Anda di halaman 1dari 11

Bahan Ajar

Kelas XI Semester 2

A PETUNJUK BELAJAR

1. Berdo’alah setiap akan memulai pembelajaran.


2. Bacalah KI, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran.
3. Pahamilah isi materi tentang fenomena dawai dan pipa organa!
4. Kerjakanlah latihan soal-soal!
5. Kerjakanlah evaluasi secara cermat dan teliti!

B KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

KOMPETENSI INTI
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.10 Menerapkan konsep dan prinsip 3.10.1 Menjelaskan konsep gelombang bunyi pada dawai dan
gelombang bunyi dan cahaya pipa organa
dalam teknologi 3.10.2 Menghitung besaran-besaran fisis gelombang bunyi
yang dihasilkan oleh dawai dan pipa organa
3.10.3 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi
untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
fenomena dawai dan pipa organa
4.10 Melakukan percobaan tentang Dengan percobaan menentukan cepat rambat bunyi dengan
gelombang bunyi dan/atau menggunakan tabung resonansi, diharapkan siswa:
cahaya, berikut presentasi hasil 4.10.1 Menentukan alat percobaan
dan makna fisisnya misalnya
4.10.2 Mendesain langkah percobaan
sonometer, dan kisi difraksi
4.10.3 Melakukan percobaan
4.10.4 Mengolah hasil percobaan
4.10.5 Menyajikan laporan percobaan

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model cooperative learning yang dipadukan
dengan pendekatan saintifik, peserta didik secara kritis dan kreatif dapat menerapkan konsep
dan prinsip gelombang bunyi untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan dawai dan
1
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 2

pipa organa serta terampil dalam melakukan percobaan dan mempresentasikan laporan hasil
percobaan untuk menentukan cepat rambat bunyi dengan menggunakan tabung resonansi
dengan penuh rasa tanggungjawab, kerjasama, jujur, dan kemandirian..

C INFORMASI PENDUKUNG

Coba perhatikan! Mengapa bunyi yang


didengar tiap bagian senar yang ditekan
menimbulkan frekuensi yang berbeda?

Gambar 1 Orang sedang bermain gitar

D MATERI PEMBELAJARAN

1 Gelombang Bunyi pada Dawai

Setiap bunyi yang kita dengar dihasilkan oleh suatu benda yang bergetar. Benda
yang bergetar tersebut disebut sumber bunyi. Piano, biola, dan instrumen yang
dipergunakan dalam suatu orkes musik merupakan beberapa contoh benda-benda yang
bertindak sebagai sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan bergantung pada mekanisme
yang dipergunakan untuk membangkitkan bunyi. Getaran yang timbul dalam musik
mungkin dihasilkan oleh gesekan, petikan, atau dengan meniupkan udara ke dalam
instrumen tersebut. Biola, gitar, dan piano menggunakan senar yang bergetar untuk
menghasilkan bunyi. Sementara itu, terompet, seruling, dan flute menggunakan kolom
udara yang bergetar.
Gitar merupakan suatu alat musik yang menggunakan dawai atau senar sebagai
sumber bunyinya. Gitar dapat menghasilkan nada-nada yang berbeda dengan jalan
menekan bagian tertentu pada senar itu, saat dipetik. Getaran pada senar gitar yang
dipetik itu akan menghasilkan gelombang stasioner pada ujung terikat. Satu senar pada
gitar akan menghasilkan berbagai frekuensi resonansi dari pola gelombang paling
sederhana sampai majemuk.
Dawai yang dipetik akan menghasilkan bunyi dengan frekuensi tertentu. Frekuensi
bunyi yang dapat diperhitungkan dengan mengamati pola-pola harmonik tertentu.Seutas
dawai atau senar yang kedua ujungnya terikat jika digetarkan akan membentuk
gelombang stasioner. Getaran ini akan menghasilkan bunyi dengan nada tertentu,
bergantung pada jumlah gelombang yang terbentuk pada dawai tersebut. Pola gelombang
2
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 2

stasioner ketika terjadi nada dasar (harmonik pertama), nada atas pertama (harmonik
kedua). Dan nada atas kedua (harmonik ketiga) adalah seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.2. Jika panjang awal dawai tidak berubah, pola gelombang berikutnya
merupakan penambahan setengah gelombang dari pola sebelumnya.
Nada yang dihasilkan dengan pola paling sederhana disebut nada dasar, kemudian
secara berturut-turut pola gelombang yang terbentuk menghasilkan nada atas ke-1, nada
atas ke-2, nada atas ke-3 ... dan seterusnya.
Dawai yang dipetik akan menghasilkan bunyi dengan frekuensi tertentu. Frekuensi
bunyi yang dapat diperhitungkan dengan mengamati pola-pola harmonik tertentu.Seutas
dawai atau senar yang kedua ujungnya terikat jika digetarkan akan membentuk
gelombang stasioner. Getaran ini akan menghasilkan bunyi dengan nada tertentu,
bergantung pada jumlah gelombang yang terbentuk pada dawai tersebut. Pola gelombang
stasioner ketika terjadi nada dasar (harmonik pertama), nada atas pertama (harmonik
kedua). Dan nada atas kedua (harmonik ketiga) adalah seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.2. Jika panjang awal dawai tidak berubah, pola gelombang berikutnya
merupakan penambahan setengah gelombang dari pola sebelumnya.

Gambar 2. Pola gelombang yang terjadi pada a) dawai nada dasar,


b) nada atas pertama, c) nada atas kedua

Frekeunsi nada yang di hasilkan bergantung pada pola yang terbentuk pada dawai.
Seperti dapat dilihat pada Gambar 1.2, panjang gelombang nada dasar, nada atas
2
pertama, dan nada atas kedua berturut-turut 2L, L, dan L. Secara umum, ketiga
3
gelombang tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan:
2L
Persamaan 1 ❑n=
n+1
Dengan demikian, frekuensi nada yang dihasilkan dawai memenuhi persamaan

Persamaan 2 v v
f n=
❑n = (n+1) 2 L

dengan:
3
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 2

f n = frekeunsi nada ke-n (Hz)


v = cepat rambat gelombang dalam dawai (m/s)
L = panjang dawai (m)
= panjang gelombang (m)
n = harmonik ke-n

Nilai n = 0, 1, 2, ...., yaitu bilangan yang menyatakan nada dasar, nada atas pertama,
nada atas kedua, dan seterusnya.Hasil percobaan Melde memberikan kesimpulan sebagai
berikut:
“Cepat rambat gelombang transversal dalam dawai adalah Sebanding dengan
akar kuadrat gaya tegangan dawai (v ∝ √ F T ¿ dan berbanding terbalik dengan akar
kuadrat Massa per panjang dawai (v ∝1 / √ μ ¿”.
Berdasarkan pernyataan di atas,secara matematis dan cepat rambat gelombang
transversal dalam senar adalah dinyatakan dengan:
FT
Persamaan 3
v=
√ μ
m
μ=
L
dengan:
v = kelajuan gelombang pada dawai (m/s)
F T = Gaya tegangan dawai (N)
μ= massa persatuan panjang dawai (kg/m)
m = massa dawai (kg)
L = panjang dawai (m)

Selanjutnya, jika dibandingkan frekuensi setiap nada, akan di peroleh:


Persamaan 4 f 0 : f 1 : f 2 : .....= 1 : 2 : 3 : .....

Persamaan 4 menunjukkan bahwa frekuensi nada atas yang dihasilkan dawai


merupakan kelipatan bilangan bulat dari frekuensi nada dasarnya. Sebagai contoh, jika
frekuensi nada dasarnya 100 Hz, frekuensi nada atas pertama, nada atas kedua, nada atas
ketiga, dan seterusnya berturut-turut adalah 200 Hz, 300 Hz dan seterusnya. Perhatikan
pula bahwa selisih frekuensi antara dua nada berurutan sama dengan frekuensi nada
dasarnya.

Gambar 3. Sanometer Seorang fisikawan kebangsaan Perancis,


Marsenne membuat alat untuk
menyelidiki hubungan antara frekuensi

4
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 2

dengan tinggi nada. Alat percobaannya


dinamakan Sanometer.
Mersenne mencoba sonometer dengan penampang kawat yang berbeda-beda dan
panjang tumpuan kawat yang bermacam-macam.Menurut Mersenne, frekuensi dawai
yang bergetar bergantung pada beberapa faktor, yaitu :
1) Panjang dawai
Semakin pendek dawai semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
2) Tegangan dawai
Semakin tegang dawai, semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
3) Massa jenis bahan dawai
Semakin besar massa jenis bahan dawai, semakin rendah frekuensi yang
dihasilkan.
4) Penampang dawai
Semakin besar luas penampang dawai, semakin rendah frekuensi yang dihasilkan.

Berdasarkan pernyataan diatas, secara matematis hukum Marsenne dapat


dirumuskan sebagai berikut:
Persamaan 5 1 FT

dengan:
f=
2L
=
√Aρ

A = luas penampang senar (m2)


ρ = massa jenis senar (kg/m3)
F T = Gaya tegangan dawai (N)

Contoh Soal
Sebuah pipa dawai memiliki nada dasar dengan frekuensi sebesar 300 Hz. Tentukan besar
frekuensi dari:
a) Nada atas pertama
b) Nada atas kedua
c) Nada atas ketiga

Jawab:
a. f2 = 2. f1 = 2 . 300 Hz = 600 Hz
b. f3 = 3. f1 = 3 . 300 Hz = 900 Hz
c. f4 = 4. f1 = 4 . 300 Hz = 1200 Hz

2 Gelombang Bunyi pada Pipa Organa

5
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 2

Perhatikan Gambar 1.4 seruling seperti yang


ditunjukkan pada merupakan contoh sumber bunyi
berupa kolom udara. Sumber bunyi yang
menggunakan kolom udara sebagai sumber getarnya
disebut juga pipa organa. Pipa organa dibedakan
menjadi dua, yaitu pipa organa terbuka dan pipa
Gambar 4. Seruling merupakan
salah satu contoh organa tertutup
dari pipa organa
1. Pipa organa terbuka
Pipa organa terbuka merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang kedua
ujung penampangnya terbuka. Sehingga pada kedua ujungnya selalu terbentuk perut
gelombang (regangan). Pipa organa menghasilkan bunyi dengan nada tertentu ketika
ditiup. Pola gelombang stasioner yang terjadi pada nada dasar, nada atas pertama, dan
nada atas kedua adalah seperti ditunjukkan Gambar1.5. Pola nada berikutnya merupakan
penambahan setengah gelombang dari pola sebelumnya dengan panjang pipa tetap.

Gambar. 5 Pola gelombang pada pipa organa terbuka saat terjadi (a) nada dasar
(b) nada atas pertama (c) nada atas kedua

Dari Gambar 5 panjang gelombang nada dasar, nada atas pertama, dan nada atas

2
kedua berturut-turut 2L, L, dan L. Sama dengan pada dawai, ketiga panjang gelombang
3
ini dapat dinyatakan dengan persamaan:
Persamaan 6
❑n = 2 L
n+1
Dengan demikian, frekuensi nada yang dihasilkan pipa organa terbuka memenuhi
persamaan:

Persamaan 7 f n= v = (n+1) v
❑n 2L

dengan:
6
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 2

f n= frekeunsi nada ke-n (Hz)


v = cepat rambat gelombang dalam dawai (m/s)
L = panjang dawai (m)

Nilai n = 0, 1, 2, ..., yaitu bilangan yang menyatakan nada dasar, nada atas
pertama, nada atas kedua, dan seterusnya.
Selanjutnya, perbandingan frekuensi setiap nada adalah
Persamaan 8 f o : f 1 : f 2 : .....= 1 : 2 : 3

2. Pipa Organa Tertutup


Pipa organa tertutup merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang salah satu
ujung penampangnya tertutup. Pada ujung tertutup selalu terjadi simpul (rapatan),
sehingga panjang gelombang nada dasar, nada atas pertama, dan nada atas keduapada
pipa organa tertutup adalah:

Gambar 6 Pola gelombang pada pipa organa tertutup saat terjadi (a) nada dasar
(b) nada atas pertama (c) nada atas kedua

Dari gambar, panjang gelombang dasar, nada atas pertama dan nada atas kedua

4 4
berturut-turut 4 L, L, dan L. Secara umum, diperoleh
Persamaan 8 3 5

❑n = 2 L
n+1
Sehingga frekuensi nadanya memenuhi persamaan
Persamaan 9 v v
f n=
❑n = (2n+1) 4 L
dengan:
f n = frekeunsi nada ke-n (Hz)
v = cepat rambat gelombang dalam dawai (m/s)
L = panjang dawai (m)

7
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 2

Nilai n = 0, 1, 2, ..., yaitu bilangan yang menyatakan nada dasar, nada atas
pertama, nada atas kedua, dan seterusnya.
Selanjutnya, perbandingan frekuensi setiap nada memenuhi
Persamaan 10
f 0 : f 1 : f 2 : .....= 1 : 3 : 5
yang menunjukkan bahwa frekuensi nada atas merupakan kelipatan bilangan ganjil dari
frekuensi nada dasarnya.

Contoh Soal
Sebuah pipa organa tertutup memiliki panjang 50 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 340 m/s,
tentukan frekuensi pipa organa saat:
a) terjadi nada dasar
b) terjadi nada atas tiga
Jawab:
v 340 m/ s 340 m/ s
a) f1 = = = = 170 Hz
4L 4.0,5 2
b) f5 = 7 f1 = 7. 170 = 1190 Hz

D LATIHAN
Kerjakan soal dibawah ini!
1. Frekuensi nada dasar sebuah dawai sepanjang L adalah 120 Hz. Jika dawai
diperpendek menjadi ¼ L maka frekuensi nada dasarnya menjadi ....
2. Sebuah pipa organa yang terbuka kedua ujungnya memiliki nada dasar dengan
frekuensi sebesar 300 Hz. Tentukan besar frekuensi dari :
a) Nada atas pertama
b) Nada atas kedua
c) Nada atas ketiga
3. Tentukan empat harmonik pertama dari seutas senar dengan panjang 2,0 m, jika
massa senar persatuan panjang adalah 2,5 x 10-3 kg/m dan senar ditegangkan oleh
gaya 100 N.
4. Sebuah seruling yang panjangnya 25 cm memiliki kolom udara terbuka pada
ujungnya. Jika kecepatan suara di udara adalah 340 m/s maka frekuensi nada
dasar dan nada atas pertama adalah…
5. Pipa organa terbuka mempunyai panjang 45cm. Sebutkan 5 nada harmonik
berurutan dari yang terkecil, dari pipa tersebut jika cepat rambat bunyi di udara
saat itu 333 m/s.
6. Sebuah seruling memiliki nada atas ketiga dengan frekuensi sebesar 600 Hz.
Tentukan :
8
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 2

a) frekuensi nada atas kedua dawai


b) frekuensi nada dasar dawai
7. Sebuah pipa organa tertutup memiliki panjang 50 cm. Jika cepat rambat bunyi di
udara adalah 340 m/s, tentukan frekuensi pipa organa saat:
a) terjadi nada dasar
b)terjadi nada atas kedua
8. Sebuah pipa organa tertutup panjangnya 60 cm. Jika cepat rambat bunyi 340 m/s,
tentukan frekuensi nada dasar, harmoni ketiga, dan harmoni kelima pada pipa
organa tersebut!

E EVALUASI

1. Jika sebuah dawai digetarkan sampai timbul nada atas kedua maka akan terjadi ….
A. 4 perut dan 5 simpul
B. 4 perut dan 4 simpul
C. 4 perut dan 3 simpul
D. 3 perut dan 4 simpul
E. 3 perut dan 3 simpul
2. Frekuensi nada dasar sebuah dawai sepanjang L adalah 120 Hz. Jika dawai diperpendek
menjadi ¼ L maka frekuensi nada dasarnya menjadi ......
A. 30 Hz
B. 60 Hz
C. 120 Hz
D. 240 Hz
E. 480 Hz
3. Frekuensi nada dasar yang dihasilkan oleh sebuah dawai adalah 200 Hz. Maka nada atas ke-
dua yang dihasilkan mempunyai frekuensi sebesar ......
A. 200 Hz
B. 300 Hz
C. 400 Hz
D. 500 Hz
E. 600 Hz
4. Dawai digetarkan hingga membentuk 4 simpul gelombang penuh. Jika frekuensi yang
dihasilkan sebesar 150 Hz dan cepat rambat gelombang sebesar 240 m/s, maka panjang
dawai tersebut adalah .....
A. 1,2 m
B. 1,5 m
C. 2,0 m
D. 2,4 m
E. 3,6 m
5. Jika sebuah pipa organa terbuka ditiup sampai timbul nada atas ketiga maka akan terjadi ….
A. 4 perut dan 5 simpul
B. 4 perut dan 4 simpul
C. 4 perut dan 3 simpul
9
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 2

D. 3 perut dan 4 simpul


E. 3 perut dan 3 simpul
6. Pada percobaan pipa organa terbuka, resonansi pertama tedengar pada ketinggian kolom
udara 30 cm, maka resonansi kedua akan terdengar pada ketinggian kolom udara . . . .
A. 45 cm
B. 60 cm
C. 75 cm
D. 90 cm
E. 120 cm
7. Dua buah pipa organa terbuka A dan B ditiup bersama–sama. Pipa A menghasilkan nada
dasar yang sama tinggi dengan nada atas kedua pipa B. Perbandingan panjang pipa organa A
dengan pipa organa B adalah .....
A. 3 : 1
B. 1 : 3
C. 1 : 2
D. 2 : 2
E. 2 : 3
8. Sebuah garputala dengan frekuensi sebesar 550 Hz digetarkan diatas sebuah tabung berisi air
yang tingginya dapat diatur. Jika kecepatan bunyi di udara 330 m/s dan maka tinggi kolom
udara saat resonansi ke-3 adalah ....
A. 30 cm
B. 45 cm
C. 60 cm
D. 75 cm
E. 90 cm
9. Cepat rambat bunyi di udara adalah 340 m/s. Jika sebuah pipa organa tertutup ditiup
menghasilkan nada atas ke-3 dengan tinggi kolom udara sebesar 70 cm, maka frekuensi
yang terjadi sebesar ....
A. 450 Hz
B. 550 Hz
C. 650 Hz
D. 750 Hz
E. 850 Hz
10. Pada suatu hari ketika cepat rambat bunyi sebsar 345 m/s, frekuensi dasar suatu pipa organa
yang tertutup slah satu ujungnya adalah 220 Hz. Jika nada atas kedua pipa organa tertutup
ini panjang gelombangnya sama dengan nada atas ketiga suatu pipa organa yang terbuka
kedua ujungnya, maka panjang pipa organa terbuka itu adalah ...
A. 37 cm
B. 43 cm
C. 63 cm
D. 75 cm
E. 87 cm

10
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 2

F DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2006. FISIKA SMA dan MA Jilid 3 untuk Kelas XI Jakarta:
Gelora Aksara Pratama
Cutnell, J.D. & Johnson, K. W. 2009 Physics (8th ed). New Jersey: John Willey &
Sons
Foster, Bob. 2012. Fisika Terpadu SMA/MA untuk Kelas XII Semester 1. Bandung:
PT Gelora Aksara Pratama
Kanginan, Marthen. 2007. FISIKA 3A untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga

11

Anda mungkin juga menyukai