Nizwardi Jalinus
A. Pendahuluan
Terminologi " capaian pembelajaran yang diharapkan " atau expected learning
outcomes istilah baru yang muncul akhir-akhir ini, yang pada dasarnya setara dengan makna
tujuan pembelajaran atau "objective mata kuliah" (Course objectives) atau "kompetensi mata
kuliah" (Course competency) yaitu proses mengidentifikasi konsep kunci kemampuan yang
diharapkan dapat dicapai, dalam ranah kognitif, motor skill, dan afektif oleh mahasiswa atau
peserta didik melalui proses pembelajaran dari suatu mata kuliah. Jadi apabila kita sudah
memiliki tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional atau kompetensi yang hendak dicapai
maka anda telah memiliki capaian pembelajaran (LO). Istilah kompetensi biasa dipakai dalam
pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan, karena ukuran kemampan disunia kerja lebih
lazim menggunakan istilah kompetensi. Sementara Capaian Pembelajaran ( Learning out
Comes) merupakan istilah yang saat ini dipakai dalam dunia persekolahan.
"Learning outcomes are the skills and knowledge that a student will be able to do upon
completion of the learning process ". Capaian pembelajaran yang diharapkan merupakan
pernyataan formal dari apa yang diharapkan dapat dicapai mahasiswa dalam suatu proses
pembelajaran pada mata kuliah tertentu. Kita harus hati hati jika kita tidak mengetahui
kemana tempat yang akan kita tuju. kita tidak pernah akan sampai kesana. Oleh karena itu
dalam pendidikan dan pembelajaran perumusan tujuan pembelajaran merupakan komponen
penting untuk menentukan kemampuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.
Tujuan itu sendirilah yang akan menjadi hasil pembelajaran, karena rumusan tujuan yang
akan dicapai akan menjadi petunjuk untuk menseleksi isi materi pembelajaran atau pokok
bahasan atau topik pembahasan. Tujuan tersebut juga akan menentukan strategi pembelajaran
yang akan dikembangkan, mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan, dan
untuk mengkonstruksi tes atau mengembangkan instrumen alat ukur capaian pembelajaran,
sekaligus merupakan bagian dari evaluasi capaian pembelajaran yang diharapkan.
1
Secara umum ada dua jenis keluaran dari suatu pembelajaran yaitu learning outcomes
dan program outcomes. Learning outcomes menguraikan kemampuan apakah yang
diharapkan dapat dicapai mahasiswa , sementara program outcomes menguraikan
kemampuan apakah yang diharapkan dicapai melalui suatu program. Istilah lain yang
digunakan oleh beberapa sumber adalah Goal dan Learning objective. Goal atau tujuan
umum lebih bersifat global dan luas tergambar dalam visi yang bersifat tak terukur. Biasanya
pada level program studi, capaian pembelajaran bersifat luas dan gayut dengan pengetahuan
dan skill yang telah dikuasai mahasiswa selama menempuh pendidikan pada jenjang tertentu.
Beberapa difinisi LO
Learning outcomes are statements of what is expected that the student will be able to do as a
result of learning the activity. (Jenkins and Unwin, 2001)
• Learning outcomes are statements that specify what learners will know or be able to do as a
result of a learning activity. Outcomes are usually expressed as knowledge, skills or attitudes.
(American Association of Law Libraries4)
• Learning outcomes are an explicit description of what a learner should know, understand
and beable to do as a result of learning. (Bingham, 1999)
• Learning outcomes are statements of what a learner is expected to know, understand and/or
beable to demonstrate after completion of a process of learning. (ECTS Users’ Guide, 2005)
• Learning outcomes are explicit statements of what we want our students to know,
understand or
be able to do as a result of completing our courses. (University of New South Wales,
Australia5)
• Learning outcome: a statement of what a learner is expected to know, understand and/or be
able
to demonstrate at the end of a period of learning”. (Gosling and Moon, 2001)
• A learning outcome is a statement of what the learner is expected to know, understand
and/or be
able to do at the end of a period of learning. (Donnelly and Fitzmaurice, 2005)
• A learning outcome is a statement of what a learner is expected to know, understand and be
able todo at the end of a period of learning and of how that learning is to be demonstrated”.
(Moon, 2002)
.
Tabel 1. Hubungan antara tujuan yang bersifat global, program dan pembelajaran
2
Table 2. Goals and Outcomes
Goals Outcomes
Cendrung luas Cendrung sempit
umum khusus
abstrak kongkrit
Unmeasurable (tak terukur) Measurable (terukur)
ideal realistik
Sesuai dengan tujuan pelatihan pekerti ini, maka fokus penelaahan atau kajian capaian
pembelajaran (CP) akan terfokus pada pengembangan CP untuk mata kuliah dan pokok
bahasaan dari substansi materi ajar tertentu yang akan saudara ampu kelak.
Langkah poertama untuk mengidentifikasi Learning Outcome (LO) yang diharaspkan dapat
dicapai untuk sebuah mata kuliah adalah dengan mengidentifikasi tujuan mata kuliah.
Dengan mengklarifikasi mata kuliah dosen dapat menentukan topik utama yang terkait
dengan pembelajaran mahasiswa. Thema yang dipilih menjadi garis besar capaian
pembelajaran yang diharapkana untuk mata kuliah terrserbut.
3
1. Deskripsi mata kuliah
2. Rumusan capaian pembelajaran yang diharapkan dari mata kuliah tersebut
3. Topik atau pokok bahasan
4. Rencana kegiatan pembelajaran secara umum akan menggambarkan aktifitas
mahasiswa dan dosen dalam proses pembelajaran
5. Strategi dan pendekatan pembelajaran
6. Metode , media pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan (referensi ,
buku teks, modul, e learning,m learning dll).
7. Assignment ( tugas)
8. Evaluasi dan asesmen
4
C = Criterion (kriteria tingkatan performa minimal yang dapat diterima).
biasanya menggambarkan hal yang kualitatif dari mutu unjuk kerja, misalnya
efektif, ketepatan, keakuratan, kesesuaian dll.
4. Taksonomi Bloom
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani yang bermakna klasifikasi atau konsep yang
mendasar. Benjamin S Bloom , Anderson dan Krathwohll (1956) merumuskan taksonomi
Bloom sebagai bentuk struktur hirarki kemampuan berfikir (thinking behaviour), yang
mengidentifikasi 3 ranah yaitu kognitif, Afektif dan psychomotorik. Ranah kognitif
mengkaji hal yang terkait dengan intelektual, seperti pengetahuan dan ketrampilan berfikir
dan nalar. Ranah afektif terkait dengan kecerdasan emosional seperti rasa , tatanilai dan
norma, motivasi, minat dan sikap. Sementara ranah motorik berisi keterampilan
motorik/gerakan otot, kemampuan fisik, seperti berenang, lari, kecepatan dan kekuatan
gerak.L .Anderson, D Krathwohl et al (2001) . Ki Hajar Dewantoro bapak pendidikan
Indonesia terkenal dengan doktrin pendidikannya " Cipta, Rasa dan Karsa. Cipta identik
dengan ranah kognitif, Rasa adalah ranah afektif dan karsa adalah ranah motorik. L.
Anderson and Krathwohl (2001) melakukan revisi untuk ranah kognitif, dimana pada
awalnya tingkatan ranah kognitif terdiri atas Knowledge, comprehension, application,
analisysis, syntesis dan Evaluation, kemudian menyesuaikan terhadap tuntutan zaman
berubah menjadi remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating dan Creating.
Tingkatan dari setiap ranah berjenjang sesuai dari tingkatan rendah ke tingkatan lebih
tinggi. Pada ranah kognitif tiga level pertama yaitu remenbering atau mengingat, memahami
dan menerapkan merupakan kemampuan berfikir tingkat rendah atau sering disebut (lower
order thinking) sementara kemampuan menganalisis, evaluasi dan mencipta merupakan
kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher order thinking). Begitu juga untuk ranah motorik
dan afektif.Kemampuan motorik yang paling rendah adalah meniru, selanjutnya makin
meningkat menjadi manipulasi, presisi, artikulasi dan naturalisasi. Sementara untuk ranah
afektif siawali dengan menerima, memberikan respon , kemudian bernilai menjadi tatanilai
dalam dirinya (normatif), kemudian tata nilai tersebut terorganisir dengan kontras dari nilai
yang berbeda. Kemudian tingkat yang lebih tinggi adalah internalisasi sistem nilai yang dapat
mengontrol prilaku baik, personal, sosial dan emosional.
5
Berikut ini adalah tabulasi Ranah kognitif dan suaian kata kerja
6
sama lain untuk menyisihkan, energi sesuai
mendapatkan mempertimbangkan, menduga, dengan jenis
pemahaman yang mengintegrasikan, mengorganisir, energi yang
utuh mengkoordinasikan, dan diproduknya.
menunjukkan hubungan antar
variael.
Evaluating Kemampuan Menera, mengukur, menguji, Mahasiswa akan
menilai menentukan kualitas mengetes, mempertimbangkan, dapat
sesuatu berdasarkan menetapkan, membandingkan, membandingkan
norma, kriteria atau mengkonstraskan, mengkritik, perubahan
standar tertentu menskor, menginterpretasikan, energi dari
Contoh : menetapkan memutuskan, menjustifikasi, energi potensial
rangkaian instalasi merangking, dan mendukung. ke energi
listrik sebuah rumah memeriksa, memprediksi, mekanik dan
tinggal sudah baik, membenarkan dan mengkonversi. menjadi energi
setelah dilakukan listrik dari
pengujian dengan alat sebuah PLTMH
ukur tertentu.
Creating Kemampuan Merancang, merencanakan, Mahasiswa akan
mencipta mencipta , merakit, memodifikasi, dapat
memadukan berbagai mengembangkan, merancang dan
unsur menjadi sesuatu merumuskan,membangun, membuat mesin
yang baru, utuh dan membentuk, melengkapi konversi energi
koheren menyempurnakan, melakukan sederhana
inovasi,menghasilkan karya, dalam bentuk
mengerjakan proyek, prototipe
mengkategorikan,
mengkombinasikan,
mengkompilasi,
mengkomposisikan,
mengorganisasikan,
merekonstrtuksikan, menuliskan
kembali, merevisi,
menspesifikasikan, dan
mentranformasikan.
7
terhadap orang memperhatikan, menjawab, disampaikan
lain mengidentifikasi, mereplay dosen
2 Responsif Kemampuan Menjawab, membantu, Mahasiswa dapat
berpartisipasi mentaati, memenuhi, mentaati aturan
aktif dalam menyetujui, mendiskusikan, tatakerja dan
pembelajaran mengkonsultasikan, disiplin pada saat
atau kegiatan menceritakan, praktek kerja di
dengan penuh mempresentasikan. melaporkan, industri
motivasi dan mengkonfirmasikan, menolong,
berdedikasi, menuliskan
bereaksi positif
dengan cepat
mengambil
tindakan bila
ada sesuatu
yang diperlukan
3 Tatanilai Kemampuan Menunjukkan, Mahasiswa
yang dianut menunjukkan mendemontrasikan, memilih, mampu
Valuing tatanilai dan membedakan, mengikuti, menginterpretasik
norma yang meminta, memenuhi, an fenomena kerja
dianut, yang berinisiatif, memprakarsai, mesin untuk
baik dan buruk, menjustifikasi mengusulkan, mengantisipasi
terhadap suatu melaporkan, keselamatan
objek tertentu, menginterpretasikan,membenar manusia dan
nilai nrmatif kan , menolak, mesin
tersebut mempertahankan pendapat,
diungkapkan menyantuni, menghormati,
dalam bentuk menghargai,
prilaku
4 Organisasi Kemampuan Mentaati, mematuhi, Mahasiswa
untuk merancang, mengatur, mampu
membentuk mengkoordinasikan, beradaptasi
sistem nilai dan mengkombinasikan, dengan
budaya beradaptasi, mengorganisir, lingkungan kerja
organisasi merumuskan, menyamakan, yang kondusif
dengan mempertahankan, pada saat praktek
harmonisasi mengintegrasikan, kerja di insudtri
tatanilai yang menyempurnakan,
pluralistik manggabungkan, memperbaiki,
menyepakati, menyatukan
pendapat, membandingkan dan
memodifikasi.
5 Internalisasi Kemampuan Melakukan tindakan, Mahasiswa dapat
untuk memiliki melaksanakan, mengarahkan, melakukan
sistem nilai menunjukkan, membedakan, tindakan preventif
yang memisahkan, mempengaruhi, dari kecelakaan
mengontrol mendengarkan, memodifikasi, kerja dan menjaga
prilaku dalam memperbaiki,membatasi, keselamatan kerja
diri sendiri membuktikan, selama praktek
mempertimbangkan, kerja di dunia
8
mempersoalkan, dan industri
mempertanyakan
9
tanpa disadari (mastery), mengerjakan proyek . dengan
dan , mahir, permintaan
keterampilan pelanggan
yang dimiliki
berada pada
tingkat strategis
Tugas :
2. Buatlah CP untuk sebuah mata kuliah yang saudara ampu, minimal satu untuk setiap
tingkatan ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psychomotorik.
Dimensi Pengetahuan
Merril Ada 4 jenis dimensi pengetahuan yaitu : Fakta, Konsep, prosedur dan meta kognitif
10
bidang ilmunya,dan juga berfikir tentang masalah khusus atau topik
tertentu.Contoh pengetahuan khusus rinci dan unsur diantaranya adalah :
Pengetahuan tentang fakta utama budaya dan masyarakat tertentu
Pengetahuan fakta praktis penting bagi kesehatan, warganegara, dan
kebutuhan manusia dan kepeduliannya.
Pengetahuan terkait dengan nama, tempat dan kejadian dalam
pemberitaan.
Pengetahuan tentang reputasi penulis terkait presentasi dan interpretasi
fakta permasalahan pemerintah.
Pengetahuan tentang produksi utama dan eksport suatu daerah.
Pengetahuan tentang sumber terpercaya suatu informasi.
2. Konsep (Conceptual Knowledge )
Pengetahuan konseptual akan terkait dengan pengetahuan kategori, klasifikasi dan
hubungan antara mereka semakin komplek, mengorganisir format pengetahuan.
Konsep temasuk didalamnya schema, implisit dan aksplisit theori. Conseptual
knowledge terdiri dari 3 bagian yaitu pengetahuan tentang kategori dan klasifikasi (1),
pengetahuan tentang prinsip dan generalisassi (2), dan pengetahuan tentang theori,
model dan struktur. (3).
(1) Contoh pengetahuan klasifikasi dan kategori :
Pengetahuan tentang berbagai jenis literatur
Pengetahuan tenang berbagai jenis kepemilikan busines
Pengetahuan tentang bagian paragraph dan kalimat.
Pengetahuan tentang bebrbagai jenis masalah psychologi
Pengetahuan tentang berbagai tipe mesin pembangkit tenaga.
(2) Contoh Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi
Pengetahuan tentang generalisasi budaya tertentu
Pengetahuan hukum dasar fisika
Pengetahuan tentang prinsip kimia yang relevan dengan proses kehidupan
dan kesehatan
Pengetahuan tentang kebijakan luar negeri Indonesia terkait dengan
ekonomi internasional dan pasar bebas.
Pengetahuan tentang prinsip utama theori belajar
11
Pengetahuan tentang prsedur adalah pengetahuan tentang “how” to do something.
Bagaimana mengerjakan sesuatu , artinya sesuatu itu akan berawal dari langkah yang
sederhana sampai pada yang rumit, biasanya prosedur adalah suatu langkah proses
yang akan dilakukan secara berurutan . Prosedur akan terdiri atas, skills, algoritma,
teknik dan metode.
Pengetahuan tentang prosedur juga temasuk kajian tentang yang digunakan untuk
menentukan kapan berbagai langkah prosedur akan digunakan.Procedural knowledge
terdiriatas 3 bagianpengetahuanyaitu 1).Pengetahuan skill khususdanalgoritma .
2).Pengetahuanspesifikteknikdanmetode. 3). Kriteriauntukmenentukankapanprosedur
yang cocokdapatdigunakan.
1). Pengetahuan skill khususdanalgoritmadapatdiungkapkandenganlangkah
yang berurutan ,secaraumumdisebutlangkahkerjaatauprosedur. Hasilpenggunaan
prosedur knowledge adalahpengetahuanfaktadankonsep. Contoh :
Pengetahuanketerampilan yang digunakanuntukmelukisdengn cat air
Pengetahuanberbagaialgoritmauntukmemecahkanpersamaankwadrat
Pengetahuanketerampilanuntukunjukkerjalompattinggi
2). Pengetahuanteknikkhususdanmetode. Bila skill dnalgoritmamenghasilkan
prosedur yang baku, makapadametodesaintifiklebihbersifatterbuka. Contoh :
Pengetahuanmetoderiset yang relevandengansosialsain
Pengetahuantentangteknik yang
digunakanparaakhlidalammencarisolusi pemecahanmasalah.
Pengetahuanmetodeevaluasikonsepkesehatan.
3. . Pengetahuankriteriamenentukanprosedur yang cocokdigunakan. Kriteria dapat
ditandai dari pokokbahasankepokokbahasanlainnya. Contoh :
Pengetahuantentangkriteriauntukmenentukanbeberapajeniskarangan.
Pengetahuantentangkriteriauntukmenentukanprosedurpenggunaanmesin
laslistrik.
Pengetahuantentangkriteriauntukmenentukanprosedurstatistik yang
digunakanuntukpengumpulan data survey
4. Meta Kognisi
Meta kognisiadalahpengetahuantentangstrategi, tugasdan variable manusia,
termasukpengetahuanmahasiswaberkenaandenganstrategibelajardanberfikir,
pengetahuannyatentangtugaskognitif,
dankomponenmotivasidaripengetahuannyasendiri.
a). Strategic knowledge; contoh:
Pengetahuandariberbagaistrategiorganisasisepertigarisbesardan
diagram
Pengetahuantentangstrategibusinespengembangankewirausahaan
Pengetahuantentanganalisismekanikafluidauntukkonstruksibendungan.
12
Pengetahuanbahwaumumnya problem solving adacara yang paling
berguna untukmelaksanakaantugasmemimpinproyek.
13
sesuai Pengetahuan yang menyangkut tes
D3 guru dan tes atandar.
Pengetahuan diri sendiri Pengetahuan mengkritik tulisan,
artikel.
Tugas : buatlah peta dimensi pengetahuan kombinasikan dengan dimensi proses kognitif
untuk menyusun urutan capaian pembelajaran (LO) dari suatu pokok bahasan mata kuliah.
Daftar Bacaan
Anderson L.W and Krathwohl. D.R., (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching , and
Assessing . New York ; Longman.
Beasly. J. (2012). Writing Learning Outcomes. IUPUI Center for Teaching and Learning
Utari , Retno. (2016). Taksonomi Bloom. Apa dan Bagaimana Menggunakannya . Jakarta :
Pusdiklat KNPK
Texas Tech University . (2015). Writing and Assessing Course Level Student Learning
Outcomes . Houston : Office of Planning and Assessment.
14
15