Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Perawatan pada trakestomi

Sub Pokok Pembahasan : Perawatan pada trakeotomi

Sasaran penyuluhan : Keluarga dan Pasien di RSUD dr.Rasidin Padang

Tempat/Waktu : Ruang Bedah, 16 April 2019 pukul 10.00 wib

A. Latar Belakang

Trakeostomi adalah operasi membuat jalan udara melalui leher langsung ke trakea
untuk mengatasi asfiksi apabila ada gangguan pertukaran udara pernapasan. Trakeostomi
diindikasikan untuk membebaskan obstruksi jalan napas bagian atas, melindungi trakea serta
cabang-cabangnya terhadap aspirasi dan tertimbunnya discharge bronkus, serta pengobatan
terhadap penyakit (keadaan) yang mengakibatkan insufisiensi respirasi. Perawatan pasca
trakeostomi besar pengaruhnya terhadap kesuksesan tindakan dan tujuan akhir trakeostomi.
Perawatan pasca trakeostomi yang baik meliputi pengisapan discharge, Pemeriksaan
 periodik kanul dalam, humidifikasi buatan, perawatan luka operasi, pencegahan infeksi
sekunder dan jika memakai kanul dengan balon (cuff) yang high volume-low pressure cuff
sangat penting agar tidak timbul komplikasi lebih lanjut. Perawatan kanul trakea di rumah
sakit dilakukan oleh paramedis yang terlatih dan mengetahui komplikasi trakeostomi, yang
dapat disebabkan oleh alatnya sendiri maupun akibat perubahan anatomis dan fisiologis jalan
napas pasca trakeostomi.
Selain itu, pasien juga harus mengetahui bagaimana cara membersihkan dan
mengganti kanul trakheostomi, agar pasien dapat secara mandiri menjaga kesehatan
tubuhnya, apabila pasien pulang dengan kanul trakhea masih terpasang. Dalam hal ini peran
 perawat sangat penting sebagai educator dan role mode dalam perawatan mandiri pasien
trakheostomi. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dijelaskan berbagai macam hal
mengenai trakheostomi.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, diharapkan pasien dan keluarga,
dapat mengetahui, mengerti, memahami, dan menerapkan bagaimana perawatan
trakeostomi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan klien dan/atau
keluarga dapat :
- Peserta dapat mengerti dan memahami fungsi trakeostomi
- Peserta dapat mengerti dan memahami indikasi dan kontraindikasi
trakeostomi
- Peserta dapat mengerti dan memahami perawatan trakeostomi
C. Pelaksanaan Kegiatan
- Metode : Ceramah dan tanya jawab
- Media: Persentation Media dan leaflet
- Waktu dan Tempat
1. Waktu : 10.00-11.00 WIB
2. Tempat : di Ruangan Bedah
- Pengorganisasian :
Moderator :
1. Membuka dan menutup acara penyuluhan
2. Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggota tim
3. Menetapkan tata tertib acara penyuluhan
4. Menjaga kelancaran acara penyuluhan
5. Memimpin diskusi
Presentation :
1. Menyajikan dan menjelaskan materi penyuluhan
Fasilitator :
1 .menjalin kerja sama dengan moderator dalam menyajikan penyuluhan
2. Memotivasi peserta penyuluhan kegiatan dalam bertanya
3. Menjadi contoh dalam kegiatan penyuluhan
Observer :
1. Mengamati jalannya penyuluhan
2. Mengevaluasi kegiatan penyuluhan
3. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan penyuluhan
- Setting Tempat :

moderator

 pembimbing Penyaji

Ket : fasilitator

 peserta

observer
- Strategi Pelaksanaan

No KEGIATAN PENYULUH KLIEN

1. Pembukaan
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
( 10 menit )
- Memperkenalkan diri - Menerima denganbaik

- Menjelaskan tujuan - Menyimak dengan baik

- kontrak waktu,kontrak bahasa


 –  menyebutkan aturan selama
 penyuluhan

2. Kegiatan Inti
 –  menggali pengetahuan pasien - menjawab
( 30 menit )
tentang trakeostomi
 –  memberikan respormence
 positif
 –  menjelaskan : -Menyimak dengan baik
1. Pengertian trakeostomi

2. Fungsi trakeotomi

3. Indikasi dan kontraindikasi


trakeostomi

4. Perawatan trakeostomi

5. Mengucapkan salam
-Menjawab salam

3. Penutup
- Memberikan kesempatan untuk -mrngajukan pertanyaan
( 10 menit )
 bertanya
-mendegarkan jawaban
- Menjawab pertanyaan yang
diajukan
 Masukkan selang kateter sampai pada karina tanpa memberikan isapan, untuk
menstimulasi reflek batuk
 Beri isapan sambil menarik kateter, memutar kateter dengan perlahan 360 derajat
tanpa menyentuh lapisan mucus saluran napas (lakukan pengisapan maksimal 10-15
detik karena pasien dapat hipoksia)
 Reoksigenasikan dan inflasikan paru pasien selama beberapa kali nafas
 Ulangi 4 langkah sebelumnya sampai jalan nafas bersih.
 Bilas kateter dg normal salin antara tindakan pengisapan
 Hisap kavitas orofaring setelah menyelesaikan pengisapan trakea
 Bilas selang pengisap
 Buang kateter, sarung tangan ke dalam tempat pembuangan kotor.

Anda mungkin juga menyukai