Kurikulum sendiri dapat diartikan sebagai perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan. Di Indonesia sendiri, kurikulum sebagai seperangkat rencana
pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan
yang terjadi di masyarakat. Dimana, semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan
landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945. Perbedaan terletak pada
penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.
Di mulai sejak tahun 1947, Bahasa kurikulum dikenal dengan nama Rencana
pembelajaran 1947 dengan menggunakan istilah Leer Plan. Dalam Bahasa Belanda
diartikan rencana pelajaran, lebih popular dibanding istilah curriculum dalam Bahasa
Inggris. . Pada masa itu, kurikulum yang digunakan lebih menekankan pada pada
pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain
di dunia. Namun demikian, kurikulum pendidikan pertama kali mulai diaplikasikan di
setiap sekolah pada tahun 1950, dimana di dalamnya hanya memuat dua hal pokok
yakni daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, plus garis-garis besar pengajaran
dengan keutamaan pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat, materi
pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan
pendidikan jasmani.
Demikian juga dengan perubahan yang terjadi pada tahun 1975, dimana kurikulum
yang di usung lebih terperinci baik metode, materi maupun tujuannya sesuai dengan
Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Akibatnya, setiap satuan
pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi
pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.
Pada masa tahun 90-an, merupakan tonggak dimulainya gaya baru kurikulum di
Indonesia. Ciri-cirinya adalah Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem
catur wulan, Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup
padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi), bersifat populis, yaitu yang
memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia.
Pada kurikulum 1994 disempurnakan lagi kurikulum 1975 dan 1984 sebagai respon
terhadap perubahan struktural dalam pemerintahan dari sentralistik menjadi
disentralistik sebagai konsekuensi logis dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 tentang
otonomi daerah. Namun, perpaduan antara tujuan dan proses belum berhasil, sehingga
banyak kritik berdatangan disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai terlalu berat.
Tidak hanya berhenti disitu, kurikulum pendidikan di Indonesia berlanjut pada 2006
dengan mengusung Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tinjauan dari segi
isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis
evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004.
Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk
merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta
kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi
lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata
pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan
sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah
koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota. Untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional maka saat ini kurikulum pendidikan menggunakan kurikulum
ganda yaitu tahun 2006 dan 2013, dimana kurikulum kali ini memiliki tiga aspek
penilaian yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku. Pada system
pendidikan kali ini materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan seperti
Bahasa Indonesia, IPS, PPKN dan ada materi yang dilakukan penambahan seperti
Matematika.
Kelas Pintar
Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem
pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk
membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik.