Pemeriksaan neurologis adalah suatu proses yang membutuhkan ketelitian dan pengalaman yang terdiri dari sejumlah pemeriksaan pada fungsi yang sangat spesifik. Meskipun pemeriksaan neurologis sering terbatas pada pemeriksaan yang sederhana, namun pemeriksaan ini sangat penting dilakukan oleh pemeriksa, sehingga mampu melakukan pemeriksaan neurologis dengan teliti dengan melihat riwayat penyakit dan keadaan fisik lainnya Lanjutan Kerusakan otot terjadi karena penurunan jumlah serabut otot dan atrofi secara umum pada organ dan jaringan tubuh. Regenerasi jaringan otot melambat dengan penambahan usia dan jaringan atrofi digantikan oleh jaringan fibrosa. b. Alat Yang Digunakan Dalam Pemeriksaan Neurologis 1. Refleks hammer 2. Garputala 3. Kapas dan lidi dan bahan-bahan yang berasa asin, manis atau asam seperti garam, gula, atau cuka 4. Penlight atau senter kecil 5. Opthalmoskop 6. Peniti atau jarum dan Semangkuk air panas dan dingin 7. Spatel lidah 8. Bahan-bahan beraroma tajam seperti kopi, vanilla atau parfum .
digunakan oleh dokter untuk menguji
reflex tendon dalam/lutut. Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan pada system saraf pusat atau perifer. Digunakan untuk melihat dan mengetahui ada tidaknya gangguan fungsi pendengaran pada klien. digunakan pada pemeriksaan nervus vii facialis untuk menguji fungsi sensorik, caranya dengan mencelupkan lidi kapas ke air garam dan sentuhkan ke ujung lidah, minta klien mengidentifikasi rasa ulangi untuk gula dan asam. Sedangkan kapas dicelupkan pada semanguk air panas dan dingin digunakan pada pemeriksaan nervus trigeminus. Digunakan oleh dokter dan perawat untuk peneramgan pada mulut pasien, kelopak mata, THT dan lain-lain. Adalah alat yang digunakan untuk melihat media dan fundus mata yaitu dengan cara membiarkan praktisioner untuk memandang sepanjang sinar lampu. Cara nya : Gunakanopthalmoskop untuk melihat fundus dan optic disk (warna dan bentuk), N III , N IV, dan N VI (occulomotorius, trochlear, dan abducen). Dengan menggunakan sensori nyeri menggunakan ujung jarum atau peniti di ketiga area wajah dan minta membedakan benda tajam dan tumpul. Dengan mengguanakan suhu panas dan dingin juga dapat dilakukan di area wajah tersebut. Digunakan untuk memeriksa lidah pasien, biasanya juga digunakan untuk menekan lidah pasien. Digunakan pada pemeriksaan nervus olfactorius FUNGSI LUMBAL
Fungsi lumbal adalah pemeriksaan yang invasif,
oleh sebab itu dibutuhkan persiapan yang baik dan juga kesiapan dari pasien dan operator. Pungsi lumbal dapat dilakukan oleh dokter ataupun perawat yang sudah berpengalaman dalam melakukan pungsi lumbal. Prosedur pemeriksaan pungsi lumbal pada orang dewasa Siapkan nampan pungsi lumbal steril, cairan anti septik, anastesi lokal, sarung tangan steril dan plester. Baringkan pasien dengan posisi fetus dengan posisi dibungkukkan, kepala ditekuk ke dada, dan lutut ditarik ke abdomen. Tabung diberi label 1,2 dan 3. Dokter memeriksa cairan spinal, dengan menggunakan sebuah monometer yang terpasang pada jarum sebagai pemandu dan juga informasi tekanan cairan serebrospinal. Prosedur diterangkan pada tabel 2. Menggunakan teknik aseptik dalam pengumpulan dan pengiriman sampel cairan serebrospinal. Prosedur Pemeriksaan Lumbal Fungsi Pada Anak Gunakan jarum LP berkawat (stylet), ukuran 22G untuk bayi muda, 20G untuk bayi yang lebih tua dan anak; jika tidak tersedia, dapat digunakan jarum hipodermik. Masukkan jarum ke tengah daerah intervertebra dan arahkan jarum ke umbilikus. Dorong jarum pelan-pelan. Jarum akan masuk dengan mudah hingga mencapai ligamen di antara prosesus spinalis vertebralis. Berikan tekanan lebih kuat untuk menembus ligamen ini, sedikit tahanan akan dirasakan saat duramater ditembus. Pada bayi muda, tahanan ini tidak selalu dapat dirasakan, jadi dorong jarum perlahan dan sangat hati-hati.