ITS Undergraduate 12709 Paper PDF
ITS Undergraduate 12709 Paper PDF
ABSTRAK
Statistical process control (SPC) suatu teknik yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap
performansi suatu proses yang memanfaatkan metode statistik untuk memonitor, menganalisa,
mengontrol dan mempengaruhi perbaikan performansi proses. Implementasi SPC digunakan untuk
menganalisa dan meningkatkan performansi pada sistem pembakaran pada boiler di PLTU unit III PT.PJB
UP Gresik. Nilai efisiensi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan prestasi kerja(peformansi) pada
boiler. Metode pendekatan yang digunakan untuk untuk menyelesaikan masalah adalah Six Sigma yang
merupakan metode quality improvement yang terstruktur yang terdiri dari 5 tahapan antara lain: Define,
Measure, Analyze, Improvement, dan Control. Hasil penelitian ini Uji Random didapatkan hasil semua
variabel mempunyai nilai P-value >5% yang berarti bahwa semua data memenuhi uji kerandoman.Uji
Kenormalan didapatkan hasil bahwa tidak semua data berdistribusi normal. Analisa sistem pembakaran
dengan menggunakan Peta Kendali Xbar-S pada semua variabel didapatkan hasil bahwa seluruh variabel
terdapat keadaan Out Of Control . Sistem Pembakaran pada Boiler unit 3 PLTU PT.PJB UP Gresik
menunjukkan kondisi proses yang tidak cukup capable , tetapi mendekati spesifikasi. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai Cp=1.29. Setelah dilakukan Revisi Chart Nilai Cp meningkat menjadi 2,yang menunjukkan
bahwa kemampuan baik
I. PENDAHULUAN
Kualitas telah menjadi sesuatu yang performansi sistem dan Metode pendekatan
mutlak dimiliki oleh suatu produk, baik yang yang digunakan untuk untuk menyelesaikan
berupa barang maupun jasa. PT.PJB yang masalah adalah Six sigma yang merupakan
terhubung dalam sistem interkoneksi Jawa-Bali metode quality improvement yang terstruktur
merupakan salah satu produsen penghasil listrik. yang terdiri dari 5 tahapan antara lain: Define,
Perubahan beban yang terjadi secara kontinu Measure, Analyze,Improvement,dan Control.
akan berpengaruh terhadap frekuensi sistem. Hal Analisa kestabilan pada sistem boiler
ini menyebabkan pengendali pada sistem difokuskan pada efisiensi boiler, yang
pembangkit mengatur kembali besaran besaran merupakan prestasi kerja atau tingkat unjuk
masukan guna mencapai titik kesetimbangan kerja boiler yang didapatkan dari perbandingan
yang baru. Komponen paling utama yaitu boiler, antara energi yang dipindahkan ke atau diserap
karena pada sistem pembangkit, untuk oleh fluida kerja didalam ketel dengan masukan
menjalankan turbin yang akan menggerakkan energi kimia dari bahan bakar. Semakin tinggi
generator guna menghasilkan listrik, dibutuhkan prosentase efisiensinya, maka kinerja sistem
tekanan uap panas yang dihasilkan dari boiler. tersebut semakin bagus. Analisa terhadap
Metode yang digunakan pada penelitian ini kestabilan sistem pembangkit listrik yang
adalah Statistical process control yang diharapkan mampu membantu dalam
merupakan suatu teknik yang dapat digunakan mengetahui tingkat kestabilan sistem
untuk melakukan evaluasi terhadap performansi pembangkit listrik khususnya pada sistem
suatu proses yang memanfaatkan metode pembakaran PLTU unit 3 sehingga dapat
statistik untuk memonitor, menganalisa, dilakukan perencanaan tindakan peningkatan
mengontrol dan mempengaruhi perbaikan performansi sistem.
1
II. TINJAUAN PUSTAKA Perhitungan Efisiensi Boiler
Pada bagian ini akan diberikan Uji efisiensi boiler dapat membantu
penjelasan mengenai beberapa teori penunjang dalam menemukan penyimpangan efisiensi
yang terkait dengan pencapaian tujuan dari boiler dari efisiensi terbaik dan target area
permasalahan yang diajukan. permasalahan untuk tindakan perbaikan. Proses
pembakaran dalam boiler dapat digambarkan
2.1 Boiler dalam bentuk diagram alir energi. Diagram ini
Boiler adalah sebuah vessel tertutup menggambarkan secara grafis tentang
yang digunakan untuk merubah air menjadi uap bagaimana energi masuk dari bahan bakar
bertekanan dengan cara melakukan penambahan diubah menjadi aliran energi dengan berbagai
panas. Vessel terbuka yang menghasilkan uap kegunaan dan menjadi aliran kehilangan panas
bertekanan atmosfer tidak disebut sebagai boiler. dan energi. Panah tebal menunjukan jumlah
Pada furnace boiler, energi kimia bahan bakar energi yang dikandung dalam aliran masing-
diubah menjadi energi panas. Panas ini masing.
dipindahkan ke air seefisien mungkin oleh
boiler. Dengan demikian, fungsi utama boiler
adalah untuk menghasilkan uap di atas tekanan
atmosfer melalui penyerapan panas yang
dihasilkan pada proses pembakaran.
2
energi total pada fluida kerja dapat menilai tiap unit produk itu memiliki atau
=
energi masukan bahan bakar total tidak memiliki sifat tertentu, atau kita dapat
× 100% mencacah banyak yang tidak sesuai (cacat) pada
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑀𝑎𝑖𝑛 𝑠𝑡𝑒𝑎𝑚 suatu unit produk. Control chart untuk
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑅𝑂+𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐺𝑎𝑠 +𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐹𝑒𝑒𝑑 𝑊𝑎𝑡𝑒𝑟 +𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑠𝑝𝑟𝑎𝑦 karakteristik kualitas semacam itu dinamakan
control chart atribut. Pada penelitian ini
2.3 Statistical Process Control (SPC) menggunakan peta kendali variabel untuk
Istilah Pengendalian Proses Statistik menganalisa sistem pembakaran pada boiler.Peta
(Statistical process control – SPC) digunakan kendali yang digunakan dalam penelitian ini
untuk menggambarkan model berbasis penarikan adalah peta kendali X-bar dan S.
sampel yang diaplikasikan untuk mengamati X-bar (𝑿), S Chart
aktifitas proses yang saling berkaitan. Digunakan untuk mengontrol
Pengendalian proses statistikal lebih karakteristik kritis dimana biaya yang
menekankan pada pengendalian dan peningkatan diakibatkan karena kesalahan pengambilan
proses berdasarkan data yang dianalisis sample sangat besar. Ukuran sample yang
menggunakan alat-alat statistika, bukan sekadar digunakan hendaknya lebih besar dari 10.
penerapan alat-alat statistika dalam proses
industri.Untuk menjamin proses produksi dalam 𝑥
𝑥=
kondisi baik dan stabil atau produk yang 𝑛
dihasilkan selalu dalam daerah standar, perlu
dilakukan pemeriksaan terhadap titik origin dan
𝑥2 − 𝑥 2 /𝑛
hal-hal yang berhubungan, dalam rangka 𝑆=
menjaga dan memperbaiki kualitas produk (𝑛 − 1)
sesuai dengan harapan. 𝑥
𝑥=
Alat bantu yang paling umum 𝑚
digunakan dalam pengendalian proses statistikal
𝑆
adalah peta kendali (Control Chart). Peta 𝑆=
pengendali adalah suatu alat yang secara grafis 𝑚
digunakan untuk memonitor apakah suatu 𝑈𝐶𝐿 𝑥 = 𝑥 + 𝐴3 𝑆
aktivitas dapat diterima sebagai proses yang 𝐿𝐶𝐿 𝑥 = 𝑥 − 𝐴3 𝑆
terkendali. Fungsi peta kendali secara umum 𝑈𝐶𝐿𝑆 = 𝐵4 𝑆
adalah: 𝐿𝐶𝐿𝑆 = 𝐵3 𝑆
• Membantu mengurangi variabilitas produk. Dimana:
• Memonitor kinerja proses produksi setiap saat. 𝑥 : nilai dari variabel yang diukur
• Memungkinkan proses koreksi untuk
mencegah penolakan. 𝑥 : rata- rata setiap sample group
• Trend dan kondisi di luar kendali dapat S : standard deviasi dari subgroup
diketahuisecara cepat 𝑥 : mean dari rata-rata subgroup atau titik
tengah dari control chart x-bar
𝑆 : rata-rata dari satndar deviasi subgroup
Chart Control atau titik tengan dari control chart R
𝑛 : ukuran sample group
Variabel 𝑚 : jumlah dari subgroup
𝑈𝐶𝐿 𝑥 : upper control limit 𝑥 chart
2.00
0.00 DATA 𝐿𝐶𝐿 𝑥 : Lower control limit 𝑥 chart
Range data
3
1. Terdapat 1 point diluar batas atas maupun output prose situ semakin mendekati nilai
batas bawah. spesifikasi target kualitas (T) yang diinginkan
2. Terdapat 9 point pada zona C ataupun pelanggan, yang berarto pula bahwa tingkat
diluarnya (pada bagian control limit yang sama). kegagalan dari proses semakin berkurang
3. Memiliki 6 point yang memiliki pala menuju target tingkat kegagalan nol (zero defect
meningkat atau menurun secara berurutan. oriented). Dalam program peningkatan kualitas
4. Terdapat 14 point yang memiliki pola naik. six sigma, biasanya dipergunkan criteria (rule of
5. Terdapat 2 ata3 point dalam zona A atau thumb) sebagai berikut [ Vincent:2000]:
diluarnya (pada bagian control limit yang sama). Cp ≥ 2,00
6. Terdapat 4 atau 5 point dalam zona B atau Proses dianggap mampu dan kompetitif
diluarnya. (perusahaan berkelas dunia).
7. Terdapat 15 point pada zona C (pada kedua 1,00 ≤ Cp ≤ 1,99
bagian control limit). Proses dianggap cukup mampu, namun perlu
8. Terdapat 8 point diluar zona C (pada bagian upaya-upaya giat untuk peningkatan kualitas
kedua control limit). menuju target perusahaan berkelas dunia
2.4 Six Sigma yang memiliki tingkat kegagalan sangat kecil
menuju nol (zero defect oriented).
Six Sigma merupakan pendekatan Perusahaan yang memiliki nilai Cpm yang
menyeluruh untuk menyelesaikan masalah berada di kisaran ini memiliki kesempatan
dengan berfokus kepada pengendalian terbaik dalam melakukan program
produk/proses sehingga sepanjang waktu dapat peningkatan kualitas Six Sigma.
memenuhi persyaratan dari produk/ proses Cp < 1,00
tersebut. Metode ini diterapkan melalui Proses dianggap tidak mampu dan tidak
beberapa tahapan, yaitu: define, measure, kompetitif untuk bersaing di pasar global.
analyze, improve serta control (DMAIC).
(𝑈𝑆𝐿 −𝐿𝐶𝐿)
1. Define: pada tahap ini team pelaksana 𝐶𝑝 =
6𝜎
mengidentifikasikan permasalahan, 𝑈𝑆𝐿 −𝜇 𝜇 −𝐿𝑆𝐿
𝐶𝑝𝑘 = 𝑚𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑛
mendefiniskan spesifikasi pelanggan, dan 3𝜎 3𝜎
𝑈𝑆𝐿 −𝐿𝑆𝐿
menentukan tujuan (pengurangan cacat/biaya 𝐶𝑝𝑚 =
6 𝜎 2 +(𝜇 −𝑇)2
dan target waktu).
2. Measure: tahap untuk memvalidasi III METODOLOGI PENELITIAN
permasalahan, mengukur/menganalisis
permasalahan dari data yang ada. 3.1 Sumber Data
3. Analyze: menentukan faktor-faktor yang Sumber data yang digunakan dalam
paling mempengaruhi proses; artinya penelitian ini adalah data primer dari data log
mencari satu atau dua faktor yang kalau itu sheet Boiler Turbine Board (BTB) PLTU unit III
diperbaiki akan memperbaiki proses kita PT.PJB Unit Pembangkitan Gresik bulan
secara dramatis. Januari, Februari, dan Maret 2010. Data yang
4. Improve: nah, di tahap ini kita diambil adalah data yang menjadi variabel
mendiskusikan ide-ide untuk memperbaiki masukan yang mempengaruhi nilai efisiensi
sistem kita berdasarkan hasil analisa pada boiler unit III. Data yang akan dipakai
terdahulu, melakukan percobaan untuk untuk menganalisa efisiensi pada sistem
melihat hasilnya, jika bagus lalu dibuatkan pembakaran adalah flow, temperature, dan
prosedur bakunya (standard operating pressure main steam , flow residual oil, flow gas,
procedure-SOP). flow, temperature, dan pressure feed water, flow
5. Control: di tahap ini kita harus membuat SH spray, temperature dan pressure deaerator.
rencana dan desain pengukuran agar hasil Variabel data tersebut di ukur setiap 2 jam
yang sudah bagus dari perbaikan team kita dimana data dalam sehari ada 13 data yaitu dari
bisa berkesinambungan. Dalam tahap ini kita jam 00.00 – 24.00. Data diambil selama 3 bulan,
membuat semacam metrics untuk selalu sehingga data yang digunakan untuk tiap
dimonitor dan dikoreksi bila sudah mulai variabel adalah 1157 data yang akan dibagi
menurun ataupun untuk melakukan kedalam 89 subgroup data yang ditentukan dari
perbaikan lagi. jumlah hari pengambilan data. Dalam analisa
data 89 subgroup tersebut dibagi menjadi 2
Indeks Kapabilitas Proses (Cp) pengamatan, yaitu tanggal 2 Januari-24 Februari
Digunakan untuk mengukur pada 2010 dan 15 Februari-31 Maret 2010.
tingkat mana output proses pada nilai spesifikasi
target kualitas(T) yang diinginkan oleh
pelanggan [gasperz,2002: Andreansyah, 2009].
Semakin tinggi nilai Cpk menunjukkan bahwa
4
3.2 Flowchart Penelitian
Mulai
Dalam mencapai tujuan penelitian yang
diinginkan diperlukan langkah analisis yang
tepat. Pada flowchart dibawah ini adalah secara
umum menggambarkan diagram proses analisa Pembuatan Peta
Kendali
untuk penelitian Tugas akhir ini : (Control Chart)
5
menentukan data yang digunakan telah Berdasarkan gambar 4.1 didapatkan
memenuhi uji hipotesis yang mensyaratkan p- hasil Normality Test Data Main Steam Flow
value> 5%. tanggal 2 Januari – 24 Februari menunjukkan
Uji Random bahwa P-value = 0.108 > α=5% maka terima H0
Tabel 4.1 Uji Kerandoman data yang berarti bahwa data tersebut sudah
Main Steam Flow berdistribusi normal. Pada tabel dibawah ini
merupakan hasil normal untuk seluruh variabel
yang akan dianalisa.
60
50
40 aktivitas dapat diterima sebagai proses yang
30
20 terkendali atau tidak. Setiap variabel akan
10
5
dianalisa dengan menggunakan peta kendali
1
(control chart).
400 450 500 550 600 650
MS Flow
6
Perubahan Beban (Load) Pada PLTU Main Steam Flow
Unit III Xbar-S Chart of Ms Flow tgl 2Jan-24Feb (T/H)
1
5
I Chart of Load tgl 02 jan-24 Feb 2010 600 5 5 5
U C L=621.0
200
Sample M ean
_
_
5 UCL=192.92 X=524.7
190 5 500 2
2 2
6
180
5 LC L=428.4
6
400 1
170 1
Individual Value
_ 1
160 X=158.79 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51
2 Sample
150
140 22 200
U C L=183.4
130 150
Sample StDev
LCL=124.66 _
120 S =113.3
100
110
1
50 LC L=43.2
1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51
Observation 1
0 1
1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51
Sample
Gambar 4.2 Peta Kendali I Chat Perubahan Gambar 4.4 Peta Kendali Xbar-S data Main
Beban pada PLTU Unit III tanggal 02 Januari – Steam Flow tanggal 02 Januari – 24
24 Februari 2010 Februari 2010
160
diketahui bahwa untuk peta kendali Xbar nilai
Individual Value
150 _
X=146.74
batas kendali atas (UCL) 621.0, batas kendali
140 bawah (LCL) 428.4 dengan garis tengah yang
130
merupakan rata-rata dari data subgroup
120
110
keseluruhan adalah 524.7. Pada peta kendali S
LCL=107.77
100
diketahui nilai batas kendali atas 183.4 dan batas
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45
Observation kendali bawah 43.2 dengan nilai garis tengah
yang merupakan nilai rata-rata range dari data
subgroup adalah 113.3. Dari kedua peta kendali
Gambar 4.3 Peta Kendali I Chat Perubahan tersebut diperoleh hasil yang sama yaitu terdapat
Beban pada PLTU Unit III tanggal 15 Februari beberapa data yang berada di luar batas kendali
– 31 Maret 2010
(out of control). Sehingga proses dapat dikatan
Proses yang terjadi pada PLTU unit III tidak terkendali. Keadaan di luar batas kendali
PT.PJB Unit Pembangkitan Gresik bergantung didapatkan dari hasil test yang dilakukan dengan
pada beban (Load). Beban ini merupakan menggunakan program MINITAB 15.
Kebutuhan listrik yang harus disediakan oleh
PT.PJB untuk memenuhi permintaan listrik
wilayah pulau Jawa. perubahan beban yang
terjadi secara kontinu sehingga akan
menyebabkan pengendali pada sistem
pembangkit mengatur kembali besaran besaran
masukan guna mencapai titik kesetimbangan
yang baru. Jadi semua besaran proses yang
diperoleh bergantung pada nilai load yang
membebani sistem tersebut. Pada Gambar 4.11
memperlihatkan perubahan beban pada tanggal
02 Januari hingga tanggal 24 Februari 2010.
Terdapat beberapa titik yang yang berada pada Gambar 4.5 Hasil test MINITAB 15pada peta
dibawah batas kendali bawah, hal ini berarti kendali peta kendali Xbar data main steam flow
kebutuhan listrik yang harus disediakan oleh tanggal 02 Januari – 24 Februari 2010
PLTU unit III tidak tinggi. Perubahan yang
terjadi pada tanggal 15 Februari – 31 Maret Untuk mengetahui apakah proses pembakaran
2010 juga mengalami keadaan yang berbeda- tersebut telah mampu (capable), maka dilakukan
beda pada setiap titiknya. Hal ini pencarian nilai capability pada data main steam
memperlihatkan bahwa setiap harinya sistem flow untuk peta kendali Xbar seperti pada
yang beroperasi pada PLTU unit III secara gambar dibawah ini.
kontinu menjaga kestabilan proses pada sistem
tersebut.
7
Process Capability of Ms Flow tgl 2Jan-24Feb (T/H) Tabel 4.5 Analisa kestabilan variabel pada
sistem pembakaran
LSL USL
LS L
P rocess Data
428.4
Within
Overall
tanggal 15 Februari – 31 Maret 2010
Target *
USL 621 P otential (Within) C apability
S ample M ean 524.698 Cp 0.55
C P L 0.55
S ample N 702
C P U 0.55
S tDev (Within) 115.695
S tDev (O v erall) 123.414 C pk 0.55
O v erall C apability
Pp 0.52
PPL 0.52
PPU 0.52
P pk 0.52
C pm *
90 _
X=87.75
7 7
sistem pembakaran 80
LC L=76.05
60 1
1
1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51
O bser vation
30
1 1
1 1
M oving Range
20
U C L=14.37
10
__
M R=4.40
2 2
2 2
0 2
2 2
LC L=0
1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51
O bser vation
8
Process Capability of Effisiensi tgl 2Jan-24Feb(%) Process Capability of Effisiensi tgl 5Feb-31Maret(%)
60 70 80 90 100
84 86 88 90 92 94 96 98
O bserv ed P erformance E xp. Within P erformance E xp. O v erall P erformance
P P M < LS L 37037.04 P P M < LS L 26479.39 P P M < LS L 22906.92 O bserv ed P erformance E xp. Within P erformance E xp. O v erall P erformance
PPM > USL 0.00 P P M > U S L 26420.76 P P M > U S L 22853.35 P P M < LS L 0.00 P P M < LS L 1364.65 P P M < LS L 16782.46
P P M Total 37037.04 P P M Total 52900.16 P P M Total 45760.27 P P M > U S L 44444.44 P P M > U S L 1338.64 P P M > U S L 16609.81
P P M Total 44444.44 P P M Total 2703.29 P P M Total 33392.28
Gambar 4.8 Process capability pada peta Gambar 4.10 Process capability pada peta
kendali Xbar data efisiensi sistem pembakaran kendali Xbar data efisiensi sistem pembakaran
pada boiler pada boiler
tanggal 02 Januari – 24 Februari 2010 tanggal 15 Februari – 31 Maret 2010
95
1
U C L=93.19
data pada tanggal 31 Januari 2010 dan titik
90 _
X=88.66
pengamatan ke-44 yang mewakili pengambilan
85 5 LC L=84.14
data pada tanggal 14 Februari 2010 mengalami
1 5 9 13 17 21 25
O bser vation
29 33 37 41 45
keadaan tidak terkendali (out of control), hal ini
1 menjelaskan bahwa pada titik-titik tersebut telah
8 1
1
6
U C L=5.560
9
terjadi beberapa incident anatara lain V13-240 Process Capability of revisi chart Effisiensi tgl 2Jan-24Feb(%)
(Valve main steam to sampling rack), gland LSL USL
bocor akibatnya banyak steam yang terbuang. LS L
P rocess Data
81.98
Within
Ov erall
Target *
Cara mengatasinya adalah meperbaiki gland USL 95.58 P otential (Within) C apability
Cp 2.00
S ample M ean 88.7812
agar tidak bocor supaya proses berjalan normal. S ample N 52
S tDev (Within) 2.26665
C P L 2.00
C P U 2.00
S tDev (O v erall) 2.4758 C pk 2.00
Selanjutnya terdapat sensor pada panel UMC # O v erall C apability
Pp 1.83
3 untuk Feed water (FW), Super heater temp PPL
PPU
1.83
1.83
95
efisien pada sistem pembakaran tersebut, pada
90 _
X=88.78
analisa kestabilan tersebut titik-titik yang
85
4
pada tugas akhir ini bertujuan untuk
__
2
M R=2.557 meningkatkan performansi dengan nilai
0 LC L=0 efisiensi sebagai parameter peningkatannya.
1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51
O bser vation
10
apabila piston tersebut terdapat gangguan 3. Analisa sistem pembakaran dengan
akan mengakibatkan turunnya nilai efisiensi. menggunakan Peta Kendali Xbar-S pada
2. Melakukan pengecekan secara rutin terhadap semua variabel didapatkan hasil bahwa
sensor pada panel UMC # 3 untuk Feed seluruh variabel terdapat keadaan Out Of
water (FW), Super heater temp. (SHT) dan Control .
Reheater temp (RHT). Apabila sensor 4. Sistem Pembakaran pada Boiler unit 3
mengalami kerusakan maka akan berdampak PLTU PT.PJB UP Gresik menunjukkan
pada sistem monitoring proses di boiler kondisi proses yang tidak cukup capable ,
tersebut karena data proses yang didapatkan tetapi mendekati spesifikasi. Hal ini
tidak valid sehingga operator tidak dapat ditunjukkan dengan nilai Cp=1.29. Setelah
melakukan tindakan yang semestinya. dilakukan Revisi Chart Nilai Cp meningkat
Pedoman diatas termasuk kedalam menjadi 2,yang menunjukkan bahwa
Preventive Maintenance (PM). Tindakan kemampuan baik.
tersebut merupakan pemeliharaan rutin yang
dilakukan untuk mengurangi kemungkinan dari
suatu item peralatan mengalami kondisi yang DAFTAR PUSTAKA
tidak diinginkan, karena apabila terjadi
gangguan maka akan mempengaruhi peralatan- Bachri.Syaiful,2008, Penerapan Metode
peralatan yang lain, sehingga proses tidak dapat Statistical Process Control Sebagai
berjalan optimal. Upaya Implementasi Metode Six Sigma
Berdasarkan analisa kestabilan (Studi Kasus: PT. INDONESIAN
terhadap sistem pembakaran pada boiler PLTU MARINE Divisi Boiler).
unit 3 yang telah dilakukan didapatkan Frank P. Incropera ,David P.DeWitt
informasi bahwa semua variabel proses “Fundamental of Heat and mass
menunjukkan keadaan yang kurang mampu transfer’’ ,Fourth Edition,John Wiley
(capable) hal ini ditunjukkan dengan nilai Cp<1 and Sons,inc,Canada,1996
dan pada peta kendali data-data variabel proses Gaspersz, V., Pedoman Implementasi Program
juga menunjukkan keadaan yang tidak Six Sigma Terintegrasi Dengan ISO
terkendali. Dengan adanya informasi tersebut, 9001:2000, MBNQA, dan HACCP,
dapat disimpulkan boiler unit 3 memerlukan Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
tindakan perbaikan menyeluruh sehingga perlu 2002.
dilakukan overhaul . Overhaul merupakan Manggala,D.2005,”Mengenal Six Sigma
pemeliharaan menyeluruh terhadap semua Secara Sederhana”,
peralatan sistem untuk mengembalikannya pada Supriadi.Gatut,Analisa Efisiensi Overall Boiler
kondisi semula.Perawatan dilakukan untuk Pada Unit III dan IV PLTU Gresik.
membersihkan, memperbaiki komponen dan 2004
mengembalikan efisiensi unit agar sesuai
dengan standar spesifikasi. Sehingga setelah BIODATA PENULIS
seluruh peralatan pada sistem pembakaran di
boiler telah diperiksa keadaannya dan diperbaiki
apabila terdapat gangguan atau memerlukan
pergantian komponen apabila terdapat gangguan
yang serius, maka performansi sistem
pembakaran akan kembali optimal.
V KESIMPULAN
Beberapa hal yang dapat disimpulankan
berdasarkan hasil yang diperoleh melalui analisa
data yang telah dilakukan dalam peneletian ini
adalah: Nama : Intan Alifiyah Ilmi
1. Uji Random dilakukan dengan TTL : Bogor, 20 desember 1987
menggunakan Uji RunTest. Didapatkan Alamat : Jl. Cinde Baru VIII No.6
hasil semua variabel mempunyai nilai P- Mojokerto – Jawa Timur
value >5%. Yang berarti bahwa semua data E-mail : intanalifiyah@yahoo.co.id
memenui uji kerandoman. Riwayat Pendidikan:
2. Uji Kenormalan dilakukan dengan Tek. Fisika ITS Surabaya 2006 – skrg
menggunakan uji one sample Kolmogorof SMAN Sooko Mojokerto 2003 – 2006
Smirnov . Didapatkan hasil bahwa tidak SMPN 1 Mojokerto 2000 – 2003
semua data berdistribusi normal. SDN Miji II Mojokerto 1994 – 2000
11