(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara egektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintific dengan
metode komperatif, peserta didik diharapkan dapat dapat:
Peserta didik Mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan yang
terkait dengan iman kepada Allah Swt.
Peserta didik Menyimak dan membaca penjelasan mengenai iman kepada Allah
Swt.
Peserta didik Membaca dalil naqli tentang iman kepada Allah Swt. beserta artinya.
Menanya
Peserta didik Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan
tentang iman kepada Allah Swt.
Peserta didik Mengajukan pertanyaan mengenai Iman kepada Allah Swt. atau
pertanyaan lain yang relevan dan kontekstual.
Eksperimen/explore
Peserta didik Mencari dalil naqli yang menjelaskan iman kepada Allah Swt.
Peserta didik Secara berkelompok mengumpulkan contoh-contoh nyata perilaku
yang al-Asmaul husna: Al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.
Peserta didik Mendiskusikan makna al-Asmaul husna: Al-’Alim, al-Khabir, as-
Sami’, dan al-Bashir.
Asosiasi
Peserta didik Menganalisis iman kepada Allah Swt.
Peserta didik Menganalisis nama-nama Allah didalam al-Asmaul husna: Al-’Alim,
al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.
Komunikasi
Peserta didik Mendemonstrasikan bacaan dalil naqli beserta artinya yang
menunjukkan tentang iman kepada Allah Swt.
Peserta didik Menyajikan paparan tentang makna al-Asmaul husna: Al-’Alim, al-
Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.
Peserta didik Menanggapi pertanyaan dan memperbaiki paparan tentang al-Asmaul
husna: Al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.
Peserta didik Menyusun kesimpulan.
3. Penutup ( 15 menit )
1) Peserta didik Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran secara demokratis.
2) Peserta didik Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan
menyampaikan tugas mandiri terstruktur.
4) Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
1). Sikap spiritual
a. Teknik Penilaian : Penilaian diri
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri
c. Kisi-kisi :
Butir
No. Sikap/nilai
Instrumen
Meyakini bahwa Allah Swt. mengetahui semua yang ada di
1 Terlampir
langit dan di bumi.
Meyakini bahwa ilmu yang saya dapatkan adalah hasil jerih
2 Terlampir
payah semata.
Berbaik sangka kepada Allah Swt. dan orang lain karena
3 Terlampir
tidak mengetahui apa yang terjadi pada orang tersebut.
Meyakini bahwa semua perbuatan dan pekerjaan manusia
4 Terlampir
diketa-hui Allah Swt.
Meyakini bahwa saya boleh berkata semaunya karena tidak
5 Terlampir
ada yang mendengarnya.
Meyakini bahwa kita boleh berbuat sesuka hati selama tidak
6 ada orang yang melihat
Instrumen: Terlampir
Instrumen: Terlampir
3). Pengetahuan
a. Teknik Penilaian :Tes Lisan
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes lisan
c. Kisi-kisi :
No. Indikator Butir Instrumen
Menunjukkan dalil naqli dan Tulislah Q.S An-Nisa yang
1 aqli terkait dengan iman menyatakan perintah beriman
kepada Allah kepada Allah swt!
Menjelaskan makna al-asmau Jelaskan makna al-asmau al-husna
2
al-husna al-Alim al-Alim!
Menjelaskan makna al-asmau Jelaskan makna al-asmau al-husna
3
al-husna al-Khabir al-Khabir!
Menjelaskan makna al-asmau Jelaskan makna al-asmau al-husna
4
al-husna al-Sami’, al-Sami’!
Menjelaskan makna al-asmau Jelaskan makna al-asmau al-husna
5
al-husna al-Bashir al-Bashir!
4). Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Performance
b. Bentuk Instrumen : Praktik
c. Kisi-kisi:
No. Keterampilan Butir Instrumen
Dapat mencontohkan perilaku yang
1. mencerminkan keteladanan dari sifat al- Terlampir
asmau al-husna al-‘Alim
Dapat mencontohkan perilaku yang
2. mencerminkan keteladanan dari sifat al- Terlampir
asmau al-husna al-‘Khabir
Dapat mencontohkan perilaku yang
3. mencerminkan keteladanan dari sifat al-
asmau al-husna as-Sami’
Dapat mencontohkan perilaku yang
4. mencerminkan keteladanan dari sifat al-
asmau al-husna al-‘Bashir
Instrumen: Terlampir
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1 :
1. Materi Pembelajaran Reguler
1. Iman kepada Allah
a. Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu? Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna percaya.
Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh hati, diucapkan
dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari.
”Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malai-kat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnya.(Surah an-Nisa’/4:136)
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah atau berkurang. Salah
satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt. adalah dengan
memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah. Kita sering mendengar nama-nama
indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna.
c. Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh karena merasa dekat, dia
beru-saha taat, menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sungguh bahagia
dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini. Jadi, orang yang beriman akan medapatkan
berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut.
a. Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:
b. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt.:
”(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan meng-
ingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi
tenteram.”(Surah ar-Ra’d/13: 28).
c. Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi. Sebaliknya, tanpa
dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian. Sebagaimana firman Allah
Swt. berikut ini.
Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt. yang baik. Di antara al-Asmau
al-husna tersebut adalah:
- al-‘Alim (Maha Mengetahui),
- al- Khabir (Mahateliti),
- as-Sami’(Maha Mendengar), dan
- al-Bashir (Maha Melihat).
3. Wajib : Baqa’ artinya Kekal. Mustahil : Fana’ artinya binasa. Semua makhluk
ciptaan Allah Swt. Akan rusak, sedangkan Dia sebagai pencipta tidak akan rusak. Allah
Swt. Akan kekal selamanya dan Dia tidak akan pernah mati. Firman Allah Swt. Dalam
QS. Ar-Rahman : 27 . َر ِامvك ُذو ْال َجاَل ِل َواإْل ِ ْك
َ ِّ هُ َربvْ“ َويَ ْبقَ ٰى َوجDan tetap kekal Zat Tuhanmu
Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan."
7. Wajib : Qudrat artinya kuasa. Mustahil : ’Ajzun artinya lemah. Manusia dapat
berkuasa, tetapi kekuasaannya sangat terbatas. Manusia tidak akan dapat
mempertahankan dirinya untuk tetap hidup. Kuasa Allah Swt. Di atas segalagalanya.
Allah Swt. Berfirman: ” إِ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌرSesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 20)
9. Wajib : ‘Ilmun artinya mengetahui. Mustahil : Jahlun artinya bodoh. Akal sehat
pasti mengakui bahwa orang yang membuat sesuatu pasti mengetahui sesuatu yang
akan dibuat. Allah Swt. Adalah pencipta alam ini dan Dia mengetahui semua ciptaan-
Nya. Firman Allah Swt.: ” َوهَّللا ُ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِي ٌمdan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. Al-Hujuraat : 16) 10. Wajib : Hayat artinya hidup. Mustahil : Mautun artinya
mati. Seluruh kehidupan makhluk tunduk kepada Allah Swt. Dia yang mengatur semua
kehidupan makhluk hidup. Allah Swt. Tidak akan mati dan Dia kekal selamanya Allah
Swt. Berfirman: هَّللا ُ اَل إِ ٰلَهَ إِاَّل ه َُو ْال َح ُّي ْالقَيُّو ُمArtinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia. Yang Hidup Kekal lagi terus menerus Mengurus makhluk-
Nya." (QS. Ali Imran : 2)
11. Wajib : Sama’ artinya mendengar. Mustahil : Shummun artinya tuli. Tidak ada
suatu yang tidak didengar oleh Allah Swt. Walaupun jumlah suara manusia ratusan
juta, semua akan didengar oleh Allah Swt. Allah Swt. Berfirman: ِمي ٌع َعلِي ٌمv " إِ َّن هَّللا َ َس
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al-Hujurat : 1)
12. Wajib : Bashar artinya melihat. Mustahil : ’Umyun artinya buta. Allah melihat
segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil, bahkan yang tersembunyi, tanpa
bantuan alat untuk melihat. Penglihatan Allah tidak ada batasnya. Teknologi manusia
yang paling canggih pun tidak mungkin dapat mengimbangi penglihatan Allah. Firman
ِ َ” إِنَّهُ ه َُو ال َّس ِمي ُع ْالبSesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Allah Swt.: صي ُر
Melihat". (QS. Al-Isra' : 1)
13. Wajib : Kalam artinya berfirman. Mustahil : Bukmun artinya bisu. Kalam
berarti Allah Swt. Berbicara melalui firman-Nya yang berupa wahyu. Allah Swt.
َ ” َو َكلَّ َم هَّللا ُ ُمDan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
Berfirman : ٰى تَ ْكلِي ًماvvvوس
langsung". (QS. An-Nisa :164) Dari sifat yang 13 itu, para ulama’ menambahkan 7 sifat
yang merupakan penguat dari 7 sifat yang terakhir (qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’,
bashar, dan kalam). Sehingga sifat-sifat Allah yang wajib dan mustahil menjadi 20
sifat.
14. Wajib : Qadiran artinya Yang Maha Kuasa. Mustahil : Kaunuhu 'Ajizan
artinya yang lemah. " إِ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌرSesungguhnya Allah Zat Yang Mahakuasa
atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 20)
15. Wajib : Muridan artinya yang Maha Berkehendak. Mustahil : Kaunhu Karihan
artinya yang terpaksa. ُدv ا ي ُِريvv" إِ َّن َربَّكَ فَعَّا ٌل لِ َمSesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana
terhadap apa yang Dia kehendaki."(QS. Hud :107)
17. Wajib : Hayyan artinya Yang Maha Hidup. Mustahil : Mayyitan artinya yang
ُ " َوت ََو َّكلْ َعلَى ْال َح ِّي الَّ ِذي اَل يَ ُمDan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal)
mati. وت
Yang tidak mati," (QS. Al Furqon :58) 18. Wajib : Sami’an artinya Maha Mendengar.
Mustahil : Asammu artinya yang tuli. “ َوهَّللا ُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌمAllah Maha Mendengar dan Maha
Mengetahui“ … (QS. Al-Baqarah :256).
19. Wajib : Basiran artinya Yang Maha Melihat. Mustahil : a’ma artinya yang
ِ َ“ َوهَّللا ُ بDan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ … (QS. Al
buta. َصي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون
Hujurat :18)
Mustahil : Abkam artinya yang Bisu. Sifat Jaiz Bagi Allah Swt. Sifat jaiz Allah Swt..
Berarti sifat kebebasan Allah Swt, yakni kebebasan yang dimilikinya sebagai Tuhan
semesta alam. Sifat jaiz Allah Swt.. Ialah kebebasan untuk berbuat sesuatu atau tidak
berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak. ”Memperbuat segala
seseuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya." Firman Allah Swt.:
ِدي ٌرvَ” َوهَّللا ُ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قDan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. Al-Baqarah :
284). Berikut ini kebebasan-kebebasan mutlak yang dimiliki Allah Swt. A. Kebebasan
untuk mencipta atau tidak mencipta sesuatu. Allah Swt. Berfirman:
َق َما يَ َشا ُء َويَ ْختَا ُر ۗ َما َكانَ لَهُ ُم ْال ِخيَ َرةُ ۚ ُس ْب َحانَ هَّللا ِ َوتَ َعالَ ٰى َع َّما يُ ْش ِر ُكون
ُ ُك يَ ْخل
َ َُّو َرب
”Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak
ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan (dengan Dia) (Qs. Al-Qasas : 68) Ayat di atas menjelaskan bahwa apa
yang hendak dicipta Allah Swt.. Tergantung pada kehendak-Nya semata. Dia memilih
sesuatu sesuai kehendak-Nya dan tidak ada pihak lain yang dapat mempengaruhi-Nya.
Makhluk tidak mempunyai wewenang untuk memilih dan tidak dapat menolak
kehendak Allah Swt. Jika Allah menghendaki laki-laki, jadilah laki-laki, demikian pula
sebaliknya. Manusia hanya diberi hak untuk memohon kepada-Nya. Jika Allah Swt.
Mengabulkan, jadilah apa yang dikehendaki manusia. Sebaliknya, jika Allah tidak
menghendaki, apa pun yang diinginkan manusia tidak akan terjadi. Allah Swt.
Berfirman QS. An-Nur :45:
ْ َق ُك َّل دَابَّ ٍة ِم ْن َما ٍء ۖ فَ ِم ْنهُ ْم َم ْن يَ ْم ِشي َعلَ ٰى ب
ۚ طنِ ِه َو ِم ْنهُ ْم َم ْن يَ ْم ِشي َعلَ ٰى ِرجْ لَ ْي ِن َو ِم ْنهُ ْم َم ْن يَ ْم ِشي َعلَ ٰى أَرْ بَ ٍع َ ََوهَّللا ُ خَ ل
ق هَّللا ُ َما يَ َشا ُء ۚ إِ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر
ُ ُيَ ْخل
"dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air. Maka sebagian dari hewan
itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang
sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa
yangdikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." b.
Kebebasan untuk Mengatur Semua Makhluk Sesuai yang Dia Kehendaki. Kebebasan
Allah dalam mengatur semua makhluk telah ditegaskan dalam firmannya yang
sekaligus merupakan tuntunan doa bagi kita. Firman Allah Swt.:
PILIHAN JAWABAN
NO
PERNYATAAN Sangat Ragu- Tidak SKOR
. Setuju
Setuju Ragu Setuju
1 Saya meyakini bahwa Allah Swt.
mengetahui semua yang ada di langit
dan di bumi.
Saya meyakini bahwa ilmu yang saya
2 dapatkan adalah hasil jerih payah
semata.
Saya harus berbaik sangka kepada
Allah Swt. dan orang lain karena
3
tidak mengetahui apa yang terjadi
pada orang tersebut.
Saya meyakini bahwa semua
4 perbuatan dan pekerjaan manusia
diketa-hui Allah Swt.
Saya meyakini bahwa saya boleh
5 berkata semaunya karena tidak ada
yang mendengarnya.
Saya meyakini bahwa kita boleh
6 berbuat sesuka hati selama tidak ada
orang yang melihat.
Saya meyakini bahwa penglihatan
7
Allah Swt. juga ada batasnya.
Saya meyakini bahwa paranormal
pasti dapat mengetahui sesuatu baik
8
yang tersembunyi maupun tidak,
karena ia memiliki indera keenam.
Saya meyakini bahwa Allah Swt.
9 kadang-kadang melihat perilaku dan
perbuatan saya.
Saya meyakini bahwa saya harus
10 selalu memuji Allah Swt. atas ilmu
pengetahuan yang dimiliki-Nya.
JUMLAH SKOR
KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR
Sangat Setuju = Skor 4 Skor yang diperoleh
Setuju = Skor 3 ------------------------- X 100
Ragu-Ragu = Skor 2 = ---------
Tidak Setuju = Skor 1 Skormaksimal
CATATAN:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………
No Jawaban
1.
Al-‘Alim artinya maha mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang
gaib. Pe ngetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang
2. dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi
pun sudah diketahui oleh Allah Swt.
3. Al-Khabir artinya mahateliti. Allah Mahateliti terhadap semua ciptaan-Nya. Allah Swt.
menciptakan berjuta-juta makhluk, semuanya berfungsi sesuai dengan apa yang Dia
kehendaki. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa
Allah Mahateliti dalam menciptakan makhluk-Nya. Demikian pula Allah dapat mengetahui
secara detail apa yang dikerjakan makhluknya
As-Sami’’ artinya maha mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apa pun
4 yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun
suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan
Al-Bashir artinya maha melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan
5 kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam
semesta ini dapat dipantau
CATATAN GURU
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………