Anda di halaman 1dari 13

Gambaran Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Di RSUD dr. M.

Yunus Bengkulu Tahun 2018


Feni Eka Dianty, Yusran Hasymi, Dea Ade Merisca
Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Bengkulu
Email : fenieka1973@gmail.com

ABSTRAK
Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit dengan prevalensi yang terus meningkat.
Hasil pengumpulan data diabetes mellitus di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu selalu
mengalami peningkatan di setiap tahunnya, yaitu tahun 2015 terdapat 355 orang,
tahun 2016 terdapat 359 dan tahun 2017 terdapat 369 orang. Terdapat lima pilar
dalam penatalaksanaan diabetes mellitus, yaitu diet, latihan, pemantauan, terapi dan
pendidikan. Kepatuhan diet penting untuk menjaga kontrol kadar gula dalam darah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan diet pada pasien
diabetes mellitus di ruang poliklinik RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Desain
penelitian menggunakan studi kasus dengan responden 13 orang pasien diabetes
mellitus yang rawat jalan di poliklinik RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Hasil
penelitian menunjukkan pasien yang mempunyai tingkat kepatuhan diet patuh
terhadap terapi diet sebanyak 11 orang (85%).
Kata kunci : Diabetes mellitus, kepatuhan diet.

Overview Of Diet Compliance In Diabetes Mellitus Patients In RSUD Dr. M.


Yunus Bengkulu In 2018

Abstract

Diabetes mellitus is a disease with increasing prevalence. Diabetes mellitus data


collection results at RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu always experiences an increase
every year, namely in 2015 there were 355 people, in 2016 there were 359 and in
2017 there were 369 people. There are five pillars in the management of diabetes
mellitus, namely diet, exercise, monitoring, therapy and education. Dietary
compliance is important to maintain control of blood sugar levels. This study aims to
determine the description of diet adherence in patients with diabetes mellitus in the
polyclinic of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. The study design used a case study
with 13 respondents of outpatient diabetes mellitus patients at the Polyclinic of
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. The results showed that 11 patients (85%) adhered to
diet adherence to diet therapy.

Keywords: Diabetes mellitus, diet compliance

PENDAHULUAN tahun di negara-negara seluruh dunia.


Menurut International of Diabetic
Diabetes Melitus adalah
Federation (IDF, 2015) tingkat
penyakit yang disebabkan oleh
prevalensi global penderita DM pada
ketidak-seimbangan antara produksi
tahun 2014 sebesar 8,3% dari
dan penggunaan insulin yang
keseluruhan penduduk di dunia dan
dikarakteristikkan dengan
mengalami peningkatan pada tahun
hiperglikemia dan gangguan
2014 menjadi 387 juta kasus. Di
metabolisme karbohidrat, protein dan
Amerika, 24 juta orang atau 8% dari
lemak. Diabetes melitus telah menjadi
total populasi mengalami DM dan DM
epidemis di Amerika Serikat dengan
menempati urutan ke 6 penyebab
21 juta orang (7% dari populasi)
kematian di Amerika. Terdapat 57 juta
mengidap penyakit ini. Kira-kira 15
orang mengalami pre-diabet atau
juta orang terdiagnosis dengan
mengalami peningkatan kadar gula
Diabetes Melitus. Sekitar 6 juta
darah yang lebih dari normal namun
diestimasikan menderita penyakit ini
belum cukup bisa dikatakan diabetes
namun belum terdiagnosis. Sebagai
mellitus. WHO membuat perkiraan
salah satu permasalahan kesehatan
bahwa pada tahun 2025 jumlah
yang cukup serius, diabetes melitus
penderita diabetes meningkat menjadi
merupakan penyebab ke enam
300 juta orang. Diabetes yang tidak
kematian yang terjadi di Amerika
terkontrol akan menyebabkan
Serikat ( Black, 2009) .
terjadinya beberapa komplikasi seperti
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit jantung, hypertensi,
salah satu jenis penyakit degenerative retinopati, gangren diabetic yang
yang mengalami peningkatan setiap berakhir pada amputasi, dan
penurunan quality of life (American Data ini menunjukkan adanya
Association of Preferred Organization, peningkatan jumlah pasien penderita
2010). diabetes melitus dari tahun ke tahun di
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu (Sub
Di Indonesia penyandang
Bidang Rekam Medic RSMY
diabetes diperkirakan sebesar 10 juta
Bengkulu, 2018). Sedangkan data
dan menempati urutan ke tujuh
kasus diabetes mellitus di ruang
tertinggi di dunia. Prevalensi diabetes
Poliklinik pada tahun 2017 sebanyak
di Indonesia cenderung meningkat,
129 kasus. (Buku Register Ruang
yaitu dari 5,7% tahun 2007, menjadi
Poliklinik Penyakit Dalam, 2017).
6,9% tahun 2013. Indonesia
merupakan negara yang berada di Kepatuhan adalah ketaatan
urutan ke-4 dengan prevalensi diabetes pasien dalam melakukan tindakan diit.
tertinggi di dunia setelah India, China, Kepatuhan pasien berarti bahwa
dan Amerika Serikat (Riskesdas, pasien harus meluangkan waktu dalam
2013). menjalani pengobatan yang di
butuhkan (Potter &Perry, 2006). Diet
Berdasarkan data Dinkes
memegang peranan penting dalam
Provinsi Bengkulu pada tahun 2016
tatalaksana penyakit DM. Kualitas diet
jumlah penderita Diabetes Melitus di
penderita DM bergantung pada jenis
provinsi Bengkulu mencapai 4.568
makanan dan ukuran asupan yang
kasus (Dinkes Provinsi Bengkulu,
dikonsumsi selama satu hari, untuk
2016).
mengetahui kualitas diet telah

Data kasus diabetes mellitus di dikembangkan beberapa instrumen

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) pengukuran kualitas diet. Salah satu

Dr. M. Yunus Bengkulu pada tahun dari empat instrumen yang telah

2015 berjumlah 355 orang, pada digunakan di Asia adalah Diet Quality

tahun 2016 berjumlah 359 orang, dan Index International (DQI-I). DQI-I

pada tahun 2017 berjumlah 369 orang. menilai empat aspek dalam kualitas
diet yang meliputi variasi (variation), penderita DM. Kunci utama diet pada
kecukupan (adequ acy), ukuran DM adalah 3J yaitu, jumlah kalori,
(moderation) dan keseimbangan jenis makanan, dan jadwal makanan.
keseluruhan (overall balance). Manfaat diet adalah untuk mencapai
dan mempertahankan berat badan serta
Penatalaksanaan
memastikan asupan yang cukup seperti
tersebut harus dilakukan sepanjang
karbohidrat, serat, lemak dan asam
hidup sehingga kejenuhan dan
amino esensial, protein, vitamin, dan
masalah ketidakpatuhan dalam
mineral. Diet dapat menurunkan dan
penatalaksanaan DM sering terjadi.
mengendalikan berat badan, dapat
Hasil penelitian pada 600 pasien,
meningkatkan kualitas hidup, dapat
menunjukkan hanya 16,6% yang patuh
mengendalikan kadar gula darah dan
terhadap pengobatan anti-diabetik,
kolesterol,sehingga diet pada DM
23,3% patuh terhadap pengaturan diet
dapat menunda atau mengurangi resiko
dan 31,7% patuh untuk melakukan
terjadinya komplikasi pada DM
latihan fisik (Sharma et al, 2014).
(Hartono, 2006).
Dengan terjadinya ketidakpatuhan
pada penderita DM maka akan Penelitian lain dari Lestari
mengakibatkan kadar gula darah (2013) pada 29 penderita DM
menurun atau meningkat melebihi dari menunjukkan bahwa 65,5% penderita
batas normal sehingga akan DM tidak patuh terhadap jenis
menimbulkan komplikasi bahkan makanan, 89,7% penderita tidak patuh
kematian (IDF, 2013). mengkonsumsi makanan sesuai jumlah
kalori, dan 100% penderita DM tidak
Penelitian yang dilakukan oleh
patuh terhadap jadwal makanan.
Sari (2012) pada 75 pasien DM
menemukan bahwa manfaat edukasi Diet membutuhkan
dapat meningkatkan pengetahuan, pengetahuan untuk dapat diaplikasikan
kepercayaan diri, dan perilaku dengan baik. Pengetahuan didapatkan
melalui edukasi. Penelitian Purwanto Dari data-data diatas peneliti
(2013) pada 60 penderita DM tertarik untuk mengangkat
menunjukkan bahwa 35 (58,3%) gambaran kepatuhan diit pada
responden tidak patuh dalam pasien Diabetes Melitus di ruang
pelaksanaan diet DM dikarenakan Melati RSUD Dr. M. Yunus
kurangnya informasi. Edukasi pada Bengkulu.
umumnya dilakukan dengan cara
METODE PENELITIAN
bertemu secara langsung, akan tetapi
terdapat beberapa hambatan seperti Penelitian ini menggunakan metode
keterbatasan waktu, membutuhkan rancangan studi kasus berupa
transportasi, dan menyita banyak deskriptif yang bertujuan untuk
waktu (Sari, 2012). menggambarkan kepatuhan diet pada
pasien diabetes mellitus di Ruang
Penelitian dari Insiyah
Poliklinik Penyakit Dalam RSUD dr.
(2014) pada 45 penderita DM
M. Yunus Bengkulu tahun 2018.
menunjukkan bahwa lebih dari 65%
responden belum dapat mematuhi Pengambilan sampel dilakukan
diet terkait jenis makanan, jumlah pada seluruh pasien yang menderita
makanan, dan jadwal makan karena DM yang berobat di Poliklinik
pasien belum mampu menetapkan Penyakit Dalam RSUD Dr. M. Yunus
jumlah kalori yang harus Bengkulu. Sampel dilakukan random
dikonsumsinya perhari dalam berdasarkan rumus Arikuntoro (2010).
jumlah yang lengkap. Berdasarkan Penentuan besarnya sampel apabila
pengalaman yang telah dilewati subjek/populasi <100 maka subjek/
oleh penulis selama praktik di populasi diambil semua, sedangkan
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu subjek/populasinya >100 maka
pasien yang menderita Diabetes diambil antara 10-15% atau 20-25%
Melitus tidak menjalankan diet yang dari total populasi. Rumus yang
dianjurkan oleh perawat ruangan.
digunakan untuk pengambilam sampel terdiri dari 18 pertanyaan. Kuesioner
adalah : n = 10% x N kepatuhan diet DM berisi pertanyaan
mendukung (favorable) sebanyak 8
n = 0,10 x 129
pertanyaan yaitu pada nomor 1, 2, 3, 4,
n= 12,9 dibulatkan
5, 6, 7 dan 8 dengan skor 1-4 yaitu “
menjadi 13
tidak pernah” dengan point 1, “jarang”
n = 13 sampel
dengan point 2, “ sering” dengan point
keterangan :
3, “selalu” dengan point 4 dan
N = Besar populasi
pertanyaan tidak mendukung
n = Besar sampel
(unfavorable) sebanyak 10 pertanyaan
Berdasarkan hasil perhitungan, yaitu pada nomor 10, 11, 12, 13, 14,
sampel dalam penelitian ini adalah 13 15, 16, 17, dan 18 dengan skor 1-4
sampel. Dalam pengambilan sampel yaitu “tidak pernah” dengan point 4,
kriteria yang ditetapkan oleh peneliti “jarang” dengan point 3, “sering”
yaitu : Pasien yang mengalami DM dengan point 2 dan “selalu” dengan
tipe I dan II yang berobat jalan di Poli point 1. Prosedur pengambilan data ini
Penyakit Dalam RSUD Dr. M. Yunus dilakukan dengan cara didampingi oleh
Bengkulu, Usia 40-65 tahun, Pasien peneliti dan peneliti melibatkan anggota
yang pernah mendapatkan penkes diet keluarga

dari tenaga kesehatan.


Variable Penelitian

Instrument Penelitian Independen/ bebas (Pasien Diabetes

Melitus)
Intrument yang digunakan
dalam pengukuran kepatuhan diit Sampel

adalah kuisioner kepatuhan diit. Dependen/ terikat (Kepatuhan diit)

Intrumen ini telah baku dan banyak


Uji Validitas
digunakan dalam penelitian kepatuhan
diit seperti dalam penelitian (Amalia ,
2013). Kuesinoner kepatuhan diit
Kuesioner yang diberikan usia 61-65 tahun 2 orang (15%),
kepada responden tidak dilakukan uji berdasarkan jenis kelamin didapatkan
validitas mayoritas laki-laki yaitu 8 responden
(62%) dan minoritas perempuan yaitu 5
Deskripsi Karakteristik Responden
responden (38%) . Untuk tingkat
pendidikan, pendidikan SD 2 orang
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Dan
Persentase Responden Berdasarkan (15%) responden, pendidikan SMP 1
Karakteristik Responden (N=13)
orang (8%) responden, pendidikan
Deskripsi karakteristik pasien SMA 3 orang (23%) responden,
Karakteristik F % pendidikan D3 1 orang (8%) responden,
41 – 50 dan pendidikan S1 6 orang (46%)
31%
tahun
responden
51 – 60
Umur 54%
tahun
61 – 65 Deskripsi Kepatuhan Diet
15% Responden Berdasarkan Parameter
tahun
Kepatuhan Diet (n=13)
Perempuan 38%
Jenis Kelamin Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan
Laki – Laki 62% Persentase Kepatuhan Diet
SD 15% Berdasarkan Parameter Kepatuhan
Diet (n=13)
SMP 8%
Parameter
Pendidikan SMA 31% Kepatuhan F %
D3 8% Diet
Pasien makan
S1 38% tepat waktu
diabetes mellitus di ruang Poliklinik sesuai jadwal
yang sudah
Penyakit Dalam RSUD Dr. M. Yunus
dikonsultasik
Bengkulu didapatkan 13 responden. an oleh
Berdasarkan rentang usia 41-50 tahun 4 petugas
kesehatan
orang berusia sebanyak (31%)
responden, sedangkan rentang usia 51- Selalu 2 15%
60 tahun 7 orang (54%), dan rentang
Sering 7 54% hari selalu
makan sayur
Jarang 4 31% dan buah
Tidak pernah - sesuai
Pasien makan dengan
makanan anjuran
yang sesuai dokter
anjuran
petugas Selalu 3 23%
kesehatan
Sering 5 39%
Selalu - - Jarang 5 38%
Sering 7 54% Tidak pernah - -
Jarang 6 46% Setiap bulan
pasien secara
Tidak pernah - - rutin
Pasien setiap menimbang
hari berat badan
mengkonsum
si makanan Selalu 2 15%
yang banyak
Sering 4 31%
mengandung
vitamin dan Jarang 6 46%
mineral Tidak pernah 1 8%
(umbi- Pasien secara
umbian, rutin
kacang- mengontrol
kacangan, kadar gula
susu tanpa darah ke
lemak, buah puskesmas/
jambu pelayanan
merah, dll) kesehatan
yang lain
Selalu 1 8% untuk
Sering 6 46% menentukan
kebutuhan
Jarang 5 38% diet.
Tidak pernah 1 8%
Pasien setiap Selalu 5 38%
Sering 4 31% yang banyak
Jarang 4 31% mengandung
protein
Tidak pernah - -
seperti telur
Pasien selalu dan daging
melakukan
variasi
Selalu 1 8%
makanan
pada jadwal Sering 4 31%
diet makan Jarang 8 61%
pasien agar
Tidak pernah - -
tidak terjadi
Pasien terlalu
kebosanan
sibuk dengan
urusannya
Selalu - -
sehingga
Sering 1 8% pasien makan
Jarang 12 92% tidak tepat
Tidak pernah - - waktu.
Pasien
memakai Selalu - -
gula Sering 6 39%
pengganti Jarang 5 46%
seperti gula
jagung pada Tidak pernah 2 15%
saat ingin Pasien setiap
mengkonsum hari
si minuman/ mengkonsum
makanan si makanan
yang manis. dan
minuman
Selalu 4 31% yang terasa
manis/
Sering 1 7%
banyak
Jarang 1 8% mengandung
Tidak pernah 7 54% gula
Pasien setiap Selalu 2 15%
hari
mengkonsum Sering 6 46%
si makanan Jarang 3 23%
Tidak pernah 2 16% menu
Pasien suka makanan
makan setiap hari
makanan
yang asin- Selalu 8 61%
asin Sering 4 31%
Jarang 1 8%
Selalu - -
Tidak pernah - -
Sering 5 38%
Pasien setiap
Jarang 8 62% hari
Tidak pernah - - mengkonsum
si makanan
Pasien selalu
yang banyak
makan
mengandung
makanan
minyak/
kecil/ ngemil
tinggi lemak
seperti
Selalu 3 23% makanan siap
Sering 7 54% saji (fast
food),
Jarang 3 23%
gorengan,
Tidak pernah - - usus, dan
Jadwal hati
aturan
makan/ diet Selalu 1 8%
yang
Sering 3 23%
dianjurkan
terasa berat Jarang 8 61%
bagi pasien Tidak pernah 1 8%
Setiap hari
Selalu 1 8% pasien makan
Sering 8 62% lebih dari
porsi
Jarang 3 23% kebutuhan
Tidak pernah 1 8% tubuh pasien.

Pasien tidak
mencatat Selalu - -
Sering 3 23% dan 6 orang (46%) jarang melakukan,

Jarang 5 28% pasien rutin mengontrol kadar gula

Tidak pernah 5 39% darah yaitu 5 orang (38%) selalu


Pasien tidak melakukan, 4 orang (31%) sering
mau melakukan, dan 4 orang (31%) jarang
mentaati
aturan melakukan, pasien mengganti gula
makan pengganti seperti gula jagung yaitu 4
penderita
orang selalu melakukan, 1 orang (7%)
DM karena
menyusahka sering melakukan, 1 orang (8%) jarang
n melakukan dan 7 orang (54%) tidak
pernah melakukan..
Selalu - -
Sering 8 61% Deskripsi Kepatuhan Diet
Jarang 4 31%
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan
Tidak pernah 1 8% Persentase Berdasarkan Kepatuhan
Diet Pasien Diabetes Mellitus di
Berdasarkan penelitian yang Ruang Poliklinik RSUD Dr. M.
Yunus Bengkulu (n=13)
dilakukan peneliti terdapat 13
responden di ruang Poliklinik Penyakit
Kepatuhan
Dalam RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu F (%)
Diet
peneliti memperoleh hasil yaitu pasien
Tidak Patuh 2 Orang 15 %
makan tepat waktu sesuai jadwal yang
sudah dikonsultasikan oleh petugas Patuh 11 Orang 85 %
kesehatan yaitu 2 orang (15%) selalu
melakukan, 7 orang (54%) sering Hasil penelitian ini
melakukan dan 4 orang (31%) jarang menunjukkan bahwa hampir seluruh
melakukan, pasien makan makanan patuh terhadap dietnya yaitu 11 orang
yang sesuai anjuran petugas kesehatan (85%) responden, dan hanya sedikit
yaitu 7 orang (54%) sering melakukan, tidak patuh terhadap dietnya yaitu 2
orang (15%) responden. Nilai skor Dinkes. 2016.. Profil Kesehatan
Provinsi Bengkulu Tahun
minimum pada kepatuhan diet pasien
2016.
diabetes mellitus adalah 36, maka http://www.depkes.go.id/recour
ces/download/profil/PROFIL_
apabila kurang dari 36 menandakan
KES_PROVINSI_2016/07_Ben
bahwa pasien tersebut tidak patuh gkulu-2011.pdf Diakses pada
tanggal 20 februari 2018
terhadap diet yang berhubungan
dengan penyakit yang dialaminya. Hartono, A. 2006. Terapi Gizi & Diet
Rumah Sakit. Jakarta: EGC
Daftar Pustaka IDF. 2013. IDF Diabetes Atlas Sixth
Edition, International Diabetes
Federation
Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun
2013.http://www.IDF.org.sites/
Diet. Edisi terbaru. Jakarta: PT
default/files/EN_GE_ATLAS_
SUN
FULL_0.pdf diakses pada
A.,Nur, & Aridiana, L.M., 2016. tanggal 9 Februari 2018
Asuhan Keperawatan Pada
IDF. 2015. IDF Diabetes Atlas Sixth
Sistem Endokrin : dengan
Edition.
pendekatan NANDA NIC NOC.
http://www.IDF.org.sites/defau
Jakarta : Salemba Medika
lt/files/ATLAS-Poster-2015-
American Diabetes Association. 2010. EN.pdf diakses pada tanggal 12
“Standards Of Medical Care In Februari 2018
Diabetes 2010”. Vol. 40. USA
Lutfey, K.,E and Wishner, W.,J. 1999.
: ADA
Beyond “compliance” Is
Arikuntoro. 2010. Prosedur Penelitian “Adherence” Diabetes Care.
: Suatu Pendekatan Praktek. http//:www.care.diabetesjourna
Jakarta: Rineka Cipta ls.org/ diakses pada tanggal 28
Maret 2018
Black.,M.J, & Hawk, H.,J. 2009.
Medical Surgical Nurding Medical Record RSUD Dr. M. Yunus
Clinic Management For Bengkulu. 2015. Rekapitulasi
Positive Outcomes. Volume 1. Jumlah Pasien Diabetes
Jakarta : Salemba Medika Melitus di RSMY

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Katsilambros, N, dkk. 2011. Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Gizi Klinik. Jakarta: EGC
Edisi 8 volume 2. Jakarta: EGC
Natoatmodjo, S. 2012. Metodologi Rikesdas. 2013. Laporan Hasil Riset
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Rineka Cipta tahun 2013.
http//:www.depkes.go.id/recour
Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan : ces/download/general/hasil%20
Pengantar Untuk Perawat dan Riskesdas%202013.pdf diakses
Professional. Jakarta: EGC pada tanggal 20 Februari 2018

Nursalam. 2013. Metodologi Smeltzer, S.,C and Bare, B.,G. 2013.


Penelitian Ilmu Keperawatan. Buku Ajar Keperawatan
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medikal Bedah Brunner and
Medika Suddarth. Edisi 8 (H.Y
Kuncara, Dkk, penerjemah).
Perkeni. 2015. Kosensus Pengelolaan Jakarta: EGC
dan Pencegahan Diabetes
Mellitus Di Indonesia 2015. PB Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan.
Perkeni Jakarta: PT Grasindo

Potter, P.,A and Perry, A.,G. 2008.


Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai