Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN
NUTRISI MINERAL TUMBUHAN

OLEH :

NAMA : SELAMAT ROBINSA


NIM : 08041281823033
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN : NELI ROSITA

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

Judul Praktikum : Nutrisi Mineral Tumbuhan


Hari/Tanggal Praktikum : 22 Oktober 2020

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan hasil pertanian semakin meningkat seiring dengan jumlah
populasi penduduk yang semakin meningkat, akibat adanya populasi penduduk,
kemajuan teknologi yang meningkat menyebabkan industri seperti pabrik-pabrik
semakin berkembang dan mengakibatkan lahan pertanian semakin terbatas.
Hidroponik merupakan sistem budaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai
media tumbuh tanaman. Pemberian nutrisi sangat dibutuhkan untuk budidaya
tanaman secara hidroponik, unsur hara esensial baik makro maupun mikro.
Penyerapan nutrisi tanaman dipengaruhi oleh media tanam, media tanam
merupakan tempat akar tanaman menyerap unsur-unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman (Wahyuningsih et al., 2016).
Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi
secara optimal adalah ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup di dalam
tanah. Jika tanah tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman,
maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk memenuhi kekurangan tersebut.
setiap jenis tanaman membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang berbeda.
ketidak cocokan dalam pemberian unsur hara atau pupuk selain akan
menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal juga
merupakan pemborosan tenaga dan biaya (Ruhnayat, 2007).
Keberadaan senyawa garam dalam jumlah yang berlebih pada lahan pertanian
menimbulkan masalah bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebagian
besar tanaman darat sangat sensitif terhadap senyawa garam yang berlebihan
karena dapat meracuni organel sel dalam jaringan akarnya, sehingga tanaman
mengakibatkan kematian. Akan tetapi, beberapa jenis tanaman tertentu memiliki
sistem khusus untuk mengatasi kondisi ekstrim tersebut, misalnya pada tanaman
mangrove (Nurahmi, 2010).
1.2. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk membuat bermacam-macam kombinasi larutan
hara dan mengamati gejala kekurangan unsur hara pada tanaman.
II. HASIL PERCOBAAN
Berdasarkan pada hasil praktikum di dapatkan hasil ;
Percobaan I : Membuat Larutan Hara dan Melihat Tanda Defisiensi
1. Tabel Larutan Hara dan Tanda Defisiensi
Panjang Batang Panjang Akar Jumlah Daun
Mediu Kecamba
(cm) (cm)
m h
H0 H2 H4 H0 H2 H4 H0 H2 H4
1 15,5 15,5 15,2 4 3,5 3,5 2 2 2
Lengka
2 16 16,3 16 4 2 2 2 2 2
p
3 15 17 16,9 2 2,4 2,4 2 2 2
1 16 17 17 3 3,8 3,8 2 2 2
Tanpa
2 14,5 15,8 15,8 4 3,2 3,2 2 2 2
N
3 14 13,6 13,6 4,5 4,5 4,5 2 2 2
1 15 15,5 15,2 3 3,4 3,4 2 2 2
Tanpa
2 13 15 14,3 3 3 3 2 2 2
P
3 13 13,9 13,6 13 2,8 2,8 2 2 2
1 11 10 10 3,5 3 3 2 2 2
Tanpa
2 9,5 9,1 9,1 3 2,8 2,8 2 2 2
K
3 12 17,7 17,7 3 3,8 3,8 2 2 2
1 12 11 11 6 3,4 3,4 2 2 2
Minima
2 14,5 15 15 3,5 3 3 2 2 2
l
3 9 13,9 13,9 4 2,8 2,8 2 2 2

2. Tabel Keadaan Morfologi Kecambah


Hari Media Akar Batang Daun

Lengkap Segar, semua Segar, semua Segar, semua


keadaan hijau keadaan hijau keadaan hijau
Tanpa N Segar, semua Segar, semua Segar, semua
keadaan hijau keadaan hijau keadaan hijau
Tanpa P Segar, semua Segar, semua Segar, semua
H0
keadaan hijau keadaan hijau keadaan hijau
Tanpa K Segar, semua Segar, semua Segar, semua
keadaan hijau keadaan hijau keadaan hijau
Minimal Segar, semua Segar, semua Segar, semua
keadaan hijau keadaan hijau keadaan hijau
H2 Lengkap Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan
layu, akar layu layu, batang layu, daun
layu layu
Tanpa N Akar layu Batang masih Daun layu
terlihat segar
Tanpa P Akar layu Batang layu Daun layu
Tanpa K Akar layu Batang layu Daun layu
Minimal Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan
mati mati mati
Lengkap Akar Batang Daun
mengalami mengalami mengalami
kekeringan kekeringan kekeringan
Tanpa N Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan
mati mati mati
Tanpa P Akar Batang Daun
H4
mengalami mengalami mengalami
kekeringan kekeringan kekeringan
Tanpa K Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan
mati mati mati
Minimal Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan
mati mati mati

3. Grafik Pertumbuhan Akar dan Batang


3.1 Grafik Akar
3.2 Grafik Batang

Percobaan II : Mengamati Tanaman Defiseiensi di Rumah


1. Tabel morfologi difesiensi tanaman
No. Nama Tanaman Defisiensi Gejala Gambar
1. Laurentina longifl Nitrogen Daun hijau
kekuningan,
ora
pendek, kecil dan
tegak. Daun yang
sudah tua
berwarna hijau
muda, kemudian
berubah kuning
dan layu.

2. Andrographis Kalium Daun tua akan


mengkerut dan
paniculata
keriting Pada
daun akan timbul
bercak merah
kecoklatan, lalu
daun akan
mengering dan
mati.
3. Capsicum annum Tembaga Ujung daun tidak
L. merata, layu dan
mengalami
kerusakan dan
layu

4. Zea mays Phosfor Seluruh warna


daun berubah
menjadi lebih tua
dan sering tampak
berkilau
kemerahan.Tepi
daun,cabang dan
batang akan
berwarna merah
keunguan yang
lambat laun akan
berubah menjadi
kuning dan
kemudian layu.
III. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan didapatkan hasil bahwa pada
percobaan pertama membuat larutan hara dan melihat tanda defisiensi didapatkan
medium yang lengkap menggunakan N, P, dan K, menghasilkan pertumbuhan
yang lebih baik dibandingkan tumbuhan tanpa N, P, dan K tetapi jumlah daun
pada tumbuhan dengan medium lengkap dan tanpa N, P, dan K tersebut memiliki
jumlah yang sama. Menurut Matana et al., (2015) bahwa unsur hara yang
dibutuhkan tanaman terdiri atas unsur makro dan mikro, unsur makro merupakan
unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak yaitu Nitrogen (N),
Fospor (P), Kalium (K), dan Kalsium (Ca).
Unsur mikro juga dibutuhkan oleh tanaman tetapi dalam jumlah yang sedikit,
dan harus tersedia dalam jaringan tanaman antara lain Besi (Fe), Mangan (Mn),
Tembaga (Cu), Boron (Bo), Molibdenum (Mo), Klorida (Cl), dan Seng (Zn).
Menurut Matana et al., (2015) bahwa gejala defisiensi unsur hara adalah tanda-
tanda yang diperlihatkan oleh tanaman sebagai akibat kekurangan salah satu atau
lebih unsur hara. Defisiensi unsur hara antara lain disebabkan oleh pemupukan
yang dilakukan sebelumnya tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tanaman
yang mengalami defisiensi unsur hara memperlihatkan kelainan pada bagian yang
mengalami kekurangan atau kelebihan unsur hara, misalnya tumbuh bercak-
bercak.
Praktikum kali ini menggunakan kecambah yang berumur 5 hari, hal ini
dikarenakan pada umur lima hari kecambah sedang mengalami masa pertumbuhan
dan perkembangan yang aktif sehingga dapat lebih mudah untuk diamati. Menurut
Ruhnayat, A (2007) bahwa pertumbuhan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan seperti suhu, kelembaban, cahaya, dan juga medan magnet. Medan
magnet dapat menambah muatan negatif pada sel tumbuhan, sehingga akar lebih
mudah mengambil ion dengan muatan positif, antara lain K, P, N, Ca, dan Mg.
Tanaman yang kekurangan unsur hara makro seperti N (Nitrogen) memiliki
gejala pertumbuhan lambat, tanaman kurus dan kerdil, Menurut Atmaja (2017)
bahwa Tanaman yang mengalami defisiensi nitrogen akan menunjukkan gejala
warna daun yang kekuningan, daunnya berukuran kecil dan pucat serta terjadinya
gugur daun sebelum saatnya.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2020


IV. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut
1. Unsur hara berupa senyawa organik dan anorganik yang ada di dalam
tanah yang biasa disebut dengan nutrisi dalam tanah.
2. Unsur hara makro berupa unur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam
jumlah besar, sedangkan mikro dalam jumlah kecil.
3. Untur hara makro terdiri dari N, P, K, Ca, S, dan Mg.
4. Unsur hara mikro terdiri dari Fe, Cu, Zn, Mn, B, Na, Cl.
5. Tanaman yang mengalami kelebihan ataupun kekurangan unsur makro dan
mikro akan memberi respon yang berbeda-beda pada pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2020


DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, I. S. 2017. Pengaruh Uji Minus One Test Pada Pertumbuhan Vegetatif
Tanaman Mentimun. Jurnal Logika. 19(1) : 63-68.
Matana, Y,R., dan Nurhaini, M. 2015. Respon Pemupukan N, P, K dan Mg
Terhadap Kandungan Unsur Hara Tanah dan Daun pada Tanaman Muda
Kelapa Sawit. Jurnal B.Palma. 16(1) : 23-31.
Nurahmi, E. 2010. Kandungan Unsur Hara Tanah dan Tanaman Selada pada
Tanah Bekas Tsunami Akibat Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik.
Jurnal Floratek. 5(1) : 74-85.
Ruhnayat, A. 2007. Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P, K untuk
Pertumbuhan Tanaman Panili. Jurnal Buletin Littro. 18(1) : 49-59.
Wahyuningsih, A., Sisca, F dan Nurul, A. 2016. Komposisi Nutrisi Tanam
Terhadap Pertumbuhan Hasil Tanaman Pakcoy Sistem Hidroponik. Jurnal
Produksi Tanaman. 4(8) : 595-601.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2020


LAMPIRAN

H0

H2

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2020


H3

Gambar 1.1 : Percobaan Larutan Hara dan Tanda Defisiensi


Sumber : Dokumen pribadi, 2020.

Kekurangan K Kekurangan Cu
(Makronutrien) (Mikronutrien)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2020


Kekurangan P Kekurangan Ca
(Makronutrien) (Makronutrien)

Gambar 1.2 : Percobaan Morfologi Defisiensi Tanaman


Sumber : Dokumen pribadi, 2020.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2020

Anda mungkin juga menyukai