Anda di halaman 1dari 2

DEFINISI : suatu keadaan WOC GANGGUAN MOBILITAS AKTIVITAS NIC : PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

dimana ketika seseorang   Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.  Sinar –X tulang
mengalami atau beresiko SITI SOLICHAH   Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan  CT scan (Computed Tomography)
mengalami keterbatasan gerak diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan.  MRI (Magnetik Resonance Imaging)
fisik. Trauma pada muskuloskeletal Kelainan postur Kerusakan
  Sediakan sistem
bantuansaraf
sampaipusat
klien mampu secara utuh untuk  Pemeriksaan Laboratorium:
dan neuromuskuler melakukan self-care. Hb ↓pada trauma, Ca↓ pada imobilisasi lama, Alkali
ETIOLOGI   Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal PENATALAKSANAAN
Fospat ↑, kreatinin dan SGOTMEDIS
↑ pada kerusakan otot.
1. Kelainan postur sesuai kemampuan yang dimiliki. a. Body Mekanik
PENGKAJIAN
2. Gangguan perkembangan otot   Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan b. Membantu merubah posisi
FOKUS,mengkaji :
3. Kerusakan system saraf pusat ketika klien tidak mampu melakukannya. c. Melatih ROM
1. Skelet tubuh defisit
4. Trauma lanngsung pada system   Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk d. Membantu klien duduk di tempat tidur.
2. Tulang belakang Gangguan perkembangan otot
mukuloskeletal dan neuromuscular
3. Sistem
perawatan diri memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk e. Mencapai kemandirian penuh dalam aktifitas
REFERENSI 5. Kekakuan otot melakukannya.
persendian perawatan diri.
Mubarak, Wahit Iqbal.2007. Buku ajar   Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.
4. Sistem otot
kebutuhan dasar manusia : teori &   Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas
5. Cara berjalan
aplikasi dalam praktek.Jakarta:EGC. 6. Kulit dan
sehari-hari.  Kekakuan otot
NIC : FOKUS EVALUASI
Perry & Potter. 2006. Buku Ajar Fundal sirkulasi perifer
Mental Keperawatan Konsep, Proses Dan   Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan
1. Peningkatan fungsi pasien
dan lihat respon sistemsaat
tubuh
latihan
Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC.
7. Fungsional klien   Konsultasikan dengan terapi fisik 2.tentang
Peningkatan kekuatan
rencana ambulasidan sesuai
ketahanan
dengan
Tarwoto & Wartonah, 2003. Kebutuhan kebutuhan otot
Dasar Manusia & Proses Keperawatan. Tidak mampu Gangguan
  Bantu klien untuk menggunakan tongkat
3. saat berjalan dan
Peningkatan cegah terhadap
fleksibilitas sendi cedera
Jakarta : Salemba Medika. beraktivitas   Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan4.
mobilitas lain Peningkatan
tentang teknik ambulasi
fungsi motorik, perasaan
Wilkinson.juddith M 2007. Buku saku   Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi nyaman pada pasien, dan ekspresi pasien
diagnosa keperawatan dengan intervensi
fisik
  Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhanmenunjukan
ADLs secarakeceriaan.
mandiri sesuai kemampuan
NIC dan kriteria hasil NOC.jakarata:EGC   Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi
  dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps.
GANGGUAN MOBILITAS AKTIVITAS   Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
  Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
ginjal Jaringan kulit yang tertekan
gastrointestinal Persediaan protein menurun dan Gangguan fungsi paru-paru Jantung mengalami vasokonstriksi
konsentrasi protein serum berkurang
Ketidakmampuan Perubahan sistem integumen kulit
di bladder Penumpukan sekret penyumbatan
Gangguan katabolisme Ketidakseimbangan Nutrisi
Berkurangnya perpindahan cairan
Kurang Dari Kebutuhan Kontriksi pembuluh darah
dari intravaskular ke interstitiil Sulit batuk
Retensi urine Tubuh Suplai aliran terganggu
anoreksia NIC :
edema NIC : Sel kulit mati
  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif
NIC:   Pastikan kebutuhan oral
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang Perfusi jaringan tidak
  Monitor tanda dan gejala Nitrogen tidak dibutuhkan pasien.
/ tracheal suctioning
konstipasi    Auskultasi suara nafas efektif decubitus
seimbang   Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake
  Monior bising usus Fe,protrin dan vitamin C Kelebihan volume cairan sebelum dan sesudah
  Monitor feses: frekuensi, suctioning. NIC :
  Yakinkan diet yang dimakan mengandung
konsistensi dan volume tinggi serat untuk mencegah konstipasi
NIC :   Minta klien nafas   Monitor adanya gangguan integritas kulit
  Monitor tanda dan gejala  Pertahankan catatan intake dan output yang akurat dalam sebelum suction
Kelemahan otot   Berikan makanan sesuai diet gizi paretese
ruptur  usus/peritonitis  Pasang urin kateter diperlukan dilakukan. NIC
  Monitor adanya penurunan berat badan   Instruksikan keluarga
  Identifikasi faktor  Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi   Berikan O2   Hindari kerutan padaa tempat tidur
  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa untuk mengobservasi kulit
penyebab dan kontribusi  Monitor status hemodinamik   Anjurkan pasien untuk   Jaga kebersihan kulit agar tetap
Kemunduran defekasi dilakukan  Monitor vital sign istirahat dan napas dalam
jika ada lsi atau laserasi
konstipasi   Monitor turgor kulit, kekeringan, rambut   Batasi gerakan pada bersih dan kering
  Dukung intake cairan  Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan setelah kateter dikeluarkan   Mobilisasi pasien (ubah posisi
kusam, dan mudah patah kepala, leher dan
  Kolaborasikan pemberian  Kaji lokasi dan luas edema dari nasotrakea pasien)/dua jam sekali
  Monitor mual dan muntah punggung
laksatif Perubahan pola  Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori   Monitor status oksigen   Monitor kulit akan adanya
  Monitor kadar albumin, total protein, Hb,   Monitor kemampuan
 Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi pasien kemerahan
defekasi : konstipasi dan kadar Ht dengan serum Na < 130 mEq/l   Hentikan suksion dan
BAB
  Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan   Kolaborasi pemberian   Oleskan lotion atau minyak/baby
 Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul berikan oksigen apabila oil pada derah yang tertekan
jaringan konjungtiva analgetik
memburuk pemberian diuretik pasien menunjukkan   Monitor aktivitas dan mobilisasi
  Monitor adanya
bradikardi, peningkatan tromboplebitis pasien
saturasi O2, dll.   Monitor status nutrisi pasien

Anda mungkin juga menyukai