Buku Petunjuk Praktek Realisasi Rancangan 1 Terbaru
Buku Petunjuk Praktek Realisasi Rancangan 1 Terbaru
Lambang
Komponen Digunakan Sebagai
Rangkaian
Lambang
Komponen Digunakan Sebagai
Rangkaian
1
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
Lambang
Komponen Digunakan Sebagai
Rangkaian
2
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
Lambang
Komponen Digunakan Sebagai
Rangkaian
3
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
Lambang
Komponen Digunakan Sebagai
Rangkaian
4
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
Kerusakan dapat terjadi apabila muatan listrik statik terkumpul pada kaki
inputnya, misalnya bila kaki-kaki tersebut bersentuhan dengan bahan isolator
5
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
MENYUSUN RANGKAIAN
6
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
Tempatkan hanya satu kawat pada setiap soket. Bengkokkan kaki resistor
seperti tampak pada gambar, sebelum disisipkan ke dalam papan rangkaian.
7
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
8
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
warna pada setiap resistor, tetapi gelang keempat, biasanya tidak banyak pengaruh
terhadap nilai dari resistor tersebut, sebab gelang keempat mempakan toleransi
(perubahan nilai resistor yang disebabkan oleh panas tertentu; warna emas ± 5%,
warna perak ± 10%).
9
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
10
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
.
Resistor 5 Warna
Gelang 1 : orange =3
Gelang 2 : orange = 3
Gelang 3 : hitam =0
Gelang 4 : merah = 102 atau 00
Gelang 5 : coklat = 1%
Jadi nilai resistor tersebut adalah 330 x 102 =33000 ohm ± 1% atau 33kohm ± 1%
11
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
JOB 1
MENGENAL RANGKAIAN TERINTEGRASI
(INTEGRATED CIRCUITS IC)
12
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
RANGKAIAN ASTABEL
Dua hambatan luar R1 dan R2 serta kapasitor C1 diperlukan untuk
memperoleh getaran (frekuensi) yang diinginkan dengan perhitungan:
1,4
f Hz
( R1 2 R2 )C1
R1 dan R2 dalam satuan ohm dan C1 dalam satuan farad. Bila R2 jauh lebih
besar dari R1 seperti pada contoh ini maka :
1,4 0,7
f
2 R2 C1 R2 C1
13
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
detik
GAMBAR RANGKAIAN
1. Temukan kaki 1 dari IC, dengan tanda bulatan atau takik pada salah satu
ujung wadahnya. Tempatkan IC dengan teliti pada papan rangkaian dengan
posisi seperti pada gambar; tekan dengan hati-hati, jangan sampai ada kaki
yang bengkok.
2. Sisipkan kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negatif, serta
14
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
PERCOBAAN
15
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
16
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
RANGKAIAN MONOSTABEL
Diperlukan sebuah resistor luar R1 dan kapasitor C1. Waktu T untuk satu
pulsa dapat dihitung dari
T = 1,1 x RI x C1
dimana T dalam satuan detik, R1 dalam satuan ohm dan C1 dalam satuan
farad. Sebagai contoh: bila R1= 2,2 M = 2,2 x 106 dan CI= 1 F = 1 x 10-6 F
maka T = 1,1 X 2,2 x 106 X 1x 10-6 = 2,4 detik.
17
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
dari jalur positif dan sentuhLan kawat sebentar pada jalur negatif, setelah itu
kembalikan lagi segera pada jalur positif. LED akan memancarkan cahaya lebih
kurang 2 detik. Selama waktu untuk penyalaan (triggering t) lebih kecil dan
waktu pulsa output monostabel (T), (lihat halaman 10), monostabel akan bekerja.
PERCOBAAN
Ganti C1 dari 1 F menjadi 4,7 F pulsa output berlangsung lebih kurang 10
detik.
Kekuatan multivibrator jenis ini lebih kecil dari IC 556 tetapi hanya
menggunakan satu resistor dan satu kapasitor (jangan gunakan kapasitor
elektrolit), dan mempunyai tiga output astabel. Setiap output dapat menyalakan
LED, akan tetapi untuk menggerakkan loudspeaker harus memakai penguat
transistor. Pada pengoperasian monostabel, multivibrator ini dapat dinyalakan
(triggered) olah sisi positif atau sisi negatif.
-
KOMPONEN YANG DIPERLUKAN
Multivibrator astabel monostabel (CMOS 4047 B)
LED merah tiga buah
Resistor. 680 3 buah; 2,2 ; 10 ;
Kapasitor keramik 0,1 F;
Batere 9 volt dan klip penghubung batere;
Papan rangkaian;
Kawat berisolasi 0,6 mm.
RANGKAIAN ASTABEL
Ketiga output astabel disebut Q, Q dan isolator diperlihatkan pada
gambar di sebelah Q, Q dan merupakan dua output yang saling mengisi; bila
yang satu dalam keadaan "tinggi" maka yang lain "rendah". Kedua frekuensinya
sama, didapat dari rumus:
18
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
0,23
ft
RC
19
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
4. Sisipkan LED. Perlu diingat kaki katoda adalah kaki yang diberi tanda
dengan potongan rata pada wadahnya (kaki katoda c lebih pendek dari kaki
anoda a).
5. Periksa rangkaian dengan teliti
6. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya yang benar.
Kawat penghubung S1, merupakan sakelar untuk menyambung dan
memutarkan hubungan batere. Pasang S1 pada output LED harus mulai
menyala dan gonta-ganti; bila salah satu tidak bekerja, mungkin terdapat
hubungan yang salah. Perhatikan: (a) ketika LED 1 (output Q) menyala, LED
2 (output Q padam dan sebaliknya), (b) LED 3 (output osilator) berkedip
dua kali lebih cepat daripada LED1 dan LED 2. Bila kedipan itu terlalu cepat
dan sukar diikuti, ubahlah R dari 2,2 M menjadi 10 M.
PERCOBAAN
20
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
LED akan berhenti berkedip (padam); hal ini memperlihatkan bahwa tidak
ada gelombang siku yang keluar dari astabel.
Selanjutnya pindahkan kawat panjang tadi dari jalur negatif dan sisipkan pada
jalur positif, hal ini akan memungkinkan astabel bekerja kembali.
21
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
22
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
23
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
PERCOBAAN
1. Output Q hubungkan LED lain, seri dengan resistor pembatas arus sebesar
4,7 k antara output Q (kaki 2) dengan jalur negatif. Bila engkau
memberikan trigger positif maka akan engkau dapatkan:
a. Output Q dalam keadaan "tinggi" ketika output Q rendah dari demikian
sebaliknya; output Q dan Q saling mengisi".
b. Frekuensi pulsa output Q (juga output Q) adalah setengah frekuensi
penyalaan (trigger) positif.
24
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
25
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
IC CMOS 4011B merupakan gerbang NAND quad dua input; terdiri dari
empat gerbang NAND, setiap gerbang mempunyai dua input dan memiliki
kaki-kaki catu tegangan yang sama. Kita akan menggunakan IC ini untuk
membuat tiga jenis gerbang yang lain.
26
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
27
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
4. Sisipkan LED. Perlu diingat kaki katoda adalah kaki yang diberi tanda dengan
potongan, rata pada wadahnya (kaki katoda c lebih pendek dari kaki anoda a).
5. Periksa rangkaian dengan teliti:
6. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya yang benar.
Kawat penghubung S1 merupakan sakelar penyambung dan Pernifius batere.
Pasang S1 pada pit.
Periksa tabel untuk gerbang AND dengan menghubungkan:
a. A dan B ke jalur positif, sehingga kedua inputnya "tinggi", yang
menyebabkan
b. LED menyala (jika tidak demikian kemudian ada hubungan yang salah
dalam rangkaian)
c. A ke jalur positif (tinggi) dan B ke jalur negatif (rendah); output menjadi
"rendar, mengakibatkan LED padam.
d. A dah B ke jalur negatif (keduanya "rendah") LED tetap padam; hal ini
memperlihatkan bahwa output "rendah" lagi.
e. A ke jalur negatif ("rendah") dan B ke jalur positif ("tinggi") output
"rendah" juga.
PERCOBAAN
1. Gerbang NAND. Pindahkan kaki anoda LED dari soket dari kaki 4 pada
papan rangkaian, ke soket yang dihubungkan dengan kaki 3. LED akan
menunjukkan tingkat output (pada kaki 3) clad gerbang NAND dengan input
pada kaki 1 dan 2. Periksa tabel untuk gerbang NAND, seperti yang kita
lakukan untuk gerbang AND.
2. Gerbang OR, dengan menggunakan ketiga gerbang NAND dalam IC 4011B,
buatlah hubungan untuk memperoleh gerbang OR.
3. Gerbang NOR. Gunakan keempat gerbang NAND dalam IC 4011 R, untuk
membuat gerbang NOR. Periksa tabel untuk gerbang NOR ini.
28
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
JOB 2
BEL DUA NADA
BENTUK RANGKAIAN
29
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Temukan kaki 1 dari IC dengan tanda bulatan atau lekukan pada salah satu
ujung wadahnya. Tusukkan IC dengan hati-hati pada papan rangkaian
dengan, posisi seperti pada gambar. Tekan dengan hati-hati, jangan sampai
ada kaki yang bengkok.
2. Sisipkan kawat-kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negatif
serta antar soket pada papan rangkaian sesuai dengan gambar:
3. Sisipkan R1 , R2, R3, R4, C2, C3, C4, dan S2. Usahakan agar kapasitor
elekerolit C3 dan C4 dihubungkan dengan benar; ujung + dekat lekukan,
sedang ujung - biasanya diberi tanda gelang hitam.
4. Pasang loudspeaker
5. Periksa rangkaian dengan teliti.
30
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
PERCOBAAN
1. Selidiki apa yang terjadi pada lonceng dua nada, apabila
a. R1 =100 k, R2 = 100 k dan C1 = 0,01F.
b. R1 =100 k, R2 = 47 k dan C1 = 0,01F.
2. Dengan RI = 100 k, R2 = 47 k dan CI = 0,01 µF, cobalah tebak hasil yang
diperoleh dengan menggeser S2 ke on dan off setelah kita,
a. Mengganti C3 dari 10F menjadi 100 F.
b. Mengganti C3 dengan 1 F
c. Melepaskan C3 dari rangkaian.
d. Membuat C3 = 10 IF, tetapi melepas R3 dari rangkaian.
31
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
JOB 3
SIRENE KICAUAN DAN LENGKINGAN
Pada rangkaian ini dengan hanya menggeser sakelar, kita akan dapat
mendengar bunyi kicauan sirene polisi Inggris atau lengkingan sirene polisi
Amerika.
32
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
33
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Temukan kaki 1 dari 1C dengan tanda bulatan atau lekukan pada salah satu
ujung wadahnya. Teruskan C dengan hati-hati pada papan rangkaian dengan
posisi seperti pada gambar. Tekan dengan hati-hati, jangan sampai ada kaki
yang bengkok.
2. Sisipkan kawat-kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negatif,
serta antar soket pada papan rangkaian sesuai dengan gambar.
3. Sisipkan R1, R2, R3, R4, R5, C1, C2, C3, C4 dan S2. Usahakan agar kapasitor
elektrolit C2 dan C4 dihubungkan dengan benar; ujung + dekat lekukan,
selang ujung biasanya diberi tanda gelang hitam.
4. Temukan kaki kolektor (c), basis (b) dan emiter (e) dari transistor. Sisipkan
kaki-kaki tersebut pada papan rangkaian dengan tepat. Hubungkan pula
loudspeaker pada tempatnya sesuai dengan gambar rangkaian.
5. Periksa rangkaian dengan teliti
6. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya yang benar.
Kawat penghubung S1 merupakan sakelar penyambung dan pemutus
hubungan batere, pasang S1 ke on; Dengan S2 di sebelah kanan engkau akan
dapat mendengar suara sirene melengking (sirene polisi Amerika) dan bila
sakelar S2 di kiri, dari loudspeaker terdengar kicauan sirene polisi Inggris.
Catatan :
bunyi sirene mengganggu orang lain engkau dapat mendengarnya sendiri, dengan
cara melepaskan loudspeaker dan menggantinya dengan earphone kristal yang
dipasang pada kaki 5 dan jalur negatif.
Bagian 'bawah' dari IC 556 digunakan sebagai astabel 'cepat' yang dapat
menghasilkan pulsa lebih kurang 700 perdetik ditentukan oleh nilai R1, R2 dan C1.
Frekuensi pulsa itu 700 Hz. Bagian 'atas' dari IC 556 bekerja sebagai astabel
"lambat", menghasilkan frekuensi lebih kurang 1Hz (ditentukan oleh nilai R4, R5
dan C4).
34
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
Pada kedua sirene ini diterapkan kenyataan bahwa frekuensi pulsa output dapat
diubah-ubah secara bebas berdasarkan nilai R-C, dengan mengubah-ubah
tegangan yang dipasang pada sambungan tegangan pengatur.
a. Nada kicauan. Ketika sakelar S2 pada posisi sebelah kiri, pulsa-pulsa output
dari astabel 'lambat' (pada kaki 9) dipasangkan ke terminal tegangan pengatur
(kaki 3) dari astabel 'cepat' melalui R3. Bentuk gelombang pulsa-pulsa
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut
Setiap pulsa membuat tegangan pada kaki 9 tetap sebesar 9 V untuk jangka
waktu t1 dan kemudian tiba-tiba berubah menjadi CV untuk selang waktu yang
kira-kira sama t2 (t, + t2 kira-kira = satu detik). Dengan demikian, output dari
astabel (pada kaki 5) "termodulasi frekuensi" (frequency modulated), yaitu
frekuensi berubah tajam (cepat) dari kira-kira 700 Hz ke frekuensi yang lebih
tinggi dan kembali ke 700 Hz setiap selang waktu kira-kira satu detik.
Keadaan ini menghasilkan kesan dua nada berulang-ulang, yang terdengar
sebagai kicauan.
b. Nada lengkingan. Ketika S2 herada pada posisi sebelah kanan, berbentuk gigi-
gergaii yang terjadi pada C4 (lihat halaman 13) dipasang pada basis Tr1 dan
kemudian melalui S2 dan R3 ke terminal tegangan pengatur (kaki 3) pada
astabel 'cepat'.
35
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
Terjadi lagi modulasi frekuensi. Namun kali ini karena bentuk pulsa gigi-
gergaji tegangan pengatur berubah lambat dan perubahannya tidak menyolok.
Dengan demikian frekuensi output astabel 'cepat' meningkat perlahan-lahan
dari suatu nilai rendah ke nilai yang tinggi dalam selang waktu t 1 dan
kemudian turun kembali perlahan-lahan ke nilai rendah dalam waktu t2 (t1 + t2
kira-kira = satu detik). Naik-turunnya frekuensi nada berkisar sekitar rata-rata
700 Hz. Kesan melengking diulang terus menerus.
Tr1 bertindak sebagai suatu "emitter follower", yang berfungsi sebagai
pengalih tegangan pulsa gigi-gergaji maksimum dari astabel 'lambat' ke
astabel 'cepat'.
PERCOBAAN
36
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
JOB 4
ORGAN ELEKTRONIK DUA OKTAF
37
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
PEMASANGAN KOMPONEN
38
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Temukan kaki 1 dari IC dengan tanda bulatan atau lekukan pada salah satu
ujung wadahnya. Tusukkan dengan hati hati pada papan rangkaian dengan
posisi pada gambar. Tekan dengan hati-hati, jangan sampai ada kaki yang
bengkok.
2. Sisipkan kawat-kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negatif,
serta, antar soket pada papan rangkaian sesuai dengan gambar.
3. Sisipkan resistor R1 sampai R18, C1, C2, dan C3. Usahakan agar kapasitor
elektrolit C3 dihubungkan dengan benar; ujung + dekat lekukan, sedang ujung
biasanya diberi tanda gelang hitam.
4. Pasang loudspeaker.
5. Periksa rangkaian dengan teliti.
6. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya yang benar.
Kawat penghubung S1 merupakan sakelar penyambung dan pemutus
hubungan batere. Pasang S1 on
7. Sentuhkan piting kabel yang terkupas (flying lead) berganti-ganti dengan
salah satu dari 16 kawat penghubung yang merupakan 'keyboard'. Masing-
masing mengeluarkan nada yang berbeda. Nada yang paling rendah (nada 1)
terletak di sebelah kiri dan kanan nada paling tinggi (nada 16) berada di
-sebelan kanan. Nada Do terdapat pada nomor 4 dan 11.
Dengan sedikit latihan engkau akan dapat memainkan beberapa lagu. Nada
lagu "Good King Wenceslas" dan lagu "Auld Lang Sync" .
39
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
40
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
PERCOBAAN
2. Nada tengah, kita dapat membuat tangga nada yang barn, dengan nada Do
pada angka 1, 8 dan 15; Hal ini dilakukan dengan memindahkan ujung bawah
kawat nada 8 naik satu lubang. Kemudian gunakan hambatan 15k, sisipkan
satu kaki pada lubang nada 8 yang sudah dikosongkan dan kaki yang lain
ditempatkan pada lubang yang terletak antara nada 7 dan 8 seperti
diperlihatkan pada gambar. Mainkan tangga nada yang baru dengan
menyentuh kaki resistor yang berada pada lubang antara nada 7 dan 8
tersebut. Sekarang tangga nada menjadi 1, 2, 3, 4, 5, 6, nada tengah, 8. Untuk
memperpanjang tangga nada lakukan hal yang sama antara nada 14 dan 15,
dengan menggunakan resistor 8,2 k. Coba mainkan lagi "Good King
Wenceslas" dengan memulainya dari nada 8. Kita dapat membuat nada
tengah yang lain dengan cara yang sama dan memainkan lagu-lagu yang lebih
sukar. Gunakan hambatan yang mempunyai nilai setengah dan nilai kcdua
nada, di mana nada tengah itu akan disisipkan.
41
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
3. Buat dan hubungkanlah keyboard yang lebih baik pada papan rangkaian,
Sebagai contoh, kita dapat membuat keyboard tersebut dari pelat-pelat
kuningan atau pelat kaleng, yang akan menutup rangkaian astabel melalui
kontak penghubung yang juga dari pelat logam, ditempatkan di bawah pelat-
pelat bernomor yang kita buat.
42
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
JOB 5
LAMPU MENYALA BERKEDIP
43
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
BENTUK RANGKAIAN
44
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Temukan kaki 1 dari IC dengan tanda bulatan atau lekukan pada salah satu
ujung wadahnya. Tusukkan IC dengan hati-hati pada papan rangkaian dengan
posisi seperti pada gambar. Tekan dengan hati-hati, jangan sampai pada kaki
yang bengkok atau kaki IC CMOS yang tersentuh.
3. Sisipkan R1 , R2, R3, R4, C1, C2, C3, dan S2. Perhatikan kaki positif C1 (ada
lekukan) sebelum dihubungkan dengan ujung bawah R1.
4. Sisipkan LED. Perlu diingat bahwa kaki katoda adalah yang diberi tanda
45
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
dengan potongan rata (atau kaki katoda c lebih pendek dari kaki anoda a),
46
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
47
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
kepada gerbang AND (kaki 13). Sebuah gerbang AND "terbuka" dan memberikan
output "tinggi" hanya bila kedua inputnya "tinggi". Dari baris pertama kedua
diagram, kita dapat melihat mengapa baris ketiga memberikan output dari gerbang
AND (di kaki 10) output itu "tinggi" ketika kedua inputnya "tinggi". Pada
diagram, hal ini terjadi enam kali selama pulsa monostabel, dan oleh karena itu
LED menyala enam kali. Gerbang AND di dapat dengan menghubungkan dua
dari empat gerbang NAND yang terdapat dalam IC 4011B yaitu gerbang 3 dan 4.
PERCOBAAN
1. Pengaruh C1. Ganti CI dari 1 f menjadi 10 F. Pada keadaan ini pulsa output
monostabel berlangsung selama 20 detik untuk setiap gelombang
(dibandingkan dengan 2 detik pada nilai C1 semula 1 F). Hal ini
memungkinkan LED bercahaya pada selang waktu lebih lama.
2. Pengaruh RI. Gunakan C1 = 10 F, tetapi ganti R1 dari 2,2 k menjadi 220
kΩ. Pulsa output monostabel kembali berlangsung selama 2 detik, seperti
juga waktu menyalanya LED.
3. Pengaruh R2, Gunakan C1 = 10 µF, tetapi R1 = 2,2 M, kemudian ganti R2
dari 2,2 M menjadi 10 MΩ. LED akan berkedip selama 20 detik (ini
merupakan waktu untuk setiap pulsa monostabel) tetapi nyala LED lebih
jarang, hal ini disebabkan besarnya nilai R2 mengurangi jumlah pulsa pada
setiap detiknya. Dengan cara bagaimana pula kita dapat mengubah kecepatan
pulsa astabel?
JOB 6
ALARM CAHAYA
Alarm ini memberikan peringatan berupa isyarat yang dapat dilihat atau
yang dapat didengar. Kita dapat memilih salah satu di antaranya alat ini segera
bekerja bila terjadi perubahan kekuatan cahaya yang jatuh pada permukaan
48
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
fotosel. Misalnya pada senja hari, ketika cahaya-matahari berkurang, alat ini
secara otomatis rnenyalakan lampu yang berkedip-kedip, untuk memberi
peringatan bila terjadi kecelakaan di jalan raya. Alat ini dapat juga
membangunkan kita pada pagi hari (ketika kekuatan cahaya bertambah) dengan
jalan menimbulkan "raungan" yang hebat. Kita dapat juga menggunakannya
sebagai alarm pencuri.
BENTUK RANGKAIAN
49
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Temukan kaki 1 dari IC dengan tanda bulatan atau lekukan pada salah satu
ujung wadahnya. Tusukkan IC dengan hati-hati pada papan rangkaian dengan
50
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
posisi seperti pada gambar. Tekan dengan hati-hati, jangan sampai ada kaki
yang bengkok, atau tersentuh.
2. Sisipkan kawat-kawat dari IC ke jalur positif dan jalur negatif, serta antar
soket pada pair rangkaian sesuai dengan gambar.
3. Sisipkan R1, R2, R3 R4, C1, S2 dan fotosel.
4. Sisipkan LED. Perlu diingat bahwa kaki katoda adalah yang diberi tanda
dengan potongan rata (atau kaki katoda lebih pendek dari kaki anoda a).
5. Temukan kaki kolektor (c) basis (b) dan emiter (e) dari transistor. Sisipkan
pada papan rangkaian, masing-masing kaki sesuai dengan bentuk transistor
yang diperlihatkan, kemudian hubungkan loudspeaker.
6. Periksa rangkaian dengan teliti
7. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya yang benar.
Kawat penghubung S1 merupakan sakelar penyambung dan pemutus
hubungan batere. Pasang S1 ke on. Dalam keadaan gelap (atau permukaan
fotosel ditutup dengan saputangan) dan sakelar S2 di sebelah kiri, LED akan
berkedip perlahan-lahan. Bila sakelar S2 digeser ke sebelah kanan, pada
loudspeaker akan terdengar "ketukan-ketukan" lambat.
8. Bila kita mengganti C1 dari 0,1 F dengan 0,01 F dan R1 dari 2,2 M,
dengan 100 k, pada keadaan gelap, LED akan menyala terus (sebenarnya
LED berkedip terlalu cepat untuk dapat diikuti oleh mata) dan loudspeaker
akan mengeluarkan bunyi nada rendah.
51
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
batere akan terdapat antara ujung-ujung fotosel (sebagian besar terdapat antara
ujung-ujung R2), dan hal ini tidak cukup untuk "memungkinkan" astabel bekerja.
Bila hambatan fotosel menyinari hambatan R2 (sekitar 10 k), maka terdapat
tegangan 4,5V ujung-ujung R dan 4,5V antara ujung-ujung fotosel. Ini berarti
antara kaki 5 dengan jalur negatif terdapat tegangan 4,5V, sehingga kaki 5
bertegangan 4,5V. Jika hambatan fotosel jauh lebih besar dari 10 k, seperti
dalam gelap, tegangan antara ujung-ujung fotosel akan lebih besar dari 4,5V.
Percobaan pada bagian 1 kita dapat menghitung secara kasar berapa seharusnya
tegangan di kaki 5, agar astabel dapat bekerja. Sebelum mencapai loudspeaker,
output diperkuat oleh Tr1 dan Tr2 (yang merupakan pasangan Darlington).
PERCOBAAN
1. Nilai tegangan yang memungkinkan untuk astabel. Ganti fotosel berturut-turut
dengan hambatan 4,7 k, 10 k, 15 k, 22k. Berapakah nilai hambatan
paling rendah yang memungkinkan alarm bekerja. Dengan mengetahui bahwa
tegangan akan terbagi sebanding dengan besarnya hambatan tempat tegangan
itu dipasangkan, taksirlah tegangan kecil yang harus diberikan kepada kaki 5,
agar astabel bekerja.
2. Alarm anti pencuri atau alarm bangun pagi. Pertukaran tempat R1 (10 k)
dengan fotosel, sehingga tampak seperti pada gambar di bawah. Kita akan
52
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
mendapatkan bahwa ketika keadaan terang; alarm terus bekerja (LED menyala
atau loudspeaker berbunyi) dan "akan mati dalam keadaan gelap atau bila kita
menutupi fotosel. Rangkaian seperti ini dapat digunakan untuk mengetahui
"tamu" yang tidak diundang yang menyalakan lampu center dalam ruangan
pada waktu malam, atau bila kita suka bangun pagi, alat ini dapat
membangunkanmu pada saat matahari bersinar.
JOB 7
DADU ELEKTRONIK
53
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
Papan rangkaian,
BENTUK RANGKAIAN
54
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Temukan kaki 1 dari IC dengan tanda lekukan pada salah satu ujung
wadahnya. Tusukkan IC dengan hati-hati pada papan rangkaian dengan posisi
55
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
seperti pada gambar. Tekan dengan hati-hati, jangan sampai ada kaki yang
bengkok atau tersentuh.
2. Sisipkan kawat-kawat
3. Sisipkan kawat-kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negatif,
serta antara soket pada kawat rangkaian sesuai dengan gambar
4. Sisipkan RI, R2, R3, R4, R5, R6, R7, C8 dan sakelar S2
5. Sisipkan keenam buat LED. Perlu diingat bahwa kaki katoda adalah yang
diberi tanda dengan potongan rata pada dasar wadah plastiknya (atau kaki
katoda c lebih pendek dari kaki anoda a).
6. Periksa rangkaian dengan teliti
7. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya yang benar.
Kawat kecil S1 merupakan sakelar penyambung dan pemutus hubungan
batere. Pasang S1 pada on, lalu S2 pada on. Semua LED akan menyala; bila
salah satu tidak menyala, mungkin terdapat sambungan yang salah. Pasang S 2
pada off; hanya satu LED yang menyala. Bila tiap LED diberi nomor, maka
LED yang menyala adalah hasil "lemparan" dadu mu. kita dapat mengulang
"lemparan" ini beberapa kali sesukamu, hanya dengan mengeser-geserkan S2
dan off.
CARA KERJA
Bila S1 dan S2 on, IC1 menghasilkan pula-pulsa siku dengan kecepatan
sekitar 4500 per detik (ditentukan oleh nilai R1 dan C1). Dari, otaput IC1 (kaki 13);
pulsa ini dimasukkan ke input IC2 (kaki 14)..
IC2 mempunyai 10 saluran keluar output (menunjukkan bilangan 0 hingga
9). Pulsa pertama IC1 membuat saluran pertama (kaki 3) ICI "meninggi'?,
memberikan pulsa output. Ketika pulsa kedua tiba di IC2, saluran pertama kembali
"merendah", tidak ada output, namun saluran kedua (kaki 2) "meninggi". Pulsa
ketiga IC1 membuat saluran kedua "merendah dan saluran ketiga (kaki 4)
"meninggi", dan seterusnya. Kesepuluh saluran IC2 secara bergiliran "meninggi"
dalam kecepatan yang sama seperti pulsa input IC1.
Dadu hanya punya sisi, dan kita hanya menghendaki IC2 menghitung
sampai enam, tidak sepuluh. Maka kita atur dengan menghubungkan saluran
56
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
ketujuh IC2 (kaki 5) kembali ke input 'reset" (kaki 15) IC 2. Pulsa ketujuh mereset
penghitung (sehingga semua salurannya "rendah"), dan ia dapat menghitung lagi
dari saluran pertama.
Enam saluran pertama IC2 masing-masing dihubungkan pada anoda a
LED; katoda-katoda c terhubung ke negatif batere, melalui tahanan pembatas-arus
R2 sampai R7. Bila S1 dan S2 keenam LED nyala dan padam cepat sekali (dengan
pulsa 4500 kali per detik), sehingga nampak seperti menyala terus. Ketika S2
padam, pulsa dari ICI berhenti, hanya situ LED yang menyala. LED mana yang
akan menyala, bergantung pada selang waktu peralihan nyala-padam S 2. Tetapi
sulit memperkirakannya, karena jarak antara pulsa-pulsa itu demikian cepat,
sehingga tidak mungkin menggeser S2 dengan tepat.
PERCOBAAN
1. Bekerjanya alat adalah gerak lambat. Ganti P1 dari 10 k, menjadi 10 M.
Keadaan ini akan memperlambat kecepatan pulsa IC1 menjadi sekitar 4 pulsa
perdetik dan kita dapat melihat giliran masing-masing LED menyala.
Perhatikanlah urutan menyalanya berdasarkan nomor-nomor, diagram papan
rangkaian (sebelah atas halaman terdahulu) yaitu LED 3 (kaki 3), LED, 2 (kaki
2), LED 5 (kaki 4), LED 6 (kaki 7), LED 4 (kaki 10), LED 1 (kaki 1).
2. Jika pada IC2 sambungan "reset" (kaki 15) dihubungkan dengan saluran keluar
output ke delapan (kaki dari dengan saluran keluar yang ketujuh, (kaki 5),
57
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
JOB 8
58
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
Bila kita berhasil melakukan percobaan ini, kita tidak akan sulit mengingat
lampu MERAH ataukah lampu, HIJAU yang akan menyala sesudah lampu
KUNING, itulah yang terakhir ini menyala sendiri (pada lampu lalu lintas system)
Transistor NPN ZTX 300 atau 2N3705, atau BC 337 dua buah;
papan rangkaian.
59
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
BENTUK RANGKAIAN
60
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Temukan kaki 1 dari IC dengan tanda bulatan atau lekukan pada salah satu
ujung wadahnya. Tusukan ketiga IC dengan hati-hati pada papan rangkaian
dengan posisi seperti pada gambar. Tekan dengan hati-hati jangan sampai ada
kaki yang bengkok atau tersentuh
4. Sisipkan ketiga LED. Perlu diingat bahwa kaki katoda adalah yang tanda
dengan potongan rata pada dasar wadahnya (atau kaki katoda c lebih pendek
dari kaki anoda a).
5. Temukan kaki kolektor (c) basis (b) emitter (2) pada transistor-transistor.
Sisipkan ketiga kaki transistor pada papan rangkaian tepat seperti
diperlihatkan pada gambar (untuk ZTX 300). Usahakan agar kaki-kaki tidak
bersentuhan.
Merah (LED 1)
Merah dan kuning (LED 1 dan 2)
Hijau (LED 3)
Kuning (LED 2)
Merah (LED 1) dan seterusnya.
Bila salah satu LED tidak menyala pada waktunya, mungkin terdapat
sambungan yang salah dalam rangkaian.
61
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
CARA BEKERJANYA
62
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
dengan kecepatan hanya setengahnya dari pulsa yang datang dari astabel, namun
berada dalam keadaan "tinggi" atau "rendah" lebih lama. Output bistabel
menyalakan LED 1 (merah) ketika output itu dalam keadaan "tinggi". Output itu
dihubungkan juga dengan input kedua gerbang NOR (kaki 8 dan 9).
Gerbang NOR "terbuka" dan memberikan output "tinggi" hanya bila kedua
inputnya "rendah". Jika engkau perhatikan bentuk pulsa pada baris pertama dan
ketiga pada diagram (yang berwarna); engkau dapat meliliat mengapa baris
keempat menunjukkan output gerbang NOR (pada kaki 4) output ini "tinggi"
hanya bila output-output dari astabel dan dari bistabel (output Q) kedua-duanya
"rendah". Output dari gerbang NOR memberi input kepada TY2 yang
menghidupkan LED3 serta menyalakannya setiap kali. Output gerbang NOR
dalam keadaan "tinggi.
Baris kelima pada diagram menunjukkan warna-warna yang menyala pada setiap
tahap.
Tabel kebenaran ("Truth table", lihat halaman 20) untuk sistem ini diberikan di
bawah :
Catatan:
gerbang NOR didapat dengan menghubungkan empat gerbang NAND dalam IC
4011B
PERCOBAAN
63
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Bekerjanya alat dalam gerak lambat: Ganti RI dari 2,2 M, menjadi 10 M
Tahap-tahap akan berlangsung
2. Perkiraan dan pengujian. Perkirakan apa yang akan terjadi bila kitamenyalakan
(mentriger) bistabel dad output Q dari output Q . Ingatlah bahwa astabel
dinyalakan (ditriger) oleh sisi positif (kenaikan) dari pulsa input. (Petunjuk;
mungkin diagram pada halaman sebelelah berguna bagimu). Periksalah
perkiraanmu dengan jalan mengubah rangkaian.
JOB 9
ALAT SUITAN PULSA
64
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
Papan rangkaian
BENTUK RANGKAIAN
65
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Temukan kaki I dari IC dengan tanda bulatan atau lekukan pada salah satu
66
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
4. Temukan kaki kolektor, basis, dan emiter pada transistor. Sisipkan kaki-kaki
tersebut pada papan rangkaian tepat seperti diperlihatkan pada gambar (untuk
ZTX300). Kemudian hubungkan loudspeaker.
5. Periksa rangkaian dengan teliti.
6. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya yang benar.
Kawat penghubung S1, merupakan sakelar penyambung dan pemutus
hubungan batere. Pasang S1 pada on, kemudian S2 on dan off (Geserkan S2
segera kembali ke off setelah memasangnya ke on; bila S2 tetap di on, akan
terdengar bunyi suitan/siulan terus menerus). Jika segala sesuatunya benar,
akan terdengar sekitar sepuluh kali suitan. Setiap kali engkau memasang S2
on dan off, loudspeaker akan mengeluarkan rangkaian sejumlah suitan.
67
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
68
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
69
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
PERCOBAAN
70
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
JOB 10
PENCACAH BINER
EMPAT BIT
LED 5 buah
Papan rangkaian;
71
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
BENTUK RANGKAIAN
72
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Temukan kaki 1 dan IC dengan tanda bulatan atau lekukkan pada salah satu
ujung wadahnya. Tusukkan IC dengan hati-hati pada papan rangkaian dengan
posisi seperti pada gambar. Tekan dengan hati-hati, jangan sampai ada kaki
yang bengkok atau tersentuh.
2. Sisipkan kabel-kabel penghubung dari kedua ke jalur positif jalur negatif,
serta antar soket pada papan rangkaian sesuai dengan gambar.
3. Sisipkan R1, R2 R3 R4 dan CI.
73
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
LED2, dan demikian seterusnya hingga pada pulsa kelima belas (1111 dalam
biner) semua LED menyala.
8.
Nomor pulsa LED4 LED3 LED2 LED1
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 1 0 1 0
11 1 0 1 1
12 1 1 0 0
13 1 1 0 1
14 1 1 1 0
15 1 1 1 1
CARA BEKERJANYA
Pencacah bilangan biner empat bit terdiri dari empat buah bistabel.
Pencacah ini digerakkan oleh pulsa-pulsa "lambat" dari sebuah astabel yang
disebut "clock". Pada diagram di atas, output dan bistabel 1 (BSI) menggerakkan
BS2; BS2 kemudian menggerakkan BS3, BS3 menggerakkan BS4. Di dalam IC
4516B, bistabel-bistabel itu tidak dihubungkan dengan cara sederhana seperti
pada diagram, namun memberikan hasil akhir yang sama. Untuk menerangkan
cara bekerjanya pencacah bilangan biner, lebih mudah bila kita menganggap
74
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
Bagian gerak negatif CD dari pulsa "clock" yang kedua mengubah lagi
output BSI, namun kali ini dad "tinggi" ke "rendah Ini berarti perubahan negatif,
dan LED 1 padam. Perubahan gerak negatif ini memicu BS2, sehingga outputnya
bergerak dari "rendah" ke "tinggi". LED2 menyala. Perubahan gerak positif pada
output BS2 tidak mempengaruhi BS3 dan pada akhir pulsa kedua penunjukan
output dari pencacah adalah 0010. Sisi negatif EF dad pulsa "clock" yang ketiga
mengubah output BM dari "rendah' menjadi "tinggi" dan perubahan gerak positif
ini membiarkan bistabel yang lain tidak berubah, serta memberikan keadaan
output 0011; ini berarti LEDI dan LED2 menyala. Sisi GH dari pulsa BS3 yang
keempat mengubah BSI dari "tinggi" ke "rendah", yang menyebabkan BS3
berubah dari "rendah' menjadi "tinggi' Keadaan output pencacah sekarang adalah
0100, artinya hanya LED 3 yang menyala. Keadaan output keempat bistabel untuk
empat pulsa "clock" awal udaiah 0001, 0010, 0011, 0100 (ini adalah bilangan
biner untuk 1, 2, 3, dan 4). Pembandingan dengan tabel akan menunjukkan bahwa
hal dengan bilangan-bilngan biner untuk pulsa selanjutnya hingga pulsa 15.
Catatan:
IC 45I6B adalah pencacah yang dihubungkan secara sinkron. Cara
kerjanya berlainan dengan susunan lebih sederhana yang dihubungkan secara
tidak sinkron, seperti diperlihatkan di sebelah ini; misalnya pencacah ini berubah
keadaan pada bagian gerak positif dari pulsa input "clock".
75
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
PERCOBAAN
1. Isyarat "clock Huhungkan LED lain seri dengan hambatan pembatasan arus
4.7 k antara output astabel (kaki 10) dan jalur negatif. Bagaimanakah
kecepatan menyalanya dibandingkan dengan (1) LED1, (b) LED2, (c) LED3,
(d) LED4
.?
76
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
JOB 11
PENGUKUR KECEPATAN REAKSI
Berapa cepatkah kita bereaksi terhadap suatu isyarat? Dengan alat ini kita
dapat mengukur waktu yang diperlukan untuk bereaksi terhadap cahaya yang
menyala. Dcngan berlatih engkau dapat meningkatkan kecepatan ini. kita juga
dapat membandingkan kecepatan dengan kecepatan orang lain.
LED peraga
7 segmen katoda
Papan rangkaian;
77
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
BENTUK RANGKAIAN
78
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Temukan kaki 1 dari ketiga IC dengan tanda bulatan kecil atau lekukan pada
salah satu ujung wadahnya. Tusukkan IC dengan hati-hati pada papan
rangkaian dengan posisi seperti pada gambar. Tekan dengan hati-hati, jangan
sampai ada kaki yang bengkok atau tersentuh.
2. Sisipkan dengan hati-hati LED peraga 7 segmen pada papan rangkaian seperti
diperlihatkan pada gambar. Perhatikanlah bahwa ada 4 kaki yang tidak
digunakan.
79
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
80
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
81
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
PERCOBAAN
1. "Mengurangi" kecepatan reaksi. Gantilah R1 dari 100 1(2 menjadi 200 k.
Sekarang kita akan dapatkan bahwa kecepatan reaksimu yang ditunjukkan
oleh LED peraga akan berkurang. Hal ini disebabkan karena astabel .lebih
lambat mengirimkan pulsa-pulsa kepada pencacah. Gantilah hambatan 200
k dengan 1 MΩ akan kau lihat pencacah bekerja dalam "gerak lambat"
ketika S1 dan S3 pada kedudukan on dan S2 dipasang di sebelah kanan.
3. Bagi yang berminat. Rakitlah kembali pencacah biner pada percobaan 10,
tetapi gantilah IC 4516B dengan pencacah BCD 4510B. Apakah hasil yang
kau harapkan? Apakah alat ini bisa menghitung sampai 15, seperti semula?
Bila tidak, sampai berapa?
4. Pencacah BCD sampai 99. Akan kita perlukan sebuah pencacah 4510B lagi,
yang dihubungkan dengan IC 4511E yang lain, untuk LED peraga 7 segmen
"puluhan". Kaki 7 dari pencacah BCD 45108 (carry-out yang pertama,
dihubungkan dengan "clock" pada IC 4510B yang kedua (kaki 15).
Sambungan-sambungan lain, tetap seperti semula.
82
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
JOB 12
RADIO PENERIMA MW/LW
Bila kita suka membuat alat yang 'bisa bekerja', kita akan memperoleh
kesenangan dengan membuat radio kecil yang dapat dibawa-bawa. Radio ini dapat
menerima stasiun gelombang menengah maupun gelombang panjang,
menggunakan antene batang ferit dan memberikan bunyi lewat loudspeaker.
Transistor NPN (ZTX 300 atau 2N 3 705 atau BC 337) dua buah;
(coklat, hitam, jingga) 3 buah, 100 k (coklat. hitam, 470 kΩ (kuning, ungu,
kuning);
83
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
BENTUK RANGKAIAN
84
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
1. Temukan (i) Kaki 1, 2 dan 3 dari LN41 4, (ii) kaki kolektor (c), basis (b) dan
emitter (e) dari transistor (ZTX 300 at,a BC 337) dan (iii) kaki I dari IC LM
380. Tusukkan dengan hati-hati sernua komponen ini pada papan rangkaian
seperti pada gambar. Untuk menemukan kaki-kaki transistor, perhatikan
bentuk tiap transistor: Usahakan agar kaki-kaki 1C1, Tr1 dan Tr7 tidak
bersentuhan.
85
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
86
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
87
PRAKTEK REALISASI RANCANGAN 1 TEKNIK ELEKTRONIKA
88