SISTEM KENDALI
Dosen pembimbing :
Dr. Menik Ariani, M.Si.
Disusun oleh :
Naqiyatun Muallifah (08021181722049)
Fatma Husaini (08021181722011)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR
1.3. Tujuan
Mengatur kecepatan motor DC sesuai dengan yang diinginkan dengan overshoot kurang
dari 5%, settling time yang kurang dari 2 detik dan steady-state error yang kecil.
1.4. Manfaat
Dapat mengatur kecepatan motor DC sesuai dengan yang diinginkan menggunakan
kontrol PID.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Motor DC
Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus
searah menjadi energi mekanis. Sebuah motor listrik berfungsi untuk mengubah daya
listrik menjadi daya mekanik. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat
identik dengan generator arus searah. Kenyataannya mesin yang bekerja sebagai
generator arus searah akan dapat bekerja sebagai motor arus searah. Oleh sebab itu,
sebuah mesin arus searah dapat digunakan baik sebagai motor arus searah maupun
generator arus searah.
2.1.1. Konstruksi Motor DC
𝐼𝑎 = 𝐼𝐿 = 𝐼𝑓 (8)
Dimana:
𝐼𝑎 = arus kumparan medan seri (ampere)
𝐼𝐿 = arus medan seri (ampere)
Kompon
Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan
paralel dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar
dibawah disebut motor kompon panjang.
Atau
𝑡
𝑚(𝑡) = 𝐾𝑖 ∫0 𝑒 (𝑡)𝑑𝑡 (19)
dimana 𝐾𝑖 adalah konstanta yang dapat diatur. Fungsi alih kontroler integral adalah
𝑀(𝑠) 𝐾𝑖
= (20)
𝐸(𝑠) 𝑠
Jika harga (𝑡) diduakalikan, maka harga (𝑡) berubah dengan laju perubahan menjadi
dua kali semula. Jika kesalahan penggerak nol, maka harga 𝑚(𝑡) tetap stasioner.
(23)
0.01
=
(0.01 × 0.5)𝑠 2 + [(0.5 × 0.10) + (0.01 × 1)]𝑠 + [(1 × 0.10) + (0.01)2 ]
0.01
=
(0.005)𝑠 2 + (0.060)𝑠 + 0.100
Sehingga akar persamaannya adalah ;
(0.005)𝑠 2 + (0.060)𝑠 + 0.100
2.5.2. Kendali Proporsional, Integral
Pada pengendalian ini digunakan pengendali Proporsional dan Integral. Pengendali
proporsional yang bersifat sebagai gain untuk mencapai setpoin, kendali Integral yang
berfungsi untuk mempercepat respon. Diagram blok kendali Proporsional, Integral (PI)
adalah sebagai berikut
𝐾𝑖 0.01
𝐺 (𝑠) = (𝐾𝑝 + + 𝐾𝑑. 𝑠) ( )
𝑠 (0.005)𝑠 2 + (0.060)𝑠 + 0.100
BAB III
SIMULASI MATLAB
peak = 1,14
ss = 0,909
persentase overshoot (%) = 100*(peak-ss)/ss
= 100*(1,14-0,909)/0,909 = 25,4125
overshoot terlalu besar (harus kurang dari 5 %).
3.2. Kontrol PID
3.2.1. Kontrol PID dengan Ki kecil dan Kd kecil
Program matlab :
waktu yang diperlukan untuk mencapai steady-state jauh lebih besar dari yang
dibutuhkan (settling time 2 detik).
3.2.2. Kontrol PID dengan Ki besar dan Kd kecil
Program matlab :
peak = 1,23
ss =1
persentase overshoot (%) = 100*(peak-ss)/ss
= 100*(1,23-1)/1 = 23
overshoot terlalu besar (harus kurang dari 5 %).
3.2.3. Kontrol PID dengan Ki besar dan Kd besar
Program matlab :
peak = 1,01
ss =1
persentase overshoot (%) = 100*(peak-ss)/ss
= 100*(1,01-1)/1 = 1
semua syarat dari overshoot, settling time maupun steady-state telah terpenuhi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Pada percobaan yang dilakukan, PID dengan nilai kontrol integral (Ki) dan kontrol
derivative (Ki) yang besar telah memenuhi persyaratan yang diinginkan yaitu overshoot
kurang dari 5%, settling time yang kurang dari 2 detik dan steady-state error yang kecil.
4.2. Saran
Analisis pengaturan kecepatan motor DC menggunakan kontrol PID pada makalah ini
dapat disempurnakan menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://ctms.engin.umich.edu/CTMS/index.php?example=MotorSpeed§ion=Control
PID
https://www.slideshare.net/mobile/pressaperdana/modul-praktikum-kendali-lanjut
Rosalina, Qosim, I. dan Mujirudin, M., 2017. Analisis Pengaturan Kecepatan Motor
DC Menggunakan Kontrol PID (Proportional Integral Derivative). Jakarta :
Universitas Muhammadiyah.