ABSTRACT
This paper focuses on the comparison between models and applications on the system
coldstorage straw mushroom. Modeling obtained experimentally from data taken when the control
system has not been done. System modeling is done using process reaction curve (PRC), then
simulated in simulink program. Preserving straw mushroom performed at storage space with air
temperature 5 + 1 °C and air relative humidity (RH) of 80-90%. The comparison between the
simulation results and the application of the system showed the same trend, thus the actual system
can be represented by model system. On-off control applications successfully performed in which
the response of the system temperatures between 5 + 2 °C and relative humidity (RH) is in the
range of 90-95%
Keywords: Cold storage, process reaction curve, on-off control, temperature, relative humidity (RH).
INTISARI
Makalah ini membahas tentang perbandingan antara model dan aplikasi pada sistem coldstorage
Jamur merang. Pemodelan didapat secara eksperimental dari data yang diambil ketika sistem
belum dilakukan kontrol. Pemodelan sistem dilakukan dengan menggunakan metode process
reaction curve (PRC), kemudian disimulasikan pada program simulink. Pengawetan jamur merang
dilakukan pada ruang penyimpanan dengan suhu udara 5 + 1 ° C dan kelembaban udara relatif
(RH) 80-90%. Perbandingan antara hasil simulasi dan penerapan sistem menunjukkan
kenderungan yang sama, sehingga sistem yang sebenarnya dapat diwakili oleh model sistem.
aplikasi on-off control berhasil dilakukan di mana respon dari sistem suhu udara antara 5 + 2 °C
dan kelembaban udara relatif (RH) adalah di kisaran 90-95%.
Kata kunci:Cold storage, process reaction curve, kontrol on-off, temperatur, kelembaban relatif (RH).
PENDAHULUAN
Jamur merang merupakan komoditas Mojokerto), dan Lampung (Adriandri, Dkk,
sayuran yang bernilai ekonomi tinggi dan 2012). Salah satu kendala dalam usaha jamur
prospektif, tetapi dalam keadaan segar daya merang tersebut adalah daya simpanan yang
simpannya sangat terbatas. Kadar air jamur rendah. Umur simpan jamur merang lebih
merang cukup tinggi dan setelah panen masih rendah dari sayuran lainnya. Jamur merang
mengalami respirasi menghasilkan senyawa mempunyai umur simpan kurang lebih dari
kimia yang dapat mempercepat kerusakan satu hari, artinya beberapa jam setelah
jamur merang (Adiandri dkk, 2012). Harga jual dipanen, jamur merang menjadi lembek,
jamur merang segar di pasaran sekitar Rp. berubah warna dan membusuk, meskipun
25.000 – 30.000 per kilogram nya sehingga jamur merang menjadi lembek, berubah
menjadikan jamur merang sebagai salah satu warna dan membusuk meskipun jamur
komoditas pertanian yang sangat menarik dan dipanen pada setadia tudung jamur
layak dikembangkan oleh masyarakat. mengincup (Sumiati dkk, 2007).
Pasaran jamur merang masih terbuka lebar Jamur merang dapat diawetkan
untuk pasokan pasar lokal, nasional, dan dengan penyimpanan pada suhu dan
internasional (diekspor). Di Indonesia, sentra kelembaban yang tepat, sehingga dapat
produksi jamur merang terdapat di Provinsi bertahan lama. Untuk memperpanjang umur
Jawa Barat (Kabupaten Karawang, Subang, simpan jamur merang disimpan pada suhu
Purwakarta, dan Bekasi), Jawa Tengah 4±1°C dengan RH 85% (Tao, 2005). Untuk
(Kabupaten Brebes dan Magelang), Jawa mempertahankan suhu dan kelembaban
Timur (Kabupaten Malang, Pasuruan, dan udara tersebut diperlukan pengkondisian
116 Karsid, Studi Perbandingan Model dan Aplikasi Kontrol On-Off pada Cold Storage Jamur
Merang
pada ruang penyimpan jamur merang. Proses Setelah model system didapatkan
pengendalian on-off dapat diterapkan pada kemudian dilanjutkan dengan mendesain
pengawetan jamur merang (Karsid, 2015). kontrol on-off menggunakan program
Sistem yang dikendalikan mempunyai 2 (dua) SIMULINK. SIMULINK adalah perangkat
masukan dan 2 (keluaran) yaitu suhu dan lunak untuk pemodelan, simulasi, dan
kelembaban, dengan demikian sistem menganalisis sistem dinamis. Mendukung
tersebut adalah sistem MIMO (Multiple input, linear dan nonlinear sistem, memodelkan
multiple output) (Tham, 2009). dalam waktu kontinu, dengan sampling waktu,
Pengendalian proses akan berjalan atau campuran dari keduanya. Sistem juga
dengan baik bila dilakukan perancangan dan dapat multitingkat, yaitu memiliki bagian-
simulasi sebelum diterapkan pada sistem bagian yang berbeda yang disampling atau
fisik. Sistem yang terlibat pada pengendalian diperbarui pada tingkat yang berbeda-beda
proses pengawetan jamur merang dapat (Anonim,1999).
dilihat pada Gambar 1. dimana Gt(s) adalah Diagram alir proses penelitian dapat
system yang melibatkan varibel temperature dilihat pada Gambar 2. Penelitian dimulai
dan Gr(s) merupakan system yang melibatkan dengan studi literature yang berhubungan
varibel kelembaban udara, dengan pengawetan jamur merang, kemudian
dilanjutkan dengan mempelajari literature
yang berhubungan desain, simulasi dan
aplikasi pengendalian yang dapat
diaplikasikan.
Keterangan :
Tin : Temperatur masukan
Tout : Temperatur keluaran
RHin : Kelembaban udara masukan
RHout : Kelembaban udara keluaran
Gt(s) : System temperature
Gr(s) : System kelembaban udara
K1e -1S
Gt (s)= (1)
τ1S+1
K 2 e -2S
G r (s) = (2)
2S + 1
Keterangan :
K1 :Penguatan sistem temperature
K2 :Penguatan sistem kelembaban
:waktu tunda sistem temperature
:waktu tunda sistem kelembaban
:time constat sistem temperature
:time constat sistem kelembaban Gambar 2. Diagram alir pelaksanaan
penelitian
(a)
Spesifikasi Humidifier
Noise 35 dB
Kapasitas 2,5 Ltr
Tegangan 220 V/50 Hz Gambar 6. Grafik pemodelan temperatur
Water (mist) 250 ml/h
flow
Gas Pendingin R-134A
Daya Listrik 20 W
Tegangan 220 V/50 Hz
Dimension 193x193x323 mm
506
120 Karsid, Studi Perbandingan Model dan Aplikasi Kontrol On-Off pada Cold Storage Jamur
Merang
model sistem mewakili kondisi sebenarnya Digram blok pada SIMULINK dapat
dari sistem kelembaban udara relative. dilihat pada Gambar 11. Pada diagram blok
tersebut ditambahkan komponen relay untuk
menjadi pengendali on-off. Kemudian
dilakukan simulasi untuk melihat respon
sistem apakah pengendalian berhasil
dilakuakan atau tidak.
122 Karsid, Studi Perbandingan Model dan Aplikasi Kontrol On-Off pada Cold Storage Jamur
Merang
cold storage setelah di packing kedap
udara dengan menggunakan wadah
plastic, hasil pengawetan menunjukan
bahwa jamur merang bisa bertahan
selama 3 (tiga) hari.
DAFTAR PUSTAKA
Adiandri. Resa Setia, Nugraha. Sigit,
Rachmat. Ridwan (2012) Karakteristik
Mutu Fisikokimia Jamur Merang
(Volvarella Volvacea) Selama
Penyimpanan Dalam Berbagai Jenis
Larutan Dan Kemasan, J. Pascapanen
9(2) : 77 – 87.
Anonim, (1999) Simulink Dynamic System
Gambar 15. Jamur merang dalam Simulation for Matlab, The MathWorks,
cold storage Inc. 24 Prime Park Way Natick, MA
01760-1500.
Setelah disimpan pada mesin Cezar O. R. Negrão, Raul H. Erthal, Cassio A.
pengawetan jamur merang dijalankan, Yared, Diogo da Vinha Andrade, (2008)
kemudian kondisi fisik jamur merang (warna Semi-Empirical Model For Steady State
dan kekenyalan) diidentifikasi setiap hari Simulation Of Domestic Refrigeration
selama 4 hari. Hasil pengamatan menunjukan Systems, 12th Brazilian Congress of
jamur merang bisa bertahan selama 3 hari Thermal Engineering and Sciences 10-
dikarenakan terjaganya temperature dan 14, Federal University of Technology,
kelembaban udara pada ruang penyimpanan Paraná.
jamur merang. Karsid. (2015). Perancangan Kendali Pid
Dengan Model Process Reaction Curve
KESIMPULAN Pada Showcase Jamur Merang. Jurnal
Dari proses pemodelan, penyetelan Neutrino Vol. 8, No.1. 1-10.
kendali, simulasi sistem kendali dan aplikasi Ryniecki. Antoni, Wawrzyniak. Jolanta,
system kendali pada cold storage jamur Pilarska, Agnieszka A, (2015) Basics of
merang dapat diambil kesimpulan sebagai process: the on-off control system,
berikut : technic-technolohy 25-29,Poznan
1. Pemodelan matematik secara University of Life Sciences.
eksperimental dengan metode PRC Sumiati, Etty. Djuariah, Dini. (2007) Teknologi
berhasil berhasil dilakukan setelah Budidaya Dan Penanganan
diidentifikasi karakteristik respon system Pascapanen Jamur Merang, Volvariella
hasil simulasi dan hasil eksperimental. Volvacea, Balai Penelitian Tanaman
Sayuran, Bandung.
2. Penyetelan kendali dilakukan dengan Tao F, Zhang M, Jincai S. (2005) Preservation
menggunakan SIMULINK. Kendali yang of mushroom in storage after cooling
digunakan adalah kendali on-off. Setelah treatment. Int.Agrophysics.; 19: 293-
hasil simulasi didapatkan dan berhasil, 297.
kemudian diterapkan pada system nyata. Tham. M.T, (2009) Multivariable Control “An
Perbandingan grafik respon sistem hasil Introduction to Decoupling Control,
eksperimental dan pemodelan setelah Departement of Chemical and Process
diterapkan kendali menunjukan hasil Engineering, University of Newcastle
yang identik atau relatif sama, hal ini upon Tyne, Newcastle.
dapat dilihat ketika system mengalama Zhu. Yucai, (2001) Multivahable System
keadaan tunak. Identification for Process Control,
Elsevier Scienc Ltd, Oxford.
3. Pengawetan jamur merang dilakukan
dengan menyimpan jamur merang pada