ABSTRAK
Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit dengan prevalensi yang terus meningkat.
Hasil pengumpulan data diabetes mellitus di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu selalu
mengalami peningkatan di setiap tahunnya, yaitu tahun 2015 terdapat 355 orang,
tahun 2016 terdapat 359 dan tahun 2017 terdapat 369 orang. Terdapat lima pilar
dalam penatalaksanaan diabetes mellitus, yaitu diet, latihan, pemantauan, terapi dan
pendidikan. Kepatuhan diet penting untuk menjaga kontrol kadar gula dalam darah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan diet pada pasien
diabetes mellitus di ruang poliklinik RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Desain
penelitian menggunakan studi kasus dengan responden 13 orang pasien diabetes
mellitus yang rawat jalan di poliklinik RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Hasil
penelitian menunjukkan pasien yang mempunyai tingkat kepatuhan diet patuh
terhadap terapi diet sebanyak 11 orang (85%).
Kata kunci : Diabetes mellitus, kepatuhan diet.
Abstract
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) pengukuran kualitas diet. Salah satu
Dr. M. Yunus Bengkulu pada tahun dari empat instrumen yang telah
2015 berjumlah 355 orang, pada digunakan di Asia adalah Diet Quality
tahun 2016 berjumlah 359 orang, dan Index International (DQI-I). DQI-I
pada tahun 2017 berjumlah 369 orang. menilai empat aspek dalam kualitas
diet yang meliputi variasi (variation), penderita DM. Kunci utama diet pada
kecukupan (adequ acy), ukuran DM adalah 3J yaitu, jumlah kalori,
(moderation) dan keseimbangan jenis makanan, dan jadwal makanan.
keseluruhan (overall balance). Manfaat diet adalah untuk mencapai
dan mempertahankan berat badan serta
Penatalaksanaan
memastikan asupan yang cukup seperti
tersebut harus dilakukan sepanjang
karbohidrat, serat, lemak dan asam
hidup sehingga kejenuhan dan
amino esensial, protein, vitamin, dan
masalah ketidakpatuhan dalam
mineral. Diet dapat menurunkan dan
penatalaksanaan DM sering terjadi.
mengendalikan berat badan, dapat
Hasil penelitian pada 600 pasien,
meningkatkan kualitas hidup, dapat
menunjukkan hanya 16,6% yang patuh
mengendalikan kadar gula darah dan
terhadap pengobatan anti-diabetik,
kolesterol,sehingga diet pada DM
23,3% patuh terhadap pengaturan diet
dapat menunda atau mengurangi resiko
dan 31,7% patuh untuk melakukan
terjadinya komplikasi pada DM
latihan fisik (Sharma et al, 2014).
(Hartono, 2006).
Dengan terjadinya ketidakpatuhan
pada penderita DM maka akan Penelitian lain dari Lestari
mengakibatkan kadar gula darah (2013) pada 29 penderita DM
menurun atau meningkat melebihi dari menunjukkan bahwa 65,5% penderita
batas normal sehingga akan DM tidak patuh terhadap jenis
menimbulkan komplikasi bahkan makanan, 89,7% penderita tidak patuh
kematian (IDF, 2013). mengkonsumsi makanan sesuai jumlah
kalori, dan 100% penderita DM tidak
Penelitian yang dilakukan oleh
patuh terhadap jadwal makanan.
Sari (2012) pada 75 pasien DM
menemukan bahwa manfaat edukasi Diet membutuhkan
dapat meningkatkan pengetahuan, pengetahuan untuk dapat diaplikasikan
kepercayaan diri, dan perilaku dengan baik. Pengetahuan didapatkan
melalui edukasi. Penelitian Purwanto Dari data-data diatas peneliti
(2013) pada 60 penderita DM tertarik untuk mengangkat
menunjukkan bahwa 35 (58,3%) gambaran kepatuhan diit pada
responden tidak patuh dalam pasien Diabetes Melitus di ruang
pelaksanaan diet DM dikarenakan Melati RSUD Dr. M. Yunus
kurangnya informasi. Edukasi pada Bengkulu.
umumnya dilakukan dengan cara
METODE PENELITIAN
bertemu secara langsung, akan tetapi
terdapat beberapa hambatan seperti Penelitian ini menggunakan metode
keterbatasan waktu, membutuhkan rancangan studi kasus berupa
transportasi, dan menyita banyak deskriptif yang bertujuan untuk
waktu (Sari, 2012). menggambarkan kepatuhan diet pada
pasien diabetes mellitus di Ruang
Penelitian dari Insiyah
Poliklinik Penyakit Dalam RSUD dr.
(2014) pada 45 penderita DM
M. Yunus Bengkulu tahun 2018.
menunjukkan bahwa lebih dari 65%
responden belum dapat mematuhi Pengambilan sampel dilakukan
diet terkait jenis makanan, jumlah pada seluruh pasien yang menderita
makanan, dan jadwal makan karena DM yang berobat di Poliklinik
pasien belum mampu menetapkan Penyakit Dalam RSUD Dr. M. Yunus
jumlah kalori yang harus Bengkulu. Sampel dilakukan random
dikonsumsinya perhari dalam berdasarkan rumus Arikuntoro (2010).
jumlah yang lengkap. Berdasarkan Penentuan besarnya sampel apabila
pengalaman yang telah dilewati subjek/populasi <100 maka subjek/
oleh penulis selama praktik di populasi diambil semua, sedangkan
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu subjek/populasinya >100 maka
pasien yang menderita Diabetes diambil antara 10-15% atau 20-25%
Melitus tidak menjalankan diet yang dari total populasi. Rumus yang
dianjurkan oleh perawat ruangan.
digunakan untuk pengambilam sampel terdiri dari 18 pertanyaan. Kuesioner
adalah : n = 10% x N kepatuhan diet DM berisi pertanyaan
mendukung (favorable) sebanyak 8
n = 0,10 x 129
pertanyaan yaitu pada nomor 1, 2, 3, 4,
n= 12,9 dibulatkan
5, 6, 7 dan 8 dengan skor 1-4 yaitu “
menjadi 13
tidak pernah” dengan point 1, “jarang”
n = 13 sampel
dengan point 2, “ sering” dengan point
keterangan :
3, “selalu” dengan point 4 dan
N = Besar populasi
pertanyaan tidak mendukung
n = Besar sampel
(unfavorable) sebanyak 10 pertanyaan
Berdasarkan hasil perhitungan, yaitu pada nomor 10, 11, 12, 13, 14,
sampel dalam penelitian ini adalah 13 15, 16, 17, dan 18 dengan skor 1-4
sampel. Dalam pengambilan sampel yaitu “tidak pernah” dengan point 4,
kriteria yang ditetapkan oleh peneliti “jarang” dengan point 3, “sering”
yaitu : Pasien yang mengalami DM dengan point 2 dan “selalu” dengan
tipe I dan II yang berobat jalan di Poli point 1. Prosedur pengambilan data ini
Penyakit Dalam RSUD Dr. M. Yunus dilakukan dengan cara didampingi oleh
Bengkulu, Usia 40-65 tahun, Pasien peneliti dan peneliti melibatkan anggota
yang pernah mendapatkan penkes diet keluarga
Melitus)
Intrument yang digunakan
dalam pengukuran kepatuhan diit Sampel
Pasien tidak
mencatat Selalu - -
Sering 3 23% dan 6 orang (46%) jarang melakukan,
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Katsilambros, N, dkk. 2011. Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Gizi Klinik. Jakarta: EGC
Edisi 8 volume 2. Jakarta: EGC
Natoatmodjo, S. 2012. Metodologi Rikesdas. 2013. Laporan Hasil Riset
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Rineka Cipta tahun 2013.
http//:www.depkes.go.id/recour
Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan : ces/download/general/hasil%20
Pengantar Untuk Perawat dan Riskesdas%202013.pdf diakses
Professional. Jakarta: EGC pada tanggal 20 Februari 2018