0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan10 halaman
Kateterisasi jantung adalah pemeriksaan jantung dengan memasukkan kateter untuk melihat anatomi dan fungsi jantung. Angiografi koroner menggunakan kateter untuk menyuntikkan zat kontras ke arteri koroner dan menentukan lokasi dan parahnya sumbatan. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain reoklusi akut, infark baru, pendarahan berat, dan tamponade jantung.
Kateterisasi jantung adalah pemeriksaan jantung dengan memasukkan kateter untuk melihat anatomi dan fungsi jantung. Angiografi koroner menggunakan kateter untuk menyuntikkan zat kontras ke arteri koroner dan menentukan lokasi dan parahnya sumbatan. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain reoklusi akut, infark baru, pendarahan berat, dan tamponade jantung.
Kateterisasi jantung adalah pemeriksaan jantung dengan memasukkan kateter untuk melihat anatomi dan fungsi jantung. Angiografi koroner menggunakan kateter untuk menyuntikkan zat kontras ke arteri koroner dan menentukan lokasi dan parahnya sumbatan. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain reoklusi akut, infark baru, pendarahan berat, dan tamponade jantung.
Pembahasan teori Pengertian Angiografi koroner adalah tindakan memasukkan kateter melalui arteri femoralis (Judkins) atau arteri brachialis (Sones) yang didorong sampai ke aorta assendens dan diarahkan ke arteri koronaria yang dituju dengan bantuan fluoroskopi (Woods, Froelicher, Motzer & Bridges, 2005). Diagnostik invasif kardiovaskuler adalah suatu tindakan pemeriksaan diagnostik untuk menentukan diagnosa secara invasif pada kelainan jantung dan pembuluh darah. lanjutan Kateterisasi jantung adalah suatu pemeriksaan jantung dengan memasukkan kateter ke dalam sistem kardiovaskular untuk memeriksa keadaan anatomi dan fungsi jantung. Angiografi koroner atau penyuntikan bahan kontras ke dalam arteri koronaria merupakan tindakan yang paling sering digunakan untuk menentukan lokasi, luas dan keparahan sumbatan dalam arteri koronari MACAM-MACAM KATETERISASI JANTUNG Kateterisasi jantung kanan (untuk kelainan pada jantung kanan), misalnya Stenosis Pulmonal. Kateterisasi jantung kiri(untuk kelainan pada jantung kiri), misalnya penyakit jantung koroner, koartasio aorta. Kateterisasi jantung kanan dan kiri (untuk kelainan jantung kanan dan kiri), misalnya Tetralogi Of Fallot, transposisi arteri besar. INDIKASI Indikasi kateterisasi jantung secara umum menurut Rokhaeni, Purnamasari & Rahayoe (2001) dilakukan untuk beberapa kondisi yaitu Penyakit jantung koroner yang jelas/didiagnosis. Sakit dada (angina pektoris) yang belum jelas penyebabnya. Angina pektoris yang tidak stabil/bertambah. Infark miokard yang tidak berespon dengan obat- obatan. Gagal jantung kongestif. Gambaran EKG abnormal (injuri, iskemik, infark), usia 50 tahun ke atas, asimtomatik. LANJUTAN Treadmill test positif. Evaluasi bypass koroner. Abnormal irama (bradi/takhikardia). Kelainan katub jantung. Kelainan jantung bawaan. Kelainan pembuluh perifer KONTRA INDIKASI Hal-hal yang termasuk dalam kontraindikasi relatif adalah: Ventrikel iritabel yang tidak dapat dikontrol Hipokalemia/intoksikasi digitalis yang tidak dapat dikoreksi Hipertensi yang tidak dapat dikoreksi Penyakit demam berulang Gagal jantung dengan edema paru akut Gangguan pembekuan: waktu protrombin > 18 detik Gagal ginjal hebat/anuria Alergi bahan kontras Riwayat perdarahan yang tidak berhenti Kehamilan KOMPLIKASI Komplikasi mayor/utama Komplikasi utama meliputi reoklusi akut, miokard infark baru, pendarahan hebat di selangkangan kaki, tamponade jantung akibat pecah atau robeknya dinding arteri koroner atau jantung ruang dan kematian. Komplikasi minor Komplikasi minor PCA antara lain oklusi cabang pembuluh koroner, ventrikel/atrium aritmia, bradikardi, hipotensi, perdarahan, arteri trombus, emboli koroner. Komplikasi minor lain adalahkehilangan darah yang parah dan membutuhkan transfusi, iskemia pada ekstremitas tempat penusukan LANJUTAN Femoral sheath, penurunan fungsi ginjal karena media kontras, emboli sistemik dan hematoma di selangkangan, hematoma retroperitoneal, pseudoaneurisma, fistula AV Diagnosa yang sering muncul Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pembedahan yang akan dilaksanakan dan hasil akhir pasca operatif. Defisiensi pengetahuan (tindakan kateterisasi) berhubungan dengan kurang pengalaman sebelumnya, kurang pemanjanan informasi, kurang kemampuan mengingat kembali, kurang familier dengan sumber-sumber informasi