Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Allah SWT selalu menghendaki umatNya untuk berlaku sabar dan lapang dada dalam melakukan
segala hal. Sabar sendiri merupakan kata serapan bahasa arab yang bermakna menahan diri.
Perilaku sabar akan mudah diterapkan jika Anda memahami makna dan hikmah yang diperoleh
atas amalan sabar. Oleh sebab itu, mulailah sedari dini untuk membiasakan diri menerapkan
sabar dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku sabar dapat diterapkan dengan sadar bahwa ternyata kehidupan dunia tidak terlepas dari
bermacam cobaan. Namun pada hakikatnya Allah sedang menguji umat Nya apakah bisa melalui
sebuah ujian dengan sabar atau tidak. Untuk itu, marilah bertindak sabar selagi masih diberi
kesempatan hidup di dunia.

Hadirin yang Allah muliakan,

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas majelis ilmu singkat mengenai Syukur. Syukur
dalam penerapannya mempunyai banyak dimensi dan warna yang berbeda. Syukur dalam agama
Islam mempunyai peranan yang penting dalam mengatur tindakan yang berangkat dari hati.

Kalau kita mau melihat fenomena kekacauan yang terjadi pada akhir zaman ini, kita akan
mendapati bahwa salah satu akar masalah dari kekacauan tadi adalah kurangnya rasa syukur
yang dimiliki oleh manusia dan jauh dari mengingat kematian. Syukur yang benar pasti akan
melahirkan perilaku yang baik dan tepat.

Allah berfirman tentang keharusan bersyukur dalam surat Al-Baqarah ayat 152 dan 172, artinya
seperti ini:
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan
janganlah kamu ingkar”

Dalam ayat satunya Allah berfirman yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada
kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya”

Dua ayat diatas secara jelas memerintahkan kita untuk bersyukur atas apa saja yang Allah beri.

Selain itu, Rasulullah SAW bersabda: ” “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua
urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin.
Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan
baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu
merupakan kebaikan pula baginya.” (HR. Muslim)

Dalam ayat yang lain surat An-Nisa’ dan Ibrahim Allah juga berfirman yang artinya:

“Allah tidak akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha Mensyukuri,
Maha Mengetahui”

Pada surat Ibrahim bunyinya seperti ini:

“Dan ingatlah ketika tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku
akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti
azab-Ku sangat berat”
Dari dua dalil Al-quran diatas, jelas bagi kita pelajaran yang dapat dipetik, yaitu untuk selalu
bersyukur disetiap keadaan yang menimpa kita. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang
mengingkari nikmat, sehingga mendapatkan azab dari Allah.

Saya kira cukup sampai di sini majelis ilmu singkat mengenai Syukur ini, semoga kita bisa
mengamalkan syukur ini dalam setiap sendi kehidupan kita. Amiin

Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuh

Anda mungkin juga menyukai