Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/ Semester : VII/1
Materi Pokok : Lebih dekat Kepada Allah SWT yang sangat Indah Nama-Nya
Alokasi Waktu : 3x40 Menit 3JP

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara egektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR:

NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
1. 1.3 Meyakini bahwa Allah Swt. Maha 1. Pengertian iman kepada Allah SWT
Mengetahui, Maha Waspada, Maha
2. Menyebutkan dalil naqli tentang iman
Mendengar, dan Maha Melihat
kepada Allah SWT
2. 2.3 Menunjukkan perilaku percaya 1. Mencontohkan perilaku yang
diri, tekun, teliti, dan kerja keras mencerminkan Asma al-husna al-‘Alim, al-
sebagai implementasi makna Khabir, as-Sani’, dan al-Bashir
Al-‘Alim, Al-Khabir, As-Sami’, dan
Al-Bashir.
3. 3.3 Memahami makna al-Asma’ul al- 1. Menyebutkan pengertian Asma al-husna
Husna: al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’ al-‘Alim, al-Khabir, as-Sani’, dan al-Bashir
dan al-Bashir 2. Menjelaskan makna Asma al-husna al-‘Alim,
al-Khabir, as-Sani’, dan al-Bashir

4. 4.3 Menyajikan contoh perilaku yang 1. Mencontohkan perilaku yang


mencerminkan orang yang mencerminkan keteladanan dan sifat Asma
meneladani al-Asma’ul al-Husna: al-husna al-‘Alim
al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-
2. Mencontohkan perilaku yang
Bashir
mencerminkan keteladanan dan sifat Asma
al-husna al-‘Khabir
3. Mencontohkan perilaku yang
mencerminkan keteladanan dan sifat Asma
al-husna as-Sami’
4. Mencontohkan perilaku yang
mencerminkan keteladanan dan sifat Asma
al-husna al-Bashir

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintific dengan
metode komperatif, peserta didik diharapkan dapat dapat:

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:


a. Menjelaskan pengertian iman kepada Allah.
b. Menunjukkan dalil aqli dan naqli terkait dengan iman kepada Allah.
c. Mengidentifikasi perilaku beriman kepada Allah.
d. Melaksanakan perintah Allah atas dasar iman kepada Allah.

e. Menjelaskan pengertian al-Asmaul-Husna


f. Menyebutkan pengertian al-Asmaul-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-
Bashir.
g. Menunjukkan dalil naqli tentang al-Asmaul-Husna : al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’,
dan al-Bashir.
h. Menjelaskan makna al-Asmaul-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-
Bashir.
i. Menunjukkan contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan terhadap sifat al-
Asmaul-Husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.
D. Materi Pembelajaran
Terlampir :
1. Materi Pembelajaran Reguler
2. Materi Pembelajaran Pengayaan
3. Materi Pembelajaran Remedial
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Inquiry dan komperatif
3. Teknik : diskusi, Tanya jawab, Role Play, dan demonstrasi
F. Media dan Bahan
1. Media
a. Papan Tulis
b. Power Point
2. Alat/bahan
a. LCD, Papan layar, dan Laptop
b. Kertas dan polpen
c. spidol
G. Sumber Belajar
-Muhammad Ahsan,Sumiyati dan Mustahdi. 2016. Buku siswa Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
- Muhammad Ahsan,Sumiyati dan Mustahdi. 2016. Buku Guru Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
-Indra Laksana, Muchaeroni dan Syamsu Aramly, Alquran dan Terjemah New Cordova
(Bandung: Creative Media, 2012)
-http://www.bacaanmadani.com/2018/01/pengertian-sifat-wajib-allah-swt-sifat.html
unduh hari kamis jam 07.04
-Sumber: 65 Cerita teladan sebelum tidur, Sakha Aqila Mustofa

H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan 1
1. Pendahuluan ( 15 menit )
a. Peserta didik membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat; (PPK)
b. Peserta didik memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah/aya
tpilihan (nama surat sesuai dengan program pembiasaan yang ditentukan
sebelumnya);
c. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
d. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif
yang berkaitan dengan materi pelajaran.
e. Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan tujuan yang akan
dicapai.
f. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.
2. Kegiatan inti ( 90 menit)
Mengamati

 Peserta didik Mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan yang
terkait dengan iman kepada Allah Swt.
 Peserta didik Menyimak dan membaca penjelasan mengenai iman kepada Allah
Swt.
 Peserta didik Membaca dalil naqli tentang iman kepada Allah Swt. beserta artinya.
Menanya
 Peserta didik Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan
tentang iman kepada Allah Swt.
 Peserta didik Mengajukan pertanyaan mengenai Iman kepada Allah Swt. atau
pertanyaan lain yang relevan dan kontekstual.
Eksperimen/explore
 Peserta didik Mencari dalil naqli yang menjelaskan iman kepada Allah Swt.
 Peserta didik Secara berkelompok mengumpulkan contoh-contoh nyata perilaku
yang al-Asmaul husna: Al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.
 Peserta didik Mendiskusikan makna al-Asmaul husna: Al-’Alim, al-Khabir, as-
Sami’, dan al-Bashir.
Asosiasi
 Peserta didik Menganalisis iman kepada Allah Swt.
 Peserta didik Menganalisis nama-nama Allah didalam al-Asmaul husna: Al-’Alim,
al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.
Komunikasi
 Peserta didik Mendemonstrasikan bacaan dalil naqli beserta artinya yang
menunjukkan tentang iman kepada Allah Swt.
 Peserta didik Menyajikan paparan tentang makna al-Asmaul husna: Al-’Alim, al-
Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.
 Peserta didik Menanggapi pertanyaan dan memperbaiki paparan tentang al-Asmaul
husna: Al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.
 Peserta didik Menyusun kesimpulan.
3. Penutup ( 15 menit )
1) Peserta didik Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran secara demokratis.
2) Peserta didik Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
3) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan
menyampaikan tugas mandiri terstruktur.
4) Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
1). Sikap spiritual
a. Teknik Penilaian : Penilaian diri
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri
c. Kisi-kisi :

Butir
No. Sikap/nilai
Instrumen
Meyakini bahwa Allah Swt. mengetahui semua yang ada di
1 Terlampir
langit dan di bumi.
Meyakini bahwa ilmu yang saya dapatkan adalah hasil jerih
2 Terlampir
payah semata.
Berbaik sangka kepada Allah Swt. dan orang lain karena
3 Terlampir
tidak mengetahui apa yang terjadi pada orang tersebut.
Meyakini bahwa semua perbuatan dan pekerjaan manusia
4 Terlampir
diketa-hui Allah Swt.
Meyakini bahwa saya boleh berkata semaunya karena tidak
5 Terlampir
ada yang mendengarnya.
Meyakini bahwa kita boleh berbuat sesuka hati selama tidak
6 ada orang yang melihat

Instrumen: Terlampir

2). Sikap sosial


a. Teknik Penilaian : Penilaian Antar Teman
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian
c. Kisi-kisi:
Butir
No. Sikap/nilai
Instrumen
1 Suka menolong teman yang membutuhkan bantuan Terlampir
2 Suka berkata jujur Terlampir
3 Tidak pernah berbuat curang ketika mengerjakan ulangan. Terlampir
4 Selalu taat menjalankan perintah allah SWT Terlampir
Selalu mengucapkan terima kasih ketika menerima sesuatu
5 Terlampir
kenikmatan dari teman

Instrumen: Terlampir
3). Pengetahuan
a. Teknik Penilaian :Tes Lisan
b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes lisan
c. Kisi-kisi :
No. Indikator Butir Instrumen
Menunjukkan dalil naqli dan Tulislah Q.S An-Nisa yang
1 aqli terkait dengan iman menyatakan perintah beriman
kepada Allah kepada Allah swt!
Menjelaskan makna al-asmau Jelaskan makna al-asmau al-husna
2
al-husna al-Alim al-Alim!
Menjelaskan makna al-asmau Jelaskan makna al-asmau al-husna
3
al-husna al-Khabir al-Khabir!
Menjelaskan makna al-asmau Jelaskan makna al-asmau al-husna
4
al-husna al-Sami’, al-Sami’!
Menjelaskan makna al-asmau Jelaskan makna al-asmau al-husna
5
al-husna al-Bashir al-Bashir!

4). Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Performance
b. Bentuk Instrumen : Praktik
c. Kisi-kisi:
No. Keterampilan Butir Instrumen
Dapat mencontohkan perilaku yang
1. mencerminkan keteladanan dari sifat al- Terlampir
asmau al-husna al-‘Alim
Dapat mencontohkan perilaku yang
2. mencerminkan keteladanan dari sifat al- Terlampir
asmau al-husna al-‘Khabir
Dapat mencontohkan perilaku yang
3. mencerminkan keteladanan dari sifat al-
asmau al-husna as-Sami’
Dapat mencontohkan perilaku yang
4. mencerminkan keteladanan dari sifat al-
asmau al-husna al-‘Bashir
Instrumen: Terlampir

Semarang, 2 Agustus 2018


Mengetahui;
Guru Praktikkan Mata Pelajaran
Guru Pamong PAI dan Budi Pekerti,
Ibu Chanifah Slamet Supangat
1503016052

LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1 :
1. Materi Pembelajaran Reguler
1. Iman kepada Allah
a. Pengertian iman kepada Allah
Apakah iman itu? Kata iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna percaya.
Makna iman dalam pengertian ini adalah percaya dengan sepenuh hati, diucapkan
dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari.

b. Dalil naqli iman kepada Allah


Menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah. Sebagai manusia
yang memiliki pertanggungjawaban kepada Allah Swt., iman menjadi sangat penting.
Allah Swt. sendiri yang memerintah-kan kita untuk beriman, sebagaimana firman-Nya:

”Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kapada Rasulnya serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malai-kat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhnya.(Surah an-Nisa’/4:136)

Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah atau berkurang. Salah
satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt. adalah dengan
memahami nama-nama-Nya yang baik dan indah. Kita sering mendengar nama-nama
indah itu dengan sebutan al-asmau al-husna.
c. Hikmah beriman kepada Allah
Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh karena merasa dekat, dia
beru-saha taat, menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sungguh bahagia
dan beruntung ma-nusia yang bisa seperti ini. Jadi, orang yang beriman akan medapatkan
berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut.

a. Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

”Sesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman


dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).”(Surah
al-Mu’min/40: 51).

b. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt.:

”(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan meng-
ingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi
tenteram.”(Surah ar-Ra’d/13: 28).

c. Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi. Sebaliknya, tanpa
dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian. Sebagaimana firman Allah
Swt. berikut ini.

”Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian kecuali


orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal ¡aleh dan nasihat-
menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan kesabaran.”
(Surah al-‘A¡r/103:1-3).

a. Makna al-asmau al-husna

Al-Asmau al-husna adalah nama-nama Allah Swt. yang baik. Di antara al-Asmau
al-husna tersebut adalah:
- al-‘Alim (Maha Mengetahui),
- al- Khabir (Mahateliti),
- as-Sami’(Maha Mendengar), dan
- al-Bashir (Maha Melihat).

b. Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna


d. Kisah Si Penggembala Kambing
Abdullah bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Kha¯¯ab dari
Madinah menuju Mekah. Di tengah perjalanan, bertemulah mereka berdua dengan
anak gembala. Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu.
"Wahai anak gembala, juallah kepadaku seekor anak kambing dari ternakmu itu!"
ujar Amirul Mukminin.
"Aku hanya seorang budak," jawab si gembala. Khalifah pun membujuk:
"Kambing itu amat banyak. Apakah majikanmu tahu?"
"Tidak, majikanku tidak tahu berapa ekor jumlah kambingnya. Dia tidak tahu berapa
kambing yang mati dan berapa yang lahir. Dia tidak pernah memeriksa dan
menghitungnya."
Khalifah terus mencoba membujuk: "Kalau begitu hilang satu ekor kambing,
majikanmu tidak akan tahu. Atau Katakan saja nanti pada tuanmu, anak kambing itu
dimakan serigala. Ini uangnya, terimalah! Ambil saja buat kamu untuk membeli baju
atau roti."
Anak gembala tetap tidak terbujuk dan mengabaikan uang yang disodorkan oleh Umar
Si pengembala diam sejenak. Ditatapnya wajah Amirul Mukminin. Dari bibirnya
terucaplah kata-kata yang menggetarkan hati Khalifah Umar, ‘’Jika Tuan menyuruh saya
berbohong, lalu di mana Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Apakah Tuan tidak yakin
bahwa Allah pasti mengetahui siapa yang berdusta?”
Umar bin Khatab gemetar mendengar ucapan si gembala itu. Rasa takut menjalari
seluruh tubuhnya, persendian tulangnya terasa lemah. Dia menangis. Mendengar kalimat
tauhid itu yang mengingatkannya kepada keagungan Allah Swt. dan tanggung jawabnya
di hadapan-Nya kelak.
Lalu dibawanya anak gembala yang berstatus budak itu kepada tuannya,
Khalifah menebusnya, dan berkatanya, ‘’Telah kumerdekakan kamu, Nak.”

(Sumber: 65 Cerita teladan sebelum tidur, Sakha Aqila Mustofa).

2. Materi Pembelajaran Pengayaam


Pengertian dan sifat-sifat wajib serta mustahil Allah Yang dimaksud sifat wajib Allah
Swt. Ialah sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah Swt. Yang sesuai dengan
keagungan-Nya sebagai Pencipta alam seisinya As. Sedangkan sifat mustahil Allah Swt
adalah kebalikan dari sifat wajib Allah Swt, yaitu sifat yang tidak mungkin ada dan
tidak layak disandarkan pada Zat-Nya sebagai Pencipta alam semesta. Sifat-sifat wajib
dan mustahil Allah Swt adalah sebagai berikut
: 1. Wajib      : Wujud artinya ada.    Mustahil  : ‘Adam artinya tidak ada. Adanya Allah
Swt. Dapat dibuktikan dengan adanya alam ini. Semua barang yang ada di lingkungan
kita pasti ada yang membuat. Adanya meja ada yang membuat, yaitu tukang. Adanya
baju atau pakaian karena dibuat oleh penjahit. Alam ini pasti ada yang membuat dan
tidak mungkin ada dengan sendirinya. Allah Swt. Berfirman dalam QS. Ali Imran :2: ُ ‫هَّللا‬
‫” اَل ِإ ٰلَهَ إِاَّل ه َُو ْال َح ُّي ْالقَيُّو ُم‬Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.
Yang Hidup Kekal lagi Terus Menerus Mengurus makhluk-Nya."

2. Wajib     : Qidam artinya terdahulu.    Mustahil : Huduth artinya baharu. Akal sehat


mengatakan bahwa tukang kayu lebih dahulu ada daripada meja yang dibuatnya. Allah
Swt. Adalah pencipta alam semesta, Dia lebih dahulu ada sebelum alam ini ada. Firman
Allah Swt QS. Al Hadid : 3. ‫” هُ َو اأْل َ َّو ُل َواآْل ِخ ُر َوالظَّا ِه ُر َو ْالبَا ِطنُ ۖ َوهُ َو بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِي ٌم‬Dialah Yang
Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu".

3. Wajib     : Baqa’ artinya Kekal.    Mustahil : Fana’ artinya binasa. Semua makhluk
ciptaan Allah Swt. Akan rusak, sedangkan Dia sebagai pencipta tidak akan rusak. Allah
Swt. Akan kekal selamanya dan Dia tidak akan pernah mati. Firman Allah Swt. Dalam
QS. Ar-Rahman  : 27 . ‫ َر ِام‬v‫ك ُذو ْال َجاَل ِل َواإْل ِ ْك‬
َ ِّ‫ هُ َرب‬vْ‫“ َويَ ْبقَ ٰى َوج‬Dan tetap kekal Zat Tuhanmu
Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan."

4. Wajib     : Mukhalafatu lil Hawaditsi artinya Berbeda dengan Makhluk.    Mustahil :


Mumatsalatu lil Hawaditsi artinya serupa dengan Makhluk. Allah Swt. Memiliki sifat
yang sempurna dan istimewa. Sifat Allah Swt. Berbeda dengan sifat makhluk-Nya.
ِ َ‫ ِمي ُع ْالب‬v ‫الس‬
Allah Swt. Berfirman: ‫ي ُر‬v ‫ص‬ َّ ‫ َو‬v ُ‫ ْي ٌء ۖ َوه‬v ‫ ِه َش‬v ِ‫ْس َك ِم ْثل‬
َ ‫ لَي‬ “Tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat”.

5. Wajib     : Qiyamuhu Binafsihi artinya berdiri sendiri.    


Mustahil : Qiyamuhu Bighhoirihi artinya butuh kepada yang lain. Allah Swt. Sebagai
pencipta alam adalah Maha kuasa. Dia tidak memerlukan bantuan dari kekuatan lain
karena mempunyai kekuatan yang ada pada diri-Nya. Firman Allah Swt. QS. Al-
Ankabut ayat 6. َ‫الَ ِمين‬vv‫ ِه ۚ إِ َّن هَّللا َ لَ َغنِ ٌّي َع ِن ْال َع‬v ‫ ُد لِنَ ْف ِس‬v‫ا يُ َجا ِه‬vv‫ َد فَإِنَّ َم‬v َ‫“ َو َم ْن َجاه‬dan Barangsiapa yang
berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS.
Al-Ankabut [29]:6)

6. Wajib     : Wahdaniah artinya esa.    Mustahil : Ta’addud artinya berbilang. Manusia


dituntut untuk meyakini bahwa wujud Allah Maha Esa (satu). Firman Allah Swt.: ‫قُلْ هُ َو‬
‫ ٌد‬v‫ هَّللا ُ أَ َح‬Artinya :” Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,"(QS. Al-Ikhlash :1)
Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu
telah rusak binasa. (Qs. Al-Anbiya [21]:22)

7. Wajib     : Qudrat artinya kuasa.    Mustahil : ’Ajzun artinya lemah. Manusia dapat
berkuasa, tetapi kekuasaannya sangat terbatas. Manusia tidak akan dapat
mempertahankan dirinya untuk tetap hidup. Kuasa Allah Swt. Di atas segalagalanya.
Allah Swt. Berfirman: ‫ ” إِ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 20)

8. Wajib     : Iradah artinya berkehehdak.    Mustahil : Karahah artinya terpaksa.


Manusia mempunyai kehendak, tetapi banyak yang tidak terlaksana. Kehendak Allah
Swt. Pasti terlaksana karena Dia Maha Kuasa. Jika Allah Swt. Berkehendak, tidak satu
pun yang dapat menolak. Allah Swt. Mempunyai kemauan dan kehendak sendiri dalam
menciptakan alam semesta. Dia tidak akan pernah diperintah dan diatur pihak lain.
Firman Allah Swt.: ُ‫ون‬vv‫هُ ُك ْن فَيَ ُك‬vَ‫و َل ل‬vvُ‫ ْيئًا أَ ْن يَق‬v‫” إِنَّ َما أَ ْم ُرهُ إِ َذا أَ َرا َد َش‬Sesungguhnya perintah-Nya
apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: «Jadilah!» maka
terjadilah ia." (QS.Yaasin : 82).

9. Wajib     : ‘Ilmun artinya mengetahui.    Mustahil : Jahlun artinya bodoh. Akal sehat
pasti mengakui bahwa orang yang membuat sesuatu pasti mengetahui sesuatu yang
akan dibuat. Allah Swt. Adalah pencipta alam ini dan Dia mengetahui semua ciptaan-
Nya. Firman Allah Swt.: ‫ ” َوهَّللا ُ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِي ٌم‬dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. Al-Hujuraat : 16) 10. Wajib    : Hayat artinya hidup.     Mustahil : Mautun artinya
mati. Seluruh kehidupan makhluk tunduk kepada Allah Swt. Dia yang mengatur semua
kehidupan makhluk hidup. Allah Swt. Tidak akan mati dan Dia kekal selamanya Allah
Swt. Berfirman: ‫ هَّللا ُ اَل إِ ٰلَهَ إِاَّل ه َُو ْال َح ُّي ْالقَيُّو ُم‬Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia. Yang Hidup Kekal lagi terus menerus Mengurus makhluk-
Nya." (QS. Ali Imran : 2)

11. Wajib    : Sama’ artinya mendengar.     Mustahil : Shummun artinya tuli. Tidak ada
suatu yang tidak didengar oleh Allah Swt. Walaupun jumlah suara manusia ratusan
juta, semua akan didengar oleh Allah Swt. Allah Swt. Berfirman: ‫ ِمي ٌع َعلِي ٌم‬v ‫" إِ َّن هَّللا َ َس‬
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al-Hujurat : 1)

12. Wajib    : Bashar artinya melihat.     Mustahil : ’Umyun artinya buta. Allah melihat
segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil, bahkan yang tersembunyi, tanpa
bantuan alat untuk melihat. Penglihatan Allah tidak ada batasnya. Teknologi manusia
yang paling canggih pun tidak mungkin dapat mengimbangi penglihatan Allah. Firman
ِ َ‫” إِنَّهُ ه َُو ال َّس ِمي ُع ْالب‬Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Allah Swt.: ‫صي ُر‬
Melihat". (QS. Al-Isra' : 1)

13. Wajib    : Kalam artinya berfirman.     Mustahil : Bukmun artinya bisu. Kalam
berarti Allah Swt. Berbicara melalui firman-Nya yang berupa wahyu. Allah Swt.
َ ‫” َو َكلَّ َم هَّللا ُ ُم‬Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
Berfirman : ‫ ٰى تَ ْكلِي ًما‬vvv‫وس‬
langsung". (QS. An-Nisa :164) Dari sifat yang 13 itu, para ulama’ menambahkan 7 sifat
yang merupakan penguat dari 7 sifat yang terakhir (qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’,
bashar, dan kalam). Sehingga sifat-sifat Allah yang wajib dan mustahil menjadi 20
sifat.

14. Wajib    : Qadiran artinya Yang Maha Kuasa.     Mustahil : Kaunuhu 'Ajizan
artinya yang lemah. ‫" إِ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬Sesungguhnya Allah Zat Yang Mahakuasa
atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 20)
15. Wajib    : Muridan artinya yang Maha Berkehendak.     Mustahil : Kaunhu Karihan
artinya yang terpaksa. ‫ ُد‬v ‫ا ي ُِري‬vv‫" إِ َّن َربَّكَ فَعَّا ٌل لِ َم‬Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana
terhadap apa yang Dia kehendaki."(QS. Hud :107)

16. Wajib    : ‘Aliman artinya Yang mahamengetahui.     Mustahil : Jahilan artinya


yang bodoh. ‫" َوهَّللا ُ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِي ٌم‬Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Mengetahui atas
segala sesuatu." (QS. An-Nisa' : 176)

17. Wajib    : Hayyan artinya Yang Maha Hidup.     Mustahil : Mayyitan artinya yang
ُ ‫" َوت ََو َّكلْ َعلَى ْال َح ِّي الَّ ِذي اَل يَ ُم‬Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal)
mati. ‫وت‬
Yang tidak mati," (QS. Al Furqon :58) 18. Wajib    : Sami’an artinya Maha Mendengar.
Mustahil : Asammu artinya yang tuli. ‫“ َوهَّللا ُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم‬Allah Maha Mendengar dan Maha
Mengetahui“ … (QS. Al-Baqarah :256).

19. Wajib    : Basiran artinya Yang Maha Melihat.     Mustahil : a’ma artinya yang
ِ َ‫“ َوهَّللا ُ ب‬Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ … (QS. Al
buta. َ‫صي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬
Hujurat :18)

20. Wajib    : Mutakalliman artinya Yang Maha Berfirman.    

Mustahil : Abkam artinya yang Bisu. Sifat Jaiz Bagi Allah Swt. Sifat jaiz Allah Swt..
Berarti sifat kebebasan Allah Swt, yakni kebebasan yang dimilikinya sebagai Tuhan
semesta alam. Sifat jaiz Allah Swt.. Ialah kebebasan untuk berbuat sesuatu atau tidak
berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak. ”Memperbuat segala
seseuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya." Firman Allah Swt.:

‫ ِدي ٌر‬vَ‫” َوهَّللا ُ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء ق‬Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. Al-Baqarah :
284). Berikut ini kebebasan-kebebasan mutlak yang dimiliki Allah Swt. A. Kebebasan
untuk mencipta atau tidak mencipta sesuatu.  Allah Swt. Berfirman:

َ‫ق َما يَ َشا ُء َويَ ْختَا ُر ۗ َما َكانَ لَهُ ُم ْال ِخيَ َرةُ ۚ ُس ْب َحانَ هَّللا ِ َوتَ َعالَ ٰى َع َّما يُ ْش ِر ُكون‬
ُ ُ‫ك يَ ْخل‬
َ ُّ‫َو َرب‬

”Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak
ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan (dengan Dia) (Qs. Al-Qasas : 68) Ayat di atas menjelaskan bahwa apa
yang hendak dicipta Allah Swt.. Tergantung pada kehendak-Nya semata. Dia memilih
sesuatu sesuai kehendak-Nya dan tidak ada pihak lain yang dapat mempengaruhi-Nya.
Makhluk tidak mempunyai wewenang untuk memilih dan tidak dapat menolak
kehendak Allah Swt. Jika Allah menghendaki laki-laki, jadilah laki-laki, demikian pula
sebaliknya. Manusia hanya diberi hak untuk memohon kepada-Nya. Jika Allah Swt.
Mengabulkan, jadilah apa yang dikehendaki manusia. Sebaliknya, jika Allah tidak
menghendaki, apa pun yang diinginkan manusia tidak akan terjadi. Allah Swt.
Berfirman QS. An-Nur :45:
ْ َ‫ق ُك َّل دَابَّ ٍة ِم ْن َما ٍء ۖ فَ ِم ْنهُ ْم َم ْن يَ ْم ِشي َعلَ ٰى ب‬
ۚ ‫طنِ ِه َو ِم ْنهُ ْم َم ْن يَ ْم ِشي َعلَ ٰى ِرجْ لَ ْي ِن َو ِم ْنهُ ْم َم ْن يَ ْم ِشي َعلَ ٰى أَرْ بَ ٍع‬ َ َ‫َوهَّللا ُ خَ ل‬
‫ق هَّللا ُ َما يَ َشا ُء ۚ إِ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬
ُ ُ‫يَ ْخل‬
"dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air. Maka sebagian dari hewan
itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang
sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa
yangdikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." b.
Kebebasan untuk Mengatur Semua Makhluk Sesuai yang Dia Kehendaki. Kebebasan
Allah dalam mengatur semua makhluk telah ditegaskan dalam firmannya yang
sekaligus merupakan tuntunan doa bagi kita. Firman Allah Swt.:

َ‫ك ْال َخ ْي ُر ۖ إِنَّك‬ َ ‫ع ْال ُم ْل‬


َ ‫ك ِم َّم ْن تَ َشا ُء َوتُ ِع ُّز َم ْن تَ َشا ُء َوتُ ِذلُّ َم ْن تَ َشا ُء ۖ بِيَ ِد‬ َ ‫ك تُ ْؤتِي ْال ُم ْل‬
ُ ‫ك َم ْن تَ َشا ُء َوتَ ْن ِز‬ ِ ‫قُ ِل اللَّهُ َّم َمالِكَ ْال ُم ْل‬
‫َعلَ ٰى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan


kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali Imran :26) Semua
perjalanan hidup yang dialami manusia ada pada kekuasaan Allah Swt. Naiknya
seseorang ke derajat yang tinggi atau turunnya dari derajat yang tinggi ke derajat
rendah tidak terlepas dari kuasa dan kehendak-Nya. Manusia hendaknya menyadari
sedalam-dalamnya sehingga tidak sombong saat mendapatkan atau mengalami suatu
yang lebih dari pada yang lainya seperti ilmu, kebahgiaan, harta, dan lain sebagainya.
Sebaliknya, tidak mudah mengalami tekanan batin apabila suatu saat mengalami
keadaan yang kurang menyenangkan. Suka dan duka serta sedih dan gembira adalah
bagian dari perjuangan hidup yangharus dihadapi  dengan kepasrahan jiwa dan raga
kepada Allah Swt. Yang mengatur segala-galanya.
Disalin dari : http://www.bacaanmadani.com/2018/01/pengertian-sifat-wajib-allah-
swt-sifat.html

3. Materi Pembelajaran Remedial


Materi ini Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh
gurumateri iman kepada Allah swt. Guru akan melakukan penilaian kembali dengan
soalyang sejenis atau memberikan tugas individu merangkum materi iman kepada
Allah swt.Remedial dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan, boleh pada saat
pembelajaranapabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah
pulang jam pelajaranselesai).

Lampiran 2 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)


Nama Peserta didik : ..........................................
Kelas / Semester : VII / Ganjil
TeknikPenilaian : Penilaian diri.
Penilai : Lembar penilaian diri

PILIHAN JAWABAN
NO
PERNYATAAN Sangat Ragu- Tidak SKOR
. Setuju
Setuju Ragu Setuju
1 Saya meyakini bahwa Allah Swt.
mengetahui semua yang ada di langit
dan di bumi.
Saya meyakini bahwa ilmu yang saya
2 dapatkan adalah hasil jerih payah
semata.
Saya harus berbaik sangka kepada
Allah Swt. dan orang lain karena
3
tidak mengetahui apa yang terjadi
pada orang tersebut.
Saya meyakini bahwa semua
4 perbuatan dan pekerjaan manusia
diketa-hui Allah Swt.
Saya meyakini bahwa saya boleh
5 berkata semaunya karena tidak ada
yang mendengarnya.
Saya meyakini bahwa kita boleh
6 berbuat sesuka hati selama tidak ada
orang yang melihat.
Saya meyakini bahwa penglihatan
7
Allah Swt. juga ada batasnya.
Saya meyakini bahwa paranormal
pasti dapat mengetahui sesuatu baik
8
yang tersembunyi maupun tidak,
karena ia memiliki indera keenam.
Saya meyakini bahwa Allah Swt.
9 kadang-kadang melihat perilaku dan
perbuatan saya.
Saya meyakini bahwa saya harus
10 selalu memuji Allah Swt. atas ilmu
pengetahuan yang dimiliki-Nya.
JUMLAH SKOR
KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR
Sangat Setuju = Skor 4 Skor yang diperoleh
Setuju = Skor 3 ------------------------- X 100
Ragu-Ragu = Skor 2 = ---------
Tidak Setuju = Skor 1 Skormaksimal
CATATAN:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………

……………………., Tanggal : ……..


……...
Peserta didik yang bersangkutan
(………………………………………
….)

Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan)

Kelas / Semester : VII / Ganjil


Kompetensi Dasar : Beriman kepada Allah Swt
Indikator :  Menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada
Allah
 Menjelaskan makna Asmau al-husna: al-’Alim, al-Khabir, as-
Sami’, dan al-Bashir
TeknikPenilaian : Lisan.
Penilai : Guru
No. Indikator Instrumen
1. Menunjukkan dalil naqli
Tulislah Q.S An-Nisa ayat 4/136yang menyatakan perintah
dan aqli terkait dengan
beriman kepada Allah swt!
iman kepada Allah
2. Menjelaskan makna al-
Jelaskan makna al-asmau al-husna al-Alim!
asmau al-husna al-Alim
3. Menjelaskan makna al-
Jelaskan makna al-asmau al-husna al-Khabir!
asmau al-husna al-Khabir
4 Menjelaskan makna al-
Jelaskan makna al-asmau al-husna al-Sami’!
asmau al-husna al-Sami’,
5 Menjelaskan makna al-
Jelaskan makna al-asmau al-husna al-Bashir!
asmau al-husna al-Bashir

No Jawaban
         
          
        

1.

Al-‘Alim artinya maha mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang
gaib. Pe ngetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang
2. dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi
pun sudah diketahui oleh Allah Swt.

3. Al-Khabir artinya mahateliti. Allah Mahateliti terhadap semua ciptaan-Nya. Allah Swt.
menciptakan berjuta-juta makhluk, semuanya berfungsi sesuai dengan apa yang Dia
kehendaki. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa
Allah Mahateliti dalam menciptakan makhluk-Nya. Demikian pula Allah dapat mengetahui
secara detail apa yang dikerjakan makhluknya
As-Sami’’ artinya maha mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apa pun
4 yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun
suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan

Al-Bashir artinya maha melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan
5 kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam
semesta ini dapat dipantau

Lampiran 4 : Instrumen Penilaian (Aspek Ketrampilan)

Nama Peserta didik : …………………………………………………


Kelas / Semester : VII / Ganjil
Kompetensi Dasar : Menyajikan contoh perilaku yang mencerminkan
keteladanan dari sifat al-
Asmau al-husna: al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
TeknikPenilaian : Performance
Penilai : Guru
No. Indikator Instrumen
1. Dapat mencontohkan perilaku yang Tampilkan perilaku yang mencerminkan
mencerminkan keteladanan dari sifat keteladanan dari sifat al-asmau al-husna
al-asmau al-husna al-‘alim al-‘alim
2. Dapat mencontohkan perilaku yang Tampilkan perilaku yang mencerminkan
mencerminkan keteladanan dari sifat keteladanan dari sifat al-asmau al-husna
al-asmau al-husna al-‘khabir al-‘khabir
3. Dapat mencontohkan perilaku yang Tampilkan perilaku yang mencerminkan
mencerminkan keteladanan dari sifat keteladanan dari sifat al-asmau al-husna
al-asmau al-husna al-‘sami’ al-‘sami’
4. Dapat mencontohkan perilaku yang Tampilkan perilaku yang mencerminkan
mencerminkan keteladanan dari sifat keteladanan dari sifat al-asmau al-husna al-
al-asmau al-husna al-bashir bashir
RUBRIK PENILAIAN
KRITERIA SKOR
SANG
NO. NAMA SURAT KURAN TIDAK
AT BAIK
G BAIK BAIK
BAIK
Perilaku yang
mencerminkan
1
keteladanan dari sifat al-
asmau al-husna al-‘alim
Perilaku yang
mencerminkan
2
keteladanan dari sifat al-
asmau al-husna al-‘khabir
3 Perilaku yang
mencerminkan
keteladanan dari sifat al-
asmau al-husna al-‘sami’
Perilaku yang
mencerminkan
4
keteladanan dari sifat al-
asmau al-husna al-bashir
JUMLAH SKOR
KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR
Sangat Baik = Skor 4 Skor yang diperoleh
Baik = Skor 3 ------------------------- X 100
Kurang Baik = Skor 2 = ---------
Tidak Baik = Skor 1 Skor maksimal

CATATAN GURU
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………

Anda mungkin juga menyukai