Tugas Estetika2 - Ilham Yasyfilga (2017200115) - Kelas Ee
Tugas Estetika2 - Ilham Yasyfilga (2017200115) - Kelas Ee
2017200115
KELAS EE
“ROBERT WILSON”
Teater Rupa Wilson ini merupakan reaksi terhadap teater Barat kontemporer yang disebut
Wilson sebagai gaya seni peran (acting) dan gaya penyutradaraan(directing) yang bersifat
fascis sehingga Wilson sendiri ingin membebaskan penontonnya dari tafsir tekstual yang
terlampau spesifik sebagai hasil dari sistem penyelenggaraan para sutradara teater
barat,Wilson mengharapkan penontonnya untuk mempunyai kemerdakaan dalam hal
menerjemahkan dan mengeksplorasi makna-makna individual melalui pengalaman visual dan
aural pentas yang ia ciptakan.
Wilson yang sangat mengkritik bagaimana tradisi barat dinilai meberhalakan kata-kata maka
membuat sebuah eksperimen , eksperimen yang dilakukan Wilson ini mendapatkan
keberhasilan karena ia berhasil untuk berkomunikasi dengan seorang anak belasan tahun
penderita autis yang bisu-tuli,dengan menjalin komunikasi melalui gambar-gambar dan
bahasa tubuh dari sinilah Wilson mengembangkan sebuah gaya teater yang sangat
menjauhkan teks dan akhirnya membuat sebuah pertunjukan teater yang dikenal dengan
“opera bisu”
Opera Bisu ini merupakan pertunjukan berdurasi tujuh jam yang terbentuk dari gambar-
gambar dan kisah yang terinspirasi dari gambar-gambar yang dibuat oleh anak bisu-tuli,
1
pesan yang disampaikan dari pertunjukan ini adalah bahwasanya kata-kata pada dasarnya
bukanlah hal yang lebih penting ketimbang cahaya,ruang dan gerak yang oleh setiap
performer atau actor dianggap sebagai elemen-elemen yang terkomposisikan.
Bahasa memang merupakan salah satu elemen terpenting dalam teater ,tetapi Wilson
memiliki caranya sendiri bagaimana dia menyampaikan bahasa tersebut . Menurut Holmberg,
Wilson menggali bahasa dan membenamkannya ke dalam ramuan kata-kata yang kompleks
dan menyuguhkannya sebagai sebongkah ”artefak sosial”bahasa-bahasa minimalis
merupakan ciri esensial dari karya-karya pentas Wilson,ketika seniman lain menggunakan
konsep ruang positif dan negative ,Wilson justru menggunakan kegaduhan dan kesunyian.
Hal yang terpenting dalam teater menurut Wilson sendiri adalah lampu atau cahaya ,ia
beryakinan bahwa desain cahaya bisa benar-benar membawa pentas menjadi hidup .Pada
Teater nya ,perhatian Wilson sangat terpusat pada bagaimana gambar-gambar ditentukan di
atas pentas,sehingga apapun yang dilakukan Wilson dengan tata cahaya itu untuk
menciptakan objek-objek gambar yang mengepresikan kekuatan rupa.
Dalam karyanya ,Robert Wilson tidak hanya melulu sebagai sainer set-props pentasnya
,Wilson pun berperan sangat besar dan jauh dalam pertunjukan seninya seperti dalam
pembuatan kontruksinya,apakah yang berupa barang-barang furniture,bohlam lampu,buaya
raksasa,semuanya diperlakukan oleh Wilson sebagai karya seni miliknya.
2
PERTUNJUKAN ROBERT WILSON
Shakespeare's Sonnets
Rhinoceros