BAB II
TINJAUAN TEORI
a. Definisi Stroke
onset akut dari daerah vaskular dengan kejadian klinis, disfungsi fokal dari
tanda klinis fokal dengan gejala-gejala yang berlaku dalam tempo waktu 24
Organization, 2016 ).
b. Etiologi Stroke
darah otak.
Menurut Smetlzer dan bare, (2012) stroke diakibatkan oleh salah satu dar
1) Trombosis
2) Embolisme
Yaitu bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari
serebral.
3) Iskemia
4) Hemoragik serebral
c. Klasifikasi Stroke
85% stroke, dibagi lagi menjadi aterombosis arteri besar, emboli otak,
jawab untuk 15-20% sisa stroke, dan dibagi lagi menjadi pendarahan
a) Stroke hemoragik
desakan pada jaringan sekitarnya. Dua jenis darah yang lemah yang
2013).
Stroke non hemoragik (stroke iskemik) adalah tipe yang paling umum
beberapa arteri dan mengarah ke otak atau embolus yang terlepas dari
jaringan akan kecil atau tidak ada ekspresi klinisnya akan menjadi
berlangsung tidak lebih dari 24 jam. TIA adalah sekita 10 % dari semua
d. Patofisiologis
1) Stroke hemoragik
penetrasi kecil jauh di dalam otak. Daerah yang paling umum adalah
atau pada pasien tidak hipertensi, pertimbangan yang lebih besar harus
slitlike yang dilapisi dengan bekas luka glial dan makrofag somatosin (
Stephen L, 2017 ).
darah adalah fungsi dari aliran darah kolateral dan ini tergantung pada
dan nilai <20 mL/100g jaringan per menit menyebabkan iskemia tanpa
infark kecuali dalam beberapa jam atau beberapa hari. Jika aliran darah
e. Manifestasi Klinis
stroke.
hemisensorik ),
f.Faktor Resiko
a. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
1) Jenis kelamin
2) Usia
3) Herediter
1) Hipertensi
2) Diabetes militus
3) Merokok
4) Obesitas
5) Penyakit jantung
2014 ).
g. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
sebagai stroke mimic dan ini biasa dilakukan sebagai tes tusukan
di samping tempat tidur. Setelah stroke, tes fungsi tiroid lipid dan
2014 ).
2) Pemeriksaan neurokardiologi
3) Pemeriksaan kardiologi
h. Komplikasi
1) Gangguan motorik
nya. Hal ini menyulitkan seseorang atau pasien itu untuk melakukan
makan, mandi atau mengikat sepatu. Efek defisit motoris ini juga
2) Gangguan sensoris
Norving, 2014 ).
3) Gangguan bicara
4) Gangguan kognitif
2016 ).
5) Gangguan emosi
tidak tepat dan fluktuasi suasana hati yang ekstrem. Individu yang
terkena mungkin tertawa saat ada sesuatu yang tidak lucu atau
menangis tanpa alasan yang jelas. Perilaku ini sangat umum di awal
a. Pengertian
bergerak secara mudah, bebas dan teratur untuk mencapai suatu tujuan,
dengan bantuan orang lain dan hanya dengan bantuan alat (Widuri, 2010).
koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan sistem saraf (P. Potter, 2010).
11
bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi
cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas, dan sebagainya (Widuri,
atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah (Nurarif .A.H.
yang mengalami penurunan kesadaran lebih dari 3 hari atau lebih, individu
gerakan volunter, atau gangguan fungsi motorik dan rangka (Kozier, Erb,
b. Jenis Mobilitas
secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan
dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas karena
tulang.
c. Jenis Imobilitas
d. Etiologi
d). Kontraktur
1) Subjektif
2) Objektif
11
1) Subjektif
2) Objektif
Sendi kaku 12
Gerakan tidak terkoordinasi
2017).
(buang air besar dan kecil), dan perubahan perilaku (Widuri, 2010).
a) Perubahan Metabolisme
11
reabsorbsi kalium.
zat-zat makanan pada tingkat sel menurun, di mana sel tidak lagi
eliminasi.
permukaan paru.
f) Perubahan Kardiovaskular
atropi pada otot. Sebagai contoh, otot betis seseorang yang telah 15
dirawat lebih dari enam minggu ukurannya akan lebih kecil selain
h) Perubahan Eliminasi
g. Penatalaksanan stroke
a) Penatalaksanaan umum
laboratorium (kimia darah, kadar gula darah, analisis urin, gas darah,
dan CT Scan.
b) Terapi farmakologi
melalui intravena. Fungsi tPA ini yaitu melarutkan bekuan darah dan
2011).
c) Tindakan bedah
(Rosiana, 2009).
contohnya apabila sisi kanan yang terkena, pasien dapat diajarkan untuk
1) Bernapas normal
pengeluaran.
memakainya.
mengurangi aktifitasnya.
10) Berkomunikasi
13) Bermain
penyakitnya.
penyakiynya.
& minum, toileting, mandi, berhias, kontinensis buang air besar dan
buang air kecil, dan kemampuan mobilitas. b. Jenis – jenis ADL ADL
buang air besar dan buang air kecil dalam BADL. 2) Instrumental
11
bahwa pasien dengan stroke Infark memiliki prognosis yang lebih baik
terjadi pada pasien adalah hipertensi, diabetes militus dan juga penyakit
(Junaidi, 2011).
meliputi :
1) Pengkajian
2) Dignosa keperawatan
terdiri dari masalah dan penyebab (PE), yang bersifat aktual apabila
3) Rencana keperawatan
11
dan fasilitas yang ada, menjamin rasa aman dan nyaman bagi
dimengerti.
4) Tindakan keperawatan
5) Evaluasi
pada rumusan tujuan, yang selanjutnya hasil evaluasi segera dicatat dan
6) Reassesment
11
(reassesment)
7) Dokumentasi
untuk membantu personel militer yang sakit atau terluka. Pada tahun
D.C. dan lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di
berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan dalam hal kinerja.
negatif dan positif dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut
meliputi:
Aut
Serin
Fakta
Adan
kesehatan.
berikut yang saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum
mungkin”.
a. Manusia
sebagai berikut ;
1) Bernapas normal
bernafas.
frekuensi pengeluaran.
mengurangi aktifitasnya.
melindungi integument
melukai
11
nyaman.
teraupetik.
prestasi
penyakiynya.
2001) adalah:
a. Individu
b. Lingkungan
c. Kesehatan
d. Keperawatan
seseorang yang sehat atau sakit baik yang sakit maupun yang sehat
D. Komponen Pengkajian
a. Core / inti
timbunya penyakit.
1) Pernapasan
3) Eliminasi
4) Posisioning
lingkungan
8) Kebersihan tubuh
9) Kondisi lingkungan
10) Komunikasi
menyebabkan sakit.
E. Penetapan Masalah
F. Rencana Tindakan