Anda di halaman 1dari 9

Peraturan atau tata tertib kost sebaiknya dibuat singkat dan jelas

sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh penyewa kost.


Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dicantumkan dalam
peraturan kost:

1. Ketentuan Administratif

Hal pertama yang sebaiknya dicantumkan dalam tata tertib rumah


kost adalah kewajiban penyewa kost untuk mengisi formulir sewa
kost dan menyerahkan fotocopy KTP.  Formulir sewa kost berisi
data penyewa kost yang meliputi nama lengkap, alamat sesuai
KTP, nomor telepon penyewa kost dan nomor telepon orang tua
atau wali yang bisa dihubungi apabila terjadi keadaan darurat.

Pencatatan identitas penyewa kost umumnya diwajibkan oleh


RT/RW setempat. Hal ini juga perlu dilakukan agar pengelola kost
bisa lebih mengenal calon penyewa dan berguna apabila suatu saat
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyewa menunggak
pembayaran uang sewa, sakit parah atau terlibat pelanggaran
hukum.

2. Pembayaran Sewa Kost

Ketentuan mengenai pembayaran uang sewa kost sebaiknya diatur


dalam peraturan kost. Hal ini berguna untuk menjamin kelancaran
pembayaran uang sewa kost setiap bulan.  Ketentuan ini
sekurangnya berisi aturan mengenai tanggal jatuh tempo dan cara
pembayaran (secara tunai atau melalui transfer ke nomor rekening
yang telah ditentukan). Bagian pembayaran juga dapat mengatur
mengenai tarif sewa kost, uang deposit, denda keterlambatan dan
biaya tambahan

3. Hak Penyewa Kost

Kewajiban penyewa kost untuk membayar uang sewa kost tentu


harus dibarengi dengan hak yang akan ia terima. Hak-hak tersebut
juga sebaiknya dicantumkan di dalam peraturan atau tata tertib
kost.

Bagian ini berisi uraian mengenai  hak penyewa untuk menempati


kamar dan memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah kost .
Fasilitas tersebut bisa berupa benda maupun layanan. Fasilitas
berupa benda seperti perabot, TV, AC, pemanas air, dan halaman
parkir, sedangkan fasilitas yang berupa layanan bisa meliputi
layanan pembersihan kamar, laundry dan antar jemput.

4. Menerima Tamu dan Jam Malam

Sebagai bangsa yang menganut budaya timur, tentu  ada hal-hal


yang perlu diperhatikan dalam menerima tamu . Beberapa
ketentuan mengenai menerima tamu yang perlu dicantumkan
dalam tata tertib di kosan antara lain:

 Tempat menerima tamu. Menerima tamu dapat dilakukan di


ruang yang telah ditentukan oleh pengelola kost.
 Teman lawan jenis dilarang masuk ke kamar . Misalnya pada
kost putri teman pria dilarang masuk ke kamar, demikian pula
pada kost putra teman wanita dilarang masuk ke dalam
kamar.
 Batas waktu menerima tamu. Menerima tamu perlu dibatasi
hingga waktu tertentu, misalnya hanya hingga jam 21:00 atau
jam 22:00. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketenangan pada
waktu istirahat.
 Tamu dilarang menginap . Larangan ini bertujuan untuk
menjaga ketenangan di kost dan mencegah terjadinya
perbuatan asusila, namun ada beberapa kost yang lebih
fl eksibel dalam menerapkan aturan ini dengan mengizinkan
orang tua atau saudara kandung untuk menginap, baik dengan
tambahan biaya maupun gratis.
 Jam malam. Beberapa kost menerapkan jam malam dimana
pada jam-jam tertentu pagar dan pintu utama dikunci, namun
kebijakan ini kurang disukai oleh para penyewa kost. Mereka
lebih suka kost bebas yang memberikan kunci pagar dan
kunci pintu utama kepada anak kost. Kebebasan ini juga
harus disertai dengan kewajiban bagi penyewa kost yang
pulang larut untuk menjaga ketenangan pada jam istirahat.

5. Himbauan dan Larangan

Memperbaiki fasilitas kost yang rusak serta tagihan listrik dan air
yang membengkak merupakan hal yang paling tidak disukai oleh
para pengusaha kost. Kerusakan fasilitas kost dapat dihindari
melalui penggunaan yang wajar dan melakukan perawatan
terhadap fasilitas kost, sedangkan tagihan yang membengkak
dapat dicegah dengan cara menggunakan listrik dan air
seperlunya. Hal ini dapat dituangkan ke dalam tata tertib kost atau
bisa berupa himbauan yang ditempelkan di dinding.

Berikut ini beberapa himbauan terkait penggunaan fasilitas kost:

 Himbauan untuk menghemat air dengan menutup keran


setelah selesai menggunakan air.
 Himbauan untuk menghemat listrik dengan cara mematikan
lampu dan peralatan elektronik yang tidak digunakan,
terutama saat akan meninggalkan kost.
 Himbauan untuk menjaga fasilitas kost dengan baik, apabila
ada fasilitas atau bagian dari kamar kost yang rusak harap
segera menghubungi pengelola kost.
 Himbauan untuk menjaga ketenangan di dalam kost
 Himbauan untuk mengunci kamar apabila meninggalkan kost
Pengelola kost juga perlu  melarang aktivitas atau kegiatan yang
berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan penyewa kost
serta melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku .
Berikut ini beberapa larangan yang perlu dicantumkan di tata tertib
kost

 Larangan menggunakan alat elektronik yang menggunakan


daya besar seperti kompor listrik dan kulkas tanpa izin
pengelola kost
 Larangan membawa hewan peliharaan  (apabila dipandang
perlu)
 Larangan merokok (apabila dipandang perlu)
 Larangan berjudi dan melakukan perbuatan asusila
 Larangan mengkonsumsi minuman beralkohol dan narkoba
 Larangan menyimpan senjata api, bahan peledak dan barang-
barang yang mudah terbakar  di dalam kamar kost

6. Pembebasan Tanggung Jawab

Peraturan kost juga sebaiknya dilengkapi dengan aturan mengenai


pembebasan tanggung jawab. Bagian ini menjelaskan bahwa  setiap
penyewa kost bertanggung jawab atas keamanan barang miliknya
masing-masing dan pengelola kost tidak bertanggung jawab atas
kehilangan atau kerusakan yang terjadi terhadap barang milik
penyewa kost.

Ketentuan mengenai pembebasan tanggung jawab bertujuan untuk


membebaskan pengelola kost dari kewajiban untuk mengganti
kerugian apabila terjadi kehilangan atau kerusakan barang milik
penyewa kost baik yang terjadi karena tindakan kejahatan maupun
karena bencana alam.

7. Sanksi

Untuk menjamin terlaksananya tata tertib di rumah kost, maka


perlu diberlakukan sanksi terhadap segala bentuk
pelanggaran. Sanksi bisa dilakukan dalam bentuk teguran
lisan dan apabila peraturan masih tetap dilanggar maka  pengelola
kost berhak untuk mengeluarkan penyewa dari rumah kost .

Peraturan kost juga perlu memberikan kewenangan bagi pengelola


kost untuk membuka dan mengosongkan kamar kost . Hal ini
diperlukan apabila penyewa kost selama berbulan-bulan telah
menghilang dan menunggak uang sewa kost, maka pengelola perlu
mengeluarkan barang-barang milik penyewa agar kamar tersebut
bisa dibersihkan dan disewakan kepada orang lain. Hal yang sama
juga bisa terjadi apabila penyewa kost diduga melakukan
perbuatan pidana dan pihak berwajib meminta pengelola kost
untuk membuka pintu kamar.

8. Perubahan

Terkadang Anda perlu melakukan perubahan terhadap peraturan


kost, misalnya apabila harga sewa kost naik atau ada hal-hal
tertentu yang dipandang perlu untuk diatur dalam tata tertib kost.
Perubahan terhadap peraturan kost yang bersifat penting
sebaiknya disampaikan secara tertulis kepada penyewa kost,
sedangkan perubahan peraturan kost yang tidak terlalu penting
dapat disampaikan dalam bentuk pengumuman yang ditempelkan
di dinding.

Contoh Tata Tertib Kost


Berikut ini contoh tata tertib kost yang dibuat sesuai dengan
pedoman di atas. Silahkan ubah teks yang berwarna merah dengan
informasi mengenai kost Anda. Untuk  contoh peraturan kost putri
dan putra pada dasarnya sama , yang membedakan adalah pada
kost putri tamu pria dilarang masuk ke kamar, sebaliknya pada
kost putra tamu wanita yang dilarang masuk ke kamar.
Download fi le: Contoh Peraturan Kost

Contoh Formulir Pendaftaran Kost


Untuk melengkapi contoh peraturan kost di atas, kami sertakan
contoh formulir pendaftaran kost yang wajib diisi oleh penyewa
kost.

Download fi le: Contoh Formulir Pendaftaran Kost

Tips Menerapkan Peraturan Kost


Ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan agar peraturan yang
telah Anda buat dipatuhi oleh para penyewa kost:

1. Dicantumkan dalam Perjanjian Sewa Kost

Tata tertib kost sebaiknya dibuat tertulis sebagai kontrak yang


ditandatangani oleh penyewa kost pada saat mulai menyewa
kamar. Hal ini bertujuan agar penyewa kost membaca dan
memahami setiap peraturan kost. Kontrak yang sudah
ditandatangani tersebut juga menjadi dasar atau pegangan bagi
pengelola kost untuk memberlakukan sanksi apabila penyewa
melanggar peraturan kost.

2. Ditempelkan di Tempat yang Mudah Terlihat

Selain dalam bentuk kontrak yang ditandatangani,  peraturan kost


juga sebaiknya dicetak dan ditempelkan di tempat yang mudah
dilihat. Peraturan kost bisa dicetak dalam dua bentuk, yang
pertama adalah tata tertib kost, yaitu ringkasan peraturan kost
yang dibuat dalam poin-poin. Tata tertib kost sebaiknya
ditempelkan di ruang tamu.

Bentuk peraturan kost yang kedua adalah  larangan dan


himbauan yang bisa ditempelkan di area yang berhubungan dengan
peraturan tersebut. Misalnya himbauan untuk menghemat listrik
bisa ditempelkan di dekat saklar lampu, himbauan untuk
menghemat air bisa ditempelkan di kamar mandi dan larangan
membuang sampah sembarangan bisa ditempelkan di dapur.

3. Fleksibel

Pengelola kost dalam menerapkan peraturan kost harus lebih


memperhatikan sisi kemanusiaan ketimbang memberlakukan
peraturan secara kaku . Penerapan peraturan kost harus fl eksibel
menyesuaikan keadaan, pada kondisi tertentu pengelola kost bisa
memberikan dispensasi, misalnya anak kost yang sakit keras dan
orang tua atau saudaranya harus menginap di kost untuk
merawatnya.

Bapak dan ibu kost yang terlalu galak akan membuat penyewa kost
menjadi tidak betah untuk tinggal di rumah kost, sehingga
dalam menyampaikan teguran jangan sampai menyinggung
perasaan penyewa kost. Teguran sebaiknya disampaikan secara
empat mata dan lebih bersifat menasehati, namun apabila terjadi
pelanggaran serius seperti narkoba atau anak kost tetap
membandel setelah berulang kali ditegur, maka pengelola kost
harus tegas, bahkan bisa meminta bantuan pihak yang
berwajib seperti pengurus RT/RW dan kepolisian.

Anda mungkin juga menyukai