Anda di halaman 1dari 2

Nama : Cynthia Wicaya Rosemara

Tanggal : 18 November 2020


Materi : Sosialisasi Panduan Kalibrasi Mikrometer dan Jangka Sorong
Pembawa Materi : - Dr. A. Praba Drijarkara
- Ocka Hendrony, S.T., M.Si.
- Okasatria N., S.T., M.Sc.
Tujuan Materi :
- Menjelaskan proses dan metode dalam mengalibrasi jangka sorong
- Pedoman yang dipublikasikan oleh SNSU-BSN bertujuan untuk meningkatkan harmonisasi
prosedur kalibrasi jangka sorong yang dilaksanakan oleh laboratorium kalibrasi dan
pengujian

Isi materi :
1. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang dapat mengukur jarak di antara kedua muka ukur
berdasar skala mistar dan skal bantu, dengan menggeser deretan yang menyatu pada
rahang. Ketelitian 0,1 cm.

 Ketertelusuran metrologi :
1. Satuan Internasional (SI)
2. Sumber laser primer
3. Laser Interferometer
4. Balok ukur kelas K
5. Balok ukur kelas 1 atau 2
6. Jangka Sorong

 Metode Kalibrasi jangka Sorong :


- Pemeriksaan kerataan rahang
- Pengukuran kesejajaran rahang
- Pengukuran kesalagan penunjukan

 Prosedur Kalibrasi :
- Memeriksa kondisi kebresihan jangka sorong
- Standar ukur dikondisikan minimal selama 2 jam pada suhu ( 20 ± 1 ) °C
- Kelembapan dijaga 65 %
- Apabila suhu ruang di luar rentang ( 20 ± 1 ) °C, maka kalibrasi dapat dilakukan
dengan memperhitungkan ketidakpastiannya dan di bawah toleransi
- Memeriksa kerataan muka ukur pengukuran luar
- Pengukuran kesejajajaran muka ukur pengukur luar
Kesejajaran = Nilai maksimum – Nilai minimum
- Pengukuran kesalahan kontak permukaan sebagian (pengukuran luar) dengan balok
ukur
Nilai Kesalahan penunjukan = Nilai penunjukan – Panjang balok ukur
- Pengukuran kesalahan kontak permukaan sebagian (pengukuran luar) dengan
caliper checker
Nilai Kesalahan penunjukan = Nilai penunjukan – Panajang nominal caliper checker
- Pengukuran kesalahan shift – pengukuran dalam dengan ujung pisau bersilang
- Pengukuran kesalahan shift – pengukuran kedalaman
- Pengukuran kesalahan shift – pengukuran tingkat

 Model Matematis
e = r – Is + Is (α.δϴ + ϴ. δ α) – Id – Iw – Ia
dimana,
e = kesalahan penunjukkan jangka sorong
r = penunjukan jangka sorong
Is = panjang nominal balok ukur ditambah nilai koreksi balok
α = koefisien thermal
δϴ = selisih koefisien muai antara jangka sorong dan valok ukur
ϴ=K
δ α = selisih suhu antara jangka sorong dan balok ukur

 Distribusi Ketidakpastian :
1. Repatability
s
U=
√n
2. Resolusi
0,5 x resolusi
U=
√n
3. Standar Gauge Block
U 95
U=
√3
4. Perubahan suhu std 20 °C
5. Perubahan suhu pengukur
6. Koef. Muai thermal
7. Drift standar
8. Lapisan wringing
9. Kesalahan geometri

Anda mungkin juga menyukai