Materi 10 PDF
Materi 10 PDF
DASAR-DASAR KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN DAN
LINGKUNGAN HIDUP (K2LH)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... i
10. DASAR–DASAR KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN DAN LINGKUNGAN
HIDUP (K2LH).....................................................................................................1
10.1 KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN...............................................1
10.1.1 Definisi Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)....................................1
10.1.2 Dasar Hukum Keselamatan Ketenagalistrikan.................................1
10.1.3 Ruang Lingkup Keselamatan Ketenagalistrikan di PT PLN (Persero)
.........................................................................................................1
10.1.4 Pilar-Pilar Keselamatan Ketenagalistrikan .......................................2
10.1.5 Kisi-Kisi Keselamatan Ketenagalistrikan...........................................3
10.2 ANALISA PEKERJAAN BERWAWASAN K3/JSA...................................8
10.2.1 Definisi APK3/JSA ............................................................................8
10.2.2 Tahapan Pembuatan APK3 ..............................................................8
10.2.3 Mengidentifikasi Bahaya/Potensi Kecelakaan yang Mungkin Timbul
dari Tahapan Kegiatan .....................................................................9
10.2.4 Tindakan Pengendalian ..................................................................11
10.2.5 Lingkungan kerja sesuai dengan standar K3..................................12
10.2.6 Penatalaksanaan Lingkungan Kerja ...............................................15
10.2.7 Kerapihan dan Kebersihan Lingkungan Kerja ................................16
10.3 PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA INSTALASI
TEGANGAN TINGGI DAN EKSTRA TINGGI........................................18
10.3.1 Latar Belakang ...............................................................................18
10.3.2 Peranan Dan Tugas/Tanggung Jawab ...........................................19
10.3.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan/Penerapan Prosedur K3 Pada
Instalasi TT/TET : ...........................................................................22
10.3.4 Pengisian Buku Biru/Formulir yang digunakan ...............................27
DAFTAR GAMBAR
Tujuan dari APK3 adalah memperkenalkan teknik analisa bahaya yang timbul
dari tiap tahapan pekerjaan dan langkah-langkah pengendalian yang diambil
guna menghilangkan risiko yang timbul.Sehingga dapat diperoleh manfaat
untuk pencegahan kecelakaan, pelatiahan karyawan dan membantu
penyelidikan terhadap kecelakaan.
Pengertian dari bahaya adalah Sumber atau kondisi yang berpotensi untuk
menimbulkan kerugian terhadap manusia, properti dan lingkungan. Setelah
kita mengetahui tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dilakukan, langkah
selanjutnya untuk penyusunan APK3 adalah dengan melakukan proses
indentifikasi bahaya atau potensi kecelakaan yang dimungkinkan dapat timbul
dari tahapan kegiatan tersebut. Analisa yang dilakukan pada tahapan
pekerjaan tersebut antara lain dapat mengacu pada analisa berikut ini:
Analisa “Apakah pekerja saat melakukan kegiatannya dapat;
kontak dengan; arus listrik, panas, bahan kimia,dan sebagainya.
tertimpa oleh; benda jatuh, melayang, dan sebagainya.
terjepit oleh; barang, benda bergerak, dan sebagainya.
jatuh dari; ketinggian yang lebih tinggi atau sama.
memforsir tenaga untuk; mengangkat, mendorong, dan sebagainya
terbentur/tertabrak oleh; benda diam atau bergerak.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengtahuan serta nilai-nilai perusahaan 9
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 10. Dasar-Dasar K2LH
Setelah diketahui potensi bahaya yang mungkn timbul dari setiap tahapan
pekerjaan, kita dapat melakukan pencegahan sehingga potensi bahaya
tersebut dapat dieleminir atau bahkan tidak dapat terjadi. Tindakan
pengendalian ini dapat dilakukan pada proses enjinering maupun pada proses
administrasinya. Pada enjineering hal-hal yang mungkin dapat dilakukan
anatara lain: membuat pelindung mesin, memberikan isolasi pada tempat
yang mudah kontak, memberikan ventilasi yang cukup, dll. Pada proses
administrasi dapat dilakukan adalah dengan merubah cara melakukan
pekerjaan tersebut dengan cara yang lebih aman misalnya dengan membuat
work permit, membuat tag and log out pada setiap alat, ergonomic dalam
bekerja, melakukan supervise dll. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah
menyediakan dan melakukan pemeliharaan terhadap Alat Pelindung Diri
(APD).
Contoh kasus: Tindakan pengendalian tahapan menggerinda batang besi,
Tahapan- mengambil benda kerja untuk digerinda
Potensi bahaya yang mungkin terjadi:
- Tangan kontak dengan bagian tajam besi/kotak
lantai, harus dibersihkan secara teratur dengan vacuum tidak boleh dengan
kompresor atau menyapu, sedangkan cairan yang tertumpah harus dibuang di
penampungan yang kedap udara dan dipindahkan setiap hari dari tempat
kerja. Pembuangan secara rutin dengan melakukan proses produksi
menghasilkan sejumlah bahan buangan. Pembuangan bahan berbahaya ini
semestinya harus tidak mengganggu kesehatan para pekerja. Pada setiap
kontainer yang menjadi wadah limbah berbahaya harus diberi label dan
ditempatkan pada tempat tertentu. Sebaiknya dibuat prosedur yang tertulis
mengenai cara pembuangan dari buangan yang berbahaya dan beracun, di
samping itu keselamatan pekerja yang menangani bahan buangan berbahaya
tersebut harus dijaga dengan tindakan-tindakan yang aman sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Dalam penerapan tindakan aman tersebut dapat
mengambil budaya bersih yang diterapkan di Jepang yang dikenal sebagai
5S. Pengertian 5 S yang berasal dari istilah Jepang, sebagai berikut :
SEIRI (PEMELIHARAAN)
SEITON (PENATAAN)
SEISO (PEMBERSIHAN)
SEIKETSU (PEMANTAPAN)
SHITSUKE (PEMBIASAAN)
1. SEIRI/MEMILAH :
2. SEITON/PENATAAN :
3. SEISO/PEMBERSIHAN :
4. SEIKETSU/PEMANTAPAN :
5. SHITSUKE/PEMBIASAAN :
10.3.2.10 Pengawas K3
Personil Yang Mempunyai Pengalaman Serta Keahlian Dalam Bidang K3
Serta Mempunyai Kompetensi Dalam Bidang Pemeliharaan
Peralatan/Instalasi TT/TET
1. Persiapan
2. Izin pembebasan instalasi untuk dikerjakan
3. Pelaksanaan manuver pembebasan tegangan
4. Pernyataan bebas tegangan
5. Pelaksanaan pekerjaan
6. Pekerjaan selesai
7. Pernyataan pekerjaan selesai
8. Pernyataan instalasi siap diberi tegangan
9. Pelaksanaan manuver pemberian tegangan
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksana pekerjaan melaksanakan :
1. Pemeriksaan tegangan pada peralatan/instalasi yang akan
dikerjakan dengan menggunakan tester tegangan
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengtahuan serta nilai-nilai perusahaan 24
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 10. Dasar-Dasar K2LH