Attachment PDF
Attachment PDF
Pada MUI dan EUI fuel system, injector plunger digerakkan oleh cam lobe dan
bergerak secara langsung secara proporsional terhadap kecepatan crankshaft,
tanpa memperhatikan ambient temperature dan viskositas oil. Pada system ini,
pengertian dari injection timing adalah mulainya fuel diinjeksikan ke dalam cylinder
diukur terhadap derajat putaran crankshaft.
Pada HEUI system, plunger digerakkan oleh engine oil yang bertekanan tinggi dan
kecepatan plunger sepenuhnya berdiri sendiri. Saat engine beroperasi pada kondisi
cuaca dingin, viskositas oil engine menjadi sangat tinggi dan mengalir lebih lambat
dibanding saat engine sudah mencapai temperature operasi normal.
Aliran oil yang lebih lambat ini menyebabkan mulainya plunger bergerak akan lebih
lambat dibanding saat kondisi engine beroperasi pada temperature operasi normal.
Akibat kondisi ini, mulainya penginjeksian fuel terlambat. Jika electronic control
system tidak mengkompensasi keterlambatan ini, saat penginjeksian fuel (actual fuel
timing) menjadi sangat terlambat dan engine tidak akan hidup.
Untuk memperbaiki kondisi seperti ini, Control logic pada ECM memiliki keunggulan
"Cold Mode" yang akan memajukan saat (timing) fuel diinjeksikan. Istilah yang
dipergunakan untuk menjelaskan ini disebut SOLSOI yang merupakan singkatan
(Start Of Logic to Start Of Injection). Karena gerakan yang lambat pada komponen
dalam injector, ECM mengirim pulsa arus ke injector lebih cepat 20 derajat sebagai
pengkompensasi. Hasilnya adalah majunya logic timing tetapi bukan actual injection
timing. Saat oil sudah mulai panas, (diukur dari engine oil temperature), oil menjadi
encer, komponen injector bergerak lebih cepat dan tertundanya penginjeksian
menjadi berkurang.
Tambahan timing advance yang dipergunakan pada kondisi cuaca dingin untuk
mengkompensasi peningkatan keterlambatan titik pembakaran fuel akibat udara dan
fuel yang dingin. Beberapa hal yang timbul pada saat kondisi engine yang dingin,
adalah meningkatnya asap putih akibat tidak sempurnanya pembakaran
Kondisi
1. Udara masuk yang dingin dan tidak dapat mencapai panas tertentu akibat
pengkompresian seperti pada kondisi ambient temperature normal.
2. Fuel terlalu dingin dan tidak dapat terbakar sendiri dengan mudah. Ignition delay,
(waktu aktual yang diperlukan supaya fuel terbakar) akan meningkat.
3. Piston, dinding cylinder dan head masih dingin sehingga menyerap panas dari
udara terkompresi yang paling dekat ke permukaan logam.
Pembakaran
Dengan memajukan timing 5 sampai 10 derajat, udara dingin dan fuel diberikan
waktu yang agak lama di dalam cylinder untuk terbakar dan asap putih benar-benar
dihilangkan. Ketika engine sudah panas, majunya timing penginjeksian dikembalikan
ke posisi normal. Tambahan 10 derajat actual fuel timing advance dijumlahkan 20
derajat logic advance berakibat 30 derajat total (electronic) advance.
Gas Buang (Emissions)
Banyak sekali perubahan dan peningkatan yang dilakukan pada teknologi fuel
system seperti transisi dari system mechanical menjadi system electronic sesuai
persyaratan yang diharuskan untuk mencapai tingkat emisi gas buang tertentu.
Tingkat Emisi ini meliputi particulates (asap) dan nitric oxides.
B. Low Pressure Fuel System
Inovasi terbaru pada fuel system adalah kebutuhan peningkatan penyaringan fuel,
electronic monitoring dan penurunan kemampuan (performance derate) untuk
mencegah kerusakan akibat abrasive dan keausan premature unit injector.
Pada beberapa kasus dimana electronic fuel pressure sensor telah digunakan,
timbul problem pada fuel system komponen yang disebabkan kesalahan
pengaktifkan (triggering) low pressure warning. Dari pengalaman ini maka timbul
permintaan untuk menurunkan trip point low fuel pressure menjadi 35 Psi.
Pada system yang lebih modern, seperti pada HEUI-B injector yang digunakan pada
engine C-9 terbaru, fuel pressure pada supply line menuju cylinder head harus
minimal 60 psi pada kondisi yang paling buruk, seperti saat pengisian injector. MEUI
injector terbaru bahkan membutuhkan supply pressure yang lebih tinggi. Berikut
adalah penjelasan dari kebutuhan tersebut:
Kandungan Udara
Terdapat banyak sekali pressure drop didalam saluran suplai cylinder head dan
injector, sebagai contoh terdapat pressure drop sebesar 10 - 15 psi sepanjang
injector inlet fill check ball. Ketika pressure drop terlalu tinggi, gelembung udara
terbentuk dan menyebabkan masalah yang berhubungan dengan kemampuan
engine. Pada beberapa kasus, beberapa pressure drop jika dijumlahkan, akan turun
hingga dibawah nol dan menyebabkan kerusakan yang diakibatkan oleh kavitasi.
Hal ini umumnya terlihat pada nozzle spring dimana fuel dibuang dengan sangat
cepat dari ruang spring selama pembukaan check valve ketika suplai pressure turun
di bawah 60 psi.
Contoh :
Kerjasama dilakukan oleh sebagian besar pabrik fuel filter untuk menghasilkan
metode test efisiensi filter yang akurat didasari oleh keausan injector dan efisiensi
filter.
Test dilakukan pada engine Cat 3406E dan Cummins N14. Piston dan rod dilepas
dan engine diputar pada dyno. Getaran pada secondary fuel filter diukur pada
engine yang dipergunakan pada on highway truck dibandingkan dengan test engine.
Hasilnya sangat mirip, baik itu frequency dan amplitude. Test engine memiliki inline
partikel counters yang dipasang pada sisi masuk dan keluar filter. Test fuel
dicampur debu dengan ukuran yang halus dan data dicatat hingga 100 jam atau
restriction filter mencapai 10 psi.
Injector baru dipergunakan pada setiap test dengan strain gauged rocker arms.
Kehilangan gaya rocker arm dicatat sebagai abrasive wear yang disebabkan
hilangnya injector performance. Injector kemudian diperiksa dan kondisi keausan
dinilai. Rumus wear index dibuat untuk menunjukkan efisiensi relatif filter terhadap
tiga jenis ukuran partikel dan hilangnya beban rocker arm.
Wear Index rating 1.0 atau kurang menunjukkan keausan yang kecil atau bahkan
tidak ada sama sekali. Wear Index rating yang semakin besar dari satu
menunjukkan peningkatan keausan yang cepat. Wear Index rating yang lebih besar
dari 100 menunjukkan keausan yang sudah parah.
Hasil test menunjukkan perbedaan signifikan kualitas fuel. Cat filter Business Team
menemukan data tambahan baru yang dapat dipergunakan sebagai iklan
(advertisement). Berikut hasil kesimpulan yang diperoleh selama test :
1. Cat filter terbukti memiliki efisiensi yang sangat baik dan mengalahkan produk
dari pabrik lain kecuali Donalson yang memiliki sedikit kelemahan.
2. Efisiensi filter lainnya bervariasi dari bagus hingga buruk sekali. Cat High
Efficiency filter bertahan pada range 0.01 sampai 0.1 Wix filter gagal dalam
bubble test pada 7 lokasi dan memiliki Wear Index 19,000.
3. Efisiensi filter menjadi tidak terkendali saat filter differential pressure mencapai
18 psi. pada titik ini, partikel dalam segala ukuran didorong melalui filter media
dan filter media Wear Index meningkat dengan tajam seiring meningkatnya
perbedaan tekanan disepanjang filter. Untuk melihat fenomenanya, lihat chart di
bawah ini.
Kesimpulan yang diperoleh adalah pada kondisi filter restriction normal, sebuah
Cat High Efficiency Filter menyediakan perlindungan yang memadai. Bagaimanapun
injector akan tetap beroperasi pada pressure yang lebih rendah 5 - 10 psi dari
standar tanpa terjadi kehilangan performance. Tergantung engine, filter yang
tersumbat dapat memiliki hambatan sebesar 50 - 75 psi dan masih menyediakan 10
psi fuel pressure. Pada C-9 dengan 75 psi nominal fuel pressure, saat pressure
turun ke nilai 35 Psi maka pressure dropnya adalah 40 Psi. Hal ini memungkinkan
sejumlah besar abrasive contaminant melalui single filter.