1. Sistem Sentralisasi Yaitu kewenangan Pengembangan Karyawan ada pada Kantor Pusat,
baik perencanaan program Pengembangan, kurikulum Program pengembangan, silabus, biaya
maupun pelaksanaannya. Jenis Pengembangan karyawan yang dilaksanakan secara
sentralisasi adaiah Program pengembangan Karir.
2. Sistem Desentralisasi Yaitu Kewenangan kegiatan Pengembangan Karyawan dapat
dilaksanakan di daerah (Kantor Wilayah maupun Kantor Cabang), baik perencanaan program
pengembangan, kurikulum dan silabus maupun pelaksanaannya namun biayanya bersumber
dari Kantor Pusat. Jenis Program pengembangan yang dilaksanakan secara Desentralisasi
adaiah Program pengembangan Penyegaran yaitu workshop, seminar, kursus dan in house
training.
3. Sistem Dekonsentrasi Yaitu kewenangan kegiatan pengembangan karyawan ada pada
Kantor Pusat baik perencanaan program pengembangan, kurikulum, silabus dan biaya tetapi
pelaksanaannya di daerah untuk efisiensi biaya dan waktu. Program pengembangan karyawan
yang dilaksanakan secara dekonsentrasi adaiah Program pengembangan Teknis.
4. Sistem Pengembangan lain yang dilaksanakan dalam Pendelegasian dan Pembelajaran
mandiri Yaitu tindak lanjut dari hasil rekomendasi pengembangan dari Divisi Pengelolaan
dan Pengembangan Kompetensi yang pelaksanaannya tidak dapat dilakukan atau
ditindaklanjuti langsung oleh Divisi Pengelolaan dan Pengembangan Kompetensi namun
berhubungan erat dengan pengembangan karyawan. Program pengembangan karyawan yang
dilaksanakan secara pendelegasian adaiah Job Rotation &Job Promotion Job Enlargement &
Job Enrichment serta Coaching & Counselling. Implementasi program pengembangan
kompetensi merupakan tanggungjawab masing-masing individu yang didukung oleh
kebijakan manajamen.
Metode Pengembangan Manajemen
1. Program Orientasi Persiapan Kerja (OPK) Program Orientasi Persiapan Kerja (OPK)
diberikan kepada calon karyawan yang telah lulus tahap seleksi rekrutmen oleh Divisi
SDM. Tujuan disclenggarakan Orientasi Persiapan Kerja:
Memberikan orientasi tentang ruang lingkup, tujuan, struktur organisasi dan
prosedur kerja serta hak dan kewajiban karyawan.
Membentuk pola pikir, sikap dan pcrilaku Calon Karyawan sesuai budaya
Organisasi BPJS Ketenagakerjaan.
Merupakan persyaratan untuk diangkat menjadi Calon Karyawan.
Persyaratan peserta :
Lulus dalam tahapan seleksi rekrutmen oleh Divisi SDM.
Menandatangani sural pernyataan untuk bersedia ditempatkan di seluruh
Indonesia.
Pengajaran materi kelas akan dilakukan melalui metode andragogi atau metode belajar bagi
orang dewasa, antara lain berupa ceramah, diskusi, simulasi dan penugasan. Melalui metode
ini, kegiatan pelajaran materi kelas dilakukan secara partisipatif atau pengalaman berstruktur
dengan menggali pengalaman peserta, dianalisis, disimpulkan, dan dikembangkan dalam
proses belajar bersama tersebut. Penggunaan metode dimaksud untuk menciptakan suatu
hubungan antara pengajar dengan peserta dan sesama peserta sehingga akan tercipta interaksi
yang pada akhirnya akan mempermudah pemahaman terhadap materi. Efektivitas dan
optimalisasi proses pembelajaran dicapai melalui gaya pemandu dalam diskusi kelas yang
mendorong dan memfasilitasi proses saling berbagi dan interaksi aktif para peserta. Guna
membantu pemahaman akan materi yang disampaikan, disediakan buku teks dalam bentuk
modul program pengembangan. Modul dibuat oleh instruktur atau unit kerja teknis terkait
dengan arahan silabus materi.
a. Ujian Tertulis Ujian tertulis dilakukan untuk menguji daya tangkap peserta terhadap
materi-materi yang diujikan. Materi yang diajukan melalui ujian tertulis khususnya
yang membekali kompetensi pengetahuan peserta. Ujian tertulis memiliki bobot yang
tinggi untuk mempengaruhi kelulusan peserta. Dalam Program Pengembangan
Kepemimpinan, ujian tertulis dan presentasi memiliki bobot penentu kelulusan
terbesar dengan bobot mencapai 65 %. Untuk mata pelajaran tanpa penugasan, bobot
ujian akhir mencapai 100 %. Pada Technical Development Program, bobot penilaian
ujian tertulis ditentukan oleh unit kerja teknis terkait bekerjasama dengan Divisi
Pengelolaan dan Pengembangan Kompetensi.
c. Penugasan Dalam rangka lebih mendalami apayang telah disampaikan dalam materi
kelas, instruktur dapat memberikan tugas baik dalam bentuk tugas individu atau
kelompok. Penilaian tugas yaitu penilaian dari tugas-tugas yang diberikan. Pada
Program Pengembangan Kepemimpinan bobot penilaian tugas umumnya memiliki
bobot 35 %. Peserta wajib menyelesaikan konten elearning yang ditentukan sebagai
salah satu bentuk penugasan.
d. Pre Test dan Post Test Melalui pre test dinilai tingkat pemahaman peserta sebelum
materi disampaikan. Sedangkan post test diberikan setelah materi selesai
disampaikan. Penggunaan pre test dan post test untuk mengukur keefektifan
penyampaian materi dan sekaligus peningkatan pengetahuan keterampilan atau sikap
peserta. Pre test dan post tes umumnya diberikan untuk materi yang bersifat
pengetahuan.
Pengembangan Organisasi