Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

PRAKTIKUM III
PENGARUH OSMOTIK KONSENTRASI GARAM HARA TERHADAP

ABSORPSI AIR DAN PERTUMBUHAN TANAMAN

NAMA : DIAN WANA LESTARI


NIM : H041 19 1093
KELOMPOK : II (DUA)
HARI/TANGGAL : RABU/11 NOVEMBER 2020

LABORATORIUM BOTANI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

IV.1.1 Rangkaian Alat

a. Pengamatan Hari Pertama

a b c d e f g

Gambar IV.2 Pengamatan Hari Pertama

b. Pengamatan Hari Ketiga

Gambar IV.3 Pengamatan Hari Ketiga

c. Pengamatan Hari Kelima


Gambar IV.4 Pengamatan Hari Kelima

d. Pengamatan Hari Ketujuh

Gambar IV.5 Pengamatan Hari Ketujuh

Keterangan:

a = Kontrol e = Konsentrasi 1%

b = Konsentrasi 0,125% f = Konsentrasi 2,5%

c = Konsentrasi 0,25% g = Konsentrasi 5%

d = Konsentrasi 0,5%;
IV.1.2 Tabel

Tabel 1. Hasil Pengamatan


Panjang Batang (cm) Keadaan pada hari ke-
Laruta
Hari Hari Hari Hari Hari ke-
n CaCl2 hari ke-3 hari ke-5
Ke-1 Ke-3 Ke-5 Ke-7 7
Batang
Segar dan
Kontrol 19,5 21,5 22,5 24 subur, segar segar dan
pucat
pucat
ujung
batang
batang
0,125% 13,5 15,5 15,5 15,5 subur, segar mulai layu
patah
dan
lembek
Batang
Subur dan
0,25% 18 22,5 24 24 subur, segar patah dan
segar
mati
Batang
subur,
0,5% 7 13,5 16 18,7 subur, segar segar dan
segar
subur
Ujung
Subur,
1% 23 26 28 28 batang Mati
segar
patah
ujung
batang
Subur, mulai
2,5% 13 14 14 14 Mati
segar layu,
lembek
dan pucat
ujung
batang
mulai
5% 19 21 21 21 Layu, pucat Mati
layu,
lembek
dan pucat

IV.2 Pembahasan

Pada percobaan ini walaupun akar terendam, namun tanaman tidak mampu

menyerap cukup air, karena beda potensial tidak cukup besar antara larutan di luar

dengan di dalam akar. Keadaan ini disebut dengan kekeringan fisiologis yang

disebabkan oleh ketidakmampuan akar mengabsorbsi air karena keadaan osmotik

meskipun air tersedia cukup. Keadaan ini sering di jumpai pada tanah dengan
kadar garam tinggi, pada tanah tersebut konsenterasi solute sangat tinggi sehingga

potensial air menjadi rendah. Perbedaan potensial air antara keduanya yang

manjadikan akar tak mampu menyerap air (Mulyani, 2006).

Pada pengamatan yang dilakukan selama 7 hari diperoleh data untuk

panjang tanaman pada kontrol hari pertama yaitu 19,5 cm, hari ketiga yaitu 21,5

cm, hari kelima yaitu 22,5 cm, dan hari ketujuh yaitu 24 cm. Untuk panjang

tanaman dengan kadar garam 0,125% pada hari pertama yaitu 13,5 cm, hari ketiga

yaitu 15,5 cm, hari kelima 15,5 cm, dan hari ketujuh yaitu 15,5 cm. Untuk

panjang tanaman dengan kadar garam 0,25% pada hari pertama yaitu 18 cm, hari

ketiga 22,5 cm, hari kelima yaitu 24 cm, dan hari ketujuh yaitu 24 cm. Untuk

panjang tanaman dengan kadar garam 0,5% pada hari pertama yaitu 7 cm, hari

ketiga yaitu 13,5 cm, hari kelima yaitu 16 cm, dan hari ketujuh yaitu 18,7 cm.

Untuk panjang tanama dengan kaadar garam 1% pada hari pertama yaitu 23 cm,

hari ketiga yaitu 26 cm, hari kelima yaitu 28 cm, dan hari ketujuh yaitu 28 cm.

Untuk panjang tanaman dengan kadar garam 2,5%

Hasil pengamatan menunjukan bahwa semakin tinggi konsenterasi unsur

hara yang menggunakan CaCl2 dalam suatu larutan, maka masuknya air ke dalam

akar akan menjadi lambat, hal ini terlihat dari hasi penambahan air yang semakin

berkurang tiap pengamatan pada botol dengan konsenterasi CaCl2 yang tinggi.

Jika potensial air larutan sangat rendah yang dapat menghambat absorbsi air oleh

akar, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat. Mengembangnya sel selama

proses pembesaran terjadi akibat tekanan air yang masuk sebagai respons terhadap

perbedaan potensial air. Air yang masuk ini akan menekan dinding sel kesegala

arah, sehingga dinding sel mengalami pembesaran.


DAFTAR PUSTAKA

Kurniasari, Adiansyahputra,dan Rasiman, 2010, Pengaruh Kekeringan pada


Tanah Bergaram NaCl terhadap Pertumbuhan Tanaman Nilam, Bul. Littro,
21 (1) 2010: 18 – 27.

Maathuis, Frans, 2009, Physiological Functions of Mineral Macronutrients,


Current Opinion in Plant Biology, 12 :250–258.

Mpapa, Bahidin, 2016, Analisis Kesuburan Tanah Tempat Tumbuh Pohon Jati
Tectona Grandis L. pada Ketinggian yang Berbeda, Jurnal Agrista, 20 (3):
135-139.

Reza, Gusnedi, dan Rahmawulan, 2013, Kajian Sifat Konduktansi Membran


Kitosan pada Berbagai Variasi Waktu Perendaman dalam Larutan Pb, Pillar
of Physics, 1: 60-67.

Steudle, Ernst, 2000, Water Uptake by Root: Effects of Water Dificit, Journal of
Experimental Botany, 51 (350): 1531-542.

Susana, Tjutju, 2003, Air Sebagai Sumber Kehidupan, Jurnal Oseana, 28 (3),
2003: 17-25.

Wolny, Betekhin, Rojek, Zelewska, Lusinska, dan Hasterok, 2018, Germination


and the Early Stages of Seedling Development in Brachypodium distachyon,
Journal Mollecular Science, 19 (10): 2916.
Yadav, Bharadwaj, Nayak, Mahto, Singh, dan Prasad, 2019, Impact of Salt Stress
on Growth, Productivity and Physicochemical Properties of Plants: A
Review, International Journal of Chemical Studies, 7 (2): 1793-1798.

Anda mungkin juga menyukai