Pasal 22-24

Pasal 22
(1)BDKT, yang DIEDARKAN, DIJUAL, DITAWARKAN,
DIPAMERKAN, WAJIB DIBERITAHUKAN mengenai :
a. nama barang
b. ukuran, isi, atau berat bersih
c. jumlah dengan hitungan
(2) Ditulis dengan Angka Arab, huruf latin, disamping huruf
lainnya yang mudah dibaca
Pasal 23
(1) Mencantumkan nama dan tempat perusahaan yang
membungkus
(2) Persh. Yang membungkus diwajibkan Pasal 22 dan
menyebutkan nama dan tempat kerjanya
Pasal 24
Pengaturan BDKT oleh Menteri
TERTIB UKUR NETTO TIDAK
BOLEH KURANG
 BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS
(BDKT)
DASAR HUKUM ADALAH :
1. UU RI NOMOR 2 TAHUN 1981 TENTANG METROLOGI LEGAL
2. UU RI NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
3. SK. MENPERINDAG No. 61/MPP/Kep/2/1998 JO SK DIRJEN PDN
NO.31/1999 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN BDKT

DEFINISI BDKT
ADALAH BARANG DALAM BUNGKUSAN ATAU KEMASAN TERTUTUP
YANG UNTUK MEMPERGUNAKANNYA HARUS MERUSAK
PEMBUNGKUSNYA ATAU SEGEL PEMBUNGKUSNYA.
. YANG DIMAKSUD BARANG DISINI TIDAK TERMASUK MAKANAN ATAU
BARANG LAIN YANG MUDAH BASI ATAU TIDAK TAHAN LEBIH LAMA
DARI 7 (TUJUH) HARI.
 Peraturan yang wajib diketahui

1. UU No. 2/81 Pasal 22-24, Pasal 29, Pasal 30 dan 31

PP 10 tahun 1987 tentang ST, ST, Satuan Yang Diijinkan
SK Menperindag No.61/98 BAB X Pasal 41-51
SK Menperindag No. 251/MPP/Kep/6/99 Lampiran III Batas Kes BDKT
SK DIRJEN PDN No.31/DJPDN?Kep/XI/99 tentang Pengawasan BDKT
2. UU RI No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

3. UU RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

4. UU RI No 7 Tahun 1996) Tentang Pangan

5. Rekomendasi OIML (terjemahan R 79 OIML)
6. REKOMENDASI 87 Organisation International Metrologi Legal (OIML)
7. KUHP Pasal 383
 Pengaturan bdkt
didasarkan pada pelaksanaan
peraturan perundang-undanga
yang berlaku.
 CARA PENULISAN PADA LABELNYA

. NAMA BARANG
. ISI BERSIH / BERAT BERSIH / NETTO ………. ANGKA ARAB ……………
SATUAN SI
- PENULISAN KATA ISI BERSIH/BERAT BERSIH/NETTO DIKECUALIKAN
TERHADAP BDKT KURANG DARI 20 mL atau 25 g

. NAMA DAN ALAMAT PERUSAHAAN PEMBUNGKUS

. CONTOH : 1. KOPI MEDAN 2. AGAR-AGAR
- NETTO : 100 g 20 g
- PT. UCOK, JL. DELI No. 30 MEDAN PT. ANU
SURABAYA
. UNTUK MEMUDAHKAN PENAKSIRAN, MEMBANDINGKAN HARGA,
KUANTA 1 X 10 n,2 X 10 n,5 X 10 n (n = bilangan bulat) saran di penjelasan UUML
 Perlu diketahui :
 PENGAWASAN, PENGAMATAN,
PENYIDIKAN PASAL 36 UUML
 Pengawasan BDKT
 PELABELAN DAN PENANDAAN
 Pengujian BDKT
 BATASAN TOLERANSI
 PENGATURAN OLEH MENTERI

PENGATURAN PASAL 22, 23

PENJELASAN PASAL 1 UUML OLEH KEPUTUSAN MENTERI;
PENGERTIAN-PENGERTIAN DALAM HAL :
UNTUK MENGHINDARI DARI 1. PEMBUNGKUSNYA DALAM
KEMUNGKINAN SALAH TAFSIR. UKURAN YANG SERAGAM
DAN BERAT / ISI BERSIHNYA
MENTERI YANG SAMA.
BERTANGGUNG DALAM 2. APABILA PERUBAHAN AKIBAT
BIDANG METROLOGI LEGAL KELEMBABAN ATAU
ADALAH MENTERI YANG DISEBABKAN PERUBAHAN
DISERAHI URUSAN LAINNYA , MAKA PERLU
DIPERHITUNGKAN
METROLOGI LEGAL SAAT KEKURANGANNYA.
DIUNDANGKANNYA UUML 3. DALAM PENGATURAN HARUS
ADALAH MENTERI DINYATAKAN BATAS
PERDAGANGAN DAN KEKURANGANNYA YANG
KOPERASI. DIAKIBATKAN OLEH
PERUBAHAN.
4. DISARANKAN KUANTA 1 X 10
n dst.
 SISTEM PENGAWASAN

. SUBYEK
BDKT YANG BEREDAR DI DALAM NEGERI
DAN BDKT ASAL IMPORT
. OBYEK BDKT KEBENARAN PENANDAAN,
KEBENARAN PENGUKURAN
. TEMPAT BDKT DI PENGEMAS, AGEN, DISTRIBUTOR,
GUDANG, DI LAB. SISTEM SAMPLING ACAK.
. TERTANGKAP TANGAN, PENGADUAN SESUAI
DENGAN TEMPAT KEJADIAN DAN TEMPAT YANG
DIADUKAN.
 Pasal 47 (sk menperindag No.61/98

(1) Dilarang membuat, mengedarkan, membungkus atau

menyimpan untuk dijual, atau menawarkan untuk
dibeli, semua Barang Dalam Keadaan Terbungkus
yang ukurannya, isi bersih, berat bersih atau jumlah
hitungannya kurang dari pada yang tercantum pada
bungkus atau labelnya.
(2) Penyimpangan ketentuan pada ayat (1)
diperkenankan sepanjang tidak melampaui batas
kesalahan Barang Dalam Keadaan Terbungkus.
(3) Batas kesalahan BDKT sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) adalah sebagaimana tercantum pada
Lampiran X Keputusan ini
 Toleransi tidak boleh kurang
Lampiran X sk MENPERINDAG 61/98
1. BATAS KESALAHAN NEGATIF YANG DIIZINKAN
SELANJUTNYA DITULIS (Tu1)
5 s/d 50 9%
50 s/d 100 - 4,5 g / mL
100 s/d 200 4,5 %
200 s/d 300 - 9 g / mL
300 s/d 500 1%
500 s/d 1000 - 15 g / mL
1000 s/d 10.000 1,5 %

2. PENGUJIAN KELOMPOK (Tu2)