Anda di halaman 1dari 15

Penyusunan Capaian Pembelajaran

Nizwardi Jalinus

A. Pendahuluan

Terminologi " capaian pembelajaran yang diharapkan " atau expected learning
outcomes istilah baru yang muncul akhir-akhir ini, yang pada dasarnya setara dengan makna
tujuan pembelajaran atau "objective mata kuliah" (Course objectives) atau "kompetensi mata
kuliah" (Course competency) yaitu proses mengidentifikasi konsep kunci kemampuan yang
diharapkan dapat dicapai, dalam ranah kognitif, motor skill, dan afektif oleh mahasiswa atau
peserta didik melalui proses pembelajaran dari suatu mata kuliah. Jadi apabila kita sudah
memiliki tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional atau kompetensi yang hendak dicapai
maka anda telah memiliki capaian pembelajaran (LO). Istilah kompetensi biasa dipakai dalam
pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan, karena ukuran kemampan disunia kerja lebih
lazim menggunakan istilah kompetensi. Sementara Capaian Pembelajaran ( Learning out
Comes) merupakan istilah yang saat ini dipakai dalam dunia persekolahan.

Lembaran informasi ini berisiinformasi tentang capaian pembelajaran yang


diharapkan dan bagaimana cara mengujinya. Tujuannya adalah untuk membantu dosen muda
merancang capaian pembelajaran yang diharapkan pada mata kuliah yang diampunya dan
bagaimana mengujinya.

Capaian Pembelajaran yang diharapkan dari lembaran informasi ini adalah :

1. Mempersiapkan deskripsi mata kuliah berupa pernyataan tertulis " tujuan


perkuliahan" atau tujuan mata kuliah.
2. Mengkonstruksi dan mengembangkan capaian pembelajaran yang diharapkan untuk
setiap satuan perkuliahan dari suatu matakuliah.

1. Definisi Learning Outcome :

"Learning outcomes are the skills and knowledge that a student will be able to do upon
completion of the learning process ". Capaian pembelajaran yang diharapkan merupakan
pernyataan formal dari apa yang diharapkan dapat dicapai mahasiswa dalam suatu proses
pembelajaran pada mata kuliah tertentu. Kita harus hati hati jika kita tidak mengetahui
kemana tempat yang akan kita tuju. kita tidak pernah akan sampai kesana. Oleh karena itu
dalam pendidikan dan pembelajaran perumusan tujuan pembelajaran merupakan komponen
penting untuk menentukan kemampuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.
Tujuan itu sendirilah yang akan menjadi hasil pembelajaran, karena rumusan tujuan yang
akan dicapai akan menjadi petunjuk untuk menseleksi isi materi pembelajaran atau pokok
bahasan atau topik pembahasan. Tujuan tersebut juga akan menentukan strategi pembelajaran
yang akan dikembangkan, mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan, dan
untuk mengkonstruksi tes atau mengembangkan instrumen alat ukur capaian pembelajaran,
sekaligus merupakan bagian dari evaluasi capaian pembelajaran yang diharapkan.

1
Secara umum ada dua jenis keluaran dari suatu pembelajaran yaitu learning outcomes
dan program outcomes. Learning outcomes menguraikan kemampuan apakah yang
diharapkan dapat dicapai mahasiswa , sementara program outcomes menguraikan
kemampuan apakah yang diharapkan dicapai melalui suatu program. Istilah lain yang
digunakan oleh beberapa sumber adalah Goal dan Learning objective. Goal atau tujuan
umum lebih bersifat global dan luas tergambar dalam visi yang bersifat tak terukur. Biasanya
pada level program studi, capaian pembelajaran bersifat luas dan gayut dengan pengetahuan
dan skill yang telah dikuasai mahasiswa selama menempuh pendidikan pada jenjang tertentu.

Beberapa difinisi LO

Learning outcomes are statements of what is expected that the student will be able to do as a
result of learning the activity. (Jenkins and Unwin, 2001)
• Learning outcomes are statements that specify what learners will know or be able to do as a
result of a learning activity. Outcomes are usually expressed as knowledge, skills or attitudes.
(American Association of Law Libraries4)
• Learning outcomes are an explicit description of what a learner should know, understand
and beable to do as a result of learning. (Bingham, 1999)
• Learning outcomes are statements of what a learner is expected to know, understand and/or
beable to demonstrate after completion of a process of learning. (ECTS Users’ Guide, 2005)
• Learning outcomes are explicit statements of what we want our students to know,
understand or
be able to do as a result of completing our courses. (University of New South Wales,
Australia5)
• Learning outcome: a statement of what a learner is expected to know, understand and/or be
able
to demonstrate at the end of a period of learning”. (Gosling and Moon, 2001)
• A learning outcome is a statement of what the learner is expected to know, understand
and/or be
able to do at the end of a period of learning. (Donnelly and Fitzmaurice, 2005)
• A learning outcome is a statement of what a learner is expected to know, understand and be
able todo at the end of a period of learning and of how that learning is to be demonstrated”.
(Moon, 2002)
.

Tabel 1. Hubungan antara tujuan yang bersifat global, program dan pembelajaran

Global Program Mata Kuliah Pembelajaran


Ruang lingkup Luas Moderat Khusus
Waktu yang Bertahun Mingguan , satu Jam pelajaran
dubutuhkan untuk semester (contact hours)
belajar
Tujuan dan Fungsi Visi Desain kurikulum Rencana
Pembelajaran
(Lesson plan)
Contoh penggunaan Rencana kurikulum Rencana Rencana aktifitas
program studi Pembelajaran 1 belajar sehari-hari,
semester (silabus) pengalaman belajar

2
Table 2. Goals and Outcomes

Goals Outcomes
Cendrung luas Cendrung sempit
umum khusus
abstrak kongkrit
Unmeasurable (tak terukur) Measurable (terukur)
ideal realistik

Berdasarkan gambaran Tabel 1 dan 2 diatas dapat digambarkan bahwa learning


outcomes atau capaian pembelajaran dapat dipilah menjadi 3 tingkataan yaitu pada tingkatan
pertama adalah capaian pembelajaran tingkat prodi (program studi) merupakan LO untuk
tujuan sebuah kurikulum 2untuk prodi tertentu , sering disebut juga profil prodi. Pada
tingkatan kedua digambarkan dalam silabus adalah capaian pembelajaran untuk sebuah mata
kuliah. Sementara untuk kegiatan pembelajaran dalam suatu pokok bahasan atau unit tertentu
dari bagian mata kuliah, sering diistilahkan dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
inilah tujuan yang dibuat untuk setiap pertemuan dengan mahasiswa sesuai dengan topik
bahasan perkuliahan.

Sesuai dengan tujuan pelatihan pekerti ini, maka fokus penelaahan atau kajian capaian
pembelajaran (CP) akan terfokus pada pengembangan CP untuk mata kuliah dan pokok
bahasaan dari substansi materi ajar tertentu yang akan saudara ampu kelak.

2. Tujuan Mata kuliah ( Course purpose)

Langkah poertama untuk mengidentifikasi Learning Outcome (LO) yang diharaspkan dapat
dicapai untuk sebuah mata kuliah adalah dengan mengidentifikasi tujuan mata kuliah.
Dengan mengklarifikasi mata kuliah dosen dapat menentukan topik utama yang terkait
dengan pembelajaran mahasiswa. Thema yang dipilih menjadi garis besar capaian
pembelajaran yang diharapkana untuk mata kuliah terrserbut.

Capaian tujuan suatu matakuliah dapat mempertimbangkan hal berikut :

 apakah peranan mata kuliah yang diampu dalam prodi


 Apakah keunikan mata kuliah ini dibandingkan dengan mata kuliah lainnya
 Mengapa mahasiswa harus mengambil mata kuliah ini ? Pengetahuan dan
keterampilan apakah yang penting dari mata kuliah ini , serhingga menjadi
pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa.
 Mengapa mata kuliah ini begitu penting bagi mahasiswa?

Rumusan capaian pembelajaran untuk sebuah mata kuliah akan menggambarkan


perntingnya mata kuliah tersebut dalam kelompok mata kuliah lainnya dalam sebuah
program studi. Silabus mata kuliah biasanya akan menggambarkan beberapa
komponen yang penting sebagai pedoman untuk mengembangkan rencana
pembelajaran setiap semester. Sebuah silabus akan terdiri dari :

3
1. Deskripsi mata kuliah
2. Rumusan capaian pembelajaran yang diharapkan dari mata kuliah tersebut
3. Topik atau pokok bahasan
4. Rencana kegiatan pembelajaran secara umum akan menggambarkan aktifitas
mahasiswa dan dosen dalam proses pembelajaran
5. Strategi dan pendekatan pembelajaran
6. Metode , media pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan (referensi ,
buku teks, modul, e learning,m learning dll).
7. Assignment ( tugas)
8. Evaluasi dan asesmen

3. Penulisan capaian Pembelajaran (Writing Learning outcomes)

Capaian pembelajaran atau Learning outcome menjabarkan apa yang seharusnya


mampu di dikerjakan mahasiswa berupa pengetahuan , skill dan tata nilai setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran sebuah mata kuliah atau sebuah program. Artikulasi capaian
pembelajaran ini dapat di pandang sebagai landasan untuk mengevaluasi efektifitas sebuah
proses pembelajaran. Oleh karena itu sebuah capaian pembelajaran hendaknya
menggambarkan apa yang dapat dikerjakan mahasiswa terkait dengan pengetahuan
(knowledge), skill, dan attitude setelah mereka selesai mengikuti proses pembelajaran. Fokus
pada hasil (produk) atau performance bukan pada proses. Kemudian capaian pembelajaran
hendaknya terukur (measurable), teramati ( observable), bersifat khusus (specifik).

Beberapa sumber membuat singkatan SMART sebagai indikator capaian


pembelajaran yang efektif.

S = Specific ( LO bersifat khusus )

M= Measurable (terukur dapat diuji dan ditera)

A = Attainable (dapat dicapai)

R = Result Focus (berfokus pada hasil bukan proses)

T = Time - Focused ( berbatas waktu )

Komponen penulisan capaian pembelajaran yaitu :

 A = actor sebagai subjek adalah mahasiswa atau pembelajar atau peserta


didik, siswa, murid atau peserta pelatihan.
 B = Behaviour atau prilaku yang berubah sering disebut predikat berupa kata
kerja (Verb) berdasarkan taksonomi Bloom dengan 3 ranah Kognitif, afektif
dan motorik.
 C = Condition ( Context, kondisi dimana prilaku akan terbentuk)

4
 C = Criterion (kriteria tingkatan performa minimal yang dapat diterima).
biasanya menggambarkan hal yang kualitatif dari mutu unjuk kerja, misalnya
efektif, ketepatan, keakuratan, kesesuaian dll.

4. Taksonomi Bloom

Taksonomi berasal dari bahasa Yunani yang bermakna klasifikasi atau konsep yang
mendasar. Benjamin S Bloom , Anderson dan Krathwohll (1956) merumuskan taksonomi
Bloom sebagai bentuk struktur hirarki kemampuan berfikir (thinking behaviour), yang
mengidentifikasi 3 ranah yaitu kognitif, Afektif dan psychomotorik. Ranah kognitif
mengkaji hal yang terkait dengan intelektual, seperti pengetahuan dan ketrampilan berfikir
dan nalar. Ranah afektif terkait dengan kecerdasan emosional seperti rasa , tatanilai dan
norma, motivasi, minat dan sikap. Sementara ranah motorik berisi keterampilan
motorik/gerakan otot, kemampuan fisik, seperti berenang, lari, kecepatan dan kekuatan
gerak.L .Anderson, D Krathwohl et al (2001) . Ki Hajar Dewantoro bapak pendidikan
Indonesia terkenal dengan doktrin pendidikannya " Cipta, Rasa dan Karsa. Cipta identik
dengan ranah kognitif, Rasa adalah ranah afektif dan karsa adalah ranah motorik. L.
Anderson and Krathwohl (2001) melakukan revisi untuk ranah kognitif, dimana pada
awalnya tingkatan ranah kognitif terdiri atas Knowledge, comprehension, application,
analisysis, syntesis dan Evaluation, kemudian menyesuaikan terhadap tuntutan zaman
berubah menjadi remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating dan Creating.

Tabel 3. Tingkatan Taksonomi Bloom

Ranah Kognitif Ranah Psychomotorik Ranah Afektif


Knowledge /remembering Imitation (Meniru ) Receiving (Penerimaan)
Comprehension/understanding Manipulation Responding
Application/Applying Precision Valueing( tata nilai)
Analysis/Analysing Articulation organizing
Syntesis/Evaluating Naturalisation Internalizing
Evaluation/Creating

Tingkatan dari setiap ranah berjenjang sesuai dari tingkatan rendah ke tingkatan lebih
tinggi. Pada ranah kognitif tiga level pertama yaitu remenbering atau mengingat, memahami
dan menerapkan merupakan kemampuan berfikir tingkat rendah atau sering disebut (lower
order thinking) sementara kemampuan menganalisis, evaluasi dan mencipta merupakan
kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher order thinking). Begitu juga untuk ranah motorik
dan afektif.Kemampuan motorik yang paling rendah adalah meniru, selanjutnya makin
meningkat menjadi manipulasi, presisi, artikulasi dan naturalisasi. Sementara untuk ranah
afektif siawali dengan menerima, memberikan respon , kemudian bernilai menjadi tatanilai
dalam dirinya (normatif), kemudian tata nilai tersebut terorganisir dengan kontras dari nilai
yang berbeda. Kemudian tingkat yang lebih tinggi adalah internalisasi sistem nilai yang dapat
mengontrol prilaku baik, personal, sosial dan emosional.

5
Berikut ini adalah tabulasi Ranah kognitif dan suaian kata kerja

Tabel 4. Tabulasi Ranah Kognitif dan kata kerja

Kategori Difinisi Kata kerja (Verb) Contoh LO

Rememberi Kemampuan Mendifinisikan, mengidentifikasi, Setelah


ng mengingat atau membuat daftar, menjelaskan, mengikuti
Mengingat menyebutkan kembali mengenal, menemukan kembali, pembelajaran
informasi/pengetahua menyatakan, mengulang, mahasiswa
n. menyebutkan, mengurutkan, mampu
menyusun menyusun
kembali
berbagai
perubahan
energi dalam
sistem konversi
energi.
Understandi Kemampuan Menyatakan, menafsirkan, Mahasiswa akan
ng memahami instruksi menginterpretasikan, dapat
Memahami dan menguasai menerangkan,menjelaskan, mengelompokka
pengertian dan makna menguraikan, n berbagai
ide, konsep dan mengartikan,mendiskusikan, mesin konversi
prinsip yang telah menyeleksi, mendeteksi, energi sesuai
dipelajari dengan baik melaporkan,mengira, menduga, dengan
dalam bentuk lisan, mengelompokkan, karakteristik
tulisan,grafik, siswameringkas, mengubah, energi yang
gambar, animasi dll. menganalogikan, diprosesnya.
mengklasifikasikan.
Applying Kemampuan Menerapkan, menggunakan, Mahasiswa akan
Menerapka melakukan sesuatu , memdemontrasikan, dapat
n menerapkan konsep, mempraktekan, menghitung, mengoperasikan
mempraktekan suatu merubah, melengkapi, cara kerja mesin
langkah kerja tertentu, menemukan, membagi, pembangkit
menjalankan mesin menggandakan, menguji, tenaga listrik
sesuai SOP. membuat sesuai dengan
grafik,menginterpolasi,memodifik standar
asi, mengoperasikan, operasional
mempersiapkan,menghasilkan, prosedur kerja
menunjukkan, memecahkan
masalah, menterjemahkan,
mengurangi, dan mengikir,
mengelas, merawat , menggambar
, mensket dll
Analysing Kemampuan memilah Mengkaji ulang, memilah, Mahasiswa akan
Menganalisi konsep dan prinsip membedakan, mengkontraskan, mampu
s kedalam beberapa merancang, mendeteksi, membedakan
variabel dan mengembangkan, meillustrasikan, berbagai
menunjukkan menseleksi, memisahkan, karakteristik
keterkaitannya satu memanfaatkan, menata ulang, mesin konversi

6
sama lain untuk menyisihkan, energi sesuai
mendapatkan mempertimbangkan, menduga, dengan jenis
pemahaman yang mengintegrasikan, mengorganisir, energi yang
utuh mengkoordinasikan, dan diproduknya.
menunjukkan hubungan antar
variael.
Evaluating Kemampuan Menera, mengukur, menguji, Mahasiswa akan
menilai menentukan kualitas mengetes, mempertimbangkan, dapat
sesuatu berdasarkan menetapkan, membandingkan, membandingkan
norma, kriteria atau mengkonstraskan, mengkritik, perubahan
standar tertentu menskor, menginterpretasikan, energi dari
Contoh : menetapkan memutuskan, menjustifikasi, energi potensial
rangkaian instalasi merangking, dan mendukung. ke energi
listrik sebuah rumah memeriksa, memprediksi, mekanik dan
tinggal sudah baik, membenarkan dan mengkonversi. menjadi energi
setelah dilakukan listrik dari
pengujian dengan alat sebuah PLTMH
ukur tertentu.
Creating Kemampuan Merancang, merencanakan, Mahasiswa akan
mencipta mencipta , merakit, memodifikasi, dapat
memadukan berbagai mengembangkan, merancang dan
unsur menjadi sesuatu merumuskan,membangun, membuat mesin
yang baru, utuh dan membentuk, melengkapi konversi energi
koheren menyempurnakan, melakukan sederhana
inovasi,menghasilkan karya, dalam bentuk
mengerjakan proyek, prototipe
mengkategorikan,
mengkombinasikan,
mengkompilasi,
mengkomposisikan,
mengorganisasikan,
merekonstrtuksikan, menuliskan
kembali, merevisi,
menspesifikasikan, dan
mentranformasikan.

Tabel 5. Tabulasi Ranah Afektif

N Kategori Difinisi Kata Kerja Contoh LO


o
1 Penerimaan Kemampuan Mahasiswa akan
untuk Menanyakan, memilih, dapat memberikan
menunjukkan mengulas, mengikuti, memberi, perhatian penuh
perhatian dan memegang,menahan, terhadap
penghargaan mengendalikan diri, keterangan yang

7
terhadap orang memperhatikan, menjawab, disampaikan
lain mengidentifikasi, mereplay dosen
2 Responsif Kemampuan Menjawab, membantu, Mahasiswa dapat
berpartisipasi mentaati, memenuhi, mentaati aturan
aktif dalam menyetujui, mendiskusikan, tatakerja dan
pembelajaran mengkonsultasikan, disiplin pada saat
atau kegiatan menceritakan, praktek kerja di
dengan penuh mempresentasikan. melaporkan, industri
motivasi dan mengkonfirmasikan, menolong,
berdedikasi, menuliskan
bereaksi positif
dengan cepat
mengambil
tindakan bila
ada sesuatu
yang diperlukan
3 Tatanilai Kemampuan Menunjukkan, Mahasiswa
yang dianut menunjukkan mendemontrasikan, memilih, mampu
Valuing tatanilai dan membedakan, mengikuti, menginterpretasik
norma yang meminta, memenuhi, an fenomena kerja
dianut, yang berinisiatif, memprakarsai, mesin untuk
baik dan buruk, menjustifikasi mengusulkan, mengantisipasi
terhadap suatu melaporkan, keselamatan
objek tertentu, menginterpretasikan,membenar manusia dan
nilai nrmatif kan , menolak, mesin
tersebut mempertahankan pendapat,
diungkapkan menyantuni, menghormati,
dalam bentuk menghargai,
prilaku
4 Organisasi Kemampuan Mentaati, mematuhi, Mahasiswa
untuk merancang, mengatur, mampu
membentuk mengkoordinasikan, beradaptasi
sistem nilai dan mengkombinasikan, dengan
budaya beradaptasi, mengorganisir, lingkungan kerja
organisasi merumuskan, menyamakan, yang kondusif
dengan mempertahankan, pada saat praktek
harmonisasi mengintegrasikan, kerja di insudtri
tatanilai yang menyempurnakan,
pluralistik manggabungkan, memperbaiki,
menyepakati, menyatukan
pendapat, membandingkan dan
memodifikasi.
5 Internalisasi Kemampuan Melakukan tindakan, Mahasiswa dapat
untuk memiliki melaksanakan, mengarahkan, melakukan
sistem nilai menunjukkan, membedakan, tindakan preventif
yang memisahkan, mempengaruhi, dari kecelakaan
mengontrol mendengarkan, memodifikasi, kerja dan menjaga
prilaku dalam memperbaiki,membatasi, keselamatan kerja
diri sendiri membuktikan, selama praktek
mempertimbangkan, kerja di dunia

8
mempersoalkan, dan industri
mempertanyakan

Tabel 6. Tabulasi Ranah Psychomotorik dan Kata kerja

No Kategori Definisi Kata Kerja (Verb) Contoh LO


1 Imitation Meniru gerakan Meniru, mengulang mengikuti, Mahasiswa
Meniru orang lain, mereplikasi, mencoba, menyalin,mampu
mengamati dan mengidentifikasi, mengamati, mengulang dan
mereplikasi menyalin, melatih, dan meniru gerakan
menyimak instruktur pada
saat mengikir
datar benda kerja
dengan baik
2 Manipulasi Menghasilkan Mengulang kembali, Mahasiswa
kembali merjakanmbangun, menampilkan, mampu
kegiatan atau menghitung, melatih, memasang, menghidupkan
gerakan dari mengelas, mengikir, dan mematikan
langkah kerja menghidupkan mesin dan mesin bubut
yang mematikan mesin, mengasah sesuai dengan
diinstruksikan pahat, melompat, berlari , instruksi
atau yang menskrap dasar, menempa dll. instruktur
diingat
3 Presisi Kemampuan Mendemonstrasikan, Mahasiswa
untuk menunjukkan, menyempurnakan, mampu
melaksanakan melengkapi, mengkalibrasi, membubut poros
pekerjaan atau mengontrol, mempraktekkan, bertingkat
kegiatan menampilkan, menyelesaikan, dengan toleransi
berulang memecahkan, membongkar, 0.001 sesuai
sdengan akurat merawat, memperbaiki, dengan SOP
dan reliabel, mempercepat, memperlancar,
bebas dari memasang, menstel sesuai
bantuan standar.
4 Artikulasi Kemampuan Mengadaptasi, merubah, Mahasiswa
beradaptasi dan mengatur kembali, merakit, mampu membuat
mengintegrasika mereorganisasi, merevisi, dongkrak togel
n keahlian untuk memperbaiki kembali, dengan kekuatan
mencapai tujuan memvariasikan, membangun, 1.5 ton sesuai
non standar membuat, menciptakan, dengan prosedur
mendesain, menginisiasi, kerja
memformulasikan, memodifikasi,
mengembangkan,
5 Naturalisasi Kemampuan Merdesain, menciptakan, Mahasiswa
untuk membangun, mampu
mengerjakan mengkonstruksi,mengkombinasik mengerjakan
sesuatu dengan an, merakit, memprakarsai, proyek
oto,matis, menemukan (inventor), komponen mesin
menguasai berinovasi, meningkatkan, teknologi tepat
semua gerakan mengajarkan, menguasai guna sesuai

9
tanpa disadari (mastery), mengerjakan proyek . dengan
dan , mahir, permintaan
keterampilan pelanggan
yang dimiliki
berada pada
tingkat strategis

Tugas :

1.Diskusikanlah dan rumuskanlah langkah-langkah bagaimana cara menerapkan Taksonomi


Bloom menjadi Capaian Pembelajaran (CP)

2. Buatlah CP untuk sebuah mata kuliah yang saudara ampu, minimal satu untuk setiap
tingkatan ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psychomotorik.

Dimensi Pengetahuan

Merril Ada 4 jenis dimensi pengetahuan yaitu : Fakta, Konsep, prosedur dan meta kognitif

1. Fakta ( factual knowledge ) .


Fakta merupakan pengetahuan dasar bagi para akhli berkomunikasi terkait dengan
disiplin akademik, memahami dan mengaturnya secara sistimatis, factual knowledge
merupakan pengetahuan yang relatif merupakan abstraksi pada level yang paling
rendah. Pengetahuan faktual ini terdiri dari dua bagian yaitu knowledge of
terminology (pengetahuan tentang istilah) dan knowledge of specific details and
elements (pengetahuan unsur rinci dan khusus).
a. Pengetahuan terminologi.
Pengetahuan terminologi termasuk pengetahuan verbal khusus dan non verbal
label dn simbul ( kata, angka,gambar dan signal). Setiap subjek materi berisi
sejumlah labeldan simbul baik verbal maupun non verbal. Contoh pengetahuan
terminologi :
 Pengetahuan tentang alphabet
 Pengethuan tentang istilah ilmiah atau saintifik
 Pengetahuan tentang vocabulary lukisan
 Pengetahuan tentang istilah akutansi
 Pengetahuan tentang representasi standar simbul dari peta atau diagram,
gambar
 Pengetahuan tentang simbul yang digunakan untuk mengidentifikasi
ucapan yang benar tentang berbagai kata.
b. Pengetahuan rincian simbul dan unsur
Pengetahuan berbagai simbul dan unsur adalah pengetahuan yang terkait dengan
peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi dan sebagainya. Setiap pokok
materi pengetahuan berisi peristiwa atau kejadian, lokasi, orang, tanggal . Fakta
yang khusus adalah informasi dasar yang digunakan para akhli untuk menjelaskan

10
bidang ilmunya,dan juga berfikir tentang masalah khusus atau topik
tertentu.Contoh pengetahuan khusus rinci dan unsur diantaranya adalah :
 Pengetahuan tentang fakta utama budaya dan masyarakat tertentu
 Pengetahuan fakta praktis penting bagi kesehatan, warganegara, dan
kebutuhan manusia dan kepeduliannya.
 Pengetahuan terkait dengan nama, tempat dan kejadian dalam
pemberitaan.
 Pengetahuan tentang reputasi penulis terkait presentasi dan interpretasi
fakta permasalahan pemerintah.
 Pengetahuan tentang produksi utama dan eksport suatu daerah.
 Pengetahuan tentang sumber terpercaya suatu informasi.
2. Konsep (Conceptual Knowledge )
Pengetahuan konseptual akan terkait dengan pengetahuan kategori, klasifikasi dan
hubungan antara mereka semakin komplek, mengorganisir format pengetahuan.
Konsep temasuk didalamnya schema, implisit dan aksplisit theori. Conseptual
knowledge terdiri dari 3 bagian yaitu pengetahuan tentang kategori dan klasifikasi (1),
pengetahuan tentang prinsip dan generalisassi (2), dan pengetahuan tentang theori,
model dan struktur. (3).
(1) Contoh pengetahuan klasifikasi dan kategori :
 Pengetahuan tentang berbagai jenis literatur
 Pengetahuan tenang berbagai jenis kepemilikan busines
 Pengetahuan tentang bagian paragraph dan kalimat.
 Pengetahuan tentang bebrbagai jenis masalah psychologi
 Pengetahuan tentang berbagai tipe mesin pembangkit tenaga.
(2) Contoh Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi
 Pengetahuan tentang generalisasi budaya tertentu
 Pengetahuan hukum dasar fisika
 Pengetahuan tentang prinsip kimia yang relevan dengan proses kehidupan
dan kesehatan
 Pengetahuan tentang kebijakan luar negeri Indonesia terkait dengan
ekonomi internasional dan pasar bebas.
 Pengetahuan tentang prinsip utama theori belajar

(3).Contoh Pengetahuan tentang teori, model dan struktur

 Pengetahuan tentang interrelationship antara prinsip kimia sebagai dasar teori


kimia
 Pengetahuan tentang struktur dan fungsi organisasi sebuah lembaga
 Pengetahuan tentang teori gempa tektonik
 Pengetahuan tentang model genetika
 Pengetahuan tentang berbagai model pembelajaran siswa aktif.
3. Pengetahuan Prosedur (Procedural knowledge)

11
Pengetahuan tentang prsedur adalah pengetahuan tentang “how” to do something.
Bagaimana mengerjakan sesuatu , artinya sesuatu itu akan berawal dari langkah yang
sederhana sampai pada yang rumit, biasanya prosedur adalah suatu langkah proses
yang akan dilakukan secara berurutan . Prosedur akan terdiri atas, skills, algoritma,
teknik dan metode.
Pengetahuan tentang prosedur juga temasuk kajian tentang yang digunakan untuk
menentukan kapan berbagai langkah prosedur akan digunakan.Procedural knowledge
terdiriatas 3 bagianpengetahuanyaitu 1).Pengetahuan skill khususdanalgoritma .
2).Pengetahuanspesifikteknikdanmetode. 3). Kriteriauntukmenentukankapanprosedur
yang cocokdapatdigunakan.
1). Pengetahuan skill khususdanalgoritmadapatdiungkapkandenganlangkah
yang berurutan ,secaraumumdisebutlangkahkerjaatauprosedur. Hasilpenggunaan
prosedur knowledge adalahpengetahuanfaktadankonsep. Contoh :
 Pengetahuanketerampilan yang digunakanuntukmelukisdengn cat air
 Pengetahuanberbagaialgoritmauntukmemecahkanpersamaankwadrat
 Pengetahuanketerampilanuntukunjukkerjalompattinggi
2). Pengetahuanteknikkhususdanmetode. Bila skill dnalgoritmamenghasilkan
prosedur yang baku, makapadametodesaintifiklebihbersifatterbuka. Contoh :
 Pengetahuanmetoderiset yang relevandengansosialsain
 Pengetahuantentangteknik yang
digunakanparaakhlidalammencarisolusi pemecahanmasalah.
 Pengetahuanmetodeevaluasikonsepkesehatan.
3. . Pengetahuankriteriamenentukanprosedur yang cocokdigunakan. Kriteria dapat
ditandai dari pokokbahasankepokokbahasanlainnya. Contoh :
 Pengetahuantentangkriteriauntukmenentukanbeberapajeniskarangan.
 Pengetahuantentangkriteriauntukmenentukanprosedurpenggunaanmesin
laslistrik.
 Pengetahuantentangkriteriauntukmenentukanprosedurstatistik yang
digunakanuntukpengumpulan data survey

4. Meta Kognisi
Meta kognisiadalahpengetahuantentangstrategi, tugasdan variable manusia,
termasukpengetahuanmahasiswaberkenaandenganstrategibelajardanberfikir,
pengetahuannyatentangtugaskognitif,
dankomponenmotivasidaripengetahuannyasendiri.
a). Strategic knowledge; contoh:
Pengetahuandariberbagaistrategiorganisasisepertigarisbesardan
diagram
Pengetahuantentangstrategibusinespengembangankewirausahaan
Pengetahuantentanganalisismekanikafluidauntukkonstruksibendungan.

b). Cognitive -Tasks termasuk conditional dan contextual knowledge


Pengetahuanbahwatugasuntukmrngingatmemerlukanlatihan

12
Pengetahuanbahwaumumnya problem solving adacara yang paling
berguna untukmelaksanakaantugasmemimpinproyek.

C). Self knowledge .


Pengetahuantentangminatseseorangterhadaptugaspokok
Pengetahuantentangtujuankinerjadalammelaksanakantugas

Fakta, konsep, prosedur dan metakognisi merupakan Dimensi pengetahuan yang


dapat di kategorikan untuk menyusun analisis isi materi suatu matakuliah, baik dalam
bentuk pokok bahasan maupun topik tertentu. Sedalam dan seluas apa materi yang
disajikan akan terkait dengan dimensi proses kognitif.

Tabel 7. Dimensi Pengetahuan (Knowledge Dimension)

Cod Major type and Subtype Examples


e
A Factual Knowledge : Unsur utama yang harus
diketahui mahasiswa untuk diperkenalkan
dengan disiplin keilmuan atau pemecahan
masalahnya.
A1 Terminologi (istilah) Istilah teknologi atau simbul musik
A2 Pengetahuan khusus dan unsur-unsurnya Dumber utama, sumber informasi
yang terpercaya (reliable)
B Conceptual knowledge : Saling keterkaitan
antar unsur-unsur dasar dengan struktur yang
agak luas agar dapat berfungsi bersamaan
B1 Klasifikasi dan kategori Periode masa geologi, Bentuk
B2 Prinsip dan generalisasi business
B3 Teori , model dan struktur Teori Pitagoras, hukum jual beli
Teori evolusi, model struktur
cremona
C Procedural Knowledge : Bagaimana
mengerjakan sesuatu, metoda inquiri, kriteria
skills,algoritma,teknik dan metode
C1 Pokok bahasan utama, keterampilan khusus Keterampilan yang digunakan untuk
dan algoritma membubut, mengelas, algoritma .
C2 Teknik dan metoda khusus Teknik interview, Metode ilmiah.
C3 Kriteria untuk menentukan prosedur yang Prosedur praktikum H. Newton 2.
sesuai Kriteria penentuan busines plan
D Meta cognitive Knowlwdge : Pengetahuan
tentang kognisi, kepedulian , pengetahuan
tentang kognisi sendiri
D1 Pengetahuan strategis Pengetahuan yang terkait dengan
struktur materi sebuah buku teks.
Pengetahuan cara berfikir diri
D2 Tugas kognitif, kontektual dan kondisi yang sendiri.

13
sesuai Pengetahuan yang menyangkut tes
D3 guru dan tes atandar.
Pengetahuan diri sendiri Pengetahuan mengkritik tulisan,
artikel.

Tabel 8. Tabulasi Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif.

Dimensi Proses Kognitif

Dimensi Remembering Understanding Applying Analysis Evaluating Creating


pengetahua
n
Faktual
knowledge
Concept
knowledge
Procedural
Knowledge
Meta-
Cognition

Tugas : buatlah peta dimensi pengetahuan kombinasikan dengan dimensi proses kognitif
untuk menyusun urutan capaian pembelajaran (LO) dari suatu pokok bahasan mata kuliah.

Daftar Bacaan

Anderson L.W and Krathwohl. D.R., (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching , and
Assessing . New York ; Longman.

Arrcola.R.A. and Aleomoni. L. (1998). Writing learning Objectives, A workshop Resource


document : Memphis : The University of Tennesee

Beasly. J. (2012). Writing Learning Outcomes. IUPUI Center for Teaching and Learning

Utari , Retno. (2016). Taksonomi Bloom. Apa dan Bagaimana Menggunakannya . Jakarta :
Pusdiklat KNPK

Texas Tech University . (2015). Writing and Assessing Course Level Student Learning
Outcomes . Houston : Office of Planning and Assessment.

Direktorat Pembelajaran dan kemahasiswaan . (2015), Panduan Penyusunan Capaian


Pembelajaran Lulusan Program Studi. Jakarta : Dirjen Pendidikan Tinggi
Kemendikbud.

14
15

Anda mungkin juga menyukai