan mengenai kondisi Identitas Nasional Bangsa Indonesia saat ini ditengah
gempuran adat/budaya/kebiasaan bangsa-bangsa asing yang ditiru oleh sebagian dari
bangsa Indonesia

Jawaban 2b. :
Krisis identitas merupakan masalah yang serius kita khawatir dengan adanya krisis
identitas ini kita menjadi kurang sadar dan menurunnya rasa cinta tanah air. Untuk
mengatasi krisis identitas kita perlu mengembangkan rasa nasionalisme, salah satunya
dengan cara memakai barang – barang buatan bangsa sendiri, diperlukan adanya pendidikan
karakter yaitu pendidikan kewarganegaraan (PKN) agar para siswa semakin mengerti
tentang identitas bangsanya, diperlukan adanya pelestarian budaya, pemerintah harus
mendanai kebutuhan – kebutuhan pelestarian tersebut agar asset budaya kita terjaga
kelestariaannya.
TUGAS BESAR 1 KEWARGANEGARAAN 5

Pertanyaan 3.
Mahasiswa diminta untuk :
a. Memberikan penjelasan secara lengkap dan terperinci berkenaan dengan cara pandang
mahasiswa berkenaan dengan demokrasi yang saat ini berlaku di Indonesia

Jawaban 3a. :
Ada lima alasan publik puas terhadap sistem demokrasi di Indonesia saat ini. Pertama,
kebebasan memiliki pemimpin, melahirkan pemimpin sesuai keinginan masyarakat, sesuai
dengan hati nurani, sistem demokrasi terlaksana dengan aman, serta adanya perubahan
yang lebih baik.
Sedangkan alasan ketidakpuasan publik atas demokrasi yang berjalan saat ini adalah
kebijakan pemimpin hanya untuk golongan tertentu, demokrasi berjalan belum sepenuhnya,
pelaksanaan demokrasi kurang sehat, keadaan ekonomi yang belum berubah, dan banyak
yang korupsi.
TUGAS BESAR 1 KEWARGANEGARAAN 6

b. Memberikan penjelasan secara lengkap dan terperinci berkenaan dengan hak dan
kewajiban sebagai warga negara dalam berbagai aspek kehidupan.

Jawaban 3b. :
Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum
merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena
pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.
Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi
mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak
ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi
kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui
posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya.
Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang
sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban
seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan
kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak
untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat
banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi
daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan
haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari
mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
TUGAS BESAR 1 KEWARGANEGARAAN 7

Pertanyaan 4.
Mahasiswa diminta untuk :
a. Mencari permasalahan dari pelaksanaan rule of law di Indonesia dihubungkan dengan
berbagai putusan hakim dalam perkara Tindak Pidana Korupsi yang terjadi di Indonesia.
(analisis dari beberapa Putusan Hakim)

Jawaban 4a. :
Berdasarkan bukti dan keterangan saksi dalam persidangan, yang menjadi persoalan
pokok Juliari dihukum karena didakwa menerima sejumlah uang. Para saksi di persidangan
pun memberikan pengakuan menerima sejumlah uang.

Berdasarkan pengakuan dan tidak ada bukti lain yang membuktikan memang betul
adanya penerimaan sejumlah uang tersebut membuat Maqdir merasa kurang tepat dengan
adanya pengakuan tersebut. Pertimbangan-pertimbangan tersebut hanya untuk
menghukum dengan hukuman yang tinggi terhadap Juliari.

Sementara itu, Trisno Raharjo melihat Juliari memang belum mengambil upaya hukum
lebih lanjut dan seperti menerima vonis hakim. Perbuatan Juliari tergolong berat karena
terjadi di tengah pandemi. “Ini bencana non alam, itu artinya lebih berat dibanding dari
bencana alam”, ujarnya. Ia menilai perlu adanya perbaikan pada sistem yang telah ada.

Meski demikian, ia tidak setuju dengan hal-hal yang dianggap meringankan vonis bagi
Juliari. Sebagai terdakwa, Juliari belum pernah menjalani hukuman, hadir dengan tertib
selama masa sidang, serta tidak pernah bertingkah dengan macam-macam alasan yang
akan mengakibatkan persidangan tidak lancar. “Hal yang meringankan dan memberatkan
seakan-akan menjadi kreasi hakim sendiri.”, ujarnya.

“KPK selama ini dikenal garang terhadap pelaku korupsi namun ketika dikritik
mengenai kasus ini, respon KPK bahwa tuntutan terhadap Juliari merupakan tuntutan KPK
yang tertinggi. Saya hanya bisa menanggapi dan kecewa karena sebenarnya poinnya untuk
memberikan tuntutan yang tinggi terletak pada kasus bansos masyarakat yang dilakukan
di tengah pandemi dan korbannya adalah masyarakat”, tegasnya.

Ia berpendapat lebih baik Juliari mendapatkan putusan dihukum penjara seumur hidup
karena lebih setimpal dengan kasus korupsi bansos yang dilakukannya.
TUGAS BESAR 1 KEWARGANEGARAAN 8

b. Mencari permasalahan dari pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia dari
sudut pandang pelanggaran yang dilakukan oleh Negara dan Warga Negara

Jawaban 4b. :
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta melaporkan aparat gabungan kepolisian
dan TNI mendatangi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, sejak Selasa
(8/2/2022). Dalam video yang banyak beredar di media sosial, aparat dengan senjata
lengkap mendatangi Desa Wadas.

Diketahui, para warga yang ditangkap adalah mereka yang bersikeras menolak lahannya
dibebaskan untuk penambangan batu adesit. Luas tanah yang akan dibebaskan mencapai
124 hektar.

Batu andesit yang ditambang dari Desa Wadas ini sedianya akan digunakan sebagai
material untuk pembangunan Waduk Bener yang lokasinya masih berada di Kabupaten
Purworejo.

Para warga Desa Wadas yang menolak khawatir, penambangan galian C di desanya akan
merusak sumber mata air dan sawah, lantaran sebagian besar mata pencaharian mereka
adalah petani. Mereka menganggap lahan itu adalah sumber kehidupan mereka dan ketika
ditambang berarti menghilangkan penghidupan Wadas yang berada di kawasan perbukitan
Manoreh tersebut.

Anda mungkin juga menyukai