Anda di halaman 1dari 24

KN

O
W
LE

G
IN
D

R
TU
G
E
AP
C

Narasumber: Usman Saleng


DAFTAR ISI
RENTANG KISAH................................................................ 2
OPERASI DAN PEMELIHARAAN ......................................... 7
Prinsip Kerja PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) 7
A. Langkah pengisian .................................... 8
B. Langkah kompresi ..................................... 9
C. Langkah Usaha ......................................... 9
D. Langkah Pembuangan............................. 10
Diagram PV (Diagram Indikator) Mesin 4 Langkah ... 10
Pemeliharaan PLTD ................................................. 13
Lingkup Pekerjaan Pemeliharaan Rutin (P0 – P5)
....................................................................... 14
Pemeliharaan Berkala (TO, SO, dan MO) ................. 15
Persiapan sebelum Overhaul .......................... 15
Pelaksanan Overhaul ...................................... 16
Setelah pelaksanaan Overhaul ........................ 18
Daftar Checklist Fisik Pemeliharaan ........................ 18

1 |K n o w l e d g e Capturing/Usman Saleng
RENTANG KISAH

Berawal dari 35 tahun yang lalu atau lebih tepatnya tanggal


22 Oktober 1984, beliau bergabung dengan Perusahaan
Listrik Plat Merah ini. Pada saat itu beliau masih menjadi
Pegawai Harian Tetap (PHT) dan satu tahun kemudian terbit
Surat Keputusan (SK) sebagai Pegawai Tetap. Namun pada
saat itu beliau sudah mendapatkan 80% gaji yang mestinya
didapatkan ketika menjadi pegawai tetap. Pada saat itu
penghasilan yang beliau dapat sekitar Rp 98.000,- ditambah
dengan TKK (Tunjangan Kinerja Karyawan) sekitar Rp.
20.000,- yang dibayarkan setiap tanggal 15.

Awal penempatan beliau di Cabang Parepare atau kalau


sekarang lebih dikenal dengan UP3 (Unit Pelaksana
Pelayanan Pelanggan). Namun beliau tidak berkantor di
Parepare melainkan di PLTD Pangsid di Sidrap. Disana
kurang lebih 15 tahun beliau mengabdi, pada tahun 1998
seluruh unit pembangkit beralih tangan/dikelola oleh
Sektor termasuk PLTD Pangsid yang awalnya dikelola oleh
Cabang Parepare menjadi dikelola oleh Sektor Bakaru.
Disitulah awal mula beliau bergabung dengan Sektor Bakaru.

2 |K n o w l e d g e Capturing/Usman Saleng
Selama 15 tahun di PLTD Pangsid beliau berperan ganda
sebagai operator dan pemeliharaan walaupun dalam SK
dituliskan jabatan beliau saat itu menjadi operator, karena
tidak ada orang lain sehingga apabila terjadi kerusakan
ataupun pemeliharaan maka beliau akan bertindak sebagai
orang pemeliharaan. Hal inilah yang menjadikan beliau
sangat familiar atau terbiasa dengan dengan segala jenis
kerusakan maupun gejala/indikasi yang timbul. Bahkan
dengan mendengar suara mesin saja beliau sudah tau
bahwa ada sesuatu yang tidak benar terhadap mesin ini dan
harus segera dilakukan pemeriksaan, karena selama 15
tahun tersebut beliau selalu merawat dan mengoperasikan
mesin tersebut. Tugas keseharian sebagai operator PLTD
diantaranya adalah melakukan pengecekan/prosedur
penerimaan BBM, membuat laporan bulanan, melakukan
inspeksi dan melakukan pembersihan.

Didalam proses pembangkitan orang yang paling


menguasai kondisi pembangkitnya adalah operator, karena
hampir setiap hari berkutit dengan pembangkit tersebut,
melakukan inspeksi dan pencatatan parameter pembangkit.
Pada saat terjadi indikasi terhadap mesin umumnya
operator akan kembali perpedoman dengan buku manual,
disinilah hal yang menurut beliau kurang atau sedikit
ditinggalkan oleh operator-operator pembangkit sekarang.

3 |K n o w l e d g e Capturing/Usman Saleng
Berdasarkan kacamata beliau, bahwa operator sekarang
hanya berperan sebagai pengoperasian saja dan jika ada
indikasi ataupun kerusakan maka dia akan membuat
laporan kepada tim pemeliharaan untuk melakukan
perbaikan atau pengecekan. Karena bertahun-tahun beliau
bergelut di pembangkit PLTD sampai-sampai beliau hafal
semua nomor mesin unit tersebut. Sehingga ketika akan
melakuka order spare part ke supplier, beliau hanya
menyebutkan nomor mesin saja supplier sudah paham
kebutuhan apa saja yang diperlukan. Pada pemeliharaan
PLTD dikenal dengan istilah TO, SO. MO (Top Overhaul, Semi
Overhaul dan Major Overhaul) yang waktunya ditentukan
oleh pabrikan.

Banyak pelajaran yang beliau dapatkan ketika beliau bekerja


di PLTD, selain pelajaran mengenai dengan pengoperasian
dan pemeliharaan pembangkit tetapi juga bagaimana
budaya bekerja ketika bekerja dengan teknisi dari pabrikan.
Terdapat 2 hal yang beliau dapat selama bekerja bersama
dengan pekerja asing dari pabrikan yang sampai saat ini
beliau jadikan pedoman dalam keseharian beliau yaitu:
efisien dalam menggunakan ataupun membeli barang
sesuai dengan fungsi utama yang kita gunakan, contoh
handphone, mungkin saat ini banyak bermunculan
handphone dengan teknologi yang sangat berkembang,

4 |K n o w l e d g e Capturing/Usman Saleng
namun padahal yang kita butuhkan hanyalah untuk
komunikasi maka tidak perlu membeli handphone dengan
segala kelebihan teknologi tersebut cukup beli handphone
yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dan pelajaran
yang kedua adalah ketika kita mempunyai ilmu maka
disimpan untuk diri sendiri, sebarkan ilmu tersebut kepada
rekan kerja kita kerena kita tidak akan selamanya bekerja
diposisi tersebut maka agar tidak terjadi indikasi ataupun
permasalahan terhadap pembangkit, orang yang berperan
sebagai pengganti kita dapat dengan sigap
melakukan/mengambil tindakan.

Hal terpenting dalam melakukan pemeliharaan adalah


harus bersih dan presisi, kalua tidak bersih maka akan
terjadi kerusakan pada bearing. Komponen-komponen
mesin diesel yang perlu diperhatikan ketika overhaul adalah
connecting rod bearing, main bearing, piston ring dan valve.
Kalau terjadi kerusakan pada connecting rod bearing dan
main bearing maka akan terjadi kerusakan pada crankshaft,
jika terjadi kesalahan pemasangan pada piston ring makan
liner cylinder akan rusak, dan apabila dalam pemasangan
kuku valve tidak presisi dan terlepas amkan akan terjadi
kerusakan pada head cover dan valve akibat tumbukan
pada camshaft. Sehingga pada saat pemeliharaan
berlangsung hal-hal tersebut selalu menjadi perhatian

5 |K n o w l e d g e Capturing/Usman Saleng
beliau karena apabila terjadi kerusakan maka akan banyak
timbul kerugian baik dari segi materil dan fisik bahkan lebih
parah lagi dapat menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu
beliau selalu memngikuti segala prosedur yang tertulis di
dalam buku manual demi menghindari kesalahan maupun
kekeliruan pada saat pemasangan.

6 |K n o w l e d g e Capturing/Usman Saleng
OPERASI DAN
PEMELIHARAAN
Prinsip Kerja PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel)

Motor bakar adalah mesin yang menghasilkan tenaga


mekanis dengan cara melaksanakan proses pembakaran.
Dari proses pembakaran akan diperoleh tekanan yang
tinggi sehingga dapat menghasilkan tenaga.

Mesin diesel adalah motor bakar dengan proses


pembakaran di dalam mesin itu sendiri (internal
combustion engine) dan berbahan bakar solar. Udara
murni dimampatkan (dikompresi) dalam suatu ruang
bakar (silinder) sehingga diperoleh udara bertekanan
tinggi serta panas, bersamaan dengan itu disemprotkan
solar. Bahan bakar yang disemprotkan berbentuk kabut
tersebut akan bercampur merata dengan udara panas
sehingga terjadilah pembakaran.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah


pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel
sebagai penggerak pemula (Prime Mover). Prime Mover
merupakan alat yang mempunyai funsgi menghasilkan

7 |K n o w l e d g e Capturing/Usman Saleng
energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor
generator.

Pembakaran yang berupa ledakan akan menghasilkan


panas dalam ruang bakar mendadak naik dan
tekananpun menjadi tinggi. Tekanan ini mendorong
piston kebawah yang berlanjut dengan poros engkol
berputar.

Gambar 1. Motor Diesel

A. Langkah pengisian

Bahan bakar didalam tangka penyimpanan bahan bakar


dipompakan kedalam tangki penyimpanan sementara
namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian
disimpan didalam tangka penyimpanan sementara (daily
tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar (BBM) maka

8 |K n o w l e d g e Capturing/Usman Saleng
bahan bakar dari daily tank dipompakan ke pengabut
(Nozzel), disini bahan bakar dinaikkan temperaturnya
hingga menjadi kabut.

Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup isap terbuka dan


katup buang tertutup, sehingga udara bersih masuk
kedalam silinder.

B. Langkah kompresi

Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup isap tertutup dan


katup buang tertutup, udara didalam silinder ditekan
sehingga timbul panas. Akhir kompresi, bahan bakar
diinjeksikan keruang bakar sehingga terjadi pembakaran.

C. Langkah Usaha

Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerakan


torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah
menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran
bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang
dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang
torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik
(reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah
menjasi gerak rotasi oleh poros engkol (crankshaft).

9 |K n o w l e d g e Capturing/Usman Saleng
D. Langkah Pembuangan

Akhir langkah usaha katup buang terbuka, sehingga gas


buang keluar melalui katup tersebut, piston bergerak dari
TMB menuju TMA.

Diagram PV (Diagram Indikator) Mesin 4


Langkah

Diagram ini menunjukkan hubungan antara Volume (V)


dengan Tekanan (P) dalam silinder pada tiap siklus.
Dari diagram indikator (P-V diagram) dapat dihitung
besar tekanan indikator rata-rata yang mendorong piston
yang besarnya tergantung luas diagram indikator. Semakin
besar luas diagram berarti semakin besar pula tekanannya,
semakin besar pula daya indikatornya.
Diagram indikator mesin 4 langkah ideal pada gambar
ini dianggap tidak ada kerugian aliran udara pada waktu
langkah pengisian (hisap) maupun langkah buang sehingga
tekanan pengisian dan trekanan buang sama dengan 1 atm.

10 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
P
Bar

u
3
k

D2
i b
P
V2 V3 V
V1

Gambar 2. Diagram P-V


Diagram diatas memperlihatkan hubungan antara

Volume (V) dan Tekanan (P) yang ada diatas piston

secara teoritis (ideal)

Keterangan :

V1 = Volume silinder (volume langkah piston

volume + ruang bakar)

V2 = Volume ruang bakar

V3 = Volume langkah piston.

11 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
Pa = Tekanan udara luar (atmosfir)

I = Memperlihatkan proses pengisisan udara

sewaktu langkah isap

K = Memperlihatkan proses kompresi di

perlihatkan tekanan kompresi maksimum

adalah 35 bar, dilanjutkan dengan

pembakaran sampai 75 bar

Q1 = Artinya terjadi penambahan energi yang

cukup besar sewaktu terjadi pembakaran

pada akhir langkah kompresi dan awal

langkah buang.

u = Garis yang memperlihatkan proses usaha

b = (Kearah kiri) adalah proses pembuangan

gas asap.

Kerja katup dalam tiap satu siklus dapat dilihat pada tabel
berikut :
Kerja Katup
No. Nama Langkah
K. Masuk K. Buang

1 Pengisian Membuka Menutup

2 Kompresi Menutup Menutup

12 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
3 Usaha Menutup Menutup

4 Buang Menutup Membuka

Pemeliharaan PLTD

Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang meliputi program


perawatan, pemeriksaan, perbaikan dan uji untuk kerja
mempertahankan supaya peralatan tersebut beroperasi
secara optimum.

Pemeliharaan berdasarkan waktu:


RUTIN
JENIS
KALENDER JAM KERJA
PEMELIHARAAN
P0 Harian 24 Jam
P1 Mingguan 125 Jam
P2 2 Mingguan 250 Jam
P3 Bulanan 500 Jam
P4 Triwulan 1.500 Jam
P5 Semesteran 3.000 Jam
BERKALA/PERIODIK
P6 T.O (Top Overhaul) 6.000 Jam
P7 S.O (Semi Overhaul) 12.000 Jam
P8 M.O (Major Overhaul) 18.000 Jam

13 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
Lingkup Pekerjaan Pemeliharaan Rutin (P0 – P5)

P0: - Harian
✓ Membersihkan Mesin
✓ Membuang air kondensat dan kotoran dari tangka
dengan membuka kran
✓ Memeriksa dan menambah minyak atau air pendingin.
✓ Melumasi dan memberi grease secara manual
P1: -Mingguan
✓ Pekerjaan P0
✓ Membuka dan membersihkan saringan
✓ Membuka dan membersihkan separator
✓ Membuka peralatan bantu dari debu, kotoran, minyak
yang bocor, dll.
P2: -Tengah Bulanan
✓ Pekerjaan P1
✓ Mengganti/menambah pelumas pada peralatan
tertentu sesuai dengan petunjuk pabrik
✓ Memeriksa atau menambah bahan kimia pada air
pendingin.
P3: -Bulanan
✓ Pekerjaan P2
✓ Memeriksa fungsi sistem-sistem
✓ Memelihara kondisi peralatan dan memperbaiki bila
perlu
✓ Memeriksa terminal-terminal alat control dan
pengaman
✓ Memeriksa viskositas minyak pelumas
✓ Memeriksa DC system

14 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
✓ Memeriksa berfungsinya Black Start
P4: -Triwulan
✓ Pekerjaan P3
✓ Memeriksa fungsi system governor.
✓ Memeriksa atau mengganti minyak pelumas governor.
✓ Memeriksa kualitas air pendingin dan unit pengolah
air (water treatment).
✓ Membersihkan sistem pendingin (Radiator, Cooling
Tower, Cooler).
✓ Memeriksa dan membersihkan injector.
✓ Menyetel valve.
✓ Mengukur/memperbaiki defleksi poros.
P5: -Semesteran
✓ Pekerjaan P4
✓ Memeriksa sistem saat penyalaan (timing)
✓ Memeriksa kekencangan baut dan shim
✓ Memeriksa kelonggaran roda gigi dan bantalan
✓ Mengganti saringan (filter oli)

Pemeliharaan Berkala (TO, SO, dan MO)

Persiapan sebelum Overhaul

Dalam kegiatan persiapan, perlu diperhatikan:


a. Manusia, yaitu personil yang akan melaksanakan
pemeliharaan
b. Material, kebutuhan material perlu dipersiapkan jauh
sebelumnya (1 bulan sebelum pelaksanaan
pemeliharaan sudah tersedia di Gudang)

15 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
c. Alat-alat kerja: peralatan kerja yang dibutuhkan perlu
dicek sebelumnya baik jumlah maupun kualitasnya
d. Test jalan: sebelum diadakan overhaul, perlu test jalan
untuk mengetahui kondisi mesin yang sebenarnya
sekaligus mengamati kelainan yang mungkin terjadi
yang pada akhirnya data-data dapat dibandingkan
dengan data-data sesudah pelaksanaan Overhaul.
e. Jadwal: Sebelum melaksanakan Overhaul, perlu
membuat jadwal pelaksanaan pemeliharaan yang
menggambarkan tentang urutan dan jenis kegiatan
yang dilakukan dalam pelaksanaan Overhaul dan
alokasi waktunya baik rencana maupun realisasinya.

Pelaksanan Overhaul

a. Perhatikan kondisi peralatan keselamatan kerja yang


akan dipakai
b. Pikirkan dan siapkan peralatan keselamatan kerja yang
akan dipakai, jagalah kebersihan dan usahakan agar
tidak terjadi kecelakaan.
c. Pada saat pembongkaran dan pemasangan perhatikan
urutan kegiatannya, prosedur pengikatan dan
pembersihan saluran.
d. Dalam melaksanakan pengukuran perhatikan
kebersihan yang diukur, ketelitian alat ukut dan cara
mengukur yang baik dan benar.
e. Pada saat penyetelan perhatikan prosedur dan standar
yang ditentukan dari buku petunjuk mesin tersebut.

16 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
P6: - Top Overhaul (TO)
✓ Pekerjaan P5
✓ Memeriksa semua kepala silinder dan komponennya.
✓ Memeriksa dan mengukur connrod-bearing, piston,
piston ring, pin bushing dari satu piston yang terdekat
dengan generator.
✓ Memeriksa dan mengukur satu cylinder liner.
✓ Memeriksa dan mengukur sistem injeksi bahan bakar.
✓ Membersihkan cooler, intercooler, radiator dan atau
cooling tower.
✓ Memeriksa vibration damper
✓ Memeriksa turbocharger (overhaul, bila diperlukan)
✓ Memeriksa semua perlengkapan dan peralatan bantu
(separator, kompresor, dll) overhaul bila perlu
✓ Kalibrasi meter-meter tekanan dan temperature.
✓ Membersihkan dan memeriksa generator dan panel-
panel.
✓ Mengukur tahanan isolasi.
✓ Memeriksa berfungsinya peralatan listrik
✓ Memeriksa dan kalibrasi alat kontrol dan pengaman.
✓ Menguji unjuk kerja SPD

P7: -Semi Overhaul (SO)


✓ Pekerjaan P6
✓ Membongkar dan memeriksa seluruh dan conrod.

P8: -Major Overhaul (MO)


✓ Pekerjaan P7
✓ Mengukur seluruh cylinder liner

17 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
✓ Membongkar/memeriksa/mengganti main bearing
✓ Memeriksa kondisi pondasi dan perlengkapan.

Setelah pelaksanaan Overhaul

a. Adakan uji coba jalan setelah pelaksanaan Overhaul


dan ambil data-datanya dan bandingkan dengan data-
data sebelum Overhaul
b. Buatkan laporan hasil pelaksanaan overhaul dan hasil
uji coba jalan mesin tersebut

Daftar Checklist Fisik Pemeliharaan


1. Sistem Kontrol dan Proteksi
Pastikan peralatan kontrol dan proteksi telah
dilaksanakan pemeliharaannya dengan tepat, benar,
sesuai dengan ketentuan (berpedoman pada buku
petunjuk pabrikan) dan telah diuji fungsinya
(memberikan sinyal alarm atau trip mesin). Seperti:
setting alat pengaman tekanan rendah, temperature
tinggi, overspeed, reverse power relay, over current
relay dll.).
2. Sistem Penyaluran Tenaga Listrik
Pastikan semua peralatan penyaluran, seperti pms,
(pemisah) dan pmt (pemutus tenaga) dalam
keadaanbaik, dengan cara:
 Mengukur tahanan kontak PMT dan PMS
 Menguji rangkaian interlock
 Menguji rangkaian-trip PMT langsung dari relay

18 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
proteksi
3. Suplai Arus Searah (Baterai)
Pastikan berfungsinya suplai arus searah. Lakukan
pemeriksaan harian pada: pengisi (battery charger),
level air, kemampuan dan kondisi serta sistem ventilasi
ruangan baterai.
4. Terminal dan Isolasi Peralatan Listrik
Pastikan semua terminal dan isolasi generator, trafo
dan kabel dalam kondisi baik. Lakukan pemeriksaan
rutin kekencangan baut/skrup terminal dan kondisi
isolasi generator, trafo dan kabel terhadap
kemungkinan hubungan pendek, terutama sisi
tegangan tinggi, sedangkan untuk peralatan tegangan
rendah, diutamakan pada peralatan kontrol & proteksi.
5. Sistem Pendinginan Ruang Kontrol Panel
Pastikan pendinginan ruang kontrol panel berfungsi
dengan baik (dengan temperature sekitar22˚C)
6. Peralatan Kerja dan Instrumen Ukur
Pastikan penggunaan peralatan kerja dan instrument
ukur dilakukan dengan cara tepat dan benar. Lakukan
pengujian/kalibrasi terhadap instrument ukur (meter-
meter: tekanan, temperatur, aliran, putaran, arus,
tegangan dll) untuk meyakinkan ketepatan/kepresisian
pengukuran.
7. Sistem Pelumasan Peralatan
Pastikan semua peralatan pelumasan berfungsi dengan
baik
Lakukan pemeriksaan:
 Mutu minyak pelumas secara rutin (misalnya

19 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
sebulan sekali)
 Kondisi saringan (strainer dan filter tidak sobek)
 Kontinuitas dan keoptimalan operasi separator
minyak pelumas.
 Kemungkinan adanya benda asing dalam karter
mesin atau dalam sistem pelumasan.
8. Sistem Bahan Bakar
Pastikan sistem bahan bakar berfungsi dengan baik
Lakukan pemeriksaan:
 Saringan (strainer dan filter tidak sobek)
 Mutu bahan bakar terhadap kemungkinan kadar
air yang tinggi
 Tentukan jadwal pengurasan air dalam tangka
penampungan (storage tank, yaitu pembuangan
enam bulan sekali)
9. Sistem Pendinginan Mesin
Pastikan sistem pendinginan mesin berfungsi dengan
baik, dengan cara:
 Melakukan pemeriksaan mutu air secara rutin
(misalnya sebulan sekali)
 Menggunakan bahan bakar tambahan kimia air
pendingin dengan tapat. Instalasi pengolahan air
(water treatment) harus siap berfungsi, saat
diperlukan.
10. Sistem Udara Pembakaran
Pastikan sistem udara pembakaran berfungsi dengan
baik lakukan pemeriksaan saringan udara (terhadap
kotoran) dan mutu minyak saringannya (bila ada)
secara rutin (misalnya sebulan sekali atau sesuai

20 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
keadaan kondisi setempat).
11. Sistem Udara Start
Pastikan sistem udara start berfungsi dengan baik dan
lakukan hal-hal sebagai berikut:
 Pengurasan secara rutin kandungan air dalam
botol angina.
 Pembersihan saringan udara kompresor
 Pemeriksaan saringan udara kompresor
 Pemeriksaan mutu dan level minyak pelumas
pada kompresor udara.
Tekanan udara start dalam botol angin dijaga tetap,
pada tekanan kerjanya antara 25-30 kg/cm²
12. Pelurusan
Pastikan pelurusan (alignment) antara mesin diesel
dengan generator, motor dengan pompa dalam batas
yang diijinkan oleh pabrik, lakukan pengukuran defleksi
poros (crankshaft) sekitar 1 sampai dengan 3 bulan
sekali.
13. Saat Penyalaan
Pastikan saat penyalaan (timing) sesuai petunjuk
pabrikan & lakukan:
 Pemeriksaan rutin (sekitar enam bulan sekali)
 Pengambilan diagram indikator pembakaran
(sekitar sebulan sekali) untuk mengetahui kondisi:
tekanan kompresi udara pembakaran, tekanan
pembakaran, derajat awal pembakaran.
14. Pengikatan mur baut
Pastikan kekencangan pengikatan mur & baut (serta
kondisi kawat/pelat pengamannya bila ada) : main

21 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
bearing, conrod bearing, counter weight dan pondasi,
secara terartur (sekitar enam bulan sekali)
15. Lingkungan
Pastikan bahwa pelaksanaan pemeliharaan sudah
memperhatikan dampak lingkungan dan lakukan:
 Pembuangan/pemusnahan minyak pelumas
bekas & kotoran-kotoran hasil/akibat
pembersihan/pemeliharaan.
Pembuangan/pemusnahan minyak pelumas
bekas harus dikelola dengan sebaik-baiknya
melalui beberapa alternative yang paling
ekonomis & efektif yaitu:
 Diangkut oleh perusahaan yang diberi wewenang
oleh pemerintah/departemen pertambangan dan
energi
 Dikirim ke PLTU terdekat untuk dibakar, untuk
menjaga penyalahgunaan minyak pelumas bekas,
perusahaan angkutan yang ditunjuk untuk
mengangkutnya diharuskan membuat tanda
terima sesuai dengan tujuan.
 Dibakar di incinerator bagi PLTD yang memilikinya
& incinerator berikut prasarananya harus selalu
dirawat untuk kelancaran operasinya.

22 | K n o w l e d g e Capturing/Usman
Saleng
Menjajaki karier selama 15 tahun sebagai operator PLTD, Membuat
beliau menjadi sangat pahan terhadap segala permasalah maupun
indikasi-indikasi yang timbul sebelum terjadi kerusakan pada unit
pembangkit. Dari PLTD juga beliau belajar banyak terhadap nilai-nilai
hidup mulai dari bagaimana cara meningkatkan kompetensi baik itu
softskill maupun hardskill.

Anda mungkin juga menyukai