Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN UPAYA PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT

PUSKESMAS PARAKAN

Penanggung Jawab Program Kesehatan Usia Lanjut

Puskesmas Parakan
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………..........1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..........2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………….3

B. Tujuan Pedoman…………………………………………………………………………….3

C. Ruang Lingkup Pedoman...................................................................................4

D. Sasaran...........................................................................................................4

E. Batasan Operasional.........................................................................................4

F. Landasan Hukum..............................................................................................5

BAB II STANDAR KETENAGAAN...................................................................................6

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia.....................................................................6

B. Distribusi Ketenagaan......................................................................................6

C. Jadwal Kerja...................................................................................................9

BAB III STANDAR FASILITAS.......................................................................................10

A. Denah Ruang.................................................................................................10

B. Standar..........................................................................................................10

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN..........................................................................12

BAB V LOGISTIK..........................................................................................................14

BAB VI KESELAMATAN PASIEN....................................................................................16

BAB VII KESELAMATAN KERJA...................................................................................18

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU..................................................................................19

BAB IX PENUTUP..........................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dengan semakin luasnya pelaksanaan upaya kesehatan dan keberhasilan pembangunan
nasional di semua sektor, mendorong peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi serta kesehatan.
Berkaitan dengan pertambahan penduduk dan kekeberhasilan pelaksanaan program keluarga
berencana, telah dideteksi adanya pergerakan jumlah penduduk usia muda kearah penduduk
berusia tua. Hal ini berarti perlu meningkatkan pelayanan dan pembinaan kesehatan bagi lanjut
usia. Salah satu pengembangan upaya kesehatan masyarakat di puskesmas adalah upaya
kesehatan lanjut usia. Pelayanan upaya kesehatan lanjut usia di puskesmas terdiri dari pelayanan
kesehatan lanjut usia di dalam gedung maupun diluar gedung. Pelayanan didalam gedung
umumnya bersifat individual yang berbentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative,
termasuk rujukannya. Sedangkan pelayanan kesehatan lanjut usia di luar gedung dilaksanakan
melalui pembinaan pada kelompok usia lanjut dalam bentuk promotif dan preventif. Untuk
memperjelas lingkup penyelenggaraan upaya kesehatan lanjut usia di puskesmas perlu diatur
mengenai uraian kegiatan pelayanan kesehatan lanjut usia sebagai acuan bagi petugas
puskesmas dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan tersebut.

B. Tujuan Pedoman

1. Tujuan Umum Tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan lanjut usia di
Puskesmas Parakan

2. Tujuan Khusus

a. Tersedianya acuan tentang jenis pelayanan kesehatan lanjut usia, peran dan fungsi
ketenagaan, sarana prasarana di Puskesmas Parakan

b. Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan lanjut usia di puskesmas


Parakan
C. Sasaran Pedoman

1. Petugas kesehatan yang melayani kesehatan lanjut usia di puskesmas Parakan

2. Semua lanjut usia yang berada, di wilayah Puskesmas Parakan

D. Ruang Lingkup Pedoman

1. Kegiatan di dalam gedung

- Pemeriksaan kesehatan pada lanjut usia

- Deteksi dini lanjut usia resti

- Sistim rujukan lanjut usia resti

2. Kegiatan diluar gedung

Pembinaan kelompok lanjut usia.

E. Batasan Operasional

1. Upaya kesehatan lanjut usia adalah upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat yang berusia lanjut

2. Puskesmas santun lanjut usia adalah puskesmas yang melakukan pelayanan kesehatan kepada
pra lanjut usia dan lanjut usia yang meliputi aspek pomotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
dengan lebih menekankan unsur - unsur sebagai berikut :

a. Pro- aktif berupa pelayanan kesehatan pada saat kegiatan dikelompok lanjut usia dan
melaksanakan kunjungan pada penderita yang dirawat dirumah

b. Memberikan kemudahan proses pelayanan berupa fasilitas loket dan ruang pemeriksaan
tersendiri di puskesmas atau sesuai kondisi setempat.

c. Santun pelayanan terhadap lanjut usia dilakukan secara proporsional dengan memberikan
perlakuan sopan, hormat dan menghargai sosok insan yang lebih tua, serta memberikan dukungan
dalam rangka mendorong kemandiriannya untuk mencapai masa tua dengan derajat kesehatan
yang optimal
d. Pelayanan oleh tenaga profesional serta pengelola program lanjut usia di puskesmas bekerja
sama dengan unsur lintas sektor maupun swasta berdasarkan kemitraan

e. Melaksanakan pelayanan dengan standar teknis pelayanan yang berlaku.

3. Kelompok lanjut usia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia dimasyarakat dimana
proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat, lintas sektor, pemerintah
dan non pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain- lain dengan menitikberatkan pelayanan
pada upaya promotif dan preventif.

F. Landasan Hukum

1. Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut Usia

2. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehata

3. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 1575/Menkes/SK/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata


Kerja Departemen Kesehatan.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Lansia


Untuk terselenggaranya kegiatan pelayanan kesehatan pada lanjut usia harus ada paling sedikit
satu orang tenaga kesehatan yang memiliki pendidikan minimal Diploma III.

No SDM Distribusi Keterangan


1 Medis Ikut menyelenggarakan
Kegiatan Pelayanan
pelayanan kesehatan lansia di
kesehatan lansia, meliputi :
dalam gedung
 konseling
2 Paramedis ( Dokter, Pelaksana Kegiatan pelayanan
 Inspeks kesehatan
Bidan, Perawat) kesehatan lansia di dalam dan di
lansia
luar gedung
 Intervensi kesehatan
lansia
3 Analis Lab Pelayanan Laboratorium
4 Apoteker Pelayanan Obat
5 Rekam Medik Melakukan pencatatab kasus Kegiatan rekam medic dan
dalam gedung pcare BPJS
6 Sopir Melakukan tenaga transportasi
untuk kegiatan di luar gedung
7 Tenaga Kebersihan Melakukan perawatan
kebersihan baik di dalam
maupun di luar gedung

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggungjawab pelayanan kesehatan lanjut usia melaksanakan kegiatan baik di dalam gedung
puskesmas maupun pelayanan kesehatan lanjut usia diluar gedung.
Adapun petugasnya adalah sebagai berikut :

NO JENIS KEGIATAN LOKASI WAKTU PELAKSANA


1 Posyandu lansia Parakan sumbersari IV tanggal 3 Bidan Darwati
Wetan ( cerry)
sumbersari IV
(stroberry) tanggal 7
sumbersari IV
( guyub) tanggal 10
sumbersari IV
( RW) tanggal 12
kemalangan senin ke 2
ngempon lor kamis ke 3
ngempon kidul selasa ke 2
sumbersari 4 jum'at ke 3
kentengsari senin ke 3
panjangsari
lama kamis ke 2
pandesari selasa ke 2
batursari sabtu ke 3
panjangsari baru selasa ke 3
sumbersari XI sabtu ke 2
2 Posyandu Lansia Bidan Erra Christiana
Caturanom catgawen jum'at ke 2
campursari selasa ke 2
tanduran senin ke 2
3 Posyandu Lansia Bidan Nur Hidayah
Campursalam nglorog kulon rabu ke 3 Eni Susanti
nglorog wetan kamis ke 1
kembaran selasa ke 1
salaman selasa ke 2
jatisuko kamis ke 4
4 Posyandu Lansia Bidan Hartiwi
Nglondong gunungkekep rabu ke 1
banyuurip selasa ke 1
nglondong selasa ke 3
kroyo rabu ke 3
5 Posyandu Lansia Bidan Suprapti
Wanutengah jubug sabtu ke 3
wanutengah sabtu ke 2
mulyosari 1 rabu ke 3
mulyosari 2 rabu ke 2
6 Posyandu lansia Bidan Lilis Pujianti
Depokharjo bendo selasa ke 1
depok kamis ke 1
kaligawe kidul kamis ke 2
kaligawe lor kamis ke 3

7 Posyandu Lansia Parakan situk sabtu ke 3 Bidan Andika


Kauman Wahyusari
coyudan utara selasa ke 4
coyudan selatan selasa ke 3
jetis kauman senin ke 2
jetis lor rabu ke 3
jetis kidul rabu ke 2
besaran kamis ke 3
karang tengah sabtu ke 2
klewogan rabu ke 3
jogomertan selasa ke 2
karangsari 5 sabtu ke 1
karangsari 6 jum'at ke 2
tejosari kamis ke 2
sidorejo jum'at ke 3
sekrikil rabu ke 2
8 Posyandu lansia Glapansari ganjuran senin ke 1 Bidan Puji Sukorini
santren kamis ke 2
glapansari 1 Selasa ke2
glapansari 2 Selasa ke 4
9 Posyandu lansia Bidan Nur Kharis
Sunggingsari diwekan selasa ke 3 Markhamah
gemantung rabu ke 1
diwek rabu ke 2
sunggingan rabu ke 3
C. Jadwal Kegiatan

1. Pengaturan kegiatan pelayanan kesehatan lanjut usia dilakukan bersama oleh para pemegang
program. Dalam kegiatan mini lokakarya bulanan dengan persetujuan Kepala Puskesmas dan
lintas sektor.

2. Jadwal kegiatan pelayanan kesehatan lanjut usia dibuat untuk jangka waktu 1 tahun dan di
breakdown dalam jadwal kegiatan bulanan dan di koordinasikan pada awal bulan sebelum
pelaksanaan jadwal

3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan program pelayanan kesehatan lanjut usia
di koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Parakan

NO Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemeriksaan Kesehatan X X X X X X X X X X X X
lanjut usia di Puskesmas
2 Pembinaan Kelompok X X X X X X X X X X X X
Lanjut Usia

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

1. Letak

Ruang pelayanan kesehatan lanjut usia berada dalam satu ruangan dengan ruang poli umum.

2. Ruang

a. Luas ruangan 4mx 4m

b. Atap dan langit- langit kuat dan berwarna terang, mudah dibersihkan dan ketinggian dari
lantai 2,5m

c. Dinding terbuat dari material keras, rata dan tidak berpori, tidak silau, kedap air dan mudah
dibersihkan.

d. Lantai kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang dan mudah dibersihkan

e. Pintu dan jendela lebar dan dapat dibuka secara maksimal

3. Pra sarana

a. Dilengkapi dngan tempat sampah tertutup

b. Ventilasi cukup dan sirkulasi udara terjaga

c. Pencahayaan cukup terang

B. Standar Fasilitas
Ruang pelayanan kesehatan lanjut usia berada dalam satu ruang dengan poli umum. Untuk
menunjang tercapainya tujuan kegiatan pelayanan kesehatan lanjut usia memiliki penunjang yang
harus di penuhi

Kegiatan Pelayanan Lanjut Usia Sarana Prasarana


Dalam Gedung  Meja ,kursi
 Alat tulis
 Buku register
 Timbangan dewasa
 Pengukur Tinggi Badan
 Stetoskop
 Tensimeter
 Thermometer
 Benner
Luar Gedung  Tempat kegiatan (gedung, ruangan, atau
tempat terbuka)
 Meja, kursi
 Alat Tulis
 Buku Register
 Stetoskop
 Tensimeter
 Thermometer
 Peralatan laboratorium sederhana
 KMS lanjut usia

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
Puskesmas Parakan merupakan puskesmas rawat jalan yang salah satu kegiatannya adalah
upaya kesehatan lanjut usia meliputi :
1. Kegiatan dalam gedung

a. Pelayanan kesehatan lanjut usia

- Kesehatan umum
- Kesehatan jiwa
- Gizi pada lanjut usia
- Kesehatan mata dan telinga
- Keperawatan kesehatan dasar
b. Penyuluhan kesehatan
c. Melakukan rujukan sesuai dengan keadaan lanjut usia
2. Kegiatan luar gedung
a. Pembinaan dan pemeriksaan kesehatan lanjut usia dikelompok lanjut usia
b. Olahraga/ kesegaran jasmani bagi lanjut usia
c. Penyuluhan yang berkaitan dengan masalah kesehatan lanjut usia

B. Metode

Metode adalah merupakan cara bagaimana pelaksanaan upaya kesehatan lanjut usia dilakukan di
Puskesmas Parakan, yaitu :

1. Pendekatan secara individu


Dengan strategi advokasi, merupakan kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar membantu atau
mendukung pelaksanaan program. Advokasi adalah pendekatan kepada pengambil keputusan dari
berbagai tingkat dan sektor terkait dengan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meyakinkan
para pejabat pembuat keputusan atau penentu kebijakan bahwa program kesehatan yang akan
dilakukan tersebut sangat penting, oleh sebab itu perlu dukungan kebijakan atau keputusan dari
pejabat tersebut. Dukungan dari pejabat pembuat keputusan dapat berupa kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi dan
atau fasilitas lain.
2. Pendekatan secara kelompok Pendekatan dengan menggunakan strategi kemitraan dan
pemberdayaan masyarakat

a. Strategi kemitraan

Tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dapat tercapai apabila ada dukungan dari berbagai
elemen yang ada di masyarakat. Dukungan dari masyarakat dapat berasal dari unsur informal
( tokoh agama dan tokoh adat ) yang mempunyai pengaruh di masyarakat. Tujuannya adalah agar
para tokoh masyarakat menjadi jembatan antara sektor kesehatan sebagai penerima program
kesehatan. Strategi ini dapat dikatakan sebagai upaya membina suasana yang kondusif terhadap
kesehatan. Bentuk kegiatan dapat berupa pelatihan tokoh masyarakat, seminar, lokakarya,
bimbingan kepada tokoh masyarakat dan sebagainya.

b. Strategi pemberdayaan masyarakat Adalah strategi yang ditujukan kepada masyarakat secara
langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Bentuk kegiatan pemberdayaan ini
dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan antara lain penyuluhan kesehatan, pengorganisasian
dan pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Dengan meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan
dalam pemeliharaan kesehatan. Misalnya terbentuk dana sehat, terbentuk pos obat desa, dan
sebagainya.

C. Langkah- Langkah

1. Persiapan

a. Menyiapkan tempat yang aman, nyaman dan tenang

b. Menyiapkan alat- alat pemeriksaan

c. Menyiapkan media informasi dan alat peraga apabila diperlukan seperti poster, lembar balik,
leaflet dan sebagainya.

2. Pelaksanaan

a. Pendaftaran pasien lanjut usia/ anggota kelompok lanjut usia


b. Menggali informasi/ data kepada pasien atau keluarganya

c. Melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah,
pemeriksaan status mental

d. Melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi di puskesmas

e. Melakukan penyuluhan dan konseling

f. Kesegaran jasmani/ olah raga ( dilaksanakan sesuai situasi setempat )

3. Pemantauan dan evaluasi Pencatatan dan pelaporan

a. Buku register pasien

b. Formulir pencatatan hasil kegiatan kesehatan kelompok lanjut usia

BAB V

LOGISTIK
Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanaannya dilakukan oleh
semua petugas penanggungjawab program kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-
masing organisasi. Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan lanjut usia
direncanakan dalam pertemuan mini lokakarya lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan
kegiatan dan metode pemberdayaan yang akan dilaksanakan.

1. Kegiatan dalam gedung puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana antara lain :

a. Meja, kursi

b. Alat tulis

c. Buku register

d. Timbangan dewasa

e. Pengukuran tinggi badan

f. Stekoskop

g. Tensimeter

h. Thermometer

i. Benner

2. Kegiatan luar gedung ( kelompok usia lanjut )

a. Tempat kegiatan ( gedung kegiatan, tempat terbuka )

b. Meja, kursi

c. Alat tulis

d. Buku pencatatan/ register

e. Timbangan dewasa

f. Pengukur tinggi badan

g. Stetoskop

h. Tensimeter
i.Thermometer

j. Peralatan laboratorium sederhana

k. KMS lanjut usia

Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator upaya kesehatan lanjut usia,
berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya puskesmas
untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan direncanakan oleh koordinator upaya kesehatan lanjut usia berkoordinasi dengan bendahara
puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas. Untuk selanjutnya dibuat perencanaan
kegiatan ( POA (Plan Of Action) ).

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko yang
terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai
pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya
menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya.

1. Identifikasi resiko
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi resiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi
resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap- tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan, kemungkinan terjadi resiko terdapat dalam keamanan pangan dan kondisi
lingkungan.
2. Analisis resiko Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk
menentukan langkah- langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi. Hal ini
perlu dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi. Analisa
resiko kesehatan lanjut usia adalah ketidakstabilan berjalan pada orang tua sehingga sering
mengakibatkan jatuh.
3. Rencana upaya pencegahan Upaya pencegahan untuk menghindari resiko yang terjadi
pada lanjut usia antara lain :
a. Akses keluar masuk pasien
- Jalan tidak licin
- Ada pegangan untuk lanjut usia
b. Toilet untuk lanjut usia ada pegangan

BAB VII

KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut Safety saja,
secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai
suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.

Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman,
kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat
dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait keselamatan kerja
disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.

Dalam penjelasan undang- undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah
mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak
terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, khususnya sarana dan prasarana kesehatan, maka
resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang
pertama yang rentan terhadap masalah kesehatan, untuk itu semua petugas kesehatan harus mendapat
pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi, dan desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan
kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat.

Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan program upaya kesehatan lanjut usia perlu
diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor dengan melakukan identifikasi
resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap- tiap kegiatan yang akan dilaksanakan
antara lain :

1. Cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

2. Penggunaan masker dan sarung tangan pada saat melakukan pemeriksaan pada pasien.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan
menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu,
sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat
berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut :

1. Ketepatan pelaksaan kegiatan sesuai jadwal

2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan

3. Ketepatan metode yang digunakan

4. Tercapainya indikator program kesehatan lanjut usia.

Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan dibahas pada
tiap pertemuan mini lokakarya tiap bulan.

BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan upaya kesehatan lanjut usia ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam
pelaksanaan kegiatan kesehatan dipuskesmas tegowanu, penyusunan dokumen disesuaikan dengan
kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi- inovasi yang sesuai dengan
pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai
dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
lanjut usia di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah
ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai