M
etrologi adalah suatu ilmu pengetahuan tentang ukur-mangukur secara luas.
Segala sesuatu yang berkenaan dengan kehidupan di dunia hingga saat ini
yang berupa kegiatan sehari-hari dalam hal serah terima barang dagangan
dan bermacam-macam kegiatan lainnya adalah tidak dapat dikatakan lengkap tanpa
mengemukakan sesuatu ukuran. Sejarah mengenai ukuran sejalan dengan sejarah
berkembangnya kehidupan di dunia.
Dengan sempurnanya alat-alat ukur yang digunakan hingga saat ini adalah
merupakan kejayaan yang telah diperoleh dari ilmu pengetahuan metrologi pada era
modern dengan telah dapat didaratkan manusia di permukaan bulan atau di planet
yang lain.
Sejak zaman dahulu disemua negara peraturan tentang ukuran, takaran dan
timbangan dibuat oleh raja dan pemerintah. Tiap negara mempunyai standar dan
satuan sendiri-sendiri. Biasaya sebagai standar didasarkan atas badan orang,
umpamanya badan raja sendiri seperti yang kita kenal sampai sekarang perkataan foot
(kaki).
NegaraInggris adalah Negara pertama yang telah mengatur sistemnya agak
baik. Sedang negara-negara Eropa terdapat bermacam-macam dasar takaran dan
timbangan, akan timbul perbedaan-parbedaan yang dapat mengacaukan transaksi
perdagangan.
akan tetapi mengenai pembagian waktu dan tahun menjadi desimal tidak lama
kemudian ditarik kembali, sebab rakyat tidak mau menerima.
Sistem baru tentang ukuran, takaran dan timbangan berkembang hingga sekarang,
yaitu sistem metrik yang kita pergunakan sekarang dan juga dipakai oleh sebagaian
besar di dunia.
Komisi yang terdiri dari para sarjana, yaitu Borda, Lagrange, Lavisier, Tillet dan
Condorcet dan beberapa anggota terkemuka lainnya telah memberikan laporannya
yang pertama tanggal 27 Oktober 1790, yaitu berupa usul-usul kepada Dewan Rakyat
Perancis, antara lain :
1. dasar ukuran dan timbangan harus suatu benda di dunia yang tidak berubah
untuk selama-lamanya. dasar tersebut disebut "dasar alam", dasar alam harus
diketahui oleh keturunan kita sampai hari kiamat.
2. dari dasar itu harus dibuat suatu ukuran panjang (batang logam) sangat
saksama sesuai dengan dasar alam.
3. dasar timbangan harus ditetapkan bergantung kepada ukuran panjang.
4. dari dasar timbangan harus dibuat untuk anak timbangan yang sangat saksama
sesuai dengan dasar alam.
5. pembagian ukuran, takaran dan timbangan harus desimal; Jadi 1 : 10 atau 1 : 100
atau 1 : 1000.
Laporan yang kedua pada tanggal 19 Maret 1791 dibuat setelah Komisi bekerja
sama dengan dua orang sarjana matematik termasyhur Laplace dan Hongs. Hal yang
terpenting adalah menyatakan :
1) dasar ukuran alam ialah "meter" yang panjangnya sama dengan satu persepuluh
juta dari seperempat meridian bumi yang melalui observatorium paris, pada suhu
00 C.
2) dasar timbangan ialah massa air suling dalam suatu kubus yang berukuran 1/10
meter pada 40 C (kepekatan yang sebesar-besarnya) yang ditimbang dalam
ruangan hampa udara.
3) dari dasar ukuran panjang akan dibuat suatu ukuran panjang dari platina yang
panjangnya saksama sama dengan 1 meter.
4) dari dasar timbangan akan dibuat suatu anak timbangan dari platina yang beratnya
saksama 1 kilogram.
Seminggu kemudian yaitu pada tanggal 26 Maret 1791 dibuat keputusan yang
meminta Akademi Ilmu Pengetahuan (I 'Academic des Sciences) untuk membentuk
kelompok-kelompok komisi yang masing-masing dengan tugas tertentu.
Komisi pertama yang terdiri dari Caissini (Sarjana ilmu Falak dan pembuat peta),
Mechain (sarjana ilmu falak) dan Lagendre (sarjana matematika) ditugaskan untuk
menentukan perbedaan garis lintang antara Dunkerque dan Barcelona dan membuat
triangulasi.
Komisi kedua terdiri dari sarjana ilmiah Mouge dan Meusnier ditugaskan
mengukur trianggulasi telah ditentukan oleh Komisi pertama, untuk dijadikan
standar dasar meter.
Sarjana fisika Borda dan Coulomb dari komisi ketiga ditugasi menentukan panjang
pendulum sekon.
Komisi keempat yaitu sarjana kimia Lavoisier dan sarjana tambang Hauy
mendapat tugas-tugas terpenting yaitu menentukan Massa 1 dm3 air suling yang
kemudian menjadi satuan massa (gram) dalam sistem metrik.
Pertengahan tahun 1797 pengukuran busur panda meridian (garis lintang) antara
Dunkerque yang terletak di pantai Utara Prancis dan T. Joey dekat Barcelona di
pantai selatan Spanyol, melalui observatorium Paris telah dilakukan oleh Delambre dan
Mechain dengan menggunakan "Toise" sebagai satuan pengukuran. Pekerjaan itu
merupakan pekerjaan yang sangat sukar dilakukan apalagi pada waktu itu revolusi
Prancis sedang mencapai klimaksnya. meskipun dalam suasana yang demikian, yang
sangat menjemukan itu telah dapat dilakukan dengan lengkap dalam tahun 1798.
Keduanya Prototype meter dan kilogram tersebut adalah merupakan satuan resmi
ukuran panjang dan ukuran massa pada suhu 0 0 C. yang kemudian pada tanggal 22
Juni 1799 disimpan di gedung Archives dari Republic Prancis di Paris. Peranannya
telah dinyatakan dalam bentuk Undang-undang tanggal 10 Desember 1799 kedua
prototype tersebut masing-masing disebut "Metre des Archives" dan Kilogramme des
Archives". Masing-masing satu copy (turunan) dari kedua prototype yang juga terbuat
dari platina di simpan di observatorium Paris.
Kepada kedua satuan dasar tersebut (meter dan kilogram) ditambahkan satuan
yang ketiga sebagai satuan waktu yaitu sekon. Kesemuannya tergabung sebagai
sistem meter – kilogram - sekon (MKS) yang kemudian lebih umum dikenal sebagai
satuan mks dalam sistem metrik.
Walaupun telah ada kesepakatan untuk menggunakan sistem metrik berkat usaha
dan ketekunan kerjasama antara para sarjana ilmiah Prancis dengan pemerintahannya,
akan tetapi rakyat Prancis tidak begitu tertarik untuk menterapkan sistem metrik
meskipun secara resmi telah diundangkan pada tahun 1795. kelambanan ini adalah
karena masih terbiasanya dengan penggunaan sistem ukuran lama dan lagi karena
masih barunya menggunakan istilah meter, kilogram, dan lain-lain dari bahasa Greek
latin. Kesulitan-kesulitan ini baru dapat dipecahkan setelah 20 tahun sistem metrik
berjalan, yaitu oleh pemerintah Napoleon dengan mengeluarkan keputusan tanggal 28
Maret 1812 yang menyebut ukuran metrik dengan nama satuan lama dan juga
mengizinkan penggunaan ukuran lama disamping sistem metrik dengan memberikan
tabel konversi antara lain boisaau = 1/8 hektoliter, livre = 500 gram, once = 31,3 gram,
gres = 3,9 gram dan toise = 2 meter.
Selain dari itu digunakan 3 cara yaitu :
1) ukuran lama digunakan di propinsi.
2) ukuran sistem Napoleon dipakai oleh sebagian kecil usaha dan industri di kota
3) sistrm metrik diajarkan di sekolah-sekolah dan diwajibkan untuk dipakai tata-usaha
dan industri-industri berat dan juga dalam pencatatan-pencatatan secara umum.
Usaha untuk menerapkan sistem metrik banyak mengalami kesulitan dan hanya
dapat diatasi ketika pemerintah Louis-Philippo yang dengan giat mengeluarkan
keputusan pada tanggal 4 Juli 1837 dimana mulai 1 Januari 1840 sistem metrik berlaku
untuk seluruh Prancis tanpa masa peralihan lagi. Periode sampai 1 Januari 1840
diperlukan untuk menghapus semua ukuran, takaran dan timbangan yang tidak sesuai
dengan sistem metrik.
Impian tentang penggunaan satuan secara semesta telah memberikan dorongan
secara pesat untuk menunjang pemakaian sistem metrik dengan fasilitas dapat
diterimanya sistem tersebut oleh bangsa-bangsa di negara lain. jadi secara jelas
sesudah adanya kreasi di Prancis sistim metrik menjadi mulai berkembang di negara
lain, dan menarik karena kesederhanaannya dan sesuai dengan jalan pikiran dan
masuk akal.
Belgia, Belanda, Greek, dll dalam waktu singkat telah dapat menerima sistem
metrik. Harapan utama dalam mengubah sistem ukuran lama di tingkat nasional
sebagai usaha terpenting untuk mengadakan parpaduan di dunia dalam bentuk
hubungan Internasional, telah dilaksanakan pameran sistem metrik di London (th. 1851)
dan di Paris (th. 1867). Dengan demikian secara tidak langsung semua negara
menjadi kenal bahwa sistem metrik sudah menjadi sistem di dunia, yang satuan
panjang dan satuan massanya telah dibuatkan suatu benda nyata dari platina dan
disimpan di gedung Archives di Paris pada th. 1799. Negara-negara yang baru
menerima metrik kemudian mendesak kepada Prancis untuk memberikan turunan dari
standar meter dan standar kilogram.
1) Dasar alam akan barubah dalam era yang akan datang. Bangun dunia/bumi akan
berubah.
2) Menetapkan panjang 1/4 meridian bumi tidak dapat dilakukan dengan tiada
kesalahan sedikitpun.
3) Meter dan kilogram des Archives tidak tepat sama dengan definisinya.
Oleh karena itu maka diambil untuk menetapkan definisi meter, yaitu "meter adalah
panjang meter des Archives". Demikian pula untuk kilogram adalah massa des
Archives.
P
ada bulan Oktober 1867 telah diadakan konferensi Iinternasional ahli geodesi
di Berlin untuk menggunakan sistem metrik sebagai satuan tunggal dalam
hitungan trianggulasi di sebagian besar negara di Eropa. Para ahli ilmiah
umumnya dan ahli geodesi khususnya dapat menerima ; antara lain :
a. Dalam hal menentukan satuan ukuran yang biasa dilakukan pada pengukuran
untuk semua negara di Eropah sedapat mungkin Konperensi menasehati dan
mengusulkan pembuatan prototype yang baru untuk Eropah yang dibuat dengan
seksama dengan kesalahan sekecil mungkin dan secara berkala dibandingkan
dengan metre des archives.
b. Susunan dari prototype yang baru seperti buatannya dan persamaannya sebagai
turunan untuk berbagai negara harus dipercayakan kepada suatu komisi
Internasional dalam pengadaannya.
c. Konperensi mengusulkan agar dibentuk Biro Internesional Ukuran dan Timbangan
Eropa.
Anjuran ini yang pada waktu itu hanya terbatas pada standard ukuran panjang
telah dilengkapi dan disokong oleh Akademi Ilmu pengetahuan dari Sain Petersbourg
yang pada tahun 1869 menyarankan kepada Akademi Ilmu Pengetahuan di Paris.
Kedua badan ini harus mengambil bagian untuk meyakinkan pemerintah Prancis agar
mempunyai standard yang baru yang dibuat secara saksama dengan menentukan
nilainya dengan membandingkan terhadap meter dan kilogram des Archives.
Sebagai hasil dari anjuran ini pemerintah Prancis dengan surat keputusan tanggal
1 September 1869 membentuk Commission Internationale du metre dan mengambil
prakarsa untuk mengundang negara-negara lain untuk bertemu di Paris dalam bulan
Agustus 1870 untuk ikut duduk dalam komisi Internasional untuk meter itu. Akan tetapi
pada waktu itu baru saja diumumkan Franco-Prusian, jadi hanya 15 negara dari 24
negara yang diundang yang dapat menghadiri. Tidak ada suatu keputusan yang dibuat
oleh komisi ini, melainkan hanya terbatas untuk mengadakan penelitian lebih Ianjut
secara teknis dalam pembuatan standard yang baru.
Walaupun para anggota komisi internasional yang sebagian besar adalah sarjana
ilmiah dan sarjana teknik, mereka tidaklah mampu menghubungi pemerintah masing-
masing mengenai gagasan pembentukan Biro Internasional. Hanya beberapa tahun
kemudian komisi secara resmi dengan mengadakan konperensi tingkat diplomat yang
diadakan di Paris th. 1875 telah ditanda tangani perjanjian dengan nama "Convention
du Metre" oleh wakil dari 17 negara pada tanggal 20 Mei 1875. Dengan berdirinya
Convention du metre, maka selesailah pekerjaan Commission International du Metre,
kecuali seksi Prancis yang masih dipertahankan sampai standard yang baru selesai
dibuat. Di bawah konvensi th. 1875 ini negara-negara penandatangan menyetujui
hubungan-hubungan yang sangat bernilai dari pada sarjana dan
memelihara/mempertahankan Biro Internasional untuk Ukuran dan Timbangan yang
tetap (permanen) dimana kantor pusatnya di Perancis. Tidak berapa lama kemudian
yaitu setelah dibentuk Biro Internasional untuk Ukuran dan Timbangan, Biro telah
memusatkan perhatian untuk melakukan penelitian mengenai bentuk meter dan
kilogram internasional beserta turunannya yang nantinya akan dibagi-bagikan kepada
semua negara yang menghendaki.
Untuk kilogran dibuat sama seperti kilogram des Archives, yaitu sama sisi, yaitu
dengan garis tengah dan tinggi 39 mm.
Platina 88,94%
Iridium 8,73 %
Ruhenium 1,44 %
Rhodium 0,20 % 2,33 %
Besi 0,61 %
Tembaga 100,00
0,08 %
%
Hasil ini menyebabkan keragu-raguan bagi Deville akan kebaikan alliage itu, dan
ia bermaksud untuk sementara menghentikan pembuatan-pembuatan meter yang
ketika itu sudah dimulai dan akan membersihkan alliage itu dengan beberapa kali
pengecoran. tetapi maksud Deville itu tidak disetujui oleh seksinya (seksi Perancis)
yang berpendapat bahwa alliage Itu sudah cukup baik dan memenuhi syarat-syarat
untuk bahan meter standard, karena tahan pengaruh udara sekitar, cukup keras dan
kenyal dapat diupam dengan baik/mengkilat, mudah garis-garis halus yang tebalnya
beberapa mikrometer, muai panjangnya kecil, dll.
Selain dari itu timbul kesulitan lain, yaitu adanya Negara-negara, diantaranya
Inggris dan Belanda, yang ingin menerima prototype-prototype langsung dari Seksi
Prancis. Kerena, itu timbul protes dari pihak C.I.P.M. yang disampaikan kepada
pemerintah Prancis. Berhubung dengan itu pemerintah Prancis menyatakan tidak akan
menyerahkan prototype-prototype tanpa kerjasam dengan C.I.P.M.
Karena bentuk dari metre des Archives yaitu bentuk pipih dipandang kurang
baik, bahan lembik (dari platina) hingga mudah timbul bekas-bekas pengukuran pada
kedua bidang ujungnya (ukuran ujung) dan lagi milik negara Prancis yang tentunya
B.I.P.M. tidak dapat menggunakannya dengan bebas, maka oleh konperensi yang
pertama dari C.G.P.M. yang berlangsung tanggal 24 - 28 September 1889 diambil
keputusan untuk mengganti definisi meter dan kilogram menjadi meter yaitu jarak pada
00 C antara sumbu-sumbu dari kedua garis tengah pada sebatang platina iridium, yang
disimpan di B.I.P.M di Pavillon deBreteuil dalam taman Pare de Saint-Claud di Sevres
dekat Paris,
Dan "kilogram" yaitu massa sebuah silinder dari platina iridium yang di simpan
di B.I.P.M. di Sevres dekat Paris.
Seizin dari itu sebagai penjagaan dalam keadaan perang, daerah sakitar gedung
BIPM dinyatakan sebagai daerah netral. Di dalam daerah itu Prancis tidak dibolehkan
mengadakan pertahanan-pertahanan dan lain-lain yang dalam keadaan perang dapat
memancing serangan musuh yang sedang berperang dengan Prancis. Dan musuh
tidak dibolehkan menyerang daerah itu, maka gedung BIPM di sevres, baik dalam
perang dunia pertama maupun perang dunia kedua tetap utuh dan tidak mengalami
gangguan suatu apapun.
Dari hasil pengamatan diatas, maka tidak selayaknya untuk terus percaya secara
mutlak bahwa meter prototype Internasional yang berujud benda itu panjangnya tetap
tidak berubah untuk selama-lamanya. berhubung dengan itu para sarjana pendukung
sistim metrik dalam penyelidikanya berusaha untuk kembali kembali kepada ukuran
dengan dasar alam dengan menganjurkan supaya satuan panjang meter didefinisiken
sebagai suatu jumlah panjang gelombang sinar dari garis spectrum tertentu.
Dalam bulan September 1876 ketiga orang anggota Komisi Belanda itu
Berangkat, ke Paris untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksaan dan pengukuran-
pengukuran yang diperlukan terhadap kedua batang meter yang akan diterimanya yaitu
meter Prototype bernomor 19 dan 27 (X19 dan X27). Dibuat dalam tahun 1876 dari
alliage 1874 dan X27 dibuat dalam tahun 1878 dari sisa-sisa alliage 1874 setelah di cor
lagi. Kedua batang meter itu ditraksir (diberi bergaris) terhadap X25 pada bulan
September 1879. dan X25 sendiri di traksir terhadap metre des Archives pada tanggal
31 Desember 1878. pekerjaan mentraksir itu dilakukan dalam kerjasama dengan Seksi
Prancis. Kemudian X19 dan X27 dibandingkan dengan metre des Archives. Dari hasil
perbandingannya oleh Komisi Belanda dan Tressca serta hasil penentuan panjang oleh
Fizeau, kedua panjang meter itu pada 00 C adalah :
t = suhu dalam 0C
Tahun 1923 sampai dengan +/- tahun 2000 masih sentralistik, walaupun dengan
adanya UU 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan daerah, pernah 18 kantor seksi
metrology diserahkan ke dinas perdagangan kabupaten/kota.
Tahun 1999 dengan ditetapkannya UU 22 Tahun 1999 tentang Pemda, Metrologi
di Provinsi dan Kabupaten/Kota diserahkan ke Provinsi.
Tahun 2004 Kabupaten/Kota diberikan wewenang untuk menyelenggarakan
metrology legal dengan persyaratan harus ada rekomendasi dari Provinsi dan
Peilaian dari Pusat.
Tahun 2014 dengan ditetapkan UU 23 tahun 2014, urusan sebagaian metrology
legal diserahkan ke Kabupaten/Kota.
Demikian sekilas sebagai bahan bacaan. Apabila ada yang kurang kembalikan
ke peraturan perundang-undangan yang berlaku. Djainul Arifin.
Metrologi di era sekarang