Anda di halaman 1dari 3

WOC GANGGUAN OKSIGENASI MEROKOK Definisi Etiologi

SITI SOLICHAH
Oksigenasi adalah pemenuhan 1. Faktor fisiologis
P 1337420920064
Faktor lingkungan Mengandung zat berbahaya Mengandung radikal bebas akan kebutuhan oksigen (O²). 2. Faktor
Kebutuhan fisiologis Perkembangan
Induksi aktivasi
oksigenasi merupakan 3. Faktor Perilaku
Faktor fisiologis Polusi udara
Peningkatan stres oksidatif kebutuhan dasar manusia yang 4. Faktor
Genetik:defisiensi antitrypsin alfa-1 makrofag dan leukosit
digunakan untuk kelangsungan Lingkungan
metabolisme sel tubuh, untuk
mempertahankan hidupnya,
dan untuk aktivitas berbagai
organ atau sel.
Menurunnya kapasitas Penurunan Peningkatan Pelepasan faktor Peningkatan pelepasan Peningkatan apoptosis dan
netralisasi elastase nekrosis dari sel yang terpapar
pengingatan O2 oleh Hb pelepasan elastase kemotaktik neutrofil oksidan

Cedera sel Peningkatan jumlah neutrofil


didaerah yang terpapar

Respon inflamasi

Hipersekresi mukus Lisis dinding alveoli Fibrosa paru

Penumpukan lendir Kerusakan alveolar


dan sekresi berlebih

Kolaps saluran nafas kecil saat ekspirasi


Merangsang reflek batuk Obstruksi jalan nafas

Obstruksi pada pertukaran O2 dan CO2


KETIDAKEFEKTIFAN dari dan ke paru-paru
BERSIHAN JALAN NAFAS

Penurunan asupan O2
KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS
Hipoksemia
Cedera sel
Kurangnya suplai oksigen
PEPENGKAJIAN FOKUS
ke jaringan
 Bersihan jalan nafas tidak efektif
      1) Data Subjektif
Pemeriksaan Diagnostik a)      Pasien mengeluh sesak saat bernafas
a. Pemeriksaan fungsi paru b)      Pasien mengeluh batuk tertahan
b. Pemeriksaan gas darah arteri c)      Pasien tidak mampu mengeluarkan sekresi jalan
c.  Oksimetri nafas
d. Pemeriksaan sinar X dada d)     Pasien merasa ada suara nafas tambahan
    2) Data Objektif
e. Bronkoskopi a)      Pasien tampak tersengal-sengal dan pernafasan
Obstruksi paru f. Endoskopi dangkal
g. Fluoroskopi b)      Terdapat bunyi nafas tambahan
h. CT-SCAN c)      Pasien tampak bernafas dengan mulut
Timbul nyeri yang berlangsung d)     Penggunaan otot bantu pernafasan dan nafas
kronis cuping hidung
e)      Pasien tampak susah untuk batuk
Penatalaksanaan  Pola nafas tidak efektif
Nyeri kronis a. Bersihan Jalan Nafas Tidak     1) Data Subjektif
Efektif a)      Pasien mengatakan nafasnya tersengal-sengal
1) Pembersihan jalan nafas dan dangkal
2) Latihan batuk efektif b)      Pasien mengatakan berat saat bernafas
   2) Data Objektif
3) Suctioning a)      Irama nafas pasien tidak teratur
4) Jalan nafas buatan b)      Orthopnea
NIC BERSIHAN JALAN NAFAS
Airway suction b. Pola Nafas Tidak Efektif c)      Pernafasan disritmik
Kompensasi tubuh dengan peningkatan RR d)     Letargi
  Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning 1) Atur posisi pasien ( semi
   Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah
fowler )  Gangguan pernafasan gas
suctioning. GANGGUAN PERTUKARAN GAS    1) Data Subjektif
  Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan. 2) Pemberian oksigen a)      Pasien mengeluh pusing dan nyeri kepala
  Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk
memfasilitasi suksion nasotrakeal NIC GANGGUAN PERTUKARAN GAS POLA NAFAS
NIC KETIDAKEFEKTIFAN 3) Teknik bernafas dan b)      Pasien mengeluh susah tidur
Airway ManagementAirway Management
  Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
         Buka jalan
         Buka
nafas, guanakan
jalan nafas, teknik chin lift
guanakan atau chin
teknik jaw thrust
lift atau jaw
relaksasi c)      Pasien merasa lelah
setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal
  Monitor status oksigen pasien bila perl thrust bila perlu c. Gangguan Pertukaran Gas d)     Pasien merasa gelisah
  Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien          Posisikan
         Posisikan
pasien untukpasienmemaksimalkan ventilasi
untuk memaksimalkan ventilasi 1) Atur posisi pasien ( posisi    2) Data Objektif
menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll          Identifikasi
         Identifikasi
pasien perlunyapasienpemasangan alat jalan nafas
perlunya pemasangan alat jalan Pasien tampak pucat
Airway Management buatan nafas buatan fowler ) Pasien tampak gelisah
         Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau          Pasang          Pasang
mayo bila perlu mayo bila perlu 2) Pemberian oksigen Perubahan pada nadi
jaw thrust bila perlu          Lakukan         Lakukan
fisioterapi dada jika perlu
fisioterapi dada jika perlu
         Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi          Keluarkan
         Keluarkan
sekret dengan batuk
sekret atau suction
dengan batuk atau suction
3) Suctioning Pasien tampak lelah
         Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan          Auskultasi
         Auskultasi
suara nafas,suaracatat adanya suara
nafas, catat tambahan
adanya suara
nafas buatan          Lakukan
tambahan
suction pada mayo
         Pasang mayo bila perlu          Berika         Lakukan
bronkodilator bial suction
perlupada mayo
         Lakukan fisioterapi dada jika perlu          Barikan
         Berikan
pelembab udara bronkodilator bila perlu REFERENSI
         Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Respiratory         Berikan
Monitoring pelembab udara Kassa basah NaCl
         Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
Brunner &Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
         Monitor
Lembab
rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi
tambahan          Catat pergerakan
         Atur intake
dada,amati
untuk kesimetrisan,
cairan mengoptimalkan
penggunaan Docterman dan Bullechek. 2004. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 4, United
         Lakukan suction pada mayo otot tambahan, keseimbangan.
retraksi otot supraclavicular dan intercostal States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press
         Berikan bronkodilator bila perlu          Monitor
         Monitor
suara nafas,respirasi
seperti dengkur
dan status O2 Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. 2004.  Nursing Out Comes (NOC), United States Of
         Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl          Monitor
Terapi Oksigen
pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, America: Mosby Elseveir Acadamic Pres
Lembab hiperventilasi,   Bersihkan
cheyne stokes, mulut,
biothidung dan secret trakea
         Monitor respirasi dan status O2 Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta : EGC
         Monitor kelelahan otot jalan
  Pertahankan nafas yang
diagfragma paten
(gerakan paradoksis)
suara nafas,posisi
  Pertahankan
         Auskultasi catat pasien
area penurunan / tidak adanya Nanda International (2009). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2009-2011. Jakarta
ventilasi dan  Onservasi
suara tambahan adanya tanda tanda hipoventilasi : Penerbit buku kedokteran EGC
  Monitor
         auskultasi adanya
suara paru kecemasan
setelah tindakanpasien
untuk terhadap
mengetahui Nanda International (20013). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. Jakarta:EGC
hasilnya oksigenasi
Vital sign Monitoring Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai