Anda di halaman 1dari 4

Nama : azmal Subiantoro S.

Hasan
Kelas : XII – IPS 2

SINOPSIP CERITA DANAU TOBA

              dahulu hiduplah seorang lelaki di sebuah desa yang bernama toba, toba
hanya hidup sebatang kara tanpa ada seorang anak ataupun istri, pekerjaannya
setiap hari hanyalah berkebun dan memancing di sungai yang berada dekat dengan
rumahnya, pada suatu ketika setelah tobah habis dari kebun diapun ingin
memancing ikan di sungai yang berada dekat dengan rumahnya, tapi pada hari itu
berbeda kondisinya, karena toba yang selalu mendapatkan ikan dengan cepat pada
hari-hari sebelumnya ternayata pada hari itu tidak ada seekorpun ikan didapatnya,
tapi dia tetap sabar menantikan ikan yang mamakan umpannya, 30 menit pun
berlalu dia mulai kesal akan tetapi toba tetap sabar, setelah dia menunggu begitu
lama dia pun langsung membulatkan tekadnya untuk pulang kerumah tanpa
membawa seekor ikan, ketika dia mau mengangkat pancingnya tiba-tiba seekor ikan
yang besar memakan pancingannya diapun mulai senang dan langsung menaring
pancingnya tersebut. Ikan itu dibawanya kerumah dan langsung diletakan diatas
meja, pada saat dia memasak dia melihat kayu bakar persediannya telah habis dia
pun langsung mengambil kayubakar yang berada dibawah rumahnya, setelah dia
mengambil kayubakar diapun langsung naik keatas dan diapun terkejut melihat ikan
yang berada diatas meja berganti dengan koin-koin emas, lalu ia pergi kekamarnya
untuk membawa koin emas itu,
              toba terkejut karena melihat seorang gadis yang sangat cantik sedang
menyisir rambut berdiri didekat cermin. “Jangan takut dan heran, wahai toba! Kata
wanita cantik itu, Toba pun langsung jatuh cinta kepada jelmaan ikan tersebut,
kemudian jelmaan ikan tersebut tinggal beberapa hari di rumah toba tapi toba rasa
tak enak tinggal berdua dengan seorang wanita dalam satu rumah tanpa di ikat
dengan sebuah pernikahan, toba pun langsung mengajak menikah jelmaan ikan
tersebut, wanita tersebut pun mau untuk dinikahi oleh toba namun jelmaan ikan
tersebut memberikan syarat kepada toba yaitu toba tidak boleh mengungkit-
ngungkit asal usul istrinya tersebut kepada anaknya, toba pun menerima persyaratan
tersebut.
              Beberapa hari kemudian dilaksanakanlah pernikahan toba dengan wanita
tersebut secara sederhana dan sesuai adat daerah itu dengan dihadiri oleh beberapa
tetangganya sebagai saksi pernikahannya. Setahun kemudian istri toba melahirkan
seorang anak laki-laki yang diberi nama Samosir. Anaknya baik dan lincah. Akan
tetapi, karena semakin dimanjakan oleh ibunya sikapnya malah menjadi nakal.
              Suatu hari, ibu samosir menyuruh kepada samosir untuk mengantarkan
makanan ke ayahnya di kebun, tetapi dia tidak mau karena dia mengatakan kalau
dia masih kecil, ibunya pun memaksanya sampai dia mau, samosirpun mau dan dia
langsung mengantarkan makanannya kepada ayahnya yang sedang bekerja di
kebun, keesokan harinya ibu samosir terusmenerus menyuruh samosir untuk
mengantarkan makanan ayahnya kepeda samosir tapi dia selalu marah ketika dia
mengantarkan makanan tersebut, pada suatu ketika dia disuruh ibunya lagi tapi dia
tidak mau ibunya pun memaksa sampai samosir mau, samosir pun mau dan dia
pergi mengantarkan makanannya kepada ayahnya tapi ditengah perjalanan dia
memakan makanan ayahnya hingga habis, agar ibunya tidak akan menyuruhnya
untuk mengantarkan makanan ayahnya lagi, ketika dia sampai di kebun ayahnya
melihat kalau makanan ayahnya telah habis, ayahnya langsung menannyakan
kepada samosir dengan wajah yang sangat marah, samosir apakah kau yang telah
mamakan makanan ayah, Tanya toba, samosir pun menjawab dengan rasa takut iya
pak, ayahnya hanya memperingatinya tapi pada saat keesokan harinya ibunya tetap
menyuruh samosir untuk mengantarkan makanannya samosisr pun mengulangi
perbuatannya yaitu dia memakan makanan ayahnya hingga habis ketika dia sampai
di kebun, dia melihat ayahnya yang sudah menunggu makanan yang dibawanya
dibawah pohon, tapi ketika ayahnya melihat makanan yang dibawa samosir itu telah
habis ayahnya langsung marah kepada samosir.toba pun langsung lupa akan
janjinya kepada istrinya, dan toba pun berkata “dasar anak ikan!”.
              Mendengar kata-kata ayahnya, Samosir lari mencari ibunya dan
mengatakan kepada ibunnya. Mendengar kata anaknya, ibu Samosir gemetar sambil
berkata. “O……., anakku! Tiba juga saat yang mengerikan. Ayahmu telah lupa
pada janjinya. Sekarang pergilah ke puncak gunung dan panjatlah pohon itu
setinggi-tinginya. Karena kenakalanmu, kita semua harus berpisah. Tempat ini akan
dilanda banjir besar, anakku!”, Lalu sang ibu berlari menuju sungai yang tidak
begitu jauh letaknya dari dari rumah mereka. Ketika dia tiba ditepi sungai itu kilat
menyambar disertai bunyi yang menggelegar. Sesaat kemudian dia melompat
kedalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. pada saat yang
sama, sungai itupun banjir besar dan turun pula hujan yang sangat lebat. Dan banjir
segera terjadi. Lembah yang subur digenangi air. Semua penduduk binasa termasuk
toba. Samosir yang di puncak gunung dicekam ketakutan hingga meninggal di
puncak gunung tersebut.
             istrinyapun kembali ke asalnya. Lembah subur menjadi telaga yang disebut
Danau Toba. Gunung tempat Samosir meninggal disebut Pulau Samosir yang ada di
tengah Danau Toba.
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK CERITA
DANAU TOBA

A. UNSUR INTRINSIK
1. Tema :
 Toba
2. Alur :
 Maju
3. Penokohan :
 Toba
 Istrinya atau ibunya samosir
 Samosir
4. Perwatakan :
 Toba : Rajin, pemarah, dan pelupa
 Istrinya atau ibunya samosir : Baik, dan penyayang
 Samosir : Lincah, nakal, manja, dan pemalas
5. Sudut pandang :
 Toba : orang ketiga tunggal
 Istrinya atau ibunya samosir : orang ketiga tunggal
 Samosir : orang ketiga tunggal
6. Latar seting :
 Latar tempat : dirumah toba, dikebun dan disungai
 Latar waktu : pagi hari, siang hari, dan sore hari
 Latar suasana :menyenangkan, mengerikan
7. Gaya bahasa :
 Mudah di mengerti, karena bahasa yang
digunakandalam cerita adalah bahasa Indonesia yang
biasa sigunakan pada kehidupan sehari-hari
8. Amanat :
 Jika kita mempunyai janji haruslah kita tepati, dan
jangan sekali-kali kita melanggar perjanjian yang
telah kita sepakati
B. UNSUR EKSTRINSIK
1. Nilai moral
 Jangan mengingkari janji kita sendiri dan jika kita
mempunyai janji harus kita tepati
2. Nilai budaya
 Sebuah pernikahan yang dilaksanakan sesuai adat
daerah itu.
3. Nilai agama
 Toba yang mengambil keputusan untuk menikahi
jelmaan ikan tersebut yang tinggal serumah
dengannya karena dalam agama dilarang wanita dan
pria tinggal dalam satu rumah tanpa diikat oleh
pernikahan.
4. Nilai pendidikan
 Mengajarkan kepada kita bahwa pada saat kita
mempunyai janji kita tidak boleh mengingkarinya dan
harus menepatinya

Anda mungkin juga menyukai