Anda di halaman 1dari 38

PERHITUNGAN PROFIL SPILLWAY TIPE HARROLD EMBUNG LOGUNG

DATA
Q-20 tahun 607.683 m3/dt
Elevasi puncak pelimpah 24.00 m
Elevasi dasar pelimpah 20.00 m
Elevasi air di atas crest 27.521 m
Kemiringan hilir rencana (dY/dX) 1 : 0.625
Tinggi air di atas pelimpah (hd) 3.52 m

PENAMPANG HULU PENAMPANG HILIR

X1 = 0.282 Hd X1,85 = 2 Hd0,85 Y


X2 = 0.175 Hd 2 Hd0,85 = 5.8304019
R1 = 0.5 Hd Batas akhir lengkung
R2 = 0.2 Hd X1,85 = 2 Hd0,85 Y
Y = X185 / (2 Hd0,85)
X1 = 0.993 m Y = 0.172 X1,85
X2 = 0.616 m dY / dX = 0.172 1.85 X0.85
R1 = 1.761 m 1.6 = 0.317 X0.85
R2 = 0.704 m X= 6.709 m

X1 Y= 5.802 m

X2 X TITIK KOORDINAT LAIN

R1
X1,85 = 2 Hd Y X Y
R2 24.00 0.000 0 27.52102266
0.000 0.000
23.70 1.342 0.295 -0.295 1.1500757 25.41814104
22.93 2.684 1.065 -1.065 2.3001515 24.34943759
1:m
21.74 4.025 2.255 -2.255 3.4502272 23.39989627
20.16 5.367 3.840 -3.840 4.6003029 22.50981877
18.20 6.709 5.802 -5.802 5.7503786 21.6562517
16.24 8.051 7.765 -7.764573
Y 24.00 0 1.342
0 -8.051

1.342

PROFIL CREST SPILLWAY TIPE HARROLD EMBUNG LOGUNG


0.0
0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0
X
-1.0

-2.0

-3.0

-4.0

-5.0

-6.0

-7.0

-8.0

-9.0

-10.0
Y
-7.0

-8.0

-9.0
'file:///conversion/tmp/scratch/501615848.xls'#$Ogee
-10.0
Y
1:m=1: 0.625

TITIK KOORDINAT

X Y PROFIL PELIMPAH EM

0.0
0.000 0.000 0.000 0.0 2.0 4.

1.342 0.295 -0.295 -1.0

2.684 1.065 -1.065 -2.0

4.025 2.255 -2.255 -3.0

5.367 3.840 -3.840 -4.0


6.709 5.802 -5.802
-5.0
7.270 6.737 -6.737 0.934707
7.895 7.737 -7.737 -6.0

8.520 8.737 -7.0

9.145 9.737 -8.0

9.770 10.737
-9.0 Y

0.6 1
1.2 2
0.5608244 0.934707
24.00

-24.000
-24.000
-24.000
-24.000
-24.000
-24.000

PROFIL CREST SPILLWAY TIPE HARROLD EMBUNG LOGUNG

0.0

0.0 2.0 4.0


X
6.0
-0.5

-1.0

-1.5

-2.0

-2.5

-3.0

-3.5

-4.0

-4.5

-5.0
Y

x y
1.342 1.962 14.6
1 1.462554
0.683735 1
PROFIL PELIMPAH EMBUNG LOGUNG

.0 2.0 4.0 6.0 8.0


X

Y
x Z
0 27.52102
1.6 24.97691
3.2 23.59866
4.8 22.35764
6.4 21.18376
8 20.05038

Z muka air Z spill X Y 29

27.52102 3.52 24.000 0.000 0.000 0.000


27
25.41814 2.57 22.850 1.150 0.295 -0.295
24.34944 2.65 21.700 2.300 1.065 -1.065
23.3999 2.85 20.550 3.450 2.255 25
-2.255
22.50982 3.11 19.400 4.600 3.840 -3.840
21.65625 3.41 18.250 5.750 5.802 23
-5.802
20.80268 3.70 17.100 6.900 7.765 -7.764573
25.92409 25.92 0
21
16.26311
15.26311
19
14.26311 x Z muka air
13.26311
0 27.52102 27.52102 17
1.150076 25.41814 25.41814
2.300151 24.34944 24.34944 15
3.450227 23.3999 23.3999 0.000 1.150 2.300 3.450 4.600
4.600303 22.50982 22.50982
5.750379 21.65625 21.65625
6.900 0 20.82753
0
Z spill
Z muka
air

300 3.450 4.600 5.750 6.900


ANALISIS PROFIL MUKA AIR PADA SALURAN TRANSISI [Q 100]
Data :
Q 100 = 607.683 [m3/det]
q = 13.07 [m3/det/m']
z1 = 0.000
z2 = 0.000
n-Mann = 0.020
(Zo) = 24.000 m
Ya = 3.521 m
So = 0.625
B-sal 1 = 34.00 m
B-sal 2 = 46.50 m
L-trans = 8.05 m
Yc = 2.592 m

El. Dasar Hilir = 18.968 m


dicoba kontrol

X Zo Z dH z1 z2 y A v v^2/2g H P R R^(4/3) Sf Sf-rt dx hf he H

0.000 24.000 27.521 0.000 0.000 3.521 119.715 5.076 1.313 28.834 41.042 2.917 4.168 0.002 28.834
1.150 22.850 25.418 0.000 0.000 0.000 2.137 76.472 7.946 3.218 28.637 40.060 1.909 2.368 0.011 0.007 1.150 0.008 0.19052 28.636
2.300 21.700 24.349 0.000 0.000 0.000 1.787 67.141 9.051 4.175 28.525 41.145 1.632 1.921 0.017 0.014 1.150 0.016 0.09567 28.525
3.450 20.550 23.400 0.000 0.000 0.000 1.556 61.251 9.921 5.017 28.417 42.470 1.442 1.629 0.024 0.021 1.150 0.024 0.08416 28.417
4.600 19.400 22.510 0.000 0.000 0.000 1.385 56.983 10.664 5.796 28.306 43.913 1.298 1.415 0.032 0.028 1.150 0.032 0.07796 28.306
5.750 18.250 21.656 0.000 0.000 0.000 1.250 53.671 11.322 6.534 28.190 45.429 1.181 1.249 0.041 0.037 1.150 0.042 0.07375 28.191
6.900 17.100 20.828 0.000 0.000 0.000 1.140 50.988 11.918 7.240 28.067 46.995 1.085 1.115 0.051 0.046 1.150 0.053 0.07056 28.067

Keterangan :
X = Jarak dari titik hulu saluran transisi (titik hilir saluran samping) [m]
Zo = Elevasi dasar saluran transisi [m] 29
Z = Elevasi muka air pada saluran transisi [m]
z1 = Kemiringan lereng saluran 1 (sisi kiri saluran) 27

z2 = Kemiringan lereng saluran 2 (sisi kanan saluran)


25
y = Kedalaman aliran pada saluran transisi [m]
Z spill
A = Luas penampang basah [m2] 23 Z muka
P = Perimeter [m] air
R = Jari-jari hidrolis [m] 21
Sf = Kemiringan garis energi
Sf-rt = Kemiringan garis energi rata-rata 19

17

15
0 0 0 0 0 0 0
00 15 30 45 60 75 90
0. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
PERHITUNGAN HIDROLIKA DI KAKI PELIMPAH DAN LONCATAN HIDROLIS

El.crest pelimpah= 24.000 m


X= 7.270 m
Y= 6.737 m
El. kaki pelimpah= 17.263 m
Percepatan gravitasi = 9.81 m/dt2
Lebar saluran di kaki = 46.5 m

Q Q outflow Hd Ha Z V1 Y1 El ma (Y1) F1

1000 1066.27 5.034 0.461 12.232 13.806 1.661 18.924 3.42


100 798.10 4.194 0.316 11.247 13.399 1.281 18.544 3.78
50 717.37 3.915 0.275 10.927 13.266 1.163 18.426 3.93
607.68 3.521 0.000 10.258 12.912 1.012 18.275 4.10
10 101.07 3.205 0.178 10.120 12.927 0.168 17.431 10.07
5 436.45 2.855 0.137 9.729 12.762 0.735 17.999 4.75
2 304.45 2.263 0.080 9.080 12.488 0.524 17.787 5.51

V1 =kecepatan di kaki pelimpah = (2g*(Z-0.5Hd))^0.5


Z =Tinggi tekan
Y1 =Tinggi ma di kaki pelimpah

TUGAS BANGUNAN IRIGASI


El.crest pelimpah= 24.000 m
X= 7.270 m
Y= 6.737 m
El. kaki pelimpah= 17.263 m
Percepatan gravitasi = 9.810 m/dt2
Lebar saluran di kaki = 46.500 m
coba
Q Q outflow Hd Ha Hj qj Vj Yj
PMF 0 0.000 0.000 6.737 0.000 1.059
1000 1066.2692 5.034 0.461 12.232 22.931 15.008 0.752
100 798.099427 4.194 0.316 11.247 17.163 14.510 0.516
50 717.372281 3.915 0.275 10.927 15.427 14.334 0.455
25 607.682636 3.521 0.000 10.258 13.068 13.927 0.372
10 101.073536 3.205 0.178 10.120 2.174 13.861 0.327
5 436.449865 2.855 0.137 9.729 9.386 13.618 0.277
2 304.445674 2.263 0.080 9.080 6.547 13.193 0.208

V1 =kecepatan di kaki pelimpah = (2g*(Z-0.5Hd))^0.5


Z =Tinggi tekan
Y1 =Tinggi ma di kaki pelimpah
hitungan
Yj selisih Froude
0.000 1.06
1.528 -0.78 3.876
1.183 -0.67 4.260
1.076 -0.62 4.411
0.938 -0.57 4.590
0.157 0.17 11.176
0.689 -0.41 5.237
0.496 -0.29 5.980
LONCATAN HIDROLIK SETELAH PELUNCUR
Digunakan Kolam Olakan Type IV karena Fr antara 2,5 - 4,5

Diketahui :
Fr = 4.098
Y1 = 1.140
Y2 = 0,5.Y1.((1+8Fr2)-1)
= 6.06257450945
Panjang Loncatan
Dari Grafik Hubungan L/Y2 dan Fr diperoleh L/Y2 = 5.8 maka:
L = 35.1629321548
Jadi panjang loncatan hidrolis = 35.1629322 m dan panjang lantai peredam energi direncanakan
Komponen Kola
Permukaan puncak chute block pada kemiringan 50
Panjang chute block (lc) = 2Y1 2.280628 m
Tinggi chute block (tc) = Y1 1.140 m
Lebar chute block (bc) = 2Y1 2.280628 m
Jarak antar chute block = 2,5Y1 2.850785 m
Tinggi ensill (ts) = 1,25Y1 1.425392 m
Kemiringan endsill = 1:02 5.9
29.854
nergi direncanakan 36 m
Perencanaan Bangunan Pembilas
Diketahui
H pembilas = 0.376 m
Qs = 3.380 m3/det
v = 1.5 m/det
b = 6.00 m
hs = 0.3756 m
Dengan :
b = lebar dasar kantung (m)
hs = kedalaman air pembilas (m)
bnf = lebar bersih bukaan pembilas (m)
hf = kedalaman air pada bukaan pembilas (m)
Perhitungan :
b x hs = bnf x hf
andaikan ada 2 bukaan @ 1,5 m dan 3 pilar
bnf = 3 m
hnf = 0.7512 m
Jadi kedalaman tambahan = 0,285 m - 0,237m = 0.3756 m harus diberikan ke dasar bangunan bilas

23.945
Perhitungan Diameter Sedimen yang Masuk ke Intake

Perhitungan Hidrolis :
v = 0.396 ((Qs - 1) d )
1/2

v = Q/A
Dimana :
v = kecepatan aliran (m/dt)
Qs = bera2.65
d = diameter partikel (m)
A = luas penampang basah (m2)

Kecepatan aliran :
v = Q/A m/dt
= ### m/dt 4.34
0.396
v =((Qs - 1) d )
1/2
1.06
d = ### mm

Diameter partikel yang diperkirakan masuk ke intake adalah = 4.3 mm


asar bangunan bilas
Bangunan Pengambilan Saluran Primer
I Diketahui
a. Debit di Pintu Pengambilan ( Qn ) = 2.817 m3/dt
b. Elevasi ambang pengambilan di saluran primer
diambil 0,1 m di atas muka
kantong lumpur dalam keadaan penuh = + 23.959 m
c. Elevasi Muka air di hulu pengambilan = + 24.610 m
d. Kehilangan tinggi energi di atas pengambilan = 0.10 m
e. Kecepatan pengambilan rencana (v) = 1.50 m/dt
( m) ) = 0.90
(g) = 9.81 m/dt2
II Perhitungan 0.3133333333333
(v) = m (2.g.z) 0.5
15.666666666667
(z) = 0.14
( hi ) = 0.36
(Q) = m .hi . bi . (2.g .z)1/2
=
( bi ) = 5.22
diambil = 1.50 m

Bangunan Pengambilan Utama


Kebutuhan pengambilan rencana untuk bangunan pengambilan adalah 2,81 m3/det
Dengan adanya kantong lumpur, debit rencana pengambilan ditambah 20%, sehingga debit rencana pengambilan menjadi :
Diketahui
Qrenc = 1,2 x 2,817
= 3.3804 m/det2
Vrenc = 1.5 m/det
m = 0.8
g = 9.81 m/det2
Perhitungan
z = 0.18
Elevasi dasar pengambilan sebaiknya 0,20 m diatas muka kantong dalam keadaan penuh, untuk mencegah pengendapan pa
- Elevasi dasar hulu pengambilan dengan kantong dalam keadaan penuh = 23.876
- Elevasi dasar hulu bangunan pengambilan yang diperlukan = 23,738 + 0, = 24.076
- Elevasi muka air hilir pengambilan sebelum bukaan = 24.805
- Elevasi muka air hilir pengambilan setelah bukaan = 24.626
Sekarang tinggi bukaan menjadi (a) =( 24.805 )-0, 24.00
= 0.48 m
b = Q
v.a
= 4.6971 m
1.67
2.78
0.14

0.54

a pengambilan menjadi :

encegah pengendapan partikel


m
m = 24.00 m
m
3.1.1 Disain Hidrolis Kantong Lumpur

Asumsi :
a. Ukuran partikel < 0.07 mm, terangkut sebagai sedimen layang melalui jaringan irigasi
b. Volume sedimen yang akan diendapkan adalah 0.5 /oo dari satuan debit air irigasi
o

c. Pembilasan dilakukan setiap 1 (satu) Minggu sekali (T = 7 x 24 x 60 x 60)


d. Debit air irigasi Qn = 2.817 m3/dt
e. Kedalaman tampungan di ujung hilir kantong lumpur ds = 1 m (Q < 10 m3/dt)

Batasan Disain :
a. L/B > 8, L dan B : panjang kantong lumpur
b. Kecepatan air saat eksploitasi normal, Vn > 0.30 m/dt

Perhitungan :
1. Volume Kantong Lumpur :
V = 0.0005 x Qn x T T= 604800 dt
= 851.8608 , dibulatkan = 852 m3

2. Kecepatan Endap :
Berdasarkan grafik KP Penunjang hal. 64, dgn f = 0.07 dan t = 20o didapat :
w= 0.004 m/dt

3. Dimensi Awal Kantong Lumpur :


Qn
LB =
w
= 2.817 = 704.25 m2
0.004
karena L/B > 8 maka,
L.B 704.250
= >8
B2
B2
B 2
= 704,25/8
B = 9.38 m
L = 75.06 m
berarti B < 9.38 m dan L > 75.06 m

4. Penentuan I n (eksploitasi normal, kantong sedimen hampir penuh)


Vn = 0.4 (mencegah tumbuhnya vegetasi dan agar partikel-partikel yang lebih besar tidak
langsung mengendap di hilir pengambilan
ks = 40 (koefisien kekasaran, m1/3/dt)
sehingga :
Qn
An =
Vn
= 2.817 = 7.04 m2
0.4
dengan :
m= 0
didapat :
h= 0.75 m
b= 6.00 m (dengan kemiringan talud 1 :2)
P= 7.501 m
R= 0.939
I n = 0.00011
5. Penentuan I s (pembilasan, kantong sedimen kosong)
Vs = 1.5 m/dt
k= 40 (koefisien kekasaran, m1/3/dt)
Qs = 3.380 , 1.2 kali Qn
sehingga :
Qs
As =
Vs
= 3.380 = 2.25 m2
1.5
dengan :
b= 6.00
m= 0 (bidang tegak)
didapat :
hs = 0.376 m
P= 6.751 m
R= 0.334
Is= 0.0061

6. Kontrol Kondisi aliran Saat Pembilasan, angka Fr < 1(sub kritis)


Vs
Fr =
(g x h)0.5
= 1.5
( 9.81 x 0.376 )0,5
= 0.78 < 1 (Ok)

7. Panjang Kantong Lumpur


V = 0.50 x b x L + 0.50 (Is - In) L b
2

852 = 3 L + 0.017906 L2

L= 150 m
= 150 m (dibulatkan)
8. Pencekkan Efisiensi
hn = L
w Vn
0.75 = 150
w 0.4
w= hn x vn
L
= 0.0020 m/det
Efisiensi
w = 0.004 m/det
wo = 0.0020 m/det
vo = 0.4 m/det
w = 0.004 = 1.998402
wo 0.0020
w = 0.004 = 0.01
vo 0.4 15.14
Dari grafik Camp diperoleh efisiensi 0.94 (Buku Petunjuk Perencanaan Irigasi hal 72)
Elevasi hulu dasar kantong lumpur dalam keadaan kosong 23.5
Elevasi hilir dasar kantong lumpur dalam keadaan kosong 22.58839
Elevasi hulu dasar kantong lumpur dalam keadaan hampir penuh 23.876
Elevasi hilir dasar kantong lumpur dalam keadaan hampir penuh 23.85928
l yang lebih besar tidak
150
v
852.8829
Rekapitulasi Dimensi Kantong L

L =
B =
In =
Is =
hn =
hs =
m =
Rekapitulasi Dimensi Kantong Lumpur

150 m
#REF! m
0.0001
0.0061
0.75 m
0.38 m
1
3.1.3 Perencanaan Bangunan Ukur

Tipe Ambang Lebar


Perhitungan Hidrolis :
Q = Cd. Cv. 2/3 (2/3.g) . bc. h1
0.5 1.5

Cd = 0,93 + 0,1 x H1/L (0,1 < H1/L < 1)

Dimana :
Q = debit (m3/dt)
Cd = koefisien debit (Cd = 0,63)
h1 = kedalaman air hulu terhadap ambang (m)
Cv = koefisien kecepatan datang
g = percepatan gravitasi (m/dt2)
bc = lebar mercu (m)
L = panjang mercu (m)
H1 = tinggi energi hulu (m)

Data yang diketahui :


A = 750 Ha k = 70 (koefisien kekasaran Strickler)
Q = 2.817 m3/dt m = 0
v = 2.348 m/dt I = 0.0003
b = 3.00 m W = 0.30 m
h = 0.40 m

Perhitungan :
Q 70 = 1.972 m3/dt
Q min = 0.282 m3/dt
h 70 = 0.33 m
diandaikan :
H1/L = 0.5 Cv = 1.1
maka :
Cd = 0.98
bc = 3.00 m
Qmaks = 2.82 = 0,98. 1,1. 2/3 (2/3.9,81)0.5 . 3. h11.5
h1,5
1 maks = 0.5109157
h1maks = 0.6390961 m
Qmin = 0.28 = 0,98. 1,1. 2/3 (2/3.9,81)0.5 . 3. h11.5
h11,5min = 0.0510916
h1min = 0.1376891 m
Dengan ekspansi vertikal/horisontal 1 : 6, maka batas moduler H2/H1 adalah 0,79 atau dengan pendekatan h2/h1 =
Pada Qmin diperlukan aliran moduler yang tenang, sehingga h2 min menjadi :
h2 min = 0,79 x h1 min
= 0.108774368
A* = bc x h1
= 1.917288198 m
A1 = b1y1 + m12y2
= 1.2
Cd x A* = 1.566 dari grafik Cv = 1.12
A1
Sekarang kedalaman muka air rencana di atas mercu menjadi :
Cv coba
h1* 1.5/ h1 =
Cv koreksi
h1* = 0.631 m
V1 = Q/A1
= 1.487 m/dt
H1 = h1*+(V12/2.g)
= 0.74 m
L = 2 x H1
= 1.49 m 1.50 m (dibulatkan)
q = Q/bc
= 0.939 m3/dt/meter panjang

Elevasi muka air sebelah hulu = 24.61


Elevasi ambang lebar = 23.978
Elevasi hulu = 23.959
Elevasi hilir = 23.873
Elevasi muka air sebelah hilir = 24.512
Elevasi muka air diatas mercu = 24.598379
Muka air hilir h2 dan tinggi energi H2 adalah 0,287 m dan 0,33 m
D H = H1 - H2 = 0,33 - 0,287 = = 0.11
y2 = h1 maks.
= 0.64 m
: 6, maka batas moduler H2/H1 adalah 0,79 atau dengan pendekatan h2/h1 = 0.79
DISAIN HIDROLIS BENDUNG AIR SINDUR

I. Penentuan Elevasi Mercu Bendung


Elevasi mercu bendung ditetapkan dengan memperhatikan elevasi sawah tertinggi,
kehilangan tinggi energi perlu ditambahkan untuk bangunan intake, bangunan ukur,
saluran pembawa dan bangunan sadap. Penentuan elevasi mercu bendung Air
Nelas adalah sebagai berikut :

1. Elevasi sawah tertinggi = 10.82

2. Tinggi air di sawah = 0.10 m

3. Kehilangan tinggi energi pada :


- Dari sal. tersier ke sawah = 0.10 m
- Dari sal.sekunder ke tersier = 0.10 m
- Dari sal. induk ke sekunder = 0.40 m
Bangunan sadap (4 x 0.1)
- Kemiringan saluran = 0.94 m
(6250 x 0.00015) m
- Bangunan ukur = 0.40 m
- Intake = 0.20 m
- Bangunan lain = 0.20 m
(kantong lumpur)
4. Exploitasi = 0.10 m
Elevasi mercu = 13.36 direncana = 13.50
Elevasi dasar sungai = 7.50
Tinggi mercu = 5.86 m dibulatkan = 6.00 m

II. Lokasi As Bendung


As bendung ditetapkan dilokasi palung sungai dengan memperhitungkan pola aliran
sungai yang sudah stabil. Bendung diletakkan dengan crest rencana + 13,41.

III. Tipe Bendung


Tipe mercu yang dipakai adalah tipe bulat, tipe ini dipilih selain untuk memudahkan
pelaksanaan juga akan memberikan keuntungan karena tipe mercu ini akan mengurangi
tinggi muka air hulu selama banjir.

Jari-jari mercu bendung beton berkisar antara 0,3 sampai 0,7 kali H maks (head diatas
mercu). Untuk bendung Air Sindur direncanakan jari-jari mercu adalah 0,7 x H maks.

IV. Panjang Mercu & Lebar Bendung


Lebar total bendung ditentukan dengan mempertimbangkan lebar rata-rata sungai
pada daerah rencana bendung. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Debit banjir 100 tahun :


Q100 = 197.00 m3/dt
Perhitungan Hidrolis :
B = Bmercu + Bpembilas
Be = B - 2(n.Kp + Ka) . H1
B = Bt - S tp
dimana :
Be = lebar efektif bendung, m
Bt = lebar total bendung, m
tp = total lebar pilar dan tembok pemisah
n = jumlah pilar
Kp = koefisien kontraksi pilar, diambil Kp = 0.01
Ka = Koefisien kontraksi pangkal bendung, diambil Ka = 0.20
Perhitungan Hidrolis :
Q = Cd.2/3. (2/3.g.Be)1/2 x H11.5
dimana :
Q = debit, m3/dt
Cd = koef. Debit (Cd = Co x C1 x C2)
g = percepatan gravitasi, m/dt2 (9.8)
H1 = tinggi energi di atas mercu, m
Diketahui :
B = 35.00 m
n = 1
P = 6.0 m

Cara Trial & Error (coba-coba Cd)


B = L-b-S t b = 1/10 x 35 = 3.50 m
= 35 - 3.5 -1-1
= 29.50 m
Be = 25 - 2(1.0.01 + 0.2)H1
= 25 - 0.42 H1
Q = Cd. 2/3. (2/3.g)0.5 . Be. H11.5
197.00 = Cd.1.704(24 - 0.42.H1).H11.5

No. Cd H1 H1/r Co P/H1 C1 C2 Cd


1.330 2.10 2 1.33 2.861 1 1 1.330

Head diatas mercu :


H1 = h + V2/2g

No. V2/2g h y v V2/2g


0.038 2.06 8.060 0.854 0.037

h = 2.06 m
Elevasi Muka Air Banjir = Elv. Mercu +(H1 - V2/2g)
= 15.56
Head diatas mercu = (H1 - V2/2g)
= 2.06 m
Freeboard (W) ditetapkan = 1.54 m
Lantai atas = Elv. MAB + W
= 17.10

V. Lindungan dari Pasangan Batu Kosong


Pasangan batu kosong (rip-rap) dipakai sebagai selimut lindung bagi tanah asli
(dasar sungai) tepat dihilir bangunan.
Batu yang dipakai untuk pasangan batu kosong harus keras, padat, dan awet
serta berberat jenis 2,4 kg/m3.

Pajang lindungan dari pasangan batu kosong diambil 4 x kedalaman lubang gerusan
lokal, dihitung dengan rumus Lacey :

R = 0,47. (Q/f)1/3
dimana :
R = kedalaman gerusan dibawah permukaan air banjir (m)
Q = debit (m3/dt)
f = faktor lumpur Lacey = 1,76 Dm0,5
Dm = diameter nilai tengah (mean) untuk bahan jelek (mm)
dengan v = 1,35 m/dt, Dm diambil = 0,05 (grafik 6.1 KP-02, hal : 105)
maka :
f = 12.45
R = 1.18 dibulatkan 1,10 m

Tebal pasangan batu kosong =


Untuk panjang pasangan batu kosong adalah 4 x R = 4 x 1,20 = 4,8 m

VI. Blok Pelindung Pasangan Batu Kosong

Kecepatan rata-rata (Vo) = Q/Ao Ao = Be (P + He) = 231.7374 m2


Vo = 0.850 m/dt
Tinggi tekan (ha) = Vo2/2g
= 0.037 m
Energi di hulu mercu (Eo) = P + Ha + He V1 = q/y1 = 6,77/y1
= 8.134 m y1 + (6,772/19,62 x y1
Energi di awal loncatan
di hilir bendung (E1) =

q/y1 - (2g (z+Hd-y1))1/2 = 0.00


z = 8.5 m
q/y1 = (2g (z+Hd-y1))^1/2
14.053 = 14.056
y1 = 0.49 m
V1 = q/y1
= 14.053
Fr = V1/(g.y1)1/2
= 6.411
y2 = 1/2. y1((1+8.Fr2)1/2 - 1)
= 4.20 m
V2 = q/y2
= 1.638 m/dt
Energi akhir loncatan (E2) = y2 + (v22/2g)
= 4.339 m
Energi di hilir setelah
kolam olak (E3) = E2 - 0,2.E2
E3 = 3.471 m

VII. Panjang loncatan hidrolis

Panjang locatan hidrolis (Lj) = 6.9 (y2 - y1)


= m

VIII. Kolam Olak


Tipe kolam olak yang digunakan adalah USBR tipe IV karena Fr > 4.5 dan sedimen
yang dibawa adalah lumpur dan pasir.

1. Gigi benturan (buffle blocks)


n3 = y1(4 + Fr)/6
= 0.850 m
0.375 . n3 = 0.319 m
0.75 . n3 = 0.637 m
0.20 . n3 = 0.170 m

0.82 . y2 = 3.446 m
2.7 . y2 = 11.347 m

2. End Sill
n = y1(18+Fr)/18
= 0.664 m

IX. Lindungan dari Pasangan Batu Kosong


Pasangan batu kosong (rip-rap) dipakai sebagai selimut lindung bagi tanah asli
(dasar sungai) tepat dihilir bangunan.
Batu yang dipakai untuk pasangan batu kosong harus keras, padat, dan awet
serta berberat jenis 2,4 kg/m3.

Pajang lindungan dari pasangan batu kosong diambil 4 x kedalaman lubang gerusan
lokal, dihitung dengan rumus Lacey :

R = 0,47. (Q/f)1/3
dimana :
R = kedalaman gerusan dibawah permukaan air banjir (m)
Q = debit (m3/dt)
f = faktor lumpur Lacey = 1,76 Dm0,5
Dm = diameter nilai tengah (mean) untuk bahan jelek (mm)
dengan v = 1,35 m/dt, Dm diambil = 0,05 (grafik 6.1 KP-02, hal : 105)
maka :
f = 12.45
R = 1.180 dibulatkan 1,10 m

Tebal pasangan batu kosong =


Untuk panjang pasangan batu kosong adalah 4 x R = 4 x 1,10 = 4,8 m
0.666666667

r= 1.442
50.268
Be 28.619
4.19
Q/cd Q/Cd x
148.12 148.12 -9.4123E-06

0.0004790350934
a

q 5.628 6.883

hc 1.478 1.690

DH/hc 1.793 1.568


Rmin 2.291 2.620
Tmin 3.150 3.500

0.854
V1 = q/y1 = 6,77/y1
y1 + (6,772/19,62 x y12) = 9.946
1.049

8.134 = y1 + (6,772/19,62 x y12)


y1 = 0.51 m
V1 = 13.610 m/dt
Fr1 = V1/(g.y1)1/2
= 6.11
y2 = y1/ 2((1+8.Fr12)1/2 - 1)
= 4.12 m

Anda mungkin juga menyukai