Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELTIAN

A. Desain Asuhan

Desaian asuhan keperawatan ini adalah studi kasus dengan

menggunakan metode diskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan

secara objektif dan memusatkan perhatian pada objek tertentu (Notoatmojo,

2010). Kerangka asuhan keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi

keperwatan, dan evaluasi.

Analisa Data

Pengkajian

DiagnosaKeperawatan

Intervensi

Implementasi

Evaluasi

B. Kriteria Sampel

47
48

Sampel dalam Asuhan Keperawatan ini berjumlah satu orang yakni pasien

dengan masalah gangguan mobilitas fisik pada stroke di :

1) Pasien bersedia menjadi responden.

2)  Pasien dapat berkomunikasi dengan baik tidak cacat

(tuna rungu/tunanetra).

3) Pasien yang mengalami masalah gangguan mobilitas fisik pada stroke.

C. Waktu Penelitian

Waktu pengumpulan data asuhan keperawatan ini dimulai dari tahap

pengkajian sampai dengan evaluasi yang dilaksanakan mulai pada tanggal 16

Agustus 2020

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data metode yang digunakan penulis adalah :

1) Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung

di lapangan oleh orang yang melakukan pnelitian atau yang bersangkutan

memerlukannya. Data primer diambil dengan cara :

a. Wawancara

Yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data

dengan cara menanyakan atau Tanya jawab yang berhubungan

dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu


49

komunikasi yang direncanakan. Untuk itu kemampuan pada

klien dibutuhkan dalam memperoleh data klien yang diperlukan

(Nursalam,2008). Pada kasus wawancara dilakukan dengan

keluarga, klien ,dan tenaga kesehatan.

b. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data yang berncana, antara lain

meliputi, melihat, mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu

yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti

(Notoatmojo,2010). Observasi dilakukan untuk mengertahui

antara lain keadaan umum, keluhan yang dirasakan dan hasil

penunjang.

c. Pemeriksaanfisik

1) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilakuakan

secara sistematik. Observasi dilaksanakan dengan

menggunakan indra penglihatan, pendengaran dan

penciuman sebagai alat untuk mengumpulkan data

(Nursalam, 2008). Dalam pengumpulan kasus ini peneliti

melakukan inspeksi pada pasien stroke dari kepala sampai

kaki.

2) Palpasi
50

Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indra

perabatangan dan jari – jari. Palpasi dilakukan pada semua

bagian yang nyeri atau terlihat ada kelainan, misalnya

:adanya tumor, oedema, krepitasi (patah tulang) dll

(Nursalam, 2008).

3) Perkusi

Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk

untuk membandingkan kiri dan kanan pada setiap daerah

permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan suara,

perkusi bertujauan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran

dan konsistensi jaringan. Perkusi juga dilakukan untuk

mengetahui reflek patella pasien (Nursalam, 2008)

4) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan

dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh

tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan

stetoskop. Hal – hal yang di dengarkan adalah bunyi

jantung, suara nafas, dan bising usus. Suara tidak normal

yang dapat diauskultasikan pada nafas adalah : Rales :

suara yang dihasilkan dari eksudat lengket saat saluran –

saluran halus pernafasan mengembang pada inspirasi

(rales halus, sedang dan kasar) (Nursalam, 2008).


51

2) Data sekunder

Data didapat dari semua bentuk sumber informasi yang

berhubungan dengan dokumen resmi maupun tidak resmi, misalnya

laporan, catatan – catatan di dalam kartu klinik sedangkan tidak resmi

seperti biografi,catatan harian (Notoatmojo, 2010).

3) EtikaPenelitian

Dalam melakukan penyusunan laporan asuhan keperawata terlebih

dahulu meminta rekomendasi dari pihak institusi pendidikan setelah

mendapat rekomendasi peneliti memilih pasien stroke. Setelah

mendapatkan persetujuan keluarga, barulah peneliti melakukan penelitian

dengan menekankan masalah etika penelitan :

a). Informed Consent

Lembar persetujuan yang akan diberikan responden yang akan

diteliti dan memenuhi criteria inklusi dan disertai judul penelitian

dan manfaat penelitian. Lembar persetujuan diberikan kepada

responden dengan member penjelasan tentang maksud dan tujuan

penelitian yang akan dilakukan, serta menjelaskan manfaat yang

akan diperoleh bila bersedia menjadi responden. Tujuan

responden agar mengetahui dampak yang akan terjadi selama

pengumpulan data. Jika subyek bersedia menjadi respoden, maka

harus menandatangani lembar persetujuan.


52

b). Anonymity (tanpanama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak

mencantumkan nama responden melainkan hanya kode nomor

tertentu pada lembar pengumpulan data yang di isi oleh responden

sehingga identitas responden tidak diketahui publik.

c). Confidential (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya

kelompok dua tertentu yang dilaporkan hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai