1. Ketidak tahuannnya tentang mana bacaan yang harus dibaca dengung dan tidak
dibaca dengung.
2. Terlalu cepat dan tergesa-gesa dalam membaca dengung
3. Kurang masuknya suara dengung pada makhroj hidung
4. Salah dalam menempatkan bunyi dengung yang sebenarnya
5. Menggunakan alat ukur dengung dengan hawa nafsunya bukan dengan alat
ukur bantu lainnya.
Baiklah kita ikuti latihan-latihan bacaan dengung dibawah ini dengan baik dan benar
.!
Diantara Huruf hijaiyyah yang berjumlah 28 atau 30 huruf, ada dua huruf
hijaiyyah yang secara khusus dibaca ghunnah diantaranya adalah huruf nun dan
mim, maka dalam ilmu tajwid, huruf mim dan nun yang bertasydid dikenal dengan
istilah Ghunnah Musyaddadah.
1. Terlalu cepat menghunnahkan Nun dan mim bertasydid (kurang ditahan lama)
2. Tidak sempurna mengucapkan ghunnah pada huruf mim bertasydid
3. Posisi bibir merapat ketika mengucapkan huruf nun bertasydid
Ketika ghunnah pada huruf mim posisi bibir harus dalam keadaan tertutup,
karena makhraj mim terjadi ketika bibir dalam keadaan merapat secara sempurna.
Sedangkan ghunnah pada huruf nun bertasydid posisi bibir dalam keadaan terbuka,
tidak boleh bibir merapat, dan pada saat yang bersamaan pula posisi ujung lidah
menekan keatas pada gusi gigi ser i bagian atas.
1. Terlalu cepat menghunnahkan nun mati tanwin jika bertemu huruf Ya’, nun,
mim dan wawu (dengungnya kurang ditahan yang lama)
2. Posisi mulut tidak sempurna ketika mengucapkan bacaan Idghom bi ghunnah
3. Ketidak pahaman atau tidak hafal terhadap rumus bacaaan idhom bi ghunnah
Tekhnik / Cara mengucapkan Bacaan Idghom bi ghunnah
Cara membaca idgom bi ghunnah yaitu dengan memasukkan nun sukun atau
tanwin kepada huruf yang ada dihadapannya antara lain : Ya, nun, mim dan wawu
menjadi satu ucapan seolah-olah huruf itu menjadi satu. Lalu ditekan dan ditahan
selama dua ketukan dan bagi pemula boleh dilebihkan menjadi tiga atau empat
ketukan, kemudian suara yang masuk disalurkan lewat hidung seolah hidung mampet
dan penuh seperti orang terkena flu atau sinustis.
Jadi pengertian Iqlab ialah merubah / memindahkan bunyi huruf nun sukun atau
tanwin kepada suara mim apabila bertemu huruf ba’ dengan tetap menjaga ghunnah.
1. Terlalu cepat menghunnahkan nun mati atau tanwin jika bertemu huruf ba’
(dengungnya kurang ditahan yang lama)
2. Posisi mulut tidak sempurna ketika mengucapkan bacaan Iqlab
3. Ketidak pahaman atau tidak hafal terhadap rumus bacaaan iqlab
Tekhnik / Cara mengucapkan Bacaan Iqlab
Cara mengucapkan iqlab ialah dengan mengubah suara nun sukun atau tanwin,
tatkala bertemu huruf ba’ menjadi mim dengan posisi bibir dirapatkan dengan
sempurna kemudian suara di alirkan kerongga hidung dan ditahan sejenak kira-kira
2 ketukan atau lebih sebagai tanda bahwa dianalah posisi suara iqlab.
Sebagian ulama membolehkan cara mengucapkan iqlab dengan posisi bibir tidak
merapat dengan sempurna karena adanya perbedaan makroj nun dan ba’ tapi tetap
menjaga ghunnahnya.
Jadi Pengertian ikhfa’ ialah Mengucapkan huruf nun sukun atau tanwin dengan
samar-samar antara suara jelas dengan dengung apabila bertemu huruf ikhfa yang
lima belas yaitu Ta, Tsa, jim, dal, Dzal, Zai, Sin, Syin, Shod, Dhod, Tho’, Zho, Fa’
Qof , Kaf, dengan tetap menjaga ghunnahnya.
1. Terlalu cepat menghunnahkan nun mati atau tanwin jika bertemu huruf yang
lima belas (dengungnya kurang ditahan yang lama)
2. Umumnya kebanyakan mengucapkan suara ikhfa dengan mulut tertutup
3. Posisi mulut tidak sempurna ketika mengucapkan bacaan Ikhfa’
4. Ketidak pahaman atau tidak hafal terhadap rumus bacaaan Ikhfa’
Tekhnik / Cara mengucapkan Bacaan Ikhfa’
Cara mengucapkan bacaan ikhfa adalah memadukan antara suara nun sukun atau
dengan suara terdengar agak samar atau tidak jelas seolah nun sukun atau tanwin
tertutupi dengan suara huruf yang ada dihadapannya, kemudian posisi mulut
mengikuti makhraj yang ada dihadapannya, maka disanalah suara ikhfa akan
terdengar menebal atau menipis, jauh atau dekatnya huruf ikhfa’ tersebut dengan
sukun atau tanwin.
Ikhfa secara bahasa ialah : =î&Beã artinya samar atau tertutup. Syafawi dalam
bahasa arab disebut ÖZFeã berarti bibir. Dinamakan Syafawi karena terjadi pada
huruf yang keluar dari dua bibir (Asy-Syafatain).
1. Terlalu cepat menghunnahkan mim mati jika bertemu huruf ba’ (penekanan
pada ghunnahnya kurang ditahan yang lama)
2. Umumnya kebanyakan mengucapkan suara ikhfa Syafawi dengan
menggunakan suara mulut
3. Posisi mulut tidak sempurna ketika mengucapkan bacaan Idghom Mimi
Ketidak pahaman atau tidak hafal terhadap rumus bacaaan Idghom Mimi
Cara mengucapkan ikhfa Syafawi ialah dengan mengubah suara mim mati tatkala
bertemu huruf ba’ menjadi mim dengan posisi bibir dirapatkan dengan sempurna
kemudian suara di alirkan kerongga hidung dan ditahan sejenak kira-kira 2 ketukan
atau lebih sebagai tanda bahwa disanalah posisi suara Ikhfa Syafawi.
Sebagian ulama membolehkan cara mengucapkan ikhfa Syafawi dengan posisi bibir
tidak merapat dengan sempurna karena adanya unsur suar ikhfa didalamnya dan
tetap menjaga ghunnahnya.
Jadi Pengertian Idghom Mimi ialah Mengucapkan huruf Mim mati dengan
suara ghunnah/dengung apabila bertemu huruf Mim dengan tetap menjaga
ghunnahnya.
Cara mengucapkan Idghom mimi ialah dengan memasukkan suara mim yang
bersukun kepada mim berharokat yang ada dihadapannya. Selanjutnya suara di
ghunnahkan secara sempurna tiga harokat dengan suara ghunnah yang keluar dari
pangkal hidung.