TUJUAN TIONGKOK
Revisi ke-0
18 Januari 2022
Disusun oleh:
Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati
1
Khusus untuk registrasi fasilitas ekspor pada tahap pertama pasca kesepakatan Protokol,
GACC telah menetapkan pemberlakuan audit virtual terhadap fasilitas yang
direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian RI. Hasil dari audit virtual tersebut akan
menjadi bahan pertimbangan GACC dalam pengambilan keputusan registrasi atas fasilitas
ekspor tersebut. Registrasi tahap berikutnya akan mengikuti ketentuan selanjutnya dari
GACC, namun tetap ada kemungkinan pemberlakuan audit virtual sebagaimana registrasi
pada tahap pertama.
Sebagai upaya untuk memastikan pelaksanaan pemeriksaan dan registrasi terhadap
fasilitas ekspor serpih porang Indonesia tujuan Tiongkok dapat berlangsung secara efektif
dan efisien sesuai persyaratan Protokol dan peraturan perundangan Indonesia. Pusat
Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati menyusun Pedoman Registrasi
Fasilitas Ekspor Serpih Porang Tujuan Tiongkok. Diharapkan Pedoman ini dapat
menjadi acuan bagi Pejabat Karantina Tumbuhan dalam melakukan pemeriksaan dan
registrasi fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok, khususnya untuk mendukung
pemenuhan persyaratan pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan dalam rangka
penerbitan dokumen Phytosanitary Certificate (PC) serpih porang tujuan Tiongkok,
1.2. Tujuan
Pedoman ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan pemeriksaan dan registrasi
terhadap fasilitas ekspor serpih porang Indonesia tujuan Tiongkok dapat berlangsung
secara efektif dan efisien sesuai persyaratan Protokol dan peraturan perundangan
Indonesia.
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Pejabat Karantina Tumbuhan dan Pihak
Lain dalam melakukan pemeriksaan dan registrasi fasilitas ekspor serpih porang tujuan
Tiongkok, khususnya untuk mendukung pemenuhan persyaratan pelaksanaan tindakan
karantina tumbuhan dalam rangka penerbitan dokumen Phytosanitary Certificate (PC)
serpih porang tujuan Tiongkok.
2
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang diatur dalam Pedoman ini meliputi:
(i) Persyaratan ekspor serpih porang tujuan Tiongkok;
(ii) Persyaratan fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok;
(iii) Pemeriksaan fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok;
(iv) Registrasi fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok; dan
(v) Pendaftaran fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok.
3
(ix) Pejabat Karantina Tumbuhan adalah pejabat fungsional khusus di Badan Karantina
Pertanian yang diberi tugas untuk melakukan tindakan karantina tumbuhan
berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan.
(x) Badan Karantina Pertanian adalah instansi yang berwenang melakukan registrasi
fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok sesuai persyaratan Protokol dan
dalam rangka pengakuan dan penetapan fasilitas sebagai IKT sesuai peraturan
perundangan Indonesia.
(xi) Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat/Daerah yang selanjutnya disingkat
OKKPP/D adalah instansi yang berwenang melakukan registrasi fasilitas ekspor
serpih porang tujuan Tiongkok sesuai persyaratan Protokol dan dalam rangka
pengakuan dan penetapan fasilitas sebagai rumah kemas sesuai peraturan
perundangan Indonesia.
4
BAB II
PERSYARATAN EKSPOR SERPIH PORANG TUJUAN TIONGKOK
Ekspor serpih porang Indonesia tujuan Tiongkok wajib memenuhi persyaratan Protokol
dan peraturan perundangan di Indonesia.
Secara umum, persyaratan ekspor serpih porang tujuan Tiongkok sebagaimana tercantum
dalam Protokol, diantaranya:
(i) umbi porang harus berasal dari kebun yang telah diregistrasi oleh otoritas kompeten
di Indonesia;
(ii) umbi porang harus diproses menjadi serpih porang melalui proses pengeringan pada
suhu tinggi dengan mesin pengering (oven atau alat pengering);
(iii) serpih porang yang dikemas untuk ekspor harus bebas dari kontaminasi serangga
hidup, telur serangga, mikroorganisme patogen, sisa-sisa tanaman dan kerikil serta
zat beracun berbahaya;
(iv) proses produksi, pengolahan dan penyimpanan serpih porang yang akan diekspor ke
Tiongkok harus dilakukan di fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok yang
telah memenuhi persyaratan Protokol dan diregistrasi oleh Kementerian Pertanian
RI dan GACC;
(v) bahan kemasan yang digunakan untuk mengemas serpih porang yang akan diekspor
ke Tiongkok harus bersih, higienis dan baru sesuai dengan persyaratan sanitari dan
fitosanitari;
(vi) kemasan serpih porang yang akan diekspor ke Tiongkok harus disertai pernyataan
(Produk ini akan diekspor ke Republik Rakyat Tiongkok),
dan nama produk, daerah produksi, nama dan nomor registrasi perusahaan
pengolahan, nama dan alamat eksportir dalam bahasa Mandarin/Inggris;
(vii) apabila diperlukan, barang kiriman serpih porang yang akan diekspor ke Tiongkok
dapat diberikan perlakuan fumigasi sebelum ekspor oleh perusahaan fumigasi dan
fumigator yang teregistrasi di Badan Karantina Pertanian;
(viii) sebelum diekspor ke Tiongkok, barang kiriman serpih porang harus diperiksa oleh
Pejabat Karantina Tumbuhan di fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok yang
telah memenuhi persyaratan Protokol dan diregistrasi oleh Kementerian Pertanian
RI dan GACC, untuk memastikan pemenuhan seluruh persyaratan Protokol dan
dalam rangka penerbitan dokumen Phytosanitary Certificate (PC).
Persyaratan relevan lainnya untuk melakukan ekspor serpih porang Indonesia tujuan
Tiongkok sesuai dengan peraturan perundangan Indonesia.
5
BAB III
PERSYARATAN FASILITAS EKSPOR SERPIH PORANG TUJUAN TIONGKOK
Fasilitas ekspor serpih porang Indonesia tujuan Tiongkok wajib memenuhi persyaratan
Protokol dan peraturan perundangan di Indonesia.
6
Proses pengakuan dan penetapan fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok sebagai
rumah kemas dan IKT mengikuti ketentuan peraturan perundangan di Indonesia. Untuk
IKT, mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 73 Tahun 2012 tentang
Persyaratan dan Tatacara Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan Milik Perorangan atau
Badan Hukum, sedangkan untuk rumah kemas, mengikuti ketentuan dalam Peraturan
Menteri Pertanian No. 53 Tahun 2018 tentang Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal
Tumbuhan.
7
BAB IV
PEMERIKSAAN FASILITAS EKSPOR SERPIH PORANG TUJUAN TIONGKOK
8
(vii) Pernyataan kesanggupan mematuhi semua ketentuan dalam Protokol dan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 73 Tahun 2012.
3. Kelayakan fasilitas memenuhi aspek teknis, diantaranya:
(i) Kelayakan tempat
1) memiliki tempat dengan kondisi dan situasi lingkungan yang dapat menjamin
tidak terjadi penularan dan/atau penyebaran OPT/OPTK yang menjadi
perhatian GACC;
2) tempat dapat berupa bangunan tersendiri dan/atau bagian dari suatu
bangunan;
3) tempat dapat menampung bahan baku produksi (umbi porang), produk siap
ekspor (serpih porang), pembungkus (kemasan), dan alat angkut;
4) tempat memiliki akses jalan yang memadai dan lokasi yang
strategis/terjangkau; serta
5) tempat bebas dari banjir dan genangan air.
(ii) Kelayakan sarana fasilitas
1) memiliki fasilitas penerimaan bahan baku produksi yang memadai;
2) memiliki fasilitas pencucian bahan baku produksi yang memadai;
3) memiliki fasilitas mesin pengiris umbi porang menjadi serpih porang dan
mesin pengering/oven serpih porang yang memadai;
4) memiliki fasilitas pengemasan serpih porang untuk tujuan ekspor yang
memadai (kemasan baru, bersih, higienis, dan sesuai persyaratan sanitari dan
fitosanitari, termasuk label kemasan sesuai persyaratan Protokol);
5) memiliki fasilitas penyimpanan produk siap ekspor yang memadai (suhu,
kelembaban, sanitasi dan kondisi lainnya sesuai untuk penyimpanan produk
serta dapat mencegah kontaminasi OPT/OPTK, mikroorganisme patogen, zat
beracun dan berbahaya maupun kontaminan lainnya yang menjadi perhatian
Pemerintah Tiongkok dan sesuai persyaratan Protokol);
6) memiliki fasilitas atau akses ke fasilitas pencegahan re-infestasi OPT,
khususnya untuk mengendalikan vektor penyakit (nyamuk, lalat, tikus, dan
vektor penyakit lainnya) di semua proses produksi (misalnya: MOU dengan
perusahaan pest control);
7) memiliki fasilitas pembuangan dan/atau pemusnahan limbah yang memadai;
8) memiliki fasilitas peralatan dan bahan kerja yang sesuai dengan
peruntukannya serta fasilitas penyimpanannya (gudang logistik) yang
memadai;
9) memiliki akses terhadap fasilitas pengiriman/transportasi (alat angkut)
untuk keperluan ekspor yang memadai untuk mencegah kontaminasi OPT,
mikroorganisme patogen, zat beracun dan berbahaya maupun kontaminan
lainnya yang menjadi perhatian GACC;
10) memiliki fasilitas sanitasi yang memadai;
11) memiliki fasilitas air bersih dan/atau fasilitas/akses untuk pengujian air yang
digunakan selama produksi;
9
12) memiliki fasilitas listrik dan alat komunikasi yang memadai;
13) memiliki fasilitas keselamatan kerja/kesehatan (pertolongan pertama pada
kecelakaan/P3K) yang memadai serta menerapkan protokol COVID-19;
14) memiliki fasilitas pemadam kebakaran (APAR) yang memadai;
15) memiliki tata alir produksi yang baik untuk menghasilkan produk serpih
porang siap ekspor yang sesuai persyaratan Protokol (misalkan: pintu
penerimaan bahan baku berbeda dengan pintu keluar produk yang akan
dikirim ekspor);
16) memiliki fasilitas yang memadai untuk Pejabat Karantina Tumbuhan
melaksanakan tindakan pemeriksaan karantina tumbuhan terhadap media
pembawa (serpih porang) tujuan Tiongkok dalam rangka penerbitan
dokumen Phytosanitary Certificate (PC) dan memastikan pemenuhan seluruh
persyaratan Protokol;
17) menerapkan sistem manajemen mutu untuk memastikan kualitas serpih
porang memenuhi persyaratan Protokol (termasuk penerapan prosedur
pengelolaan yang mencakup dan tidak terbatas pada aspek karantina
tumbuhan, pencegahan dan pengendalian, pengelolaan keamanan pangan,
pengelolaan personil, penggunaan bahan kimia, penerimaan bahan
baku, pengelolaan gudang, pemeriksaan produk jadi untuk tujuan ekspor,
penarikan kembali produk tidak sesuai, dan pengelolaan ketertelusuran);
18) memiliki program peningkatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya
pelatihan yang relevan tentang karantina tumbuhan dan keamanan pangan
produk kepada personil produksi dan manajemen; dan
19) memiliki akses perlakuan fumigasi metil bromida atau fosfin (misalnya: MOU
dengan perusahaan/provider fumigasi metil bromida atau fosfin yang
teregistrasi di Badan Karantina Pertanian).
(iii) Kelayakan sumber daya manusia
1) memiliki penanggungjawab teknis fasilitas ekspor serpih porang tujuan
Tiongkok dan IKT;
2) memiliki penanggungjawab mutu produk ekspor serpih porang tujuan
Tiongkok untuk memastikan pemenuhan persyaratan karantina dan
keamanan pangan Tiongkok;
3) memiliki penanggungjawab penatausahaan atau pencatatan kegiatan di
fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok dan IKT; dan
4) memiliki pelaksana/pekerja terlatih dalam jumlah yang memadai untuk
melakukan produksi serpih porang untuk ekspor tujuan Tiongkok, termasuk
operator mesin pengiris dan mesin pengering/oven.
10
BAB V
REGISTRASI FASILITAS EKSPOR SERPIH PORANG TUJUAN TIONGKOK
Registrasi fasilitas ekspor serpih porang adalah pengakuan dan penetapan yang diberikan
oleh otoritas kompeten di Indonesia terhadap fasilitas ekspor yang telah memenuhi
persyaratan Protokol dan peraturan perundangan di Indonesia untuk registrasi rumah
kemas dan IKT, untuk direkomendasikan kepada GACC sebagai fasilitas ekspor serpih
porang Indonesia tujuan Tiongkok.
Khusus untuk mendukung pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan dalam rangka
penerbitan dokumen Phytosanitary Certificate (PC) serpih porang tujuan Tiongkok, Badan
Karantina Pertanian melakukan registrasi terhadap fasilitas ekspor serpih porang sesuai
persyaratan Protokol dan persyaratan penetapan IKT.
11
Hasil penilaian Tim Penilai Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati
berupa saran dan pertimbangan untuk Kepada Badan Karantina Pertanian untuk
meregistrasi fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok dan menetapkan IKT
tempat pemeriksaan dan/atau perlakuan karantina tumbuhan untuk serpih porang
tujuan Tiongkok.
(v) Kepala Badan Karantina Pertanian akan memutuskan:
- meregistrasi fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok dan menetapkan
IKT tempat pemeriksaan dan/atau perlakuan karantina tumbuhan untuk serpih
porang tujuan Tiongkok, apabila saran dan pertimbangan Tim Penilai menyatakan
fasilitas telah memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan sumber daya
manusia; atau
- tidak meregistrasi fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok dan tidak
menetapkan IKT tempat pemeriksaan dan/atau perlakuan karantina tumbuhan
untuk serpih porang tujuan Tiongkok, apabila saran dan pertimbangan Tim
Penilai menyatakan fasilitas tidak memenuhi persyaratan administrasi, teknis
dan sumber daya manusia.
(vi) Kepala Badan Karantina Pertanian akan menerbitkan:
- Surat Keputusan registrasi fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok dan
penetapan IKT tempat pemeriksaan dan/atau perlakuan karantina tumbuhan
untuk serpih porang tujuan Tiongkok untuk fasilitas yang memenuhi persyaratan
administrasi, teknis dan sumber daya manusia; atau
- Surat pemberitahuan penolakan registrasi dan penetapan fasilitas yang tidak
memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan sumber daya manusia disertai
alasan penolakannya untuk disampaikan kepada Pemilik fasilitas melalui Kepala
UPT Karantina Pertanian setempat.
12
Pemilik dapat mengajukan perpanjangan masa berlaku registrasi dan penetapan melalui
UPT Karantina Pertanian setempat paling lambat 2 (dua) bulan sebelum habis masa
berlaku registrasi dan penetapannya.
Tatacara perpanjangan registrasi fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok dan
penetapan IKT mengacu pada tatacara registrasi di atas.
13
BAB VI
PENDAFTARAN FASILITAS EKSPOR SERPIH PORANG TUJUAN TIONGKOK
Fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok yang telah memenuhi persyaratan
Protokol dan ditetapkan sebagai rumah kemas dan IKT sesuai peraturan perundangan
Indonesia yang dapat direkomendasikan kepada GACC sebagai fasilitas ekspor serpih
porang Indonesia tujuan Tiongkok.
Badan Karantina Pertanian akan menyampaikan rekomendasi fasilitas ekspor dan
eksportir serpih porang tujuan Tiongkok kepada GACC dalam rangka pendaftaran fasilitas
ekspor serpih porang Indonesia tujuan Tiongkok.
14
Lampiran 1. Contoh surat permohonan registrasi fasilitas ekspor serpih porang tujuan
Tiongkok dan penetapan IKT tempat pemeriksaan dan/atau perlakuan
karantina tumbuhan untuk serpih porang tujuan Tiongkok
Kepada Yth.
Kepala Badan Karantina Pertanian
cq. Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati
di
Jakarta
Sehubungan dengan adanya rencana ekspor serpih porang tujuan Tiongkok yang akan
dilakukan oleh perusahaan kami, bersama ini kami mengajukan permohonan agar fasilitas
ekspor kami dapat diregistrasi sebagai fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok dan
ditetapkan sebagai Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) untuk serpih porang tujuan
Tiongkok.
Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan copy dokumen persyaratan administrasi
sebagai berikut:
1. Akta Pendirian Perusahaan;
2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan/atau Nomor Induk Berusaha (NIB);
3. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);
4. Izin Mendirikan Bangunan (IMB induk atau surat perizinan dari instansi terkait);
5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
6. Dokumen Sistem Manajemen Mutu sesuai persyaratan Protokol; dan
7. Pernyataan kesanggupan mematuhi semua ketentuan dalam Protokol dan Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 73 Tahun 2012.
Selanjutnya kami mohon kesediaan Kepala Badan Karantina Pertanian untuk memproses
lebih lanjut permohonan ini. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima
kasih.
Hormat kami,
........................................
(nama jelas, tanda tangan pimpinan dan
stempel perusahaan)
15
Lampiran 2. Form penilaian kelayakan fasilitas ekspor serpih porang tujuan Tiongkok
sesuai Protokol dan persyaratan IKT
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN KARANTINA PERTANIAN
JALAN HARSONO RM NOMOR 3 RAGUNAN, PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN 12550
GEDUNG E Lt. 1, 3, 5 Dan 7 TELEPON/FASIMILI (021) 7816484, 78164483, 7816482,
2816481
Website: www.karantina.pertanian.go.id
Email: humaskarantina@pertanian.go.id
1. Nama fasilitas
2. Alamat fasilitas
3. Nama
penanggungjawab
teknis fasilitas ekspor
serpih porang dan IKT
(termasuk nomor
kontaknya)
4. Tanggal pelaksanaan
penilaian fasilitas
5. Pelaksana penilaian
fasilitas
Ya
Tidak
16
Izin Mendirikan Bangunan (IMB induk atau surat
perizinan dari instansi terkait);
17
Memiliki fasilitas penyimpanan produk siap ekspor
yang memadai (suhu, kelembaban, sanitasi dan
kondisi lainnya sesuai untuk penyimpanan produk
serta dapat mencegah kontaminasi OPT/OPTK,
mikroorganisme patogen, zat beracun dan
berbahaya maupun kontaminan lainnya yang
menjadi perhatian Pemerintah Tiongkok dan
sesuai persyaratan Protokol);
18
Memiliki fasilitas yang memadai untuk Pejabat
Karantina Tumbuhan melaksanakan tindakan
pemeriksaan karantina tumbuhan terhadap media
pembawa (serpih porang) tujuan Tiongkok dalam
rangka penerbitan dokumen Phytosanitary
Certificate (PC) dan memastikan pemenuhan
seluruh persyaratan Protokol;
19
operator mesin pengiris dan mesin
pengering/oven
Kemasan baru
Tersedia pernyataan
(Produk ini akan diekspor ke Republik Rakyat
Tiongkok), dan nama produk, daerah produksi,
nama dan nomor registrasi perusahaan
pengolahan, nama dan alamat eksportir dalam
bahasa Mandarin/Inggris
(i)
(ii)
Keterangan:
*) Berikan tanda √ pada kotak yang dipilih
**) Berikan keterangan/catatan tambahan untuk memperjelas hasil penilaian
20