Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN PERENCANAAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS

SIOMPU KABUPATEN BUTON SELATAN TAHUN 2015

Yusliati1 La Dupai2 Lisnawaty3


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo
Yusliati62@yahoo.com1 ladupai1954@gmail.com2 lisnaradhiyah@gmail.com3

ABSTRAK

Komponen penting dalam mendukung salah satu upaya peningkatan pelayanan kesehatan
adalah dengan pengadaan alat kesehatan. Pada perencanaan pengadaan alat kesehatan, di
Puskesmas sering mengalami keterlambatan pengadaan serta pengadaan alat kesehatan belum
terealisasi dengan baik sehingga dalam memberikan pelayanan pasien di Puskesmas menjadi kurang
efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat informasi lebih mendalam tentang
gambaran perencanaan pengadaan alat kesehatan di Puskesmas Siompu Kabupaten Buton Selatan
Tahun 2015 ditinjau dari sumber daya manusia, saran dan prasarana, biaya/dana, metode, serta
permintaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang, yang terdiri dari 2 orang informan kunci dan 3
orang informan biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan pengadaan alat kesehatan di
Puskesmas Siompu berdasarkan sumber daya manusia yang ada, kelengkapan sarana dan prasarana,
biaya yang dialokasikan tidak cukup, tidak adanya metode atau pedoman dalam penyusunan
perencanaan, pengadaan alat berdasarkan kebutuhan alat di Puskesmas serta di sesuaikan dengan
anggaran yang dialokasikan pertahunnya, serta menetukan jumlah permintaan alat dengan
mengidentifikasi kebutuhan berdasarkan anggran yang tersedia.

Kata kunci: Perencanaan, Alat kesehatan, Puskesmas

OVERVIEW OF MEDICAL DEVICES PROCUREMENT PLANNING IN SIOMPU LOCAL


GOVERNMENT CLINIC SOUTH BUTON DISTRICT IN 2015

ABSTRACT

An important component in supporting one of effort to improve health services is the


procurement of medical devices. In planning of medical devices procurement in Local Government
Clinic are often experiencing delays and it has not been realized well so that in providing patient care
to be less effective and efficient. This study aims to gain more in-depth information about the
overview of medical devices procurement planning in Siompu Local Government Clinic South Buton
District in 2015 in the review of human resources, facilities and infrastructure, cost/funding,
methods, and demand. The type of study was qualitative with descriptive approach. Informants in
this study amounted to 5 people, consisting of 2 key informants and 3 ordinary informants. The
results showed that the planning of medical devices procurement in Siompu Local Government Clinic
based human resources, completeness of facilities and infrastructure, the costs allocated are not
sufficient, no methods or guidelines for the preparation of planning, procurement of health devices
based on the need for health devices in Local Government Clinic adjusted with budget which
allocated annually, as well as determine the amount of demand of health devices by identifying
needs based on available budget.

Keywords: Planning, Medical Devices, Local Government Clinic


PENDAHULUAN Upaya mengoptimalkan pelayanan
Pengadaan alat kesehatan merupakan kesehatan maka Puskesmas harus melakukan
komponen penting dalam mendukung salah segala hal secara terperinci dan sesuai dengan
satu upaya peningkatan pelayanan kesehatan. prosedur tetap yang berlaku sesuai dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor ketentuan yang ada2. Salah satu hal yang
36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan harus dilakukan dengan baik dan sesuai
menjelaskan bahwa Tenaga Kesehatan dengan prosedur tetap yaitu hal yang
menjamin ketersediaan alat kesehatan maka berhubungan dengan perencanaan
ketersediaan peralatan oleh pihak Pusat pengadaan kebutuhan alat kesehatan.
Kesehatan Masyarakat ini akan sangat Perencanaan pengadaan kebutuhan alat
mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan kesehatan yang ada di Puskesmas Siompu
yang diberikan, termasuk kepuasan terhadap menjadi salah satu hal yang penting untuk
pasien. Oleh karena itu, peralatan haruslah diperhatikan agar pelayanan kesehatan
lengkap serta kondisi maupun fungsi dari masyarakat dapat berjalan dengan baik.
sarana fisik alat kesehatan tersebut harus Perencanaan sangat penting diperhatikan
dalam keadaan baik dan dapat mendukung karena dengan perencanaan yang baik maka
pelayanan kesehatan. Untuk mencapai hal penggunaan alat kesehatan di Puskesmas
tersebut, diperlukan manajemen yang baik, Siompu dapat terorganisir dengan baik sesuai
yaitu pada bagian perencanaan mulai dari dengan prosedur yang berlaku.
sumber daya Manusia, sarana dan Prasarana, Data yang diambil di Puskesmas Siompu
biaya/dana, dan permintaan pengadaan alat dari laporan tahunan Puskesmas Siompu
kesehatan1. terdapat 19,6 % pasien yang di rujuk ke
Alat kesehatan merupakan salah satu Rumah sakit atau puskesmas lain. Hal ini
aspek yang mendukung terselenggaranya disebabkan karena peralatan yang kurang
upaya pencegahan penyakit (preventif) dan menunjang pelayanan di Puskesmas Siompu.
penyembuhan penyakit (kuratif). Tidak Berdasarkan hasil obsevasi awal dan
tersedianya peralatan kesehatan maka akan wawancara dengan kepala Puskesmas Siompu
mempengaruhi mutu pelayanan yang bahwa pengadaan alat kesehatan belum
diberikan kepada pasien. dalam Undang- terealisasi dengan baik, khususnya peralatan
Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang di laboratorium, peralatan di rawat inap dan
Kesehatan, pada pasal 98 dan 104 peralatan dental, sehingga pelayanan
menyebutkan bahwa pengelolaan alat kesehatan sering sekali terbengkalai karena
kesehatan harus aman, pengadaan alat kesehatan yang belum cukup
berkhasiat/bermanfaat, bermutu dan memadai.
terjangkau bagi masyarakat serta Berdasarkan latar belakang di atas, maka
pengamanan alat kesehatan diselenggaarakan rumusan masalah penelitian ini adalah
untuk melindungi masyarakat dari bahaya bagaimana gambaran perencanaan
yang disebabkan oleh pengguna alat pengadaan alat kesehatan di Puskesmas
kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan Siompu Kabupaten Buton Selatan yang terkait
mutu atau keamanan dan/atau dengan Sumber Daya Manusia, Sarana dan
khasiat/kemanfaatan. Oleh karena itu, kondisi Prasarana, biaya/dana, metode dan jumlah
maupun fungsi dari sarana fisik alat kesehatan permintaan? Tujuan penelitian ini adalah
tersebut harus dalam keadaan baik dan Untuk mendapat informasi lebih mendalam
mendukung pelayanan kesehatan. Untuk tentang gambaran perencanaan pengadaan
mencapai hal tersebut, diperlukan koordinasi alat kesehatan di Puskesmas Siompu
yang baik dan terpadu antara instansi terkait Kabupaten Buton Selatan tahun 2015.
mulai dari sumber daya manusia, saran dan
prasarana, biaya/dana, dan permintaan, METODE
pengadaan alat kesehatan1. Penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian yang bersifat deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif untuk motivasi-motivasi serta dorongan yang
memperoleh informasi yang lebih mendalam diberikan kepada atasan atau sesama
tentang perencanaan pengadaan alat pegawai, namun tidak semua kedisiplinan dan
kesehatan3. Objek penelitian ini adalah tanggung jawabnya pegawai meningkat,
laporan atau data perencanaan alat karena masih ada juga pegawai yang acuh tak
kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas acuh terhadap pekerjaannya.
Siompu Kabupaten Buton Selatan tahun 2015. B. Sarana dan Prasarana
1. Kelengkapan sarana/fasilitas yang
HASIL tersedia
A. Sumber Daya Manusia Berdasarkan informasi yang diperoleh
1. Kebutuhan staf/pegawai dari beberapa informan dapat disimpulkan
Berdasarkan hasil wawancara dengan bahwa kelengkapan saran/fasilitas yang
informan dapat disimpulkan bahwa tersedia pada perencanaan pengadaan alat
kebutuhan staf/pegawai bagian perencanaan kesehatan telah cukup memadai dan dapat
alat kesehatan di puskesmas Siompu belum mendukung kelancaran tugas pegawai
ada. Hasil observasi dan telaah dokumen Puskesmas dalam menyusun perencanaan
mengenai sumber daya manusia khususnya pengadaan alat kesehatan, karena
kebutuhan staf bagian perencanaan alat kelengkapan saran/fasilitas perencanaan di
kesehatan di Puskesmas Siompu belum ada. danai JKN, sehingga perencanaan pengadaan
2. Pengetahuan dan kemampuan alat kesehatan mempunyai saran/fasilitas
pegawai khusus.
Berdasarkan informasi yang diperoleh 2. Sarana yang menunjang kegiatan
dari informan bahwa pernah dilakukan upaya perencanaan
untuk meningkatkan pengetahuan dan Berdasarkan informasi yang diperoleh
kemampuan pegawai di Puskesmas dengan dari informan bahwa saran/fasilitas yang
mengikuti pelatihan di luar daerah. Ada digunakan untuk menunjang kegiatan
beberapa pelatihan yang diikuti oleh pegawai perencanaan pengadaan alat kesehatan ada
di Puskesmas dan hasilnya cukup memuaskan banyak sarana yaitu Laptop/computer,
serta dapat meningkatan pengetahuan dalam printer, ATK, meja, kursi dan lain-lain.
pengembangan kinerja, kemapuan, serta Berdasarkan hasil observasi dan telaah
motivasi pegawai di Puskesmas Siompu. dokumen mengenai sarana dan prasarana
Keputusan Menteri Kesehatan Republik khususnya pada kelengkapan sarana/fasilitas
Indonesia Nomor 725/Menkes/SK/V/2003 yang tersedia cukup memadai dan dapat
tentang Pedoman Penyelenggara Pelatihan di mendukung kelancaran tugas pegawai
Bidang Kesehatan Bab 1 ayat (1) dinyatakan penyusun perencanaan serta beberapa
bahwa pelatihan adalah proses pembelajaran macam sarana yang digunakan untuk
dalam rangka meningkatkan kinerja, menunjang kagiatan perencanaan pengadaan
profesionalisme dan atau menunjang alat kesehatan di Puskesmas Siompu.
pengembangan karier tenaga kesehatan C. Biaya/dana
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya4. Berdasarkan keterangan dari beberapa
3. Teknik meningkatkan tanggung jawab informan dapat disimpulkan bahwa
dan kedisiplinan pegawai biaya/dana yang dialokasikan untuk
Berdasarkan hasil wawancara mendalam pengadaan alat kesehatan pada tahun 2015
dengan informan mengenai teknik sebesar 18.794.000,00. Dana JKN diambil 15%
meningkatkan tanggung jawab dan dari dana total yang masuk pertahun yang
kedisiplinan dalam penyusunan perencanaan sesuai dengan juknis penggunaan dana.
pengadaan alat kesehatan dapat disimpulkan Hasil observasi mengenai biaya/dana
bahwa teknik meningkatkan tanggung jawab yang dipakai untuk pengadaan alat kesehatan
dan kedisiplinan pegawai adalah dari di Puskesmas Siompu sebesar 18.794.000,00
pelatihan yang diikuti oleh pegawai dan
yang diambil dari 15% dana yang masuk pada pendayagunaan tenaga kesehatan secara
tahun tersebut. terpadu dan saling mendukung guna
D. Metode mencapai derajat kesehatan masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara dari kedua setinggi-tingginya. Sumber Daya Manusia
informan tersebut mengenai metode yang dalam penelitian ini menyusun kebutuhan
digunakan dalam perencanaan dapat staf/pegawai di bagian perencanaan
disimpulkan bahwa tidak ada pedoman/SOP pengadaan alat kesehatan yang sesuai dengan
dalam penyusunan perencanaan pengadaan kebutuhan, mencegah terjadinya kekurangan
alat kesehatan di Puskesmas, mereka hanya atau kelebihan staf/pegawai pada saat proses
berpedoman pada kebutuhan alat dan perencanaan pengadaan alat kesehatan,
anggaran. meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
Penelusuran dokumen dan hasil staf/pegawai dengan mengadakan pelatihan
observasi mengenai metode bahwa dalam serta dengan teknik peningkatan tanggung
penyesusnan perencanaan pengadaan alat jawab dan kedisiplinan dalam proses
kesehatan di Puskesmas Siompu tidak penyusunan perencanaan pengadaan alat
mempunyai pedoman/SOP karena hanya kesehatan5.
berdasrkan kebutuhan alat. 1. Kebutuhan staf/pegawai
E. Permintaan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah
Berdasarkan Informasi yang diperoleh proses estimasi terhadap jumlah staf/pegawai
dari hasil wawancara beberapa informan, berdasarkan kemampuan, pengetahuan,
dapat disimpulkan bahwa teknik untuk tanggung jawab, serta kedisiplinan yang
menentukan jumlah permintaan dari setiap dibutuhkan untuk memberikan upaya
bagian pemakai di puskesmas adalah dengan kesehatan. Kebutuhan staf/pegawai dilakukan
mengidentifikasi kebutuhan dari setiap menyesuaikan dengan kebutuhan
pemakai barang yang masih kurang dan pembangunan kesehatan, baik lokal, nasional,
sangat dibutuhkan dalam menunjang maupun global dan memantapkan
pelayanan kesehatan, kemudian disesuaikan keterkaitan dengan unsur lain dengan maksud
dengan ketersediaan anggaran yang ada di untuk menjalankan tugas dan fungsi
Puskesmas Siompu. institusinya5.
Berdasarkan hasil observasi dan Kebutuhan pegawai dalam pelaksanaan
penelusuran dokumen mengenai permintaan kegiatan perencanaan pengadaan alat
alat kesehatan bahwa dalam menetukan kesehatan, sumber daya manusia di
jumlah permintaan harus disesuaikan dengan Puskesmas Siompu yang terlibat dalam
kebutuhan alat dan ketersediaan alat. Selain penyusunan perencanaan adalah Kepala
itu juga adanya laporan ketersediaan dan Puskesmas, KTU, bendahara JKN dan staf sub
permintaan peralatan dari setiap bagian bagian di Puskesmas.
pemakai di Puskesmas Siompu. Pihak 2. Pengetahuan dan kemampuan
puskesmas melaporkan kondisi peralatan di pegawai
Puskesmas dan kekurangannya ke Dinas Untuk meningkatkan kualiatas sumber
Kesehatan kabupaten/kota dengan daya manusia para pegawai baik
menggunakan format LT-3 yaitu laporan pengetahuan, kemampuan, keterampilan,
ketersediaan dan permintaan peralatan bakat maupun mentalnya selain dapat
Puskesmas Siompu. ditempuh malalui kelanjutan pendidikan
dapat pula ditempuh melalui pelatihan.
DISKUSI Pelatihan merupakan bagian dari pendidikan
A. Sumber Daya Manusia yang menyangkut proses belajar untuk
Sumber daya manusia kesehatan (SDM memperoleh dan meningkatkan pengetahuan
Kesehatan) merupakan tatanan yang diluar sistem yang berlaku dalam kurun waktu
menghimpun berbagai upaya perencanaan. yang relatif singkat dan dengan metode yang
Pendidikan, dan pelatihan, serta lebih mengutamakan praktek daripada teori6.
Dalam meningkatkan mutu pegawai baik tanggungjawab merupakan dua pilar utama
dari segi pengetahuan keterampilan, maupun yang harus dimiliki oelh semua pegawai, baik
mentalnya pegawai perlu deberikan pada instansi pemerintah maupun swasta7.
pelatihan. Keputusan Menteri Kesehatan B. Sarana dan Prasarana
Republik Indonesia Nomor Sarana dan prasarana adalah alat
725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman penunjang keberhasilan suatu proses upaya
Penyelenggara Pelatihan di Bidang Kesehatan yang dilakukan di dalam pelayanan publik,
ditekankan bahwa pelatihan di bidang karena apabila kedua hal ini tidak tersedia
kesehatan diarahkan untuk meningkatkan maka semua kegiatan yang dilakukan tidak
penguasaan pengetahuan, sikap dan akan dapat mencapai hasil yang diharapkan
keterampilan serta kewenangan di bidang sesuai dengan rencana.
kesehatan. Untuk mewujudkan hal tersebut 1. Kelengkapan sarana/fasilitas yang
dibutuhkan adanya pelatihan yang baik dan tersedia
terstruktur4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
3. Teknik meningkatkan tanggung jawab Indonesia Nomor 19 Tahun 2014 Tentang
dan kedisiplinan pegawai Penggunaan Dana Kapitasi JKN menyatakan
Kedisplinan merupakan fungsi operatif bahwa Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Manajemen Sumber Daya Manusia yang yang selanjutnya disingkat FKTP adalah
terpenting karena semakin baik disiplin fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan
pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang kesehatan perorangan yang bersifat non
dapat dicapainya. Tanpa disiplin dan tanggung spesialistik untuk keperluan observasi,
jawab pegawai yang baik, sulit bagi organisasi diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau
Puskesmas untuk mencapai hasil yang pelayanan kesehatan lainnya8.
optimal. Disiplin yang baik mencerminkan Berdasarkan PMK RI Nomor 82 Tahun
besarnya rasa tanggung jawab seseorang 2015 tentang Juknis Penggunaan DAK bahwa
terhadap tugas-tugas yang diberikan penyediaan alat kesehatan dan sarana
kepadanya. Hal ini akan mendorong gairah penunjang di Puskesmas yaitu: 1) Penyediaan
kerja, semangat kerja, dan terwujudnya peralatan kesehatan dalam mendukung UKM,
tujuan Puskesmas, pegawai, dan masyarakat. 2) penyediaan peralatan kesehatan dalam
Oleh karena itu, setiap Kepala Puskesmas mendukung UKP, dan 3) penyediaan sarana
selalu berusaha agar para bawahannya penunjang Puskesmas9.
mempunyai disiplin dan tanggung jawab yang 2. Sarana yang menunjang kegiatan
baik. Seorang Kepala Puskesmas dikatakan perencanaan
efektif dalam kepemimpinannya, jika para Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71
bawahannya berdisiplin baik. Untuk Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan
memelihara dan meningkatkan kedisiplinan menegaskan bahwa yang disebut sebagai
dan tanggung jawab yang baik memang penyelenggaraan pelayanan kesehatan
merupakan hal yang cukup sulit, karena komprehensif, bagi Fasilitas Kesehatan yang
banyak faktor yang mempengaruhinya7. tidak memiliki sarana penunjang wajib
Disiplin kerja dapat dikembangkan membangun jejaring dengan sarana
melalui suatu latihan dengan bekerja penunjang. Sarana penunjang wajib adalah
menghargai waktu, tenaga, biaya dalam saran penunjang yang sering digunakan dalam
perspektif manajemen. Peningkatan disiplin proses perencanaan pengadaan alat
dan tanggungjawab berarti pola manajemen kesehatan, karena sarananya dapat
yang menanggapi pelanggaran pertama dalam menunjang kegiatan sampai tuntas10.
memberikan tindakan minimal seperti Menurut Azwar (1996) salah satu aspek
peringatan lisan, tetapi untuk pelanggaran penting dalam perencanaan adalah
terus menerus dengan hukuman yang lebih tersedianya fasilitas, yaitu sarana dan
berat, seperti pemberhentian sementara prasaran yang dapat dipakai untuk kelancaran
sampai pemecatan. Kenerja yang disiplin dan perencanaan tersebut. Dengan demikian
perencanaan pengadaan alat kesehatan di tidak akan pernah tercapai, walaupun
Puskesmas Siompu perlu dilakukan untuk didukung oleh sumberdaya yang cukup
menjamin kelancaran kegiatan perencanaan memadai. Perencanaan memerlukan adanya
alat kesehatan7. data dasar yang diterima dan diakui oleh
C. Biaya/dana semua pihak termasuk disemua jenjang
Biaya/dana adalah semua pengeluaran organisasi/lembaga terkait. Setiap ada
yang perlu dilakukan untuk suatu proses perubahan harus dilakukan secara serentak,
produksi, yang dinyatakan dengan satuan disemua tingkatan organisasi/ lembaga
uang menurut harga pasar yang berlaku, baik terkait. Data dasar harus diperbaiki setiap
yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. tahun perencanaan. Sering suatu rencana
Menurut PMK Nomor 84 Tahun 2014 sudah disusun tanpa si perencana memahami
tentang DAK menyatakan bahwa dalam apa yang ada dan sudah terjadi dan apa
rangka penyelenggaraan pembangunan penghambat yang dihadapi. Dalam keadaan
kesehatan, perlu adanya pembiayaan seperti ini, tujuan yang disusun dalam rencana
kesehatan, yang bertujuan untuk penyediaan tersebut hampir dapat dipastikan tidak akan
pembiayaan kesehatan yang dapat dicapai5.
berkesinambungan dengan jumlah yang E. Permintaan
mencukupi, teralokasi secara adil dan Permintaan adalah jumlah barang/jasa
termanfaatkan secara berhasil guna dan yang diinginkan dan mampu dibeli oleh
berdaya guna9. konsumen pada berbagai tingkat harga dalma
Dalam alur proses perencanaan jangka waktu tertentu dengan menganggap
pengadaan barang, bagian keuangan factor yang mempengaruhinya konstan/tetap.
dilibatkan dalam proses perencanaan Dalam permintaan ada teknik dalam
pengadaan barang, mengingat perencanaan menetukan jumlah pemintaan dari setiap
merupakan fungis salah satu fungsi dari pemakai/konsumen yaitu Permintaan barang-
Kepala Puskesmas dan bagian keuangan maka barang bernilai prestise, harapan harga suatu
perencanaan barang disesuaikan dengan barang akan berubah, hubungan kuantitas
anggaran yang ada. harga dan barang inferior serta faktor
D. Metode kebutuhan terhadap barang tersebut5.
Perencanaan adalah proses yang Hasil penelitian Rini (2012) mengenai
sistematis dalam pengambilan keputusan pelaksanaan manajemen logistik alat
tentang tindakan yang akan dilakukan pada kesehatan di Puskesmas Merdeka Palembang
waktu yang akan datang. Disebut sistematis Tahun 2012 yang menyatakan bahwa setelah
karena perencanaan itu dilaksanakan dengan dilakukan inventarisasi disetiap ruangan,
menggunakan prinsip-prinsip tertentu di setiap ruangan mengadakan permintaan
dalam proses pengambilan keputusan, barang pada petugas inventarisasi barang
penggunaan pengetahuan dan mengenai barang apa saja yang dibutuhkan
teknik/pendekatan secara ilmiah, serta melalui lokakarya mini11.
tindakan atau kegiatan yang terorganisasi.
Perencanaan dilakukan untuk menyusun SIMPULAN
rangkaian kegiatan guna mencapai tujuan 1. Gambaran sumber daya manusia dalam
yang ditentukan sebelumnya. Tujuan tersebut penyusunan perencanaan pengadaan
dapat mencakup tujuan umum (goals) dan alat kesehatan di Puskesmas Siompu
tujuan khusus (objectives) suatu kegiatan/ yaitu kebutuhan staf/pegawai
program. Metode perencanaan menyangkut perencanaan belum ada, upaya
masalah cara kerja untuk dapat memahami peningkatan pengetahuan dan
objek yang menjadi sasaran perencana yang kemampuan pegawai dilakukan dengan
bersangkutan. mengikuti pelatihan, serta teknik
Perencanaan yang tidak didukung data, peningkatan tanggung jawab dan
sering menimbulkan adanya rencana yang kedisiplinan dilakukan dengan cara
memotivasi staf/pegawai perencanaan DAFTAR PUSTAKA
Puskesmas. 1. Undang-Undang Republik Indonesia
2. Gambaran sarana dan prasarana dalam Nomor 36 Tahun 2009 tentang
perencanaan pengadaan alat kesehatan Kesehatan.
di Puskesmas Siompu yaiu kelengkapan 2. Sondakh, G. 2015. Proses Perencanaan
sarana yang tersedia sudah cukup Pengadaan Kebutuhan Alat Kesehatan di
memadai dan mendukung kelancaran Unit Kerja Poliklinik Gigi Rumah Sakit
tugas serta sarana yang menunjang Angkatan Datar Robert Wolter Mangisidi
kegiatan yang menunjang adalah Manado, Skripsi. Manado
laptop/komputer, printer, meja, kursi, 3. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
ATK dan lain-lain. Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
3. Biaya/dana yang dialokasikan untuk Cipta.
pelaksanaan perencanaan pengadaan 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
alat kesehatan di Puskesmas Siompu Indonesia Nomor
tahun 2015 adalah ± 18 juta dari dana 725/Menkes/SK/V/2003 tentang
total JKN yang masuk diambil 15% pada Pedoman Penyelenggara Pelatihan di
tahun 2015. Bidang Kesehatan
4. Metode mengenai penyusunan 5. Santi, D. 2013. Gambaran Manajemen
perencanaan pengadaan alat kesehatan Logistik Alat Kesehatan di Dinas
di Puskesmas Siompu tidak ada, Kesehatan Kota Kendari Tahun 2013,
pengadaan alat dilakukan berdasarkan Skripsi. Kendari
kebutuhan alat di Puskesmas serta 6. Akbarini, D. 2012. Gambaran
disesuaikan dengan anggaran yang Pelaksanaan Manajemen Logistik Alat
dialokasikan pada tahun tersebut. Kesehatan di Puskesmas Merdeka
5. Penentuan jumlah permintaan dari Palembang, Skripsi. Pelembang
setiap bagian pemakai di Puskesmas 7. Pancaningrum, D. A. 2008. Gambaran
Siompu adalah dengan mengidentifikasi Perencanaan Pengadaan Obat di
kebutuhan pemakaian alat, berdasarkan Puskesmas. Skripsi.
banyak alat yang habis atau rusak dan 8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
dibutuhkan berdasarkan anggaran yang Indonesia Nomor 19 Tahun 2014 tentang
tersedia. Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional Untuk Jasa
SARAN Pelayanan Kesehatan dan Dukungan
1. Diharapkan kepada Kepala Puskesmas Biaya Operasional pada Fasilitas
Siompu hendaknya mengadakan Kesehatan Tingkat Pertama Milik
pelatihan untuk bagian perencanaan Pemerintah Daerah
khusus yang mengelola alat kesehatan 9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
agar perencanaan pengadaan alat Indonesia Nomor 48 Tahun 2014 tentang
kesehatan di Puskesmas lebih baik lagi Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
serta dapat meningkatkan pengetahuan Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun
dan kemampuan tenaga perencanaan. Anggaran 2015
2. Diharapkan kepada Kepala Puskesmas 10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Siompu agar perlu adanya standarisasi Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang
dan pedoman/SOP dalam pengadaan Pelayanan Kesehatan pada Jaminan
alat kesehatan yang dibutuhkan sesuai Kesehatan Nasional
dengan standar klasifikasi Puskesmas. 11. Rini, 2012. Pelaksanaan Manajemen
3. Penelitian ini masih perlu dikembangkan Logistik Alat Kesehatan di Puskesmas
lebih luas. Merdeka Palembang Tahun 2012,
Skripsi. Palembang

Anda mungkin juga menyukai