Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 25 Na.nt 2.2q


Nomor . 9.a/2i9l./tJ
Yth. Sdr/i. Gubernur
Sifat Seluruh lndonesia
Lampiran di-
Hal Percepatan Pemanfaatan Tempat
Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik TA 2020.

Dalam rangka tertib administrasi pemanfaatan Dana Arokasi Khusus (DAK)


Fisik rahun Anggaran (TA) 2020, bersama ini dengan hormat disampaikan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan


Antara Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah.
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah.
c. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 20.19 tentang Anggaran pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana perimbangan.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang pembinain dan
Pengawasan Penyelenggaraan pemerintahan Daerah.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang pengelolaan Keuangan
Daerah.
g. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2019 tentang pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
h. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran2020.
i. Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 201g tentang petunjuk reknis Dana
Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2020.
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 201g tentang pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2020.
k. Peraturan Menteri Keuangan Nomor '130/pMK.o7l2o1g tentang pengelolaan
Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.
2. Langkah-langkah yang perlu menjadi pedoman guna percepatan pemanfaatan
DAK Fisik TA2020, antara lain yaitu:
a. Berdasarkan Pasal 8 ayat (3) dan Pasal 373 ayal (3) Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014, dijelaskan bahwa pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri.
b. Berdasarkan Pasal 216 ayal (1) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2019, dijelaskan bahwa pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan
daerah secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri.
c. Berdasarkan Pasal 60 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005,
dijelaskan bahwa penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk
Teknis Penggunaan DAK.
d. Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2019, dijelaskan
antara lain bahwa Pengelolaan DAK Fisik di daerah pada setiap
bidang/subbidang DAK dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis dan
petunjuk operasional.
e. Berdasarkan angka romawi v butir 11 Lampiran permendagri Nomor 33
Tahun 2019, dijelaskan bahwa daram rangka menjaga konsistensi terhadap
penetapan largel output, rincian dan lokasi kegiatan DAK Fisik dalam
dokumen Rencana Kegiatan (RK) DAK Fisik yang terah dibahas sKpD dan
mendapat persetujuan Kementerian/Lembaga (1(/L) pada TA ZOZO
berdasarkan petunjuk teknis DAK Fisik iesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan, pemerintah Daerah menganggarkan dalam ApgO fA
2020 sesuai penetapan RK DAK Fisik dimaksud.
Dalam hal penganggaran pagu arokasi DAK daram APBD TA 2020 tidak
sesuai dengan pagu arokasi DAK berdasarkan RK yang telah dibahas sKpD
dan mendapat persetujuan dari r(L, maka pemeiintah Daerah merakukan
penyesuaian atas penetapan pagu alokasi berdasarkan RK dimaksud
dengan terlebih dahulu merakukan perubahan peraturan Kepara Daerah
!e!!a!S Penjabaran APBD TA 2020 dengan pemberitahuan kepada pimpinan
DPRD, untuk selanjutnya dituangkan daram peraturan daerah' tentang
perubahan APBD TA 2020 arau ditampung daram Laporan Rearisasi
4nggaran bagi Pemerintah Daerah yang tidak merakukan perubahan ApBD
T42020.
f. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/pMK.o7l201g,
dijelaskan antara lain:
1) Penyaluran DAK Fisik dilakukan per Jenis, dengan ketentuan:
a) per bidang untuk bidang DAK Fisik yang tidak memitiki subbidang; atau
per subbidang untuk bidang DAK Fisik yang memiliki subbidang.
, 9)
2) Penyaluran DAK Fisik dapat dilakukan secaia Bertahap, Sekali-gus, dan
Campuran.
3) Penyaluran secara Bertahap
a) Penerimaan dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik per jenis per
bidang/subbidang secara bertahap dengan ketentuan:
i. tahap I pating lambat pada tanggal 21 Juli2020;
ii. tahap ll paling lambat pada tanggat 2.1 Oktober 2020;
iii. tahap lll paling lambat pada tanggal 15 Desember 2020.
b)Dalam hal tanggal 21 Juli,21 Oktober, dan 15 Desember bertepatan
dengan hari libur atau hari yang diliburkan, batas waktu sebagaimana
dimaksud pada huruf a), dilakukan pada hari kerja berikutnya.
4) Penyaluran secara Sekaligus
Penyaluran DAK Fisik per jenis per bidang/subbidang secara sekaligus,
dilakukan dalam hal:
a) pagu alokasi DAK Fisik per jenis per bidang sebesar sampai dengan
Rp1.000.C000.000,00 (satu mitiar rupiah), dilakukan penyaluran paling
cepat bulan April dan paling lambat bulan Juli sebesar nilai kegiatan
dalam daftar kontrak kegiatan DAK Fisik per Jenis per bidang/
subbidang; atau
b) seluruh kegiatan pada bidang/subbidang DAK Fisik tidak dapat
dibayarkan secara bertahap sesuai rekomendasi dari Kementerian
Negara/Lembaga yang telah disetujui oleh Kementerian Keuangan c.q.
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, dilakukan penyaluran
pallng cepat bulan April dan paling lambat bulan Desember sebesar
nilai kegiatan dalam daftar kontrak kegiatan DAK Fisik per jenis per
bidang/subbidang yang telah memiliki dokumen berita acara serah
terima barang.
5) Penyaluran secara Campuran
Penyaluran DAK Fisik per jenis per bidang/subbidang secara campuran
dilakukan dalam hal terdapat kegiatan DAK Fisik yang pembayarannya
dilakukan secara bertahap dan sekaligus.
3. Agar dapat dilakukan percepatan proses pemilihan penyedia barang/jasa untuk
kegiatan yang bersumber dari DAK Fisik TA 2020 sesuai dengan dokumen RK
yang telah disetujui sesuai Pasal 5 ayat(2) Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun
2019.
4. Reviu DAK Fisik TA 2020 dilakukan oleh Aparat Pemeriksa lnternal Pemerintah
(APIP) atas laporan penyerapan dana dan capaian output tahun/tahapan
sebelumnya. Mekanisme reviu merujuk pada pedoman reviu yang diatur dalam
peraturan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan.
5. DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2020 dapat digunakan untuk kegiatan
pencegahan dan/atau penanganan Corona Vfus Drbease 2019 (COVID-19)
dengan mempedomani Keputusan Menteri Keuangan Nomor 6/KM.7/2020
tentang Penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Kesehatan dan Bantuan
Operasional Kesehatan Dalam Rangka Pencegahan dan/atau penanganan
Corona Vr,'rus Disease 2019 (COVID-l9) dan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor HK.01.07/MENKES/21512020 tentang Pemanfaatan Dana Alokasi
Khusus Bidang Kesehatan untuk Pencegahan dan/atau penanganan COVID-19
Tahun Anggaran 2020.
6. Dalam rangka efektivitas pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan
daerah, diminta kesediaan saudara selaku wakil pemerintah pusat di daerah
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 216 ayal (2) huruf b peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019, untuk memfasilitasi kegiatan dimaksud.
Demikian untuk menjadi makl
;t{ ,a{,i
nteri Dalam Negeri
B Sekretaris Jenderal
) F
c c *
v
t
R A1
o
.IK I
Dr. lr. M ,idammadHudori, M.Si
Tembusan:
.
'l Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan;
3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
4. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
5. Menteri Dalam Negeri;
6. Menteri Sekretaris Negara;
7. Menteri PPN/Kepala BAPPENAS;
8. Menteri Keuangan;
9. Sekretaris Kabinet;
'10. Kepala Kantor Staf Presiden;
11. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan pembangunan;
12. Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa pemerintah;
13. lnspektur Jenderal, Kementerian Dalam Negeri;
14. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri;
15. BupatiAffalikota Seluruh lndonesia;
'16. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah provinsi/Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai