CASE STUDY
TAMPONADE JANTUNG
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (GADAR)
Oleh Kelompok : 3
PRECEPTOR
…………………………………………….
i
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
jualah, sehingga penyusunan case study ini dapat diselesaikan sebagaimana
mestinya. Case study ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Gawat
Darurat (Gadar) profesi ners dngan case study “(Tamponade Jantung)”.
Penulis menyadari bahwa dalam upaya penyelesaian case study ini,
banyak mengalami berbagai kesulitan sehingga tidaklah mengherankan apabila
dalam case study ini masih banyak ditemukan kesalahan. Oleh karena itu, penulis
menyadari bahwa banyak mengalami kendala dan kesulitan. Namun, berkat
petunjuk, bimbingan dan nasehat dari dosen pembimbing sehingga tugas ini
terselesaikan dengan baik walaupun penuh dengan kekurangan.
Penulis menyadari bahwa case study ini jauh dari kesempurnaan oleh
sebab itu saran dan kritik dari berbagai pihak yang sifatnya membangun, sangat
diharapkan dan saya ucapkan terima kasih. Semoga case study ini bermanfaat
adanya.
Wassalamualaikum wr.wb
Polewali,
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan............................................................................ 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian ................................................................................. 4
2. Anatomi Fisiologi...................................................................... 5
...................................................................................................
3. Etiologi...................................................................................... 6
4. Patofisiologi.............................................................................. 7
5. Manifestasi Klinis..................................................................... 8
6. Pemeriksaan Penunjang............................................................ 8
7. Penatalaksanaan........................................................................ 11
8. Komplikasi................................................................................ 13
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian ................................................................................ 14
2. Diagnosa Keperawatan ............................................................. 16
3. Intervensi .................................................................................. 17
4. Implementasi ............................................................................ 20
5. Evaluasi .................................................................................... 20
BAB III ANALISA KASUS ........................................................................... 21
BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian ....................................................................................... 26
B. Patoflow Keperawatan .................................................................... 27
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tamponade jantung merupakan salah satu komplikasi yang paling
fatal dan memerlukan tindakan darurat. Terjadi pengumpulan cairan di
pericardium dalam jumlah yang cukup untuk menghambat aliran darah ke
ventrikel. (Mansjoer, dkk. 2001: 458) Jumlah cairan yang cukup untuk
menimbulkan tamponade jantung adalah 250 cc bila pengumpulan cairan
tersebut berlangsung cepat, dan 100 cc bila pengumpulan cairan tersebut
berlangsung lambat, karena pericardium mempunyai kesempatan untuk
meregang dan menyesuaikan diri dengan volume cairan yang bertambah
tersebut (Muttaqin, 2009: 137).
Insidens tamponade jantung di Amerika Serikat adalah 2 kasus per
10.000 populasi. Lebih sering pada anak laki-laki (7:3) sedangkan pada
dewasa tidak ada perbedaan bermakna (laki-laki:perempuan – 1,25:1).
Morbiditas dan mortalitas sangat tergantung dari kecepatan diagnosis,
penatalaksanaan yang tepat dan penyebab (Munthe, 2011).
Tamponade terjadi ketika ada akumulasi cairan pada ruang
pericardium. Ini mengakibatkan elevasi pada tekanan intracardiac, penurunan
diastole secara progresif dan berkelanjutan, mengurangi volume sekuncup
dan cardiac output. (ENA, 2000: 128). Tamponad terjadi bila jumlah efusi
pericardial menyebabkan hambatan serius aliran darah ke jantung (gangguan
diastolic ventrikel) (Panggabean, 2006: 1604).
Jadi tamponade jantung adalah kompresi pada jantung yang
disebabkan oleh peningkatan tekanan intraperikardial akibat pengumpulan
darah atau cairan dalam pericardium (250 cc bila pengumpulan cairan
tersebut berlangsung cepat, dan 100 cc bila pengumpulan cairan tersebut
berlangsung lambat) yang menyebabkan penurunan pengisian ventrikel
vi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut maka dapat
dirumuskan permasalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan tamponade jantung?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi yang berhubungan dengan tamponade
jantung?
3. Apa saja yang menjadi penyebab tamponade jantung?
4. Bagaimana perjalanan penyakit atau patofisiologi tamponade jantung?
5. Bagaimana manifestasi klinis dari tamponade jantung?
6. Jenis pemeriksaan penunjang pada pasien tamponade jantung?
7. Bagaimana penatalaksanaan pada pasien tamponade jantung?
8. Apa saja yang menjadi komplikasi dari penyakit tamponade jantung?
9. Bagaimana asuhan keperawatan tamponade jantung?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain :
a. Mahasiswa/i dapat mengerti tentang konsep asuhan keperawatan pada
pasien tamponade jantung.
b. Mahasiswa/i dapat mengaplikasikan konsep asuhan keperawatan pada
pasien dengan tamponade jantung.
D. Manfaat Penulisan
Sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penulisan
yang hendak dicapai, maka manfaat yang dapat diharapkan dari penulisan
makalah ini adalah :
vii
1. Bagi Mahasiswa
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan mahasiswa memahami tamponade jantung.
2. Bagi Perawat
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan
informasi bagi tenaga kesehatan khususnya perawat agar mengetahui
tamponade jantung dan mampu menerapkan asuhan keperawatannya
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat diaplikasikan pada
pelayanan kesehatan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penulisan makalah ini diharapkan bisa meningkatkan
pengetahuan dan sebagai bahan masukan bagi sekolah atau instansi
kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
3. Etiologi
a. Perikarditis
b. Neoplasma
c. Uremia
d. Kanker paru end-stage
e. Miokard infark akut
f. Perdarahan ke dalam ruang pericardial akibat trauma, operasi, atau
infeksi
4. Patofisiologi
Tamponade jantung terjadi bila jumlah efusi perikardium
menyebabkan hambatan serius aliran darah ke jantung (gangguan
diastolik ventrikel) penyebab tersering adalah neolasma dan uremi.
(Panggabean 2006:364). Neoplasma menyebabkan terjadinya
pertumbuhan sel secara abnormal pada otot jantung. Sehingga terjadi
hiperplasia sel yang tidak terkontrol, ynag menyebabkan pembentukan
xi
massa (tumor). Hal ini yang dapat mengakibatkan ruang pada kantong
jantung (perikardium) dengan lapisan paling luar jantung (epikardium).
Uremia juga mengakibatkan temponade jantung(price, 2005 :945).
Dimana orang yang mengalami uremia di dalam darahnya terdapat toksik
metabolik yang dapat menyebabkan inflamasi ( dalam hal ini inflamasi
terjadi pada perikardium). Selain itu, temponade jantung juga dapat di
sebabkan akibat trauma tumpul / tembus. Jika trauma ini mengenai ruang
perikardium akan terjadi perdarahan sehingga darah banyak terkumpul di
ruang perikardium. Hal ini mengakibatkan jantung terdesak oleh
akumulasi cairan tersebut
Keluhan dan gejala yang mungkin ada yaitu adanya jejas trauma
tajam dan tumpul di daerah dada atau yang diperkirakan menembus
jantung, gelisah, pucat, keringat dingin, peninggian vena jugularis, pekak
jantung melebar, suara jantung redup dan pulsus paradoksus. Trias
classic beck berupa distensis vena leher, bunyi jantung melemah dan
hipotensi didapat pada sepertiga penderita dengan tamponade. (Mansjoer,
dkk. 2000)
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Rontgen dada
Menunjukkan gambaran “water bottle-shape heart”,
kalsifikasi perkardial.
b. Laboratorium
xiii
d. Echocardiografi
Meskipun echocardiografi menyediakan informasi yang
berguna, tamponade jantung adalah diagnosis klinis. Berikut ini
dapat diamati dengan echocardiografi 2-dimensi :
1) Zona ruang bebas posterior dan anterior ventrikel kiri dan di
belakang atrium kiri : Setelah operasi jantung, suatu
pengumpulan cairan lokal posterior tanpa efusi anterior yang
signifikan dapat terjadi dan dapat membahayakan cardiac
output.
2) Kolapsnya diastolic awal dari dinding bebas ventrikel kanan
3) Kompresi end diastolic / kolapsnya atrium kanan
4) Plethora vena cava inferior dengan inspirasi minimal atau tidak
kolaps
5) Lebih dari 40% peningkatan inspirasi relatif dari sisi kanan
aliran
6) Lebih dari 25% penurunan relatif pada aliran inspirasi di katup
mitral
e. Pulse Oksimetri
Variabilitas pernapasan di pulse-oksimetri gelombang
dicatat pada pasien dengan paradoksus pulsus. Dalam kelompok
kecil pasien dengan tamponade, Stone dkk mencatat peningkatan
xv
Gambar 6. Perikardiosintesis
8. Komplikasi
a. Gagal jantung
b. Syok kardiogenik
c. Henti jantung
d. Penimbunan cairan di paru-paru (edema paru)
e. Kematian
Data Subyektif
1) Riwayat Penyakit Sekarang
a) Cedera tumpul atau cedera tembus pada dada, leher
punggung atau perut.
b) Perbaikan pada lesi jantung.
c) Dispnea
d) Cemas
e) Nyeri dada
f) Lemah
2) Riwayat Kesehatan
a) Penyakit jantung
b) Penyakit infeksi dan neoplastik.
c) Penyakit ginjal
Data Obyektif
1) Airway
Tidak ditemukan adanya tanda dan gejala.
2) Breathing
a) Takipnea
b) Tanda kusmaul: peningkatan tekanan vena saat inspirasi
ketika bernafas spontan
3) Circulation
a) Takikardi
b) Peningkatan volume vena intravaskular.
c) Pulsus paradoksus >10mmHg, tekanan nadi <30mmHg,
tekanan sistolik <100mmHg
d) Pericardial friction rub
e) Pekak jantung melebar
f) Trias classic beck berupa: distensis vena leher, bunyi
jantung melemah / redup dan hipotensi didapat pada
sepertiga penderita dengan tamponade.
g) Tekanan nadi terbatas
xix
b. Pengkajian Sekunder
1) Exposure
a) Adanya jejas trauma tajam dan tumpul di daerah dada.
2) Five Intervensi
a) Foto thorax menunjukkan pembesaran jantung
b) EKG menunjukkan electrical alternas atau amplitude
gelombang P dan QRS yang berkurang pada setiap
gelombang berikutnya
c) Echocardiografi adanya efusi pleura
Hasil pemeriksaan Echocardiografi pada tamponade jantung
menunjukkan :
Kolaps diastole pada atrium kanan
Kolaps diastole pada ventrikel kanan
Kolaps pada atrium kiri
Peningkatan pemasukan abnormal pada aliran katup
trikuspidalis dan terjadi penurunan pemasukan dari
aliran katup mitral > 15 %
Peningkatan pemasukan abnormal pada ventrikel kanan
dengan penurunan pemasukan dari ventrikel kiri
Penurunan pemasukan dari katup mitral .
Pseudo hipertropi dari ventrikel kiri
Pemeriksaan Doppler: Analisis Doppler terhadap tanda
morfologi jantung dapat membantu dalam menegakkan
keakuratan diagnosa klinis dan mendukung
pemerikasaan laboraturium dari pola hemodinamik
pada tamponade.
xx
d) Give Comfort
Tidak terdapat tanda dan gejala
e) Head to Toe
Kepala dan wajah: pucat, bibir sianosis
Leher: peninggian vena jugularis
Dada: ada jejas trauma tajam dan tumpul di daerah
dada, tanda kusmaul, takipnea, bunyi jantung
melemah / redup dan pekak jantung melebar
Abdomen dan pinggang: tidak ada tanda dan gejala
Pelvis dan perineum: tidak ada tanda dan gejala
Ekstrimitas: pucat, kulit dingin, jari tangan dan kaki
sianosis
f) Inspeksi Back / Posterior Surface
Tidak ada tanda dan gejala
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi ditandai dengan takipnea,
tanda kusmaul.
b. Penurunan curah jantung b.d perubahan sekuncup jantung ditandai
dengan distensi vena jugularis, perubahan EKG, TD menurun, kulit
dingin, pucat, jari tangan dan kaki sianosis,
c. Perfusi jaringan (cerebral, perifer, cardiopulmonal, renal,
gastrointestinal) tidak efektif b.d suplai O2 menurun ditandai dengan
nadi lemah, TTV abnormal, penurunan kesadaran, kulit pucat,
sianosis, akral dingin.
3. Intervensi
xxi
4. Implementasi
Dilakukan sesuai intervensi dan kondisi pasien
5. Evaluasi
Hasil dari evaluasi dari yang diharapkan dalam pemberian
tindakan keperawatan melalui proses keperawatan pada klien dengan
Malpresentasi berdasarkan tujuan pemulangan adalah :
a. Pola nafas efektif
b. Curah jantung ke seluruh tubuh adekuat
c. Perfusi jaringan adekuat
xxv
BAB III
ANALISA KASUS
STUDI KASUS 3
SKENARIO
(pompa: pemberian obat vasoaktif). Serta pasien harus segara dirawat diruang
inttensif seperti ICU.
3. Mengingat diagnosis yang diterima R.J., diagnosis banding apa yang Anda
pertimbangkan?
Jawaban :
Diagnosa banding Tamponade Jantung adalah Perikarditis
4. Tiba-tiba, Anda teringat istri R.J., yang dengan cemas menunggu Anda di
kamar. Apa yang akan kamu lakukan?
Jawaban :
Melakukan komunikasi terapeutik kepada istri R.J dengan menenangkan
keluarga bahwa kondisi pasien akan baik-baik saja dengan istri R.J yang terus
khusu’ berdoa dengan mendoakan kesembuhan pasien, dan mengajarkan
teknik relaksasi nafas dalam agar istri R.J dapat tenang.
PERKEMBANGAN KASUS
Tim kode tiba.Ahli bedah trauma R.J. sedang berkeliling di unit Anda ketika kode
dipanggil, dan dia berlari ke kamar.R.J. diintubasi, dan kunci saline normal diubah
menjadi IV Ringer laktat pada "open lebar".Ahli bedah trauma mengenali triad
Beck dan meminta jarum dan semprit jantung. Dia memasukkan jarum di bawah
proses xifoid dan menyedot 75 mL darah yang tidak tertutup.
5. Apa itu triad Beck, dan apa penyebabnya?
Jawaban :
Triad Beck adalah tekanan darah rendah dan denyut nadi lemah karena
volume darah yang dipompa jantung berkurang. Detak jantung cepat disertai
suara jantung yang melemah akibat adanya timbunan cairan di dalam ruang
perikardium.
Penyebab triad beck adalah riwayat serangan jantung, gagal ginjal, infeksi,
kanker paru-paru, cedera akibat benturan maupun cedera akibat luka tusuk,
luka tembak pada area dada, dan penyakit lupus.
xxvii
PERKEMBANGAN KASUS
R.J. dipindahkan ke unit perawatan intensif toraks (TICU) untuk observasi.
11. Saat tim mempersiapkan pemindahan R.J., Anda pergi menemui istri R.J.
untuk berterima kasih padanya karena telah memberi tahu Anda tentang
keadaan darurat begitu cepat dan untuk memberi tahu dia apa yang telah
terjadi. Secara singkat, dan dalam istilah awam, bagaimana Anda akan
menjelaskan apa yang terjadi dengan suaminya?
Jawaban :
Perawat akan menjelaskan dengan baik istri R.J/pasien dengan bahasa yang
mudah dia mnegerti bahwa suaminya mengalami sianosis darai atas leher
serta denyut nadi cepat dan sangat lemah/ kondisi pasien menurun. Perawat
memberitahukan istri R.J/pasien agar tidak panik mnegenai kondisi pasien
dan banyak berdoa.
12. Saat Anda berdua bangun untuk pergi, Ny. J. tiba-tiba berubah pucat dan
berkata dia merasa sangat pusing. Apa yang akan kamu lakukan?
Jawaban :
Perawat segera bergegas ke kamar Tn. R. J dan melihat kondisi pasien apa
yang menyebabkan Ny. Jtiba-tiba pusing dan pucat, tindakan yang
xxix
selanjutnya dilakukan perawat segera mengecek cairan infus dan obat yang
telah diberikan kepada Tn. R.J lalu perawat memanggil dokter untuk
menanyakan kondisi Tn. R.J untuk segera ditangani lebih lanjut
xxx
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Anamnese
a. Identitas
1) Nama : Tn. R.J
2) TTL/Umur :-
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Diagnosa Mds : Tamponade Jantung
b. Keluhan Utama:
Kesulitan bernapas
c. Riwayat Keluhan Utama:
Mengalami luka memar di dada dan patah tulang rusuk keempat dan
kelima di sisi kirinya
d. Keluhan Yang Menyertai
Kesulitan bernapas disertai sianosis dari leher ke atas, denyut nadinya
cepat tapi sangat lemah.
2. Pemeriksaan Penunjang
EKG
3. Pengobatan
Dopamin IV 4 mcg / kg / menit
xxxi
B. Patoflow keperawatan
Tamponade jantung
C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi ditandai dengan takipnea, tanda
kusmaul
2. Penurunan curah jantung b.d perubahan sekuncup jantung ditandai
dengan distensi vena jugularis, perubahan EKG, TD menurun, kulit
dingin, pucat, jari tangan dan kaki sianosis.
i
D. Intervensi Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d Tujuan : setelah diberikan asuhan 1. Pantau ketat tanda-tanda vital terutama frekuensi
hiperventilasi ditandai keperawatan selama 1 p;x 15 menit pernafasan
dengan takipnea, tanda diharapkan pola nafas efektif dengan 2. Monitor isi pernafasan, pengembangan dada,
kusmaul. kriteria hasil : keteraturan pernafasan, nafas bibir dan
DS : ’’ klien mengalami Takipnea tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
kesulitan bernapas" Tanda kusmaul tidak ada 3. Berikan posisi semifowler jika tidak
TTV dalam rentang batas normal kontrainndikasi
DO : (RR : 16 – 20 X/ mnt). 4. Ajarkan klien nafas dalam
“klien terlihat kesulitan 5. Berikan oksigen sesuai indikasi
bernapas” 6. Berikan obat sesuai indikasi
2. Penurunan curah jantung Tujuan : setelah diberikan asuhan 1. Monitor TTV berkelanjutan
b.d perubahan sekuncup keperawatan selama 3 x 10 menit 2. Auskultasi suara jantung, kaji frekuensi dan
jantung ditandai dengan diharapkan curah jantung ke seluruh irama jantung
distensi vena jugularis, tubuh adekuat dengan 3. Palpasi nadi perifer dan periksa pengisian perifer
perubahan EKG, TD Kriteria hasil : 4. Kaji akral dan adanya sianosis atau pucat
menurun, kulit dingin, TTV dalam batas normal (Nadi : 60- 5. Kaji adanya distensi vena jugularis
pucat, jari tangan dan kaki 100 x/mnt, TD : 110-140 mmHg). 6. Berikan oksigen sesuai indikasi
sianosis.: Nadi perifer teraba kuat 7. Berikan cairan intravena sesuai indikasi atau
DS : ’’ klien mengalami Suara jantung normal. untuk akses emergency.
ii
sianosis dari leher ke atas Sianosis dan pucat tidak ada. 8. Periksa EKG, foto thorax, echocardiografi dan
dan denyut nadinya cepat Kulit teraba hangat doppler sesuai indikasi.
tapi sangat lemah" EKG normal 9. Lakukan tindakan perikardiosintesis.
Distensi vena jugularis tidak ada.
DO :
- “ klien terlihat sianosis
pada bagian sekitar
leher”
i
E. Evaluasi
Proses keperawatan sering digambarkan sebagai proses bertahap. Proses
keperawatan dikatakan efektif bila pencapaian hasil teridentifikasi dan
dievaluasi sebagai penilaian pada status pasien (Heather, 2015)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bersadarkan pemaparan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa
tamponade jantung adalah kompresi pada jantung yang disebabkan oleh
peningkatan tekanan intraperikardial akibat pengumpulan darah atau cairan
dalam pericardium (250 cc bila pengumpulan cairan tersebut berlangsung
cepat, dan 100 cc bila pengumpulan cairan tersebut berlangsung lambat) yang
menyebabkan penurunan pengisian ventrikel disertai gangguan hemodinamik,
dimana ini merupakan salah satu komplikasi yang paling fatal dan
memerlukan tindakan darurat.
Keluhan dan gejala yang mungkin ada yaitu adanya jejas trauma
tajam dan tumpul di daerah dada atau yang diperkirakan menembus jantung,
gelisah, pucat, keringat dingin, peninggian vena jugularis, pekak jantung
melebar, suara jantung redup dan pulsus paradoksus. Trias classic beck
berupa distensis vena leher, bunyi jantung melemah dan hipotensi didapat
pada sepertiga penderita dengan tamponade. (Mansjoer, dkk. 2000)
B. Saran
Penulis berharap, semoga mahasiswa dapat mengerti bagaimana
asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien yang mengalami tamponade
jantung, dan paham bagaimana patofisiologi yang terjadi pada pasien yang
mengalami penyakit tersebut. sehingga bisa berpikir kritis dalam melakukan
tindakan keperawatan.
iii
DAFTAR PUSTAKA
Braunwald, Eugene. dkk. 2001. Essential Atlas of Heart Diseases. 2nd Ed.
Philadelphia : Current Medicine.
ENA. 2000. Emergency Nursing Core Curiculum. 5th Ed. USA : WB. Saunders
Company.
Guyton, Arthur C. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta :
EGC.
Mansjoer, A., dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid pertama. Edisi ketiga.
Jakarta : Media Aesculapius.
Mansjoer, A., dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid kedua. Edisi ketiga.
Jakarta : Media Aesculapius.
Nichols, David G. dkk. 2006. Critical Heart Disease in Infant and Children.
iv