PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Sistem saraf pusat memiliki peranan dalam mengatur berbagai aktivitas
menghasilkan aktivitas motorik tubuh, sehingga jika salah satu sistem saraf
faktor yang menyebabkan kelainan dan penyakit yang menyerang sistem saraf
kerusakan pada sistem saraf akibat luka, (2) infeksi mikroorganisme, (3)
benda keras, (6) adanya virus dan bakteri (Tortora Dan Derrickson, 2009). Salah
satu gangguan sistem saraf yaitu stroke,stroke atau gangguan peredaran otak
diseluruh dunia mengalami stroke setiap tahun. 1 dari 6 orang di seluruh dunia
akan mengalami stroke dalam hidup mereka. Dua-pertiga dari kematian stroke
2013). Data dari World Health Organization (WHO) juga memeperkirakan 7,6
1
juta kematian terjadi akibat stroke pada tahun 2020 mendatang ( Junaidi, 2011 ).
jantung dan kanker (heart disease and stroke statistic 2010 update; A report
kecacatan nomor satu didunia dan penyebab kematian nomor tiga didunia,
serangan stroke, sekitar 2,5% atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat
ringan maupun berat, secara umum dapat dikatakan angka kejadian stroke
adalah 200 orang per 100.000 penduduk. Dalam satu tahun,diantara 100.000
penduduk, maka 200 orang akan menderita stroke. Kejadian stroke iskemik
sekitar 80% dari seluruh total kasus stroke (Yayasan stroke Indonesia, 2012).
stroke pada tahun 2007 sebanyak 8,3 per100 menjadi 12,1 per100 pada tahun
penderita stroke non hemoragik pada tahun 2015-2017 sebanyak 2.642 orang,
Yakni 777 orang pada tahun 2015, 724 orang pada tahun 2016 dan 1141 orang
pada tahun 2017. sedangkan data yang didapatkan dari tempat penelitian (poli
terjadinya trombosis dan emboli. Gumpalan darah akan masuk ke aliran darah
sebagasi akibat dari penyakit lain atau karena adanya bagian otak yang cedera
dan menutup atau menyumbat arteri otak. Akibatnya fungsi otak berhenti dan
hemoragik merupakan tipe yang paling umum (87%) sering terjadi. Stroke non
hemoragik biasanya terjadi sumbatan oleh bekuan darah, penyempitan satu atau
2013).
tungkai atau lengan disisi kiri atau kanan, kesulitan berbicara sefasih biasanya,
jelas, tiba-tiba tidak dapat melihat pada salah satu matanya, dan penderita
dengan mandiri. Kelemahan fisik dan mental akan menghalangi aktivitas hidup
primer disebabkan oleh penyakit atau trauma (misal : paralis gangguan atau
ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu
individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upaya melaksanakan
pandangannya, yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat
dipisahkan. Menurut Handerson, manusia adalah unik dan tidak ada dua
menjaga tubuh tetap bersih dan rapi, 9. Kebutuhan rasa aman dan nyaman10.
keyakinan, 12. Aktifitas bekerja, 13. Aktifitas bermain dan rekreasi, 14.
dengan masalah gangguan mobilitas fisik pada stroke dengan pendekatan teori
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
1) Tujuan Khusus
Mas
Pinang Mas.
i. Untuk mengetahui kelemahan aplikasi teori Virginia Hendersone
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Pasien
terhadap pasien.
2. Bagi Perawat
3. Bagi Lembaga
a. Bagi Pendidikan
Peran perawat pada klien dengan gangguan mobilitas fisik pada kasus
Peran perawat sebagai advokat pada klien gangguan mobilitas pada kasus
Henderson.