006: 2015
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No. 0254.P/DIR/2016
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN U1.006: 2015
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No. 0254.P/DIR/2016
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KONTRAKTOR
(CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM /CSMS)
PT PLN (PERSERO)
Disusun oleh:
Diterbitkan oleh :
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Susunan Kelompok Bidang Umum Standardisasi
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 0448.K/DIR/2014
Nara sumber:
- DR. Ir. Sugiman
- Ir. Jonathan Sembiring, MM
- Ir. Martono
SPLN U1.006: 2015
Daftar Isi
i
SPLN U1.006: 2015
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
ii
SPLN U1.006: 2015
Prakata
iii
SPLN U1.006: 2015
1 Ruang Lingkup
2 Tujuan
Sebagai pedoman umum untuk penyeragaman bagi seluruh unit PLN dan Anak Perusahaan
dalam menyeleksi dan mengelola kinerja K3 kontraktor agar kegiatan konstruksi dan operasi
PLN berjalan dengan aman, andal dan akrab lingkungan.
3 Acuan Normatif
Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, maka ketentuan mengikuti standar dan
referensi berikut. Dalam hal terjadi revisi pada standar dan referensi tersebut maka
ketentuan mengikuti edisi terakhirnya.
a. Undang-undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja;
b. Undang-undang No. 13 tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan;
c. Undang-undang No. 30 tahun 2009, tentang Ketenagalistrikan;
d. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012, tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
e. Peraturan Pemerintah No 14, tahun 2012, tentang Kegiatan Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik, sebagaimana telah diubah dengan peraturan Pemerintah RI No 23,
tahun 2014;
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No KEP-04/MEN/87, tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan Kerja;
g. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, No. Kep. 45
/DJPPK/ IX /2008, tentang Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bekerja pada
Ketinggian dengan Menggunakan Akses Tali ( Rope Access );
h. SNI 19-14001-2005, Sistem Manajemen Lingkungan-Persyaratan dan Panduan
Penggunaan;
1
SPLN U1.006: 2015
4.1 Bahaya
Suatu kondisi atau tindakan yang akan menimbulkan situasi celaka, kematian dan cacat
seumur hidup.
2
SPLN U1.006: 2015
Zona dimana seluruh tamu dan mitra kerja diizinkan masuk setelah melaporkan
kepentingannya kepada pihak terkait termasuk security, dalam implementasinya diberikan
kartu pengenal.
Zona dimana seluruh tamu dan mitra kerja dilarang masuk kecuali karena kepentingan tugas
dan atas ijin pejabat yang berwenang serta diawasi langsung oleh petugas PT PLN
(Persero), dalam implementasinya diberikan kartu pengenal.
Zona dimana seluruh tamu dan mitra kerja dilarang masuk kecuali karena kepentingan tugas
dan atas ijin manajemen puncak/pejabat yang berwenang serta diawasi langsung oleh
petugas PT PLN (Persero), dalam implementasinya diberikan kartu pengenal.
4.8 Dokumentasi
Evaluasi terhadap kinerja K3 kontraktor dari tahap awal perencanaan sampai akhir
penyelesaian selama periode kontrak.
Suatu peristiwa tidak diinginkan yang tidak mengakibatkan cedera fisik pada orang,
kerusakan pada property, kerugian pada proses atau produksi (serta ditindaklanjuti
penyebab nearmiss).
Praktek yang kondusif untuk menjaga kesehatan, misal penanganan bahan kimia dan
peralatan dengan benar yang mungkin memiliki dampak negatif terhadap kesehatan.
3
SPLN U1.006: 2015
4.12 Insiden
Suatu kejadian yang dapat atau telah mengakibatkan cedera yang tidak diinginkan pada
orang dan/atau kerusakan properti, atau kerugian pada proses atau produksi.
4.13 Kecelakaan
Suatu kejadian yang tidak diduga dan tidak dikehendaki dari suatu aktivitas yang dapat
menimbulkan kerugian baik berupa korban manusia dan atau harta benda.
Segala upaya pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pengguna tenaga listrik
untuk mewujudkan kondisi andal bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia
serta kondisi akrab lingkungan.
4.15 Kontrak
Sebuah perjanjian yang bersifat mengikat antara pihak pertama dengan pihak kedua atau
lebih.
4.16 Kontraktor
Orang atau suatu badan hukum atau badan usaha yang dikontrak atau disewa untuk
menjalankan proyek pekerjaan berdasarkan isi kontrak yang dimenangkannya dari pihak
pemilik proyek yang merupakan instansi/lembaga pemerintahan, badan hukum, badan
usaha, maupun perorangan, yang telah melakukan penunjukan secara resmi Berikut aturan-
aturan penunjukan, dan target proyek ataupun order/pekerjaan yang dimaksud tertuang
dalam kontrak yang disepakati antara pemilik proyek (owner) dengan kontraktor pelaksana.
Seseorang yang mempunyai keahlian, kemampuan dan pengalaman dibidang tertentu yang
memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dan dibuktikan oleh
sertifikat dari lembaga yang terakreditasi atau lembaga berwenang.
4
SPLN U1.006: 2015
Pejabat yang ditunjuk oleh pimpinan unit untuk melakukan evaluasi lelang dan membuat
rekomendasi akhir dalam pemberian kontrak.
Badan/perusahaan yang memiliki dan memegang kendali di lokasi kerja serta keseluruhan
operasi.
Seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memiliki dana untuk
membiayai proyek dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu melaksanakannya
sesuai dengan perjanjian kontrak kerja untuk merealisasikan proyek.
Pegawai/petugas yang mempunyai wewenang, tugas, kewajiban dan tanggung jawab untuk
melaksanakan pengawasan tentang K3 selama berlangsungnya suatu pekerjaan.
Keberadaan Pengawas K3 adalah pegawai/petugas yang ditunjuk oleh kontraktor atau telah
melekat pada jabatan sesuai dengan tugas jabatannya antara lain melaksanakan
pengawasan tentang K3 selama berlangsungnya suatu pekerjaan.
Proses mengevaluasi risiko yang timbul dari bahaya, untuk mempertimbangkan kecukupan
tindakan pengendalian yang ada dan memutuskan apakah risiko dapat diterima atau tidak.
5
SPLN U1.006: 2015
4.27 Risiko
Kombinasi dari kemungkinan dan dampak dari suatu peristiwa berbahaya atau terpapar dan
keparahan cidera atau sakit (teridentifikasi merugikan fisik atau kondisi mental yang timbul
dari atau kegiatan dan/atau kondisi kerja yang buruk) yang dapat disebabkan oleh suatu
peristiwa ataupun terpapar.
4.28 Seleksi
Suatu kelompok atau perusahaan yang menerima jenis pekerjaan tertentu dari pihak kedua
(kontraktor utama) seizin pemilik asset dan menjalankan K3 kontraktor.
Tahapan dalam memilih kontraktor yang berkualitas, kompeten dan mempunyai kapabilitas
dibidang K3 untuk masuk kedalam level risiko suatu pekerjaan yang telah diverifikasi data K3
kontraktor dan dituangkan dalam nilai.
Ketentuan dan tahapan yang mengatur persyaratan CSMS di seluruh aktivitas yang
dilakukan oleh kontraktor, adalah:
5.1.1.1 Tujuan
6
SPLN U1.006: 2015
Fokus penilaian risiko ini adalah penilaian terhadap bahaya yang akan dikerjakan oleh
kontraktor. Hal ini akan membantu kontraktor maupun PLN dalam mengembangkan
program-program dan cara kerja yang aman, andal dan akrab lingkungan untuk melindungi
semua pekerja yang terlibat di dalamnya.
Penilaian risiko yang telah disahkan harus disertakan pada saat mengajukan usulan
pengadaan barang/jasa di lingkungan PT PLN (Persero).
Penilaian risiko ini harus mempertimbangkan aspek-aspek berikut:
a. Jenis pekerjaan;
b. Uraian kegiatan;
c. Potensi bahaya;
d. Tingkat risiko;
e. Tindakan pengendalian risiko;
f. Dampak sosial dan lingkungan.
Hasil penilaian risiko dapat dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu kategori rendah, sedang
dan tinggi sesuai dengan petunjuk matriks penilaian risiko, lihat Tabel 1.
Assesmen K3 kontraktor merupakan tahapan awal yang penting dalam kegiatan CSMS
untuk mendapatkan kontraktor yang kompeten dan mempunyai kapabilitas dibidang K3.
5.1.2.1 Tujuan
7
SPLN U1.006: 2015
Nilai kelulusan
No Kategori risiko
(minimum)
(1) (2) (3)
1 Risiko tinggi 56
2 Risiko sedang 42
3 Risiko rendah 30
Bila tidak ada peserta lelang yang mencapai nilai minimum maka masing-masing divisi/Unit
Induk/Unit pelaksana/Anak Perusahaan harus melakukan pembinaan dalam bidang K3 pada
kontraktor tersebut.
8
SPLN U1.006: 2015
Penilai assesmen K3 kontraktor terdiri dari pejabat pengadaan barang & jasa dan unsur
pejabat/fungsional yang membidangi K3 atau pejabat yang ditunjuk oleh manajemen
setempat, dengan peran dan tanggung jawab berikut:
a. Penilai wajib mengikuti pelatihan CSMS;
b. Penilai bertugas secara profesional dan memastikan proses penilaian assesmen K3
kontraktor berjalan dengan obyektif dan adil tanpa ada konflik kepentingan;
c. Assesmen K3 kontraktor bertanggung jawab untuk mengkaji dan mengevaluasi secara
konprehensif atas jawaban pertanyaan kuisioner yang telah diisi oleh kontraktor berikut
dokumen-dokumen pendukung lainnya.
Bagi pekerjaan yang berisiko sedang dan tinggi, penilai wajib melakukan inspeksi ke fasilitas
kontraktor guna memverifikasi data rencana K3 kontraktor dan implementasi sistem K3.
Hasil Assesmen K3 kontraktor akan disampaikan secara resmi yang dilampiri surat
keterangan penilaian dan rekapitulasi nilai kepada kontraktor dengan mekanisme
penyampaian sebagai berikut:
a. Kantor pusat, disampaikan melalui pejabat pengadaan barang & jasa;
b. Unit Induk, disampaikan melalui pejabat pengadaan barang & jasa;
c. Unit Pelaksana, disampaikan melalui pejabat pengadaan barang & jasa;
d. Anak Perusahaan, disampaikan melalui pejabat yang menangani pengadaan barang &
jasa.
Kontraktor yang mencapai nilai minimum kelulusan dapat ikut serta dalam lelang di PT PLN
(Persero) sesuai dengan kategori risiko dari pekerjaan yang dilelangkan.
Bagi kontraktor yang tidak mencapai nilai minimum kelulusan, pihak PT PLN (Persero) akan
memberi penjelasan kepada kontraktor mengenai kekurangan terkait dengan
ketidaklulusannya, serta memberikan masukan untuk memperbaiki kinerja K3.
Kontraktor yang tidak lulus assesmen K3 kontraktor harus memperbaiki kinerja K3 agar
dapat mengikuti assesmen K3 kontraktor ulang minimal 3 bulan setelah assesmen K3
kontraktor sebelumnya.
5.1.3 Pelelangan
Pelelangan merupakan lanjutan tahapan seleksi yang diikuti oleh seluruh kontraktor yang
telah dinyatakan lulus assesmen K3 kontraktor.
5.1.3.1 Tujuan
Untuk menilai apakah rencana K3 dan kriteria evaluasi lelang (sesuai ketentuan yang
berlaku) telah dipenuhi untuk memilih pemenang lelang, dan jika diperlukan dapat dilakukan
klarifikasi lanjutan.
9
SPLN U1.006: 2015
Proses pelelangan mengikuti ketentuan yang berlaku dan telah lulus DPT sesuai butir
5.1.2.2.
Berdasarkan evaluasi akhir dari seluruh aspek kriteria pelelangan, pejabat pengadaan
barang/jasa merekomendasikan pemenang lelang kepada Manajemen.
Semua langkah-langkah penetapan pemenang lelang dilakukan sesuai Ketentuan yang
berlaku.
5.1.4.1 Tujuan
5.1.4.3 Rencana K3
Bagi kontraktor yang telah ditunjuk sebagai penyedia barang/jasa wajib membuat rencana
K3 terkait dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan, sesuai format Lampiran 1.
Rencana K3 yang telah diberikan oleh kontraktor akan diklarifikasi oleh pejabat pengadaan
barang/jasa beserta struktural/fungsional K3.
Tidak terlepas dilakukan inspeksi lapangan fasilitas kontraktor untuk memastikan konsistensi
pelaksanaan K3 kontraktor oleh PT PLN (Persero).
10
SPLN U1.006: 2015
5.1.4.4.1 Pra-mobilisasi
Kegiatan yang dilakukan dalam fase pra-mobilisasi ini meliputi: pertemuan permulaan (kick
off meeting), orientasi lapangan, audit, diskusi, rencana kerja, peninjauan semua potensi
bahaya yang diantisipasi, masalah-masalah K3 lainnya dan semua kesiapan pendukung K3,
APD serta pembuatan prosedur tanggap darurat.
a. Pertemuan permulaan
b. Orientasi lapangan
11
SPLN U1.006: 2015
c. Rencana K3
Bagi kontraktor yang telah ditunjuk sebagai penyedia barang/jasa wajib membuat rencana
K3 terkait dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan, sesuai format Lampiran 9.
d. Klarifikasi rencana K3
Rencana K3 yang telah diberikan oleh kontraktor akan diklarifikasi oleh pejabat pengadaan
barang/jasa beserta struktura/fungsional K3.
Tidak terlepas dilakukan inspeksi lapangan fasilitas kontraktor untuk memastikan konsistensi
pelaksanaan K3 oleh kontraktor.
e. Pelatihan K3
5.1.4.4.2 Mobilisasi
12
SPLN U1.006: 2015
5.1.5.1 Tujuan
Tujuan tahapan ini adalah untuk menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan telah sesuai
dengan rencana yang disepakati, agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan benar, aman,
andal dan akrab llingkungan. Apabila ditemukan kebutuhan K3 tambahan selama proses
pekerjaan berlangsung, maka kontraktor harus memenuhi dan melaksanakannya.
Setelah mobilisasi atau pada saat memulai pekerjaan, Direksi pekerjaan dan Direktur
kontraktor harus:
a. Mengunjungi semua lokasi kerja yang dikelola oleh kontraktor/sub-kontraktor dan
menyampaikan apa yang diharapkan manajemen kepada semua staf Kontraktor/sub-
kontraktor di lokasi;
b. Memulai kegiatan-kegiatan inspeksi /audit.
Direksi lapangan dan Direktur kontraktor harus melaksanakan inspeksi lapangan secara
berkala untuk memastikan bahwa semua kewajiban K3 dipenuhi oleh Kontraktor/sub-
kontraktor (lihat Lampiran 7): Formulir Daftar Ceklis Inspeksi Tempat Kerja).
13
SPLN U1.006: 2015
Kinerja kontraktor/sub-kontraktor yang telah lulus tahap Kualifikasi secara memuaskan dan
memiliki persiapan yang baik selama kegiatan pra-kerja tidak dapat dijamin tanpa dipantau
secara ketat dan dievaluasi, sehingga merupakan kewajiban untuk melakukan evaluasi dan
inspeksi berkala. Frekuensi evaluasi seperti ini tergantung pada sifat pekerjaan, ukuran
proyek, risiko-risiko yang terlibat dan jangka waktu/periode kontrak.
Direksi pekerjaan maupun kontraktor/sub-kontraktor harus melaksanakan inspeksi dan audit
K3. Semua temuan hasil inspeksi dan audit harus didistribusikan ke PT PLN (Persero) dan
kontraktor/sub-kontraktor dengan komitmen positif kedua belah pihak menggunakan temuan-
temuan untuk peningkatan kinerja.
Kontraktor/sub-kontraktor harus menindaklanjuti tindakan-tindakan perbaikan terhadap
semua penyimpangan yang ditemukan.
Kelalaian dalam pelaksanaan ini atau kurangnya tindakan perbaikan, hal ini dapat
mengakibatkan catatan negatif dalam evaluasi akhir, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi kinerja kontraktor dalam mengikuti lelang di PLN (Persero).
PT PLN (Persero) akan melakukan peringatan secara lisan maupun tertulis, pemberhentian
personil, penundaan kontrak bahkan sampai penghentian kontrak.
14
SPLN U1.006: 2015
Frekuensi simulasi keadaan darurat yang harus dilakukan oleh kontraktor akan ditentukan
Direksi pekerjaan sesuai kebutuhan di lapangan dievaluasi efektivitasnya.
Setelah pekerjaan diselesaikan oleh kontraktor yang dinyatakan dalam berita acara
pekerjaan selesai, maka PT PLN (Persero) akan melakukan evaluasi akhir terhadap seluruh
kinerja K3 kontraktor.
5.1.6.1 Tujuan
Tahapan ini bertujuan untuk melaksanakan evaluasi bersama terhadap kinerja K3 kontraktor
untuk memberikan umpan balik sebagai pembelajaran dan pengetahuan dimasa depan.
Evaluasi akhir harus didasarkan pada kewajiban K3 yang tertuang dalam kontrak, laporan
kegiatan pra-kerja, laporan evaluasi interim, tindakan-tindakan perbaikan yang diminta
selama evaluasi interim (lihat lampiran 9: formulir evaluasi akhir K3 kontraktor).
Daftar periksa harus diisi dengan lengkap oleh Direksi pekerjaan dan didampingi Direktur
kontraktor pada akhir pekerjaan atau setelah berakhirnya kontrak.
Analisis dan rangkuman mengenai penyelesaian kontrak minimal harus disepakati dan
dikomunikasikan, dengan mengidentifikasi hal-hal sebagi berikut:
a. Kualitas rencana K3 awal dan keterkaitannya dengan kinerja kontraktor secara
keseluruhan, memperoleh lesson learned guna perbaikan dimasa depan;
b. Menyoroti aspek-aspek positif pembelajaran (lesson learned) dan bagaimana aspek-
aspek tersebut dapat diterapkan dimasa yang akan datang. Pembelajaran ini harus
dikomunikasikan kepada para kontraktor terkait;
c. Memasukkan semua temuan bahaya baru yang diidentifikasi selama pekerjaan ke
dalam daftar bahaya dan sebagai bahan pertimbangan untuk kontrak dimasa yang akan
datang;
d. Informasi mengenai kinerja K3 kontraktor dapat sebagai rujukan untuk
direkomendasikan mengikuti lelang dimasa yang akan datang;
e. Membuat catatan terhadap setiap personel yang memiliki kinerja K3 yang memuaskan
maupun personel yang kinerjanya tidak memuaskan. Personel dengan catatan
memuaskan dapat direkomendasikan untuk mengikuti pekerjaan dimasa yang akan
datang, sedangkan personel yang kinerja K3 nya tidak memuaskan dimasukkan dalam
daftar hitam/blacklist;
15
SPLN U1.006: 2015
f. Kontraktor dengan kinerja K3 yang baik akan diberikan penghargaan berupa surat
keterangan, dan bagi kontraktor dengan kinerja K3 tidak sesuai dengan rencana K3
kontraktor akan diberikan surat peringatan atau diusulkan penurunan nilai assemen K3
kontraktor.
16
SPLN U1.006: 2015
Memilih Kontraktor
Dokumen Melaksanakan
Menentukan kan penilaian Daftar Periksa rapat K3
Mulai
Kontrak
Selesai
Lingkup risiko
mmm
(O/ Rendan) K3 Pra-Kerja Pra-kerja
mu
Memberikan
Pejabat pengadaan
formulir
Mempersiapkan Proses Anwijzing
barang/jasa
pra-kualifikasi Pelaksanaan
untuk Draft Perjanjian
Lelang dan
kontraktor Kontrak
penentuan
pemenang
beserta dokumen
melengkapi pendukung dgn Bagian
formulir Kontrak Melaksanakan Mengembangk
pra-kualifikasi (jika perlu) pekerjaan an SOP untuk
sesuai peker jaan
dokumen spesifik yang
kontrak dan sedang
syarat K3 dilaksanakan
Asesor Dokumen
Membantu
verifikasi dan
memastikan Menyetujui
persyaratan K3 Daftar Periksa
Pra-Kerja
17
SPLN U1.006: 2015
Kontrak diberikan
Pra-mobilisasi
Melaksanakan
Melaksanakan
Tidak Orientasi Lokasi K3
Memastikan
Pelatihan K3 Lengkap
Lengkap ?
Ya
Mobilisasi
Pertemuan
Permulaan di Lokasi
Pertemuan
Permulaan di Lokasi
Kontraktor
Menghadiri
Melaksanakan
Program / instruksi
audit mobilisasi
orientasi K3
Pelaksanaan Kontrak
18
SPLN U1.006: 2015
Tidak
Peningkatan
K3
Melaksanakan pertemuan diperlukan
dan komunikasi K3
secara teratur
Ya
Melaksanakan Melaksanakan
Investigasi bersama tindakan perbaikan
Jika terjadi insiden yang disarankan
19
SPLN U1.006: 2015
Melaksanakan
evaluasi akhir mengenai
kinerja kontraktor
Meninjau
Kualitas Rencana K3
Kontraktor
Menganalisis
Kinerja Keseluruhan
Kontraktor
Mengeluarkan surat
penghargaan atau
peringatan Pekerjaan selesai
atas kinerja keseluruhan
Kontraktor
20
SPLN U1.006: 2015
21
SPLN U1.006: 2015
22
SPLN U1.006: 2015
1. Pengaturan apa yang ada diperusahaan anda saat ini untuk mengawasi dan
memantau kinerja K3?
2. Kriteria kinerja seperti apa yang digunakan di perusahaan anda? Berikan Contoh
yang sifatnya leading maupun lagging indikator.
3. Pengaturan apa yang berjalan di perusahaan anda untuk menyampaikan setiap
hasil usaha dan temuan dari pengawasan dan pemantauan kinerja tersebut
kepada manajemen perusahaan dan karyawan lapangan? Jika Ya lampirkan.
4. Pernahkah perusahaan anda menerima presetasi K3? Jika Ya sebutkan.
5. Apakah perusahaan anda memantau implementasi program-program K3 yang
telah anda canangkan? Jika Ya, bagaimana caranya? Lampirkan bukti
pendukung.
6. Pernahkah perusahaan anda mengalami kecelakaan kerja dalam 3 tahun
terakhir? Jika Ya lampirkan copy laporan kecelakaan kerja tersebut.
7. Apakah perusahaan anda menyimpan catatan statistik kecelakaan dan kinerja
K3 perusahaan anda untuk 3 tahun terakhir. (berikan data sekurang-kurangnya
terkait, jumlah korban, tindakan medis, jumlah PAK, jumlah kebocoran, dll)
8. Apakah perusahaan anda memiliki prosedur investigasi dan pelaporan
kecelakaan/PAK? Jika Ya, lampirkan.
9. Bagaimana temuan setelah investigasi dapat dikomunikasikan kepada seluruh
karyawan anda?
10. Apakah kecelakaan/nearmiss dilaporkan? Jika Ya, lampirkan dokumen
pendukung.
11. Jika ada lampirkan copy laporan investigasi 1 tahun terakhir
23
SPLN U1.006: 2015
1. Jelaskan sifat dan sejauh mana partisipasi anda dalam organisasi atau aosiasi
yang relevan dengan bidang pekerjaan anda. (misal: AKLI, KONSUIL, MKI,dll)
2. Apakah perusahaan anda memiliki fitur tambahan lain yang tidak ada dalam
kuesioner ini? (misal: serifikat ISO, OHSAS, SMK3,dll)
24
SPLN U1.006: 2015
Tahun
Tingkat
20… 20… 20…
Frekuensi
Keparahan
5. Harap berikan data untuk item-item berikut selama periode tahun terakhir:
a) Jumlah fatalitas : _________________
b) Jumlah jam kerja yang hilang akibat cedera : _________________
c) Jumlah jam kerja karyawan : _________________
6. Harap beritahukan jenis pekerjaan yang telah dilakukan oleh perusahaan anda untuk PT
PLN (Persero):
Keterangan Ringkas
Klien –Nama, Alamat
No No. Kontrak Periode Kontrak Proyek yang
dan Nomor Kontak
Dilaksanakan
1).
3). 4). 5).
2).
7. Apakah jumlah jam kerja yang hilang akibat cedera dilaporkan dan rangkuman laporan
dikirimkan ke tempat berikut? Seberapa sering?
Manajer lokasi
kantor
DEPNAKER RI
setempat
25
SPLN U1.006: 2015
No ya Tidak Keterangan
a Perlindungan kepala
b Perlindungan kaki
c Perlindungan mata
d Perlindungan tangan
e Perlindungan pendengaran
f Perlindungan pernapasan
g Sabuk pengaman dan lifeline
i Perancah i.
j Pengamanan batas (Perimeter guarding)
k Kebersihan dan kerapian
l Perlindungan dari kebakaran
m Prosedur keadaan darurat
n Bahan-bahan beracun
o Pemaritan dan penggalian
p Ruang tertutup
q Tanda, barikade, flagging
r Keselamatan kelistrikan
s Keselamatan rigging dan crane
t Asbes
11. Apakah anda memiliki program K3 untuk pekerja baru atau supervisor yang
dipromosikan?
Ya ……………….. Tidak ……………….
Jika ya, apakah program tersebut mencakup instruksi untuk hal-hal berikut:
No ya Tidak Keterangan
a Cara-cara kerja yang selamat
b Pengawasan keselamatan
c Pertemuan Toolbox
d Prosedur keadaan darurat
e Prosedur inspeksi peralatan
f Investigasi cedera dan ketidakpatuhan
g Perlindungan dan pencegahan kebakaran
i Orientasi karyawan baru
j Prosedur isolasi
12. Apakah anda memiliki program pemeriksaan kesehatan kerja untuk semua personel
yang berada dalam pengawasan anda ?
Ya ……………….. Tidak ……………….
jika ya harap berikan salinan laporan pemeriksaan.
26
SPLN U1.006: 2015
13. Apakah Anda menginspeksi perkakas (tool) dan peralatan sebelum membawanya ke
lokasi proyek?
Ya ……………….. Tidak ……………….
Jika ya, harap berikan salinan laporan inspeksi.
14. Apakah Anda memiliki jadwal untuk inspeksi teratur terhadap Plant, perkakas dan
peralatan?
Ya ………………… Tidak ……………….
Jika ya, harap berikan jadwal tersebut.
15. Apakah Anda/karyawan Anda memiliki sertifikat kompetensi K3 ?
Ya ……………….. Tidak ……………….
Jika ya, harap berikan salinan dokumen
Pernyataan
Kami dengan ini menyatakan bahwa semua informasi yang kami sebutkan di atas benar
adanya. Jika terdapat informasi apa pun yang ternyata tidak benar berdasarkan verifikasi
atau evaluasi, maka hal ini akan mengakibatkan pemutusan kontrak.
Komentar
_________________________________________________________________________________
_____________
_________________________________________________________________________________
_______________
_________________________________________________________________________________
_______________
27
SPLN U1.006: 2015
Kontraktor : ____________________________________________________
Alamat : ____________________________________________________
Tanggal Evaluasi : ___________________________________________________
____________________________________________________
No Tugas ya Tidak Keterangan
1 Kontraktor memiliki program K3 tertulis
2 Kontraktor memiliki pernayataan kebijakan manajemen K3 tertulis
3 Kontraktor memiliki Komite K3
4 Kontraktor mengadakan pertemuan K3 lokasi untuk supervisor lapangan
5 Kontraktor melaksanakan inspeksi K3
Kontraktor memiliki program orientasi untuk karyawan baru yang
6
mencakup instruksi untuk hal-hal berikut:
Perlindungan kepala
Perlindungan kaki
Perlindungan mata
Perlindungan tangan
Perlindungan pendengaran
Perlindungan pernapasan
Sabuk pengaman dan Lifeline
Perancah
Pengamanan batas(Perimeter guarding )
Housekeeping
Perlindungan dari kebakaran
Fasilitas pertolongan pertama
Prosedur keadaan darurat
Bahan -bahan beracun
Pemaritan dan penggalian (Trenching and excavation)
Ruang tertutup
Tanda, barikade, flagging
Asbes
Keselamatan rigging dan crane
28
SPLN U1.006: 2015
12. Tingkat Frekuensi dan tingkat keparahan cedera kontraktor menurut kriteria Kementerian tenaga
kerja Republik Indonesia untuk tiga tahun terakhir
Tahun
Tingkat
20.... 20...... 20........
Frekuensi
Keparahan
Keterangan ringkas
Klien-Nama, alamat dan
No No. Kontrak Periode kontrak proyek yang dilaksanakan
nomor kon trak
15. Ketersediaan laporan jam yang hilang akibat cidera dan distribusi rangkuman laporan:
Tahunan
ya tidak bulanan kuartalan
Manajer lokasi
Kantor MENNAKER
RI
Daerah
Rekomendasi :
___________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________
_________________________________________
29
SPLN U1.006: 2015
c. Perlindungan pendengaran
d. Perlindungan pernafasan (half-mask, full-mask, air supplied )
Uji kelayakan dan sertifikasi medis untuk penggunaan yang
tepat perlindungan pernapasan
e. Perlindungan Jatuh (Full-Body Harness, Shock-Absorbing,
Lanyard)
f. APD lain yang disyaratkan
4 Persyaratan/Izin Perancah
5 Persyaratan Tangga (tidak menghantarkan panas/listrik)
6 Persyaratan Aerial Man Lift (JLG, Scissor Lift)
7 Pelatihan Komunikasi Bahaya (MSDS, Label)
8 Persyaratan Crane (Sertifikasi Operator, Inspeksi, dll.)
9 Sertifikasi dan Lisensi Alat dan Kendaraan
10 Kesiapsiagaan Darurat dan Rencana/Protokol Evakuasi
11 Izin Keselamatan Kerja
a. Pekerjaan Panas
b. Memasuki Ruang Tertutup
c. Penggalian dan Pemaritan
d. Dekat Bahaya (Close Proximity)
e. Bekerja di lokasi terpencil
12 Pertolongan Pertama/Peralatan Medis
13 Persyaratan Perlindungan/Pencegahan Kebakaran
14 Sistem Pelaporan Kecelakaan (jenis, siapa dan kapan melaporkan)
15 Persyaratan Pencahayaan
16 Persyaratan Penggembokan dan Pelabelan (LOTO)
17 Persyaratan Tabung Udara dan Bejana Bertekanan
18 Rencana Kebersihan dan Kerapian
19 Prosedur Pengoperasian Standar (SOP)
20 Cakupan Pengawasan
21 Petugas K3 untuk dihubungi
22 Peninjauan Standar SMK3 PT PLN (Persero)
30
SPLN U1.006: 2015
Diperiksa oleh
31
SPLN U1.006: 2015
32
SPLN U1.006: 2015
Informasi di atas telah dipahami, dan akan dilaksanakan selama pelaksanaan proyek.
___________________________ __________________________
Wakil Perusahaan Kontraktor Kepala Divisi K3
______________________ __________________________________
Wakil PT PLN (Persero) Kepala/ Penanggung jawab K3 PLN (Persero)
33
SPLN U1.006: 2015
OK OK
Ref Item yang diinspeksi Ref Item yang diinspeksi
ya Tidak ya Tidak
A ITEM UMUM
1 Lingkungan kerja
- Bangunan
- Penerangan
- Demarkasi
- Penumpukan/penyimpanan
- Kode warna
- APD
Tanda Peringatan
2 Faktor manusia
LOTO
Bahan kimia BERBAHAYA
Pemilihan perkakas kerja
Pemakaian APD
Izin pekerjaan berbahaya
B ITEM SPESIFIK
1 Area pencucian
alat pemadam kebakaran
area pencucian bersih
Lampu emergensi
3 Peralatan lainnya
Tanda tangan :
34
SPLN U1.006: 2015
No Tingkat Risiko Penyimpanan (termasuk lokasi) Tindakan yang diambil Penaggung jawab Selesai
35
SPLN U1.006: 2015
Kontraktor :
Alamat :
Tanggal evaluasi :
I. Rencana K3 Kontraktor:
36
Pengelola Standardisasi :