Anda di halaman 1dari 29

BAB III

DAMPAK PENTING HIPOTETIK

3.1 Dampak Penting Hipotetik


3.1.1 Proses Pelingkupan
Pelingkupan merupakan proses awal untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotetik yang terkait dengan
rencana kegiatan pengembangan Mall Paskal Bandung (penambahan bangunan
gedung serbaguna/Function Hall). Proses pelingkupan dilakukan mengacu pada
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Pelingkupan dilakukan melalui tahapan
identifikasi dampak potensial dan evaluasi dampak potensial.

3.1.1.1 Identifikasi Dampak Potensial


Tahap ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak
lingkungan hidup (primer, sekunder dan seterusnya) yang secara potensial akan
timbul sebagai akibat dari adanya rencana kegiatan pengembangan Mall Paskal
Bandung (penambahan bangunan gedung serbaguna/Function Hall). Pada tahap ini
dilakukan inventarisasi dampak potensial yang mungkin timbul tanpa
memerhatikan besar/kecilnya dampak atau penting tidaknya dampak. Dengan
demikian dalam tahap ini belum ada upaya untuk menilai apakah dampak potensial
tersebut merupakan dampak penting atau tidak.
Identifikasi dampak potensial ditempuh melalui serangkaian langkah
kegiatan sebagai berikut:
 Penelaahan pustaka, dengan menggunakan beberapa referensi antara lain
data RTRW Kota Bandung, RDTR Kecamatan Cicendo, profil Kelurahan
Arjuna, serta dokumen lain yang terkait
 Serangkaian konsultasi dan diskusi dengan instansi terkait
 Rapat konsultasi publik dengan para pemangku kepentingan (Stakeholder)
di Kelurahan Arjuna dan Kecamatan Cicendo
 Pengamatan lapangan dan wawancara dengan masyarakat di sekitar lokasi
rencana kegiatan pengembangan Mall Paskal Bandung
III - 1
III - 2
Pada proses identifikasi dan evaluasi dampak potensial, salah satu bahan
pertimbangan utama adalah masukan dari masyarakat dan pemerhati/pakar
lingkungan yang disampaikan secara tertulis maupun lisan pada saat konsultasi
publik. Hasil konsultasi publik berupa pertanyaan, pernyataan dan informasi yang
disampaikan masyarakat dan pemerhati lingkungan dalam forum tersebut.
Metode yang digunakan dalam identifikasi dampak potensial ini adalah
matriks interaksi sederhana antara rencana kegiatan dan komponen lingkungan
untuk mendapatkan kemungkinan dampak potensial yang terjadi serta bagan alir
dampak untuk melihat lebih spesifik bentuk dampak yang mungkin terjadi. Bagan
alir dampak, masing-masing dapat dilihat pada Gambar 3.1, Gambar 3.2, dan
Gambar 3.3 dan matriks interaksi dampak potensial pada Tabel 3.1

Tahap Pra Konstruksi

Sosialisasi Kegiatan Pengurusan Perizinan

Perubahan Sikap dan


Persepsi Masyarakat

Gambar 3.1 Diagram Alir Identifikasi Dampak Tahap Pra Konstruksi

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 3

Tahap Konstruksi

Penerimaan Penyediaan & Pengoperasian Fasilitas Mobilisasi & Demobilisasi Pengurusan


Tenaga Pendukung Konstruksi Peralatan dan Bahan Material Perizinan
Kerja

Terciptanya Gangguan Gangguan Penurunan Peningkatan Peningkat Gangguan


Kesempatan Kesehatan Lalu Kualitas Kebisingan -an Air K3
Kerja Lingkungan Lintas Udara Larian

Gangguan Kesehatan Masyarakat

Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat

Gambar 3.2 Diagram Alir Identifikasi Dampak Tahap Konstruksi

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 4

Tahap Operasional

Penerimaan Pengoperasian Utilitas Aktivitas Mall dan Gedung Serbaguna Pemeliharaan Gedung
Tenaga serta Prasarana Penunjang dan Prasarana
Kerja Penunjang

Terciptanya Penurunan Peningkatan Gangguan Peningkatan Gangguan Gangguan


Kesempatan Kualitas Kebisingan Lalu Air Larian Kesehatan K3
Kerja Udara Lintas Lingkungan

Gangguan
Kesehatan
Masyarakat

Perubahan Sikap dan Persepsi Masyakarat

Gambar 3.3 Diagram Alir Identifikasi Dampak Tahap Operasional

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 5

Tabel 3.1 Matriks Identifikasi Dampak Potensial


Pra
Konstruksi Operasional
Konstruksi

Fasilitas Pendukung Konstruksi


Rencana

Penyediaan & Pengoperasian

Peralatan & Bahan Material

Serbaguna serta Prasarana


Aktivitas Mall dan Gedung
Penerimaan Tenaga Kerja

Penerimaan Tenaga Kerja


Mobilisasi & Demobilisasi

Pemeliharaan Gedung &


Serbaguna & Prasarana
Pembangunan Gedung

Pengoperasian Utilitas
Pengurusan Perizinan
Kegiatan

Prasarana Penunjang
Sosialisasi Kegiatan

Penunjang

Penunjang
Komponen
Lingkungan

A. Fisik Kimia
1 Kualitas Udara √ √ √ √
2 Kebisingan √ √ √ √

3 Kualitas Air √ √
Permukaan
4 Air Larian √ √
B. Transportasi
1 Lalu Lintas √
C. Sosial, Ekonomi dan Budaya
1 Kesempatan √ √
Kerja
2 Sikap dan
Persepsi √ √ √ √
Masyarakat
D. Kesehatan Masyarakat
1 Kesehatan √ √ √
Lingkungan
2 Kesehatan √ √ √
Masyarakat
3 K3 √ √
Sumber: Dokumen KA ANDAL Mall Paskal Bandung, 2016

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 6

Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap dampak potensial yang telah
diidentifikasi dengan memisahkan dampak-dampak yang perlu kajian mendalam
untuk membuktikan dugaan (hipotesa) dampak dari dampak yang tidak perlu lagi
dikaji. Evaluasi dampak potensial dilakukan menggunakan kriteria dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yaitu:
1. Apakah beban terhadap komponen lingkungan sudah tinggi?
2. Apakah komponen lingkungan memegang peranan penting dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat (keterkaitan dengan sosial ekonomi masyarakat) dan
keterkaitan ekologis?
3. Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi terhadap komponen
lingkungan?
4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang dilanggar oleh dampak tersebut?

Berdasarkan 4 (empat) kritera tersebut, maka dampak yang diperkirakan


menjadi dampak penting dan perlu dikaji lebih lanjut. Proses evaluasi dampak
potensial menghasilkan dampak-dampak berpotensi penting yang merupakan
dampak penting hipotetik dan selanjutnya akan ditelaah lebih mendalam dengan
mempertimbangkan:
1. Keterkaitan antara kegiatan dengan komponen lingkungan hidup yang
mengalami perubahan mendasar
2. Keterkaitan antar berbagai komponen dampak penting yang telah dirumuskan

Evaluasi dampak potensial dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 7
Tabel 3.2 Matrik Evaluasi Dampak Potensial
Rencana Pelingkupan
Kegiatan yang
Berpotensi Dikaji dalam
Dampak
Menimbulkan Evaluasi Dampak Potensial 1 2 3 4 AMDAL
Potensial
Dampak (DPH)
Lingkungan
Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan sosialisasi untuk kegiatan pengembangan Mall Paskal
Bandung (penambahan gedung serbaguna/Function Hall) dapat
menyebabkan munculnya perubahan persepsi dari masyarakat sekitar,
baik persepsi positif maupun persepsi negatif. Kedua persepsi ini akan
muncul seiring dengan adanya harapan dan kekhawatiran masyarakat
terhadap rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan sosialisasi
1. Sosialisasi
kegiatan
sudah dilaksanakan oleh pemrakarsa sesuai prosedur baik melalui - - √ - DPH
pengumuman maupun melalui konsultasi publik dengan melibatkan
Institusi Kelurahan. Namun demikian, kekhawatiran masyarakat tetap
Perubahan
ada dan perlu dikelola secara kontinu selama masa pra konstruksi agar
sikap dan
sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan bersifat
persepsi
positif. Dengan demikian dampak yang ditimbulkan dapat dikategorikan
masyarakat
Dampak Penting Hipotetik
2. Pengurusan Pengurusan perizinan untuk rencana kegiatan pengembangan Mall
perizinan Paskal Bandung (penambahan gedung serbaguna/Function Hall) dapat
menyebabkan munculnya perubahan persepsi dari masyarakat sekitar,
baik persepsi positif maupun persepsi negative. Namun demikian, DTPH yang
- - - -
mengingat proses pengurusan ini akan dilakukan sesuai prosedur yang dipantau
sudah baku dan sudah didahului dengan sosialisasi kepada masyarakat,
maka dampak yang ditimbulkan dapat dikategorikan Dampak Tidak
Penting Hipotetik yang dipantau

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 8
Rencana Pelingkupan
Kegiatan yang
Berpotensi Dikaji dalam
Dampak
Menimbulkan Evaluasi Dampak Potensial 1 2 3 4 AMDAL
Potensial
Dampak (DPH)
Lingkungan
Tahap Konstruksi
Berdasarkan perhitungan, kegiatan konstruksi diperkirakan akan
melibatkan sekitar 311 orang tenaga kerja dengan komposisi kebutuhan
terbanyak untuk pekerja tukang dan kernet. Dari hasil konsultasi publik
diketahui bahwa peluang kerja ini merupakan salah satu dampak positif
yang diharapkan oleh masyarakat sekitar. Menyikapi masalah ini,
Terciptanya
pemrakarsa (melalui kontraktor pelaksana) akan berusaha
kesempatan
memprioritaskan tenaga kerja lokal sejauh memenuhi standarisasi,
- √ √ - DPH
kerja
kualifikasi serta kebutuhan. Tenaga kerja yang dibutuhkan akan
direkomendasikan kepada kontraktor agar memprioritaskan penduduk
setempat yang memenuhi kualifikasi. Dengan pertimbangan tingginya
harapan masyarakat, maka dampak yang ditimbulkan dapat
1. Penerimaan dikategorikan Dampak Penting Hipotetik
tenaga kerja Kegiatan konstruksi bangunan gedung serbaguna/Function Hall akan
menimbulkan persepsi negative maupun positif masyarakat. Perubahan
sikap dan persepsi masyarakat (sebagai dampak sekunder) dapat timbul
terkait dengan harapan untuk bias memeroleh kesempatan kerja dan
Perubahan peluang usaha di sekitar lokasi proyek dan interaksi social yang terjadi
sikap dan antar pekerja pendatang dan penduduk setempat. Pemberian kesempatan
persepsi kerja dan peluang berusaha serta pengelolaan interaksi sosial ke arah
- √ √ - DPH
masyarakat positif akan bermuara pada terciptanya persepsi positif masyarakat
terhadap pengembangan Mall Paskal Bandung. Untuk itu persepsi
masyarakat merupakan dampak yang harus diperhatikan dan dikelola
agar persepsi yang timbul di masyakarat terus bersifat positif sehingga
dampak dikategorikan Dampak Penting Hipotetik.

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 9
Rencana Kegiatan Pelingkupan
yang Berpotensi
Dikaji dalam
Menimbulkan Dampak
Evaluasi Dampak Potensial 1 2 3 4 AMDAL
Dampak Potensial
(DPH)
Lingkungan
Aktivitas domestik pekerja konstruksi di tapak proyek berpotensi
2. Penyediaan dan menghasilkan sampah sebesar 0,91 m3/hari. Pengelolaan sampah akan
pengoperasian Gangguan dilakukan dengan cara menampung dalam TPS domestik dengan DTPH yang
fasilitas kesehatan kapasitas 3 m3, dan pengangkutan dilakukan setiap hari bekerja sama - - - - dikelola dan
pendukung lingkungan dengan DLH Kota Bandung. Dengan demikian dampak yang dipantau
konstruksi ditimbulkan dapat dikategorikan Dampak Tidak Penting Hipotetik
namun perlu dikelola dan dipantau.
Kegiatan mobilisasi alat dan bahan dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan konstruksi. Mobilisasi alat dan bahan dilakukan
menggunakan transportasi darat yang menghasilkan emisi gas SO2,
NO2, CO dan debu, sehingga dapat menurunkan kualitas udara sekitar
lokasi kegiatan. Jumlah kegiatan perhari adalah 2 truk/hari. Namun
Penurunan
pemrakarsa telah memiliki rencana untuk mengelola dampak ini,
kualitas
diantaranya berupa pemasangan pagar di sekeliling tapak proyek, truk
- - √ - DPH
udara
pengangkut material dilengkapi dengan terpal penutup dan penyiraman
3. Mobilisasi dan debu secara berkala sesuai kebutuhan sehingga dampak penurunan
demobilisasi kualitas udara dapat diminimalisir. Dampak ini akan berlangsung secara
peralatan dan terus menerus selama masa konstruksi. Dengan demikian dampak yang
bahan material terjadi dikategorikan Dampak Penting Hipotetik.
Kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan berat dan material
merupakan komponen kegiatan tahap konstruksi yang berpotensi
sebagai sumber dampak peningkatan kebisingan. Sumber bising
Peningkatan ditimbulkan oleh kendaraan pengangkut material. Tingkat kebisingan
Kebisingan sebesar 64 dBA diperkirakan akan dirasakan oleh karyawan dan
pengunjung pusal Mall Paskal Bandung yang berdampingan dengan
tapak proyek. Namun kebisingan ini hanya terjadi pada saat terjadi
bongkar muat material.

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 10
Rencana Kegiatan Pelingkupan
yang Berpotensi
Dikaji dalam
Menimbulkan Dampak
Evaluasi Dampak Potensial 1 2 3 4 AMDAL
Dampak Potensial
(DPH)
Lingkungan
Dalam proses mobilisasi dan demobilisasi peralatan berat dan material,
pemrakarsa melalui kontraktor pelaksana akan membuat aturan bagi
kendaraan pengangkut, diantaranya membatasi kecepatan kendaraan di DTPH yang
sekitar tapak proyek dan pemukiman sekitarnya serta aturan untuk - - - - dikelola dan
mematikan kendaraan pada saat bongkar muatan di tapak proyek. dipantau
Dengan demikian dampak yang terjadi dikategorikan Dampak Tidak
Penting Hipotetik namun perlu dikelola dan dipantau.
Gangguan lalu lintas (berupa kepadatan arus) pada jalan akses utama
diakibatkan oleh adanya mobilisasi dan demobilisasi peralatan berat dan
material. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan kenyamanan
masyarakat pengguna jalan tersebut karena adanya peningkatan
kepadatan lalu lintas. Untuk menanggulangi hal tersebut, pemrakarsa DTPH yang
Gangguan
lalu lintas
akan menghimbau kepada kontraktor pelaksana untuk menerapkan - - - - dikelola dan
aturan tidak memarkir kendaraan pada jalan umum, tidak menurunkan dipantau
material pada ruas jalan serta menempatkan petugas di jalan masuk dan
keluar untuk mengatur keluar masuknya kendaraan proyek. Dengan
demikian, dampak gangguan ini dikategorikan Dampak Tidak Penting
Hipotetik namun perlu dikelola dan dipantau.
Pada kegiatan ini mobilisasi dan demobilisasi peralatan berat dan
material, gangguan kesehatan masyarakat merupakan dampak sekunder
yang terjadi akibat adanya penurunan kualitas udara, peningkatan
Gangguan DTPH yang
kebisingan serta peningkatan lalu lintas. Namun pemrakarsa telah
kesehatan
membuat aturan/prosedur yang sesuai. Dampak ini hanya akan
- - - - dikelola dan
masyarakat dipantau
berlangsung selama kegiatan mobilisasi alat dan material. Dengan
demikian, dampak gangguan ini dikategorikan Dampak Tidak Penting
Hipotetik namun perlu dikelola dan dipantau.

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 11
Rencana Kegiatan Pelingkupan
yang Berpotensi
Dikaji dalam
Menimbulkan Dampak
Evaluasi Dampak Potensial 1 2 3 4 AMDAL
Dampak Potensial
(DPH)
Lingkungan
Kegiatan konstruksi bangunan gedung serbaguna/Function Hall
menggunakan alat-alat berat yang dapat menimbulkan peningkatan gas
SO2, NO2, CO dan debu, karena dalam kegiatan tersebut menggunakan
Penurunan DTPH yang
genset untuk menghasilkan listrik, alat-alat berat dan alat kerja lainnya.
kualitas - - - - dikelola dan
Peningkatan gas-gas tersebut akan menimbulkan dampak
udara dipantau
ketidaknyamanan dan kesehatan terhadap pekerja dan masyarakat
sekitar. Dengan demikian, dampak yang terjadi dikategorikan Dampak
Tidak Penting Hipotetik namun perlu dikelola dan dipantau.
Kegiatan konstruksi bangunan gedung serbaguna/Function Hall dapat
menimbulkan peningkatan kebisingan. Sumber bising ditimbulkan oleh
4. Pembangunan genset untuk menghasilkan listrik, alat-alat berat dan alat kerja lainnya.
gedung dan Dampak tersebut akan terjadi selama tahap konstruksi berlangsung. DTPH yang
prasarana Peningkatan
kebisingan
Dampak lanjutan dari timbulnya kebisingan yang relative kecil adalah - - - - dikelola dan
penunjang timbulnya gangguan kenyamanan terhadap pekerja dan masyarakat di dipantau
sekitar lokasi proyek. Dengan demikian, dampak yang terjadi
dikategorikan Dampak Tidak Penting Hipotetik namun perlu dikelola
dan dipantau.
Penambahan bangunan gedung serbaguna/Function Hall akan merubah
fungsi lahan yang semula lahan terbuka menjadi lahan terbangun.
Peningkatan Perubahan kondisi lahan tersebut mengakibatkan pengurangan daerah
air larian resapan air, sehingga berdampak pada peningkatan air larian. Dampak
- - - √ DPH
akan berlangsung secara terus menerus. Dengan demikian, dampak
yang terjadi dikategorikan Dampak Penting Hipotetik.

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 12
Rencana Kegiatan Pelingkupan
yang Berpotensi
Dikaji dalam
Menimbulkan Dampak
Evaluasi Dampak Potensial 1 2 3 4 AMDAL
Dampak Potensial
(DPH)
Lingkungan
Kegiatan konstruksi bangunan gedung serbaguna/Function Hall
diprakirakan akan menghasilkan sampah konstruksi sebanyak 1,80
m3/hari. Sampah jenis ini umumnya merupakan sampah anorganik yang
bernilai jual, berupa kantong kemasan material (kardus/plastik),
potongan besi, sisa adukan dan lain-lain. Sampah yang dihasilkan
dikumpulkan dalam TPS konstruksi yang akan dibangun dengan
Gangguan DTPH yang
kapasitas 16 m3. Sesuai dengan aturan, sampah ini tidak akan dibuang
kesehatan - - - - dikelola dan
ke TPA. Pengelolaan sampah ini dilaksanakan bekerjasama dengan
lingkungan dipantau
pihak ketiga dengan frekuensi pengangkutan setiap 3 hari sekali. Jika
tidak dikelola dan dipantau akan menjadi sumber berbagai macam
penyakit yang dapat menyebabkan menurunnya tingkat kesehatan
masyarakat yang berada di sekitar lokasi proyek. Dengan demikian,
dampak yang terjadi dikategorikan Dampak Tidak Penting Hipotetik
namun perlu dikelola dan dipantau.
Dampak gangguan kesehatan dapat terjadi akibat pekerjaan
pembangunan gedung serbaguna/Function Hall. Dampak ini
merupakan dampak turunan (dampak sekunder) akibat adanya
Gangguan penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan dan peningkatan
DTPH yang
kesehatan timbulan limbah padat. Terhadap masing-masing dampak primer - - - -
dipantau
masyarakat tersebut, pemrakarsa sudah memiliki rencana pengelolaan dan
pemantauan yang sesuai dengan prosedur. Dengan demikian, dampak
yang terjadi dikategorikan Dampak Tidak Penting Hipotetik yang
dipantau.
Kegiatan pembangunan Mall berpotensi menimbulkan dampak
gangguan terhadap K3, terutama bagi pekerja konstruksi. Pemrakarsa
DTPH yang
Gangguan telah memiliki rencana berupa penyediaan sarana prasarana berupa
K3 APD, pembuatan jalur evakuasi serta penyusunan SOP untuk setiap
- - - - dikelola dan
dipantau
tahapan kegiatan. Dengan demikian, dampak dikategorikan Dampak
Tidak Penting Hipotetik namun perlu dikelola dan dipantau.

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 13
Rencana Kegiatan Pelingkupan
yang Berpotensi
Dikaji dalam
Menimbulkan Dampak
Evaluasi Dampak Potensial 1 2 3 4 AMDAL
Dampak Potensial
(DPH)
Lingkungan
Tahap Operasional
Kegiatan operasional Mall dapat membuka kesempatan kerja bagi
masyarakat dengan perkiraan jumlah kebutuhan sebanyak 355 orang.
Kebutuhan tersebut diharapkan dapat dipenuhi dengan memprioritaskan
Terciptanya tenaga kerja lokal dengan tetap memerhatikan kemampuan dan
kesempatan kualifikasi yang sesuai. Tingginya harapan masyarakat menuntut - √ √ - DPH
kerja adanya komunikasi yang baik antara pihak pemrakarsa dengan
pengurus lingkungan dari instansi terkait. Dampak akan dirasakan
selama Mall beroperasi. Dengan demikian, dampak yang terjadi
1. Penerimaan dikategorikan Dampak Penting Hipotetik.
tenaga kerja Kegiatan operasional Mall akan berdampak pada perubahan persepsi
masyarakat. Rendahnya serapan tenaga kerja lokal pada kegiatan
operasional Mall akan menyebabkan persepsi negatif dari masyarakat.
Perubahan
Persepsi masyarakat bergantung kepada upaya pendekatan yang
sikap dan
persepsi
dilakukan oleh pihak pemrakarsa terkait kesempatan kerja. Persepsi - - √ - DPH
masyarakat harus dikelola secara terus menerus agar tidak terjadi
masyarakat
kecemburuan dan konflik sosial mengingat dampak akan berlangsung
secara terus menerus selama Mall beroperasi. Dengan demikian,
dampak yang terjadi dikategorikan Dampak Penting Hipotetik.
Kegiatan pengoperasian utilitas Mall dapat mengakibatkan penurunan
kualitas udara akibat meningkatnya kadar gas pencemar yang berasal
dari genset. Namun genset sebagai sumber energi cadangan hanya
Penurunan DTPH yang
2. Pengoperasian dipergunakan apabila sumber listrik dari PLN padam. Genset akan
utilitas
kualitas
ditempatkan dalam ruang khusus yang dilengkapi dengan exhaust fan.
- - - - dikelola dan
udara dipantau
Selain itu, uji emisi akan dilakukan terhadap genset sehingga dampak
dapat dikategorikan Dampak Tidak Penting Hipotetik namun perlu
dikelola dan dipantau.

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 14
Rencana Kegiatan Pelingkupan
yang Berpotensi
Dikaji dalam
Menimbulkan Dampak
Evaluasi Dampak Potensial 1 2 3 4 AMDAL
Dampak Potensial
(DPH)
Lingkungan
Kegiatan pengoperasian utilitas dapat mengakibatkan peningkatan
kebisingan yang berasal dari genset. Namun genset sebagai sumber
energi cadangan hanya dipergunakan apabila sumber listrik dari PLN
DTPH yang
Peningkatan padam. Genset yang akan digunakan adalah model open yang akan
kebisingan ditempatkan dalam ruang khusus yang dilapisi peredam sehingga
- - - - dikelola dan
dipantau
tingkat kebisingan dapat diminimalisir. Dengan demikian, dampak
dapat dikategorikan Dampak Tidak Penting Hipotetik namun perlu
dikelola dan dipantau.
Mobilisasi kendaraan karyawan dan pengunjung Mall dapat meng-
akibatkan penurunan kualitas udara di dalam area Mall serta di jalan
sekitarnya. Dampak ini dapat timbul sebagai akibat dari meningkatnya
Penurunan kadar gas pencemar di udara yang berasal dari kendaraan. Dampak ini DTPH yang
kualitas akan dirasakan oleh karyawan dan masyarakat sekitar lokasi kegiatan - - - - dikelola dan
3. Aktivitas Mall udara secara terus menerus selama Mall beroperasi. Namun, berdasarkan hasil dipantau
dan gedung pemantauan kualitas udara pada saat ini semua parameter masih
serbaguna/ memenuhi baku mutu, sehingga dampak dapat dikategorikan Dampak
Function Hall Tidak Penting Hipotetik namun perlu dikelola dan dipantau.
serta prasarana Mobilisasi kendaraan karyawan dan pengunjung Mall dapat meng-
penunjang akibatkan peningkatan kebisingan di dalam area Mall serta di jalan
sekitarnya. Dampak ini akan dirasakan oleh karyawan dan masyarakat DTPH yang
Peningkatan
kebisingan
sekitar lokasi kegiatan secara terus menerus selama Mall beroperasi. - - - - dikelola dan
Namun, berdasarkan hasil pengukuran, kebisingan pada saat ini masih dipantau
di bawah baku mutu, sehingga dampak dapat dikategorikan Dampak
Tidak Penting Hipotetik namun perlu dikelola dan dipantau.

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 15
Rencana Kegiatan Pelingkupan
yang Berpotensi
Dikaji dalam
Menimbulkan Dampak
Evaluasi Dampak Potensial 1 2 3 4 AMDAL
Dampak Potensial
(DPH)
Lingkungan
Kegiatan operasional Mall akan menimbulkan peningkatan air larian
yang disebabkan oleh perubahan tata guna lahan dimana lahan semula
berupa lahan terbuka menjadi lahan terbangun. Namun demikian, untuk DTPH yang
Peningkatan
air larian
menanggulangi dampak tersebut pemrakarsa akan menerapkan prinsip - - - - dikelola dan
detta sero run-off dengan cara membangun saluran drainase internal dan dipantau
sumur resapan. Dengan demikian, dampak dapat dikategorikan
Dampak Tidak Penting Hipotetik namun perlu dikelola dan dipantau.
Aktivitas mobilisasi pengunjung dan karyawan Mall akan
mengakibatkan terjadinya bangkitan dan tarikan lalu lintas yang pada
akhirnya menyebabkan gangguan lalu lintas di sekitar pintu keluar
masuk Mall. Secara teknis, pemrakarsa telah menyediakan ruang parker
dan sudah menyediakan petugas pengatur lalu lintas di depan pintu
DTPH yang
Gangguan masuk dan keluar Mall. Berdasarkan hasil pemantauan aktivitas
lalu lintas mobilisasi, pengunjung dan karyawan tidak menyebabkan kemacetan di
- - - - dikelola dan
dipantau
sekitar area Mall. Meskipun upaya pengelolaan sudah dilakukan sesuai
SOP, namun upaya pemantauan terhadap gangguan lalu lintas tetap
harus dilakukan secara rutin agar tidak terjadi kemacetan/kepadatan lalu
lintas. Dengan demikian, dampak dapat dikategorikan Dampak Tidak
Penting Hipotetik namun perlu dikelola dan dipantau.
Aktivitas domestik karyawan maupun pengunjung Mall diperkirakan
menghasilkan sampah sebesar ± 8,50 m3/hari. Pihak pemrakarsa akan
melakukan pengelolaan sesuai prosedur. Salah satu upaya yang akan
Gangguan
dilakukan adalah penyediaan tempat sampah terpilah pada setiap titik
kesehatan
penghasil sampah, melakukan pengumpulan sampah secara rutin setiap
lingkungan
hari, menyediakan TPS domestik untuk sampah basah dan sampah
kering sebanyak 2 unit dengan kapasitas 12 m3 dan 24 m3 yang berlokasi
di lantai LG. Sampah yang telah dikumpulkan di TPS diangkut (bekerja

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 16
Rencana Kegiatan Pelingkupan
yang Berpotensi Dikaji dalam
Dampak
Menimbulkan Evaluasi Dampak Potensial 1 2 3 4 AMDAL
Potensial
Dampak Lingkungan (DPH)
sama) dengan masyarakat sekitar. Jika tidak dikelola dan dipantau
dengan baik, sampah akan menjadi sumber berbagai penyakit yang DTPH yang
dapat menyebabkan gangguan/penurunan kesehatan lingkungan di - - - - dikelola dan
sekitar lokasi Mall. Dengan demikian, dampak dapat dikategorikan dipantau
Dampak Tidak Penting Hipotetik namun perlu dikelola dan dipantau.
Dampak ini merupakan dampak turunan akibat adanya penurunan
kualitas udara, peningkatan kebisingan, gangguan lalu lintas, dan
Gangguan
gangguan kesehatan lingkungan. Terhadap masing-masing dampak DTPH yang
kesehatan
primer tersebut, pemrakarsa sudah melakukan pengelolaan dan
- - - - dipantau
masyarakat
pemantauan yang sesuai dengan prosedur. Dengan demikian, dampak
dapat dikategorikan Dampak Tidak Penting Hipotetik yang dipantau.
Kegiatan pemeliharaan gedung dan prasaran penunjang berpotensi
menimbulkan dampak terhadap K3 bagi karyawan dan pengunjung.
Menyikapi kemungkinan timbulnya dampak ini, pemrakarsa telah
4. Pemeliharaan DTPH yang
Gangguan memiliki rencana berupa penyediaan sarana prasarana berupa APD,
gedung dan
K3 penyusunan SOP untuk setiap tahapan kegiatan dan penerapan disiplin
- - - - dikelola dan
prasarana penunjang dipantau
terhadap tata tertib untuk keselamatan kerja. Dengan demikian, dampak
dapat dikategorikan Dampak Tidak Penting Hipotetik namun perlu
dikelola dan dipantau.
Sumber: Dokumen KA ANDAL Mall Paskal Bandung, 2016
Keterangan:
Kriteria berdasarkan buku panduan pelingkupan yang diterbitkan oleh KLH, yaitu:
1 = Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi?
2 = Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat (nilai sosial, ekonomi, dan ekologis)?
3 = Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi tentang komponen lingkungan tersebut?
4 = Apakah ada aturan atau kebijakan yang dilanggar oleh dampak tersebut?

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 17

3.1.2 Hasil Proses Pelingkupan


3.1.2.1 Dampak Penting Hipotetik
Berdasarkan hasil evaluasi dampak potensial seperti telah diuraikan di atas,
dapat disimpulkan bahwa Dampak Penting Hipotetik (DPH) dari rencana
pengembangan Mall Paskal Bandung antara lain:
A. Tahap pra konstruksi
 Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
B. Tahap konstruksi
 Penurunan kualitas udara
 Peningkatan air larian
 Terbukanya kesempatan kerja
 Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
C. Tahap Operasional
 Terbukanya kesempatan kerja
 Perubahan sikap dan persepsi masyarakat

3.1.2.2 Dampak Tidak Penting Hipotetik yang Dikelola dan Dipantau


Selain itu, berdasarkan hasil pelingkupan terdapat beberapa Dampak Tidak
Penting Hipotetik (DTPH) namun tetap dikelola dan dipantau, yaitu:
A. Tahap konstruksi
 Peningkatan kebisingan
 Gangguan lalu lintas
 Gangguan kesehatan lingkungan
 Gangguan kesehatan masyarakat
 Gangguan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
B. Tahap operasional
 Penurunan kualitas udara
 Peningkatan kebisingan
 Peningkatan air larian
 Gangguan lalu lintas
 Gangguan kesehatan lingkungan
 Gangguan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 18

3.1.2.3 Dampak Tidak Penting Hipotetik yang Dipantau


Selain itu, berdasarkan hasil pelingkupan terdapat beberapa Dampak Tidak
Penting Hipotetik (DTPH) namun tetap dipantau, yaitu:
1. Tahap pra konstruksi
 Pengurusan perizinan
2. Tahap konstruksi
 Gangguan kesehatan masyarakat
3. Tahap Operasional
 Gangguan kesehatan masyarakat

3.2 Isu Utama


Dari Tabel 3.2 di atas dapat diketahui Dampak Penting Hipotetik (DPH)
yang menjadi isu utama, yaitu sebagai berikut:
1. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat pada tahap pra konstruksi,
konstruksi, dan operasional
2. Penurunan kualitas udara pada tahap konstruksi
3. Peningkatan air larian pada tahap konstruksi
4. Terbukanya kesempatan kerja pada tahap konstruksi dan operasional
Adapun prioritas dampak yang harus diperhatikan dari 4 isu utama di atas
yaitu perubahan sikap dan persepsi masyarakat pada tahap pra konstruksi,
konstruksi dan operasional. Hal ini dikarenakan pembangunan gedung serbaguna
di Mall Paskal Bandung membuat masyarakat mendapat harapan untuk menerima
manfaat dari proses pembangunan yang akan berlangsung. Sedangkan DPH dan
variabel parameter yang berkaitan dengan DPH dapat dilihat pada Gambar 3.4
Bagan Alir Pelingkupan berikut ini.

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 19
RENCANA KEGIATAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK

Tahap Pra Konstruksi Tahap Pra Konstruksi (Perubahan sikap dan persepsi masyarakat)
Sosialisasi kegiatan dan pengurusan perizinan Tahap Konstruksi
Tahap Konstruksi 1. Penurunan kualitas udara
1. Penerimaan tenaga kerja 2. Peningkatan air larian
2. Penyediaan & pengoperasian fasilitas pendukung 3. Terbukanya kesempatan kerja
DAMPAK POTENSIAL
konstruksi 4. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
3. Mobilisasi & demobilisasi peralatan berat dan Tahap Pra Konstruksi Tahap Operasional
bahan material Perubahan sikap dan persepsi masyarakat 1. Terbukanya kesempatan kerja
4. Pembangunan gedung serbaguna dan prasarana Tahap Konstruksi 2. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
penunjang 1. Penurunan kualitas udara
Tahap Operasional 2. Peningkatan kebisingan
1. Penerimaan tenaga kerja DTPH DIKELOLA & DIPANTAU DTPH YANG
3. Peningkatan air larian
2. Pengoperasian utilitas DIPANTAU
4. Gangguan lalu lintas Tahap Konstruksi
3. Aktivitas Mall dan gedung serbaguna dan 5. Terbukanya kesempatan kerja Tahap Pra Konstruksi
1. Peningkatan kebisingan
prasarana penunjang 6. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat Pengurusan perizinan
2. Gangguan lalu lintas
4. Pemeliharaan gedung dan prasarana penunjang 7. Gangguan kesehatan lingkungan 3. Gangguan kesehatan lingkungan Tahap Konstruksi
8. Gangguan kesehatan masyarakat 4. Gangguan kesehatan masyarakat Gangguan kesehatan
Identifikasi 9. Gangguan K3 5. Gangguan K3 masyarakat
Dampak Tahap Operasional Tahap Operasional Tahap Operasional
KOMPONEN Potensial 1. Penurunan kualitas udara Evaluasi
1. Penurunan kualitas udara Gangguan kesehatan
Fisik Kimia 2. Peningkatan kebisingan Dampak
2. Peningkatan kebisingan masyarakat
1. Kualitas udara 3. Peningkatan air larian Potensial
3. Peningkatan air larian
2. Kebisingan 4. Gangguan lalu lintas 4. Gangguan lalu lintas
3. Air larian 5. Terbukanya kesempatan kerja 5. Gangguan kesehatan lingkungan & K3
Transportasi (lalu lintas) 6. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat
Sosekbud 7. Gangguan kesehatan lingkungan
1. Kesempatan kerja 8. Gangguan kesehatan masyarakat
2. Sikap dan persepsi masyarakat 9. Gangguan K3
Kesehatan Masyarakat
1. Kesehatan lingkungan
2. Kesehatan masyarakat
3. K3

Gambar 3.4 Bagan Alir Pelingkupan

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 20

3.3 Lingkup Studi Dampak Hipotetik pada Studi ANDAL


3.3.1 Lingkup Rencana Kegiatan Penyebab Terjadinya Dampak Hipotetik
yang Akan Ditelaah pada Studi ANDAL
Berdasarkan matrik hasil pelingkupan, maka dapat dilihat pada komponen
kegiatan yang data dan informasinya perlu didalami, yaitu:
A. Tahap pra konstruksi
 Sosialisasi kegiatan
 Pengurusan perizinan
B. Tahap konstruksi
 Penerimaan tenaga kerja
 Mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan bahan material
 Pembangunan gedung dan prasarana penunjang
 Pemeliharaan gedung dan prasarana penunjang
C. Tahap operasional
 Penerimaan tenaga kerja
 Pengoperasian utilitas
 Aktivitas Mall dan gedung serbaguna/ Function Hall serta prasarana
penunjang
 Pemeliharaan gedung dan prasarana penunjang

3.3.2 Lingkup Komponen Lingkungan dalam Studi ANDAL yang Diper-


kirakan Akan Terkena Dampak Penting Hipotetik
Berdasarkan komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak
penting tersebut kemudian diturunkan parameter lingkungan yang relevan yang
diperkirakan akan terkena dampak.
A. Aspek fisik kimia
 Kualitas udara mencakup NO2, SO2, Pb, CO dan debu
 Kebisingan (Intensitas kebisingan)
 Hidrologi (Debit air larian yang terjadi karena adanya pembangunan di
lokasi tapak)
 Pola dan sistem transportasi
o Sirkulasi lalu lintas
o Volume lalu lintas

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 21

o Bangkitan pergerakan kegiatan Mall Paskal Bandung


o Kemacetan lalu lintas
o Tingkat pelayanan jaringan jalan
B. Pengaruh kegiatan dan prasarana penunjang terhadap lalu lintasAspek
sosial, ekonomi dan budaya
Penelaahan aspek sosial, ekonomi dan budaya mencakup kondisi
kependudukan (demografi), kondisi sosial ekonomi dan sosial budaya
 Kependudukan (demografi)
o Jumlah dan kepadatan penduduk serta penyebarannya
o Struktur penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan dan
pekerjaan
o Tingkat pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja
 Kondisi sosial ekonomi
o Struktur jenis pekerjaan penduduk
o Tingkat pendapatan penduduk
o Analisis penurunan perekonomian penduduk
o Kesempatan kerja dan berusaha
 Kondisi sosial budaya
o Keamanan dan ketertiban
o Kehidupan budaya dan beragama
o Sikap dan persepsi masyarakat terhadap kegiatan
o Interaksi sosial
C. Kesehatan masyarakat
Disamping data komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena
dampak, akan ditelaah pula berbagai komponen lingkungan yang
memengaruhi intensitas, arah dan luas dari penyebaran dampak. Komponen
lingkungan tersebut adalah:
 Iklim
o Kelembaban dan temperature udara
o Curah hujan
o Arah dan kecepatan angina

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 22

 Geologi tata lingkungan


o Fisiografi dan geografi
o Litologi
o Hidrogeologi

3.4 Batas Wilayah Studi


Penentuan batas wilayah studi ANDAL rencana pengembangan Mall Paskal
Bandung (penambahan gedung serbaguna/Function Hall) ditekankan pada
pertimbangan luas daerah yang akan terkena dampak pada setiap tahapan kegiatan.
Batas wilayah studi merupakan hasil deliniasi (overlay) dari empat faktor penentu
yang ditetapkan secara berjenjang, yaitu batas rencana kegiatan (dalam hal ini tapak
rencana kegiatan), batas ekologis, batas administrasi dan batas sosial. Batas wilayah
studi adalah ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah di atas, namun
penentuannya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki
keterbatasan sumber data, seperti waktu, dana, tenaga, teknik dan metode telaahan.

3.4.1 Batas Proyek


Batas proyek/kegiatan seperti ditunjukkan pada Gambar 3.5, yaitu lingkup
dimana kegiatan akan dilaksanakan pada saat konstruksi dan operasional. Batas
proyek ini meliputi areal milik PT. SEAL INTERGALACTIC yang terletak di Jalan
Pasir Kaliki No. 25-27, Arjuna, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat terdiri dari 4
lantai beserta basement dengan luas bangunan 18.023 m2.
Adapun batas fisik adalah sebagai berikut:
 Utara : Rel Kereta
 Selatan : Jalan Kebon Jati
 Barat : Pertokoan, Pasar Kebon Jati dan Pemukiman
 Timur : Jalan Pasir Kaliki

3.4.2 Batas Ekologis


Batas ekologis seperti ditunjukkan pada Gambar 3.6 adalah ruang
persebaran dampak dari rencana usaha atau kegiatan menurut media transportasi
limbah (udara). Proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut
diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Termasuk dalam ruang ini

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 23

adalah ruang di lokasi rencana pengembangan Mall dan sekitar kegiatan yang
secara ekologis memberi dampak terhadap aktivitas usaha dan/atau kegiatan.
3.4.3 Batas Sosial
Batas sosial merupakan ruang di sekitar lokasi rencana yang merupakan
tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung
norma/tradisi/nilai adat yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial)
sesuai dengan proses dinamika sosial kelompok masyarakat yang diperkirakan akan
mengalami perubahan mendasar akibat adanya rencana usaha dan/atau kegiatan.
Batas ini meliputi ruang dimana rencana kegiatan dapat memberikan
dampak pada kehidupan sosial kemasyarakatan ditinjau dari segi sistem dan
struktur sosial kemasyarakatan. Batas sosial meliputi kelompok masyarakat yang
bersentuhan langsung atau kelompok masyarakat diperkirakan akan memengaruhi
sistem dan struktur sosial masyarakat.
Batas sosial dari studi AMDAL ini adalah warga yang bermukim di sekitar
lokasi rencana kegiatan. Kelompok masyarakat tersebut berada di luar kawasan
Paskal Bandung, yaitu warga Kelurahan Arjuna, dan di dalam kawasan Paskal
Bandung, yaitu Mahasiswa dan manajemen Kampus BINUS serta pengunjung Mall
Paskal Bandung itu sendiri, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.7.

3.4.4 Batas Administrasi


Batas administrasi adalah ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa
melakukan kegiatan ekonomi dan sosial sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di dalam ruang tersebut. Batas ruangan ini dapat berupa
batas administrasi pemerintahan atau batas konsesi pengelolaan sumber daya oleh
suatu usaha dan/atau kegiatan.
Batas administrasi mengantisipasi adanya dampak sosial dari kegiatan
pengembangan Mall Paskal Bandung (penambahan bangunan gedung
serbaguna/Function Hall), batas ini meliputi batas administrasi pemerintahan.
Melihat kondisi wilayah dan lokasi areal studi, kegiatan pengembangan Mall Paskal
Bandung (penambahan bangunan gedung serbaguna/Function Hall) diperkirakan
akan berdampak pada wilayah administrasi pemerintahan di Kelurahan Arjuna.
Dengan demikian, batas administrasi kajian ANDAL pengembangan Mall Paskal
Bandung adalah wilayah Kelurahan Arjuna, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.8.

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 24

3.4.5 Batas Waktu Kajian


Batas waktu kajian adalah batas waktu yang akan digunakan dalam
melakukan prakiraan dan evaluasi dampak dalam kajian ANDAL. Batas waktu
kajian dalam kegiatan ini disajikan pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Batas Waktu Kajian Tiap Dampak Penting Hipotetik


Komponen
Batas
Dampak Penting Kegiatan
Waktu Penjelasan
Hipotetik Penyebab
Kajian
Dampak
Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan pra konstruksi (pengurusan perizinan)
Perubahan sikap dan Sosialisasi
6 bulan diperkirakan akan selesai dalam 6 bulan ke depan.
persepsi masyarakat kegiatan
Tahapan selanjutnya adalah tahap konstruksi.
Tahap Konstruksi
Mobilisasi & Penurunan kualitas udara diperkirakan akan terjadi
1. Penurunan demobilisasi selama tahap mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan
10 bulan
kualitas udara peralatan & bahan material yang direncakan berlangsung selama 10
bahan material bulan
Pembangunan Peningkatan air larian diperkirakan akan terjadi selama
2. Peningkatan air
gedung & prasa- 10 bulan tahap pembangunan gedung dan prasarana penunjang
larian
rana penunjang yang direncakan berlangsung selama 10 bulan
3. Terbukanya Penerimaan Proses rekrutmen/penerimaan tenaga kerja diperkira-
1 bulan
kesempatan kerja tenaga kerja kan membutuhkan waktu selama 1 bulan
4. Perubahan sikap & Penerimaan Proses rekrutmen/penerimaan tenaga kerja diperkira-
1 bulan
persepsi masyarakat tenaga kerja kan membutuhkan waktu selama 1 bulan
Tahap Operasional
1. Terbukanya Penerimaan Proses rekrutmen/penerimaan tenaga kerja diperkira-
1 bulan
kesempatan kerja tenaga kerja kan membutuhkan waktu selama 1 bulan
2. Perubahan sikap & Penerimaan Proses rekrutmen/penerimaan tenaga kerja diperkira-
1 bulan
persepsi masyarakat tenaga kerja kan membutuhkan waktu selama 1 bulan
Sumber: Dokumen KA ANDAL Mall Paskal Bandung, 2016

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 25

Gambar 3.5 Peta Batas Proyek

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 26

Gambar 3.6 Peta Batas Ekologis

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 27

Gambar 3.7 Peta Batas Sosial

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 28

Gambar 3.8 Peta Batas Administrasi

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal


III - 29

Gambar 3.9 Peta Batas Wilayah Studi

Dampak Penting Hipotetik Pengembangan Mall Paskal

Anda mungkin juga menyukai